Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKURANGAN VITAMIN


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Gizi dan Diet
Dosen pengampu : : Irisanna Tambunan, S.Kep., Ners., M.KM

Disusun oleh:
Kelompok 15

Bunga Sese SitiAmelia 191FK01023


Mahendra Akbar Wibawa 191FK01070
Syalida Asa Azkia 191FK01129

3C

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2021 – 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan -Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatNya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah “Gizi dan Diet” mengenai "PENCEGAHAN
DAN PENANGANAN KEKURANGAN VITAMIN

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada rekan-
rekan yang telah membantu dalam menulis makalah ini.

Bandung, 09 november 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ................................................................

1.1 Latar Belakang ............................................................................

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................

1.3 Tujuan .........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .................................................................

2.1 sejarah Vitamin ...........................................................................

2.2 Definisi Vitamin ..........................................................................

2.3 Jenis, fungsi, sumber, dan penanganannya vitamin ....................

A. Vitamin Yang Larut Dalam Lemak.......................................


B. Vitamin Yang Larut Dalam Air.............................................

BAB III PENUTUP..........................................................................

3.1 Kesimpulan .................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kita semua tentunya menghendaki agar kita dan keturunan –keturunan kita dapat tumbuh
sempurna,sehat,kuat bertenaga,bergairah kerja,berdaya piker mantap dan selalu menunjukan
berbagai prestasi, sehingga kita dan keturunan-keturunan kita dapat menjadi manusia –
manusia pembangunan yang mampu meningkatkan harkat derajat nusa dan bangsanya dalam
percaturan hidup di dunia.
Syarat yang paling utama dan tidak boleh ditinggalkan agar manusia dapat hidup dan
mendekati atau mencapai apa yang dikehendaki seperti diatas, manusia harus mendapatkan
makanan yang teratur, mencukupi dan serba bergizi, karena seperti yang telah dijelaskan dalam
bab- bab terdahulu, makanan berfungsi untuk menghasilkan energy, mengganti sel-sel yang
rusak, untuk pertumbuhan dan menghasilkan zat pelindung dalam tubuhnya (antara lain dengan
cara menjaga keseimbangan cairan tubuh). Namun demikian dalam pengertian makanan yang
bergizi makanan itupun harus cukup pula mengandung vitamin dan mineral, karena tubuh yang
kekurangan vitamin akan mengalami avitaminosis dengan gejala macam-macam penyakit.
Sebaliknya apabila tubuh kelebihan akan vitamin yang diperlukannya maka tubuh akan
mengalami hipertaminosis yang mengakibatkan kurang baik terhadap tubuh. Avitaminosis
maupun Hipervitaminosis sama-sama dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan tubuh,
jadi sebaliknya vitamin yang diperlukan tubuh diusahakan agar tidak kekurangan dan tidak
kelebihan vitamin.
Vitamin adalah senyawa kimia yang sangat esensial yang walaupun tersedianya dalam
tubuh dalam jumlah demikian kecil, diperlukan sekali bagi kesehatan dan pertumbuhan tubuh
yang normal. Vitamin berfungsi dalam beberapa tahap reaksi metabolism energy,
pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian
dari enzim. Sebagian besar koenzim.

Terdapat dalam bentuk apoenzim yaitu vitamin yang terikat dengan protein. Hingga
sekarang fungsi biokimia beberapa jenis vitamin belum diketahui dengan pasti.Vitamin
digolongkan menjadi 2 bagian yaitu vitamin yang larut air dan vitamin yang larut lemak.
Vitamin yang larut air yaitu Vitamin B dan C sedangkan Vitamin yang larut Lemak yaitu
Vitamin A,D,E dan K. Setiap vitamin larut lemak A,D,E dan K mempunyai peranan faali
tertentu di dalam tubuh.Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorpsi bersama lipida lain.
Absorpsi membutuhkan cairan empedu dan pancreas. Vitamin larut lemak diangkut kehati
melalui system limfe sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan
biasanya tidak dikeluarkan melalui urin.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana sejarah vitamin?
2. Apakah defenisi vitamin?
3. Apa saja jenis, sumber dan penanganan vitamin?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah vitamin.
2. Untuk menegtahui apakah defenisi vitamin.
3. Untuk mengetahui apa jenis, sumber dan penanganan vitamin
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Vitamin

Sekitar akhir abad XIX, ketika mulai dipergunakan bahan pakan murni dalam
percobaan – percobaan binatang, disangka bahwa susunan makanan sudah cukup kalau
hanya terdiri atas karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Ternyata bahwa dengan
susunan makanan demikian, binatang percobaan tidak menunjukkan kesehatan dan
pertumbuhan badan yang memuaskan.
Di dalam susunan makanan di atas, masih diperlukan zat gizi lain yang  pada saat
itu masih belum diketahui ujudnya. Dalam penelitian penyakit beri-beri di antara para
tahanan dan hukuman di Indonesia pada pemulan abad XX, EIJKMAN dan rekan rekannya
menemukan adanya zat yang diperlukan ini, yang kemudian diberi nama VITAmiNE oleh
VLADIMIR FUNK, karena disangka suatu ikatan organic anime, oleh adanya unsure N
dan telah dikenal asam amino pada saat itu. Zat vitamin ini diperlukan untuk kehidupan
(vita), sehingga diberi nama vitamine.

Kemudian ternyata bahwa zat esensial ini bukan suatu amine dan tidak selamanya
mengandung unsure nitrogen *N). karena itu nama vitamine banyak yang menentangnya,
sehingga diubah menjadi VITAMIN dengan membuang huruf  – e  nya. Mengganti
samasekali dengan nama lain agak sulit, karema nama itu telah memasyarakat di kalangan
para ilmuwan.
Definisi vitamin ini mula mula dianggap mudah, dan diformulasikan sebagai suatu zat
gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah jumlah kecil dan harus didatangkan dari luar,
karena tidak dapat disintesa di dalam tubuh “
Di dalam definisi ini tersirat :
Diperlukan tubuh dalam jumlah kecil danHarus datang dari luar tubuh, karena tidak
dapat disintesa di dalam tubuh sendiri
2.2 Definisi Vitamin

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik
amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,
yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita
yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang
memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui
bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi
enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi
oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal.

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul keci lyang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisienzimologi (ilmu tentang
enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. dalam
pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan. Secara umum vitamin dikelompokkan menjadi
dua kelompok yaitu :

a. Vitamin yang larut dalam Lemak : Vitamin A,D,E, dan K


b. Vitamin yang larut di dalam Air : Vitamin B dan vitamin C.

2.3 Jenis Jenis Vitamin Serta fungsi, Sumber dan Penanganannya.

A. Vitamin Yang Larut Dalam Lemak

a. Vitamin A

Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang
berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari,
dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin
ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh.Vitamin
ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber
makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran
(terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang
berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
 Fungsi

Vitamin A berperan dalam penglihatan, dan merupakan salah satu komponen


penyusun pigmen mata. Selain itu fungsi vitamin A juga ikut berperan
penting menjaga kesehatan, kekebalan tubuh, pertumbuhan
dan perkembangan dan sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit.

 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin A

Hewani : Hati, Kuning Telur, Susu, Mentega dan Minyak Ikan


Nabati : Karoten = sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau, dan
buah buahan yang berwarna kuning kemerahan seperti Wortel, pisang , papaya.
 Penyakit Akibat Kurang Vitamin A
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan gangguan penglihatan, rabun senja,
katarak dan penurunan daya tahan tubuh.
 Penanganan kekurangan vitamin A
Dengan mengonsumsi makanan, buah dan sayur yang mengandung vitamin A
seperti: hati,kuning telur, susu, minyak ikan, mentega, wortel, pisang, papaya.
Makan sesuai takaran vitamin A yang di butuhkan.
b. Vitamin D

Vitamin D dibuat dari ergosterol yang diradiasi. Ergosterol diperoleh dari ragi
sisa industri bir. Vitamin D pertama kali ditemukan oleh Mc. Collum dan Sherman.
Mereka menyebutnya sebagai vitamin antirakhitis. Vitamin D mulai dikenal dan
dibedakan dari Vitamin A di dalam kandungan minyak ikan, yang sanggup
menghindari penyakit rickets dan mendorong pertumbuhan. Vitamin D juga
meningkatkan absorpsi kalsium dari saluran cerna dan juga membantu mengontrol
penyimpanan kalsium di tulang.
 Fungsi
Fungsi vitamin D antara lain mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam darah,
memperbesar penyerapan kalsium dan fosfor dari usus, membantu proses
penulangan, serta memengaruhi kerja kelenjar endokrin.
 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin D
Vitamin D dapat diperoleh dari hati, telur, susu, daging, minyak ikan, mentega,
dan kacang-kacangan
 Kekurangan Vitamin D
Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami
pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf
O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot
pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu
hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang.
Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit
yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya
berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh
mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi
berlebihan.
 Penanganan kekurangan vitamin D
Dengan mengonsumsi makanan, buah dan sayur yang mengandung vitamin D
seperti: hati, telur, susu, daging, minyak ikan, mentega, dan kacang-kacangan.
Makan sesuai takaran vitamin D yang di butuhkan.
c. Vitamin E

Vitamin E ditemukan oleh Evans dan Burr. Untuk pertama kalinya Vitamin E
diisolasi dari minyak tepung gandum pada tahun 1936. Vitamin ini disebut vitamin
E karena ditemukan stelah vitamin- vitamin yang sudah ada, yaitu A,B,C dan D.
Vitamin E merupakan kombinas dari delapan molekul yang disebut dengan
tocopherol.

 Fungsi
Berperan sebagai kesehatan kulit, yaitu dengan menjaga,
meningkatkan elastisitas dan kelembaban kulit, mencegah proses penuaan
dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultra violet.
Meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stress, meningkatkan
kesuburan, meminimalkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner.

 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin E


Vitamin E lebih banyak terdapat pada makanan segar yang belum diolah, seperti
pada bahan makanan yang berminyak atau sayuran. Vitamin E terdapat pada
buah-buahan, susu, mentega, telur, sayur-sayuran, terutama kecambah.Sayuran
yang mengandung banyak vitamin E adalah biji gandum, kedelai, jagung,
alfalfa, selada, kacang-kacangan, asparagus, pisang, strawberi, bijibunga
matahari, buncis, ubi jalar dan sayuran berwarna hijau.

 Kekurangan Vitamin E

Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam


tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu,
vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara.
kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal
bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu,
saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan. Nama lain
vitamin E ialah tokoferol dan vitamin antisterilitas.

 Penanganan kekurangan vitamin E


Dengan mengonsumsi makanan, buah dan sayur yang mengandung vitamin E
seperti: susu, telur, mentega, biji gandum, kedelai, jagung, alfalfa, selada,
kacang-kacangan, asparagus, pisang, strawberi, bijibunga matahari, buncis, ubi
jalar dan sayuran berwarna hijau. Makan sesuai takaran vitamin E yang di
butuhkan
d. Vitamin K

Vitamin K merupakan vitamin yang bersifat tahan panas, namun vitamin ini akan
segera rusak apabila terpapar senyawa asam, basa. Vitamin K merupakan vitamin
yang tidak larut dalam air. Vitamin K dibutuhkan untuk aktivitas protrombin
dengan reaksi karboksilasi gugus Glu pada residu protein perkursornya. Asam
glutamate yang mengalami reaksi karbosilasi akan merubah menjadi asam
karbosiglutamat gamma.

 Fungsi
Mengontrol pmbekuan darah. Karena salah satu fungsi vitamin K dalam tubuh
yaitu ` dalam produksi prothrombin, yakni sutu protein plasma yang di
produksi di hati dan di ubah mnjadi thrombin yang sangat penting untuk
pembekuan darah sehingga jika kita kekurangan vitamin K ini maka kita bisa
kehabisan darah saat tubuh kita terluka. Menurunkan resiko penyakit
Osteoporosis. Vitamin K ini akan membantu senyawa osteokalsin yang
berperab dalam penyerapan mineral untuk membentuk struktur mineral
yangkuat. Sehingga dat menurunkan resiko terkena osteoporosis yakni dimana
tulang menjadi lemah dan rapuh. Mengobati Penyakit Osteoporosis.Menurut
survey sebuah buku ternama yakni Diabetes care. Vitamin K ini termasuk
kedqalam vitamin yang tidak larut dalam air tetapi larut di dalam lemak dan
banyak terdapat di bagian jaringan perut dalam tubuh manusia dapat mengurangi
resiko diabetes. Melalui mekanisme yang sama, vitamin k dapat memperlambat
proses pembentukan sel kanker hati dan paru-paru.
 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin K
Vitamin K dapat diperoleh dari sayuran hijau, kedelai, dan hati. Vitamin K
penting dalam proses pembekuan darah karena dapat memengaruhi
pembuatan protrombin di dalam hati. Juga terdapat pada sayuran hijau,
bayam, katuk, kol, selada, dan brokoli dan makanan yang di fermentasikan
seperti keju.
 Kekurangan Vitamin K
Bila tubuh kekurangan vitamin K maka protrombin di dalam darah akan
berkurang. Nama lain vitamin K ialah filokuinon dan vitamin anti pendarahan.
 Penanganan kekurangan vitamin K
Dengan mengonsumsi makanan, buah dan sayur yang mengandung vitamin K
seperti: sayuran hijau, kedelai, dan hati, sayuran hijau, bayam, katuk, kol,
selada, dan brokoli dan makanan yang di fermentasikan seperti keju. Makan
sesuai takaran vitamin K yang di butuhkan

B. Vitamin yang larut dalam air

a. Vitamin B

Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam


tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas.Hal ini terkait dengan
peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawakoenzim yang dapat meningkatkan
laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis
vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam
pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu,
gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.

b. Vitamin B1

Sebuah vitamin dengan struktur kimia C12H17ClN4OS, salah satu jenis dari


vitamin B kompleks,  yang banyak ditemukan dalam daging, ragi, dan biji-bijian.
Vitamin ini berfungsi sebagai metabolisme karbohidrat dan juga menormalkan
aktivitas saraf. Vitamin ini larut dalam air, dan dalam metabolisme karbohidrat
menjadikan gula yang lebih sederhana dan setelah itu dapat digunakan sebagai bahan
bakar energi tubuh. Thiamin ini juga diperlukan untuk membuat kerja jantung
menjadi normal, membuat kerja otot baik, dan juga seperti yang telah disebutkan,
menormalkan fungsi saraf tubuh.
 Fungsi
Salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga
kesehatan kulit dan membantu proses pembakaran karbohidrat menjadi energi,
membantu proses metabolisme protein dan lemak.

