Anda di halaman 1dari 8

3

Fenomena Kejahatan Dunia Maya (Cyber Crime)


Melaui Carding Card
Deva Aji S, Bagas Dwijayanto, Rudra R Dewangga, Invent Valiant P
Fakultas Ilmu Komputer, Program Studi Infomatika
Universitas Bandar Lampung
Bandar Lampung, Indonesia
deva.19421075@student.ubl.ac.id, bagas.19421040@students.ubl.ac.id,
rudra.19421049@student.ubl.ac.id, invent.19421051@student.ubl.ac.id

Abstract- Technology and science is information technology or commonly known as


telecommunications technology. Technology has helped mankind in interacting with humans
become easier in the sense that this can be. The occurrence of various crimes that are
classified as cybercrime, especially carding, has caused problems in prevention and
mitigation efforts. One of the efforts currently being made is with Information and
Transactions, one must have insight into today's rapidly developing technology. An important
issue related to efforts is to prevent and overcome them. Behind the convenience and
convenience, it is better to use a credit card payment method in several places, sothere are
thig many must that conssidered, especially in terms of security. A new problem caused by
credit card users with the existence of information technology, becoming internet artists, is
credit card theft, where card stolen by paying for a transaction or transferring money without
the card owner's permission.

Keywords: Carding, Cybercrime, Technology, Transaction.

Abstrak-Teknologi dan ilmu pengetahuan adalah suatu teknologi infomasi tekomunikasi.


Teknologi saat inii sangat dibutuhkan bagi masyarakat dalam kalangan apapun dengan
menggunakan aplikasi ataupun website dengan mudah yang kita gunakan dengan apapun
yang didapatkan. Terjadi beberapa hal dan berbagai kejahatan tegolong cybercrime dalam
dengan adanya upaya untuk mencegah dan mengupayakan untuk kenyaaman masyarakat
menggunkan internet sebagai informasi yang sangat penting. Infromasi dan Transaksi harus
memiliki wawasan dalam teknologi saat ini yang sangat berkembang pesat. Masalah
pentingnya berkaitan dengan upaya adalah mencegah dan menanggulanginya. Di balik
kemudahan dan kenyamanannya, ada baiknya menggunakan metode pembayaran kartu kredit
di beberapa tempat, sehingga banyak hal yang harus diperhatikan terutama dari segi
keamanan. Masalah baru yang ditimbulkan oleh pengguna kartu kredit dengan adanya
teknologi informasi, internet menjadi hal utama, adalah pencurian carding card, dimana card
orang lain dicuri dengan membayar suatu transaksi atau mentransfer uang tanpa izin kartu
pemilik tersebut.
3

Kata Kunci: Carding, Cybercrime, Teknologi, Transaksi.

