Anda di halaman 1dari 90

STRATEGI

PEMBANGUNAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
SEBAGAI CORE ECONOMY INDONESIA
DI TENGAH DAN PASCA PANDEMI
Oleh:
Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB


Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia
Ketua Dewan Pakar MPN (Masyarakat Perikanan Nusantara)
Member of International Scientific Advisory Board of Center for Coastal and Ocean
Development, University of Bremen, Germany
Honorary Ambassador of Jeju Islands dan Busan Metropolitan City, South Korea
Koordinator Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan 2020 - 2024

Disampaikan pada:
Diskusi Webinar “Perikanan 2030: Mitigasi SDA atau SDM”
ISPIKANI
03 Juni 2020
RokhminDahuriID
KINERJA DAN STATUS
I PEMBANGUNAN INDONESIA

RokhminDahuriID
Sudah 75 tahun merdeka,
Indonesia masih sebagai KATEGORI STATUS KEMAKMURAN NEGARA BERDASARKAN
negara berpendapatan PENDAPATAN KOTOR NASIONAL (GNI) PER KAPITA

menengah bawah
Negara
dengan kapasitas IPTEK Berpendapatan Tinggi > US$ 12.166
kelas-3. Alias, belum (Kaya)
menjadi negara maju, Berpendapatan
adil-makmur, dan Menengah US$ 4.086 - US$ 12.615
berdaulat (Cita-Cita
Keatas
Kemerdekaan RI).
Berpendapatan
Menengah US$ 1.036 - US$ 4.085
PENDAPATAN PER Kebawah
KAPITA INDONESIA 2019
US$ 3.920 Negara
< US$ 1.035
Miskin

Sumber: World Bank (2019) dan Kemenko Perekonomian (2019) diolah RDI 2019 RokhminDahuriID
TINGKAT KEMAKMURAN
NEGARA-NEGARA ASEAN, 2018
GDP GNI per Daya
Luas Area Penduduk
NO Negara (billion capita IPM (rank)1 Saing
(km2) (juta jiwa)
USS) (US) (rank)2
1 Singapore 721,5 5,63 364,15 58.770 0,932 (9) 84,8 (1)
2 Brunei Darussalam 5.765 0,42 13,56 31.020 0,853 (39) 62,8 (56)
3 Malaysia 330.803 31,52 354,34 10.460 0,802 (57) 74,6 (27)
4 Thailand 513.120 69,42 504,99 6.610 0,755 (83) 68,1 (40)
5 Indonesia 1.904.569 267,66 1.042,17 3.840 0,694 (116) 64,6 (50)
6 Philippines 300.000 106,65 330,91 3.830 0,699 (113) 61,9 (64)
7 Lao PDR 237.955 7,06 18,13 2.460 0,601 (139) 50,1 (113)
8 Viet Nam 331.210 95,54 244,94 2.400 0,694 (116) 61,5 (67)
9 Cambodia 181.035 16,24 24,57 1.380 0,582 (146) 52,1 (106)
10 Myanmar 676.578 53,70 71,21 1.310 0,578 (148) n/a
Sumber: World Bank Data (2018); 1Human Development Report 2018; 2The Global Competitiveness Report 2019
RokhminDahuriID
KLASIFIKASI NEGARA BERDASARKAN
INDEKS PENCAPAIAN TEKNOLOGI, 2015
v Singapura v Australia
Technology Kelas v Korea Selatan v Japan
Innovator
Countries 1 v
v
v
Finlandia
New Zealand
Amerika Serikat
v Negara-Negara Eropa
Barat

v Malaysia, v Panama
Technology Kelas v Argentina v China
Implementers
Countries 2 v
v
v
Kazakhstan,
Thailand
Brazil
v
v
Chile
Negara-Negara Eropa
Timur

Technology Kelas
Indonesia menduduki
Adoptor
Countries 3 peringkat-99 dari 167 negara

Technologically Kelas terdiri atas negara-negara


Marginalized
Countries 4 terbelakang di Asia, Afrika dan
Pasifik Selatan

RokhminDahuriID
Sumber: Technology Achievement Index 2015: Mapping the Global Patterns of Technological Capacity in the Network Age
Tingkat keberhasilan Indonesia
mentransformasi (mengindustrikan)
hasil penelitian dari tahap prototipe
(technological readiness) yang sudah
mendapatkan hak paten menjadi
produk teknologi komersial hanya 3,5%
(KemenRistekDikti, 2019).

RokhminDahuriID
Pertumbuhan ekonomi = f (I, E, K, Im)
Keterangan:
• I = Investasi
• E = Ekspor
• K = Konsumsi
• Im= Impor
Dari Negara Middle-Income menjadi Negara Maju,
Adil-Makmur dan Berdaulat:
1. Pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% per tahun selama 10
tahun dan berkualitas.
2. I + E > K + Im
3. Koefisien Gini < 0,3 (inklusif)
RokhminDahuriID
Sumber : Kompas, 3 Juni 2020 RokhminDahuriID
REASONINGS SEKTOR KP
II SEBAGAI CORE ECONOMY
INDONESIA

1. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan


kesadaran tentang gizi ikan & seafood yang lebih sehat
& mencerdaskan à Maka, permintaan (pasar) nya pun
terus meningkat (domestik & ekspor).
2. Indonesia punya potensi produksi perikanan terbesar di
dunia, sekitar 113,5 juta ton/tahun (Perikanan
Budidaya 100 juta ton; dan Perikanan Tangkap 13,5 juta
ton), yang hingga 2019 baru diproduksi 14 juta ton ikan
(12,3%).
RokhminDahuriID
Fish is highly
nutritious. Some
species (e.g. tuna,
sardine, mackerel,
anchovy, milkfish,
shrimp, sea cucumber,
and salmon), are
nutritionally superior
to terrestrial meat.
Ideal for the 1st 1000-
day window!

