Anda di halaman 1dari 22

6 Contoh Teks Anekdot Pendidikan Terbaru Lengkap

Beserta Penjelasan dan Analisis Strukturnya


Bahasa Indonesia
March 18, 2017

Halo teman-teman, kali ini aku akan membahas tentang teks anekdot pendidikan serta
contoh-contohnya.

Contoh-contoh yang ada dalam artikel ini boleh dibilang anekdot baru sehingga jika
kamu mulai kesulitan untuk mencari contoh teks anekdot yang lain daripada yang lain,
maka kamu tidak salah pilih untuk membaca artikel ini selengkapnya.

Baiklah, tanpa banyak kata lagi, kita langsung saja ya, aku akan bahas mengenai teks
anekdot pendidikan serta contoh-contoh terbarunya pada poin-poin berikut ini:

Pengertian Teks Anekdot Pendidikan


Apa sih yang dimaksud dengan anekdot pendidikan? Tentunya kamu harus paham
dahulu dengan pengertian anekdot sehingga bisa memahami anekdot pendidikan ini
dengan mudah.

Untuk itu jangan lupa baca artikel 7 Macam Pengertian Teks Anekdot Beserta Asal-
Usul, Ciri-Ciri, Jenis-Jenis, Fungsi dan Tujuan-nya karena di sana aku membahas
secara rinci berbagai macam pengertian anekdot.
Secara sederhana, teks anekdot pendidikan merupakan suatu karya anekdot yang
membahas isu-isu, permasalahan atau fenomena nyata dalam wacana dunia
pendidikan.

Teks anekdot pendidikan ini penting untuk dipergunakan sebagai salah satu media
yang bisa mengkritik secara efisien sekaligus lucu mengenai segala jenis fenomena
yang mengganjal di dunia pendidikan.

Bila kita tarik ke konteks pendidikan di Indonesia, tentu kita sudah tidak lagi asing
dengan berbagai macam kekurangan sekaligus aib-aib yang muncul dari (ironisnya)
instansi-instansi pendidikan kita.
Pasti kamu juga pernah mengalaminya ketika di sekolah, beberapa hal yan
mengesalkan terkait dengan kebijakan sekolah, kebijakan mentri pendidikan, fasilitas
pendidikan, hingga kinerja guru-guru yang ada di sekolah.

Ada saja salah satu atau beberapa dari guru yang mencoreng nama baik atau makna
dari yang namanya seorang guru. Kita bisa lihat kasus-kasus ini di televisi (dan
tentunya, nanti kasus ini akan menjadi contoh anekdot pada bagian selanjutnya).

Tak jarang anekdot pendidikan ini berisi peristiwa satir yang mengkritik dengan keras
segala bentuk kekurangan yang terjadi dalam dunia pendidikan.

Bentuk dari teks anekdot pendidikan ini bisa berupa cerita pendek, cerita lucu, gambar
ilustrasi, komik, meme, karikatur, dan lain sebagainya.

Namun demikian, karena aku hanya bisa menulis, maka yang akan aku gunakan
sebagai contoh anekdot pendidikan di bawah ini merupakan cerita pendek yang bersifat
lucu.

Baiklah, kita langsung saja melihat contohnya ya agar lebih jelas mengenai apa yang
dimaksud dengan teks anekdot pendidikan.

Contoh-Contoh Anekdot Pendidikan Beserta Pengertian dan


Analisis Strukturnya
Contoh-contoh berikut ini merupakan cerita fiksi berdasarkan fenomen nyata di dunia
pendidikan di Indonesia.

Bila teman-teman sering mengikuti berita baik di Koran, televisi, internet, atau rajin
mendengarkan obrolan para pelajar dan mahasiswa maka teman-teman tentunya tidak
asing lagi dengan isi cerita anekdot di bawah ini:

Contoh Teks Anekdot Pendidikan #1 "Pekerjaan Rumah"


via wikipedia.org
Pada suatu hari di sebuah sekolah, seorang guru menegur siswanya yang tidak
mengerjakan PR

Guru : Jono, kamu tahu apa kesalahanmu hari ini?

Jono : Tidak Pak!

Guru : Kamu tidak mengerjakan PR yang bapak berikan minggu yang lalu. Itu
kesalahanmu!

Jono : Saya tidak mengerti Pak?!

Guru : Kamu itu bodoh atau mau membangkang teguran bapak, hah?!

Jono : Apa salah saya Pak?! Bukankah bapak yang bilang minggu kemaren waktu
saya melamun bahwa tidak baik ketika di sekolah masih kepikiran dengan hal-hal di
luar sekolah, apalagi mengerjakan hal-hal di luar pelajaran…

Guru : (langsung memotong) Ya itu memang tidak baik!

Jono : (kalem) Itu yang saya terapkan pak. Bila tidak baik mengerjakan pekerjaan lain
di luar mata pelajaran sekolah di sekolah, maka tidak baik pula mengerjakan pekerjaan
sekolah di rumah, apa lagi di rumah saya banyak pekerjaan pak, saya harus membantu
orang tua saya mencari nafkah, ayah saya sakit keras, tiga adik saya masih kecil,
sementara jika saya mengerjakan pekerjaan dari sekolah, artinya saya tidak bisa
mencari nafkah. Karena itulah saya tidak mengerti letak kesalahan saya pak. Maaf…

Guru : (tertegun dan tidak bisa bilang apa-apa).

