Anda di halaman 1dari 105

Scanned with CamScanner

Scanned with CamScanner


Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
LAPORAN KEGIATAN
MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN
BAHASA INGGRIS
TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS
KABUPATEN PASER
TAHUN 2019

Diajukan Untuk Memperoleh Angka Kredit


Jabatan Fungsional Guru

OLEH :

ADES TARIWANTY S, S.Pd.


NIP. 19781214 200502 2 003

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
HALAMAN PENGESAHAN

PENGEMBANGAN DIRI

Telah Memperoleh Sertifikat Pengembangan Diri Laporan


Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris Tahun
2019

Dengan Kelengkapan Dokumen


1. Surat Undangan
2. SuratTugas
3. Resume
4. Foto Copy Sertifikat

Mengetahui Kuaro, Desember 2019


KepalaSekolah Yang Membuat

Drs. Sugeng Harianto, M.Pd. Ades Tariwanty S, S.Pd.


NIP. 19670117 199303 1 006 NIP. 19781214 200502 2 003
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas kehendak-Nya lah
laporan ini dapat terselesaikan. Adapun tujuan penulis dalam penulisan laporan ini adalah
sebagai hasil dari kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMA selama
periode kepengurusan 1 tahun yaitu tahun 2018-2019.
Dalam penyelesaian laporan ini, penulisan banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan dan referensi. Namun, berkat bimbingan dari
berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya.
Semoga dengan laporan ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan. Sehingga kita dapat
menjadikan kegiatan MGMP Bahasa Inggris SMA ini menjadi lebih baik lagi. Akhirnya kepada
Allah jualah penulis mohon taufik hidayah, semoga usaha ini mendapat manfaat yang baik. Serta
mendapat ridho dari Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.

Kuaro, Desember 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di tingkat menengah atas di Kabupaten Paser pada umumnya tergolong kategori
dalam perkembangan menuju kemajuan, mengingat tersedianya dukungan sumber daya pendidikan
yang memadai karena ditunjang oleh sumber daya manusia yang memadai dan semakin professional.
Hal itu bukan berarti tidak ada permasalahan pendidikan yang memerlukan perhatian. Bukti bahwa
masih terdapat masalah pendidikan di Kabupaten Paser antara lain ditunjukkan bahwa masih
banyaknya pendidik yang kurang memahami berbagai peraturan dan kebijakan yang berkaitan
dengan pembinaan dan peningkatan prefesionalitas guru misalnya banyaknya guru yang kurang
memahami tentang mekanisme penyusunan Penelitian Tindakan Kelas dan penulisan Karya Ilmiah
yang benar. Permasalahan tersebut tidak lepas dari tanggung jawab guru sebagai ujung tombak
pelaksana pendidikan. Persoalannya adalah belum semua guru tersentuh oleh pelatihan yang terkait
dengan pemahaman berbagai peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan pembinaan dan
peningkatan profesionalis guru dan kurang memahami tentang mekanisme penyusunan Penelitian
Tindakan Kelas dan penulisan Karya Ilmiah yang benar. Kompetensi guru belum berkembang secara
optimal dikarenakan kurang adanya bimbingan dan informasi terkini dalam berbagai peraturan dan
kebijakan yang berkaitan dengan pembinaan dan peningkatan profesionalisme guru. Sebenarnya
kegiatan guru di kelompok MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Paser tetap berlangsung dengan
memberdayakan tenaga yang ada (tutor sesama guru). Namun, belum ada sentuhan dari pihak yang
lebih kompeten di bidang pembelajaran , penilaian, penulisan karya tulis ilmiah misalnya dari LPMP
sebagai lembaga penjamin mutu pendidikan.
Terkait dengan kondisi kompetensi guru seperti digambarkan di atas, MGMP Bahasa
Inggris Kabupaten Paser tidak tinggal diam dan puas dengan keadaan tersebut. Kami memiliki
komitmen untuk berubah maju untuk menggapai yang lebih baik. Ke depan, MGMP Bahasa
Inggris Kabupaten Paser akan lebih memanfaatkan sumber daya yang lebih kompeten untuk
meningkatkan kompetensi dalam hal peningkatan profesionalitas guru dan mekanisme prosedur
penilaian kinerja guru serta mekanisme prosedur pengembangan keprofesian melalui kegiatan
brainstorming, ceramah, tanya jawab interaktif, diskusi, dan workshop, serta simulasi.
Selama ini kami mendanai kegiatan MGMP Bahasa Inggris SMA Kabupaten Paser secara
mandiri, dari iuran anggota dan sedikit mendapatkan bantuan dari sekolah induk anggota yang
berupa uang transpot. Jika harus mengadakan kegiatan yang memerlukan narasumber dari luar
masih kekurangan dana pendukung.
Dalam 1 tahun terakhir, MGMP Bahasa Inggris SMA Kabupaten Paser telah melaksanakan
beberapa kegiatan, antara lain pengembangan Silabus, Penyusunan Program Kerja (tahunan,
bulanan, mingguan, & harian), Pengembangan RPP, penilaian, serta mendiskusikan hal-hal yang
berkaitan dengan penguasaan substansi materi pokok. Bahkan MGMP Bahasa Inggris SMA
Kabupaten Paser juga memanfaatkan pertemuan MGMP sebagai wahana seminar PTK sehingga
mampu memfasilitasikan PTK yang dibuat menjadi lebih baik lagi dan mempublikasikan PTK
dan Karya Tulis Ilmiah yang dapat digunakan oleh guru dalam peningkatan kompetensinya. Pada
kegiatan tersebut MGMP Bahasa Inggris masih menggunakan narasumber yang ada, yaitu
sesama guru/ guru senior yang dipandang lebih mampu.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat & Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;


4. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang Guru;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
tentang Kualifikasi Akademik PTK;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007
tentang Sertifikasi Guru;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009
tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru & Guru yang diangkat dalam Jabatan Pengawas
Satuan Pendidikan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010
tentang Standar Pelajayanan Minimal Bidang Pendidikan Dasar di Kabupaten /Kota;
11. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru & Angka Kreditnya;

C. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan MGMP Bahasa Inggris SMK Kabupaten
Paser ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Program ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas MGMP Bahasa Inggris
SMA Kabupaten Paser melalui pemberdayaan kapasitas MGMP Bahasa Inggris dalam
melaksanakan kegiatan penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan
Karya Ilmiah.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami berbagai peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan pembinaan dan
peningkatan profesionalis guru;
b. Mampu menyusun perangkat KBM mata pelajaran Bahasa Inggris.
c. Memahami tentang metodologi penelitian dan model pembelajaran;
d. Memahami dan melaksanakan teori dan praktik KBM mata pelajaran Bahasa sesuai
dengan metode dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
e. Memahami model-model pembelajaran dan teknik penilaian untuk pengembangan
penelitian ;
f. Memahami prosedur dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dan Karya Tulis Ilmiah ;
g. Menyusun proposal Penelitian Tindakan Kelas dan Karya Tulis Ilmiah ;
h. Mampu membuat laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas dan Karya Tulis Ilmiah
untuk meningkatkan profesionalisme guru dan sekaligus berimplikasi pada perolehan
angka kredit untuk pengembangan karir dan kenaikan pangkat/jabatannya ;
i. Mampu mempublikasikan hasil Penelitian Tindakan Kelas dan Karya Tulis Ilmiah
yang dapat digunakan oleh guru dalam peningkatan kompetensinya ;
j. Mengetahui permasalahan secara umum yang dihadapi guru dan mampu memberikan
solusi dalam penyelesaiannya;

D. Hasil Yang Diharapkan


Diharapkan setelah melaksanakan kegiatan MGMP Bahasa Inggris SMA Kabupaten
Paser dapat:
1. Memahami berbagai peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan pembinaan dan
peningkatan profesionalis guru;
2. Menyusun perangkat KBM mata pelajaran Bahasa Inggris.
3. Memahami tentang metodologi penelitian dan model pembelajaran
4. Memahami dan melaksanakan teori dan praktik KBM mata pelajaran Bahasa Inggris
sesuai dengan metode dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
5. Memahami model-model pembelajaran dan teknik penilaian untuk pengembangan
penelitian ;
6. Memahami prosedur dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dan Karya
Tulis Ilmiah ;
7. Menyusun proposal Penelitian Tindakan Kelas dan Karya Tulis Ilmiah ;
8. Membuat laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas dan Karya Tulis Ilmiah untuk
meningkatkan profesionalisme guru dan sekaligus berimplikasi pada perolehan angka
kredit untuk pengembangan karir dan kenaikan pangkat/jabatannya ;
9. Mempublikasikan hasil Penelitian Tindakan Kelas dan Karya Tulis Ilmiah yang dapat
digunakan oleh guru dalam peningkatan kompetensinya ;
10. Mengetahui permasalahan secara umum yang dihadapi guru dan mampu memberikan
solusi dalam penyelesaiannya;

E. Sasaran
Adapun sasaran utama dalam kegiatan MGMP Bahasa Inggris SMA Kabupaten
Paser meliputi 3 (tiga) hal pokok yaitu :
1. Kelembagaan
Salah satu sasaran dari kegiatan MGMP Bahasa Inggris SMA Kabupaten Paser
difokuskan pada semua jenjang SMA baik sekolah Negeri maupun Swasta se- Kabupaten
Paser yang telah melaksanakan KTSP berbasis karakter Bangsa maupun K13.
2. Program
Sasaran program yang akan dilaksanakan pada kegiatan MGMP Bahasa Inggris SMA
Kabupaten Paser ini difokuskan pada kegiatan pembinaan professionalisme guru mata pelajaran
Bahasa Inggris diantaranya pembuatan perangkat KBM, PTK & Karya Tulis Ilmiah.
3. Peserta
Peserta yang mengikuti kegiatan MGMP Bahasa Inggris SMA Kabupaten Paser
adalah guru mata pelajaran Bahasa Inggris SMA di Kabupaten Paser baik yang berasal
dari sekolah negeri maupun swasta.

