Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI

PEWARNAAN GRAM

DOSEN PEMBIMBING

apt. Ulyati Ulfah, S.Farm., M.Farm

KELOMPOK 3

1. MARISSA MUUHNANDARI 7120001


2. ELSA NURKAMAL 7120006
3. ELIA ARDIANTI 7120011
4. SALSA APRILIA KHORNISA 7120018
5. AGRIL BALQIST LILHGAITSHA 7120027
6. NURBAITI FENTIANI SIAHAAN 7120028
7. AGRIL BALQIST LILHGAITSHA 7120027

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

Jln. Cihanjuang No.303 Kab. Bandung Barat 40559

TP. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami kelompok 3 sebagai
penyusun dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum ini yang berjudul
“Pewarnaan Gram” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Mikrobiologi Farmasi. Selain itu, laporan praktikum
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Dalam penyusunan laporan ini tentu tak lepas dari pengarahan dan
bimbingan dari berbagai pihak, terutama dari dosen pengampu mata kuliah
ini yaitu ibu apt. Ulyati Ulfah, S.Farm., M.Farm. Maka dari itu kami
sebagai penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada semua
pihak yang turut andil dalam penyusunan laporan ini sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum ini. Kami sebagai penyusun sangat
menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran para pembaca untuk
kesempurnaan laporan praktikum ini dengan baik. Sehingga laporan
praktikum ini dapat memberi informasi berguna bagi para pembaca dan
khususnya bagi kami kelompok 3 sebagai penyusun.
Penulis sangat berharap laporan praktikum ini dapat memberi
manfaat bagi siapa saja yang membaca dan menambah pengetahuan bagi
kita semua. Atas perhatiannya penulis ucapkan Terima Kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Bandung, 06 Desember 2021

Penyusun

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN PRAKTIKUM


Melihat bentuk sel, rangkaian sel, sifat gram (gram negatif dan gram
positif)

1.2 LANDASAN TEORI


Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris
untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar,
yaitu gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik
dinding sel mereka. Metode tersebut diberi nama berdasarkan
penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853-1938)
yang mengembangkan teknik tersebut pada tahun 1884 untuk
membedakan antara Pneumocoecus dan bakteri Klebsiella
Pneumonia (Karmana,2008). Pewamaan gram dibagi menjadi dua
hasil yaitu gram positif dan gram negatif, tergantung dari reaksi
dinding sel terhadap tinta safranin atau Kristal violet. Contoh dari
bakteri gram positif ialah Clostridium perfringens, Staphylocotcus
aureus, sedangkan bakteri gram negatif misalnya adalah Escherichia
Coli. Beberapa bakteri tidak terwarnai dengan pewarnaan gram,
misalnya Myeobacterium sp, karena dinding selnya mengandung
banyak lipid, sehingga digunakan pewarnaan tahan asam untuk
mengidentifikasinya. Pada pewarnaan tersebut sel bakteri akan
berwarna merah tetapi sel jaringan akan berwarna hijau (James,
2002).
Zat warna yang digunakan dalam pewarnaan bersifat basa dan asam.
Pada zat warna basa bagian yang berperan dalam memberikan warna
disebut kromofor dan memiliki muatan positif. Sebaliknya, pada zat
wara asam bagian yang berperan memberikan zat warna mempunyai

1
muatan negatif zat warna basa lebih banyak digunakan karena
muatan negatif banyak ditemukan di dinding sel, membran sel dan
sitoplasma, sewaktu proses pewarnaan muatan positif pada zat warna
basa akan berkaitan dengan muatan negatif dalam sel, sehingga
mikroorganisme lebih jelas terlihat (Dwidjoseputro, 2005). Zat
warna asam yang bermuatan negatif lazimnya tidak digunakan untuk
mewarnai mikroorganisme, namun biasanya dimanfaatkan untuk
mewarnai latar belakang sediaan pewarnaan. Zat warna asam yang
bermuatan negatif ini tidak dapat berkaitan dengan muatan negatif
yang terdapat pada struktur sel. Kadangkala zat warna negatif
digunakan untuk mewarnai bagian sel yang bermuatan positif, perlu
diperhatikan bahwa muatan dan daya ikat zat warna terhadap
struktur sel dapat berubah bergantung pada pH sekitarnya sewaktu
proses pewarnaan (Dwidjoseputro, 2005)

