Anda di halaman 1dari 27

9/16/2010

METODE BISHOP DAN FELLENIUS


METODE JANBU Dan TAYLOR
ADI SAPUTRA
BIANCA NATASYA
ERIC HARTONO

PRELUDE

1
9/16/2010

KASUS STABLER

• Laguna Beach, California.

2
9/16/2010

• Nachterstedt, Germany

Analisis Stabilitas Lereng


• Pada dunia praktik, stabilitas lereng
di li i dalam
dianalisis d l kondisi
k di i 2D.2D
• Kondisi 2D dianggap sudah mampu
memberikan hasil aman untuk
keruntuhan permukaan 3D.

3
9/16/2010

Analisis Stabilitas Lereng


• Analisis stabilitas lereng 2 dimensi
memiliki
iliki 4 pilihan
ilih metode
t d analisis,
li i
yaitu:
1. Limit equilibrium
2. Limit analysis
3 Finite Element Method (FEM)
3.
4. Finite Difference Method (FDM)

Limit Equilibrium Method


Asumsi:
• Keruntuhan terjadi
j ppada titik di
sepanjang permukaan runtuh yang
diasumsikan/diketahui
• Kekuatan geser yang dibutuhkan untuk
mempertahankan kondisi keseimbangan
batas harus dibandingkan dengan
kekuatan geser yang dimiliki oleh tanah
Î safety factor
τf
FS =
τm

4
9/16/2010

Limit Equilibrium Method


1. Bishop
2
2. (O di
F ll i (Ordinary
Fellenius M th d off Slices)
Method Sli )
3. Janbu
4. Taylor
5. Duncan
6
6. Morgenstern and Price
7. Spencer
8. Swedish Circle, etc.

Swedish Circle Method


Batasan:
• Hanyay untuk tanah dengan
g Φu = 0
• Kondisi tak-terdrainase (short-term)
• Lempung, dapat menganalisis kondisi
jenuh sempurna
• Resultan gaya antar irisan tanah = 0
• Tidak ada gaya seepage (Js = 0)
Metode ini akurat untuk analisis lereng
dengan lapisan tanah yang homogen
ataupun tidak homogen bersudut geser nol
dan diasumsikan bidang slip berbentuk
lingkaran.

5
9/16/2010

Swedish Circle Method


Berdasarkan keseimbangan momen di titik
O, maka:

τ f c uLa r
FS = =
τm Wd

Swedish Circle Method


Catatan Penting:
• Jika lereng memiliki lebih dari satu lapisan
tanah,
h maka
k rumus menjadi:
j di

Lapisan 1
Cu1, La1

Lapisan 2
Cu2, La2

FS =
(c u1La1 + cu2La2 )r
W1d1 + W2 d 2

6
9/16/2010

Swedish Circle Method


Catatan Penting:
• Jika lereng memiliki beban terbagi merata
di atasnya, maka
k rumus menjadi:
j di
dq
O
lq

c uLa r
FS =
Wd + ql qd q

Catatan Penting!

Untuk jenis tanah dengan Φu = 0, Janbu dan Taylor


juga membuat sebuah metode melalui grafik untuk
mempermudah perhitungan. Akan tetapi, untuk
metode grafik yang dibuat Janbu, sebelum
menggunakan grafik yang ada, harus dianalisis
jenis keruntuhan yang terjadi. Di samping itu,
metode Taylor hanya dapat menganalisis stabilitas
lereng dengan geometri yang sangat sederhana.

7
9/16/2010

Janbu Charts Method


Catatan Penting:
• Metode ini telah memperhitungkan
k b d
keberadaan b b seepage, dan
beban, d adanya
d
tension crack.
• Melalui metode ini, juga dapat dicari di
mana letak titik pusat rotasi kelongsoran
dengan lebih mudah.

8
9/16/2010

9
9/16/2010

10
9/16/2010

Metode Taylor
Asumsi yang digunakan sama dengan
asumsi Swedish Circle, yaitu:
• Hanya untuk tanah dengan Φu = 0
• Kondisi tak-terdrainase (short-term)
• Lempung, dapat menganalisis kondisi jenuh
sempurna
• Resultan gaya antar irisan tanah = 0
• Tidak ada gaya seepage (Js = 0)
Metode ini akurat untuk analisis lereng dengan
lapisan tanah yang homogen ataupun tidak
homogen bersudut geser nol dan diasumsikan
bidang slip berbentuk lingkaran.

11
9/16/2010

SLICES METHODS

12
9/16/2010

Metode Irisan - General


Asumsi:
• Massa tanah di atas permukaan runtuh
dibagi menjadi sejumlah irisan
• Dasar tiap irisan adalah garis lurus

Metode Irisan - General


Komponen gaya yang terlibat adalah:
• Berat total irisan (W)
• Gaya lateral antar irisan (E)
• Gaya seepage (Js)
• Gaya normal sepanjang permukaan
bidang longsor (N)
• Gaya geser pada dasar tanah (T)
• Gaya geser antar irisan (X)
• Gaya akibat tekanan air pori (U)

13
9/16/2010

Metode Irisan - General


O
b

R
U

U E
Js
E X
X Zw
W Zj
Zw Zj
T
θ N

Metode Irisan - General


Untuk ESA
W = γbh
c' La + tan Φ ∑ N'
∑ Tr = ∑ Wrsinθ FS =
∑ Wsinθ
W i θ
τl
T = τ ml = f
FS Untuk TSA

τl
∴ ∑ f =∑ Wsinθ FS =
∑c l u

FS ∑ Wsinθ
∴ FS =
∑ τf l
∑ Wsinθ Untuk Critical State

tan Φ cs ∑ N'
FS =
∑ Wsinθ

14
9/16/2010

Metode Irisan - Fellenius


Asumsi:
• Resultan antar gaya-gaya
gaya gaya irisan = 0
(Xi+Xi+1 = 0, Ei+Ei+1 = 0, Ui+Ui+1 = 0)
• Js = 0
• Bidang kelongsoran berupa lingkaran
• Metode ini menggunakan jumlah
momen di titik pusat lingkaran Î
hanya membutuhkan keseimbangan
momen.

Metode Irisan - Fellenius


Perhitungan TSA:
• Parameter yang digunakan adalah cu,
sedangkan nilai Φu = 0.
• Untuk tanah homogen:
c uL a
FS =
∑ Wsinθ
• Untuk tanah non-homogen:

FS =
∑c l
u

∑ Wsinθ

15
9/16/2010

Metode Irisan - Fellenius


Perhitungan ESA:
• Parameter yang digunakan adalah cc’
dan Φ’.
• Untuk tanah homogen:
c' La + tan Φ ' ∑ [(Wcosθ) − (ul )]
FS =
∑ Wsinθ
• Untuk tanah non-homogen:
FS =
∑ [c' l + tan Φ' (Wcosθ ‐ ul)]
∑ Wsinθ

Metode Irisan - Fellenius


Catatan Penting!
• Untuk tanah dengan Φ = 00, metode ini
akan memberikan hasil FS yang sama
dengan metode Swedish Circle.
• Menggunakan metode iteratif dalam
menemukan FS.
• Metode ini kurang akurat
dibandingkan metode irisan lainnya,
terutama dalam hal ESA.

16
9/16/2010

Metode Irisan - Fellenius


Catatan Penting!
• Jika tekanan air ppori meningkat,
g maka akan
timbul nilai negatif dalam perhitungan karena
Xi+Xi+1 = 0 dan Ei+Ei+1 = 0.
• Maka, diperlukan gaya uplift untuk menahan
tekanan air pori yang meningkat.
• Oleh karena itu, perhitungan ESA akan jauh
lebih akurat jika menggunakan rumus:

FS =
∑[c'l + tanφ' (W cosθ ‐ ulcos θ )]2

∑W sinθ

Metode Irisan - Bishop


Asumsi:
• Ei ddan Ei+1 bersifat kolinear
• Xi+Xi+1 = 0
• Js = 0
• Bidang kelongsoran berupa lingkaran
• Metode ini menggunakan jumlah momen
di titik pusat lingkaran Î hanya
membutuhkan keseimbangan momen,
tapi secara tidak langsung membutuhkan
juga hubungan keseimbangan gaya-gaya
vertikal.