F. Manfaat
Kegiatan MGMP Bahasa Inggris SMA Kabupaten Paser diharapkan dapat
menjadi sarana komunikasi para guru bahasa Inggris SMA se-Kabupaten Paser sekaligus
sebagai wadah pembelajaran interaktif bagi para guru Bahasa Inggris SMA se-kabupaten
Paser sehingga pada akhirnya melalui kegiatan MGMP Bahasa Inggris SMA Kabupaten
Paser dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Meningkatkan kompetensi anggota dalam memahami berbagai peraturan dan
kebijakan yang berkaitan dengan pembinaan dan peningkatan profesionalitas guru;
2. Mampu menyusun perangkat KBM mata pelajaran Bahasa Inggris.
3. Memahami tentang metodologi penelitian dan model pembelajaran;
4. Memahami dan melaksanakan teori dan praktik KBM mata pelajaran Bahasa Inggris
sesuai dengan metode dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
5. Memahami model-model pembelajaran dan teknik penilaian untuk pengembangan
penelitian ;
6. Memahami prosedur dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dan Karya Tulis Ilmiah ;
7. Menyusun proposal Penelitian Tindakan Kelas dan Karya Tulis Ilmiah ;
8. Mampu membuat laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas dan Karya Tulis Ilmiah
untuk meningkatkan profesionalisme guru dan sekaligus berimplikasi pada perolehan
angka kredit untuk pengembangan karir dan kenaikan pangkat/jabatannya ;
9. Mampu mempublikasikan hasil Penelitian Tindakan Kelas dan Karya Tulis Ilmiah
yang dapat digunakan oleh guru dalam peningkatan kompetensinya ;
10. Mengetahui permasalahan secara umum yang dihadapi guru dan mampu memberikan
solusi dalam penyelesaiannya
BAB II
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

Adapun hasil kegiatan MGMP Bahasa Inggris SMK Kabupaten Paser sesuai dengan pertemuan
yang dilaksanakan sebagai berikut:
A. PERTEMUAN KE-1

HARI/ TANGGAL : 24 JANUARI 2019


WAKTU : 08.30 – 14.30 WITA
TEMPAT : SMA NEGERI 1 TANAH GROGOT
AGENDA : - PENYUSUNAN SOAL- SOAL HOTS UJIAN SEKOLAH BAHASA
INGGRIS

1. PEMBUATAN SOAL- SOAL HOTS UJIAN SEKOLAH BAHASA INGGRIS



  sebagai berikut:
Program kerja yang akan dilaksanakan adalah
Pembuatan Bank soal kelas X, XI, XII
  
Penetapan Iuran MGMP
 Seperti tahun sebelumnya yaitu Rp 50.000,- per bulan
2. Pertemuan selanjutnya adalah tanggal 28 Januari 2019 bertempat di SMA Negeri 1
Tanah Grogot, dengan agenda penyusunan bank soal dan penyusunan soal- soal
HOTS. (Undangan dikirim via email)

B. PERTEMUAN KE-2

HARI/ TANGGAL : 28 JANUARI 2019


WAKTU : 08.30 – 14.30 WITA
TEMPAT : SMA NEGERI 1 TANAH GROGOT
AGENDA : PENYUSUNAN SOAL- SOAL HOTS

1. PENYUSUNAN SOAL- SOAL HOTS

a. Penyusunan BANK SOAL disesuaikan dengan jenjang kelas yang diampu.


b. Bagi yang mengajar setiap jenjang diminta untuk memilih jenjang kelas yang akan
dibuat
c. Setiap guru wajib membuat soal PILGAN sebanyak 50 soal.
d. Pada pertemuan berikutnya akan dipresentasikan perwakilan setiap jenjang kelas
untuk menyamakan dan menyempurnakan BANK SOAL
2. Pertemuan selanjutnya adalah tanggal 21 Februari 2019 bertempat di SMA Negeri 2
Unggulan Tanah Grogot, dengan agenda Pembuatan Soal- Soal Ujian Sekolah Bahasa
Inggris. (Undangan dikirim via email)

C. PERTEMUAN KE-3

HARI/ TANGGAL : 21 Februari 2019


WAKTU : 08.30 – 14.30 WITA
TEMPAT : SMA NEGERI 2 UNGGULAN TANAH GROGOT
AGENDA : - PEMBUATAN SOAL- SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA

1. PEMBUATAN SOAL- SOAL UJIAN SEKOLAH



Peserta MGMP membagikan file soal yang dibuat.

Peserta MGMP mendiskusikan dan mempresentasikan Soal- soal Ujian Sekolah Bahasa
Inggris yang dibuat (perwakilan beberapa guru)
  
Menyempurnakan soal yang belum sempurna seperti penulisan.
2. Pertemuan selanjutnya adalah tanggal 15 Maret 2019 bertempat di SMA Negeri 1
Kuaro, dengan agenda Penyusunan Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Bahasa
Inggris. (Undangan dikirim via email)

D. PERTEMUAN KE-4

HARI/ TANGGAL : 15 Maret 2019


WAKTU : 08.30 – 14.30 WITA
TEMPAT : SMA NEGERI 1 KUARO
AGENDA : - PENYUSUNAN SOAL PENILAIAN AKHIR TAHUN

1. PENYUSUNAN SOAL PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT)


  
Peserta MGMP membagikan file soal yang dibuat.


Peserta MGMP mendiskusikan dan mempresentasikan soal PAT kelas X dan kelas XI
yang dibuat (perwakilan beberapa guru)
  
Menyempurnakan soal yang belum sempurna seperti penulisan.
2. Pertemuan selanjutnya adalah tanggal 23 Mei 2019 bertempat di SMA Negeri 1 Paser
Belengkong, dengan agenda Penyusunan Program Kerja MGMP Bahasa Inggris Tahun
2019/2020. (Undangan dikirim via email)

E. PERTEMUAN KE-5
HARI/ TANGGAL : 23 MEI 2019
WAKTU : 08.30 – 14.30 WITA
TEMPAT : SMA NEGERI 1 PASER BELENGKONG
AGENDA : - Penyusunan Program Kerja MGMP Bahasa Inggris Tahun
2019/2020
RINCIAN KEGIATAN:
1. PENYUSUNAN PROGRAM KERJA MGMP MATA PELAJARAN SEJARAH
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
  
Peserta MGMP mendiskusikan program kerja yang akan dilaksanakan selama semester
1 tahun pelajaran 2019-2020.
2. SEMINAR PTK (tidak ada)
3. Pertemuan selanjutnya adalah tanggal 30 Agustus 2019 bertempat di SMA Negeri 1
Tanah Grogot, dengan agenda Penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013
Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020. (Undangan dikirim via email).

F. PERTEMUAN KE-6
HARI/ TANGGAL : 30 Agustus 2019
WAKTU : 08.30 – 14.30 WITA
TEMPAT : SMA NEGERI 1 TANAH GROGOT
AGENDA :- Penyusunan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Semester 1
Tahun Pelajaran 2019/2020.

RINCIAN KEGIATAN:
1. PEMBAGIAN MATERI PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2019-2020.
Pembagian Materi Penyusunan perangkat KBM semester 1kurikulum 2013 tahun pelajaran
2019-2020 sebagai berikut:
a. Penyusunan perangkat disesuaikan dengan jenjang kelas yang diampu.
b. Bagi yang mengajar setiap jenjang diminta untuk memilih jenjang kelas yang akan dibuat
c. Setiap guru membuat perangkat KBM 1 semester
d. Pada pertemuan berikutnya akan dipresentasikan perwakilan setiap jenjang kelas untuk
menyamakan dan menyempurnakan perangkat KBM
2. Pertemuan selanjutnya adalah tanggal 26 September 2019 bertempat di SMA Negeri 1
Tanah Grogot, dengan agenda Pembahasan Model- Model Pembelajaran. (Undangan
dikirim via email).

G. PERTEMUAN KE-7
HARI/ TANGGAL : 26 September 2019
WAKTU : 08.30 – 14.30 WITA
TEMPAT : SMA NEGERI 1 TANAH GROGOT
AGENDA : - Pembahasan Model- Model Pembelajaran.

1. PEMBAHASAN MODEL- MODEL PEMBELAJARAN.



 Peserta MGMP mendiskusikan dan mempresentasikan perangkat KBM semester 1 tahun
pelajaran 2019-2020. (perwakilan masing-masing jenjang kelas)
  
Struktur penyusunan perangkat KBM diseragamkan sebagai berikut:
1.
Identitas mata pelajaran
2.
Standar kompetensi
3.
Kompetensi dasar
4.
Indikator pencapaian kompetensi
5.
Tujuan pembelajaran
6.
Materi pembelajaran
7.
Metode pembelajaran
8.
Langkah-langkah kegiatan (awal, inti, akhir)
9.
Penilaian
a. Indicator, teknik, bentuk soal
b. Intrumen penilaian (disesuaikan dengan tujuan pembelajaran)
c. Pedoman penilaian
10. Sumber belajar/bahan/alat
2. Pertemuan selanjutnya adalah tanggal 24 Oktober 2019 bertempat di SMA Negeri 2
Unggulan Tanah Grogot, dengan agenda Pembahasan Model- Model Pembelajaran.
(Undangan dikirim via email).

H. PERTEMUAN KE-8
HARI/ TANGGAL : 24 Oktober 2019
WAKTU : 08.30 – 14.30 WITA
TEMPAT : SMA NEGERI 2 UGGULAN TANAH GROGOT
AGENDA : - Pembahasan Model- Model Pembelajaran.

1. PEMBAHASAN MODEL- MODEL PEMBELAJARAN.



Peserta MGMP mendiskusikan dan mempresentasikan perangkat KBM  semester 1 tahun
pelajaran 2019-2020. (perwakilan masing-masing jenjang kelas)
  
Struktur penyusunan perangkat KBM diseragamkan sebagai berikut:
1. Identitas mata pelajaran
2. Standar kompetensi
3. Kompetensi dasar
4. Indikator pencapaian kompetensi
5. Tujuan pembelajaran
6. Materi pembelajaran
7. Metode pembelajaran
8. Langkah-langkah kegiatan (awal, inti, akhir)
9. Penilaian
a. Indicator, teknik, bentuk soal
b. Intrumen penilaian (disesuaikan dengan tujuan pembelajaran)
c. Pedoman penilaian
10. Sumber belajar/bahan/alat
2. Pertemuan INI merupakan pertemuan terakhir semester 1, pertemuan selanjutnya belum
bisa dipastikan menunggu konfirmasi saja.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peningkatan profesionalisme guru mata pelajaran bahasa Inggris tingkat SMA Kabupaten
Paser menjadi tanggungjawab guru, pengawas dan kepala sekolah sebagai mitra kerja, sehingga
guru bahasa Inggris memiliki kompetensi yang dipersyaratkan demi peningkatan mutu guru di
sekolah. Kompetensi tersebut adalah kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan kompetensi
profesionalisme.
Kegiatan pendidikan dan pelatihan serta sosialisasi kinerja guru dilakukan dengan tujuan
untuk memperbaiki mutu profesionalisme guru mata pelajaran Bahasa Inggris dalam proses
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Melalui kegiatan MGMP Bahasa Inggris SMA Kabupaten
Paser diharapkan dapat mendukung terwujudnya pendidikan yang berkualitas yang dapat
dilaksanakan dan terjangkau bagi guru Bahasa Inggris SMA sehingga mampu membantu siswa
yang memiliki kesulitan belajar terutama mata pelajaran Bahasa Inggris sehingga siswa mampu
mengembangkan potensinya.

