Anda di halaman 1dari 17

SOAL BIOSTATISTIK S2 BIOMEDIK FK UNDIP 2021

Waktu: 90 Menit (smbilan puluh menit)

PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR

1. Salah satu tujuan statistik adalah:


A. Kuantifikasi pengukuran suatu hal yang bersifat tidak pasti
B. Mengukur sesuatu yang tidak bisa diukur
C. Menemukan data yang hilang
D. Membuat data yang tidak ada
E. Kuantifikasi data yang bersifat kualitatif
2. Metode untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menganalisis dan menginterpretasi data yang
berhubungan dengan kesehatan manusia disebut:
A. Statistik
B. Biostatistik
C. Statistik deskriptif
D. Statistik inferensial
E. Statisik kualitatif
3. Menduga suatu nilai pada populasi dengan menggunakan data dari sampel disebut:
A. Forecasting
B. Uji hipotesis
C. Estimasi
D. Komparasi
E. Korelasi
4. Prinsip untuk memahami statistik:
A. Memahami desain penelitian
B. Matematika sederhana
C. Logika
D. A dan B Benar
E. A, B dan C Benar
5. Data yang berupa angka atau bisa diangkakan disebut:
A. Data mentah
B. Data tambahan
C. Missing data
D. Data kuantitatif
E. Data kualitatif
6. Analisis isi diperlukan untuk analisis untuk:
A. Data mentah
B. Data tambahan
C. Missing data
D. Data kuantitatif
E. Data kualitatif
7. Komponen dari content analysis adalah:
A. Deskriptif
B. Kritis
C. Komparatif
D. Sintesis
E. Semua benar
8. Contoh research question yang baik adalah:
A. Obat anti hipertensi A berperan dalam menurunkan tekanan darah penderita hipertensi
B. Obat antihipertensi A lebih baik dalam menurunkan tekanan darah penderita hipertensi
C. Obat anti hipertensi A dan B sama saja dalam menurunkan tekanan darah penderita hipertensi
D. Kelompok penderita hipertensi yang mendapat obat anti hipertensi A tekanan darahnya lebih
rendah dibanding anti hipertensi B
E. Penderita hipertensi lebih cocok untuk mendapat anti hipertensi A dibanding B
9. Hal yang dapat diketahui dengan research question yang baik adalah:
A. Kelompok penelitian
B. Variabel bebas
C. Variabel terikat
D. Uji hipotesis yang tepat
E. Semua benar
10. Karakteristik yang diukur pada individu yang diambil dari individu yang berasal dari populasi yang
diteliti disebut:
A. Data
B. Variabel
C. Varians
D. Simpang baku
E. Tendensi sentral
11. Hasil pengukuran 1 atau lebih variabel yang diambil dari sekelompok individu disebut:
A. Data
B. Variabel
C. Varians
D. Simpang baku
E. Tendensi sentral
12. Hal yang benar adalah:
A. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
B. Variabel bebas adalah variabel yang dipengaruhi
C. Variabel bebas sama dengan respons variabel
D. Variabel bebas tidak dapat diukur
E. Variabel bebas hanya ada di populasi
13. Variabel yang berpengaruh terhadap variabel bebas maupun variabel terikat disebut:
A. Variabel luar
B. Variabel kontinyu
C. Variabel kategorial
D. Variabel perancu
E. Variabel antara
14. Rujukan semua pengukuran atau observasi yang diteliti disebut:
A. Populasi
B. Sampel
C. Variabel
D. Data
E. Biostatistik
15. Untuk memastikan suatu sampel cukup mewakili populasi yang dituju diperlukan:
A. Wawancara
B. Randomisasi
C. Blinding
D. Perhitungan besar sampel
E. Concealment
16. Karakteristik numerik atau kategorial dari sampel disebut:
A. Parameter
B. Statistik
C. Biostatistik
D. Deskripsi
E. Rerata
17. Karakteristik numerik atau kategorial dari populasi bersifat:
A. Umumnya diketahui
B. Random
C. Tetap
D. Estimasi
E. Inferensi

