Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No II, September 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

Pengaruh Diabetes Self Management Education (DSME) terhadap Self


Management pada Pasien Diabetes Mellitus
Trina Kurniawati1, Titih Huriah2 Yanuar Primanda3
1 Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, email: trinakurniawati@yahoo.co.id
2 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
3 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Abstrak
Edukasi kepada pasien Diabetes Mellitus (DM) yang dapat memperbaiki hasil klinis adalah Diabetes Self
Management Education (DSME). DSME merupakan salah satu metode yang dapat memfasilitasi
pengetahuan dan keterampilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Diabetes Self
Management Education terhadap Self Management pada pasien DM. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian quasi experimental dengan control group pre test- post test design. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik Simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 46 orang yang terbagi
menjadi 23 orang pada kelompok intervensi mendapatkan DSME sebanyak 4 sesi dalam satu bulan dan
23 orang pada kelompok kontrol mendapatkan edukasi dari Program PERSADIA. Instrumen yang
digunakan menggunakan kuesioner. Analisis statistik menggunakan Wilcoxon dan Mann Whitney test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa P value uji Wilcoxon test sebesar 0,000 pada kelompok intervensi,
P value uji Mann Whitney test adalah 0,000 pada variabel self management. Berdasarkan hasil uji
statistik didapatkan p<0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai self management antara
kelompok intervensi dengan kelompok kontrol secara signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah
DSME dapat meningkatkan self management pada pasien DM. Disarankan petugas kesehatan dapat
memberikan DSME untuk meningkatkan self management pasien diabetes dan menggunakan DSME
sebagai program promosi kesehatan.
Kata kunci: Diabetes Mellitus; DSME;Self Management

The Influnce of Diabetes Self Management Education (DSME) to the Self Management on the Diabetes
Patient

Abstract
Education to patients Diabetes Mellitus (DM) who can improve clinical outcomes is Diabetes Self
Management Education (DSME). DSME is one method that can facilitate knowledge and skills. The
purpose of this research is to determine the effect of Diabetes Self Management Education (DSME) to Self
Management on the diabetes patients. This study is used the quasi experimental research method with control
group pre test post test design. The sampling technique used Simple random sampling with a samples of 46
people and it is devided 23 people in the intervention group get DSME as much as 4 sessions in one month and
23 people in the control group get education programe at PERSADIA. The instrument used was
questionnaire. Statistical analysis used Wilcoxon and Mann Whitney test. The results showed that P value of
Wilcoxon test was 0.000 in the intervention group, P test value of Mann Whitney test was 0.000 in self
management variable. Based on statistical test results obtained p <0.05 which indicates that there are
differences in self-management value between the intervention group and the control group significantly. The
conclusions of this research is DSME can improve self-management on the patients with diabetes. It is
recommended that health workers can provide DSME to improve self-management in diabetic patients and use
DSME as a health promotion program.
Keywords : Diabetes Mellitus, DSME, Self Management