17
9/16/2010

Metode Irisan - Bishop


Untuk memperkuat analisis, Bishop
memperhitungkan rasio tekanan air pori
untuk mengantisipasi kenaikan tekanan
air pori berlebihan.

ub γwhwb γwhw
ru = = =
W γshsb γshs

Metode Irisan - Bishop


• Perhitungan TSA:
b
∑ c cosθ
u
FS =
∑ Wsinθ
• Perhitungan ESA:
⎡ ⎤
⎢ c ' l cos θ + W tan φ' ⎥
∑ ⎢⎢ ⎥
⎛ sin θ tan φ' ⎞ ⎥
cos θ + ⎜ ⎟⎥
⎢⎣ ⎝ FS ⎠⎦
FS =
∑ W sin θ

18
9/16/2010

Metode Irisan - Bishop


Karena perhitungan ESA memiliki rumus
yang cukup rumit, maka Bishop
mempermudahnya dengan
mengeluarkan sebuah besaran, yaitu:

1
m=
tanφ ' sinθ
cosθ +
FS

Metode Irisan - Bishop


Maka, rumus ESA menjadi:

FS =
∑ Wm tan φ '
∑ W sin θ
Nilai m dapat dilihat dari grafik pada
slide berikutnya.
berikutnya

19
9/16/2010

1.6
Note: θ is + when slope of failure arc is
in same quadrant as ground slope
1.0
1.4
0.8
Values of M i (θ)
1.2
_ 0.6
--------φ--
-tan
F 0.4
1.0
0 0.2
0.2
0.8
0.4 _ 0
tan φ
0.6 -----------
F
06
0.6 0.8

1.0
0.4
-40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 60
Values of θ

GRAPH FOR DETERMINATION OF M i (θ)

Metode Irisan - Janbu


Asumsi:
• Gaya-gaya
y g y di sisi irisan adalah ggaya
y
horizontal
• Tidak ada gaya geser antar irisan (Xi+Xi+1
= 0)
• Janbu menggunakan faktor koreksi (f0)
untuk menggantikan peranan gaya geser
antar irisan agar FS lebih masuk akal.
• Bidang longsor yang terjadi berupa non-
lingkaran.
• Menggunakan prinsip keseimbangan
gaya-gaya horizontal.

20
9/16/2010

Metode Irisan - Janbu


• The Simplified form of Janbu’s equation :
f o ∑ W j (1 − ru )m j tan
t φ ' j cos θ j
FS =
∑W j tan θ j
• If the groundwater is below the slip surface, ru=0

FS = f o
∑W m tan φ ' cos θ
j j j j

∑ W tan θ j j

• Replacing the effects of (Xj-Xj+1) by a


correction factor(fo)

FS = f o
∑ (s ) b u j j

∑W tan θ j j

21
9/16/2010

TENSION CRACK

Catatan Penting - Crack


Ada 3 efek penting dari retakan:
• Retakan mengubah bidang longsor
• Retakan dapat terisi dengan air
sehingga terjadilah tekanan hidrostatik
• Retakan membuat sebuah saluran yang
memungkinkan
u g air masuk
u ke ddalam
lapisan tanah dan menghasilkan gaya
rembesan yang memperlemah lapisan
tanah

22
9/16/2010

Catatan Penting - Crack


Akibat adanya retakan, maka momen
yang menyebabkan massa tanah
termobilisasi akan membesar dan FS
akan menurun. Maka, dalam
perhitungan, komponen τm harus
ditambah dengan:
1 ⎛ 2 ⎞
γ w z cr2 ⎜ z s + z cr ⎟
2 ⎝ 3 ⎠
R

23
9/16/2010

Contoh Soal

Contoh soal 13.3 Muni Budhu


• Gunakan metode
sederhana bishop untuk
mencarii FS dari
d i lereng
l
berikut ini dengan tipe
berikut ini
– Tanpa retakan (no
tension crack)
– Dengan retakan (tension
crack)
– Dengan retakan terisi air
(Tension crack filled
with water)

24
9/16/2010

Langkah 1 : Gambar ulang, skalatis

Langkah 2, hitung kedalaman


tension crack

Z cr =
2 su
=
(2)(30) = 3.33 m
γ 18

25
9/16/2010

Langkah 3 : Bagi bidang longsor menjadi potongan-


potongan (9 potongan)

Zcr

• Langkah 4 : buat tabulasi


• Langkah 5 : Masukkan nilai yang
diperlukan

TCM =
1
(γ w )(zcr )2 ⎛⎜ zs + 2 zcr ⎞⎟
2 ⎝ 3 ⎠
• Langkah 6 : Bandingkan

26
9/16/2010

Terima Kasih..

27

Anda mungkin juga menyukai