Kegiatan Belajar 3.
Senyawa Organik dan Anorganik
Oleh : Eliyawati, S.Pd., M.Pd.
Tubuh manusia tersusun dari senyawa organik
(dikenal dengan nama biomolekul) dan
senyawa anorganik (air dan mineral).
Maka, kita akan belajar :
1. Senyawa organik dan senyawa anorganik.
2. Tata nama senyawa organik dan anorganik.
3. Homeostatis senyawa organik atau anorganik
dalam tubuh manusia.
4. Pemanfaatan Bahan dalam Kehidupan Sehari-
hari
1.Senyawa Organik
dan
Senyawa Anorganik
Senyawa Organik
• Senyawa organik adalah senyawa molekuler
dengan kandungan utama dalam senyawa
tersebut adalah atom karbon dan atom
hidrogen
• Contoh senyawa organik yang ada dalam tubuh
manusia :
1. Glukosa (monosakarida),
2. Asam amino,
3. Lemak (gliseril tristearat).
Glukosa
Gambar 3.1 Struktur Senyawa Glukosa, Asam Amino, dan Gliserol Tristearat
Sumber : file.upi.edu
Contoh senyawa organik :
1. Gula berbentuk kristal putih
2. Bensin merupakan campuran hidrokarbon tak berwarna,
mudah menguap, dan mudah terbakar. Bensin ada yang
disebut dengan bilangan oktan.
• Bilangan oktan suatu senyawa bensin ditentukan oleh
banyaknya kadar isooktana dalam bensin.
• Secara IUPAC :
2,3,4,5,6 pentahidroksiheksanal.
Karena jumlah atom C nya ada 6, gugus
fungsi yang ada dalam struktur tersebut
adalah -OH pada atom C nomor 2,3,4,5,6
dan -COH pada atom C nomor 1
Catatan :
Indeks 1 (mono-) pada unsur nomor 1 tidak disebutkan.
Contoh:
HCl = Hidrogen Klorida
CO = Karbon Monoksida
CO2 = Karbon Dioksida
Senyawa Anorganik
• Senyawa Ion adalah senyawa yang terdiri atas kation (atom yang
melepaskan elektron) dan anion (atom yang menangkap elektron) dengan
tata nama:
Kation + Anion
Catatan :
• Untuk penamaan senyawa ion, kata ion tidak disebutkan.
• Nama-nama senyawa ion yang mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi dibedakan
dengan menuliskan biloksnya.
Contoh:
NaCl = natrium klorida
Ca3(PO4)2 = kalsium fosfat
Bukan: Kalsium (II) fosfat karena biloks Ca hanya ada 1 saja yaitu (+2).
Jadi, biloksnya tidak disebutkan. Tetapi pada FeCl2 = Besi (II) Klorida.
Karena biloksnya atau muatan ionnya ada dua yaitu +2 dan +3 jadi harus
dituliskan dalam angka romawi.
Tabel 3.2
Nama-Nama Kation dan Anion
Nama Beberapa Kation Nama Beberapa Anion
H+ : ion hidrogen OH- : ion Hidroksida
Na+ : ion Natrium O2- : ion Oksida
K+ : ion Kalium CO32- : ion Karbonat
Mg2+ : ion Magnesium SiO32- : ion Silikat
Ca2+ : ion Kalsium C2O42- : ion Oksalat
Ba2+ : ion Barium F- : ion Fluorida
Al3+ : ion Aluminium Cl- : ion Klorida
Sr2+ : ion Stronsium Br- : ion Bromida
Zn2+ : ion Seng I- : ion Iodida
2+ -
Ni : ion Nikel CN : ion Sianida
Ag+ : ion Perak SCN- : ion tiosianat
Pt4+ : ion Platina (IV) NCS- : ion isotiosianat
NH4+ : ion Amonium CH3COO- : ion Asetat
Pb2+ : ion Timbal (II) HCOO- ; ion format
Pb4+ : ion Timbal (IV) S2- : ion Sulfida
Fe2+ : ion Besi (II) SO32- : ion Sulfit
Fe3+ : ion Besi (III) SO42- : ion Sulfat
Hg+ : ion Raksa (I) S2O32- : ion tiosulfat