588
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No II, September 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X
Pendahuluan mandiri sehingga tercapai kemampuan
Diabetes Mellitus (DM) merupakan untuk mempertahankan kesehatan dan
salah satu penyakit kronis yang paling kesejahteraannya. Hal inilah yang
banyak dialami oleh penduduk di dunia. mendorong peneliti untuk melakukan
Penyakit DM menempati urutan ke-4 penelitian tentang pengaruh Diabetes Self
penyebab kematian di negara berkembang Management Education terhadap Self
(Sicree et.al., 2009). Meningkatnya jumlah Management pada pasien Diabetes Mellitus.
penderita DM setiap tahun, khususnya DM
tipe 2 dipengaruhi oleh perubahan sikap Metode
hidup yang kurang terkontrol. PERKENI Penelitian ini menggunakan desain
(2011) menyatakan terdapat 4 pilar utama quasy experiment (eksperimen semu) dengan
dalam penatalaksanaan DM tipe 2, yaitu rancangan pre and post test control group
edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, design. Sampel dalam penelitian ini
dan intervensi farmakologis. Salah satu sebanyak 46 orang yang dibagi menjadi 2
aspek yang memegang peranan penting kelompok yaitu 23 orang kelompok
dalam penatalaksanaan DM adalah edukasi. intervensi dan 23 orang kelompok kontrol
Edukasi yang dapat diberikan pada pasien dengan menggunakan metode Probability
DM adalah Diabetes Self Management sampling melalui Simple random sampling
Education(DSME). yaitu setiap elemen diseleksi secara acak,
DSME merupakan komponen nama ditulis pada secarik kertas, diletakkan
penting yang dapat memberikan dikotak, diaduk dan diambil secara acak
kemampuan pada individu untuk setelah semuanya terkumpul untuk
melakukan tindakan manajemen diri dalam mencegah terjadinya bias seleksi. Kelompok
mengelola penyakit diabetes mellitus dalam intervensi diberikan Diabetes Self
mengatasi masalah kesehatan yang Management Education (DSME) setiap
mengancam status kesehatannya minggu selama 1 bulan, sedangkan
(Soegondo, 2013). kelompok kontrol diberikan Pendidikan
Diabetes Self Management Education Kesehatan dari Program PERSADIA.
merupakan suatu proses yang memfasilitasi Kelompok intervensi dan kelompok kontrol
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan diminta untuk tidak mengikuti pendidikan
perawatan mandiri (self care behavior) yang kesehatan tentang Diabetes Mellitus selain
sangat dibutuhkan oleh penderita diabetes di PERSADIA agar dapat mencegah
(Funell, 2010). Perawatan mandiri yang terjadinya bias confounding pada hasil
baik dan benar pada pasien DM sangat penelitian.
diperlukan dalam upaya pencegahan dini Penelitian dilakukan pada bulan
melalui promotif, preventif, kuratif dan Januari 2018 di PERSADIA Batang.
rehabilitatif.. Proses edukasi bertujuan Variabel independen dalam penelitian ini
mempengaruhi penderita untuk mengikuti adalah Diabetes Self Management Education
rekomendasi terapi yang dianjurkan oleh (DSME), sedangkan variabel dependen
tenaga kesehatan dalam menerapkan tiga adalah Self Management yang diukur
hal, yaitu : pengetahuan, sikap, dan dengan menggunakan kuesioner untuk Self
tindakan dalam perawatan penyakit Management. Intervensi Diabetes Self
diabetes mellitus (Soegondo, 2013). Management Education (DSME) diberikan
Perawat sebagai seorang educator dengan menggunakan buku panduan yang
dan counselor bagi pasien, menurut Orem di dibentuk menjadi modul yang telah
dalam Tomey dan Alligood (2006) dapat mengacu pada pedoman. Data yang
memberikan bantuan kepada pasien dalam didapatkan berupa skor self management,
bentuk supportive-educative dengan analisis data yang digunakan adalah uji
memberikan pendidikan dengan tujuan agar wilcoxon dan mann whitney test.
pasien mampu melakukan perawatan secara

589
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No II, September 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X
Hasil Penelitian Tabel 2. Perbedaan Pengaruh Self
1. Pengaruh Self Management antara Management antara kelompok intervensi
sebelum (pre) dan sesudah (post) dan kelompok kontrol
pemberian Diabetes Self Management Mean± Min-
Variabel n P
Education (DSME) pada Kelompok SD Maks
Intervensi dan kontrol
Self Intervensi 23 36,78± 34,00- 0,000
Tabel 1. Hasil Self Management antara
management 2,15 43,00
sebelum (pre) dan sesudah (post)
pemberian DSME pada kelompok 31,26± 19,00-
intervensi dan kontrol (N=46) Kontrol 23 5,58 39,00