(FAO dan WHO, 2010)


RokhminDahuriID
RokhminDahuriID
3. Domain ekonomi sektor KP lainnya: (1) senyawa
bioaktif (natural products) dari biota perairan untuk
bahan baku industri farmasi, kosmetik, functional foods
and beverages, biofuel, dan industri lainnya; (2) garam;
(3) perhiasan (mutiara); (4) BMKT (sunken treasures);
(5) energi kelautan (passut, gelombang, dan Ocean
Thermal Energy Conversion); (6) sumber daya wilayah
pulau kecil; dan (7) Non-conventional Resources
(seperti shale/hydrat gas di Pantai Barat Sumatera dan
Pansela).
4. Sektor ekonomi KP: menyerap banyak tenaga kerja,
modal relatif kecil, mayoritas rakyat menguasai
teknologinya, waktu panen relatif pendek, sebagian
besar di wilayah pedesaan, membangkitkan multiplier
effects yang luas, dan sustainable. RokhminDahuriID
PROYEKSI INDONESIA 2030

RokhminDahuriID
TREND KONSUMSI DAN PASAR
III PRODUK PERIKANAN YANG TERUS
MENINGKAT

RokhminDahuriID
A Global (Dunia)

RokhminDahuriID
The world needs to produce at least 50% more food to feed 9 billion people by 2050. But
climate change could cut crop yields by more than 25%. The land, biodiversity, oceans,
forests, and other forms of natural capital are being depleted at unprecedented rates.
Unless we change how we grow our food and manage our natural capital, food security—
especially for the world’s poorest—will be at risk.
RokhminDahuriID
Required Food Production

RokhminDahuriID
Global Fish Trade

RokhminDahuriID
Global Fish Exports

RokhminDahuriID
KINERJA PERDAGANGAN PERIKANAN INDONESIA
(Juta US$)
Neraca Ekspor Impor
5,000
4,471
4,500

4,000

3,500

3,000

2,500

2,000 4,133
1,538
1,500

1,000
1,506
500
338
33
-
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Sumber: International Trade Center (ITC) diolah RDI 2019


RokhminDahuriID
Sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan (2020)
RokhminDahuriID
Export of main commodities
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia

Period of Jan-Apr 2020

TOTAL VOLUME EKSPOR TOTAL NILAI EKSPOR


414,6 RIBU TON USD 1,68 MILIAR
Udang 78,80 ribu Udang USD 648,72
19,00% 38,67%
ton juta
Tuna-Tongkol-Cakalang Tuna-Tongkol-Cakalang USD
16,07% 14,46%
66,65 ribu ton 242,56 juta

Rumput Laut 52,80 Cumi-Sotong-Gurita USD


12,73% 9,83% 164,93 juta
ribu ton
Cumi-Sotong-Gurita 45,53 Rajungan-Kepiting USD
10,98% 7,64%
ribu ton 128,20 juta
Rajungan-Kepiting 8,64 ribu 2,08%
5,05% Rumput Laut USD 84,72 juta
ton
Lainnya USD 408,35
Lainnya 162,25 ribu ton 39,13% 24,34% juta

Sumber: BPS diolah Ditjen PDS-KKP (480 kode HS)


* Angka sementara 2020 2
RokhminDahuriID
2
VOLUME VALUE
414,66 THOUSAND TON USD 1,68 BILLION

130,19 ribu ton USD 673,05 juta


(31,40%) (40,12%)
TIONGKOK USA

87,98 ribu ton USD 263,60 juta


(21,22%) (15,71%)
ASEAN TIONGKOK
77,50 ribu ton USD 204,41 juta
(18,69%) (12,19%)
USA JEPANG

38,26 ribu ton USD 200,42 juta


(9,23%) (11,95%)
JEPANG ASEAN

21,49 ribu ton USD 107,49 juta


(5,18%) (6,41%)
UNI EROPA UNI EROPA
THE 5 MAIN MARKET OF INDONESIA FISHERIES PRODUCTS
PERIOD OF JANUARY – APRIL 2020*
Sumber: BPS diolah Ditjen PDS-KKP (480 kode HS)
* Angka sementara 2020 RokhminDahuriID
Export Performance Based on Main Commodities and Top 5 Countries
Period Jan-Apr 2020

Shrimp is a
commodity with
the highest SHRIMP TUNA-SKIPJACK SQUID-CUTTLEFISH -
CRAB SEAWEED
export value, (USD 648,72 Mil) (USD 242,56 Mil)
OCTOPUS
(USD 164,93 Mil) (USD 128,20 Mil) (USD 84,71 Mil)

accounting for 68,43% 31,78%


79,23% 62,64%
USD 648,72 USA USA 41,35%
Tiongkok USA Tiongkok
Million (Jan- 16,06% 5,33%
18,53% 23,64%
Apr 2020), Japan Japan ASEAN
Japan 13,73%
EU
exported to 5,10%
5,44% 17,03%
various Tiongkok ASEAN
11,16%
EU
Tiongkok 4,80%
ASEAN
countries, mostly
13,59% 3,93%
USA 4,04%
EU Middle East
10,92%
Taiwan ASEAN 4,61%
USA

1,41% 8,96% 3,28%


3,61% 4,47%
EU EU
ASEAN Japan South
Korea

Source: Indonesia Statistics


Agency, 2020

Sumber: BPS diolah Ditjen PDS-KKP (480 kode HS)


* Angka sementara 2020 RokhminDahuriID
Forecast of Fish Demand (Cai and Leung, 2017)

v Given that the price and


consumer preference remaining
same, income growth would
drive world per capita fish
demand up from 20 kg/year in
the mid 2010s to 25 kg/year in
the mid 2020s.
RokhminDahuriID
v This income-driven per
capita fish demand
combined with population
growth, would drive world
fish demand up by 47
million tons.

