Auditorium
5 Reuleut, Aceh Utara.
Sultan Malikussaleh
Auditorium
(a) (b)
Observasi lapangan
(a)
(b)
1 Zona 1 84 53 22
2 Zona 2 70 65 60
3 Zona 3 70 65 60
4 Zona 4 60 55 50
(a) (b)
100
80 jumlah max (dB)
60
jumlah rata-rata
40
(dB)
20 jumlah min (db)
0
ZONA 1 ZONA 2 ZONA 3 ZONA 4
Tabel 3.2 Hasil Pengukuran tingkat kebisingan Gor ACC pada kondisi
aktif.
Keterangan kegiatan:
A1: Audiens menyanyikan lagu nasional bersama dengan paduan
suara
A2: Pertunjukan seni tari daerah Aceh
A3: Pemateri seminar menjelasan materi
A4: Pertunjukan seni tari persembahan
A5: Pembacaan shalawat Nabi bersama seluruh audiens
A6: Edisi tanya jawab antara pemateri seminar dengan audiens
ANALISIS AKUSTIK RUANG 189
A7: Edisi tanya jawab antara pemateri seminar dengan audiens
Hasil pengukuran dari tabel diatas menunjukan tingkat kebisingan
yang tertinggi berada pada titik A6 dengan nilai maksimal mencapai
98.1 dB kondisi ini berlangsung pada saat kegiatan seminar (speech)
yang sedang berjalan. Meningkatnya tingkat kebisingan pada titik ini
disebabkan oleh 3 faktor yaitu:
a. Titik pengukuran A6 berada tepat didepan pintu masuk
audiens yang bebas keluar masuk ruangan sehingga suara
kebisingan pun ikut masuk bersamaan dengan audiens itu
sendiri.
b. Kondisi dinding belakang tidak terdapat material penyerap,
kaca dan dinding beton pada bagian belakang merupakan
material pemantul, yang memantulkan bunyi kembali
sehingga intensitas bunyi dapat meningkat.
c. Terdapat indikasi kebocoran suara pada titik A6 karena
background noise dengan tingkatan paling tinggi berada pada
area depan yang merupakan area masuk kedalam objek
ruangan. Kebisingan tersebut masuk melalui udara (airborne)
yang mengarah tepat pada ruangan.
4 KESIMPULAN
Background noise
Hasil pengukuran tingkat kebisingan pada bangunan gor ACC adalah 84
dB nilai ini melebihi kriteria ideal background noise dengan nilai < 34
dB. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi seperti ini mulai
dari sumber kebisingan dari lingkungan, kendaraan, tekanan udara, sampai
dengan aktifitas manusia disekitar objek bangunan.
Tingkat kebisingan didalam ruangan
Hasil pengukuran tingkat kebisingan secara langsung dengan nilai
tertinggi 98 dB pada kondisi aktif telah melebihi dari standar SNI 03-
6368-2000 dengan nilai 25 – 30 dB untuk bangunan dengan fungsi ruang
Auditorium. Sedangkan pada kondisi kosong tingkat kebisingan yang
tertinggi adalah 54 dB pada nilai maksimum. Nilai tertinggi terdapat pada
titik yang sama yaitu di A6 pada kondisi aktif maupun diam hal ini
190 TTS4.0
menunjukan adanya kebocoran suara yang berasal dari luar bangunan
melalui udara (airborne).
Daftar Pustaka
Agustinus Djoko Istiadji dan Floriberta Binarti. (2007). Studi Simulasi
Ecotect Sebagai Pendekatan Redesain Akustik Auditorium.
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR, 35(2), 107-116.
Badan Standarisasi Nasional. (2000). SNI 03-6386-2000 Spesifikasi
Tingkat Bangunan Gedung Dan Perumahan (Kriteria Desain
Yang Direkomendasikan). Badan Standarisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional. (1994). SNI 03-3647-1994. TATA CARA
PERENCANAAN TEKNIK BANGUNAN OLAHRAGA.
Yayasan LPMB, Bandung.
Bobbyowsinski, 2015, Panduan Di Mana Untuk Menemukan Bahan
Panel Akustik,
http://bobbyowsinski.blogspot.com,Diakses tanggal 2 juni
2018.
C.Indrani, H. (2004). Pengaruh elemen interior terhadap Karakter
akustik auditorium. DIMENSI INTERIOR, 2 (1). 66-79.
Christina E. Mediastika, Ph.D,2005, Akustika Bangunan,
Erlangga,Jakarta.
Elsa Fitria Bena, Beta Suryokusumo Sudarmo, & Abraham M. Ridjal.
(2014).Waktu Dengung Ruang Sholat Masjid Desa
Berdasarkan Perbedaan Bentuk Plafon. Jurnal RUAS, 12
(2),41-53.
Hedy C. Indrani, Sri Nastiti N. Ekasiwi & Wiratno A.Asmoro (2007).
Aplikasi Model Komputer Dalam Analisa Kinerja Akustik
Ruang Auditorium Universitas Kristen Petra Surabaya.
DIMENSI INTERIOR, 5(2), 109-121.
Hedy C. Indrani dan Citra Cahyawati.(2011). Studi Penerapan Sistem
Akustik Pada Ruang Kuliah Audio Visual. DIMENSI
INTERIOR, 9(2), 97-107.
Hedy C. Indrani, S. N. (n.d.). (2007). Analisis Kinerja Akustik Pada
Ruang Auditorium Multifungsi. Dimensi Interior, 5 (1), 1-11.
ANALISIS AKUSTIK RUANG 191
Ika Budi Setya Zuyyinati, Jusuf Thojib, & Nurrachmad Sujudwijono.
Penerapan Elemen- Elemen Akustika Ruang dalam pada
Perancangan Auditorium Mono-Fungsi. Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya.
Idham Khalid. (2017). GEDUNG OLAHRAGA KUBU RAYA. Jurnal
online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura, 5 (2).
39-49
Isranuri, F. A (n.d.) .(2013).Perancangan Tabung Impedansi Kajian
Eksperimental Koefisien Serap Bunyi Paduan Aluminum-
Magnesium. Jurnal e-Dinamis, 6 (2). 90-98.
Kaharuddin dan Arif Kusumawanto. (2011). Rekayasa Material
Akustik Ruangan Dalam Desain Bangunan Studi Kasus:
Rumah Tinggal Sekitar Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
Forum Teknik, 34 (1), 9-15.
Nur Laela Latifah,ST.,MT, 2015, Fisika Bangunan 2, Griya Kreasi,
Jakarta.
Prastato Satwiko, 2009, Fisika Bangunan,C.V Andi Offset, Yogyakarta.
Susanti Mega, I. S. (2017). The Influence Of From And Materials On The
Proper Acoustic Function Of Theatrical Performances And
Music Concers at Gedung Kesenian In Jakarta. Jurnal RISA(
Riset Arsitektur), 1 (1). 69-83