#####
Analisis Struktur Contoh Teks Anekdot Pendidikan #1 "Pekerjaan
Rumah"
Bila kita periksa struktur contoh anekdot tersebut, maka kita akan mendapati abstraksi
atau bagian pembuka tepat pada awal cerita yang memberikan gambaran singkat
mengenai poin utama cerita.

Abstraksi ini disusul dengan konflik melompat langsung pada bagian inti isi teks yang
muncul pada dialog pertama hingga dialog ketika Jono sekali lagi mempertanyakan
kesalahannya.

Teks ditutup dengan gong atau koda yang ditandai dengan ujaran si Jono yang
menceritakan alasannya tidak bisa mengerjakan PR.

Penjelasan Contoh Teks Anekdot Pendidikan #1 "Pekerjaan Rumah"


Contoh di atas merupakan anekdot yang mengkritik sistem pendidikan kita yang mana
(barangkali tanpa disadari) para guru selalu memberikan PR yang melimpah pada para
siswanya.

Bila misalnya dalam 1 hari ada 4 mata pelajaran dan tiap-tiap mata pelajaran ada PR
yang tak selesai dikerjakan dalam dua jam, bukankah siswa hanya akan habis
waktunya untuk mengerjakan soal-soal pelajaran sekolah? Lalu kapan siswa ini
mempelajari hal lain dalam hidup bermasyarakat?

Kisah si Jono (nama samaran) ini barangkali juga pernah teman-teman alami; yakni
ketika kita juga dituntut untuk mengerjakan sesuatu di rumah atau bahkan membantu
orang tua kita bekerja mencari nafkah.

Pada situasi tersebut, kita hanya memiliki pilihan yang sulit, bila tidak mengerjakan PR
maka ada hukuman menanti di sekolah, baik itu berupa sindiran ataupun hukuman fisik
seperti push up, berdiri di kelas, membersihkan WC, dll, sementara jika kita tidak
membantu orang tua, jelas kita juga yang akan mendapatkan dampaknya.

Baiklah, kita lanjut ke contoh berikutnya:

Contoh Teks Anekdot Pendidikan #2 "Reaksi Kimia"


via fractuslearning.com
Suatu hari di sekolah dalam mata pelajaran kimia, seorang guru menguji murid-muidnya
dengan memberikan pertanyaan:

Guru : Susi, sebutkan contoh reaksi kimia yang sudah kamu tahu.

Susi : Dalam proses pembuatan bioetanol, glukosa diubah menjadi alcohol melalui
proses fermentasi dengan salah satu rumusan C6H12O6 --- >
2C2H5OH+2CO2+2NADH2+Energi

Guru : Bagus sekali susi, sekarang Juki, sebutkan contoh yang lain!

Juki waktu itu sedang melamun. Maklum ia belum sarapan gara-gara bangun
kesiangan, padahal ibunya membuatkan nasi pecel yang sangat enak untuk sarapan
keluarga. Maka, juki tidak berkonsentrasi dengan pertanyaan gurunya dan iapun
menjawab sekenanya.

Juki : beras dimasak menjadi nasi pak, lalu tempe mentah dicampur garam, bawang,
dan ketumbar kemudian digoreng rasanya sangat gurih.
Bila nasi dan tempe ini dipadukan dan ditambah dengan sambal pecel serta rebusan
sayur dan kecambah, perbaduan beberapa unsur tersebut menjadi sarapan yang
istimewa pak!

Kontan seluruh kelas riuh karena tertawa

Guru : Tenang…tenang…jangan ramai. Juki, kenapa jawabanmu demikian?

Juki : Itu reaksi kimiawi pak.

Guru : Maksudmu?

Juki : Bukankah bapak bilang bahwa semua proses pembuatan makanan merupakan
proses kimiawi? Saya kira jawaban saya tadi merupakan jawaban yang paling mudah
dimengerti tanpa harus menggunakan lambang rumus kimia yang bikin lapar pak.

Sekali lagi semua murid tertawa melihat kelakuan Juki yang spektakuler.

#####
Analisis Struktur Contoh Teks Anekdot Pendidikan #2 "Reaksi Kimia"
Mari kita analisis terlebih dahulu struktur dari anekdot ini.

Abstraksi muncul pada paragraph paling awal yang disusul langsung dengan bagian
orientasi pada dialog pertama antara pak guru dengan susi.

Orientasi ini terus berlangsung sampai seluruh kelas menertawakan Juki.

Setelah itu merupakan bagian konflik alias aksi reaksi utama antara tokoh utama cerita,
tentu saja konflik ini ditandai dengan reaksi pak guru ketika mendengar jawaban Juki
yang terkesan asal-asalan.

Teks tersebut ditutup dengan koda atau bagian penyelesaian yang dimunculkan pada
dialog terakhir si Juki yang menjelaskan asal-usul dari jawabannya pada pak Guru.