RokhminDahuriID
Shellfish Finfish
20.4 mt 27.0 mt
43% 57%

RokhminDahuriID
v The trend growth (business as
usual) will generate 19 mt fish
supply and it will only cover 40
percent of the projected
demand growth.
v This will leave a 28 mt of fish
demand-supply gap in the mid
2020s.
RokhminDahuriID
RokhminDahuriID
B Dalam Negeri (Indonesia)

RokhminDahuriID
RokhminDahuriID
Achievement and Target of Fish
Consumption, 2018 - 2024
Growth Target: 3,44%

Keterangan:
*Achivement Figure
** Target
RokhminDahuriID
Distribusi Umur Penduduk Indonesia (ribu jiwa)

Tahun 2030, proyeksi jumlah penduduk umur 15-64 tahun (usia produktif)
sebanyak 201,8 juta jiwa atau 68,1% total penduduk Indonesia
RokhminDahuriID
POTENSI DAN TINGKAT
IV PEMANFAATAN EKONOMI
KELAUTAN DAN PERIKANAN

RokhminDahuriID
INDONESIA: • 8 provinsi kepulauan (23,53%)
NEGARA KEPULAUAN • 327 Kab/Kota Pesisir (63,62%)
• 2.232 Kecamatan Pesisir (31,78%)
TERBESAR DI DUNIA • 12.857 Desa Pesisir (15,32%)

LUAS DARAT
1,9 juta km2
LUAS LAUT (23%)
6,4 juta km2
(77%) LAHAN DARAT

72% PERAIRAN TAWAR

• Luas Laut Teritorial: 3,4 juta km2


28%
• Luas Laut ZEE: 3 juta km2
• Panjang Garis Pantai: 108.000 km (terpanjang kedua di dunia)
• Jumlah Pulau: 17.504 pulau (16.056 bernama & 1.448 tidak bernama)
Sumber: KP dalam angka 2018
RokhminDahuriID
Ekonomi Kelautan (Marine Economy)

“Kegiatan ekonomi yang


berlangsung di wilayah pesisir dan
lautan, dan kegiatan ekonomi di
darat (lahan atas) yang
menggunakan SDA dan jasa-jasa
lingkungan kelautan untuk
menghasilkan barang dan jasa
(goods and services) yang
dibutuhkan umat manusia”

(Dahuri, 2003; Kildow, 2005) RokhminDahuriID


v Total potensi ekonomi sebelas
sektor Kelautan Indonesia: US$
1,338 triliun/tahun atau 5 kali lipat
APBN 2019 (Rp 2.400 triliun = US$
190 miliar) atau 1,3 PDB Nasional
saat ini.
v Lapangan kerja: 45 juta orang atau
40% total angkatan kerja
Indonesia.
v Pada 2014 kontribusi ekonomi
kelautan bagi PDB Indonesia
sekitar 22%. Negara-negara lain
dengan potensi kelautan lebih kecil
(seperti Thailand, Korsel, Jepang,
Maldives, Norwegia, dan Islandia),
kontribusinya > 30%.

RokhminDahuriID
ESTIMASI NILAI EKONOMI SEKTOR- SEKTOR
EKONOMI KELAUTAN INDONESIA
NILAI EKONOMI (MILYAR
NO SEKTOR EKONOMI
DOLAR AS/TH)
1. Perikanan Tangkap (KKP) 20
2. Perikanan Budidaya (KKP) 210
3. Industri Pengolahan Hasil Perikanan (KKP) 100
4. Industri Bioteknologi Kelautan (KKP) 180
5. ESDM (Garam, BMKT, Energi Laut: KKP) 210
6. Parawisata Bahari 60
7. Transportasi Laut 30
8. Industri dan Jasa Maritim 200
9. Coastal Forestry 8
10. Sumber Daya Wilayah Pulau Kecil (KKP) 120
11. Sumber daya Non-Konvensional (KKP ) 200
Total 1.338
RokhminDahuriID
DOMAIN PERIKANAN
BERDASARKAN CARA PRODUKSINYA

A Perikanan Tangkap (Capture Fisheries)


Ø Perairan laut
Ø Perairan umum darat: Danau,
Sungai, Waduk, dan rawa

B Perikanan Budidaya (Aquaculture)


Ø Perairan laut (mariculture)
Ø Perairan payau/tambak (coastal aquaculture)
Ø PUD: danau, bendungan, sungai, dan rawa
Ø Kolam air tawar
Ø Sawah (minapadi)
Ø Akuarium dan wadah lainnya
RokhminDahuriID
POTENSI PRODUKSI LESTARI DAN TINGKAT
PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN INDONESIA
Produksi 201
Jenis Kegiatan Luas Potensi Tingkat
Potensial(j Produksi Pemanfaatan
Perikanan uta km2) (juta ton/tahun)
8 (%)
(juta ton)
A. Perikanan Tangkap 7,25
1. Laut 5,80 12,54 6,72 51,20
2. Perairan Umum 0,54 0,90 0,53 52,22
B. Perikanan Budidaya 17,25
1. Laut 0,24 60,00 10,52 17,50
2. Tambak (Payau) 0,02 34,36 2,93 8,50
3. Perairan Umum dan
Tawar 0,02 5,70 3,80 66,0
TOTAL 6,62 113,50 24,50 21,60
Sumber: KKP dan BPS 2019 diolah RDI RokhminDahuriID
India Thailand
Shrimp 800 750 800
700 700
production 600
500 590
600
500
400 400
Shrimp production 300 300
345
290
in main producer 200 200
100 100
countries. 0 0
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Vietnam Indonesia Ecuador


