Disusun oleh:
Sisilia Thalia Jandri Sandra Sare
G4A020008
Pembimbing:
dr. Ahmad Fawzy Mas’ud, Sp. BP-RE
Penyakit batu saluran kemih sudah dikenal sejak zaman Babilonia dan zaman Mesir
kuno. Sebagai salah satu buktinya adalah diketemukan batu pada kandung kemih
seorang mumi. Penyakit ini dapat menyerang penduduk di seluruh dunia tidak
terkecuali penduduk di Indonesia. Angka kejadian penyakit ini tidak sama di berbagai
belahan bumi. Di negara- negara berkembang banyak dijumpai pasien batu buli-buli
sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai penyakit batu saluran kemih bagian
atas; hal ini karena adanya pengaruh status gizi dan aktivitas pasien sehari-hari. Di
dunia rata-rata terdapat 1-12 % penduduk yang menderita batu saluran kemih.
Penyakit ini merupakan tiga penyakit terbanyak di bidang urologi di samping infeksi
A. Etiologi
saluran kemih pada seseorang. Faktor-faktor itu adalah faktor intrinsik yaitu
keadaan yang berasal dari tubuh seseorang dan faktor ekstrinsik yaitu pengaruh
orang tuanya
tahun.
life.
B. Teori Proses Pembentukan batu saluran kemih
Secara teoritis batu dapat terbentuk di seluruh saluran kemih terutama pada
yaitu pada sistem kalises ginjal atau buli-buli. Adanya kelainan bawaan pada
Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun
dalam keadaan metastable (tetap terlarut) dalam urine jika tidak ada keadaan-
menjadi kristal yang lebih besar. Meskipun ukurannya cukup besar, agregat
kristal masih rapuh dan belum cukup mampu membuntu saluran kemih. Untuk
itu agregat kristal menempel pada epitel saluran kemih (membentuk retensi
kristal), dan dari sini bahan-bahan lain diendapkan pada agregat itu sehingga
membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat saluran kemih. Kondisi
konsentrasi solut di dalam urine, laju aliran urine di dalam saluran kemih, atau
adanya korpus alienum di dalam saluran kemih yang bertindak sebagai inti
batu. Lebih dari 80% batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium, baik yang
magnesium amonium fosfat (batu infeksi), batu xanthyn, batu sistein, dan batu
jenis batu itu tidak sama. Dalam hal ini misalkan batu asam urat mudah
Terbentuk atau tidaknya batu di dalam saluran kemih ditentukan juga oleh
adanya keseimbangan antara zat-zat pembentuk batu dan inhibitor, yaitu zat-
zat yang mampu mencegah timbulnya batu. Dikenal beberapa zat yang dapat
menghambat terbentuknya batu saluran kemih, yang bekerja mulai dari proses
reabsorbsi kalsium di dalam usus, proses pembentukan inti batu atau kristal,
++
proses agregasi kristal, hingga retensi kristal. Ion magnesium (Mg ) dikenal
++
berikatan dengan kalsium (Ca ) untuk membentuk kalsium oksalat menurun.
++
Demikian pula sitrat jika berikatan dengan ion kalsium (Ca ) membentuk
garam kalsium sitrat; sehingga jumlah kalsium yang akan berikatan dengan
oksalat ataupun fosfat berkurang. Hal ini menyebabkan kristal kalsium oksalat
atau kalsium fosfat jumlahnya berkurang. Beberapa protein atau senyawa
Defisiensi zat-zat yang berfungsi sebagai inhibitor batu merupakan salah satu
D. Komposisi Batu
Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur: kalsium oksalat atau
yang terdapat pada batu sangat penting untuk usaha pencegahan terhadap
1. Batu Kalsium
dari seluruh batu saluran kemih. Kandungan batu jenis ini terdiri atas
kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campuran dari kedua unsur itu.
kalsium di dalam urine lebih besar dari 250-300 mg/24 jam. Menurut
lain:
a. Hiperkalsiuri absobtif yang terjadi karena adanya peningkatan
gram per hari. Keadaan ini banyak dijumpai pada pasien yang
metabolisme endogen.
gangguan malabsorbsi.