Prosedur pewamaan yang menghasilkan pewarnaan mikroorganisme


disebut pewarnaan positif dalam prosedur pewarnaan ini dapat
digunakan zat warna basa yang bermuatan positif maupun zat warna
asam yang bermuatan negatif. Sebaliknya pada pewarnaan negatif
latar belakang disekeliling mikroorganisme diwarnai untuk
meningkatkan kontras dengan mikroorganisme yang tak berwarna.
Pewarnaan mencakup penyiapan mikroorganisme dengan melakukan
preparat ulas (Dwidioseputro, 2005). Prinsip pewarnaan Gram
adalah kemampuan dinding sel terhadap zat warna dasar (Kristal
violet) setelah pencucian alkohol 956. Bakteri Gram positif terlihat
berwarna ungu karena dinding selnya mengikat Kristal violet lebih
kuat, sedangkan sel Gram negatif mengandung lebih banyak lipid
sehingga pori-pori mudah membesar dan Kristal violet mudah larut
saat pencucian alkohol (Fardiaz,1989). Pewarnaan gram dilakukan
bertujuan sama dengan uji gram yaitu untuk membedakan bakteri
apakah gram positif atau gram negatif, bakteri dicampur dengan

2
tetesan air steril pada gelas objek, kemudian disebarkan di tengah
gelas obyek sehingga membentuk lapisan tipis dan fiksasi.

Dalam taksonomi mikroba alat yang paling ampuh digunakan yaitu


pewarnaan Gram (Gram Stain), yang dapat digunakan untuk
memisahkan anggota- anggota dominan bakteri ke dalam dua
kelompok berdasarkan perbedaan dinding selnya. Bakteri gram
positif memiliki dinding sel yang lebih sederhana, dengan jumlah
peptidoglikan yang relatif banyak. Dinding sel bakteri gram-negatif
memiliki peptidoglikan yang lebih sedikit dan secara struktural lebih
kompleks. Membran bagian luar pada dinding sel gram negatif
mengandung lipopolisakarida, yaitu karbohidrat yang terikat dengan
lipid. Diantara bakteri patogen, yang menyebabkan penyakit, spesies
gram negatif umumnya lebih berbahaya dibandingkan dengan
spesies grampositif. Lipopolisakarida yang terdapat pada dinding sel
bakteri gram negatif sering bersifat toksik (racun), dan membran
bagian luar membantu melindungi

bakteri gram-negatif patogen melawawn sistem pertahanan


inangnya. Lebih jauh,bakteri gram negatifumumnya lebih resisten
terhadap antibiotik dibandingkan dengan gram-positif karena
membran bagian luar itu menghalangi masuknya obat-obatan
(Campbell, 2003 ). Bakteri Gram Positif adalah bakteri yang
memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tebal.
Bakteri ini akan berwarna ungu jika diwarnai dengan pewarnaan
Gram. Contohnya Neisseria gonorrhoeae, Treponema pallidum,
Vibrio Cholerae dan Bacillus subtilis. Sedangkan Bakteri Gram
Negatif adalah bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan
peptidoglikan yang tipis. Bakteri ini akan berwarna merah muda atau
merah. Contohnya Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus
dan Escherichia coli (Aryulina, 2004).

3
DAFTAR PUSTAKA

Karmana, Oman. 2008. Biologi. Jakarta: PT Grafindo Media Pratama

James, Joyce. 2002. Prinsip- Prinsip Sains Untuk Keperawatan . Jakarta:


Erlangga

Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar- Dasar Mikrobiologi. Malang: Penerbit


Djambatan

Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Campbell, Nell. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga

Aryulina. 2004. Biologi 2 SMA dan MA Untk Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai