Anda di halaman 1dari 19

RESUME BUKU FILSAFAT DAN TEORI KEPEMIMPINAN

Karangan Dr. Wendy Sepmady Hutahaean, S.E., M.Th.

Penerbit AHLIMEDIA PRESS 2021

Buku filsafat dan teori kepemimpinan ini terbit pada bulan April di Malang
merupakan cetakan pertama yang terdiri atas seratus empat puluh dua halaman dan
empat belas bab, yaitu filsafat teori kepemimpinan, tipe dan gaya kepemimpinan,
kekuasaan dan kepemimpinan efektif, kriteria dan karakter pemimpin,
kepemimpinan kreatif dan inovatif, pengambilan keputusan efektif, indikator dan
nilai kepemimpinan, kepemimpinan publik dan privat, komunikasi pemimpin dan
relasi, kepemimpinan manajemen risiko, manajemen perubahan dan penolakan,
kepemimpinan barat dan timur, etika dan moral kepemimpinan, dan kepemimpinan
dan perubahan generasi.

Kelebihan buku: Buku ini sangat cocok dan rekomendasi untuk dibaca khususnya
bagi pemula yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang kepemimpinan. Isi buku
ini sistematis, singkat, padat dan jelas. Penulis juga memberikan beberapa poin
pada setiap subjudul sehingga membuat para pembaca mudah mengerti dan
mendapatkan pemahaman baru. Selain itu buku ini juga menyuguhkan
pendahuluan, tujuan pembelajaran pnguasaan materi yang akan didapat serta
defenisi disetiap babnya sehingga para pembaca dapat terlebih dahulu mendapat
gambaran isi setiap bab sebelum membaca semuanya.

Kekurangan buku: Selama saya membaca buku ini ada beberapa kekurangan yang
saya temui diantaranya yaitu, adanya beberapa kalimat yang terulang-ulang dan
juga terdapat beberapa kalimat yang menggunakan kata tidak baku.

A. BAB I Konsep Organisasi, Manajemen, dan Kepemimpinan


1. Pemahaman Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan ilmu terapan (applied science), ilmu social,
ilmu administrasi, ilmu kepemimpinan.

1
2. Pengertian Pemimpin

Ada tiga teori yang menjelaskan munculnya pemimpin adalah sebagai


berikut:

1) Teori Genetis menyatakan bahwa pemimpin itu lahir jadi pemimpin oleh
bakat sejak lahir.
2) Teori Sosial (lawan teori genetis) menyatakan bahwa pemimpin harus
disiapkan, dididik dan dibentuk.
3) Teori ekologis/sintesis menyatakan bahwa seseorang akan menjadi
pemimpin bila sejak lahirnya memiliki bakat kepemimpinan dan
dikembangkan melalui pengalaman dan usaha Pendidikan.
3. Ruang Lingkup Kepemimpinan dalam Organisasi

Penerapan teori-teori kepemimpinan mencakup: konsep pemikiran


pemimpin, perilaku pemimpin dan kemampuan menggunakan sumber daya.

4. Fungsi Kepemimpinan
a. Memprakarsai struktur organisasi
b. Menjaga adanya koordinasi dan integrasi dalam organisasi
c. Merumuskan tujuan institusional dan menentukan sarana serta cara-cara
untuk mencapai tujuan
d. Mengatasi pertentangan dan konflik-konflik serta evaluasi
e. Mengadakan revisi, perubahan, inovasi pengembangan dan juga
penyempurnaan dalam organisasi
f. Sejarah Kepemimpinan
B. Bab II Tipe dan Gaya Kepemimpinan
1. Latar Belakang Pemimpin
1). Teori Genetis
Menyatakan bahwa pemimpin itu tidak dapat direkayasa melainkan
muncul karena bakat yang luar biasa yang dibawa sejak lahir.

2
2). Teori Sosial
Menyatakan bahwa pemimpin tidak dapat Iahir begitu saja, tetapi
harus disiapkan dan dibentuk untuk menjadi pemimpin.
3). Teori Ekologis
Pemimpin yang memiliki bakat kepemimpinan kemudian
dikembangkan melalui pengalaman dan pendidikan yang disesuaikan
dengan perkembangan lingkungan.
2. Tipe dan Gaya Pemimpin
Tipe kepemimpinan antara lain:
a. Kepemimpinan demokratis
b. Kepemimpinan kharismatik
c. Kepemimpinan otoriter
d. Kepemimpinan militer
e. Kepemimpinan paternalistis
f. Kepemimpinan birokratis
Gaya kepemimpinan antara Iain:
a. The anthocratic leader
b. The paticipative leader
c. The free rein leader
3. Syarat Kepemimpinan
Seorang pemimpin harus memiliki kekuasaan, kewibawaan,
kapasitas/kemampuan.
4. Kelebihan Pemimpin
Pemimpin sebaiknya memiliki beberapa kelebihan seperti:
a. Kapasitas: cerdas, waspada, kemampuan berkomunikasi dan
kemampuan menilai
b. Prestasi: memiliki gelar, wawasan, mendapat penghargaan dalam
bidang tertentu
c. Tanggung jawab: mandiri, insiatif, tekun, ulet, percaya diri, agresif
dan keinginan untuk selalu unggul

3
d. Partisipatif: aktif, sosialiasi tinggi, mampu bergaul, kooperatif,
mudah menyesuaikan diri dan punya rasa humor.
E. Bab III Kekuasaan dan Kepemimpinan Efektif
1. Pemimpin Sebagai Manajer
Kemampuan pemimpin sebagai manajer harus mampu menentukan
arah dan tujuan organisasi, mempertahankan dan mengembangkan
organisasi, mengelola dan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang
ada, memanfaatkan otak kanan untuk melakukan imajinasi, kreativitas
dan emosi berpikir.
2. Kekuasaan dan Kewenangan
Ada beberapa unsur yang ada di dalam wewenang antara lain,
ditanamkan pada posisi seseorang, diterima oleh bawahan, dan digunakan
secara vertikal.
3. Basis Kekuasaan
Kekuasaan dapat berasal dari basis antar pribadi, struktural, dan
situasi.
F. Bab IV Kriteria dan karakter pemimpin
1. Kriteria Seorang Pemimpin
a. Menerima tanggung jawab
b. Kemampuan untuk bisa "Perceptive"
c. Bersikap objektif
d. Menentukan prioritas
e. Kemampuan berkomunikasi
2. Perilaku Pemimpin
Perilaku management meneliti tentang hal-hal yang dilakukan oleh
pemimpin yang efektif. Bagaimana mereka mendelegan tugas,
bagaimana mereka mengambil keputusan, bagaimana mereka
berkomunikasi dan memotivasi para bawahan.
3. Karakter Pemimpin
Berikut ini adalah ciri-ciri pemimpin yang ideał:
a. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang cerdas

4
b. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang berinisiatif
c. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang bertanggung jawab
d. Pemimpin Ideal adalah pemimpin yang dapat dipercaya
e. Pemimpin Ideal adalah pemimpin yang Jujur
f. Pemimpin Ideal adalah pemimpin yang rela berkorban
g. Pemimpin Ideal adalah pemimpin yang dicintai dan mencintai
kelompoknya

Berikut ini adalah ciri-ciri pemimpin yang tidak ideał:


a. Hanya memerintah
b. Jarang diskusi
c. Tidak memberikan kepercayaan
d. Tidak memberikan pujian
e. Konflik
f. Tidak terbuka
g. Tidak bertanggung jawab
h. Pemimpin yang tidak memiliki visi, tidak akan bisa menjalankan
time
i. Gagal memimpin dirinya sendiri
j. Terlalu mengandalkan pengalaman masa lalu
k. Terlibat politik kantor
l. Tidak punya tujuan kerja
m. Menyalahgunakan sumber daya
n. Tidak melihat peluang
o. Tidak percaya diri
G. Bab V Kepemimpinan Kreatif dan Inovatif
1. Pemimpin Kreatif
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Ciri-ciri pemimpin
kreatif, yakni memiliki kemampuan kelancaran berfikir dan keluwesan
berfikir.