1. Pendahuluan
Dalam Perkembangan mendapatkan pengetahuan adalah teknologi yang bisa
suatu informasi yang kita gunakan sangat membantu dalam berinteraksi dan
penting dan sangat signifikat di berbagai mengumpulkan berbagai informasi dengan
tempat. Kehadiran teknologi membuat pertumbuhan yang pesat di saat ini.
banyak sekali yang dibuthkan dengan Internet bisa menjadikan kepada siapa saja
infmasi dan komunikasi kepada seseorang untuk menggunakan sebuah Website yang
lainnya. Hamper setiap teknologi yang baik dan bagus kemudian dalam
kita pakai sangat berpengaruh dan dalam mengetikan URL akan dituju. Kita hatus
bidang ekonomi, maupun didalam bidang menggunakan indentitas-user seperti user
politik. Dan sebelum mengetahui internet atau password dalam melakukan sesuatu
digunakan saat ini, aktifitas pada saat itu saat memasukinya[2].
bersifat fisik yang dilakukan setiap saat. Beberapa teknologi dapat
Internet juga sebagai dari komputer yang memudahkan kita untuk menyelesaikan
dihubugnkan setiap orang dan ditempat masalah, dan kecepatan dalam infomasi
seluruh dunia ini dengan menggunakan dapat keluar setiap kita mengetikan
jari untuk mengetik dan mengeser mouse. sesuatu yang diinginkan dalam kehidupan
Menggunkan berbagi hal dalam kehidupan ini segala hal menjadi mudah. Dalam
sehari itu sangat penting bagaimana cara kejahatan menggunakan internet untuk
sesorang untuk menggunakan dengan mendapat segala hal sebagai alat yang
bijak dan baik maka dari itu semakin baik digunakan sebagai bantuannya disebut
informasi yang didapatkan semakin cybercrimes [3]. Internet tidak megetahui
banyak yang diperlukan. [1] dengan apa itu Batasan waktu yang dipakai saat
menggunakan internet. Untuk kita melakukan sesuatu. Dengan
mendapatkan informasi yang kita perdagangan di dalam teknologi banyak
inginkan. memberi kita manfaat yang baik dengan
Semua berbagai kemajuan yang menciptkan peluang kerja bagi masyarakat
dimiliki teknologi-teknologi. Kecanggihan dan membantu masyarakat kecil menjadi
teknologi komputer telah memberikan mudah saat kita membeli barang . bisa
kemudahan dalam membantu kehidupan juga menggunakan aplikasi untuk
sehari-hari. Dampak positif dengan membeli barang di suatu tempat atau
kemajuan teknologi informasi yang bis berbagai tempat disebut toko online
akita lihat sekarang ini. Dalam kemudahan dengan mengandalkan internet . dengan
pekerjaan kita bisa informasi didapatkan pembelajaan tersebut kita harus
dengan kecanggihan sekarang. Seseorang melakukan pemabayaran dengan metode
dapat juga menggunakan internet sebagai karu keridit . dalam sebuah negara adanya
yang diperlukan tanpa harus keluar dari peningkatan berkembang pesat dalam
tempat dan jauh jauh daritempat untuk transaksi pertumbuhan ekonomi didunia
mendaptkan sesuatu dengan ini internet ini terus berkembang dan menjadikan
dapat dilakukan dikeseharian kita dengan suatu bisnis yang harus dilakukan setiap
membeli produk membuat suatu program perusahaan untuk terus mendapatkan
untuk kebutuhan lainnya atau keuntugan di negara ini.
menggunakanya, dengan kemudahan itu
bisa mendapatkan ide yang digunakan ke
masyarakat. Salah satu teknologi dari ilmu
3