Variabel Min-
Mean Maks Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa
n P
Self ±SD rata-rata self manajemen setelah diberikan
Management Diabetes Self Management Education
(DSME) sebesar 36, 78 pada kelompok
Kelompok Sebelum 23 28, 16, 00- 0,000
intervensi, sedangkan rata-rata self
Intervensi 47±6, 38,00
manajemen setelah diberikan standar care
65
pada kelompok kontrol sebesar 31,26.
Sesudah 23 36, Berdasarkan uji Mann- Whitney test,
60±1, 34, 00- didapatkan nilai p-value sebesar 0,000.
75 39,00 nilai p-value tersebut lebih kecil dari 
(0,05) yang menunjukkan bahwa ada
27,43 perbedaan pengaruh antara kelompok
Kelompok
±
Kontrol Sebelum 23 16,00- intervensi dan kelompok kontrol yaitu
6,570
38,00 intervensi pada kelompok intervensi lebih
0,000
31,26 berpengaruh dibandingkan kelompok
19,00- kontrol.
Sesudah 23 ±
39,00
5,585
Pembahasan
Pemberian DSME pada kelompok
Berdasarkan table 1. dapat diketahui intervensi dapat meningkatkan
bahwa rata-rata self manajemen pada pengetahuan dan keterampilan pasien
responden sesudah diberikan Diabetes Self dalam melakukan perawatan mandiri,
Management Education (DSME) meningkat sehingga indikator/tanda dan gejala resiko
yaitu 36,60 . Rata-rata self manajemen pada terjadinya DM yang muncul sebelum
responden sesudah diberikan standar care pemberian DSME berkurang lebih banyak
(kelompok kontrol) mengalami peningkatan dari pada kelompok kontrol (Funnell, 2008).
yaitu 31,26. Berdasarkan uji wilcoxon test, Pasien pada kelompok kontrol telah
didapatkan nilai p-value sebesar 0, 000. mengetahui konsep dasar DM secara umum
Terlihat bahwa p-value 0,000 <  (0,05), ini dan perawatan mandiri yang harus
menunjukkan bahwa ada peningkatan Self dilakukan, namun rata-rata pasien pada
Management antara sebelum (pre) dan kelompok kontrol menyatakan tidak
sesudah (post) pemberian Diabetes Self melakukan perawatan mandiri secara rutin
Management Education (DSME) pada dan komprehensif, seperti perawatan kaki,
kelompok intervensi. pengaturan nutrisi, dan jenis olah raga yang
2. Perbedaan Pengaruh Self Management dianjurkan.
antara kelompok intervensi dan Peningkatan self management yang
kelompok kontrol terjadi pada kelompok kontrol, walaupun
lebih rendah dari pada kelompok perlakuan