5
2. Pemimpin Inovatif
Inovasi adalah sarana untuk menjawab tantangan perubahan.
Perkembangan baru terjadi setiap saat, bahkan detik. Tugas seorang
pemimpin adalah mengamati perubahan itu dan menyiapkan diri dan
institusinya untuk menghadapi perubahan yang akan terjadi.
3. Pemimpin dengan perilaku inovatif
Beberapa cara menjadi pemimpin yang inovatif, seperti berikut.
a. Memiliki visi
b. Terbuka terhadap perubahan
c. Langar aturan main
d. Mencari alternatif
e. Siap menghadapi kegagalan
f. Uji coba inovasi
g. Selalu bersemangat
4. Ciri-ciri Pemimpin Inovatif
a. Memiliki passion
b. Memiliki visi dan tujuan inovasi
c. Memandang perubahan sebagai tantangan
d. Berani bertindak di luar aturan
e. Tidak takut gagal
f. Mau berkolaborasi
H. Bab VI Pengambilan Keputusan Efektif
1. Pengambilan Keputusan Secara Efektif

Dalam pelaksanan kegiatan untuk menerjemahkan berbagi


keputusan berbagai alternatif dapat dilakukan dan untuk itu pemilihan harus
dilakukan. Pengambilan keputusan adalah soal yang berat karena sering
menyangkut kepentingan banyak orang. Pemimpin harus siap dengan
kemungkianan implikasi atau akibat dari suatu pengambilan keputusan
tertentu.

6
2. Hakikat Pengambilan Keputusan
a. Proses pengambilan keputusan tidak dilakukan secara kebetulan
b. Pengambilan keputusan harus didasarkan kepada sistematika tertentu,
antara Iain dengan mempertimbangkan kemampuan organisasi,
personnel yang tersedia, situasi lingkungan yang akan digunakan untuk
melaksanakan keputusan yang diambil
c. Sebelum masalah dipecahkan dengan baik, hakikat dari masalah harus
diketahui dengan jelas
d. Pemecahan masalah tidak dapat dilakukan dengan coba-coba tetapi harus
didasarkan pada fakta yang terkumpul secara sistematis, baik dan dapat
dipercaya
e. Keputusan yang baik adalah keputusan yang diambil dari berbagi
alternatif yang ada setelah berdasarkan pertimbangan yang matang.
3. Tahapan Pengambilan Keputusan
Ada 7 langkah yang perlu diambil dalam usaha memecahkan
masalah dengan mempergunakan teknik-teknik ilmiah. Langkah-langkah
itu adalah:
a. Mengetahui hakikat dari pada masalah yang dihadapi, atau
mendefinisikan masalah yang dihadapi itu dengan setepattepatnya
b. Mengumpulkan fakta dan data yang relevan
c. Mengolah fakta dan data tersebut
d. Menentukan beberapa alternatif yang mungkin ditempuh
e. Memilih cara pemecahan dari alternatif-alternatif yang telah diolah
dengan matang
f. Memutuskan tindakan apa yang hendak dilakukan
g. Menilai hasil-hasil yang diperoleh sebagai akibat daripada keputusan
yang telah diambil

7
4. Dasar Pengambilan Keputusan
Dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yaitu:
a. Intuisi
b. Pengalaman
c. Fakta
d. Wewenang
e. Logika/rasional
5. Jenis Keputusan Organisasi
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu
keputusan rutin dan keputusan tidak rutin.
6. Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Dalam pengambilan suatu keputusan individu dipengaruhi oleh tiga
faktor utama yaitu nilai individu, kepribadian, dan kecenderungan dalam
pengambilan risiko.
I. Bab VII Indikator dan Nilai Kepemimpinan
1. Nilai Kepemimpinan
Beberapa nilai kepemimpinan yang perlu dimiliki seorang
pemimpin antara lain adalah sebagai berikut:
a. Integritas dan moralitas
b. Tanggung jawab
c. Visi pemimpin
d. Kebijaksanaan
e. Keteladanan
f. Menjaga kehormatan
g. Beriman
h. Kemampuan berkomunikasi
i. Komitmen meningkatkan kualitas SDM
2. Penerapan Key Performance Indicator (KPI)
Key Performance Indicator merupakan Indikator yang memberikan
informasi sejauh mana kita telah berhasil mewujudkan target kerja yang
telah ditetapkan, dengan ketentuan sebagai berikut:

