Anda di halaman 1dari 19

Nama I Gede Made Ari Tugas UKBM Reaksi Reduksi

Ananta dan Oksidasi


No.Absen 11 Mata pelajaran Kimia
Kelas X MIPA 1 Materi Reaksi Reduksi dan
Oksidasi

a. Bilangan oksidasi atom dalam unsur bebas

Unsur tersebut tidak bergabung atau berikatan secara kimia dengan unsur lainnya.Unsur bebas terbagi
menjadi dua yaitu berbentuk ataom seperti Na, Be, Al, dan unsur berbentuk molekul seperti O 2,
Cl2.Kesemua unsur tersebut akan memiliki bilangan oksidasi sama dengan 0 (nol).

b. Bilangan oksidasi ion monoatom

Ion yang terbentuk dari satu atom akan memiliki bilangan oksidasi yang sesuai dengan muatan yang
tertulis pada ion tersebut.

c. Bilangan oksidasi logam golongan IA dan IIA

Atom yang tergolong pada logam golongan IA akan memiliki bilangan oksidasi sama dengan +1, atom
yang tergolong logam golongan IIA akan memiliki bilangan oksidasi sama dengan +2, dan atom yang
termasuk golongan IIIA akan memiliki bilangan oksidasi sama dengan +3.

d. Bilangan oksidasi oksigen

Bilangan oksidasi oksigen pada senyawa biner akan memiliki bilangan oksidasi sama dengan -2,bilangan
oksidasi oksigen pada Fluorida akan menjadi +2, bilangan oksidasi oksigen pada Peroksida akan menjadi
-1, dan bilangan oksidasi oksigen pada superoksida akan menjadi -1/2.

e. Bilangan oksidasi hydrogen

Bilangan oksidasi pada hydrogen apabilang membentuk ikatan dengan unsur non logam maka bilangan
oksidasi pada hydrogen menjadi +1, sedangakan bilangan oksidasi hydrogen apabila membentuk ikatan
dengan unsur logam akan memiliki bilangan oksidasi -1.

f. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa netral dan jumlah bilangan oksidasi atom
dalam ion poliatom

Senyawa netral akan memiliki bilangan oksidasi total sama dengan nol

Ion Poliatom akan memiliki bilangan oksidasi total sesuai dengan muatan yang tertulis pada ion poliatom.

Ayoo berlatih!
Setelah kalian memahami uraian singkat materi dan contoh di atas, maka tentukanlah bilangan oksidasi
unsur yang digarisbawahi !

 HNO3 :

Biloks H ==+1

Biloks O=--2

O3=3x-2

=-6

H+N+O3=0

+1+N+(-6)=0

N=+5

 Ag2O :

Biloks O=-2

Ag2O=0

2Ag+(-2)=0

Ag=+1

 CuCl2 :

Biloks Cl=-1

2Cl=2x-1=-2

CuCl2=0

Cu+(-2)=0

Cu=+2

 PO43- :

Karena termasuk ion poliatom maka bilangan oksidasi totalnya adalah muatan yang tertulis di atam , jadi
biloksnya adalah -1

 CaCO3 :

Biloks Ca=+2

Biloks O=-2
3O=3x(-2)=-6

CaCO3=0

Ca+C+O3=0

+2+C+(-6)=0

C=+4

 Na2S2O3 :

Biloks Na=+1

2Na=2x+1=+2

Biloks O=-2

O3=3x(-2)=-6

Na2S2O3=0

+2+2S+(-6)=0

S=+2

 H2S :

Biloks H=-1

2H=2x(-1)=-2

H2S=0

-2+S=0

S=+2

 K2Cr2O7:

Karena merupakan senyawa netral maka biloks totalnya adalah 0

Biloks K=+1

2K=+2

Biloks O=-2

7O=7x(-2)=-14
K2Cr2O7=0

+2+2Cr+(-14)=0

2Cr=+12

Cr=+6

K2Cr2O7=+2+12+(-14)=0

 FeCl3 :

Biloks Cl=-1

3Cl=-3

FeCl3=0

Fe+(-3)=0

Fe=+3

Reaksi Biloks Perubahan biloks Jenis reaksi

Ruas kiri Ruas kanan Bertambah Berkurang Oksidasi Reduksi


2H2 + O2 = 2H2O H dalam H dalam √ √
H2 H2O
0 +2
C + O2 = CO2 C C dalam √ √
0 CO2
+4
2NiO + C = 2Ni + CO2 Ni dalam Ni √ √
NiO 0
+2