800 800 800
700 700 700
600 600 600
500 450 500 500 510
400 400 335 400
400
300 300 300
290
200 200 200
100 100 100
0 0 0
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

(in kiloMT)
RokhminDahuriID
STRUKTUR DAN KOMPOSISI
V USAHA PERIKANAN INDONESIA

RokhminDahuriID
KONDISI EKSISTING UMKM DI INDONESIA, 2018
Total 64.199.606 unit
Usaha Besar
Omzet > Rp 50 miliar per tahun
Aset > Rp 10 miliar per tahun 0,01%
5.550
unit
Usaha Menengah
Omzet > Rp 2,5 miliar – Rp 50 miliar
Aset > Rp 500 juta – Rp 10 miliar 60.702 unit
(0,08%)
Usaha Kecil
Jumlah UMKM
Omzet > Rp 300 juta – Rp 2,5 miliar
Aset > Rp 50 juta – Rp 500 juta 64.194.057
783.132 unit
Usaha Mikro (1,22%)
Omzet < Rp 300 juta 99,99%
Aset < Rp 50 juta

Definisi UMKM sesuai


63.350.222 unit
UU No. 20/2008 (98,70%)

Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM, 2018 RokhminDahuriID


Kontribusi Ekonomi UMKM dan Usaha Besar, 2018
UMKM Usaha
Indikator % % Total
Mikro Kecil Menengah Total Besar

Unit Usaha
63.350,22 783,13 60,70 64.194,05 99,99 5,55 0,01 64.199,60
(ribu unit)

Tenaga Kerja
107.376,54 5.831,25 3.770,83 116.978,63 97,00 3.619,50 3,00 120.598,13
(ribu orang)

PDB adhb
5.303,07 1.347,10 1.923,71 8.573,89 61,07 5.464,70 38,93 14.038,59
(Rp. triliun)

Ekspor Non-
migas 25,00 47,09 221,73 293,84 14,37 1.750,64 85,63 2.044,49
(Rp. triliun)

Investasi adhb
290,84 996,66 1.277,04 2.564,54 60,42 1.680,13 39,58 4.244,68
(Rp. triliun)

Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM, 2019

RokhminDahuriID
Kredit Perbankan bagi UMKM dan Usaha Besar
Baki Debet Kredit (Miliar Rupiah)
Usaha
2013 2014 2015 2016 2017 2018

UMKM 639.471,5 767.577,6 830.656,2 900.389,8 990.377,60 1.086.082,3

• Mikro 137.797,70 179.748,30 199.123,40 218.511,90 245.118,70 276.304,10

• Kecil 193.060,30 224.348,30 239.194,50 266.618,50 295.643,20 326.382,60

• Menengah 308.613,50 363.481,10 392.338,30 415.259,40 449.615,70 483.395,60

Usaha Besar 2.744.758,9 3.012.536,6 3.345.787,1 3.605.398,3 3.893.426,1 4.384.518,4

Kredit Perbankan 3.384.230,40 3.780.114,20 4.176.443,30 4.505.788,10 4.883.803,70 5.470.600,70

100.00% 81.10% 79.69% 80.11% 80.02% 79.72% 80.15%


80.00% Kredit
60.00%
UMKM
perbankan bagi
40.00%
18.90% 20.31% 19.89% 19.98% 20.28% 19.85%
UMKM masih
Non-UMKM
20.00% berkisar 20%
0.00%
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Sumber: BI 2019 diolah RDI RokhminDahuriID
Posisi Kredit UMKM Bank Umum Menurut Lapangan Usaha, 2018
KREDIT UMKM PERSENTASE
No LAPANGAN USAHA
(miliar Rp) (%)
1 Perdagangan besar dan eceran 544.387,60 50,12%
2 Industri pengolahan 104.271,50 9,60%
3 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 99.956,50 9,20%
4 Konstruksi 76.217,70 7,02%
5 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 55.654,20 5,12%
6 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 53.155,80 4,89%
7 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 42.128,30 3,88%
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 40.291,00 3,71%
9 Perantara keuangan 23.202,50 2,14%
10 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 10.534,00 0,97%
11 Perikanan 8.142,00 0,75%
12 Pertambangan dan Penggalian 7.266,80 0,67%
13 Jasa pendidikan 6.766,20 0,62%
14 Listrik, Gas dan Air 4.863,80 0,45%
15 Kegiatan yang belum jelas batasannya 4.644,70 0,43%
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 3.814,70 0,35%
17 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 679,7 0,06%
18 Tidak teridentifikasi 101,3 0,01%
19 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya 4 0,00%
JUMLAH 1.086.082,30 100,00%
Sumber: BI 2019 diolah RDI RokhminDahuriID
PROFIL USAHA PERIKANAN INDONESIA

Penyediaan lapangan kerja: tenaga kerja langsung 6,31 juta


orang (2,01 juta nelayan dan 4,30 juta orang pembudidaya);
dan 9,2 juta orang di industri hulu dan hilir.