Penjelasan Contoh Teks Anekdot Pendidikan #2 "Reaksi Kimia"


Nah, teman-teman, sebagaimana yang dikisahkan dalam teks anekdot tersebut, apakah
teman-teman pernah terteror dengan pelajaran eksak seperti kimia, fisika dan biologi?

Dalam mata-pelajaran tersebut, tak jarang kita mendapatkan pengetahuan yang benar-
benar bikin pusing, yakni nama-nama ilmiah atau rumus-rumus asing yang sulit masuk
ke dalam kepala karena memang kita tidak terbiasa dengan hal tersebut.

Jawaban si Juki dalam anekdot tersebut sebetulnya merupakan jawaban yang kritis; tak
jarang guru mengajarkan siswanya dengan bahasa yang sulit dipahami.
Banyak yang alergi dengan mata pelajaran kimia karena salah satu sebabnya adalah
guru jarang memberikan ilustrasi sehari-hari terkait dengan bilangan kimia, rumus
kimia, atau apapun itu dalam bentuk wujud yang bisa ditemukan dalam keseharian,
padahal hampir semua jenis benda dan barang-barang disekitar kita tak lepas dari
proses kimiawi.

Yuk kita lanjut pada contoh lainnya:

Contoh Teks Anekdot Pendidikan #3 "Merokok"

via wikipedia.org
Di suatu sekolah SMA, para murid sudah mengetahui (meski tidak berani
membicarakannya secara langsung pada guru lain) bahwa guru BK yang satu itu tidak
beres.

Gosipnya pak guru BK itu mengalami kelainan seksual sehingga doyan sama murid
laki-laki. Konon, ia pernah menghukum salah satu siswa yang ketahuan merokok
dengan perbuatan yang tidak senonoh.

Pagi itu adalah pagi yang sial bagi Budi (anak paling bandel dan ditakuti kawan-
kawannya karena senang memukul); karena jam pertama adalah jam kosong, maka ia
sembunyi di kamar mandi untuk menghabiskan sebatang rokok, namun kebetulan pula
bapak guru BK itu sedang lewat dan mencium bau rokok.

Diantara sekian kamar mandi, hanya ada satu kamar mandi yang tertutup dan
disanalah Budi merokok. Tentu bukan hal sulit bagi pak guru untuk mengetahui sumber
bau rokok tersebut. Maka pak guru menunggu di luar.

Setelah Budi selesai menghabiskan rokok, ia langsung membuka pintu kamar mandi
dan saat itu pula ia kaget melihat tampang mesum pak guru BK yang sedang
menunggu diluar sambil tersenyum sinis.

Pak Guru : Yak, anda ketahuan. Ayo langsung saja ke ruangan bapak.

Budi tidak berkutik dan diam seribu bahasa mengikuti pak guru BK ke ruangannya.

Pak Guru : Budi, kamu tahu bukan kalau di sekolah dilarang merokok?!

Budi : Tahu Pak…

Pak Guru : Sudah siap dihukum?

Budi : Hukuman apa pak?

Pak Guru : Kamu pilih merokok rokok bapak di ruangan ini atau dilaporkan ke kepala
sekolah?

Budi : Memangnya bapak merokok?

Pak Guru : (membentak) kamu pilih hukuman mana?

Budi : Merokok saja deh pak…(bingung dengan hukuman itu karena mestinya
kan tidak disuruh merokok)

Pak Guru : Baiklah, sekarang buka celanamu!


Budi : (Seketika langsung paham dengan “rokok” yang dimaksud bapak) Ampun
Pak…sa…sa…saya pilih dilaporkan ke kepala sekolah saja pak…saya tidak akan
merokok lagi di sekolah…ampun Pak…

#####
Analisis Struktur Contoh Teks Anekdot Pendidikan #3 "Merokok"
Yuk kita ulas dahulu struktur dari teks anekdot pendidikan tersebut.

Abstraksi muncul pada narasi di bagian pragraf pertama. Kemudian orientasi mulai
dimunculkan pada paragraph ketiga dan berakhir ketika Budi ketahuan merokok oleh
pak guru.

Konflik dimulai ketika Budi diajak pak Guru BK ke ruangannya dan konflik ini berisi aksi-
reaksi satir antara guru dan murid. Bagian koda atau akhir cerita ditandai lewat ujaran
Budi yang memohon ampun pada gurunya.

Penjelasan Contoh Teks Anekdot Pendidikan #3 "Merokok"


Nah teman-teman, apakah teman-teman juga pernah dengar ada kasus guru cabul
yang mencabuli beberapa muridnya?

Berita ini sempat menghebohkan lho dan disorot diberbagai media karena korbannya
adalah anak-anak. Namun yang jelas, anekdot ini dibuat sebagai fiksi yang terinspirasi
dari kisah nyata pencabulan siswa oleh guru.

Tak hanya itu sebenarnya, saat ini bentuk kekerasan sebagai hukuman kepada siswa
telah dilarang dan tak sedikit kasus guru yang dilaporkan ke polisi karena memukul
siswanya.

Hal ini dilematis sebenarnya, di satu sisi, siswa yang benar-benar bandel memang
harus dihukum, namun sayangnya kok siswa-siswa ini hanya kapok dengan hukuman
yang sifatnya fisik (utamanya adalah siswa-siswi SD).