2. Metodologi 2. Setelah mendapatkan kartu yang


digunakan pelaku biasanya kejahatan.
Kehidupan teknologi ini digunakan Selanjutnya adalah mencari toko
untuk mengkaji tentang fenomena carding, online(online shop) atau tempat
ataupun yang berkaitan lainnya dalam berjualan untuk melakukan aksi
pengambaran permasalahan dan cardingnya.
mengetahui tentang fakta yang terjadi di 3. Dengan mencapai target setelah
kehidupan saat ini yang berkaitan dengan menggunakan cardnya dalam
kebijakan[4].
pembelian online, selanjutnya adalah
dengan target biasanya dalam
a. Carding
kejahatan ini harus mengetahui pelaku
Carding adalah suatu Tindakan
menggunak kartu tersebut untuk
kejahatan dimana pelaku mencuri nomor
membeli barang apa saja yang dibeli
kredit dan kemudian menggunakannya
dengan melakukan transaksi.
untuk membeli semacam gift card
4. Memasukan data yang telah digunakan
prabayar. Penipu tentunya dapat menjual
target, setelah mengetahui apa saja
Kembali gift card tersebut atau juga bisa
yang akan dibeli harus menggunakan
menggunakannya untuk membeli barang
transaksi online dan diwajibkan
lain dan kemudaian barang tersebut akan
menggunakan kartu sebagai alat
dijual Kembali untuk mendapatkan uang
pembayarannya. Setelah itu biasanya
tunai. Carding menggunakan sebagai target sudah para carder target sebagai
pembayaran online[5] alat pembayaran illegal.
Pelaku kejahatan ini biasa disebut
dengan istilah carder. Mereka b. Komputer sebagai alat
menggunakan metode yang berbeda untuk Komputer alat utama untuk
mendapatkan nomor kartu kredit. Untuk memenuhi tujuan yang digunakan
mengetahui carding saat ini, sekarang kita sebagai kejahatan umunya diekploitasi.
harus bagaimana untuk mengetahui gerak Membuat Tindakan hukum terhadap
gerik cara pelaku atau carder melakukan varian ini bersifat sulit. Kejahatan yang
aksinya. Salah satunya adalah serangan menggunakan internet biasanya
Phising. Bisa juga membeli kartu yang menggunakan phising sehingga
sudah dicuri informasinya melalui black Kejahatan tersebut sangat sulit jika
market. teknis dalam kehajatan sangat rumit di
retas. [6]
Adapun berbagai macam cara
untuk mencegah terjadinya carding, antara
lain:
1. Mencuri credit card yang masih bisa 3. Hasil dan Pembahasan
digunakan adalah target utama untuk
melakukan kejahatan dengan Dalam Pembahasan ini bagaimana
banyak informasi dan teknologi sebgau
menggunakan kartu tersebut pemilik
penujang utama untuk melakukan
pasti menggunakan kartunya dengan
kegiatan sehari-hari. Dengan
bebas sehingga bisa menjadi sasaran penkembangan ini banyak sekali hal
bagi kejahatan carding untuk mencapai positif fan negatif. Dengan Tindakan
target pelaku. negatif seseorang bisa melakukan
3

kejahatan dalam pemanfaatan Undang-undang nomor 11 tahun 2018


teknologi saat ini sebagai alat yang yang berakitan dengan informasi dan
disalah gunakan dengan cara apapun berbagai Transaksi dengan Elektronik
termasuk kejahatan carding yang yang diatur dengan hukum dan asas
pastinya dalam transaksi-transaksi dengan menjerat kejahatan pelaku
online merupakan hal yang biasa menggunakan internet seperti carding atau
dilakukan kepada seluruh orang saat
terkait dengan penggunaan teknologi yang
ini.[3].
salah dalam penyalahan informasi di
masyarakat. Dalam kedaan hukum dengan
ketentuan yang paling umun untuk kasus
a. Dampak Negatif Pada Carding
pidana melanggar baik dengan ketentuan
Sebagai salah satu Tindakan, pastinya
hukum umum maupun perbuatan kshus,
carding memiliki dampak yang sangat
banyak yang biasa menggunakan
negative, oleh karena itu pemilik akan
ketentuan beberapa hukum yang umum,
mendapatkan kerugian yaitu :
bahwa ada perbuatan penggugat dan
1. Kehajatan dalam pencurian merupakan dengan jelas tindak pidananya memenuhi
kejahatan yang tidak bisa dihindarkan. ketentuan [7] penipuan, yakni Pasal 378
Pengunaan dengan sangat hati-hati atau KUHP. Dalam Tahun 2008 dengan adanya
tidak. Dengan nyata dirasakan pemilik Undang-Undang Nomor 11 tentang
credit card pastinya akan mengalami Informasi Transaksi Elektronik, tidak ada
kerugiannya banyak entah berbagai pengaturan mengenai masalah penipuan
finansial yang dia dapatkan. ini, mengingat pada kenyataannya
2. Menimbulkan khasus penipuan merupakan tindak pidana dalam
Dengan adanya caring, pastinya pengunaan transaksi secara online
Tindakan penipuan di dunia maya pasti memmpunyai sarana komunikasi, dengan
akan semakin tinggi. transaksi harus mempunyai jaringan
3. Hilangnya kepecayaan terhadap negara seperti internet. Dengan itu banyak yang
Semakin banyaknya carder di suatu menggunakan sesuatu seperti undang-
negara, pastinya banyak orang yeng undang namun tidak semua itu harus
kehilangan berbagai kepercayaan menggunakan hal tersebut informasi harus
terhadap negara lain. Dikarenakan hal tetap baru dengan penyusannya. Karenan
tersebut sangat perpengaruh dalam beberapa Tindakan yang dilakukan pelaku
kehidupan social. tindak tersebut semakin terciptanya
4. Banyak keresahan seseorang untuk kemajuan teknologi dalam pengembangan
melakukan pembayaran secara online KUHP tidak dapat menjangkay dengan
dengan adanya kejahatan ini. konsep yang lama sehingga harus
pastinya akan menimbulkan banyak menciptakan dan sususan baru [8].
sekali keresahan Ketika melakukan
transaksi menggunakan kartu kredit. Berkaitan dengan carding tersebut
Karena rasa takut dan khawatir yang berbasis transaksi elektronik [9].
terhadpat carding. maka Pasal 32 Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik menjelaskan:
b. Tinjauan Hukum Tentang Carding
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa
Kejahatan dunia maya diatur dengan hak atau melawan hukum dengan cara apa
undang-undang memiliki yang khusu yaitu pun mengubah, menambah, mengurangi,
3

melakukan transmisi, merusak, c. Uapaya Dalam Menanggulangi


menghilangkan, memindahkan, Carding
menyembunyikan suatu Informasi
Kejahatan di dunia maya memang
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
sangat tidak mengenal batas, usia dan
milik Orang lain atau milik publik.
waktu sehingga penanganannya berbeda
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa dengan kejahatan konvensional. Salah satu
hak atau melawan hukum dengan cara apa kejahatan cybercrime yang marak terjadi
pun memindahkan atau mentransfer adalah kejahatan carding, namun
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen cybercrime sendiri belum memiliki
Elektronik kepada Sistem Elektronik pelindung hukum tersendiri sehingga
Orang lain yang tidak berhak. dalam seluruh upaya dan penanganannya
menggunakan dan merujuk pada Pasal 31
(3) Terhadap perbuatan sebagaimana
ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang
dimaksud pada ayat (1) yang
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan
mengakibatkan terbukanya suatu Informasi
UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
dan Transaksi Elektronik. Penelitian ini
yang bersifat rahasia menjadi dapat
juga merupakan study kasus pencegahan
diakses oleh publik dengan keutuhan data
dengan menggunakan metode hukum
yang tidak sebagaimana mestinya.
sosiologis, tipe data kualitatif serta analisis
Seperti kelalaian atau penipuan, deskriptif dan dapat dilakukan menurut
dimana kelalaian atau penipuan merupakan metode pemeliharaan. Menurut hasil
kalimat yang sering dilakukan oleh penelitian menunjukkan bahwa seluruh
manusia dalam melakukan aktivitasnya. upaya yang dilakukan Polri menggunakan
Jika kelalaian tersebut dilakukan oleh peranan aktif seluruh masyarakat, seperti
manusia di dunia nyata dan merugikan diri mengenalkan perangkat elektronik kepada
sendiri dan orang lain, maka diatur masyarakat, memblokir, membatasi atau
tersendiri melalui pasal-pasal tertentu, memberhentikan akses toko online yang
bahkan terkadang pihak pabrikan yang bekerja sama dengan carder dan
lalai juga akan mendapat ancaman memberikan sanksi pidana sesuai dengan
hukuman, karena banyak ditemukan kasus Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016
pelanggaran lalu lintas. . Namun, di dunia tentang Perubahan atas Undang-Undang
maya, kelalaian merupakan tindakan fatal Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
yang dapat menimbulkan kerugian yang dan Transaksi Elektronik yang berlaku,
cukup besar, bahkan merugikan suatu dan dengan melakukan koordinasi lintas
negara. Dalam Undang-Undang Nomor 19 sektoral. [11] Faktor pendukung dalam
Tahun 2016 yang merupakan perubahan penegakan pidana carding adalah
dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun keterangan penuh data tersangka,
2008 tentang Informasi dan Transaksi keterangan bank terkait dan keterangan
Elektronik, tidak disebutkan kelalaian para ahli. Sedangkan faktor penghambat
pembuat situs web sehingga peretas dapat dalam penegakan tindak pidana carding
dengan bebas masuk. Aktivitas lain yang sendiri adalah sarana dan prasarana hukum
sama pentingnya dengan kelalaian adalah yang belum dan tidak memadai, kurangnya
upaya untuk melakukan kejahatan dan wawasan masyarakat akan hal ini, alat
berpartisipasi dalam praktik ini [10]. bukti yang sulit untuk segera diungkap,
dan kurangnya koordinasi para
penanggungjawab penegak hukum dan
3

