Anda di halaman 1dari 22

BKPM

KEBIJAKAN DEREGULASI DAN


DEBIROKRATISASI
INVESTASI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Investasi adalah hal yang mutlak dalam pembangunan Ekonomi suatu bangsa

Meningkatkan
Kegiatan Aktivitas Ekonomi Kesejahteraan martabat
investasi (BISNIS) masyarakat bangsa

Identifikasi dan Evaluasi potensi Pemerintah perlu mendorong


dan keunggulan yang dimiliki, aktivitas ekonomi dan bisnis,
serta kebutuhan masing-masing di masing-masing daerah,
daerah, merupakan hal yang sesuai dengan potensi dan
penting untuk peningkatan keunggulan yang
investasi dimiliki
SUMBER INVESTASI

Idealnya investasi bertumpu pada


kemampuan dalam negeri namun karena :
• Keterbatasan modal dalam negeri;
• Masih minimnya penguasaan teknologi;
• Keterbatasan akses pasar.
Untuk itu masih diperlukan investasi asing
(PMA).
Perbandingan FDI Inflow dan Income
per kapita beberapa negara
FDI (US$ JUTA)
GDP PENDAPATAN
NO. NEGARA 2006 /KAPITA 2006
2003 2004 2005 (US$ JUTA) (US$)

1. UAE 4,256 8,359 12,000 168,263 23,770

2. China 53,505 60,630 72,406 2,630,113 1,740

3. India 4,585 5,474 6,598 886,867 720

4. Thailand 1,952 1,414 3,687 206,258 2,750

5. Vietnam 1,450 1,610 2,020 60,995 620

6. Malaysia 2,473 4,624 3,967 150,923 4,960


DISTIBUSI ALIRAN MODAL ASING

2005 TOTAL DUNIA $ 916 Milyar

Developing Hongkong
Countries 36.48% 21.74%
Latin
Others America
4.33% 31.01% South, East, Singapura
Southeast China 12.16%
Asia 49.39% 43.86% Korea
Developed
Countries 59.19% Others 4.36%
10.43% India
Africa 4.00%
9.18%
Others 6.06%
Thailand 2.23%
Sumber : World Investment Report 2006
Malaysia 2.40%
Indonesia 3.22%
TARGET RPJM 2005 - 2009

1. Keberhasilan Pemerintah dinilai dari kemampuannya untuk


menyediakan lapangan kerja dalam upaya mengurangi
pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan.
2. Target RPJM untuk menurunkan angka pengangguran terbuka
dari 11,9 juta (tahun 2005) menjadi 5,1 juta (tahun 2009) dan
penurunan angka kemiskinan dari 16,7% (tahun 2005) menjadi
8,2% (tahun 2009) hanya dapat dicapai jika terjadi pertumbuhan
ekonomi rata-rata 6,6%.
3. Target pertumbuhan ekonomi tersebut harus didukung dengan
peningkatan investasi yang mampu menyerap tenaga kerja dalam
jumlah lebih besar.
KEBUTUHAN INVESTASI NASIONAL DAN
TARGET PERSETUJUAN DAN REALISASI PMDN DAN PMA
2005 – 2007
Nilai (Rp. Trilyun)
No. Uraian
2006 2007 2008
1. Kebutuhan Investasi * 755,70 989,00 1.296,1
- Pemerintah 99,20 346,15 415,8
- Masyarakat termasuk dunia usaha 656,50 449,85 880,3
2. Target Realisasi investasi ** 58,58 68,56 80,30
- PMDN 21,43 25,96 31,44
- PMA 37,15 42,60 48,86
3. Target Persetujuan Investasi** 210,83 248,47 293,01
- PMDN 55,95 68,66 84,27
- PMA 154,88 179,81 208,74
* Berdasarkan Pengumuman Pemerintah
** Sumber : Renstra BKPM
PRIORITAS RKP 2008
1. Peningkatan investasi, ekspor dan kesempatan kerja.
2. Revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan dan
pembangunan pedesaan.
3. Percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan
pengelolaan energi.
4. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan.
5. Peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan.
6. Pemberantasan korupsi, dan percepatan pelaksanaan reformasi
birokrasi.
7. Penguatan kemampuan pertahanan dan pemantapan keamanan
dalam negeri.
8. Penanganan bencana, pengurangan resiko bencana, dan
peningkatan pemberantasan penyakit menular.
Pelayanan Penanaman Modal
1. Awal 1967 s/d 1999
- Persetujuan PMA dikeluarkan oleh Presiden
- Persetujuan PMDN oleh Kepala BKPM
- Pertumbuhan ekonomi 7 – 8 %
- Indonesia menjadi “Newly Tiger Country” di Asia Tenggara
- Persetujuan PMDN mencapai Rp. 115 trilyun dan PMA mencapai
UU$ 33 milyar (1997)
- Income per capita mencapai di atas US$. 1.000