590
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No II, September 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X
disebabkan karena kelompok kontrol juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif,
mendapatkan pendidikan kesehatan, yaitu afektif, dan psikomotor seseorang (Maulana,
diberikan informasi tentang kesehatan akan 2009).
tetapi tidak dilakukan evaluasi. Walaupun Durasi waktu untuk perubahan
edukasi tanpa dilakukan evaluasi perilaku tidak ditentukan secara jelas
setelahnya, namun tetap saja di dalamnya karena kemampuan setiap individu dalam
terdapat informasi mengenai penyakit dan menerima dan merespon stimulus berbeda.
pengelolaan penyakitnya. Sehingga hal Perilaku yang tidak didasari oleh
tersebut akan berkonstribusi dalam pengetahuan dan kesadaran maka tidak
peningkatan self management pasien pada akan berlangsung lama (Roger, dalam
kelompok kontrol. Karena sesuai dengan Notoatmodjo, 2003). (Hosland et.al. 1953
hasil penelitian Falvo di dalam Atak (2010) dalam Notoatmodjo, 2003) menyatakan
yang menyatakan bahwa pemberian bahwa proses perubahan perilaku sama
pendidikan kesehatan dapat meningkatkan dengan proses belajar. Proses perubahan
self efficacy seseorang. perilaku menggambarkan proses belajar
Hasil penelitian ini bersesuaian pada individu yang terdiri dari stimulus
dengan hasil penelitian Funnel (2010) (rangsang), proses dan efek tindakan
dengan metode randomized control trial (perilaku).
menunjukkan intervensi pemberdayaan Stimulus yang diberikan dapat
pasien dengan menggunakan DSME akan diterima atau ditolak. Stimulus yang
menghasilkan peningkatan secara signifikan ditolak akan berhenti dan stimulus yang
terhadap pengontrolan hemoglobin diterima berarti ada perhatian dari individu
glikosilasi, self management, kemampuan terhadap stimulus. Stimulus yang diterima
pengelolaan stress, penyediaan dukungan, akan diolah sehingga timbul reaksi
kemampuan mengambil keputusan yang kesediaan untuk bertindak atau bersikap.
tepat dalam pengelolaan diabetes. Stimulus pada akhirnya akan mempunyai
Hal tersebut diperkuat oleh efek tindakan atau perubahan perilaku
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia dengan bantuan dukungan baik fasilitas
(2011) yang menyatakan bahwa ada empat maupun lingkungan (Notoatmodjo, 2003).
pilar penanganan utama pada pasien DM DSME merupakan salah satu bentuk
tipe 2, yaitu edukasi, terapi nutrisi medis, edukasi yang efektif diberikan kepada
latihan jasmani, dan intervensi pasien DM karena pemberian DSME dapat
farmakologis. Edukasi memegang peranan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
yang sangat penting dalam perilaku pasien dalam melakukan
penatalaksanaan DM karena pemberian perawatan mandiri. DSME bertujuan untuk
edukasi kepada pasien dapat merubah mendukung pengambilan keputusan,
perilaku pasien dalam melakukan perawatan diri, pemecahan masalah, dan
perawatan mandiri DM. kolaborasi aktif dengan tim kesehatan,
Edukasi dapat diberikan melalui sehingga dapat meningkatkan hasil klinis,
suatu promosi kesehatan. Promosi status kesehatan, dan kualitas hidup
kesehatan merupakan proses pemberdayaan (Funnell et.al., 2008).
atau memandirikan masyarakat agar dapat Pemberian DSME dapat merubah
memelihara dan meningkatkan perilaku pasien melalui informasi yang
kesehatannya (Ottawa Charter, 1986 dalam diberikan kepada pasien. Pemberian
Maulana, 2009). Proses pemberdayaan informasi kepada pasien merupakan suatu
atau memandirikan masyarakat tidak stimulus yang dapat meningkatkan
hanya terbatas pada pemberian informasi pengetahuan, sehingga menimbulkan
(seperti pendidikan kesehatan) tetapi juga kesadaran untuk berperilaku sesuai dengan
upaya untuk merubah perilaku dan sikap yang diharapkan. Pasien DM memiliki
seseorang, sehingga promosi kesehatan kemampuan dan respon yang berbeda