Kontribusi PDB Nasional 2,60% (Rp. 385.936 Miliar)

98% Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Indonesia masuk kategori


usaha skala mikro-kecil dengan kontribusi produksi mencapai 74%

Hanya 1,34% jumlah koperasi aktif di Indonesia yang


berusaha di sektor perikanan

Baru 0,75% kredit perbankan yang disalurkan untuk UMKM


sektor perikanan
RokhminDahuriID
JUMLAH PERAHU/KAPAL PERIKANAN LAUT 2012-2016 (Unit)
Tahun Kenaikan
rata-rata Persentase
Kategori dan Ukuran
2012-2016 (%)
2012 2013 2014 2015 2016
(%)

Jumlah 616.690 639.708 625.633 568.329 543.845 -2,98

Perahu Tanpa Motor 172.333 175.510 165.066 143.135 190.923 4,00 35,11

Perahu Motor Tempel 245.819 237.625 238.010 246.882 181.178 -6,51 33,31 Industri
perikanan
Kapal Motor 198.538 226.573 222.557 178.312 171.744 -2,80 tangkap
relatif
< 5 GT 137.587 151.939 153.493 117.848 115.814 -3,37
belum
5- 10 GT 37.694 46.358 41.374 39.429 35.988 -0,30 berstandar
30,90 industri
10-20 GT 11.583 15.208 14.301 10.515 9.790 -2,01

Ukuran 20-30 GT 7.611 8.782 9.578 7.680 6.481 -2,74


Kapal
Motor 30-50 GT 917 1.074 1.029 825 805 -2,33

50-100 GT 1.641 1.727 1.766 1.435 2.008 7,17


0,68
100-200 GT 1.167 1.127 840 571 847 -3,15

> 200 GT 338 358 176 9 11 -29,40

Pada 2016 Jumlah kapal ikan > 30 GT = 3.671 unit = 0,68%


Sumber: KPDA 2018 RokhminDahuriID
Indonesia’s Shrimp Pond Areas
In 2016

Total Area
380.000 ha

TRADITIONAL SEMI INTENSIVE INTENSIVE


65% 25% 10%

RokhminDahuriID
Jumlah Nelayan
dan Pembudidaya
Indonesia
Nelayan Pembudidaya (orang)
6,782,363
6,550,641 6,443,191 6,539,882
6,314,160
Pembudidaya, 2018
Laut
14%
Tawar
3,810,758 3,740,527 3,895,980 4,130,741
66%
4,302,705
Payau
20%

Nelayan, 2018
2,739,883 2,702,664 2,643,902 2,651,622
2,011,455
Nelayan
Nelayan
PUD
Laut
16%
84%
2014 2015 2016 2017 2018

Sumber: KKP, 2020, diolah RDI RokhminDahuriID


Koperasi dan Koperasi Perikanan, 2017

KOPERASI
KETERANGAN KOPERASI %
PERIKANAN

Jumlah Koperasi Aktif (unit) 152.707 2.046 1,34

Anggota (Orang) 26,7 juta 39.232 0,15

SHU (Rp) 6,2 triliun 53 miliar 0,86

Volume Usaha (Rp) 168 triliun 173 miliar 0,10

Modal (Rp) 138 triliun 964 miliar 0,70

Tenaga Kerja (Orang) 372.548 1.707 0,46

Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM, 2017 RokhminDahuriID


FISH PROCESSING UNIT OF INDONESIA, 2018

Medium-Large Scale: 1.005


Units*
1,64%

98,36% Micro-Small Scale: 60,429


Units**
Total: 61.434 unit

Source: Ditjen. PDS – KKP (2018)


RokhminDahuriID
INDUSTRI PENGOLAHAN DIDOMINASI USAHA Keterangan:
MIKRO-KECIL > 5.000 (3 Prov.)

TAHUN 2019 2.001 - 5.000 (3 Prov.)

1.001 - 2.000 (12 Prov.)


Kepulauan
Aceh Riau
501 - 1.000 (9 Prov.)
Kalimantan
Utara < 500 (7 Prov.)
Sulawesi Utara

Sumatera Kalimantan
Utara Kalimantan Maluku Utara
Barat
Timur Gorontalo
Sulawesi
Riau Tengah

Kepulauan
Jambi Bangka-Belitung
Sumatera Barat Kalimantan Sulawesi
Tengah Barat

Maluku Papua
Barat

Sumatera Selatan
Kalimantan Sulawesi
Bengkulu Lampung Selatan
Selatan Sulawesi Papua
Tenggara
Jakarta
Jawa Tengah
UMK* UMB*
62,389 975 Banten
Unit Unit
(98.46%) (1.54%) Jawa Timur
Jawa Barat

Yogyakarta Nusa Tenggara


Nusa Tenggara Timur
Bali Barat

Total 63.364 Omzet per tahun:


unit • UPI Skala Mikro s/d Rp. 300 juta
• UPI Skala Kecil Rp. 300 juta – Rp. 3 miliar
*UMB: Usaha Menegah-Besar • UPI Skala Menengah Rp. 3 miliar – Rp. 50
*UMK: Usaha Mikro-Kecil Sumber Data : SKP Direktorat PBM, Ditjen PDS miliar RokhminDahuriID

• UPI Skala Usaha Besar > Rp. 50 miliar


PDB adhb* Sektor Pertanian, Kehutanan, &
Perikanan (Rp. Miliar), 2018
Kontribusi Sektor
489,249
449,822 Perikanan terhadap
385,936
PDB Nasional
231,711 218,712 Semakin Meningkat
97,338 dibanding Sektor
27,580
Pertanian Lainnya
*atas dasar harga berlaku