Kesimpulan : Berdasarkan data pada tabel, kesimpulan apa yang dapat dibuat mengenai konsep redoks
berdasarkan perubahan bilangan oksidasi :

Reaksi reduksi :

Reaksi berkurangnya bilangan bilok pada suatu spesi

Reaksi oksidasi :

Reaksi bertambahnya biloks pada suatu spesi

Reaksi Autoredoks

Berikut diberikan persamaan reaksi redoks, tentukan reduktor, oksidator, hasil reduksi, dan hasil oksidasi.
Contoh 1: Cl2(g) + 2NaOH(aq) =NaCl(aq) + NaClO(aq) + H 2O(l)

Persamaan reaksi pada contoh 1 merupakan reaksi Disproporsionasi. Setelah kalian menentukan
reduktor, oksidator, hasil reduksi, dan hasil oksidasi, Definisikan pengertian dari reaksi disproporsionasi !
Jawab :

Biloks Cl2=0

2NaOH

Biloks Na=+1

Biloks O=-2

Biloks H=+1

NaCl

Biloks Na=+1

Biloks Cl=-1

NaClO

Biloks Na=+1

Biloks Cl=+1

Biloks O=-2

Biloks H=+1

Biloks O=-2

Reduktor=Cl2

Oksidator= Cl2

Hasil Reduksi=NaCl

Hasil Oksidasi=NaClO

Reaksi Disproporsionasi adalah reaksi redoksr dimana reduktor dan oksidator merupakan spesi yang
sama.
2H2S + SO2 = 3S + 2H2O

Persamaan reaksi pada contoh 2 merupakan reaksi Konproporsionasi. Setelah kalian menentukan
reduktor, oksidator, hasil reduksi, dan hasil oksidasi, Definisikan pengertian dari reaksi Konproporsionasi
! Jawab :

2H2S

Biloks H=+1

Biloks S=-2

SO2

Biloks O=-2

Biloks S=+4

2S

Biloks S=0

2H2O

Biloks H=+1

Biloks O=-2

Reduktor=2H2S

Oksidator=SO2

Hasil reduksi=3S

Hasil oksidasi=3S

Reaksi Konproporsionasi adalah hasil oksidasi dan reduksi dari suatu redoks merupakan spesi yang sama.

Ayo berlatih!!

Setelah memahami contoh di atas, maka selesaikanlah soal-soal berikut di buku kerja kalian!
Tunjukkan dengan bilangan oksidasi bahwa reaksi berikut adalah redoks dan tentukan pula oksidator,
reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksinya !

A. SnCl2 + I2 + 2HCl = SnCl4 + 2HI

SnCl2
Biloks Sn =+2

Biloks Cl=-1

I2

Biloks I=0

2HCl

Biloks H=+1

Biloks Cl=-1

SnCl4

Biloks Sn=+4

Biloks Cl=-1

2HI

Biloks H=+1

Biloks I =-1

Reduktor=I2

Oksidator=SnCl2

Hasil reduksi=2HI

Hasil Oksidasi=SnCl4

B. Cu2O + C = 2Cu + CO

Cu2O

Biloks Cu=+1

Biloks O=-2

Biloks C=0

2Cu

Biloks Cu=0

CO
Biloks C=+2

Biloks O=-2

Reduktor = C

Oksidator=Cu2O

Hasil reduksi= 2Cu

Hasil Oksidasi=CO

C. 5Fe2+ + MnO4- + 8H+ = 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

5Fe2+

Biloks Fe=+2

MnO4- =

Biloks Mn=+7

Biloks O=-2

8H+

Biloks H=+1

5Fe3+

Biloks Fe= +3

Mn2+

Biloks Mn=+2

4H2O

Biloks H=+1

Biloks O=-2

Reduktor=5Fe2+

Oksidator=MnO4

Hasil Oksidasi=5Fe3+

Hasil Reduksi=Mn2+

D. Cl2 + 2KI = 2KCl + I2


Cl2

Biloks Cl=0

2KI

Biloks K=+1

Biloks I=-1

2KCl

Biloks K=+1

Biloks Cl=-1

I2

Biloks I=0

Reduktor=2KI

Oksidator=Cl2

Hasil Oksidasi=I2

Hasil Reduksi=2KCl

Kegiatan Belajar 3

Kation Nama Tradisional Kation tradisional sistematik


dan sistematik
Li+ Ion litium Co2+ Ion kobalto Ion kobalt (II)
Na+ Ion natrium Co3+ Ion kobalti Ion kobalt (III)
Rb+ Ion rubidium Cr2+ Iom kromo Ion kromium (II)
Mg2+ Ion magnesium Cr3+ Ion kromi Ion kromium (III)
Ca2+ Ion kalsium Cu+ Ion kupro Ion tembaga (I)
Sr2+ Ion stronsium Cu2+ Ion kupri Ion tembaga (II)
Ba2+ Ion barium Fe2+ Ion fero Ion besi (II)
Al3+ Ion aluminium Fe3+ Ion feri Ion besi(III)
Ga3+ Ion gallium NH4+ Ion amonium Ion amonium
In3+ Ion indium