8
a. Indikator KPI harus bersifat terukur. Harus bisa dihitung/diukur
b. Indikator KPI juga merujuk pada hasil kerja kita (output kerja)
c. Ukuran keberhasilan harus menunjukkan indikator kinerja yang
jelas, spesifik dan terukur (measurable)
d. Ukuran keberhasilan harus dinyatakan secara eksplisit dan rinci
sehingga menjadi jelas apa yang diukur
e. Biaya untuk mengidentifikasi dan memonitor. Ukuran Keberhasilan
sebaiknya tidak melebihi nilai yang akan diketahui dari pengukuran
tersebut. Hindari pengukuran yang berlebihan yang tidak banyak
memberi nilai tambah.
3. Peranan Pimpinan dalam Penerapan KPI
a. Secara periodik (setahun sekali) Nilai Key Performance Indicator
dihitung oleh pegawai dan atasannya
b. Selain itu, dalam proses pengisian itu peran aktif dari para atasan
sangat diharapkan sehingga proses pengembangan kinerja dapat
berjalan dengan optimal
c. Pengelolaan kinerja SDM merupakan salah satu faktor terpenting
dalam kemajuan bisnis perusahaan
4. Pengertian Key Performance Indikator
KPI merupakan matrik baik finansial maupun non finansial yang
digunakan oleh perusahaan untuk mengukur performa kinerjanya. Key
Performance Indicator biasanya digunakan untuk menilai kondisi suatu
bisnis serta tindakan apa yang diperlukan untuk menyikapi kondisi tersebut.
5. Menyusun KPI pada Organisasi
Penyusunan Key performance indicator (KPI) membutuhkan
kejelian tersendiri untuk memastikan keunikan setiap organisasi. Artinya,
satu indikator yang digunakan oleh sebuah organisasi tidak dapat serta
merta diterapkan oleh organisasi yang lain. Hal ini perlu diperhatikan untuk
menghindari ketidaksesuaian instrumen yang diterapkan pada organisasi.
Hal ini akan sangat tergantung pula dengan target capaian setiap organisasi.

9
6. Syarat KPI Yang Baik

10 persyaratan agar KPI dapat memenuhi syarat:

a. Kompatibel dengan kemampuan organisasi mengkomunikasikan


strategi evaluasi atau pengukuran kinerja (ability of the organization to
communicate their strategy for measures)
b. Fokus evaluasi atau pengukuran secara optimal terhubung dengan isu-
isu strategis dalam organisasi (the selected measure adequately focuses
on the strategic issue)
c. Bersifat kuantitatif dan memungkinkan untuk dievaluasi secara objektif
(quantifiable, can be evaluated objectively)
d. Frekuensi Pemutaakhiran berbasis nilai manfaat bagi organisasi (the
frequency of updates are meaningfull)
e. Indikator pada instrimen KPI bersifat reliabel, dapat dikuantifikasi dan
dapat digunakan secara berulang-ulang (the measures are quantifiable,
reliabled and repeatable)
f. Memiliki manfaat untu meningkatkan kinerja (meaningful targets for
improvement are established)
g. Hasil beremungkinan dapat diperbandingkan dengan hasil pada
organisasi yang lain (external benchmarking is feasible and/or
desirable)
h. Terkait dengan ketersediaan sumber daya dan data (availability of data
and resources)
i. Validitas pengukuran yang memenuhi standar terkini (validity of
measures-not old unvalid measures)
j. Biaya yang ditimbulkan oleh implementasi KPI tidak lebih besar dari
nilai yang diperoleh oleh organisasi (cost of measures not more than
benefit of measures).

10
7. Cara Menyusun KPI
Berikut adalah contoh perhitungan KPI.
Contoh Key Performance Indicator
a. Tahapan pada penyusunan KPI adalah menyusun tujuan besar KPI
dan implementasinya
b. Menetukan unit Analisa
c. Menyusun item evaluasi
d. Pembobotan berbeda pada setiap butir juga dapat dilakukan
berdasarkan skala prioritas pada setiap organisasi yang tentu
berbeda.
J. Bab VIII Kepemimpinan Publik dan Privat
1. Kepemimpinan Publik
Terdapat tantangan substantif dan proses serta kompleks dan dinamis.
Tantangan tersebut-seperti yang ditunjukkan oleh global warming, krisis
kredit di sistem finansial dunia, ancaman kesehatan dan keamanan publik-
telah menembus batas, melewati level pemerintah, sektor, komunitas, dan
bangsa. Pentingnya kepemimpinan publik semakin dirasakan, dan berdampak
ke jutaan orang. Karena itu, kebutuhan dan harapan akan leadership sektor
publik yang efektif perlu dipahami.
2. Teori Kepemimpinan Sektor Publik
Kajian sektor publik cenderung difokuskan ke leadership politik
orang besar (great men) yang menjadi leader politik, dan ke sifat atau
karakteristik individualnya. Kepemimpinan sektor publik jauh lebih spesifik
dibanding leadership general dan bahkan lebih ekspansif dibanding
leadership politik, seperti yang ditunjukkan beberapa publikasi terbaru.