Hg2+ : ion Raksa (II) S2O62- : ion ditionat
Au+ : ion Emas (I) S4O62- : ion tetrationat
Au3+ : ion Emas (III) S2O5 2-
: ion pirosulfit
Cu+ : ion Tembaga (I) S2O72- : ion pirosulfat
Cu2+ : ion Tembaga (II) NO3- : ion Nitat
Sn2+ : ion Timah (II) NO2- : ion Nitrit
Sn4+ : ion Timah (IV) PO33- : ion Fosfit
PO43- : ion Fosfat
SbO33- : ion Antimonit
SbO43- : ion Antimonat
ClO- : ion Hipoklorit
-
ClO2 : ion Klorit
ClO3- : ion Klorat
ClO4- : ion Perklorat
MnO4- : ion Permanganat
MnO42- : ion Manganat
AsO33- : ion Arsenit
AsO43- : ion Arsenat
SnO22- : ion Stannit
K+
: ion hidrogen
Na+ : ion Natrium
: ion Kalium
OH-
O2-
CO32-
: ion Hidroksida
: ion Oksida
: ion Karbonat
Lanjutan
Mg2+ : ion Magnesium SiO32- : ion Silikat
Ca2+ : ion Kalsium C2O42- : ion Oksalat
Ba2+ : ion Barium F- : ion Fluorida
Al3+ : ion Aluminium Cl- : ion Klorida
Tabel 3.2
Sr2+ : ion Stronsium Br- : ion Bromida
Zn2+ : ion Seng I- : ion Iodida
Ni2+ : ion Nikel CN- : ion Sianida
Ag+ : ion Perak SCN- : ion tiosianat
Nama-
Pt4+ : ion Platina (IV) NCS- : ion isotiosianat
NH4+ : ion Amonium CH3COO- : ion Asetat
Pb2+ : ion Timbal (II) HCOO- ; ion format
Pb4+ : ion Timbal (IV) S2- : ion Sulfida
Fe2+ : ion Besi (II)
Fe3+ : ion Besi (III)
Hg+ : ion Raksa (I)
SO32-
SO42-
S2O32-
: ion Sulfit
: ion Sulfat
: ion tiosulfat
Nama
Hg2+ : ion Raksa (II) S2O62- : ion ditionat
Au+ : ion Emas (I)
Au3+ : ion Emas (III)
Cu+ : ion Tembaga (I)
S4O62-
S2O52-
S2O72-
: ion tetrationat
: ion pirosulfit
: ion pirosulfat
Kation dan
Anion
Cu2+ : ion Tembaga (II) NO3- : ion Nitat
Sn2+ : ion Timah (II) NO2- : ion Nitrit
Sn4+ : ion Timah (IV) PO33- : ion Fosfit
PO43- : ion Fosfat
SbO33- : ion Antimonit
SbO43- : ion Antimonat
ClO- : ion Hipoklorit
ClO2- : ion Klorit
ClO3- : ion Klorat
ClO4- : ion Perklorat
MnO4- : ion Permanganat
MnO42- : ion Manganat
AsO33- : ion Arsenit
AsO43- : ion Arsenat
SnO22- : ion Stannit
• Kation yang dibentuk dapat berupa kation logam seperti Na+, K+, Ca2+,
Mg2+, dll dan kation poliatomik seperti ion amonium (NH4+) dan ion
hidronium (H3O+).
Lignoselulosa terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan lignin, sedangkan senyawa ekstraktif
dapat berupa asam lemak, resin, lilin, dan terpena.
Sifat-sifat unggul :
(1) kedap terhadap air, gas, bau-bauan dan
mikroorganisme;
(2) tidak bereaksi dengan bahan kimia;
(3) dapat didaur ulang;
(4) tembus pandang; dan
(5) kaku dan kuat
Berdasarkan struktur penyusun bakelit, dapat dilihat bahwa bakelit tersusun atas senyawa
organik golongan formaldehid (metanal) dan aromatik (fenol)
d. Bahan Tanah Liat
• Keramik halus dibuat dengan bahan baku dari oksida-oksida
logam atau logam, seperti: oksida logam (Al O , ZrO , MgO, dan
lainnya).
• Keramik halus ini penggunaanya sebagai elemen pemanas,
semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.
Sumber : http://mikirbae.com
Sifat Bahan Yang Harus Dipelajari
1. Konduktivitas Panas
2. Konduktivitas Listrik
3. Elastisitas
4. Titik Leleh dan Titik Beku
TERIMA KASIH