Namun demikian, kekerasan fisik terhadap siswa memang tidak semestinya dilakukan,
terlebih jika kekerasan fisik tersebut dinilai keterlaluan.

Anekdot ini sekligus berupaya untuk mengingatkan para guru agar lebih kreatif dalam
memberikan hukuman; bukan hukuman fisik namun efisien untuk meredam kebandelan
siswa, apa ya kira-kira? Inilah tantangan para guru.

Kita langsung lanjut ke contoh berikutnya ya!

Contoh Teks Anekdot Pendidikan #4 "Ganteng"


via clipartfest.com
Di sebuah warung makan, dua orang mahasiswa sedang ngobrol, mereka dulunya
adalah kawan SMA yang sekarang sudah kuliah di universitas yang berbeda.

Mahasiswa 1 : Men, lama nggak ketemu, gimana kabarmu?


Mahasiswa 2 : Baik bro, kamu apa kabar?

Mahasiswa 1 : Ya, lumayan lah bro. Gimana kuliahmu?

Mahasiswa 2 : Asik Bro. Nggak salah pilih kampus nih!

Mahasiswa 1 : Asiknya gimana bro? Fasilitasnya oke yak?

Mahasiswa 2 : Kalo fasilitas sih bodo amat. Aku pilih kuliah dikampusku karena dosen-
dosen ceweknya cakep-cakep bro, muda, sexy, lajang pula. Kalo pas ketemu di tempat
dugem, mereka beda banget bro!

Mahasiswa 1 : Wah-wah, mahasiswa jaman sekarang, yang dicari yang begituan.


Hahahaha!!!!

Mahasiswa 2 : Ya kalau kampusnya nggak ngrekrut dosen cakep, ya nggak laku lah
bro, hahahaha!!! Eh, ngomong-ngomong kuliahmu gimana bro?

Mahasiswa 1 : Asik juga sih bro, seneng aku, bikin betah dan nggak mau lulus.

Mahasiswa 2 : Ah, mana ada gak mau lulus?! Emang ada apaan bro di kampusmu?

Mahasiswa 1 : (menjawab dengan tatapan kalem dan teduh) Dosen cowoknya


ganteng-ganteng bro, kayak kamu!

Mahasiswa 2 : F*********K…..Minggat lu ANY*******GGGG!!!!!!!!!!!!!!

#####
Analisis Struktur Contoh Teks Anekdot Pendidikan #4 "Ganteng"
Abstraksi atau awal cerita muncul pada narasi paling awal yang mendiskripsikan setting
cerita. Abstraksi ini disusul dengan orientasi yang muncul pada dialog pertama hingga
hampir dialog terakhir.

Anekdot ini ditutup dengan konflik yang sekaligus menjadi koda cerita dengan ditandai
melalui umpatan jijik mahasiswa 2 kepada mahasiswa 1 karena tak disangka teman
SMAnya tersebut penyuka sesama jenis, dimana hal tersebut merupakan hal tak patut
dan tak lazim.

Penjelasan Contoh Teks Anekdot Pendidikan #4 "Ganteng"


Tak sedikit mahasiswa yang kuliah dengan tujuan yang aneh-aneh, misalnya hanya
ingin lepas dari pengawasan orang tua, menikmati masa muda, dan lain sebagainya.

Di kota-kota besar, bisa kita cermati bahwa sebagian besar pengunjung tempat-tempat
hiburan seperti karaoke, diskotik, warung kopi, dan sebagainya adalah mahasiswa.
Sementara itu, di sisi lain para mahasiswa ini dipandang masyarakat sebagai generasi
masa depan yang diharapkan mampu menciptakan perubahan yang lebih baik.

Anekdot di atas terinspirasi dari fenomena kehidupan mahasiswa serta fenomena bisnis
dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh instansi universitas tertentu; bukan mutu
pendidikan yang diutamakan namun gaya hidup yang ditawarkan.

Tak sedikit dosen-dosen muda yang diluar kegiatan ajar-mengajar, mereka justru
melakukan aktivitas yang jauh dari spirit pendidikan.

Contoh Teks Anekdot Pendidikan #5 "Mengintip"

via pinterest.com
Seorang guru SD memergoki beberapa siswanya yang sedang ngintip bergantian di
lubang pintu kamar mandi siswi.

Sedang asik-asiknya ngintip, para siswa nakal itu tidak sadar kalau telah ada salah satu
gurunya berdiri di belakang mereka. Sontak mereka langsung bubar, namun sial bagi si
Andi yang bajunya langsung ditarik oleh pak guru.
Si Andi diam dan ketakutan sekali. Pak guru membawa Andi ke kantornya dan
menginterogasinya.

Pak Guru : Sama siapa saja tadi kamu ngintip di kamar mandi?

Andi : (ketakutan)…anu pak…anu….

Pak Guru : Anu anu apa! Jawab!

Andi : Saya sama Robert, Anggit, Aris, Kris, dan Lukman Pak.

Pak Guru : Siapa yang kalian intip?

Andi : (semakin ketakutan)…eee…eee….