B. Saran
Kegiatan MGMP Bahasa Inggris SMA Kabupaten Paser yang bertujuan untuk
memperbaiki mutu profesionalisme guru Bahasa Inggris dalam proses layanan pembelajaran
Bahasa Inggris yang diharapkan terlaksana secara terus menerus.
Kegiatan MGMP bahasa Inggris SMA perlu ditingkatkan dari segi kualitas dan kuantitas
agar sumber daya guru Bahasa Inggris SMA Kabupaten Paser semakin mengalami peningkatan
khususnya peningkatan mutu keilmuannya. Selain itu dukungan, kesempatan, dan kerjasama dari
LPMP, Dinas Pendidikan Kabupaten Paser, Pengawas, Kepala Sekolah dan semua pihak sangat
diperlukan demi teralaksananya kegiatan dan tercapainya tujuan kegiatan MGMP.
FOTO KEGIATAN MGMP
FOTO KEGIATAN MGMP
11/16/2020 Surat - SM07

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA


PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN http://gtk.belajar.kemdikbud.go.id/
DITJEN GURU & TENAGA KEPENDIDIKAN

SURAT PENGANTAR KEGIATAN UJIAN AKHIR ver.201501200338


PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MELALUI PENINGKATAN
KOMPETENSI PEMBELAJARAN BERBASIS ZONASI (PKP)
DITJEN GTK - KEMENDIKBUD RI

Kepada yth, Tanggal : 16 November 2020


FITRIYANA DIAN PRAMESTI
di SMAN 1 KUARO Perihal : Surat Pengantar Ujian Akhir
Kab. Paser - Prov. Kalimantan Timur

Dengan hormat,

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) merupakan Layanan Pembelajaran secara online bagi Guru dan
Tenaga Kependidikan (GTK) di Indonesia. Layanan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jendral GTK - Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dalam rangka meningkatkan kualitas GTK di Indonesia melalui
Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi (PKP).

Melalui surat ini, kami informasikan kepada Anda sebagai Peserta dalam kegiatan Ujian Akhir sebagai berikut :

Nama Kelas Diklat 640008.4401.44184.A


Mapel Fisika

Jenjang SMA

yang dilaksanakan pada :

Tanggal Ujian 26 November 2019


Sesi 1
Lokasi SMK NEGERI 2 TANAH GROGOT
Kab. Paser - Prov. Kalimantan Timur
Token Ujian 926800

Untuk informasi dan panduan selengkapnya dapat diakses di


http://gtk.belajar.kemdikbud.go.id/ Jika ada kendala silakan hubungi Bantuan / Admin SIMPKB

Jakarta, 16 November 2020

Hormat kami,

TTD.
Admin Pusat PKB,
DITJEN GTK - KEMENDIKBUD RI

https://gtk.belajar.kemdikbud.go.id/gtk/pkp-peserta/surat-ujian/112959?format=html 1/1
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 1 KUARO
TERAKREDITASI A
Jl. Pattimura, Padang Jaya, Kec. Kuaro, Kab. Paser, Kode Pos 76281, Email: sman1.kuaro@gmail.com

SURAT TUGAS
Nomor : 803/100/SMAN 1 K/VII/2019
Dasar : Surat undangan Nomor 005/099/SMAN1KUARO/X/2019,
tanggal 4 oktober 2019

Menugaskan kepada :
No Nama NIP
1 Drs. Sugeng Harianto, M.Pd 196701171993031006
2 Ades Tariwanty, S.Pd 197812142005022003
3 Dewi Padmiarsih, M.Pd 198110202009032008
4 Endah Setia Rini, S.Pd 198402172009032012
5 Eri Rusnawati, M.Pd 198112052009032007
6 Herlina Andu, S.Pd 197503122009032006
7 Supriyadi, M.Pd 197905282006041005
8 Fitriyana Dian Pramesti, S.Pd 198705022009032004
9 Gabriel Hoing, S.Pd 196303252006041003
10 Giono, M.Pd 197305112006041003
11 Novi Nurpiah, S.Pd
12 Rabiatul Adawiyah, S.Pd
13 Deddy Sholihin, S.Pd
Untuk : Kegiatan P K P 2019
Tempat Tujuan Tugas : SMA N 1 Tnah Grogot
Tanggal mulai kegiatan : 16 OKTOBER 2019
Tanggal selesai kegiatan : 17 DESEMBER 2019
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagai mana
mestinya dengan penuh tanggung jawab.

Dikeluarkan di : Kuaro
Pada Tanggal : 14 Oktober 2019
Kepala Sekolah,

Drs. Sugeng Harianto, M.Pd


NIP. 19670117 199303 1 006
DAFTAR HADIR KEGIATAN PKP

HARI / TANGGAL : RABU, 16 OKTOBER 2019


JAM KEGIATAN : 08.00 – 13.00 WITA
LAMPIRAN KEGIATAN : Jurnal Belajar Kegiatan On The Job Learning (OJL)

Jurnal Belajar Kegiatan On The Job Learning (OJL) (on 1)

Nama Peserta : SMA N 1 Kuaro


Sekolah : Fisika
: Fitriyana Dian Pramesti, S.Pd
Mapel : SMA

Jenjang
No. Hari/Tanggal Aktivitas Pembelaj ran J is Tagiha Kendala yang dihadapi Pemecahan masalah yang dilakukan
1 senin, 21 oktober 2019 Menuliskan Unsur HOTS pada analisis menentukan unsur waktu berbenturan mengerjakan On -1 disela-sela
unit pembelajaran 1 dengan tepat HOTS d lam d ngan jam jam mengajar

2 selasa, 22 oktober 2019 Menuli kan Keterampilan Abad 21 pada pembelajaran mengajar
analisis unit pembelajaran 1 dengan

3 rabu, 23 oktober 2019 tepat. M enul i skan peni l ai an pada anal i si s uni t

4 kamis, 24 oktober 2019 pembelajaran 1 dengan tepat.


M enul i skan Unsur HO TS pa da anal i si s

unit pembelajaran 2 dengan tepat


5 jumat, 25 oktober 2019 Menuli kan Keterampilan Abad 21 pada
analisis unit pembelajaran 2 dengan

Mengetahui, tepat. Kuaro, 25 Oktober 2019


Kepala SMA N 1 Kuaro Peserta

Drs. Sugeng Harianto, M.Pd Fitriyana Dian Pramesti, S.Pd


NIP. 19670117 199303 1 006 NIP. 19870502 200903 2 004
Jurnal Belajar Kegiatan On The Job Learning (OJL) on-2

Nama Peserta : SMA N 1 Kuaro


Sekolah : Fisika
: Fitriyana Dian Pramesti, S.Pd
Mapel : SMA

Jenjang
1 seni n, 28 okt ober 2019 M er um uskan kegi at an pem bel aj ar an sesuai D sai n Pem bel aj ar an

No. Hari/Tanggal Aktivitas Pemb l j r Jenis Tagihan Kendala yang dihadapi Pemecahan masalah yang dilakukan

IPK pengetahuan hasil analisis unit ke B rdasarkan Model


dalam desain pembelajaran unit ke-1 dan 2 Pembelajaran TIDAK ADA TIDAK ADA
dengan tepat.
2 selasa, 29 oktober 2019 Merumuskan kegiatan pembelajaran sesuai
IPK keterampilan hasil analisis unit ke
dalam desain pembelajaran unit ke-1 dan 2
dengan tepat.
3 rabu, 30 oktober 2019 Merumuskan penilaian sesuai IPK
pengetahuan dan keterampilan hasil
analisis unit ke dalam desain pembelajaran

unit ke-1 dan unit ke-2 dengan tepat.


4 kamis, 31 oktober 2019 membuat kisi-kisi soal dan kartu soal Menyusun oal
sesuai kompetensi dasar mata pelajaran berorientasi HOTS
yang telah ditentukan di desain

pembelajaran! (LK-4a)
5 jumat, 1 November 2019 ke ala sekolah melakukan kegiatan

Mengetahui, supervisi terhadap guru PKP Kuaro, 1 November 2019


Kepala SMA N 1 Kuaro Peserta

Drs. Sugeng Harianto, M.Pd Fitriyana Dian Pramesti, S.Pd


NIP. 19670117 199303 1 006 NIP. 19870502 200903 2 004
Jurn l Belajar Kegiatan On The Job Learning (OJL) on 3

N ma Peserta : SMA N 1 Kuaro


Sekolah : Fisika
: Fitriyana Dian Pramesti, S.Pd
Mapel : SMA

Jenjang
1 senin, 4 November 2019 mengkaji sistematika RPP berorientasi
No. Hari/Tanggal A t v t s P mbel jar n Jenis Tagihan Kendala yang dihadap Pemecahan masalah yang dilakuk

berorientasi HOTS, penyusunan RPP HOTS


berdasarkan pada LK-3 yang telah
dikerjakan pada kegiatan IN-2,
Melengkapi RPP dengan penilaian

sikap, pengetahuan dan keterampilan.


lapor
2 selasa, 5 November 2019 praktik pembelajaran peserta. enilaiannhasilpraktek
pembelajaran

3 rabu, 6 November 2019 melakukan refleksi untuk mengetahui peserta


tingkat kelebihan dan kekurang salama
melakukan OJL Best Practice
4 kamis, 7 November 2019 Penyusunan Laporan L poran Best

5 jumat, 8 November 2019 Penyusunan Laporan Best Practice Practice Kuaro, 11 November 2019
Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Kuaro Peserta

Drs. Sugeng Harianto, M.Pd Fitriyana Dian Pramesti, S.Pd


NIP. 19670117 199303 1 006 NIP. 19870502 200903 2 004
FOTO-FOTO KEGIATAN PKP 2019

A. Kegiatan On OJL PKP 2019


B. KEGIATAN IN OJL PKP
LAPORAN BEST PRACTICE
PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
TAHUN 2019/2020
Praktik Pembelajaran Medan Magnet dengan Metode Problem Based
Learning (PBL) yang berorientasi HOTS pada Siswa Kelas XII IPA SMA
Negeri 1 Kuaro

NAMA PESERTA : Fitriyana Dian Pramesti, S.Pd


NUPTK : 5834765665210010
SEKOLAH /TEMPAT TUGAS : SMA NEGERI 1 KUARO
KABUPATEN/KOTA : PASER
PROVINSI : KALIMATAN TIMUR
MENTOR PEMBEKALAN : SUMARYANTO, M.Pd.

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN
2019

1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN BEST PRACTICE PENINGKATAN KOMPETENSI


PEMBELAJARAN (P K P) TAHUN 2019 / 2020
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI INDUKSI MAGNET
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (T A I)
PADA SISWA KELAS XII MIA 2 SMA NEGERI 1 K UARO

Nama : Fitriyana Dian Pramesti, S.Pd

Asal Sekolah : SMA NEGERI 1 KUARO

Telah disetujui dan disahkan pada / oleh

Hari : SENIN

Tanggal : 11 November 2019

Kuaro, 11 November 2019


Kepala Sekolah

Sugeng Harianto, M.Pd


NIP.196701171993031006

2
BIODATA PENULIS

1. Nama : FITRIYANA DIAN PRAMESTI, S.Pd


2. NIP : 19870502 200903 2 004
3. NUPTK : 5834765665210012
4. Jabatan : Guru SMA Negeri 1 KUARO
5. Pangkat / Gol.Ruang : PENATA TK.I / III d
6. Tempat / Tanggal Lahir : Tanah Grogot, 2 mei 1987
7. Jenis Kelamin : Perempuan
8. Agama : Islam
9. Pendidikan Terakhir : S-1
10. Unit Kerja : SMA Negeri 1 kuaro
11. Alamat : Jl. Pattimura Ds. Padang Jaya Kec.
Kuaro