4.00
Persentase terhadap PDB (%)

Tanaman Perkebunan
3.00 2.51 2.56 2.57 Tanaman Pangan
2.32
2.09 2.09 2.14 2.21 Perikanan
2.60
2.00 Peternakan
Tanaman Hortikultura
1.00
Kehutanan dan Penebangan Kayu
Jasa Pertanian dan Perburuan
0.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Sumber: BPS 2019 diolah RDI
RokhminDahuriID
DAMPAK PANDEMI COVID-19
VI TERHADAP SEKTOR KELAUTAN
DAN PERIKANAN

RokhminDahuriID
DAMPAK PANDEMI COVID TERHADAP SEKTOR
KELAUTAN DAN PERIKANAN

SECARA HARGA KOMODITAS


UMUM, AKTIVITAS PRODUKSI
PENANGKAPAN IKAN DAN BUDIDAYA
MENURUN
Pada umumnya
IKAN (ON-FARM) TETAP BERJALAN,
harga sejumlah komoditas
karena kedua perikanan menurun.
kegiatan produksi itu bersifat soliter, jauh dari
kerumunan.

PERMINTAAN (PASAR) DOMESTIK


KOMODITAS PERIKANAN HASIL
BUDIDAYA MAUPUN PENANGKAPAN
MENURUN NTN MENURUN
Nilai Tukar Nelayan cenderung menurun
karena terganggunya sistem dan aliran logistik, dan
penurunan konsumsi Namun Ekspor Perikanan RI
domestik. Sedangkan, volume dan nilai Meningkat
ekspor perikanan cenderung meningkat.

RokhminDahuriID
HARGA IKAN TURUN SAAT PANDEMI COVID-19
Harga per Kg (Rp)
Jenis Ikan Penurunan Sumber
Sebelum Pandemi Sesudah Pandemi

Tenggiri 100.000 50.000 50% Kompas, 04/05/2020

Layang 11.000 7.000 36% Kompas, 04/05/2020

Cumi-cumi 50.000 30.000 40% Kompas, 04/05/2020

Teri 5.000-8.000 1.500-3.000 60-70% CNN Indonesia, 04/05/2020

Kembung 10.000-15.000 5.000-7.000 50% CNN Indonesia, 04/05/2020

Cakalang 20.000 13.333 35% Media Indonesia, 30/04/2020

Udang Putih 100.000 40.000 60% Suara Indonesia, 12/04/2020

Tongkol 15.000 4.000 73% Kumparan, 21/04/2020

Tuna 45.000 22.000 51% SinarPidie, 22/04/2020

Pari 28.000 22.000 21% Tangerangonline, 21/04/2020

Turisi 17.000 12.000 29% Tangerangonline, 21/04/2020

RokhminDahuriID
NILAI TUKAR NELAYAN DAN PEMBUDIDAYA IKAN
Sumber : Kompas 2020

RokhminDahuriID
RokhminDahuriID
RokhminDahuriID
POSISI INDONESIA
VII DALAM GLOBAL TREND 2030

RokhminDahuriID
The World in 2030

RokhminDahuriID
TAHUN 2030 PDB INDONESIA TERBESAR KE-4 DI DUNIA

Sumber: Standard Chartered 2030 Projections, IMF, Oxford Economics RokhminDahuriID


PROYEKSI INDONESIA 2030

RokhminDahuriID
BONUS DEMOGRAFI INDONESIA

RokhminDahuriID
Puncak Bonus
Demografi Indonesia
di Tahun 2030
dimana setiap 100 penduduk
usia produktif memiliki
tanggungan 46,9 jiwa penduduk
usia non-produktif

RokhminDahuriID
STRATEGI SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN
VIII MENJAGA PEREKONOMIAN NASIONAL
DI MASA PANDEMI

RokhminDahuriID
1. Upayakan secerdas dan semaksimal mungkin agar
semua unit usaha (bisnis) di semua rantai pasok
(subsistem) dalam Sistem Bisnis (Rantai Pasok) KP yang
ada sekarang (existing) tetap berproduksi dan
beroperasi secara produktif, efisien, dan sustainable.
a) Subsistem Pra-Produksi: hatchery, pabrik papan, pabrik
(industri) jaring, pabrik pedal wheel, industri alsin KP lainnya,
industri aplikasi KP (auto feeder, smart fishing, dll), dan
lainnya.
b) Subsistem Produksi: (1) penangkapan ikan di laut dan PUD
(danau, bendungan, dan sungai); (2) pendederan dan
pembesaran ikan, dan biota perairan lainnya; (3) ekstraksi
senyawa bioaktif (natural products) untuk alginate-based
products, carrageen-based products, agar-based products,
farmasi, dan industri lainnya; (4) pembesaran (budidaya)
kerang mutiara; dan (5) tambak dan teknik produksi garam. RokhminDahuriID
c) Subsistem Processing & Packaging Industry: (1) UPI (Unit
Pengolahan Ikan) skala mikro – kecil, sekitar 98%; (2) UPI skala
menengah – besar (2%); (3) UPI rumah tangga mikro – kecil yang
belum terdaftar; dan (4) UP Garam.
d) Subsistem Pemasaran (Trading): (1) usaha mikro dan kecil, dan
(2) usaha menengah – besar.
e) Subsistem Logistik (penyimpanan dan transportasi) perikanan.
2. Jasa logistik perikanan (mobil, kapal pengangkut ikan,
pelabuhan perikanan (TPI), pelabuhan umum, bandara, dan cold
storage) harus tetap diizinkan beroperasi dengan mematuhi
protokol kesehatan Covid-19.
3. Peningkatan modal usaha kepada BUMN Perikanan dan BUMD
untuk membeli komoditas ikan dari nelayan dan pembudidaya,
lalu menjualnya ke pasar domestik maupun ekspor.
4. Segera laksanakan budidaya lobster, dan ekspor BL terbatas
(Permen KP No. 12/2020). RokhminDahuriID
5. Penguatan dan pengembangan usaha rintisan (startup)
berbasis daring (seperti Digifish) di bidang usaha kuliner,
industri pengolahan ikan, dan perdagangan ikan untuk
meningkatkan pasar perikanan domestik maupun ekspor.
6. Restrukturisasi utang/kredit perbankan untuk UMKM dan
perusahaan besar perikanan yang terdampak secara tepat
sasaran.
7. Perbankan BUMN maupun swasta harus meningkatkan
volume kredit yang relatif lunak untuk investasi dan
modal kerja usaha di sektor KP.
8. Pemberian bantuan sarana produksi, BLT, paket sembako,
dan bansos lainnya kepada nelayan, pembudidaya ikan,
petambak garam, pengolah dan pedagang ikan skala
mikro – kecil.
RokhminDahuriID
RokhminDahuriID
Ekosistem bisnis teknologi di Indonesia terus
berkembang. Dalam kurun waktu kurang dari
Mereka Yang 10 tahun, Indonesia telah melahirkan 4
Berkembang unicorn dan menjadi pasar utama 2 unicorn
lain yang berbasis di Singapura.