591
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No II, September 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X
terhadap stimulus yang diberikan, sehingga mandiri DM. Pengetahuan, keterampilan,
perilaku dan kemampuan pasien dalam dan status psikologis pasien mengalami
melakukan perawatan mandiri juga peningkatan, sehingga pasien mulai
berbeda. Pemberian DSME dapat melakukan perawatan mandiri terhadap
menghasilkan berbagai outcome, yaitu hasil penyakitnya.
jangka pendek, hasil jangka menengah, dan Komponen DSME yang diajarkan
hasil jangka panjang (Norris et.al., 2002). selama pemberian DSME kepada pasien
Kelebihan pemberian DSME dapat DM dalam penelitian ini adalah
memberikan hasil yang positif, baik hasil pengetahuan dasar tentang DM, pengaturan
jangka pendek, jangka menengah, maupun nutrisi/diet, olah raga atau latihan fisik,
jangka panjang. Hasil jangka pendek perawatan kaki, terapi farmakologis dan
meliputi kontrol glikemik (hemoglobin monitoring kadar gula darah.
terglikosilasi dan gula darah), kontrol fisik Selama proses pemberian DSME,
(berat badan, kadar lipid, luka pada kaki, peneliti mengeksplorasi pengetahuan yang
tekanan darah, mikroalbuminuria, telah dimiliki pasien dan perawatan yang
retinopati), modifikasi gaya hidup (aktivitas telah dilakukan. Peneliti juga
fisik, diet, kebiasaan merokok), dan kontrol mengeksplorasi perasaan dan keluhan yang
status mental (depresi dan ansietas). dirasakan pasien. Komponen-komponen
Hasil jangka menengah meliputi DSME yang diajarkan kepada pasien dapat
peningkatan pengetahuan, keterampilan meningkatkan pengetahuan dan
(memecahkan masalah, kontrol gula darah keterampilan pasien sekaligus memperbaiki
secara mandiri, dan penggunaan obat- perawatan yang dilakukan pasien yang
obatan), status psikologis (kepercayaan diri, kurang benar.
perilaku, koping), dan pemanfaatan fasilitas Komponen-komponen DSME yang
pelayanan kesehatan (rutin kontrol). Hasil telah diajarkan kepada pasien dapat
jangka panjang meliputi pencegahan meningkatkan pengetahuan dan
komplikasi makrovaskular (penyakit keterampilan perawatan mandiri pasien.
vaskuler perifer, penyakit jantung coroner, Kemampuan individu untuk melakukan
penyakit serebrovaskuler), pencegahan perawatan diri (Self Care) dipengaruhi oleh
komplikasi mikrovaskuler (penurunan usia, status perkembangan, pengalaman
penglihatan, neuropati perifer, penyakit hidup, orientasi sosial budaya, kesehatan,
ginjal, penyakit gigi dan mulut, ulkus dan sumber daya yang tersedia. Perawatan
diabetik, dan amputasi), penurunan angka diri dilakukan karena adanya masalah
kematian, peningkatan kualitas hidup, dan kesehatan atau penyakit dengan tujuan
perbaikan sosial ekonomi (Norris et.al., mencegah penyakit dan meningkatkan
2002). kesehatan (Asmadi, 2008).
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sidani & Fan (2009), pasien Simpulan
DM yang menerima DSME dapat Terdapat hasil peningkatan nilai rata-
mengalami perbaikan kontrol metabolik, rata Self Management setelah diberikan
perbaikan kualitas hidup, dan mengurangi Diabetes Self Management Education
komplikasi. Hasil penelitian yang dilakukan (DSME) pada kelompok intervensi dan
oleh Rondhianto (2011) juga menyatakan terdapat perbedaan pengaruh antara
bahwa DSME terbukti memiliki pengaruh kelompok intervensi yang mendapatkan
yang positif terhadap peningkatan intervensi DSME dan kelompok kontrol
kepercayaan diri dan perubahan perilaku yang mendapatkan intervensi standar
perawatan diri pasien DM. edukasi dari PERSADIA.
Dengan adanya pemberian DSME DSME dapat dijadikan sebagai
pada pasien DM dalam penelitian ini, pasien suatu program promosi kesehatan untuk
memperoleh informasi terkait perawatan meningkatkan kemampuan perawatan