Kuaro , 11 November 2019

Penulis

FITRIYANA DIAN P,S.Pd

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan dan rahmat
dan hidayahnya maka laporan ini dapat terselesaikan, tak lupa kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepadaa semua pihak yang telah
membantu proses penyelesaian laporan Best Practise Learning baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Pengembangan pembelajaran berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) merupakan
program yang dikembangkan sebagai upaya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(Ditjen GTK) dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan
meningkatkan kualitas lulusan. Program ini dikembangkan mengikuti arah
kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang pada tahun 2018
telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan pembelajaran
berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi atau Higher Order
Thinking Skills (HOTS).
Peningkatan kualitas peserta didik salah satunya dilakukan melalui
peningkatan kualitas pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi. Kualitas pembelajaran juga perlu diukur dengan
penilaian yang berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi atau
Higher Order Thinking Skill (HOTS). Sejalan dengan hal tersebut, maka
dilaksanakan Diklat PKB berbasis Zonasi guna meningkatkan kompetensi
guru khususnya di SMA Negeri 1 Kuaro
Demikian laporan ini dibuat, kritik dan saran bagi penyempurnaan
laporan ini dapat disampaikan melalui sekolah yaitu SMA Negeri 1 Long Ikis
Kabupaten Paser Kalimantan Timur.
Kuaro, November 2019

Penyusun

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................. ii
BIODATA PENULIS .............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Jenis Kegiatan ............................................................................................................. 2
C. Manfaat Kegiatan ....................................................................................................... 2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................................................. 3
A. Tujuan dan Sasaran .................................................................................................. 3
B. Bahan dan Materi ...................................................................................................... 3
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan ................................................................ 4
D. Alat/Instrumen .......................................................................................................... 5
E. Waktu Dan Tempat Kegiatan ................................................................................. 6
BAB III HASIL KEGIATAN .................................................................................................. 7
A. Hasil Kegiatan ............................................................................................................. 7
B. Masalah yang Dihadapi ............................................................................................ 8
C. Cara Mengatasi Masalah .......................................................................................... 9
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................................... 10
A. Simpulan ................................................................................................................... 10
B. Rekomendasi ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 12

5
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui


Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah
satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program ini
dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan
pada pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
atau Higher Order Thinking Skills {HOTS). Keterampilan berfikir Untuk
meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka
pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan,
atau dikenal dengan istilah zonasi. Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat
Kegiatan Guru (PKG) TK, kelompok kerja guru (KKG) SD dan musyawarah
guru mata pelajaran (MGMP) SMA yang selama ini dilakukan melalui Gugus
atau Rayon dalam zonasinya, dapat terintegrasi melalui zonasi
pengembangan dan pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan
keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat,
seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-
rata UN/USBN sekolah, atau pertimbangan mutu lainnya.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu
model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning/PBL. PBL merupakan model pembelajaran yang
mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari
dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis
dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL
siswa dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam

6
kehidupan sehari-hari (kontekstual). Dengan kata lain, PBL membelajarkan
siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan
menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
B. JENIS KEGIATAN

Jenis kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan praktik pembelajaran di


kelas untuk Unit 1 materi Gaya Magnet berdasarkan jadwal On 2. Dalam praktik
pembelajaran tidak lupa mempersiapkan LK 5 Pengembangan RPP Unit 1, LK 3
Format Desain Pembelajaran Unit 1 dan LK 4 Penilaian Berorientasi HOTS
Unit 1.
Pada kegiatan praktek pembelajaran On 2 didampingi oleh kepala sekolah
sebagai observer. Kepala sekolah mengisi lembar observasi praktik yang telah
disiapkan oleh guru mentor.

C. MANFAAT KEGIATAN

Manfaat dari pelaksanaan program PKP berbasis zonasi pada praktek


pembelajaran adalah meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu
pendidikan. Sementara itu pada praktik pembelajaran dengan model PBL siswa
dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan
sehari-hari (kontekstual). Dengan kata lain, PBL bertujuan membelajarkan
siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan
menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan
masalah yang dihadapi yang berorientasi HOTS

7
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan penulisan best practice (praktik baik) ini adalah untuk


mendeskripsikan praktik baik penulis dalam merapkan pembelajaran
berorientasi higher order thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice (praktik baik) ini adalah siswa kelas XII
IPA semester 1 di SMAN Negeri 1 Kuaro Kabupaten Paser sebanyak 35 siswa.

B. BAHAN DAN MATERI

Bahan / Materi Kegiatan


Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi gaya
magnet (Gaya Lorentz) kelas XII dengan tema Praktik Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) berorientasi HOTS. Berikut adalah Kompetensi (KD) dan
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK):

Fisika
Kompetensi Pengetahuan
3.3 3.3.9 Menentukan arah gaya
Menganalisis medan magnetik, induksi magnetik pada kawat lurus
magnetik, dan gaya magnetik pada 3.3.10 Menganalisis gaya
berbagai produk teknologi magnetik di antara dua kawat
sejajar berarus
Kompetensi Keterampilan
4.3 4.3.5 Melakukan percobaan
Melakukan percobaan tentang induksi tentang gaya magnetik
magnetik dan gaya magnetik di sekitar disekitar kawat berarus listrik
kawat berarus listrik berikut presentasi
hasilnya

8
C. METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Metode dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran meliputi penggunaan


aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 2l. Kurikulum
2013 mengamanatkan penerapan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasikan, dan
mengomunikasikan. Lalu optimalisasi peran guru dalam melaksanakan
pembelajaran abad 21dan HOTS (Higher Order Thinking Skills). Selanjutnya ada
integrasi literasi dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam proses belajar
mengajar (PBM). Pembelajaran pun perlu dilaksanakan secara kontekstual dengan
menggunakan model, strategi, metode, dan teknik sesuai dengan karakteristik
Kompetensi Dasar {KD) agar tujuan pembelajaran tercapai.Pembelajaran abad 21
secara sederhana diartikan sebagai pembelajaran yang memberikan kecakapan
abad 21- kepada peserta didik, yaitu 4C yang meliputi: (1) Communication (2)
Collaboration, (3) Critical Thinking and problem solving, dan {4} Creative and
lnnovative.
Berdasarkan Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Krathwoll dan
Anderson, kemampuan yang perlu dicapai siswa bukan hanya LOTS (Lower
Order Thinking Skills) yaitu C1 (mengetahui) dan C-2 (memahami), MOTS
(Middle Order Thinking Skills) yaitu C3 {mengaplikasikan) dan C-4
{mengalisis), tetapi juga harus ada peningkatan sampai HOTS (Higher Order
Thinking Skills), yaitu C-5 (mengevaluasi), dan C-5 (mengkreasi). Penerapan
pendekatan saintifik, pembelajaran abad 21 (4C), HOTS, dan integrasi literasi dan
PPK dalam pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam
rangka menjawab tantangan, baik tantangan internal dalam rangka mencapai 8
(delapan) SNP dan tantangan eksternal, yaitu globalisasi.
Melalui berbagai pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) K-13 yang
telah dilakukan selama ini diharapkan mampu mengubah paradigma guru, juga
meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran, Pendekatan saintifik,
pembelajaran abad 21 {4C), HOTS, integrasi literasi dan PPK, dan pembelajaran
kontekstual sebenarnya bukan hal yang baru bagi guru. Secara sadar ataupun tidak
sebenarnya hal tersebut sudah dilakukan, hanya dalam K-13 lebih ditegaskan lagi

9
untuk dilaksanakan pada PBM, dan hasilnya dilakukan melalui penilaian otentik
yang mampu mengukur ketercapaian kompetensi siswa.

D. Alat/lnstrumen

Model-model pembelajaran yang sudah banyak dikenal oleh guru, guru


pun diharapkan untuk menggunakan atau mengembangkan mode-model
pembelajaran yang lebih variatif agar pembelajaran lebih, menyenangkan dan
menantang. Pembelajaran yang HOTS ditindaklanjuti dengan penilaian HOTS.
Soal-soal yang diberikan harus mengukur ketercapaian siswa pada ranah C-4, C-5,
dan C-6, disesuaikan dengan KKO yang telah ditetapkan pada RPP. Instrumen test
yang digunakan bisa dalam bentuk soal Pilihan Ganda (PG) atau uraian. Soal PG
dan HOTS yang berorientasi pada HOTS tentunya bukan sekedar menanyakan
sekedar menanyakan "apa?", "siapa?", "kapan?" dan "dimana?", tetapi
menanyakan "mengapa?" dan "bagaimana?". Berdasarkan kepada hal tersebut,
maka guru harus banyak membiasakan soal-soal HOTS kepada siswa, agar siswa
terbiasa mengasah nalar, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan
solutif.
Model pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah
Problems Based Learning (PBL) yang berorientasi HOTS di SMA Negeri 1
Long Ikis Kabupaten Paser Kalimantan Timur tahun 2019 pokok bahasan
Medan Magnet. Sedangkan media pembelajaran berupa bahan eksperimen
tentang gaya magnetk pada kawat berarus, buku guru dan buku siswa fisika
kelas XII kemendikbud 2016. Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini
ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa
lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa secara
berkelompok dengan menggunakan Lembar Kerja Pserta Didik (LKPD). Adapun
model/motode dan instrument secara rinci terdapat pada lampiran (1,2,3) lembar
desain pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan LKPD.

10
E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Waktu kegiatan Best practice ini dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober sampai
dengan 01 November tahun 2019 bertempat di SMA Negeri 1 Kuaro Kabupaten
Paser Kalimatan Timur. Rincian jadwal terdapat pada Jurnal belajar On Job
Learning (OJL) best practice unit 1 (medan magnetik) yang terdapat pada
lampiran 4.

11
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil Kegiatan
Hasil yang dapat dilaporkan dari best practice (praktik baik) ini diuraikan
sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran PBL berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif
merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan
pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang
sesuai sintak PBL megharuskan siswa aktif dan critis selama proses
pembelajaran berlangsung (dokumentasi pembelajaran terdapat pada
lampiran 5)
2. Pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
PBL meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer
knowledge.
Setelah membaca, mengamati, melakukan eksperimen, dan
mendiskusikan data hasil eksperimen siswa tidak hanya memahami
konsep tentang gaya magnetik (pengetahuan konseptual) dan
bagaimana melakuakn pengumpulan daya yang benar (pengetahuan
prosedural).
3. Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa
untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa
untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam
pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa
berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa
cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan
tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat
menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu
disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang

12
materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahas), membuat
siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh
siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran berorientasi
HOTS dengan menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini
pemahaman siswa tentang konsep teks eksplanasi, perubahan sosial
budaya, dan cara mahluk hidup menyesuaikan diri benar-benar
dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi yang meuntut
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). PBL yang
diterapkan dengan menyajikan video berisi demonstrasi praktik gaya
lorentz dan menyajikan permasalahan dalam bentuk eksperimen
sehingga mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan buku guru dan buku siswa. Dengan menerapkan PBL, siswa tak
hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari tayangan vidio serta diberi
kesempatan terbuka untuk mencari data melalui eksperimen, dan
menganalisis data hasil eksperimen melalui diskusi kelompok. (Foto
kegiatan pembelajaran terdapat pada lampiran 5).

B. Masalah yang Dihadapi


Kendala yang ditemui selama menerapkan pembelajaran beriorientasi HOTS
yaitu :
1. Membutuhkan waktu lama dalam kegiatan eksperimen, karena siswa
diharapkan mampu mengamati, mengambil data dan menganalisis sendiri
hasil eksperimen.
2. Waktu pelaksanaan tidak sesuai yang dialokasikan di RPP karena siswa
terlalu lama dalam menjawab soal di LKPD
3. Materi yang dipraktekkan sesuai dengan kelas yang diampu oleh guru,
tetapi kegiatan pemecahan masalah (problem solving) perlu ditingkatkan.

