A. Latar Belakang
Pembangunan pendidikan tidak hanya berorientasi pada penyiapan tenaga kerja,
tetapi juga harus mampu menumbuhkan seluruh potensi kecerdasan manusia. Tujuannya
agar seluruh potensi tersebut berkembang secara optimal dan bermanfaat bagi diri sendiri,
masyarakat, dan pembangunan nasional, termasuk pembangunan karakter dan jati diri
bangsa.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi telah mengantarkan umat
manusia ke era kompetisi global di berbagai bidang kehidupan. Hal inilah yang menuntut
bangsa ini agar segera berbenah diri dan menyusun langkah nyata demi menyongsong
masa depan yang lebih baik. Langkah utama yang harus dipikirkan adalah menyiapkan
sumber daya manusia, dalam hal ini peserta didik agar berkarakter kuat, tahan uji, serta
memiliki keunggulan di bidangnya masing-masing.
Upaya tersebut harus ditempuh dengan mewujudkan pendidikan yang berorientasi
pada peserta didikdengan kecakapan memecahkan masalah dalam kehidupan dalam
sehari-hari. Oleh karena itu, paradigma pendidikan berupa peningkatan daya pikir kritis,
budi pekerti, kreativitas, pengetahuan, dan keterampilan diperlukan dalam setiap langkah
pengembangan potensi peserta didi. Pengembangan potensi peserta didik ditandai dengan
makin meningkatnya kegiatan apresiasi seni dan tradisi berliterasi, kuatnya spiritualitas,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan peserta didik.
Perkembangan potensi peserta didik dapat terlihat dari perwujudan pikiran dan
kreativitas mereka dalam karya sastra. Pengertian sastra dalam konteks ini adalah tulisan
yang memiliki berbagai keunggulan baik isi maupun bentuk (ekspresi, estetika, dan
kreativitas). Salah satu tujuan pendidikan sastra disekolah dasar adalah untuk
meningkatkan kualitas apresiasi dan literasi peserta didik dengan mewujudkan pikiran
dan kreativitas mereka dalam bentuk tulisan atau karya sastra.
Berdasarkan pemikiran tersebut maka perlu disesiakan ruang bagi peseeta didik
untuk mengikuti lomba menulis cerita pendek, lomba membaca puisi, lomba cipa pantun,
lomba cipta syair dan lomba mendongeng. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat
memacu peserta didik melakukan olah budi, penalaran dan kreativitas sehingga
melahirkan generasi yang berkualitas.
B. Dasar
1
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan;
6. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2019
C. Tujuan
1. Meningkatkan kreativitas peserta didik dalam bidang sastra (lisan dan tulis);
2. Meningkatkan kesadaran peserta didik akan pentingnya menulis sebagai sarana dalam
mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara estetis;
3. Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap bahasa dan sastra Indonesia sebagai
sarana membangun karakter, jati diri dan kebanggaan nasional ;
4. Meningkatkan peserta didik untuk meningkatkan budaya membaca dan menulis sejak
dini ;
5. Mendoroing peserta didik untuk menghargai dan memperkenalkan kearifan lokal;
6. Mendorong semangat kebersaman dalam keberagaman.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Festival dan Lomba Literasi Nasional Siswa Sekolah Dasar terdiri atas 5
bidang lomba yaitu :
1. Lomba Menulis Cerpen
2. Lomba Baca Puisi
3. Lomba Cipta Pantun
4. Lomba Cipta Syair
5. Lomba Mendongeng
E. Peserta
a. Peserta lomba adalah peserta didik SD/MI yang masih aktif pada tahun pelajaran
2018/2019 maksimal duduk di kelas V.
b. Setiap Korwilcam mengirim peserta masing-masing 1 orang untuk setiap cabang.
c. Peserta belum pernah menjadi juara I,II,III tingkat nasional pada cabang lomba
apresiasi sastra ( menulis cerpen, pantun, syair, membaca puisi, dan mendongeng)
yang diselenggarakan oleh kemendikbud.
d. Belum pernah memiliki karya sastra yang pernah dipublikasikan secara profesioanal/
komersial di media cetak atau buku, baik yang sedang dalam proses penerbitan
maupun yang sudah diterbitkan.