3. Perbedaan Pimpinan dan Kepemimpinan

Leadership sebagai "proses perubahan, yang menggerakkan orang ke


arah baru, mencapai visi baru, atau sekadar melakukan sesuatu yang berbeda
atau lebih baik". Manajemen "adalah tentang proses rasional". Manajemen

11
bekerja di dalam dunia yang penuh tatanan dan regulasi, sedangkan
leadership dijalankan dalam dunia keterbukaan dan perubahan.

4. Kepemimpinan Publik dan Privat


a. Kepemimpinan Publik

Kepemimpinan publik mengacu pada tindakan atau perilaku yang


membawa pemimpin untuk memengaruhi dua orang atau lebih secara
bersamaan. Kepemimpinan publik ini bisa dicontohkan dalam sebuah rapat
atau kelompok yang lebih besar.

b. Kepemimpinan Privat

Kepemimpinan privat menyangkut penanganan secara individü bagi


seorang pemimpin. Tugas dari kepemimpinan privat ini seperti penilaian
kinerja seseorang dalam suatu organisasi serta memberikan semangat
kepada setiap individü dalam kelompok atau organisasi tersebut.

c. Perbedaan Lingkungan Organisasi Publik dan Privat

organisasi publik pada dasarnya bertujuan menghasilkan pelayanan


terhadap masyarakat, tanpa membedakan status dan kedudukannya.
Sementara organisasi bisnis ditujukan untuk menyediakan barang dan jasa
pada konsumen, yang membedakan adalah dari kemampuannya membayar
(ability to pay) barang dan jasa tersebut sesuai dengan hukum pasar yang
berlaku.

K. Bab IX Komunikasi Pemimpin dan Relasi


1. Pentingnya Komunikasi bagi Pimpinan
Proses Komunikasi yang efektif memungkinkan manejer untuk
melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan
kepada stafnya agar mereka mempunyai dasar perencanaan, agar rencana-
rencana itu dapat dilaksanakan.

12
2. Teori Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi.
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada
peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi itu. limu komunikasi mempertanyakan bentuk
komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa
yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-
faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya.
3. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
a. Fungsi Informatif
b. Fungsi Regulatif
c. Fungsi Persuasif
d. Fungsi Integratif
4. Peran Pemimpin dalam Komunikasi Organisasi
a. Peranan Antarpersona
b. Peranan Informasi
c. Peranan Memutuskan
d. Peranan Perunding
5. Dimensi Komuniikasi
a. Komunikasi Internal
b. Komunikasi Eksternal
6. Gaya Komunikasi Pemimpin
Gaya komunikasi didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antar
pribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu.
Ada enam gaya komunikasi pimpinan, yaitu:
a. The controlling style
b. The equalitarian style
c. The structuring style
d. The dynamic style

13
e. The relinguishing style
f. The withdrawal style
7. Hambatan Komunikasi
a. Hambatan Teknis
b. Hambatan Semantik
c. Hambatan Manusiawi
8. Membangun Relasi
a. Kepercayaan diri
b. Jujur dan tulus
c. Beradaptasi
d. Pusatkan Perhatian kepada Mereka
e. Beri kepercayaan
f. Tawarkan bantuan dan harapan
L. Bab X Kepemimpinan Manajemen Risiko
1. Pemahaman Manajemen Resiko
Manajemen risiko adalah sebuah cara yang sistematis dalam
memandang sebuah risiko dan menentukan dengan tepat penanganan risiko
tersebut.
2. Manfaat Manajemen Resiko

Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan manajemen risiko


antara lain:
a. Mengambil keputusan dalam menangani masalah-masalah yang
rumit
b. Memudahkan estimasi biaya
c. Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang
dihasilkan dalam cara yang benar
d. Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi
risiko dan ketidakpastian dalam keadaan yang nyata
e. Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan
berapa banyak informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
masalah