13
C. Cara Mengatasi Masalah
Pembelajaran dengan metode PBL dapat membantu mereka lebih
menguasai materi pembelajaran. Guru memberi penjelasan sekilas tentang
apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS).
Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS yang membuat siswa
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa
belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau
belajar dengan HOTS.
Guru diharapkan lebih kreatif dalam menyusun model pembelajaran
dan metode pembelajaran PBL agar bisa diterapkan pada Kompetensi Dasar
dan mata pelajaran yang lain.

14
BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan uraian hasil kegiatan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.


1. Pembelajaran dengan model Problem Based Learning layak dijadikan
praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir
kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran model Problem Based Learning yang
dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran dengan model pembelajaran


Problem Based Learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa
dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi
berani melakukan inovasi pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan
latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan
membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk merterapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teorj. Kemampuan belajar
degan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih
mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa)
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif
sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan

15
kesempatan bagi penulis untuk mendesiminasikan praktik baik ini akan
menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.

16
DAFTAR PUSTAKA

- Pujianto, dkk, 2016. Buku Siswa FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, Klaten: Intan Pariwara.

- Pujianto, dkk, 2016. Buku Pegangan Guru FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Klaten: Intan Pariwara.

- Kandi MA, 2019. Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP)
Berbasis Zonasi Mata Pelajaran Fisika SMA Medan Magnet dan Induksi
Elektromagnetik, Jakarta: Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah
dan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

- Agus Budi Prakoso, 2018. Prediksi UNBK SMA/MA Fisika, Surakarta: CV. Graha
Pustaka.

- https://www.youtube.com/watch?v=Rmtx9.., diakses tanggal 26 Oktober 2019.

- https://krjogja.com/web/news/read/65341/Dari_LOTS_ke_HOTS, diakses
tanggal 6 November 2019.

- http://firdausanisaa.blogspot.com/2013/12/taksonomi-bloom-ranah-afektif-
kognitif.html, diakses tanggal 6 November 2019.

17
NO SERTIFIKAT
21209154455701240786

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN


PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM

SERTIFIKAT
Diberikan Kepada

FITRIYANA DIAN PRAMESTI


SMAN 1 KUARO

sebagai Peserta
Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Pola
82 JP yang diselenggarakan pada tanggal 16 Oktober 2019
s.d. 17 Desember 2019
di SMAN 1 TANAH GROGOT, dengan predikat :

CUKUP

Mengetahui :
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Bandung, 17 Desember 2019
Kependidikan Kepala PPPPTK IPA

Dr. Supriano, M.Ed. Enang Ahmadi, S.Pd., M.Pd.


NIP. 196208161991031001 NIP. 196607021990011001
Struktur Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran

No. Materi JP
A. MATERI UMUM 2
1. Kebijakan Program PKB melalui PKP Berbasis Zonasi 1
2. Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) 1
B. MATERI POKOK 74
Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran Berorientasi HOTS
3. a.Medan Magnet 8
b.Gelombang
Pengembangan Desain dan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berorientasi HOTS
a. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS
4. 36
b. Penilaian Berorientasi HOTS
c. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
5. Praktik Mengajar 20
6. Laporan Best Practice 10
C. MATERI PENUNJANG 6
7. Pengenalan Kelas Pendampingan Online 4
8. Tes Akhir 2
TOTAL 82

Kepala Bidang Fasilitasi Peningkatan Kompetensi


PPPPTK IPA

Dr. Lina Herlina, M.Ed.


NIP. 196603091990032001
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 KUARO
TERAKREDITASI A
Jl. Pattimura, Padang Jaya, Kec. Kuaro, Kab. Paser, Kode Pos 76281, Email: sman1.kuaro@gmail.com

Nomor : 005/099/SMAN1K/VII/2019
Lampiran :-
Hal : Undangan

Yth. Bapak/ Ibu Guru


di-
tempat

Dengan hormat
Dalam rangka kegiatan In House Training Penyusunan Perangkat Pembelajaran dan
Penilaian Implementasi Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Kuaro mengundang Bapak/
Ibu, pada:
Tanggal : 10 s.d 13 Juli 2019
Waktu : 08.00 s.d selesai
Tempat : SMA Negeri 1 Kuaro
Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak/ Ibu, kami
mengucapkan terima kasih.
Kuaro, 8 Juli 2019
Kepala Sekolah,

Drs. Sugeng Harianto, M.Pd


NIP. 19670117 199303 1 006

Catatan :
1. Membawa Laptop
SURAT TUGAS
Nomor : 803/100/SMAN 1 K/VII/2019

Dasar : Surat undangan Nomor


005/099/SMAN1KUARO/VII/2019, tanggal 8 Juli 2019

Menugaskan kepada :
No Nama NIP
1967011719930310
1 Drs. Sugeng Harianto, M.Pd 06
1978121420050220
2 Ades Tariwanty, S.Pd 03
1981102020090320
3 Dewi Padmiarsih, M.Pd 08
1984021720090320
4 Endah Setia Rini, S.Pd 12
1981120520090320
5 Eri Rusnawati, M.Pd 07
1968051119951220
6 Fathur Rahmah, S.Ag 01
1979052820060410
7 Supriyadi, M.Pd 05
1987050220090320
8 Fitriyana Dian Pramesti, S.Pd 04
1963032520060410
9 Gabriel Hoing, S.Pd 03
1973051120060410
10 Giono, M.Pd 03
1968091620060410
11 Hendra Wirawan, S.E 09
1975031220090320
12 Herlina Andu, S.Pd 06
1966040820001210
13 Syamsuddin Liwangka, S.Pd 06
1983120120090320
14 Mamik Eka Indah Yani, S.Sos 05
1974051220060420
15 Normaila, S.Ag 25
1968102520060420
16 Suryani Ginting, S.Pd 16
1988112620110120
17 Sri Rejeki, S.Pd 02
18 Normayadi Saputra, S.Pd
19 Novi Nurpiah, S.Pd
20 Rabiatul Adawiyah, S.Pd
21 Riri Rosidah, S.Pd
22 Deddy Sholihin, S.Pd
23 Fitriya, S.Pd
24 Normayadi Saputra, S.Pd
25 Riri Rosidah, S.Pd
26 Sidik Abdul Manaf, S.Pd
Untuk : Kegiatan In House Training
Penyusunan Perangkat
Pembelajaran dan Penilaian
Implementasi Kurikulum 2013
Tempat Tujuan Tugas : SMA N 1 Kuaro
Tanggal berangkat : 10 Juli 2019
Tanggal kembali : 12 Juli 2019

Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagai mana


mestinya dengan penuh tanggung jawab.

Dikeluarkan di : Kuaro
Pada Tanggal : 9 Juli
Kepala Sekolah,

Drs. Sugeng Harianto, M.Pd


NIP. 19670117 199303 1 006

Mengetahui/Menyeti
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan

KAMBERAN
NIP. 550 005 6
LAPORAN KEGIATAN IN HOUSE TRAINING (IHT)
PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN IMPLEMANTASI KURIKULUM 2013 DI
SMA NEGERI 1 KUARO

Diajukan Untuk Memperoleh Angka Kredit

OLEH :

ADES TARIWANTY, S.Pd


NIP 19781214 200502 2 003

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

HALAMAN PENGEAHAN

PENGEMBANGAN DIRI

Telah Memperoleh Sertifikat kegiatan In House Training (IHT) penyusunan


perangkat pembelajaran dan penilaian implemantasi kurikulum 2013 di SMA
Negeri 1 Kuaro

Pada Tahun Pelajaran 2019-2020


Pada semester Ganjil

Dengan Kelengkapan Dokumen:


1. Surat Undangan
2. Surat Tugas
3. Resume
4. Foto Copy Sertifikat

Mengetahui Kuaro, 22 Agustus 2019


Kepala Sekolah Yang Membuat,

Drs. Sugeng Harianto, M.Pd Ades Tariwanty, S.Pd


NIP. 19670117 199303 1 006 NIP. 19781214 200502 2 003
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia yang dilimpahkan kepada penulis sehingga Laporan Kegiatan
Pengembangan Diri dengan judul kegiatan In House Training (IHT)
penyusunan perangkat pembelajaran dan penilaian implemantasi kurikulum
2013 di SMA Negeri 1 Kuaro ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan ini dapat diselesaikan
berkat adanya bantuan, bimbingan, dorongan dan petunjuk dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang sebesar – besarnya kepada Kepala SMA Negeri 1 Kuaro yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti kegiatan
pengembangan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan bahkan mungkin kesalahan, baik dalam penyusunan,
penyajian maupun sistematika penulisannya. Oleh karenanya, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, demi
kesempurnaan penulisan laporan ini. Meski demikian, penulis tetap berharap
agar kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak lain yang memerlukan.

Kuaro, 22 Agustus 2019


Penulis

LAPORAN KEGIATAN IN HOUSE TRAINING (IHT)


PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN IMPLEMANTASI KURIKULUM 2013 DI SMA
NEGERI 1 KUARO

A. Latar Belakang Pelatihan


Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan
suatu pendidikan. Kurikulum merupakan jantungnya pendidikan dan
pengajaran. Di dalamnya terdapat keseluruhan rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi maupun bahan belajar mengajar serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai kompetensi tertentu sesuai standar pendidikan nasional.
Pada tahun 2013 pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan tengah menyiapkan perubahan Kurikulum 2006 atau yang
lebih dikenal dengan sebutan KTSP menjadi Kurikulum 2013. Perubahan
kurikulum ini telah menjadi amanat dari RPJMN 2010-2014 sektor
pendidikan, serta Inpres No.01 Tahun 2010 tentang percepatan
pelaksanaan prioritas pembangunan nasional yakni terkait penyempurnaan
kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya
bangsa. Pengembangan kurikulum diperlukan karena melihat tantangan
masa depan yang semakin kompleks dan perlu penyiapan diri dari
pendidikan, seperti misalnya menghadapi globalisasi yang diwujudkan
melalui WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA; masalah lingkungan
hidup, percepatan teknologi informasi; konvergensi ilmu dan teknologi;
ekonomi berbasis pengetahuan; kebangkitan industri kreatif dan budaya;
pergeseran kekuatan ekonomi dunia; pengaruh dan imbas teknosains
mutu; investasi dan transformasi pada sektor pendidikan; dan hasil TIMSS
dan PISA yang menunjukkan posisi Indonesia selalu pada ranking bawah.
Karenanya perubahan Kurikulum 2013 ini merupakan sebuah keniscayaan
yang harus dilakukan sebagai langkah menyiapkan generasi masa depan
sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Berdasarkan hal tersebut SMA Negeri 1 Kuaro mengadakan kegiatan


In House Training (IHT) penyusunan perangkat pembelajaran dan penilaian
implemantasi kurikulum 2013 di sekolah dengan sasaran guru mata
pelajaran. Melalui kegiatan ini diharapkan peserta kegiatan memiliki
pemahaman yang sama terkait perubahan kurkulum 2013 ini. Dengan
demikian percepatan persiapan implementasi kurikulum 2013 dapat
terlaksana dengan baik sesuai tujuan.