2. Batu Struvit
penyebab infeksi ini adalah kuman golongan pemecah urea atau urea
fosfat (MAP) atau (Mg NH4 PO4. H2O) dan karbonat apatit
++ ++
(Ca10[PO4]6CO3. Karena terdiri atas 3 kation ( Ca Mg dan NH4
+
) batu jenis ini dikenal sebagai batu triple-phosphate. Kuman-kuman
Batu asam urat merupakan 5-10% dari seluruh batu saluran kemih. Di
antara 75-80% batu asam urat terdiri atas asam urat murni dan sisanya
penyakit ini. Sumber asam urat berasal dari diet yang mengandung
xanthin yang akhirnya dirubah menjadi asam urat. Pada mamalia lain
merubah asam urat menjadi allantoin yang larut di dalam air. Pada
ke dalam urine dalam bentuk asam urat bebas dan garam urat yang
dalam urine. Asam urat relatif tidak larut di dalam urine sehingga pada
terbentuknya batu asam urat adalah (1) urine yang terlau asam (pH
urine <6 ), (2) volume urine yang jumlahnya sedikit (<2 liter/hari) atau
dehidrasi, dan (3) hiperurikosuri atau kadar asam urat yang tinggi.
Ukuran batu asam urat bervariasi mulai dari ukuran kecil sampai
bekuan darah, bentukan papila ginjal yang nekrosis, tumor, atau bezoar
jamur. Pada pemeriksaan USG memberikan gambaran bayangan
batu asam urat setelah terapi, adalah: minum banyak, alkalinisasi urine
nitrazin, dan dijaga supaya produksi urine tidak kurang dari 1500-2000
Batu sistin, batu xanthin, batu triamteren, dan batu silikat sangat jarang
E. Gambaran klinis
Keluhan yang disampaikan oleh pasien tergantung pada: posisi atau letak batu,
besar batu, dan penyulit yang telah terjadi. Keluhan yang paling dirasakan oleh
pasien adalah nyeri pada pinggang. Nyeri ini mungkin bisa berupa nyeri kolik
ataupun bukan kolik. Nyeri kolik terjadi karena aktivitas peristaltik otot polos
sistem kalises ataupun ureter meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu
memberikan sensasi nyeri. Nyeri non kolik terjadi akibat peregangan kapsul
ginjal karena terjadi hidronefrosis atau infeksi pada ginjal. Batu yang terletak di
sebelah distal ureter dirasakan oleh pasien sebagai nyeri pada saat kencing atau
sering kencing (lih. gambar dibawah). Batu dengan ukuran kecil mungkin dapat
ureter menyilang vasa iliaka, dan saat ureter masuk ke dalam buli-buli.
Hematuria sering kali dikeluhkan oleh pasien akibat trauma pada mukosa
kedaruratan di bidang urologi. Dalam hal ini harus secepatnya ditentukan letak
kelainan anatomik pada saluran kemih yang mendasari timbulnya urosepsi dan
Pada pemeriksaan fisis mungkin didapatkan nyeri ketok pada daerah kosto-
vertebra, teraba ginjal pada sisi sakit akibat hidronefrosis, terlihat tanda-tanda
demam/menggigil.
pemeriksaan foto PIV. Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang diduga sebagai
faktor penyebab timbulnya batu saluran kemih (antara lain kadar: kalsium,
infundibulum, pelvis ginjal, dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks
ginjal. Batu yang mengisi pielum dan lebih dari dua kaliks ginjal memberikan
tidak terlalu besar didorong oleh peristaltik otot-otot sistem pelvikalises dan
turun ke ureter menjadi batu ureter. Tenaga peristaltik ureter mencoba untuk
(<5mm) pada umumnya dapat keluar spontan sedangkan yang lebih besar
hidronefrosis Batu yang terletak pada ureter maupun sistem pelvikalises mampu
Pada keadaan yang lanjut dapat terjadi kerusakan ginjal, dan jika mengenai
dijumpai diantara batu jenis lain, sedangkan batu asam urat bersifat non
Selain itu PIV dapat mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun batu
non opak yang tidak dapat terlihat oleh foto polos perut. Jika PIV belum
pielografi retrograd.
Ultrasonografi
ginjal.