G. Tema
“ Suka Cita Anak Indonesia Belajar Sepanjang Hayat”
Sub Tema :
Sub tema untuk masing-masing bidang lomba akan disampaikan menjelang final lomba
2
H. Ketentuan dan Pelaksanaan Lomba
8) Juara lomba diambil tiga pemenang, yaitu juara I, II, dan III.
9) Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat
3
Materi Puisi terlampir
2) Ketentuan Penampilan
a) Peserta tidak menyampaikan kata pengantar baik perkenalan, penutup, dan
promosi sebelum maupun sesudah penampilan , kecuali ucapan salam
( “asslamualaikum’, “selamat pagi’ selamat Siang “
b) Peserta diwajibkan membaca puisi dengan menggunakan teks puisi yang
telah tercetak
c) Dalam membaca puisi tidak boleh mengunakan musik pengiring (termasuk
suara latar
b. Kriteria Penilaian
1) Kesesuaian judul, isi dan tema.
2) Keindahan gaya bahasa/majas, ejaan, diksi, dan rima.
3) Kedalaman makna, kejelasan pesan/amanat, dan kebermafaatan untuk
pembentukan karakter.
4
4) Orisinalitas/keaslian karya (bukan plagiat atau jiplakan).
5) Daya cipta, kreativitas, dan keunikan.
6) Kerapian dan keterbacaan.
c. Persyaratan Karya
1) Karya terdiri atas 5-8 bait.
2) Karya diberi judul pada bagian atas tengah; nomor dan nama peserta di bagian
kanan atas.
3) Karya ditulis rapi pada kertas folio bergaris dengan tinta hitam.
4) Karya pantun yang ditulis memenuhi syarat pantun :
a) Satu bait terdiri atas 4 baris.
b) Setiap baris terdiri 8 – 12 suku kata.
c) Baris pertama dan kedua merupakan sampiran (diutamakan mengangkat
kearifan lokal Kabupaten Semarang).
d) Baris ketiga dan keempat merupakan isi pantun yang sesuai dengan tema.
e) Dalam satu bait mempunyai rima a-b-a-b.
d. Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan lomba cipta pantun maksimal 90 menit
e. Tenik pelaksanaan
1) Peserta menulis pantun dengan waktu yang ditentukan
2) Setelah selesai peserta menyerahkan hasil karya kepada dewan juri, dengan
menulis nomor peserta, nama peserta pada pojok kanan atas.
3) Juara lomba diambil tiga pemenang, yaitu juara I, II, dan III.
4) Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat
b. Persyaratan Karya
1) Karya syair yang ditulis merupakan karya baru yang belum pernah
diikutsertakan dalam lomba sebelumnya.
2) Karya syair ditulis rapi dan jelas pada kertas folio bergaris dengan tinta hitam.
3) Setiap karya dilengkapi dengan judul di bagian atas tengah kertas, serta nama
peserta
4) Karya syair yang ditulis memenuhi syarat-sayrat sebagai berikut ;
a) Isi sesuai dengan tema
b) Satu karya terdiri atas 5 – 8 bait;
c) Seiap bait memiliki rima a-a-a-a;
d) Setiap bait terdiri atas 4 larik/ baris
e) Setiap larik terdiri atas 8-12 suku kata
f) Setiap larik/baris syair adalah isi.
5
Contoh syair dengan tema :
Suka Cita Anak Indonesia Belajar Sepanjang Hayat “
1. Betapa Gembira hati ini
Melihat pohon menjulang tinggi
Anugerah sang Ilahi
Kokoh berdiri sepanjang hari
2. Menanam pohon sangat menyenangkan
Kugali tanah sedalam tangan
Agar tumbuh dengan izin Tuhan.
c. Kriteria Penilaian
1) Kesesuaian judul, isi dan tema.