B. Tujuan Pelatihan
1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang substansi perubahan
kurikulum 2013;
2. Melakukan kajian/analisis terhadap kompetensi inti draf kurikulum
2013; khususnya dalam melakukan :
a. Kajian/analisis terhadap linearitas kompetensi inti pengetahuan dan
kompetensi inti keterampilan;
b. Merumuskan indikator dan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM);
c. Mengidentifikasi dan memilah Kompetensi Dasar pada tiap
semester.
d. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam
merancang pembelajaran aktif sesuai tuntutan kompetensi inti;
khususnya dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan merevisi dokumen kurikulum satuan pendidikan.

C. Manfaat Pelatihan
1. Bagi Guru : Memahami substansi perubahan kurikulum 2013;
Tersusunnya butir-butir kajian sebagai hasil analisis terhadap
kompetensi inti draf kurikulum 2013; Meningkatnya pemahaman dan
keterampilan peserta dalam merancang pembelajaran aktif sesuai
tuntutan kompetensi inti.
2. Bagi Peserta Didik, akan memperoleh jaminan pelayanan dan
pengalaman belajar yang lebih efektif sesuai kurikulum 2013
3. Bagi Sekolah, akan mampu memberikan layanan pendidikan yang
berkualitas kepada peserta didik sesuai kurikulu 2013 yang baru
4. Bagi Orang Tua/Masyarakat, akan memperoleh jaminan bahwa anak
mereka mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas dan
pengalaman belajar yang efektif.
5. Bagi Pemerintah, akan memberikan jaminan kepada masyarakat
tentang layanan pendidikan yang berkualitas dan profesional.

D. Penyelenggara dan Waktu Pelaksanaan


Penyelenggara Kegiatan Pelatihan ini adalah SMA Negeri 1 Kuaro.
Waktu pelaksanaan Pelatihan yaitu mulai tanggal 10 s.d. 13 Juli 2019.

E. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan kegiatan In House Training (IHT) penyusunan
perangkat pembelajaran dan penilaian implemantasi kurikulum 2013 di
SMA Negeri 1 Kuaro.

F. Lamanya Pelatihan
Lamanya waktu pelatihan 3 hari dengan jumlah jam setara dengan 32
jam pelajaran. Satu jam pelajaran setara dengan 45 menit.

G. Struktur Program Pelatihan


Struktur Program Pelatihan Penguatan Pemahaman Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Bimbingan dan Konseling (In House Training), yaitu:
NO MATERI WAKTU
(@45’)
1 Pembukaan 1
2 Analisis SKL, KI, KD 2
3 Analisis Materi Pembelajaran 2
4 Analisis Model Pembelajaran 2
5 Penilaian Hasil belajar SMA 2
6 Penyusunan Soal HOTS 2
7 Penyusunan RPP 2
8 Praktik Analisis SKL, KI, KD 2
9 Praktik Analisis Pembelajaran 2
10 Praktik Analisis Model Pembelajaran 2
11 Praktik Penyusunan Soal HOTS 2
12 Praktik Penyusunan RPP 6
13 Peer Teaching 4
14 Penutup 1
Jumlah 32

H. Nara Sumber
Narasumber Pelatihan Pelatihan adalah Pengawas Pembina Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Paser

I. Strategi Kegiatan
Strategi kegiatan dalam Pelatihan dengan mengkombinasikan antara
40 % teori dan 60 % praktik. Adapun strategi/ pendekatan yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan suasana belajar sesuai dengan topik sajian
2. Mendiskusikan materi pembelajaran
3. Pemberian tugas-tugas
4. Sharing atas temuan yang ada
5. Penyimpulan

J. Hasil yang Diperoleh


Hasil / manfaat yang penulis peroleh dalam mengikuti kegiatan ini
antara lain :
1. Penulis mendapatkan pemahaman tentang konsep pengembangan
Kurikulum 2013 dan dapat perangkat pembelajaran pada Kurikulum
2013.
2. Penulis dapat lebih memahami tentang kegiatan pengembangan diri
guru dan pelaporannya.
K. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah mengikuti kegiatan pelatihan
ini adalah sebagai berikut:
1. Penulis akan mengimplementasikan hasil sosialisasi ini untuk
mengembangkan profesi penulis sebagai guru.
2. Menuliskan laporan setiap kegiatan pengembangan kurikulum 2013
yang penulis lakukan di sekolah.

L. Dampak Pelatihan
Setelah penulis mencoba menerapkan hasil Pelatihan ini dampaknya
antara lain:
1. Penulis semakin menyadari adanya pembaharuan sistem Pendidikan
terkait kurikulum 2013 yang harus segera di implementasikan kepada
guru-guru di setiap sekolah.
2. Penulis harus mampu melaksanakan tugas yang akan diberikan oleh
pemerintah tentang pengembangan Kurikulum 2013

L. Penutup
Penyelenggaraan kegiatan Pelatihan ini bagi penulis khususnya dan
bagi para guru pada umumnya sangat membantu dalam melakukan
pengembangan profesi guru jabatan/ karir guru.
Penulis berharap agar kiranya diklat semacam ini hendaknya dapat
diprogramkan dan dilaksanakan secara kontinu agar para guru dapat
meningkatkan dalam pengembangan profesionalisme guru.

M. Lampiran :
1. Undangan Kegiatan / Surat Tugas dari Kepala Sekolah
2. Sertifikat Pelatihan
FOTO KEGIATAN IHT
THE INFLUENCE OF PARENTS' ENCOURAGEMENT,
INFORMATION ON THE INTEREST SAVING HIGH SCHOOL
STUDENTS IN PASER DISTRICT
Nurullah Baha Udin*
Postgraduate Student, Universitas Negeri Surabaya
Ady Soejoto
Economic Education, Universitas Negeri Surabaya
Bambang Suratman
Economic Education, Universitas Negeri Surabaya

*nurullahudin@mhs.unesa.ac.id

ABSTRACT: This study aims to examine and analyze the influence of parents' encouragement variable on the interest of saving,
and the influence of information variables on the interest of saving. This research uses quantitative approach with descriptive re-
search method, data collection is done by using documentation and questionnaire. Analytical techniques in the study using multiple
linear regression analysis, which is intended to determine whether there is influence of parents' encouragement and information on
interest saving. The population of the study were 1183 students with the number of research samples amounted to 299 originating
from the SMA Negeri 1 Kuaro and SMA Negeri 1 Longikis in Paser District. The results showed that parental encouragement var-
iables and partial and simultaneous information variables have a significant and positive influence on interest in saving the re-
maining high school Paser District.

.
1 INTRODUCTION new experience that will only be used for
consumption alone.
Overall macro, the amount of public consumption Members of the Board of Commissioners of
flows towards the national income. The greater the OJK for Education and Consumer Protection say,
income, the greater. Save also. So, when it has risen, the culture of saving is important to start early in
consumption and savings will increase equally. An order to educate children to be able to control
additional benefit for additional consumption is themselves in being consumptive and learn to be
called the marginal desire to consume (marginal able to spend money wisely. Savings activities can
propensity to consume, MPC). The ratio of train children in managing finances gradually so that
additional savings to income is called the marginal in time they can grow into a skilled society in terms
desire to save (the marginal tendency to save, MPS). of financial management and ultimately achieve
In relatively uneconomic societies, their MPC financial well-being.
numbers are relatively large, while their MPS The same thing was expressed by OJK Com-
numbers are relatively small. That is, if they get missioner Muliaman D Hadad that the group of stu-
additional income, then most of the additional dents from elementary, junior high and high school
income will be allocated for consumption. The levels has enormous potential. The total population
opposite applies to communities whose economic of these groups reaches about 50 million students or
life is relatively more established. more than 20 percent of the population of Indonesia.
Indonesia is one of the developing countries That number, 78 percent are students of public
that needs a lot of capital in its development. One of schools under the guidance of the Ministry of
the capital needed in the form of public savings. Educa-tion and Culture, while 22 percent are
Public awareness to save is still less than it should students of Madrasah and Pondok Pesantren under
be. As expressed by the Darwis in the meeting of the guidance of the Ministry of Religious Affairs.
President Joko Widodo with the Association of The Financial Services Authority (OJK) noted
Indonesian Economic Bachelor (ISEI) with editorial that the number of savings accounts of both the con-
editorial on Thursday (9/7/2015). "Our savings are ventional and syariah has reached 117,911 accounts,
28% -29% of GDP, maybe it should be 32% -33% of or 117.9% of the 2015 target of 100,000 accounts
GDP". Based on the quote shows the existence of since it was activated on September 8, 2015. For
public awareness to save relatively low. Savings 2016, OJK targets that number will continue to in-
behavior is generally done when the people of crease, in line with support from relevant ministries
Indonesia there is excess consumption. Between and governors and regional heads, said Chairman of
sales minus consumption, once a person consumes the Board of Commissioners of OJK Muliaman D
will increase along with the cheapness, there is no Hadad during the socialization of a simple program
to a number of governors and regional heads in the
OJK Office. The Simple Savings Program has been on the interest of saving. In the interest of saving,
officially launched on June 14, 2015 by the information can be described as data that is
President of the Republic of Indonesia as a form of processed and able to provide information to users
OJK sup-port with the banking industry in reviving of information accurately true and interesting. Good
the sav-ings culture campaign for students from an information is information that can grow the spirit
early age. OJK wants the students as the next for users of the information to do something
generation of the nation can make saving activities according to information obtained. Students of SMA
not only as a liabil-ity but a need or even a lifestyle. Negeri in Kabupaten Paser are not familiar with
Based on information from the principal of banking even though they live in rural and coastal
SMA Negeri 1 Kuaro Waluyo Abu Saputro Convey areas because they can access the information either
that the average student has savings, approximately from social media or in the form of advertising and
90% because in 2015 the bank BNI came to school promotion.
and gave money in the form of savings for 153
students of Rp 500.000,00 that was blocked during
three months. In addition scholarships provided by 2 REVIEW OF RELATED
the region require students to have accounts of Bank
LITERATURE 2.1 Interest in Saving
Kaltim / BPD and other scholarships also require
students to have accounts such as Indonesian smart In life, people are often confronted with choices that
card / KIP, scholarship from companies or ultimately have to take action according to their de-
institutions. The same thing also conveyed by the sires. The urge to make decisions is what is often
principal of SMA Negeri 1 Long Ikis Kusnianto, called interest. Hurlock (2004) describes an interest
said that almost all students have savings since the as a source of motivation that encourages one to do
cooperation of banks with schools, especially those what one wants to do when free to choose. When
related to scholarships and assistance received by someone judges something will be useful, it will be-
students. come interested, then it will bring satisfaction.
According to the Banking Act No.10 of 1998 Crow & Crow (1998) describes sports can show
savings are deposits withdrawals only applicable the ability to notice a person, Something or activity
under certain conditions agreed upon, but can not be or something that can affect the experience that has
withdrawn by check, bilyet giro or other equivalent been stimulated by the activity itself.
instruments. Cashmere (2002: 84) states that saving The same thing also put forward by Sandjaja
is part of the income that is not used for (2005) whether an activity will be done or not very
consumption activities. easy with one's interest to the activity, here appears
Saving interest is a person's inclination to set is a strong motivation to perform an activity.
aside some of his income to be saved than to According to PLN Act No.10 of 1998, savings are
consume excessively mindfully, to be happy with his deposits withdrawals which can only be made under
money-saving activities and vigorously doing so. agreed terms, but can not be withdrawn by check,
Parental encouragement is an important factor bilyet giro or other similar tools. Cashmere (2002:
for child development, Natalia, (in Tabloid Nakita, 84) states that saving is part of the income that is not
14/02/2013) Jakarta says parents need to support and used for consumption activities. Wealth is stored and
encourage "experiment" of children well. Free, will be used in the future.
support and facilitate the child to experiment. Not Saving interest is the tendency of a person to set
only until there is an explanation and understanding aside some of his income to be saved than to con-
of the experiments performed. sume excessively mindfully, to be happy with his
According to Januarso (2015), pocket money money-saving activities and vigorously.
given by parents to children in cities is quite large but Medium according to Lina & Rosyid (1997) who
not balanced with the desire to save children, but tends saves someone by internal factors derived from one's
to be used to meet the needs and desires. Based on the self and external factors that come from outside the
observations made, there are differences in the pattern person. In the explanation the internal factor is self-
of encouragement that parents give to their children control of both external factors.
due to several factors such as the awareness of parents Based on the above explanation there is interest
to accompany their children, the busyness of the in saving can be interpreted as the activity of a
parents causing the responsibility to be submitted to passion-ate person and likes to set aside some of his
the school. This is reinforced by Afifah research income to be stored at home, bank, and non-bank
(2011) that parental support in the form of instrumental financial institutions in the hope to meet future
effect on interest in saving and consumption, while needs. In addi-tion, interest in saving can be
network support affect the work. interpreted as the goal of saving, the way a person
According to Zaenab (2011) the information saves, the frequency of saving, the amount of
provided to customers in the form of brand image, savings, and the saving ratio with his income.
advertising and perception have a mutual influence
2.2 Encouragement of Parent that is processed into an information must be in
In relation to the encouragement of parents of Su- accordance with the interests of users of that
tantoputri (2004) in his research to develop the information. Data is a form that is still raw, can not
child's behavior, it is hoped that there are four things tell a lot so it needs to be processed further. Data is
to be considered by parents: choosing the right one, processed through a method to produce information.
giving reinforcement, construction and negative Data may be symbols such as letters, numbers,
rein-forcement. Sri (2011) in his research supports sounds, signals, images.
the parents and self-control of the tendency of delin- According to Meliono (1990: 331) information is
quency of potential blind children of SMK-Central data that has been processed for a particular purpose.
Sulawesi. There is no significant influence between The goal is to produce a decision. Information can
self-control and juvenile delinquency. be said as knowledge gained from learning,
experience or instruction. However, this term still
According to Slameto (2010) there are several
has many meanings depending on the context. In
things that can affect student learning is as follows.
some knowledge about a particular event that has
How to educate parents, Relationships between fam-
been collected or from a news can also be said as
ily members, Home atmosphere, Family economic
information.
condition, Family understanding, Cultural back-
ground. Indicators of parents' encouragement by According Jogiyanto (1999: 692), information is the
Cochen & Kay (2008) are as follows. Real impulse, result of processing data in a form that is more
in the form of attention and material. Impetus of useful and more meaningful for the recipient that
hope, in the form of advice, suggestions, describes a fact - event (event) that real (fact) used
suggestions, hints, information and suggestions.
Parental encouragement of children to increase for decision making.
interest in saving becomes very important because
parents do not directly give trust to children to learn 2.4 Framework of Thinking
to manage their own finances. Forms of parents
Members of the Board of Commissioners of OJK for
encouragement that is specific in growing interest in
saving will increase the motivation of children in Education and Consumer Protection say, the culture
carrying out direction, for example, instructions of saving is important to start early in order to educate
given by both parents. Parental encouragement to children to be able to control themselves in being con-
increase interest in saving children can be done with sumptive and learn to be able to spend money wisely.
some forms such as Parents directing children to
open a savings account, parents invite children to
conduct transactions dibank in order to introduce the
activities of parents in the bank, parents provide
opportunities for children to conduct transactions Parental Information
dibank Both for payment and savings and to give Encouragement
confidence to the child to manage his own finances.