2. Era tahun 1999 (Keppres 120 tahun 1999)


- Pelimpahan kewenangan ke Gubernur dan Perwakilan RI di
Luar Negeri
- Pemilihan opsi bagi investor dalam mengajukan aplikasi
PMA/PMDN
3. Era Otonomi Daerah
- Daerah memiliki otonomi kewenangan dalam memberikan
pelayanan penanaman modal
- Timbulnya Perda-perda yang dianggap mengakibatkan ekonomi
biaya tinggi

Rekapitulasi Jumlah Daerah


Yang menyampaikan Perda dan Raperda tentang Pajak dan
Retribusi (21 Mei 2007)
Jumlah Daerah Jumlah Daerah
Jumlah yang Telah yang Belum
Daerah Mengirim Mengirim
Daerah
Perda Raperda Perda Raperda
Provinsi 33 31 11 2 22
Kabupaten 348 286 116 62 232
Kota 86 79 31 7 55
Total 467 396 158 71 309

Sumber : Depkeu
Rekapitulasi Hasil Evaluasi

Perda dan Raperda tentang Pajak dan Retribusi (21 Mei 2007)

Hasil Evaluasi
Dalam
Diterima Tidak Proses
Batal Revisi Bermasalah Evaluasi
Daerah
Raperd

Raperd

Raperd

Raperd

Raperd
Perda

Perda

Perda

Perda

Perda
a

a
Provinsi 495 32 121 3 2 17 298 12 74 0

Kabupaten 6.836 883 651 93 101 361 3.503 324 2.581 105

Kota 2.303 181 191 11 45 90 1.275 55 792 25

Total 9.634 1.096 963 107 148 468 5.076 391 3.447 130

Sumber : Depkeu
Peringkat daya saing di berbagai negara

Country 2001 2002 2003 2004 2005 2006


Argentina 45 48 58 59 58 55
Brazil 40 37 52 53 51 52
China 26 28 29 24 31 19
Hong Kong 4 13 10 6 2 2
India 42 41 50 34 39 29
Indonesia 46 47 57 58 59 60
Korea 29 29 37 35 29 38
Malaysia 28 24 21 16 28 23
Philippines 39 40 49 52 49 49
Singapore 3 8 4 2 3 3
Taiwan 16 20 17 12 11 18
Thailand 34 31 30 29 27 32
Venezuela 49 46 59 60 60 61
# Countries 49 49 59 60 60 61
Source: International Institute for Management Development, World Competitiveness Yearbook, various years.
PERINGKAT INDONESIA BERDASARKAN
PENILAIAN LEMBAGA PEMERINGKAT
INTERNASIONAL

Lembaga Pemeringkat 1996 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Global Competitiveness - 30 44 64 66 72 69 74
World Economic Forum (49) (58) (75) (80) (102) (104) (117)
(WEF)
61% 75 % 85 % 82 % 70 % 66 % 63 %
Inward FDI Performance n.a 138 138 139 139 136 n.a.
Index - World Investment
Report
Inward FDI Potential Index - n.a 77 82 87 91 n.a. n.a.
World Investment Report
Kemampuan Pengembalian n.a B- CCC CCC+ B- B B+
Utang - Standard & Poor
REKAPITULASI PERINGKAT DOING BUSINESS
(n = 175 negara)

World Bank/IFC
Peringkat
Indonesia
No Aspek
Setelah
Indonesi
Singapore Thailand Malaysia China Vietnam India Perbaikan
a

1. Starting A
Business 161 11 28 71 120 97 88 63

2 Dealing
With 131 8 172 137 153 25 155 31
License
3. Registering
Property 120 12 18 66 21 34 110 44

4. Paying
Taxes 133 8 57 49 168 120 158 54

5. Trading
Across 60 4 103 46 38 75 139 49
Border
6. Enforcing
Contract 145 23 44 81 63 94 173 35

Peringkat Doing
Business 135 1 18 25 93 104 134 56
Starting a Business (Memulai Usaha)
World Bank/IFC Usulan