2) Keindahan gaya bahasa (diksi, majas, dan rima)
3) Kedalaman makna dan manfaat (membentuk karakter)
4) Orisinilitas/keaslian karya (bukan hasil plagiat)
5) Kreativitas (kekinian/kebaharuan, keberbedaan)
6) Tipografi (model sajian bait)
d. Waktu
Waktu pelaksanaan membuat syair maksimal 90 menit
e. Tenik pelaksanaan
Lomba dilaksanakan dalam 2 (dua) babak, dengan ketentuan sebagai
berikut:
Babak I
1) Tema: “ Suka Cita Anak Indonesia Belajar Sepanjang Hayat”
2) Peserta, adalah siswa SD/MI di Kabupaten Semarang, tiap kecamatan
mengirimkan 1 peserta boleh putra atau putri, maksimal duduk di kelas 5.
3) Setiap karya dilengkapi dengan judul di bagian atas tengah kertas, serta nama
siswa dan sekolah di pojok kanan bawah kertas.
4) Cipta syair siswa dapat menggali ide berdasarkan kisah yang dialaminya
maupun imajinasinya. Latar syair dapat mengangkat keseharian anak.
5) Karya ditulis tangan oleh peserta pada saat pelaksanaan lomba dengan tinta
warna hitam pada kerta yang disediak panitia.
6) Dalam Babak I (penyisihan) diambil 6 peserta terbaik untuk mengikuti babak
ke II.
7) Waktu yang disediakan setiap babak 90 menit.
Babak II
1) Peserta babak kedua diwajibkan menulis syair sesuai tema yang diberikan
saat babak kedua berlangsung.
2) Setiap peserta menciptakan syair 5 sampai dengan 8 bait, sesuai dengan tema.
3) Pada babak kedua ditentukan 3 pemenang, berdasarkan nilai babak kedua.
4) Keputusan dewan juri tidak bisa diganggu gugat.
6
5. LOMBA MENDONGENG
Mendongeng adalah menceritakan suatu kisah dengan tema tertentu yang diambil dari
berbagai sumber.
Tema: Menjadi anak Indonesia berkarakter dengan mendongeng.
Jenis Dongeng:
a) Legenda (Contoh: Terjadinya Rawa Pening, dll.)
b) Mithe/Mitos (Contoh: Nyi Roro Kidul, dll.)
c) Sage (Contoh: Jaka Tingkir, dll.)
a. Kriteria Penilaian
1) Kesesuaian isi dengan tema;
2) Penyampaian isi dongeng dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar;
3) Penjiwaan atas tema, isi dan pesan;
4) Penampilan ( ekspresi dan intonasi )
5) Kreativitas ( yang mendukung pesan dongeng dengan teknik gerak, suara, visual,
properti, atau lainnya )
b. Persyaratan Karya
1) Dongeng diutamakan mengandung warna / menggali khazanah lokal daerah
khususnya Jawa Tengah.
2) Peserta dibebaskan dalam berekspresi (boleh menggunakan alat peraga
sederhana, properti untuk mendukung penampilan). Alat peraga tidak
membahayakan peserta
3) Durasi waktu 5-10 menit
c. Teknik Pelaksanaan
1) Sebelum tampil peserta menyerahkan print out sinopsis dongeng yang akan
dibawakan, kepada dewan juri sebanyak rangkap 3.
2) Peserta tampil sesuai nomor undian.
3) Peserta memperkenalkan diri (nama, asal sekolah) dan menyebutkan judul
dongeng yang akan diceritakan.
4) Peserta yang dipanggil 3 kali sesuai nomor undian tetapi belum hadir
dinyatakan mengundurkan diri.
5) Juara lomba diambil tiga pemenang, yaitu juara I, II, dan III.
6) Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat
LAMPIRAN
7
MATERI PUISI WAJIB
LOMBA LITERASI LITERASI SISWA SD/MI
TINGKAT KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2019
8
9
10
11
12