Pak Guru : Jawab!

Andi : (menangis sesengukan)…sa…sa..saya…ti…tidak berani Pak….

Pak Guru : Kamu itu jadi laki-laki harus bertanggung jawab. Hayo,siapa yang tadi
kalian intip?

Andi : (semakin ketakutan dan masih menangis, namun akhirnya mengaku


juga)…tadi…tadi….kami nginti…di kamar mandi…..ada….pak…pak…pak kepala
sekolah buka celana…dan ada Anis anak kelas 6 pak….

Pak Guru : (Mendadak pucat, panic, bingung, dan tentu saja shock) Baik, sekarang
silahkan keluar ruangan ini. Ingat, jangan bilang siapa-siapa, mengerti!

#####
Analisis Struktur Contoh Teks Anekdot Pendidikan #5 "Mengintip"
Bila kita lihat struktur dari teks anekdor tersebut, abstraksi muncul pada bagian awal
cerita yang menjadi pengantar cerita sekaligus memberikan gambaran awal dari inti
cerita tersebut.

Konflik langsung muncul setelah bagian abstraksi, yakni ketika Andi tertangkap basah
sedang mengintip di kamar mandi. Konflik ini mencapai puncaknya sekaligus menjadi
koda yang ditandai dari pengakuan Andi bahwa yang ia intip bersama teman-temannya
di kamar mandi adalah Pak Kepala sekolah.

Penjelasan Contoh Teks Anekdot Pendidikan #5 "Mengintip"


Nah, teman-teman, contoh anekdot ke lima dalam artikel ini merupakan catatan dari sisi
gelap dunia pendidikan kita; sama seperti halnya contoh sebelumnya, kasus yang
diangkat dalam anekdot ini juga pernah tercium media masa.
Parahnya, ada oknum tersangka yang ternyata telah melakukan perbuatan bejat
tersebut selama berbulan-bulan dengan siswi yang sama sampai-sampai siswi tersebut
tidak mau lagi bersekolah.

Anekdot tersebut ditujukan sebagai sindiran keras terhadap dunia pendidikan,


khususnya kepada pihak-pihak tenaga pengajar yang menyimpang jauh dari visi dan
misi pendidikan.

Oke, mari kita melangkah ke contoh berikutnya:

Contoh Teks Anekdot Pendidikan #6 "Belajar"

via jintus.blogspot.com
Di sebuah kelas, seorang guru yang bijaksana mengajar murid-muridnya. Guru itu
sangat senang jika ara muridnya banyak yang bertanya dan ia tak pernah membatasi
pertanyaan dari murid-muridnya.

Maka seperti biasa, pak Guru mempersilahkan semua muridnya yang ingin
menanyakan sesuatu.
Murid 1 : Bapak, jika nantinya setelah lulus sekolah saya akan meneruskan pekerjaan
orang tua saya mengelola sawah, lalu apa gunanya saya bersekolah dan belajar
macam-macam pak? Toh sekian tahun kedepan saya juga akan lupa dengan pelajaran-
pelajaran yang telah diberikan di sekolah.

Guru : Semua hal yang ada di dunia ini, dan apa yang telah kita lalui itu tak ada yang
sia-sia muridku, kecuali kita yang menyia-nyiakannya.

Sama halnya dengan bekerja, mencari uang, membangun rumah, bila nantinya kita
mati dan meninggalkan hal itu semua, apakah sia-sia jika kita telah bersusah payah
membangun rumah?

Murid 2 : Lalu misalnya Pak, jika saya hanya bercita-cita membuka warung makan,
lantas apa gunanya saya menghafal rumus kimia?

Guru : Jika kamu benar-benar pandai kimia, kelak kamu akan memiliki cara pandang
yang berbeda mengenai bagaimana mengurus makanan dan bagaimana mengurus
warung.

Saat ini kamu menghafal rumus yang sulit dan asing namanya, meski begitu nantinya
kamu bisa mencari bahasa yang mudah untuk memahami hal-hal kimiawi di sekitarmu.

Murid 3 : Bagaimana caranya agar saya bisa menjadi murid yang baik guru, lalu
menjadi seseorang yang baik?

Guru : Kita mulai dengan yang tidak baik atau kurang baik atau yang kita sebut
sebagai kesalahan karena ketidaktahuan.

Jangan pernah menutup mata, jangan pernah menutup telinga, karena yang telah kita
ketahui saat ini bukanlah kebenaran satu-satunya.

Seorang murid yang baik adalah murid yang selalu senang mempelajari segala hal baru
dan mempelajari kembali hal lama termasuk kesalahan-kesalahan kita.

Menjadi seseorang yang baik adalah dengan memandang segala hal di luar diri kita
sebagai sesuatu yang baik.

Murid 4 : Singkat saja guru, kenapa kita harus belajar?

Guru : Agar kita paham bahwa kita semua bukanlah apa-apa. Untuk itulah kita perlu
belajar hingga akhir hayat kita.