Dari tabel di atas. Bagaimanakah hubungan antara muatan dengan posisinya dalam SPU?

Jawab: Muatan yang terdapat pada atom tersebut pada SPU adalah letak golongannya

Bagaimanakah cara penamaan kation pada tabel di atas ?


 Tradisional = Penamaan tradisional menggunakan nama latin, lalu di tambahkan akhiran o pada ion
dengan muatan yang lebih kecil dan akhiran i dengan ion yang muatannya lebih besar.

 Sistematik =Penamaan sistematiknya di pengaruhi oleh biloks dengan formula= ion spasi nama
logam(biloks). Dengan catatan biloks di tulis dengan angka romawi.

Kation

hanya memiliki 1 memiliki lebih dari


Poliatomik
muatan 1 muatan

contoh contoh contoh


Ag+ Co2+ dan Co3+ NH4+

tatanama
tatanama tatanama
Co2+=Ion kobalt(II)
Ion perak Ion amonium
Co3+=Ion kobalt(III)

Anion Nama Anion Nama


F- Ion Flourida CO32- Ion karbonat
Cl- Ion Klorida NO2- Ion Nitrit
Br- Ion Bromida NO3- Ion Nitrat
I- Ion Iodida ClO- Ion Hipoklorit
Se2- Ion Selenida ClO2- Ion Klorit
Te2- Ion Telurida ClO3- Ion Klorat
O2- Ion Oksida ClO4- Ion Perklorat
H- Ion Hidrida HS- Ion Hidrogen Sulfida
N3- Ion Nitrida HCO3- Ion Hidrogen karbonat
P3- Ion Fosfida HSO4- Ion Hidrogen Sulfat
As3- Ion Arsenida HPO42- Ion Hidrogen Fosfat
HCOO- Ion Format OH- Ion Hidroksida
CN- Ion Sianida CH3COO- Ion Asetat
1. Senyawa ionik yang kationnya memiliki satu bilangan oksidasi

Dari peta konsep yang ada tersebut di atas, sekarang perhatikanlah tabel berikut ini!

Tabel senyawa Anorganik 1

Senyawa Ionik Kation Anion Nama IUPAC


NaCl Na+ Cl- Natrium klorida
+
KI K I- Kalium iodida
2+
CaS Ca S2- Kalsium sulfida
Na3N Na+ N3- Natrium nitrida
2+
MgO Mg O2- Magnesium oksida
+
KBr K Br- Kalium bromide
CaCl2 Ca2+ Cl- Kalsium klorida
+
K2O K O2- Kalium oksida
3+
Al2S3 Al S2- Aluminium sulfida
2+
BaCl2 Ba Cl- Barium klorida
Bagaimanakah aturan penamaan senyawa biner ionik di atas?

 Yang ditulis terlebih dahulu adalah nama dari kation Kemudian anion

 Aturan penamaan kation =kation dari logam diberi nama sama dengan unsur logam tersebut.

 Aturan penamaan anion =Anion monoatom diberi nama dengan akhiran ida pada unsur tersebut.

2. Senyawa ionik yang kationnya memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi

Selanjutnya perhatikan pula tabel di bawah ini !

Senyawa Ionik kation Anion Nama Tradisional Nama Sistematik


IUPAC
FeCl2 Fe2+ Cl- Fero klorida Besi(II) klorida
FeCl3 Fe3+ Cl- Feri klorida Besi(III) klorida
FeO Fe2+ O2- Fero oksida Besi(II) oksida
Fe2O3 Fe3+ O2-
CuBr Cu+ Br- Kupro bromida Tembaga(I)
bromida
CuBr2 Cu2+ Br- Kupri bromida Tembaga(II)
bromida
CoCl2 Co2+ Cl- Kobalto klorida Kobalt (II) klorida
CoCl3 Co3+ Cl- Kobalti klorida Kobalt (III) klorida
Cu2O Cu+ O2- Kupro oksida Temabaga(I)
oksida
CuO Cu2+ O2- Kupri oksida Temabaga(II)
oksida
Cu2S Cu+ S2- Kupro sulfida Temabaga(I)
sulfida

Apakah senyawa yang terdapat pada tabel tersebut juga merupakan senyawa biner ionik?
Jawab: iya karena terdiri dari kation monoatom dan anion monoatom

Jika senyawa tersebut di atas merupakan senyawa biner ionik. Apakah yang membedakan antara Tabel
senyawa Anorganik 1 dengan Tabel senyawa Anorganik 2?