Batu buli-buli atau vesikolitiasis sering tejadi pada pasien yang menderita
gangguan miksi atau terdapat benda asing di buli-buli. Gangguan miksi terjadi
atau buli-buli neurogenik. Kateter yang terpasang pada buli-buli dalam waktu
yang lama, adanya benda asing lain yang secara tidak sengaja dimasukkan ke
Selain itu batu buli-buli dapat berasal dari batu ginjal atau batu ureter yang
endemik pada buli-buli yang banyak dijumpai pada anak-anak yang menderita
kurang gizi atau yang sering menderita dehidrasi atau diare. Gejala khas batu
buli-buli adalah berupa gejala iritasi antara lain: nyeri kencing/disuria hingga
stranguri, perasaan tidak enak sewaktu kencing, dan kencing tiba-tiba terhenti
kemudian menjadi lancar kembali dengan perubahan posisi tubuh. Nyeri pada
saat miksi seringkali dirasakan (refered pain) pada ujung penis, skrotum,
enuresis nokturna, di samping sering menarik- narik penisnya (pada anak laki-
komposisi batu buli-buli terdiri atas asam urat atau struvit (jika jika
penyebabnya adalah infeksi), sehingga tidak jarang pada pemeriksaan foto
polos abdomen tidak tampak sebagai bayangan opak pada kavum pelvis.
Dalam hal ini pemeriksaan PIV pada fase sistogram memberikan gambaran
pada buli-buli. Batu buli-buli dapat dipecahkan dengan litotripsi ataupun jika
G. Batu Uretra
Batu Uretra biasanya berasal dari batu ginjal/batu ureter yang turun ke buli-
buli, kemudian masuk ke uretra. Batu uretra yang merupakan batu primer
uretra. Angka kejadian batu uretra ini tidak lebih 1% dari seluruh batu saluran
hingga terjadi retensi urine, yang mungkin sebelumnya didahului dengan nyeri
pinggang. Jika batu berasal dari ureter yang turun ke buli-buli kemudian ke
miksi. Batu yang berada di uretra anterior seringkali dapat diraba oleh pasien
berupa benjolan keras di uretra pars bulbosa maupun pendularis, atau kadang-
kadang tampak di metus uretra eksterna. Nyeri dirasakan pada glans penis
atau pada tempat batu berada. Batu yang berada pada uretra posterior, nyeri
tergantung pada posisi, ukuran, dan bentuk batu. Seringkali batu yang
ukurannya tidak terlalu besar dapat keluar spontan asalkan tidak ada kelainan
atau penyempitan pada uretra. Batu pada meatus uretra eksternum atau fossa
dapat keluar spontan. Batu yang masih cukup besar dan berada uretra
batu yang besar dan menempel di uretra sehingga sulit berpindah tempat
H. Penatalaksanaan
Batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih secepatnya harus
dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat. Indikasi untuk
melakukan tindakan/terapi pada batu saluran kemih adalah jika batu telah
indikasi sosial. Obstruksi karena batu saluran kemih yang telah menimbulkan
saluran kemih, harus segera dikeluarkan. Kadang kala batu saluran kemih
tidak menimbulkan penyulit seperti di atas tetapi diderita oleh seorang yang
karena pekerjaannya (misalkan batu yang diderita oleh seorang pilot pesawat
hal ini batu harus dikeluarkan dari saluran kemih. Batu dapat dikeluarkan
1. Medikamentosa
dari 5 mm, karena diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi yang
diperkenalkan pertama kali oleh Caussy pada tahun 1980. Alat ini
dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal, atau batu buli-buli
2. Endourologi
mengeluarkan batu saluran kemih yang terdiri atas memecah batu, dan
melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan). Prose
ini.
3. Bedah Laparoskopi
Pembedahan laparoskopi untuk mengambil batu saluran kemih saat ini
ureter.
4. Bedah terbuka
I. Edukasi pasien
Setelah batu dikeluarkan dari saluran kemih, tindakan selanjutnya yang tidak
kekambuhan batu saluran kemih rata-rata 7% per tahun atau kurang lebih 50%
kandungan unsur yang menyusun batu saluran kemih yang diperoleh dari
analisis batu. Pada umumnya pencegahan itu berupa: (1) menghindari dehidrasi
dengan minum cukup dan diusahakan produksi urine sebanyak 2-3 liter per
hari, (2) diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu, (3)
aktivitas harian yang cukup, dan (4) pemberian medikamentosa. Beberapa diet
karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana
urine menjadi lebih asam, (2) rendah oksalat, (3) rendah garam karena
natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri, dan (4) rendah purin. Diet
DAFTAR PUSTAKA