para ahli dengan antar instansi terkait teknologi informasi yang bis akita lihat
penindakan kasus tindak pidana carding. sekarang ini. Dalam kemudahan
pekerjaan kita bisa membuat suatu
Penanggulangan carding secara
program untuk kebutuhan lainnya atau
preventif
menggunakanya, dengan berbagai
Upaya penjegahan dan fiturnya memberikan kemudahan
penanggulangan Carding dilakukan oleh dalam proses penuangan ide
beberapa pihak: tulisan.Kejahatan dunia maya .
terkadang dunia maju juga mempunyai
a. Kepolisian: dua dampak yang sangat signifikan
1) Berkoordinasi secara berkala dilain sisi kita sangat terbantu dengan
dengan Bank Indonesia untuk perkembangan jaman yang juga
melakukan dibidang teknologi yaitu mudahnya
pengawasan/pembatasan dengan kita mengakses semua dari mulai berita
prosedur pengawasan ketat dalam bisa kita langsung sekali klik dan
peredaran/penerbitan kartu kredit. semua berita tersebut terjabarkan di
2) Menetapkan dan memberikan media maya tidak seperti jaman dahulu
edukasi mengenai kasus criminal yang mengandalkan adanya surat
carding dan menerbitkan buku kabar/koran nah pun bagi dengan
merah mengenai penanggulangan dampak nya tanpa kita sadari sebagai
dan pencegahan tindak pidana manusia yang awam terhadap
carding. [12] teknologi kita tidak tau seberapa
3) Memberikan informasi terkait bahayanya dunia tersebut contohnya
tindak pidana carding oleh pihak carding atau biasa dikenal dengan
perbankkan terkait guna kejahatan di kartu kredit ,debit dan
menanggulangi lebih awal terhadap sebagainya maka dari itu kita sebagai
kasus ini dan untuk tetap berhati manusia jaman modern sekarang ini
hati serta waspada dengan tindakan dituntut untuk dapat menikmati dan
pemerasan online. juga waspada dalam mengakses sebuah
situs di internet/website karena
disitulah tempat atau wadah bagi para
4. Kesimpulan carder atau pelaku carding
menempatkan jebakannya yang biasa
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan
disebut dengan phising ,maka dari itu
bahwa
kita harus cermat dan tidak
Pengertian carding yaitu suatu bentuk sembarangan membuka situs terlebih
penyalahgunaan didunia maya dengan lagi situs terlarang jika kita tidak punya
cara berbelanja menggunakan nomor bekal atau pengaman untuk
dan identitas kartu kredit orang lain. menghadapi jahatnya carding tersebut,
dengan menggunakan internet semakin nah cara kerja carding sendiri adalah
mudah untuk mengakses informasi- sebagai berikut dimana pelaku mencuri
informasi yang kita butuhkan. nomor kredit dan kemudian
Kecanggihan teknologi komputer telah menggunakannya untuk membeli
memberikan kemudahan dalam semacam gift card prabayar. Penipu
membantu kehidupan sehari-hari. tentunya dapat menjual Kembali gift
Dampak positif dengan kemajuan card tersebut atau juga bisa
3