Begitulah cara guru itu mengajarkan kehidupan kepada murid-muridnya dan sang guru
yang disebut sebagai Ki Hajar Dewantoro itu telah menciptakan murid-murid yang
berperan serta sebagai para pendiri bangsa Indonesia.
Tes Uji Coba
Bu guru Neni setiyani tengah menerangkan pelajaran IPA kepada para siswa siswinya.
"Denger ya anak-anak. segala sesuatu itu kudu diteliti guna mengecek keasliannya" Karena masih
tanggal muda bu neni menjelaskan dengan antusias dan penuh semangat.
"Weh, Itu teorinya termasuk pas pacaran ya bu??" ujar salah seorang siswa.
"Dasar kamu pikiran kok ngeres, ya nggak boleh lah. itu namanya dosa, Nikah dulu baru nyoba,
jangan coba-coba dulu baru nikah" Mata riki melotot,
"Loh, lha ibu tadi bilangnya semua harus dicoba?? wkwkwkwk" Jawab rik ngeyel.
"Pokoknya kamu nggak boleh gitu. Dosa dan tercela itu" kata Bu neni.
"Yelah, nggak dosa lah bu, kan uji coba bikin teh tarik. rasanya enak apa enggak gitu. Ah pikiran ibu
nih yang ngeres :p" Jawab riki,
"njirrr... ini anak kampret amat yakk?? anak siapa nih??" batin bu neni dalam hati wkwkwk

Baca juga: 4 Contoh Teks Anekdot Lucu Tentang Lingkungan

Pak Dirman Dan Lomba Renang


"Anak-anak, dengar bapak, Sekarang berkumpul sama kelompok renang kalian sesuai keahlian"
pengumuman dari pak dirman.
semua siswa dan siswa berkumpul dan membentuk kelompok yang terdiri dari

1. kelompok gaya dada.


2. kelompok gaya punggung.
3. kelompok gaya bebas.
4. kelompok gaya kupu kupu.
Namun ada satu orang siswi yang tidak ikut dalam kelompok.
"Nita kenapa kok kamu nggak masuk ke kelompok manapun?" tanya pak dirman.
"Emmm anu pak, saya bikin kelompok sendiri aja dehhh.. tapi...." Nita menjawab dengan ragu-ragu.
"Anu, eh tapi apa?? " pak dirman bertanya"
"Tapi pada nggak ada yang mau gabung pak, soalnya kelompok renang saya namanya gaya batu.
hehehehe" Jawab nita

Baca Juga : 6 Contoh Teks Anekdot Lucu Terbaru

Kebotakan
Didepan kelas terdapat seorang guru yang tengah berdiri
Murid : “Pak han???. “kenapa kok kepala profesor mesti selalu botak?”
Guru : “Ya karena profesor kebanyakan mikir”
Murid : “Wah....”jadi bapak juga seorang profesor dong??? wkwkwk”. sambil melihat kebotakan
gurunya.
Guru : “ Haaaaa?????“ dalam hati sang guru berkata “ Sarjana aja belum tamat juga :p”

Tandanya orang pintar


Di dalam sebuah kelas sedang terjadi pembicaraan antara guru dan murid.
"Hayoo ada yang tau gak apa tandanya orang pintar itu apa?" tanya bu guru.
"Rajin membaca dan rajin menulis" jawab semua anak
"bagus kalian benar" puji bu guru
"rajin menyontek bukk" jawab joko
"lohhh kok gitu jokkk??" tanya bu guru
"Lahh iya dong bu, buktinya aja pas kita nyontek cara buat pesawat, ahirnya kita bisa pintar buat
pesawat. betulkan, bukk??"
"wah, kamu betul juga jokkkk" Oke anak-anak, jadi menyonteklah agar pintar" kata guru.
"yesss asikkk. besok ulangan bisa nyontek kwkwkwkwk" murid-murid bergembira.
"Weh. Bukan, Maksud ibu yang model tadi loh" guru menepuk jidatnya.

Perpus Dan Kantin


Aziz : “Gap, tau gak apa bedanya kantin sama perpustakaan?”
Gagap : “Tau dong ziz, perpus tempat baca sama cari buku, kantin tempatnya cari makan”.
Aziz : “Owalah. kalo persamaannya tau nggak?”.
Gagap : “emmm apa ya?”.
Aziz : “gitu aja susah, sama-sama ada yang jaga, tau”.
Gagap : “hehehehehe, tumben encer pikiranmu, biasanya juga kek gimana.”.

Usul Yang Tak Dianggap


David : “Gus, Ayuk kita usul sama pak guru olahraga kita”
Bagus: “mau usul apaan Dav ?”.
David: “Itu tuh soal aba-aba pas mau lari”
Bagus: “ehh?? mau dijadiin kek gimana Dav??”
David: “kan aba-aba lari kayak gini, Bersedia, siap, Yakkk!!” kata Yakkk, dirubah aja jadi "Oke" kan
bikin keren”.
Bagus: “Hadehhh ada ada aja Dav”.
BELAJAR KALIMAT
Pada suatu hari di sebuah SD yang terletak di pesisir pantai selatan. Seorang guru
memberikan materi tentang jenis dan pola kalimat dengan memberikan contoh mengenai
kalimat aktif dan kalimat pasif. Di akhir materi yang disampaikan, guru memberikan
kesempatan kepada muridnya yang belum paham materinya untuk bertanya. Salah satu
siswa yang terkenal pandai mengangkat tangannya.