592
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No II, September 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X
mandiri pasien DM tipe 2. DSME dapat 10. Potter & Perry. (2005). Buku Ajar
dijadikan suatu SOP, sumber referensi, atau Fundamental Keperawatan Konsep,
sumber acuan dalam penanganan pasien Proses, dan Praktik. Edisi 4 volume
DM baik dalam lingkup klinik maupun 1.EGC.Jakarta
komunitas. Masyarakat dan responden 11. Irnawati, K., Nursam, M., (2014).
diharapkan dapat menerapkan ilmu yang Pengaruh Diabetes Self Management
telah diperoleh melalui perawatan mandiri Education Terhadap Self Care Behavior
yang benar sehingga diharapkan pada pasien Diabetes Mellitus. STIKES
masyarakat juga ikut serta membantu Wira Medika PPNI. Bali.
melakukan perawatan mandiri dan 12. Jazilah, Paulus Wijono, Toto Sudargo.
mengurangi komplikasi yang terjadi pada (2003). Hubungan Tingkat Pengetahuan,
pasien akibat penyakit DM. Sikap dan Prektik (PSP) Penderita
Diabetes Mellitus Mengenai Pengelolaan
Daftar Pustaka Diabetes Mellitus dengan Kendali Kadar
1. Sicree, R.,Shaw, J., & Zimmet P. 2009. Glukosa Darah. Universitas Gajah
The Global Burden. IDF Diabetes Atlas Mada. Yogyakarta.
4th Ed. 13. Rahmadiliyani, N. (2008). Hubungan
2. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. antara Pengetahuan tentang Penyakit
2011. Konsensus Pengelolaan dan dan Komplikasi pada Penderita Diabetes
Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Mellitus dengan Tindakan Mengontrol
Indonesia. Jakarta: PB. PERKENI. Kadar Gula Darah. Sukoharjo: Wilayah
3. Soegondo, S., Soewondo, P., dan Kerja Puskesmas I Gatak.
Subekti, I., 2013. Penatalaksanaan 14. Funnell, M. M., et.al. 2008. National
Diabetes Melitus Terpadu. Edisi ke 2. Standards for Diabetes Self-
Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Management Education. Diabetes Care
4. Rondhianto. 2011. Pengaruh Diabetes Volume 31 Supplement 1: p. S87-S94.
Self Management Education dalam 15. Norris, S.L., Lau, J., Smith, S.J.,
Discharge Planning terhadap Self Schmid, C.H., & Engelgau, M.M. Self
Efficacy dan Self Care Behaviour Pasien Management Education for Adults With
Diabetes Mellitus Tipe 2. [tesis]. Type 2 Diabetes A meta-analysis of the
Surabaya: Program Studi Magister effect on glycemic control. Diabetes Care,
Keperawatan Fakultas Keperawatan 25:1159–1171. 2002.
Universitas Airlangga. 16. Norris SL, Nichols PJ, Caspersen CJ,
5. Tomey A.M. dan Alligood M. R. (2006). Glasgow RE, Engelgau MM, Jack L, et
Nursing Theorists and Their Work. al. Increasing diabetes self-management
6th ed. USA: Mosby Elsevier. education in community settings. A
6. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan systematic review. Am J Prev Med.,
Metodologi Penelitian Ilmu 222(4 Suppl):39-66. [PMID: 11985934]
Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, 2002.
dan Instrumen Penelitian Keperawatan. 17. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan
Jakarta: Salemba Medika. Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
7. Sastroasmoro & Ismael. 2011. Dasar- Cipta
dasar Metodologi Penelitian Klinis. 18. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi
Edisi-4 Jakarta: Bina Rupa Aksara. Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Cetakan
8. Hastono, S. P. (2001). Analisis Data. Pertama. Jakarta: Rineka Cipta.
Universitas Indonesia. Jakarta. 19. Rahmawati. 2015. Pengaruh program
9. Dahlan, S. (2011). Statistik untuk Diabetes Self Management Education
Kedokteran dan Kesehatan. Salemba terhadap manajemen diri pada penderita
Medika. Jakarta. DM tipe 2. (Tesis). Banda Aceh:

593
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No II, September 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X
Program Studi Magister Keperawatan
Universitas Syiah Kuala.
20. Yuanita. (2013). Pengaruh Diabetes Self
Management Education (DSME)
terhadap resiko terjadinya ulkus
diabetik pada pasien rawat jalan
dengan diabetes mellitus (DM) tipe 2 di
RSD dr. Soebandi Jember. Skripsi.
Universitas Jember. Jember.

594

Anda mungkin juga menyukai