14
f. Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat
keputusan
g. Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah
h. Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif.
3. Pengawasan Pengelolaan Resiko
Tujuan pokok manajemen risiko antara lain sebagai berikut:
a. Memastikan risiko-risiko yang ada di pemerintah telah
diidentifikasi/dikenali dan dinilai tingkat signifikansinya, serta telah
dibuatkan rencana tindakan untuk meminimalisasi dampak dan
kemungkinan terjadinya risiko tersebut
b. Memastikan bahwa jika rencana tindakan dilaksanakan secara
efektif, maka tindakan dimaksud dapat meminimalisasi dampak dan
kemungkinan terjadinya risiko
c. Memberikan rekomendasi kepada manajemen mengenai risikorisiko
yang mungkin terjadi serta usulan penanganannya.
4. Tahapan Proses Manajemen Resiko
a. Identifikasi Risiko (Risk Identification)
b. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
c. Penentuan Risk Response
d. Pemantauan dan Pelaporan Risiko
5. Pemimpin dan Kemampuan Mengelola Resiko
Langkah-langkah yang dapat diambil, dalam rangka menciptakan
budaya peduli risiko mencakup:
a. Komitmen Pimpinan untuk menciptakan satu irama yang sama (tone
at the top)
b. Memberikan edukasi kepada seluruh stakeholder mengenai
pentingnya melakukan manajemen risiko
c. Melakukan kegiatan-kegiatan bersifat knowledge sharing mengenai
manajemen risiko
d. Lakukan secara terus menerus dan konsisten dalam jangka waktu
yang Panjang

15
e. Menciptakan suatu pendekatan yang jelas terhadap manajemen
risiko.
M. Bab XI Manajemen Perubahan dan Penolakan
1. Konsep Manajemen Perubahan
Definisi Manajemen Perubahan adalah suatu upaya yang dilakukan
manajemen guna melakukan perubahan berencana dengan menggunakan
jasa/bekerjasama dengan intervenis/konsultan.

2. Beragam Perubahan
Perubahan dibedakan menjadi dua yaitu, perubahan tidak berencana
dan perubahan berencana.
3. Tahapan Perubahan
Suatu perubahan terjadi melalui tahap-tahapnya. Pertama-tama
adanya dorongan dari dalam (dorongan internal), kemudian ada dorongan
dari luar (dorongan eksternal).
4. Strategi Manajemen Perubahan
Ada delapan manajemen perubahan: political strategy, economic
Strategy, academic Strategy, Enginering Strategy, Military Strategy,
Confrontation Strategy, Applied behavioral science Model, Followship
Strategy
5. Sasaran Perubahan
Berikut adalah sasaran-sasaran perubahan:
a. Perubahan dalam Struktur Organisasi
b. Perubahan Prosedur Kerja
c. Perubahan dalam Hubungan Kerja Antarpersonal
6. Faktor yang Mempengaruhi Perubahan
Beragam Faktor Memengaruhi Perubahan perilaku diantaranya
yaitu, pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, lingkungan dan tujuan
organisasi
7. Pelaku Perubahan
Setidak-tidaknya ada tiga pelaku perubahan yang bisa berperan
dalam setiap proses perubahan, diantaranya adalah: para pelaku perubahan