Jawab: yang membedakannya adalah pada tabel satu kationnya berasal dari golongan utama sedangkan
table dua kationnya berasal dari golongan transisi.

Selanjutnya, bagaimanakah tatanama pada Tabel senyawa Anorganik 2 tersebut, hubungkan dengan
pemahaman anda sebelumnya tentang penamaan ion ?

- Urutan penamaan = Nama kation (spasi) nama anion

Nama kation(biloks) (spasi) nama anion

- Penamaan kation = Penamaan tradisional menggunakan nama latin, lalu di tambahkan akhiran o
pada ion dengan muatan yang lebih kecil dan akhiran i dengan ion yang muatannya lebih besar.

Penamaan sistematiknya di pengaruhi oleh biloks dengan formula= ion spasi nama logam(biloks).
Dengan catatan biloks di tulis dengan angka romawi.

- Penamaan anion = Anion monoatom diberi nama dengan akhiran ida pada unsur tersebut.

SENYAWA POLIATOMIK

Senyawa Kation Anion Nama


Na2Co3 Na+ CO3- Natrium Karbonat
KPO4 K3+ PO43- Kalium fosfat
Mg(NO3)2 Mg2+ NO3- Magnesium nitrat
MgSO4 Mg2+ SO42- Magnesium sulfat
KClO K+ ClO- Kalium hipoklorit
KClO2 K2+ ClO- Kalium klorit
CuSO4 Cu2+ SO42- Tembaga(II) sulfat
PbCO3 Pb2+ CO32- Timbal karbonat

SENYAWA KOVALEN BINER

CO : karbon monoksida

CO2 : karbon dioksida

NO : nitrogen monoksida

N2O : dinitrogen oksida

N2O3 : dinitrogen trioksida


N2O5 :dinitrogen pentaoksida

CS2 :karbon disulfida

Bagaimanakah aturan tata nama senyawa kovalen biner di atas?

Jika senyawa biner dengan non logam dan nonlogam yang terbentuk melebihi satu jenis senyawa, maka
tatanamanya menyatakan jumlah atom tiap unsur dengan angka indeks dan diakhiri dengan ida

Ayo berlatih!! Setelah memahami contoh di atas, maka selesaikanlah soal-soal berikut di buku kerja
kalian!

Berilah nama senyawa-senyawa berikut ini :

1. K2O =Kalium oksida

2. CaCl2 =Kalsium klorida

3. FeCl3 =Besi(III) klorida

4. Cl2O5 =Dikloro monoksida

5. Br2O3 =Dibromo trioksida

6. H2CO3 =Asam karbonat

7. H2SO3 =Asam sulfit

8. Al(OH)3 =Aluminium hidroksida

9. Ba(OH)2 Barium hidroksida

10. Al2(SO4)3 =Aluminium sulfat

Tuliskan rumus kimia dari senyawa berikut.

a. Silikon tetraflorida=SiF4

b. Kobalt(III) nitrat =Co(NO3)3

c. Besi(II) fosfat =Fe3(PO4)2

d. Kalium nitrat =KNO3

e. Karbon disulfida=CS2

f. Asam oksalat =C2H2O4

g. Asam fosfat =H3PO4

h. Magnesium hidroksida=Mg(OH)2
Mari Praktikum !!

MEMBEDAKAN REAKSI REDOKS DAN BUKAN REDOKS

PERTANYAAN

1. Tuliskan persamaan kimia yang terjadi pada labu erlenmeyer A dan B !

Erlemeyer A

Mg + 2HCl = MgCl2 + H2

Erlemeyer B

NaOH + HCl = NaCl + H2O

2. Tentukan perubahan bilangan oksidasi yang terjadi pada persamaan kimia tersebut !

 Mg + 2HCl = MgCl2 + H2

Mg

Biloks Mg = 0

HCl

Biloks H = +1

Biloks Cl= -1

MgCl2

Biloks Mg=+2

Biloks Cl= -1

H2

Biloks H =0

 NaOH + HCl = NaCl + H2O

NaOH

Biloks Na= +1

Biloks OH= -1

HCl
Biloks H= +1

Biloks Cl= -1

NaCl

Biloks Na= +1

Biloks Cl= -1

H2O

Biloks H= +1

Biloks O = -2

KESIMPULAN

Tariklah kesimpulan tentang : Percobaan manakah yang merupakan reaksi redoks dan mengapa
demikian?

