Anda di halaman 1dari 16

dr.

Rossada Adiarti
Kelainan Refraksi
(Ametropia)
• Penyebab :
a. Ametropia aksis
Axis anteroposterior terlalu panjang  myopia
b. Ametropia kurvatura
Kurvatura lebih melengkung  miopia
c. Ametropia indeks bias
Indeks bias naik  miopisasi
d. Ametropia posisi
Posisi lensa maju ke depan  miopia
Ametropia
1. Miopia
2. Hipermetropia/Hiperopia
3. Astigmatisma
4. Presbiopia
Miopia
Klasifikasi Miopia

Miopia ringan
• S – 0,25 s/d S – 3,00 Dioptri

Miopia sedang
• S – 3,00 s/d S – 6,00 Dioptri

Miopia berat
• > S – 6,00 Dioptri
Hipermetropia / Hiperopia
Astigmatisma
Keluhan pasien :

Pandangan kabur untuk jauh atau dekat.

Melihat ganda dengan satu atau kedua mata.

Melihat benda yang bulat menjadi lonjong.

Bentuk benda yang dilihat berubah.

Mengecilkan celah kelopak.

Sakit kepala.
Jenis Astigmatisma
a. Astigmat miop simpleks : meridian utama emetrop,
meridian lain miopia
b. Astigmat miop kompositus : kedua meridian utama
miop tetapi dengan derajat yang berbeda
c. Astigmat hipermetrop simpleks : meridian utama
emetrop, meridian lain hipermetrop
d. Astigmat hipermetrop kompositus
e. Astigmat mixtus
Presbiopia
(penglihatan usia lanjut)

• Perkembangan normal yang berhubungan dengan


usia (>40th), dimana akomodasi yang diperlukan untuk
melihat perlahan-lahan berkurang.

• Penyebab :
1. Lensa semakin keras  elastisitasnya berkurang
2. Otot akomodasi daya kontraksinya berkurang
 tidak terdapat pengenduran zonula Zinn yang
sempurna.

Anda mungkin juga menyukai