16
dengan kekuasaan resmi, para pendorong dan penganjur timbulnya
perubahan, para fasilitator perubahan
8. Masalah Perubahan
suatu manajemen harus melakukan perubahan agar proses dan
dampak dari perubahan tersebut mengarah pada titik positif. Masalah yang
paling sering dan menonjol adalah "penolakan atas perubahan itu sendiri".
N. Bab XII Kepemimpinan Barat dan Timur
1. Kepemimpinan Barat dan Timur
Terdapat dua gaya kepemimpinan yang dominan, yaitu gaya
kepemimpinan ala Amerika (barat) dan gaya kepemimpinan ala Asia
(timur). Dari keduanya terdapat kesamaan dan perbedaan penting. Politik
dan kontrol keluarga lebih sering terjadi pada gaya pimpinan Asia
ketimbang di Amerika Serikat. Para CEO di Amerika Serikat cenderung
lebih menyukai menggunakan salah satu dari lima gaya kepemimpinan yang
sering kita bahas dalam kolom-kolom sebelumnya, yakni direktif,
partisipatif, pemberdayaan, karismatik, dan bahkan selebritis.
2. Gaya Kepemimpinan Timur
Gaya kepemimpinan Timur sudah terbukti mampu melahirkan karya
fısik yang monumental seperti Tembok Cina dan Candi Borobudur di zaman
lampau serta perusahaan raksasa dari Timur pada saat ini yang menjadi
penopang sehingga krisis ekonomi global ini tidak menghancurkan seluruh
tatanan ekonomi. inilah yang disebut sebagai keajaiban gaya kepemimpinan
Timur.
3. Posisi Manajemen Indonesia
Umumnya organisasi bisnis Indonesia dinilai bersifat rutin,
formalistik, kurang tersentralisasi, kurang berkomunikasi tugas, umumnya
lebih dikoordinasi melalui rencana daripada saling menyesuaikan ataupun
umpak balik, namun tidak seluruhnya birokratis.

17
4. Kepemimpinan dengan Kearifan Lokal
Kearifan lokal yaitu spirit lokal genius yang dipadankan maknanya
dengan pengetahuan, kecerdikan, kepandaian, keberilmuan dan
kebijaksanaan dałam pengambilan keputusan dan berkenaan dengan
penyelesaian masalah yang relative pelik dan rumit.

O. Bab XIII Etika dan Moral Kepemimpinan


1. Pentingnya Membangun Etika dan Moral Pemimpin
Bagi Kepemimpinan sekarang tidak cukup lagi hanya
mengandalkan pada bakat atau keturunan. Pemimpin harus memiliki
kredibilitas dan integritas, dapat bertahan, serta melanjutkan misi
kepemimpinannya. Indikator moral kepemimpinan yang baik itu adalah:
kejujuran, tanggung jawab, amanah, tidak mementingkan diri sendiri dan
kelompok sendiri, namun selalu berorientasi kepada kepentingan rakyat.

2. Etika dan Moral Kepemimpinan


Moral pemimpin antara lain adalah: jujur, Bersatu, disiplin,
kesetiakawanan, dan berkorban.

3. Pemimpin yang Beretika dan Bermoral Melahirkan Pemimpin


Kharismatik
Moral kepemimpinan sangat strategis, karena sangat menentukan
keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan. Ki Hajar Dewantara
mengatakan seorang pemimpin harus memberikan keteladanan, mampu
memotivasi, memberi wewenang, tanggung jawab dan mengarahkan dari
belakang.
a. Mendapatkan Pemimpin yang Ideal
Dengan moral dan etika kepemimpinan yang berlandaskan
"ketakwaan "akan terbentuk komitmen atau rasa tanggung jawab seorang
pemimpin untuk mewujudkan tugas pokok dan fungsinya serta peranannya
ke dalam perilaku yang mempercepat tercapainya tujuan mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa dan kepemerintahan yang baik.

18
P. Bab XIV Pemimpin dan Perubahan Generasi
1. Pemimpin dan Perubahan
Pemuda memiliki peranan besar sebagai ujung tombak dalam
meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Sebagai kekuatan intelektual muda, para pemimpin harus mampu
melakukan pengembangan dan pembangunan komunitas intelektual
(inteletual community) dengan melakukan kajian-kajian strategis tentang
permasalahan bangsa.

2. Pengembangan Organisasi
Tidak banyak individu/kelompok menyukai adanya perubahan,
namun perubahan tidak dapat dihindari melainkan dihadapi. Faktor
perubahan dapat terjadi karena 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.

3. Ciri-ciri Perkembangan Organisasi


Pengembangan kelompok yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:

a. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan


organisasional
b. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena
dampak perubahan yang akan terjadi
c. Menekankan cara-cara baru
d. Mengandung nilai humanistik
e. Menggunakan pendekatan komitmen
f. Menggunakan pendekatan ilmiah
4. Metode Pengembangan Organisasi
Teknik yang sering digunakan dalam suatu organisasi yaitu,
sensitivity training, team building, survey feedback, transcational analysis
(TA), intergroup activities, proses konsultasi, grip, third-party
peacemaking.

19

Anda mungkin juga menyukai