2.3 Information Interest of Saving

Information is data that is processed into a form that


is useful for the recipient to make a decision.
Information is useful for decision makers, as
information decreases uncertainty (or increases
knowledge) Information is important, because based Saving activities can train children in managing fi-
on that information managers can know the nances gradually so that in time they can grow into
company's objective conditions. Such information is a skilled society in terms of financial management
the result of data processing or facts collected by and financial well-being.
certain methods or methods. Information According
to Sutabri, (2005: 36) is data that has been classified
or processed or interpreted for use in the decision-
making process. 3 METHODOLOGY
Kadir (2002: 31) defines information as data that has The research approach used in this research is
been processed in such a way that increases the quantitative approach with descriptive research
knowledge of someone who uses the data. Susanto method. In this research, quantitative approach is
(2004: 46) in his book Accounting Information used to describe facts or characteristics of a
Systems, states that information is the result of data population systematically, factually and accurately
processing that gives meaning and benefits. Data
about the influence of parent's encouragement and Based on Table 1 above shows that responses of
information to interest of saving to students in SMA most respondents to the variable Parental Impulse
Negeri 1 Kuaro Sub-district Paser. (X1) most respondents stated very often on the
Population in this study were students of SMA statement "I believe the advice of parents is useful
Negeri 1 Kuaro subdistrict and high school students for me especially to regulate consumption patterns",
1 sub district Long Ikis consisting of class X with the highest average value of 4.46 in the class
students AP / PS enthusiasts, XI IPA / IPS and XII interval included in the category 4.21 - <5.00, which
IPA / IPS academic year 2016-2017 as many as means the respondent believes that parental advice is
1183 students. The sampling technique used in this a useful thing especially the pattern of consumption
research is propotional random sampling. In rules. While a small percentage of respondents
propotional random sampling each member in the stated rarely on the statement "I am tired of hearing
population has equal opportunity to be included in parental advice" with an average grade of 1.89 in
the sample. The number of samples used in the study class intervals included in the category 1.81 - <2.60,
based on the calculation is 299. which means respondents are more likely to feel
In this research, data collection techniques using bored when parents give advice. To further clarify
documentation and questionnaire method. In this the results of the responses of respondents to the
study, documentation is used to obtain research data variable encouragement of parents (X1), the
in the field related to the number of students, data of following presented a diagram of the distribution of
students who have savings accounts, scholarship respondents.
recipients, number of rombels, school profiles and Distribution of respondents showed that of 299
school organizational structure. Questionnaire in this respondents as many as 94 respondents, or 31.33%
research use direct questionnaire which is closed by often menyput with a range of 3.41- <4.20, as many
using likert scale (rating scale). Likert scale is used as 80 respondents or 26.79% stated often with a
to measure attitude consisting of statements with range of 4.21- <5.00, as many as 68 respondents or
interval scale. The use of questionnaires is used to 22.83 % States rarely in the range of 2.61- <3.40, 37
collect data on parents' encouragement variables and respondents or 12.48% say never in the range 1.00-
information in relation to student saving interests. <1.80, and as many as 20 respondents or 6.57% say
Based on the framework of theoretical thinking, rarely in the range of 1.81- <2.60.
the data analysis technique used is quantitative The result of the parental push variable linierity
analysis techniques to determine the influence of test (X1) to the interest of saving (Y) can be seen
parental encouragement, and information on interest from the table as follows.
saving with linear regression analysis.
Table 2 Linearity Test Results Parent Encouraging
4 RESULT AND DISCUSSION Variables (X1) and Saving Interest
Variables (Y)
4.1 The Influence of Parents’ Encouragement on
Saving Interest ANOVA Table
Data from the parents' encouragement variable (X1) Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
is obtained from a questionnaire. To provide an ex-
Minat Between (Combined) 16.529 57 .290 1.524 .
planation of the responses of respondents on each Menabung Groups 016
indicator encouragement of parents then conducted a * Dorongan
Linearity 6.051 1 6.051 31.805 .
descriptive analysis. Here is the frequency distribu- Orang Tua
000
tion and the value of the responses of respondents to Deviation 10.477 56 .187 .983 .
parents' encouragement variables. from 514
Linearity
Within Groups 45.852 241 .190
Table 1. The results of the responses of respondents
to the variable encouragement of parents Total 62.381 298

No Interval Criteria Frequency Percent (Source: data processed by researchers)


1 1.00 - < 1.80 Never 37 12,48 Based on table 2 it is known that the parental
2 1.81 - < 2.60 Very 20 6, 57 drive variable (X1) has a significance value of
Rarely deviation from linierity of 0.514 greater than 0.05 so
3 2.61 - < 3.40 Rarely 68 22, 83 it can be said that the model is linear.
4 3.41 - < 4.20 Often 94 31,33
From the test results by using computer aids
with SPSS program, on partial influence analysis
5 4.21 - < 5.00 Very Often 80 26,79
present-ed in the table as follows:
total 299 100%
a
Coefficients value of respondents of 1.75 in the class interval
Unstandardized Standardized included in the category 1.00 - <1.80, which means
Coefficients Coefficients
respondents are less interested in using mobile
Std.
Model B Error Beta t Sig.
banking services (SMS banking ). To further clarify
the results of responses of respondents to variable
1 (Constant) 1.469 .235 6.258 .000
Encouragement .373 .066 .311 5.648 .000 information (X2), the following diagram presented
parent’s the distribution of respondents.
a. Dependent Variable: Minat Menabung Distribution of respondents showed that of 299
respondents as many as 118 respondents, or 39.47%
Based on Table 3, the parent-free variable X1 menyat rarely with a range of 2.61- <3.40, as many
has Thitung = 5,648 and Ttable = 1.968093 at df = as 104 respondents or 34.77% said rarely with a
293 because Thitung> Ttable (5,648> 1,968093) and range of 1.81- <2.60, as many as 44 respondents or
the value of significance of free variable of Parent 14.72 % Stated frequently with a range of 3.41-
Impetus on T test is 0.000 or <0,05. This indicates <4.20, as many as 28 respondents or 9.37% stated
that H0 is rejected and H1 is accepted. So that the never with a range of 1.81- <2.60, and as many as 5
independent variable of Parent encouragement (X1) respondents or 1.67% stated very often with range
has a significant influence partially to the Interest of 4.21- <5.00.
Saving (Y). This means that increased parent The result of linearity test of variable of
encouragement increases interest in saving. information (X2) to interest of saving (Y) can be
The results of this study is similar to the results seen in table as follows.
of research Afifah (2011) in his research support Table 5 Linearity Test Results Variable Information
parents to the future orientation of adolescents, (X2) and Saving Interest Variables
happy to speak old. The results show that in the ANOVA Table
family environment the urges of parents are needed Sum of Mean
to help the child in increasing his capacity to grow Squares df Square F Sig.
better. Minat Between (Combined) 16.358 51 .321 1.721 .004
Menabung * Groups
Linearity 5.140 1 5.140 27.588 .000
Information
4.2 The Influence of Information on Saving Interest Deviation 11.218 50 .224 1.204 .181
from
Data variable of information obtained from sekor Linearity