Reaksi yang mengalami redoks adalah Mg + 2HCl = MgCl 2 + H2 Karena reaksi tersebut terjadi reaksi
oksidasi dan reduksi dalam satu reaksi yang bersamaan, seperti pada skema berikut:

Mg + 2HCl = MgCl2 + H2

Oksidasi

Reduksi

Pada reaksi tersebut dapat dilihat terjadinya kenaikan biloks pada unsur Mg dari 0 menjadi +2 itu
menandakan terjadinya reaksi oksidasi, sedangkan pada senyawa HCl biloks H adalah +1 lalu menjadi 0
itu menandakan terjadinya reaksi reduksi.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi No Pertanyaan

No Pertanyaan Iya Tidak


1 Apakah kalian telah memahami reaksi redoks berdasarkan perubahan √
bilangan oksidasi ?
2 Dapatkah kalian menentukan spesi yang mengalami oksidasi atau reduksi? √
3 Dapatkah kalian menentukan spesi yang berperan sebagai oksidator, √
reduktor, hasil oksidasi dan hasil reduksi?
4 Dapatkah kalian menentukan reaksi yang autoredoks? √
5 Dapatkah kalian memberi nama suatu senyawa kimia dari rumus kimia √
maupun sebaliknya?
Tentukan bilangan oksidasi setiap atom dari reaksi berikut ini, kemudian tentukan termasuk “REDOKS”
atau “BUKAN REDOKS” . Jika redoks, tunjukkan reaksi oksidasi dan reduksinya, dan tentukan pula
oksidator, reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksinya !

a. 3NaBr + H3PO4 = 3HBr + Na3PO4

Oksidasi

Reduksi

3NaBr

Biloks Na=+1

Biloks Br=-1

H3PO4

Biloks H=+1

Bilok 3H=+3

Biloks PO4=-3

3HBr

Biloks H=+1

Biloks Br=-1

Na3PO4

Biloks Na=+1

Biloks 3Na=+3

Biloks PO4=-3

Oksidator=H3PO4

Reduktor=3NaBr

Hasil oksidasi=Na3PO4

Hasil reduksi=3HBr
b. 3SO32- + 2NO3- + 2H+ = 3SO42- + 2NO + H2O

Oksidasi

3SO32-

Biloks SO32- = -2

3NO3-

Biloks 2NO3- = -3

2H+

Biloks h+=+1

3SO42-

Biloks So42-= -2

2NO

Karena merupakan senyawa netral maka biloks totalnya adalah 0

H2O

Biloks O= -2

Biloks H= +1

Maka reaksi ini adalah bukan reaksi redoks.

c. 2FeCl3 + H2S = 2FeCl2 + 2HCl + S

Reduksi

Oksidasi

2FeCl3

Biloks Fe= +3

Biloks Cl= -1

H2S
Biloks H= +1

Biloks S= -2

2FeCl2

Biloks Fe= +2

Biloks Cl= -1

2HCl

Biloks H= +1

Biloks Cl= -1

Biloks S= 0

Oksidator= 2FeCl3

Reduktor =H2S

Hasil oksidasi= S

Hasil reduksi= 2FeCl2

d. CaCO3 + 2HCl = CaCl2 + CO2 + H2O

Oksidasi

CaCO3

Biloks Ca= +2

Biloks CO3= -2

2HCl

Biloks H= +1

Biloks Cl= -1

CaCl2

Biloks Ca= +2

Biloks Cl= -1
CO2

Karena merupakan senyawa netral maka biloks totalnya adalah 0

H2O

Biloks H= +1

Biloks O=-2

e. Fe + 2HCl= FeCl2 + H2

Oksidasi

Reduksi

Fe

Biloks Fe=0

2HCl

Biloks H= +1

Biloks Cl= -1

FeCl2

Biloks Fe= +2

Biloks Cl= -1

H2

Biloks H= 0

Oksidator=2HCl

Reduktor=Fe

Hasil oksidasi=FeCl2

Hasil reduksi= H2

Anda mungkin juga menyukai