Keterangan
Waktu Biaya Waktu
No. Prosedur No. Prosedur Biaya
(hari) (US$) (hari)

1. Clearance nama perusahaan dari 7 1. Pendirian badan 14 Maksimal - Prosedur 1 – 10 disederhanakan


Depkumham hukum PT sebesar menjadi 1 prosedur dan
3xUMR ditangani oleh notaris (perlu SK
2. Penandatanganan akta pendirian 7 1.067,0 yang Menkumham).
3. Keterangan domisili 10 berlaku - NPPKP : Nomor Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak
4. NPWP dan NPPKP 14 - Sesuai dengan UU PT No.1/
1995, minimal modal dasar Rp.
5. Pembukaan rekening dan 4
20 juta dan disetor Rp. 5 juta
penyetoran modal
(25%)
6. Pembayaran PNBP 1
7. Persetujuan akta pendirian 22
perusahaan oleh Depkumham
8. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) 15 TDP 3 0 Perlu perubahan
Kepmenperindag no. 596/ 2004
dari 10 hr menjadi 3 hr dan biaya 0
9. Pencantuman dalam Berita 2 Pencantuman 2
Negara dalam Berita
Negara
10. SIUP (Surat Ijin Usaha 14 42.7 SIUP 3 0 Perlu perubahan Permendag No.
Perdagangan) 09/2006 perlu perubahan
Permendag dari 5 hr menjadi 3 hr
dan biaya 0.
11. Pendaftaran tenaga kerja di 14 2. Pendaftaran 0 - Prosedur 11 dan 12
Disnaker tenaga kerja di 2* dilaksanakan simultan.
Disnaker - Perlu perubahan
Permenakertrans No. 14/2006
12. Jamsostek 7 3.. Jamsostek 2* 0 menjadi 2 hari dan biaya 0.
Total 97 1.109,7 23 3 x UMR
Peringkat Indonesia : 161 Menjadi : 63
Dealing With License
(Pengurusan Perizinan)

World Bank/IFC Usulan

Keterangan
Waktu Biaya Waktu Biaya
No. Prosedur No. Prosedur
(Hari) (US$) (Hari) (US$)

Masa Konstruksi Masa Konstruksi

1. Keterangan lokasi dari 1 0,0 1. Keterangan lokasi 1 0,0


kecamatan/kelurahan dari kecamatan/
kelurahan

2. Keterangan lokasi dari Dinas 1 0,0


Tata Kota - Prosedur 2 – 6
2. Perolehan Izin disederhanakan menjadi
3. Peta lokasi (Lot plan with site 1 0,0 9 6,4
Penggunaan 1 prosedur untuk
map) Tanah memperoleh izin
penggunaan tanah, dan
dilaksanakan oleh loket
4. Konfirmasi RUTR (Rencana 1 0,0
Umum Tata Ruang) Dinas Tata Kota/ Dinas
Penataan dan
5. Pengecekan kesesuaian lokasi 1 0,0 Pengawasan Bangunan
dengan rencana pembangunan (DP2B) pada Unit
jalan. Pelayanan Terpadu
(perlu perda)
6. Izin penggunaan tanah dari 35 6,4
- Usulan waktu 9 hr sudah
Gubernur
dikonfirmasi dengan
mantan pejabat DKI
Dealing With License
(Pengurusan Perizinan)

World Bank/IFC Usulan

Waktu Biaya Waktu Biaya Keterangan


No. Prosedur No Prosedur
(Hari) (US$) (Hari) (US$)

Masa Konstruksi Masa Konstruksi

7. Advis planning dari dinas 34* 6,4 3. Dalam rangka 50 13,3 - Prosedur 7 – 11
tata kota mendapat izin disederhanakan menjadi 1
mendirikan
bangunan (IMB) prosedur untuk memperoleh
8. Perolehan keterangan 33* 0,0 IMB, dan ditangani oleh loket
layout bangunan Dinas Tata Kota/Dinas
Penataan dan Pengawasan
9. Pendaftaran PBB 11* 0,0
Bangunan (DP2B) pada Unit
Pelayanan Terpadu (perlu
10. Perolehan keterangan 8* 13,3 perda)
bebas sengketa atas - Usulan waktu 50 hr sesuai
tanah. dengan rencana SOP di DKI

11. Perolehan IMB 49 746,9


Dealing With License
(Pengurusan Perizinan)
World Bank/IFC Usulan

Keterangan
Waktu Biaya Waktu Biaya
No. Prosedur No. Prosedur
(Hari) (US$) (Hari) (US$)