questionnaire, to give an explanation of the results of Within Groups 46.022 247 .186

responses of respondents on variable information is Total 62.381 298

done descriptive analysis. Here is the frequency dis- (Source: data processed by researchers)
tribution and the value of respondents to the variable
of information as follows. Based on table 5 it is known that the infor-
Table 4 Respondents Response Results Against the mation variable (X2) has a significance value of de-
Information Variable (X2) viation from linierity of 0.181 greater than 0.05 so it
No Interval criteria Frequency Percent can be said that the model is linear.
1 1.00 - < 1.80 Never 28 9, 37 From the test results by using computer aids
2 1.81 - < 2.60 Very Rarely 104 34, 77 with SPSS program, on partial influence analysis
3 2.61 - < 3.40 Rarely 118 39, 47 presented in the table as follows.
4 3.41 - < 4.20 Often 44 14, 72 Coefficientsa
5 4.21 - < 5.00 Very Often 5 1, 67 Unstandardized Standardized
total 299 100% Coefficients Coefficients
Std.
Based on Table 4.5 above shows that Model B Error Beta t Sig.
responses of most respondents to the variables
1 (Constant) 2.254 .106 21.224 .000
Information (X1) most respondents stated often in
Information .195 .038 .287 5.164 .000
the statement "I've seen print and electronic media
a. Dependent Variable: Saving Interest
advertising about bank services", with the highest
score of 3.98 in class intervals included in the
According to Table 6, the independent variable
category 3.41 - <4.20, which means that respondents
often get information about Bank services through of information (X2) has Thitung = 3.047 and Ttable =
print and electronic media. While a small percentage 1.968093 at df = 293 because Thitung> Ttable
of respondents stated never in the statement "I used (3.047> 1,968093) and the value of significance of
Mobile banking (SMS banking)" with the response the independent variable Information on t test is
0.003 Or <0.05. This shows that H0 is rejected and pay attention to his personality so that interest to
H1 is accepted. So the independent Variable save can grow in the child.Sari (2012) in the
Information (X2) has a significant effect partially on simultaneous declaration of product variables, price,
place, information, physical appearance significantly
the Interest of Saving (Y). This means that an
influence the interest of customers to save. It can be
increase in personality will lead to an increase in
concluded that parental encouragement and
interest in saving.
information together are influential To the interest of
The results of this study are similar to the re- saving public high school students in Paser District.
sults of Zaenab (2011) where the information pro- The result of calculation SPSS obtained value
vided to customers in the form of brand image, ad- of R2 = 0.135 which means that equal to 13.5%
vertising and perception have a mutual influence on Interest of Saving can be explained by Parent
interest in saving. Insidewinme (2008) recommends Encouragement variable (X1) and Information (X2),
in his research that information systems and organi- while the rest 86.5% influenced by other variables
zations are two things that affect each other. The in- outside the model under study.
formation system should be tailored to the organiza-
tion in order to provide the required information to a 5 CONCLUSION AND
particular part of importance to the organization. At SUGGESTION 5.1 Conclusion
the same time, organizations must be vigilant and There is influence of parents' encouragement to the
open to the influence of information systems to ben- interest of saving high school students in Paser
efit from new technologies. Regency, with significance less than 0.05. So the
hypothesis that the researcher proved true. There is a
4.3 The Influence of Parents’ Encouragement and direct influence between the interest of saving
information on Saving Interest variable (Y) with the parent motivation variable
b
ANOVA (X2) which means if the parent encouragement is
Sum of Mean increased, then the interest of saving (Y) will rise.
Model Squares df Square F Sig. There is an effect of information on the
1 Regression 8.038 2 4.019 21.8 .000a interest of saving high school students in Paser
90 Regency, with significance less than 0.05. So the
Residual 54.343 296 .184 hypothesis that the researcher proved true. The
existence of a direct influence between the variable
Total 62.381 298
interest in saving (Y) with the variable information
a. Predictors: (Constant), Information, Parents’ (X5) which means if the information interesting and
Encouragement easy to obtain, then interest saving (Y) will rise.
b. Dependent Variable: Saving Interest Variables of parental encouragement and
information affect simultaneously to the interest of
Based on the result of simultaneous test seen saving high school students in Paser Regency, with
in table 7, it is obtained Fhitung of 21.890 while Ftable significance less than 0.05. So the hypothesis that
can be obtained from table F with df1 (2) as df of the researcher proved true.
numerator and df2 (293) as df denominator with
significance level 0,05 so that obtained Ftable is 5.2 Suggestion
ssebesar 2, 26 because the value Fhitung> Ftable For students should keep excited to explore various
(21.890> 2.26), then H0 is rejected and H1 accepted. information provided by teachers and from other
This indicates that all Parent Enhancement variables sources to increase knowledge and foster interest in
and information have significant effect saving. Parents should encourage their daughter to
simultaneously on Saving Interest (Y) with sig value set aside some of her pocket money in the tube, by
of 0.000 <0.05. giving directions so that children are accustomed to
Based on the results of the research showed saving.
interest of saving (Y) of 13.5% influenced by the High School Party in Paser Regency should be
Encouragement of Parents (X1) and Information more attention to information compared with other
(X2), while the remaining 86.5% explained by other variables so that students more spirit again in in-
factors, this means that changes that occur in Parent creasing interest to save.
Encouragement (X1) and Information (X2) affects For the next researcher it is suggested to con-
the Interest of Saving (Y), which means the better duct research outside the independent variable used
Parent's encouragement (X1) and Information (X2) in this research, for example, motivation, promotion,
the greater Interest Saving (Y). In line with the etc., or combine one of the variables in this study
statement Guilford (2001) states that the role of with other variables outside the variable in this
parents helps the direction of interest formation study, considering there is an effect of 86.5% From
Parents in giving encouragement to the child need to other factors.
REFERENCES ternational journal of scientific and researd
publication”. Volume 4.ISSN 2250-3153.
Abdul Kadir. (2002). Pengenalan Sistem Informasi, Frazier, Moore (2008) HUMAS: Membangun Citra
Yogyakarta: Andi. dengan Komunikasi. Bandung: PT. Raja
Abdullah, Thamrin & Francis Tantri. (2012). Mana- Grafindo.
jemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo George M, Scott. (2002). Prinsip-prinsip SIM. Jakar-
Persada. ta: Grafindo.
Afifah. (2011). Pengaruh dukungan orang tua Gordon, B., Davis, (2006), Kerangka Dasar Sistem
terhadap orientasi masa depan dalam area Informasi Manajemen, Bagian Satu, Jakarta:
pekerjaan pada remaja. Jurnal proseding. No 8, PPM.
47-59.
_____, (1991) Kerangka Dasar Sistem Informasi
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian Manajemen Bagian 1. Jakarta: PT Pustaka
suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rhineka Binamas Pressindo.
Cipta. Gustman AL, Steinmeier TL, Tabatabai N. (2009).
Do Workers Know about Their Pension Plan
Atkinson, Rita L., Richard C. Atkinson, Edward E., Type? Comparing Workers’ and Employers’
Smith, dan Daryl J. Bern. (2001). Pengantar Pension Information. Overcoming the Savings
Psikologi.. Edisi Kesebelas, Jilid Satu, Alih Slump: How to Increase the Effectiveness of
Bahasa Widjaja Kusuma, Bagian I, II. Jakarta: Financial Education and Saving Programs.
Interaksa 2009:47–81.
Azhar, Susanto. (2004). Sistem informasi mana- I Made Satria Pramana. (2009). Faktor-Faktor Yang
jemen, Bandung: Linggar Jaya. Dipertimbangkan Konsumen Dalam Kepu-
Bell, N. J., McGheem, P. E., & Duffey, N. S (1986). tusan Menjadi Nasabah Pada PT. BPR PUSA-
Interpersonal Competence, social assertiveness KA Denpasar. Jurnal perbankkan dan jasa
and the development of humour. British keuangan. ISSN: 2302-8912
Journal of Developmental Psychology, 4,51- Jogiyanto HM. (1999). Analisis dan desain system
55. informasi: pendekatan tersetruktur teori dan
Beshears J, Choi J, Laibson D, Madrian B, Weller B. praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi.
(2010). Public Policy and Saving for Retirement: Kiriinya, Ntura. Bwisa, H. & Orwa, George Otieno
The ”Autosave” Features of the Pension Protec- (2014), Children’s peer group influence on
tion Act of 2006. In: Siegried J, editor. Better family purchase decisions in Kenya. Manage-
Living Through Economics. 2010. pp. 274–290. ment and social sciences impact factor: 4. 400
Chauhan, S. S. (2014). Advanced Educational Vol. 3 No. 11. November.
Psychology. New Delhi: Vikas Publising Lani Sidharta (1995), Pengantar Sistem Informasi
House. Cetak Ulang PT. Gramedia Pustaka Bisnis, Jakarta: P.T. ELEX Media Komputin-
Utama. Jakarta. do.
Cochen, Sheldon & McKay, Garth, (2008). Social Lusardi A, Mitchell OS. (2007). Baby Boomer
Support, Stress and the Buffering Hypothesis: Retirement Security: The Roles of Planning,
A Theoretical Analysis. Diakses Financial Literacy, and Housing Wealth.
http//www.psy.cmu.edu tanggal 1 November Journal of Monetary Economics.
2016. 2007;54(1):205–224.
Cremer H, De Donder P, Maldonado D, Pestieau P. Mutesasira, Leonard & Wrigh, George (1999)“The
(2008). Designing a Linear Pension Scheme with relative risk to poor people’s savings” Journal
Forced Savings and Wage Heterogeneity. Journal of small enterprise development 2001 12. (3).
International Tax and Public Finance. Putu Wirna Murti, (2016) “Pengaruh Kepercayaan
2008;15(5):547–562. Nasabah, Bauran Produk dan Bauran Lokasi
Dedy Trisnadi, Ngadino Surip,( 2013) Pengaruh Terhadap Transaksi Nasabah”, Jurnal
Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas Manajemen Unud, Vol. 5, No.1, 2016.
Layanan terhadap Minat Menabung Kembali Republik Indonesia, Undang undang perbankkan
di CIMB NIAGA. Jurnal MIX, Vol. 6 No. 3, No. 10 tahun 1998. Tentang perubahan atas
0ktober 2013. Undang- undang nomor 7 tahun 1992 tentang
Dennis, J.M., Phinney, J.S., & Chuateco, L.I. (2005). Perbankkan.
The role of motivation, parental support, and peer Sri Wahidah. (2011). pengaruh dukungan orang tua
support in the academic success of ethnic minority dan self control terhadap kecenderungan ke-
first-generation college students. Journal of College nakalan remaja SMK bina potensi palu-
Student Development, 46(3), 223-236. Sulawesi tengah. Tesis UIN
Firmansyah, Danny. (2014). The influence of family Sugiyono, (2010). Metode penelitian kuantitatif
background toward student saving behavior: A kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
survey of collage student in jabodetabek. “In-
Scanned by CamScanner

Anda mungkin juga menyukai