“Pak, mana yang benar dengan susunan kalimat berikut ini pak? “Anak yatim dimarahi
ayahnya atau ayah memarahi anak yatim?”, tanya Andi.

“Kedua kalimat tersebut adalah benar. Karena dalam kalimat kita bisa menggolongkan
apakah itu kelimat aktif yaitu subjek yang melakukan pekerjaan ataukah kalimat pasif yaitu
ketika subjek dikenai pekerjaan. Jadi dari contoh kalimatmu tadi, tinggal pilih kita akan
menggunakan yang mana, semuanya benar”, jelas pak guru.

“Tetapi menurut saya kedua kalimat tersebut salah pak”, lanjut Andi.

“Lalu, apa alasan kamu menyalahkan kedua kalimat tersebut”, tanya pak guru.

“Karena menurut saya, yang namanya anak yatim itu sudah tidak memiliki ayah, pak”,
jawab Andi.

Baca Juga: Definisi dan Contoh Kata Ulang Bahasa Indonesia

BELAJAR BIOLOGI TENTANG BINATANG


Pelajaran biologi adalah pelajaran yang paling disukai oleh kebanyakan siswa-siswi di
sekolah ini. Ketika suatu pertemuan pada pelajaran biologi hari itu, bahasannya adalah
mengenai mahluk hidup khususnya binatang. Pelajaran panjang tentang jenis binatang
berdasarkan makanan, jenis binatang berdasarkan tempat tinggal dan jenis binatang
berdasarkan tulang punggung. Di akhir pelajaran, guru menyampaikan sebuah pertanyaan
untuk menguji seberapa dalam pemahaman muridnya tentang pelajaran hari ini.

“Anak-anak bapak punya sebuah pertanyaan untuk kalian. Coba sebutkan binatang apa saja
yang memiliki kelamin yang berada di atas punggung”, tanya pak guru.

“Waduh, nanti kalo pipis muncrat kemana-mana dong pak”, sahut Tatang.
“Mana ada binatang yang kelaminnya di atas punggung pak. Sepertinya tidak ada pak”,
jawab Ani.

“Ada loh”, lanjut pak guru lagi.

Seisi kelas hening.

“Lalu apa pak binatang tersebut?”, tanya Tatang.

“Jawabannya adalah kuda lumping yang sedang dimainkan orang”, jelas pak guru.

Lalu seisi kelas hening dan siswa mulai memikirkan. Lalu beberapa detik kemudian siswa-
siswi dan pak guru tertawa bersama.

Menggambar Segitia Sama Kaki

Sebelum pulang pelajaran matematika berakhir, ibu guru tak lupa memberikan sebuah soal
yang harus siswa kerjakan di rumah. Ibu guru memerintah siswa untuk menggambar
sebuah segitiga sama kaki.

Keesokan harinya, bu guru menagih Pekerjaan Rumah (PR) menggambar segitiga sama
kaki kepada siswa-siswanya. Memeriksa satu persatu buku yang ada dihadapannya. Ibu
guru menanyakan kepada salah sorang siswa yang bukunya masih kosong, tidak ada
gambar segitiga sama kaki.

Baca Juga: Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan - Definisi & Faktor yang
Mempengaruhi

“Budi kamu tidak mengerjakan PR ya?”, tanya bu guru.

“Iya bu. Saya tidak bisa mengerjakannya”, jawabnya lesu.

“Apa yang menjadi kesulitanmu Budi”, tanya bu guru.

“Saya tidak bisa menggambar segitiga sama kaki bu. Karena saya bisanya menggambar
segitiga sama tangan bu, lebih mudah”, jelas Budi.

HASIL ULANGAN
Sepulang sekolah Amri ditanya oleh Ibu mengenai hasil Ulangan Akhir Semester hari ini.
Kebetulan hari ini mata pelajaran adalah matematika yang menjadi mata pelajaran
menakutkan menurut kebanyakan siswa di SD Maju Jaya.

“Amri bagaimana ulangan hari ini? Apakah semuanya lancar?”, tanya Ibu.

“Semalam Amri belajar keras untuk ulangan hari ini bu”, jawabnya.

“Lalu kamu bisa mengerjakan semua soal yang ada?”, lanjut Ibu.

“Dari sepuluh soal, Amri hanya salah satu, Bu”, jawab Amri.

“Wah hebat dong…, Pasti nanti hasil ulanganmu bagus”, sambut Ibu dengan sumringah.

“Tapi yang sembilan soal lainnya, Amri lupa kerjakan, Bu”, lanjut Amri.

TANDA TANGAN ORANG TUA


Satu minggu sudah siswa-siswi SD Maju Jaya melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS).
Hari ini ibu guru membagikan hasil UAS yang sudah dikerjakan, hasil UAS dibawa pulang
untuk dimintakan tanda tangan orang tua siswa. Setelah ditanda tangani orang tua siswa,
kertas ulangan dikembalikan kepada ibu guru. Gunanya agar orang tua tahu hasil UAS
anaknya.