menggunakannya untuk membeli


barang lain dan kemudaian barang
tersebut akan dijual Kembali untuk
mendapatkan uang tunai. Nah untuk
mengatasi carding ini adalah dengan
Mencari target dengan mencuri kartu
kredit yang masih valid Target utama
yang dilakukan pelaku carding ini,
pastinya pelaku akan mencari kartu
kredit yang masih berlaku. Karena
dengan kartu yang masih bisa
digunakan, kejahatan carding baru bisa
dilakukan. Sehingga dapat membuat
pemilik kartu bebas menggunakan atau
melakukan kegiatannya.
3

5. Daftar Pustaka H. Laili, “Penggunaan Ilegal Kartu


Kredit (Carding) Ditinjau Dari Uu
Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
[1] M. E. Fuady, “‘Cybercrime’: Informasi Dan Transaksi
Fenomena Kejahatan melalui Elektronik,” Din. Huk. dan Masy.,
Internet di Indonesia,” Mediat. J. vol. 1, no. 2, pp. 1–22, 2020.
Komun., vol. 6, no. 2, pp. 255–264,
2005, doi: [8] M. Hukum, P. Di, O. Aan, and A.
10.29313/mediator.v6i2.1194. Johanes, “Pembuktian Terhadap
Kejahatan Dunia Maya Dan Upaya
[2] N. A. Kurniawan, “Pencegahan Mengatasinya Menurut Hukum
Kejahatan Carding Sebagai Positif Di Indonesia,” Lex Crim.,
Kejahatan Transnasional Menurut vol. 5, no. 2, pp. 91–99, 2016.
Hukum Internasional,” Kumpul. J.
Mhs. …, 2014. [9] R. Alfian, “PERLINDUNGAN
HUKUM PENGGUNA KARTU
[3] A. Antoni, “Kejahatan Dunia Maya KREDIT TERHADAP
(Cyber Crime) Dalam Simak KEJAHATAN CARDING
Online,” Nurani J. Kaji. Syari’ah DENGAN BENTUK SKIMMING,”
dan Masy., vol. 17, no. 2, pp. 261– 1375.
274, 2018, doi:
10.19109/nurani.v17i2.1192. [10] U. Islam and K. Uniska, “STUDI
TENTANG PEMBUKTIAN
[4] S. Suseno and S. A. Barmawi, KEJAHATAN DUNIA MAYA
“Kebijakan Pengaturan Carding MENURUT UNDANG-UNDANG
dalam Hukum Pidana di Indonesia,” NOMOR 19 TAHUN 2016 ATAS
Sosiohumaniora, vol. 6, no. 3, p. PERUBAHAN UNDANG
245, 2004. NOMOR 11 TAHUN 2008
[5] I. Dan and T. Elektronik, TENTANG INFORMASI DAN
“CARDING CRIME THE TRANSAKSI ELEKTRONIK,” no.
PERSPECTIVE OF ELECTRONIC 19, 2016.
INFORMATION AND [11] A. D. Suhendra, R. D. Asworowati,
TRANSACTIONS LAW ( ITE ) IN and T. Ismawati, “Upaya
COUNTRY REPUBLIC OF Pencegahan Carding Oleh
INDONESIA A . Latar Belakang Kepolisian,” Akrab Juara, vol. 5,
Masalah,” no. 1, pp. 60–73, 2018. no. 1, pp. 43–54, 2020, [Online].
[6] A. G. Gani, “Cybercrime Available:
(Kejahatan Berbasis Komputer),” J. http://www.akrabjuara.com/index.p
Sist. Inf., vol. 5, no. 1, pp. 16–29, hp/akrabjuara/article/view/919.
2018. [12] Rofikah, “Model Penanggulangan
[7] S. C. Widayati, A. Normasari, and I. Carding,” Yustisia, no. 90, pp. 82–
88, 2014.

Anda mungkin juga menyukai