 Sumber Pencegahan Kekurangan Vitamin B1


Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung Vitamin B1 antara lain gandum,
nasi, daging (hati), susu, telur, dan kacang-kacangan.
 Kekurangan Vitamin B1
Berbagai gangguan pada kulit, seperti kulit kering dan bersisik, Tubuh juga dapat
mengalami penyakit beri-beri, Gangguan fungsi saluran pencernaan, jantung, dan
sistem saraf.
 Penanganan kekurangan vitamin B1
Dengan mengonsumsi makanan, buah dan sayur yang mengandung vitamin B1
seperti: gandum, nasi, daging (hati), susu, telur, dan kacang-kacangan. Makan
sesuai takaran vitamin B1 yang di butuhkan
c. Vitamin B2
Vitamin B2 atau Riboflavin berbentuk Kristal berwarna kuning- oranye, sdikit
larut dalam air memberika warna kuning dengan fluoresensi kehijauan. Vitamin
ini tidak larut dalam minyak atau zat-zat pelarut lemak, stabil terhadap pmanasan
dalam larutan asam mineral dan tahan terhadap pengaruh oksidasi, tetapi sensitive
terhadap larutan alkali, dimana ia terurai irreversible oleh sinar ultraviolet maupun
oleh cahaya biasa.
 Fungsi
o Megatur Pertumbuhan dan Reproduksi Bagi anda yang masih dalam tahap

pertumbuhan sebaiknya jangan


o Letih dan lesu

o Kulit pucat

o Lidah terasa pahit

o Mudah lebam dan berdarah

o Nyeri lambung dan penurunan berat badan


o Diare atau konstipasi 7.

d. Vitamin C

Vitamin C adalah salah satu vitamin yang sangat di butuhkan oleh tubuh yang
mana berperan penting sekali dalam menjaga keseimbangan tubuh dan menjauhkan
dari berbagai penyakit. Karakteristik dari vitamin C adalah sala satu jenis vitamin
yan larut dalam air.

 Fungsi
Meningkatkan Kekebalan Tubuh Manfaat vitamin C ternyata sangat baik sekali
untuk meningkatkan system imun yang mana hal ini dapat mencegah
berbagai sumber penyakit seperti kuman, bakteri, dan juga virus untuk dapat
menyerang tubuh sehingga tubuh tak mudah sakit karena tak mudah
terserang berbagai jenis penyakit.

o Mengatasi Flu dan pilek

o Menjaga dan Merawat Kulit

o Mengobati sariawan

o Bahan Kecantikan Alami

o Mengobati Gusi Bengkak dan berdarah

 Sumber Sebagai Pencegah Kekurangan Vitamin C

Jeruk, jambu biji, cabai, buah berry, paprika, papaya, tomat, strawberry.

 Kekurangan Vitamin C

Kulit kering dan bersisik, mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa
nyeri pada persendian.
 Penanganan kekurangan vitamin C
Dengan mengonsumsi makanan, buah dan sayur yang mengandung vitamin C
seperti: Jeruk, jambu biji, cabai, buah berry, paprika, papaya, tomat, strawberry.
Makan sesuai takaran vitamin C yang di butuhkan
BAB III
PENUTUP
2.4 Kesimpulan
            Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah vitamin ini adalah:
1. Vitamin adalah nutrisi yang penting dalam tubuh untuk proses metabolisme dan
pertumbuhan yang normal.
2. Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam
lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C
dan B.
3. Vitamin yang larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan
biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.
4. Kebanyakan vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam berbagai reaksi dalam tubuh.
5. Kekurangan vitamin dapat mengganggu kelancaran reaksi – reaksi biokimia di dalam
tubuh dan masing –  masing vitamin dapat mendefenisikannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/371751145/Penanganan-Dan-Pencegahan-Kekurangan-
Vitamin

http://eprints.ums.ac.id/27249/2/02_BAB_I.pdf

https://www.google.com/search?
q=makalah+pencegahan+dan+penanganan+kekurangan+vitami
n

&

spell=
1

&

sa=
X

&

ved=2ahUKEwiB766Wjov0AhWKFLcAHZqYCowQBSgAegQIARA
2&biw=1366&bih=657&dpr=1#

https://id.scribd.com/document/419625073/Makalah-Kekurangan-Vitamin

Anda mungkin juga menyukai