12. Persetujuan 7* 1.600,5 4. Persetujuan 5* - UKL : Upaya Pengelolaan


UKL/UPL UKL/UPL Lingkungan
UPL : Upaya Pemantauan
Lingkungan
Pasca konstruksi

Perolehan Izin
13. Laporan 28 6,7 5. 40 10% dari Retribusi Prosedur 13 – 15
Penggunaan
penyelesaian Pengawasan disederhanakan menjadi 1
Bangunan (IPB)
konstruksi bangunan Bangunan (RPP) prosedur dan dilaksanakan
(Rp. 12.000,- atau pada loket Dinas Tata
Kota/Dinas Penataan dan
14. Izin Penggunaan 49 0,0 US$ 1,3/m2)
Pengawasan Bangunan
Bangunan (IPB) (DP2B) pada Unit Pelayanan
Terpadu (perlu perda).

15. Kelayakan 49 0,0 KMB merupakan izin


Menggunakan perpanjangan dari IPB.
Bangunan (KMB) Dahulu disebut Izin
Perpanjangan Penggunaan
Bangunan (IPPB).
16. Pendaftaran Gudang 9 0,0 6. Pendaftaran 3 -
(TDG) ke Dinas Gudang (TDG)
Perdagangan ke Dinas
Perdagangan
Dealing With License
(Pengurusan Perizinan)

World Bank/IFC Usulan Keterangan

Waktu Biaya Waktu Biaya


No. Prosedur No. Prosedur
(Hari) (US$) (Hari ) (US$)

Pemasangan utilitas Pemasangan utilitas * Pengurusan


sambungan listrik, air
dan telepon
dilakukan simultan
17. Sambungan listrik 8* 1.333,8 6. Sambungan listrik 5* Bervariasi Contoh :
tergantung BP : Rp. 112/VA
daya. (Biaya Penyambungan)
UJL : Rp. 250/VA
(Uang Jaminan Listrik)
Materai : Rp. 6.000
Usulan waktu 5 hr
sesuai hasil konsultasi
dengan PLN
18. Sambungan air dan 1* 213,4 7. Sambungan air dan 1* Bervariasi Contoh :
pembuangan limbah pembuangan limbah tergantung Kelompok III A - III B,
debitnya. pipa diameter 4” :
Rp. 16.798.000
19. Sambungan telepon 4* 53,4 8. Sambungan telepon 2* 53,4 Usulan waktu 2 hr
sesuai hasil konsultasi
dengan Telkom
TOTAL 224 3,980.8 103

Peringkat Indonesia : 131 Menjadi : 31


REKAPITULASI PENYEDERHANAAN DOING BUSINESS
World Bank/IFC Usulan
No Aspek Biaya Keterangan
Jumlah Waktu Biaya Jumlah Waktu
Prosedur (hari) (US$) Prosedur (hari) (US$)
1. Starting A 12 97 1.109,7 3 23 Maks. 3 X
Business UMR
2 Dealing With 19 224 3.980,8 8 103
License
3. Registering 7 42 6.726,5 1 17
Property
4. Paying Taxes 52 kali 576 Bervariasi 40 kali 144 jam Bervariasi
jam
5. Trading Across
Border
-Ekspor 4 25 546 4 23 451
-Impor 4 30 675 4 20 465
6. Enforcing 34 570 126,6% 24 200 25 % dari
Contract dari utang utang +
Rp. 750.000
Peringkat Indonesia : 135 Menjadi : 56
REKAPITULASI JUMLAH PERIZINAN
NO. BIDANG PEMERINTAH PROVINSI KAB/KOTA
1. Kebudayaan dan Pariwisata 3 2 3
2. Kesehatan 8 8 8
3. Perhubungan 81 37 45
4. Perindustrian 3 3 3
5. Kelautan dan Perikanan 7 3 3
6. ESDM 11 9 13
7. Kominfo 8 6 15
8. Pekerjaan Umum 7 7 9
9. Kehutanan 4 7 7
10. Pendidikan 3 - 2
11. Pertanian dan Ketahanan Pangan 13 24 28
12. Perdagangan 5 3 6
13. Ketenagakerjaan 18 15 18
14. Pertanahan 3 2 3
15. Lingkungan Hidup 8 3 6
16. Keuangan 5 - -

JUMLAH 187 129 169

Anda mungkin juga menyukai