Sumber : Morgan Stanley 2018

*) perusahaan
berstatus bervaluasi
di atas US$1 miliar
(unicorn); **)
sebagian perusahaan RokhminDahuriID
PAKET STIMULUS EKONOMI UNTUK SEKTOR KP
BESARNYA
NO PENERIMA MANFAAT %
ANGGARAN DANA (Rp milyar)

1 Nelayan 413,27 40,3


2 Pembudidaya Ikan 406,55 39,6
Pengolah & Pedagang
3 36,07 3,5
Ikan
4 Petambak Garam 54,10 5,2
5 PSDKP 106,48 10,3
6 Audit Internal 8,00 0,78
Jumlah 1.024,47 99,68
Sumber : Rapat Kabinet Terbatas, 28 Mei 2020

Saran RD: Untuk Pengolah & Pedagang Ikan ditingkatkan jadi Rp 92,55 M;
dan untuk PSDKP dikurangi jadi Rp 50 M. RokhminDahuriID
ROADMAP PEMBANGUNAN
IX KELAUTAN DAN PERIKANAN
SEBAGAI CORE ECONOMY INDONESIA

RokhminDahuriID
PENDEKATAN SISTEM UNTUK MENJADIKAN SEKTOR KP SEBAGAI PRIME MOVER PEREKONOMIAN - RI

DINAMIKA
GLOBAL

KEBIJAKAN, PROGRAM & STRATEGI

1.Tingkat penangkapan ikan < MSY di setiap WPP


2.Alokasi kapal ikan (ukuran dan fishing gears) di
setiap WPP supaya income > US$ 300 per ABK
3.Intensifikasi, Ekstensifikasi, dan Diversifikasi
DOMAIN EKONOMI KP Perikanan Budidaya sesuai DDL dan RTRW supaya RI TUJUAN
produsen akuakultur terbesar dunia
1.Perikanan Tangkap 4.Revitalisasi dan Pengembangan Processig Industry 1.Nelayan, pembudidaya,
2.Perikanan Budidaya 5.Penguatan dan Pengembangan Pasar Domestik dan dan stakeholders sejahtera
3.Industri Pengolahan Ekspor 2.Produk dan jasa berdaya
Perikanan 6.Penyempurnaan SISLOGKAN Nasional saing
4.Industri Bioteknologi 7.Revitalisasi dan Pengembangan ekonomi non-ikan 3.Volume produksi melebihi
Perairan 8.Aplikasi teknologi mutakhir, Economy of Scale, dan kebutuhan Nasional
5.Garam, BMKT, Pasir Laut manajemen bisnis terpadu 4.Nilai ekspor kedua terbesar
6.SD wilayah pulau kecil 9.Jadikan rakyat pelaku utama, kemitraan UMKM di dunia
7.SD non-konvensional dengan Korporasi 5.Kontribusi thd PDB > 10%
10.Pengelolaan LH: RTRW, pollution control, 6.Inclusive dan Sustainable
konservasi, dan mitigasi & adaptasi GCC & Bencana 7.Berdaulat
Alam
11.Kebijakan politik – ekonomi kondusif

DINAMIKA
NASIONAL RokhminDahuriID
ESTIMASI JUMLAH NELAYAN OPTIMAL UNTUK
SETIAP WPP INDONESIA 2012
No Coastal/Marine Areas FO Fe
1 Selat Malaka 99.579 224.766
2 Laut Cina Selatan 361.191 144.454
3 Laut Jawa 246.872 530.360
4 Selat Makasar dan laut Flores 244.265 383.048
5 Laut Banda 66.902 55.772
6 Laut Seram-Tomini 171.843 135.255
7 Laut Sulawesi dan Samudra Pasifik 173.910 142.828
8 Laut Arafuru 152.669 63.345
9 Samudra Hindia 444.935 375.213
TOTAL 1.962.166 2.055.041
IO = The optimal Income of Fisherman (US$ 300 atau Rp 4,2 million/month/Family)
FO = The optimal number of fisherman (TPR/IO)
Fe = The existing number of Fisherman
MSYi = Potensi Lestari SDI i
Hi = Harga SDI i n

∑ (MSYi x Hi) – Biaya Melaut


i =1
Fo =
Io RokhminDahuriID
A. Rencana Pengembangan Kapal Penangkap Ikan
di Perairan Indonesia dan ZEEI (RD Institute, 2019)
Penambahan Kapal Ikan Estimasi
Wilayah
Perairan dg Potensi Perikanan Jenis Kapal Ikan dan Est Produksi
Pengelolaan Modern Investasi
Melimpah Alat Tangkap Modern
Perikanan (WPP)
(Unit) Ukuran (Rp. Milliar) (Ton)

Long Line 100 100-200 GT 200 90.000


WPP 572 ZEEI Samudera Hindia
Purse Seine Pelagis Besar 100 100-300 GT 1000 120.000

ZEEI Samudera Hindia, Selatan Pulau Pool and Line / Huhate 100 100-200 GT 200 120.000
WPP 573
Jawa sampai selatan Nusatenggara. Purse Seine Pelagis Kecil 100 100-200 GT 200 90.000

Purse Seine Pelagis Besar 100 100-300 GT 800 120.000


WPP 716 ZEEI Laut Sulawesi
Purse Seine Pelagis Kecil 50 100-200 GT 200 45.000

Purse Seine Pelagis Besar 100 100-500 GT 1500 180.000


WPP 717 ZEEI Samudera Pasifik Long line 100 100-300 GT 300 120.000

Pool and Line / Huhate 50 100-200 GT 100 45.000

Pukat Ikan 300 100-200 GT 1500 270.000


WPP 711 ZEEI Laut Cina Selatan Purse Seine Pelagis Kecil 100 100-200 GT 400 90.000

Pancing Cumi 50 100-200 GT 150 45.000

Pukat Ikan 300 100-300 GT 1500 270.000

Pukat Ikan 200 300-500 GT 2000 360.000

Pukat Udang 50 100-300 GT 250 60.000

WPP 718 ZEEI laut Arafura Jaring Insang 50 100-300 GT 150 60.000

Pancing Cumi 50 100-200 GT 150 45.000

Purse Seine Pelagis Kecil 50 100-200 GT 200 45.000

Huhate 50 100-200 GT 100 45.000


RokhminDahuriID
2000 10.900 2.220.000
B. WILAYAH ATAU KAWASAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
PENGOLAHAN IKAN DI INDONESIA

RokhminDahuriID
C. PERTUMBUHAN KAPAL PENANGKAP IKAN MODERN DAN
INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN SERTA INDUSTRI INPUT
TERHADAP PENYERAPAN JUMLAH TENAGA KERJA

RokhminDahuriID
MODEL KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN TERPADU:
Industri Pengolahan, Sarana Produksi, Perumahan Nelayan &
Pembudidaya, Lembaga Ekonomi, dan Pelabuhan

RokhminDahuriID
RokhminDahuriID
Contoh Betapa Raksasanya Potensi Ekonomi
Budidaya Udang Vanammei
v Potensi lahan pesisir yang cocok: 3 juta ha.
v Dalam 5 tahun kita kembangkan 0,5 juta ha (17%) untuk
budiaya intensif Udang Vanammei:
• Padat tebar : 60 PL (benur)/m2
• Produktivitas: 40 ton/ha/tahun
• Produksi: 500.000 ha x 40 ton/ha/th = 20.000.000 ton/th = 20
milyar kg/th
• Pendapatan kotor: 20 milyar kg/th x US$ 5/kg = US$ 100
milyar/th = Rp 1.350 triliun/th (50% APBN 2018) atau 10%
pertumbuhan ekonomi (PDB).
• Pendapatan bersih: Rp 15 juta/ha/bulan.
• Lapangan kerja on-farm: 500.000 ha x 4 orang/ha = 2 juta orang
• Lapangan kerja off-farm: 500.000 ha x 6 orang/ha = 3 juta orang
RokhminDahuriID
RokhminDahuriID
RokhminDahuriID
RokhminDahuriID
RokhminDahuriID
“Marine Biotechnology Industry is a
huge market, about four times the size
of the current semiconductor (IT
industry) market”

(Ministry of Maritme Affairs and Fisheries, Republic of Korea.


2002. Vision for Marine Policy of Korea: Blue Revolution for the
21st Century)

RokhminDahuriID
Kebijakan Pembangunan Industri
Bioteknologi Kelautan
1. Revitalisasi existing aquatic biotechnology industries.
2. Pengembangan industri pakan (feed) berbasis
microalgae.
3. Pengembangan industri functional food (healthy food
& beverages), farmasi, dan kosmetik berbasis
macroalgae (rumput laut), microalgae, chitin and
chitosan, dan sisik atau kulit ikan.
4. Pengembangan biofuel berbasis microalgae.
5. Genetic engineering untuk menghasilkan induk dan
benih ikan, udang, kepiting, moluska, rumput laut,
tanaman pangan, dan biota lainnya yang unggul.
6. Bioremedasi. RokhminDahuriID
PENINGKATAN PERAN DAN
X KONTRIBUSI ISPIKANI

1. Rekomendasi kebijakan dan program pembangunan berbasis


IPTEKS.
2. Memfasilitasi peneliti anggota ISPIKANI yang telah menghasilkan
protipe teknologi-berhak paten (new materials, teknologi
penangkapan ikan, teknologi aquaculture, teknologi pengolahan,
teknologi packaging, business models, social-engineering
models, dll) untuk bekerjasama dengan pihak industri, dan
mengindustrikan (scaling-up) prototipe itu menjadi produk
teknologi komersial.
3. Membantu capacity building dan soliditas anggota ISPIKANI.
4. Advokasi dan promosi sektor KP.
RokhminDahuriID
TERIMA
KASIH

RokhminDahuriID

Anda mungkin juga menyukai