Baca Juga: Alat-Alat Pencernaan Manusia Beserta Fungsinya

Keesokan harinya, ibu guru menagih kertas hasil UAS yang harus dimintakan tanda tangan
orang tua siswa. Satu persatu siswa-siswi kelas 4 SD Maju Jaya, menyerahkan kertas
tersebut di meja bu guru. Setelah semua kertas terkumpul, bu guru mengecek satu persatu
tanda tangan orang tua. Lalu bu guru memanggil Gita maju ke depan dan menanyakan
tentang tanda tangan orang tua pada kertas hasil UAS-nya.

“Gita…..Apakah kamu belum meminta tanda tangan orang tuamu di kertas hasil UAS?”,
tanya bu guru.

“Sudah bu, saya minta tanda tangan orang tua lebih dari satu, bu”, jawab Gita.

“Tapi pada kertas hail UAS tanda tangan orang tuamu kok belum ada?”, tanya bu guru.
“Iya bu. Soalnya tanda tangan orang tua saya enggak saya taruh di kertas hasil UAS”,
jawabnya polos.

“Lalu tanda tangan orang tuamu dimana?”, tanya bu guru

Sambil membuka lengan bajunya dan menunjukkan lengan tangannya penuh dengan tanda
biru bekas cubitan. Tanda cubitan dari orang tua Gita.

“Ini bu tanda tangan orang tua Gita setelah melihat hasil UAS. Lalu ayah saya memberi
tanda tangan di lengan saya”, lanjutnya.

Contoh Teks Anekdot Tema Hukum


KUHP
Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang hukum. Dosen bertanya kepada Dirga
tentang KUHP.
 Dosen: Dirga, apa yang kamu ketahui tentang KUHP?
 Dirga: KUHP itu Kasih Uang Habis Perkara.
 Dosen: Jangan ngawur. Tolong jawab yang benar.
 Dirga: Kenyataannya kan seperti itu, Pak. Banyak praktik sogok-menyogok. Masuk penjara
asal punya uang, bisa cepet bebas.
Contoh Teks Anekdot Anggota DPR
 Rizal: Enak ya jadi DPR. Udah gajinya gede, bisa korupsi lagi.Hardi: Jangan gitu, kan nggak
semua DPR korupsi.Rizal: Iya sih. Ada temenku yang jadi DPR. Dalam waktu setahun saja,
ia sudah punya rumah mewah. Bahkan ia sudah punya baju termahal di Indonesia.
 Andri: Baju termahal? Apa itu?
 Rizal: Itu loh, baju tahanan KPK. Temen aku ternyata korupsi miliaran lalu dapet deh baju
itu. Bayangkan, butuh korupsi miliaran untuk dapetin baju itu. Gimana nggak mahal coba?
 Andri: Terus temenmu itu dipenjara?
 Rizal: Sudah bebas.
 Andri: Emang dipenjaranya berapa lama?
 Rizal: Cuma tiga bulan.
Contoh Teks Anekdot Kena Tilang

Orang yang terkena tilang sebenarnya bisa dibawa ke pengadilan. Namun, banyak oknum polisi yang
meminta uang damai.
 Polisi: Selamat siang.
 Rohadi: Siang, Pak.
 Polisi: Saudara tau apa kesalahan saudara?
 Rohadi: Tau, Pak. Saya nggak pake helm.
 Polisi: Sekarang keluarkan SIM dan STNK kamu.
 Rohadi: Ini Pak. Ini SIM, STNK, dan uang Rp 50.000.
 Polisi: Maaf uang kamu saya sita. Sekarang kamu boleh pergi. Tidak semua polisi seperti
dalam cerita di atas.
Contoh Teks Anekdot Tema Pendidikan
RSBI : Suatu hari seorang guru menyampaikan kabar kepada murid-muridnya bahwa sekolah mereka
akan dijadikan RSBI.
 Guru: Anak-anak, ada kabar gembira. Sekolah kita mau dijadikan RSBI. Kalian tahu apa itu
RSBI?
 Tomi: Rintisan Sekolah Bertarif Internasional.
 Guru: Kurang tepat. Bukan bertarif, tapi bertaraf.
 Tomi: Tapi nyatanya kan gitu, kalau RSBI tarifnya mahal.
UAS
 Deni: Dan, kamu sudah siap UAS?
 Dani: Ah tenang aja. Nggak perlu kebingungan begitu.
 Deni: Gimana nggak bingung coba. Aku belum siap. Masih banyak yang belum kamu
pelajari.
 Dani: Oh begitu. Nggak usah terlalu dipikirin. UAS itu kan Ujian Asal Silang.
Contoh Teks Anekdot Tema Sosial
Ingatan Kuat
 Tini: Ti, aku mau cerita. Tetanggaku itu dalam waktu-waktu tertentu, ingatannya kuat banget.
 Siti: Dalam waktu tertentu? Maksud kamu?
 Tini: Maksud aku, pas lagi nggak punya uang, dia langsung inget aku. Sering main ke
rumahku. Ujung-ujungnya minjem duit. Tapi, pas lagi punya uang, jangankan main, ketemu
aja nggak menyapa.

Anda mungkin juga menyukai