18. Data jenis kelamin: “laki-laki” dan “perempuan” adalah data:


A. Kontinyu
B. Numerik
C. Rasio
D. Interval
E. Nominal
19. Data umur dalam tahun adalah data:
A. Ordinal
B. Numerik
C. Kategori
D. Politomus
E. Nominal
20. Data derajat berat penyakit: Ringan sedang berat adalah data:
A. Ordinal
B. Numerik
C. Kategori
D. Politomus
E. Nominal
21. Analisis data yang melibatkan 2 variabel disebut:
A. Analisis deskriptif
B. Analisis univariate
C. Anailisis bivariate
D. Analisis multivariat
E. Anaisis kualitatif
22. Uji hipotesis yang membutuhkan syarat tertentu disebut:
A. Uji multivariat
B. Uji parametric
C. Uji non parametric
D. Uji tidak normal
E. Uji kualitatif
23. Contoh uji non parametric adalah:
A. Uji t- tidak berpasangan
B. Uji t-berpasangan
C. Uji One way ANOVA
D. Uji Repeated Measure ANOVA
E. Uji Kruskal Wallis
24. Asumsi untuk uji t adalah:
A. Distribusi normal
B. Homogenitas varians
C. Compound symteri
D. A dan benar
E. A, B dan C benar
25. Asumsi untuk uji Repeated Measure ANOVA adalah:
A. Distribusi normal
B. Homogenitas varians
C. Compound symteri
D. A dan benar
E. A, B dan C benar
26. Uji non parameterik untuk membandingkan tekanan darah (dalam mmHg) antara subyek yang
mendapat obat antihipertensi A dengan antihipertensi B adalah:
A. Uji Mann-Whitney
B. Uji Wilcoxon
C. Uji t-tidak berpasangan
D. Uji t berpasangan
E. Repeated Measure ANOVA
27. Uji statistik untuk membandingkan tekanan darah (dalam mmHg) sebelum dengan sesudah
mendapatkan obat antihipertensi adalah:
A. Uji Mann-Whitney
B. Uji Wilcoxon
C. Uji t berpasangan
D. A dan C benar
E. B dan C benar
28. Uji untuk mengetahui normalitas dengan jumlah sampel 78 orang adalah:
A. Uji Levene
B. Uji 2
C. Uji Saphiro Wilk
D. Uji Kolmogrov Smirnov
E. Uji Mantel Hanzel
29. Uji untuk mengetahui normalitas dengan jumlah sampel 30 orang adalah:
A. Uji Levene
B. Uji 2
C. Uji Saphiro Wilk
D. Uji Kolmogrov Smirnov
E. Uji Mantel Hanzel
30. Uji untuk mengetahui homogenitas varians dengan jumlah sampel 78 orang adalah:
A. Uji Levene
B. Uji 2
C. Uji Saphiro Wilk
D. Uji Kolmogrov Smirnov
E. Uji Mantel Hanzel

Baca uraian berikut:


Mas. Nopanto melakukan penelitian pengaruh ekstrak Rumput Kumis Kambing terhadap fungsi reproduksi
pada model mencit hamil. Ada 2 kelompok penelitian yaitu Kelompok kontrol yang mendapat NaCl fisiologis
(n=16 mencit) dan kelompok perlakuan (kelompok yang mendapat ekstrak Rumput Kumis Kambing 0,25
mg/kgBB (n=16 mencit). Parameter yang diukur adalah kadar hormon estrogen, progesteron, TNF-, IL-1
serum, jumlah fetus dan luas plasenta. Pengukuran dilakukan 2 kali yaitu sebelum pemberian dan sesudah
pemberian ekstrak Rumput Kumis Kambing. (Uraian ini digunakan untuk soal no 31 s/d 50).

31. Rancangan penelitian yang tepat untuk penelitian Mas. Nopanto adalah:
A. Post-test only design
B. Pre and post one group design
C. Pre and post two groups design
D. Cross-over design
E. Parametric design
32. Uji normalitas distribusi variabel terikat dilakukan dengan:
A. Uji Saphiro-Wilk
B. Uji Kolmogorov-Smirnov
C. Uji Mc Nemar
D. Uji Levene
E. Uji homogenitas variance
33. Apabila variabel kadar TNF- berdistribusi tidak normal, maka pada analisis deskritif kadar TNF-
akan dinyatakan sebagai:
A. Modus
B. Variance
C. Rerata ± median
D. Rerata ± Simpang baku
E. Median dan rentang

34. Apabila variabel kadar hormon estrogen berdistribusi normal, maka pada analisis deskritif kadar
hormon estrogen akan dinyatakan sebagai:
A. Modus
B. Variance
C. Rerata ± median
D. Rerata ± Simpang baku
E. Median dan rentang
35. Uji hipotesis yang tepat untuk menilai perbedaan kadar hormon estrogen sebelum dan sesudah
perlakuan pada kelompok Rumput Kumis Kambing adalah: (kadar hormon estrogen beRdistribusi
normal)
A. Uji t-berpasangan
B. Uji t-tidak berpasangan
C. Uji Mann-Whitney
D. Uji Wilcoxon
E. Uji 2
36. Uji hipotesis yang tepat untuk menilai perbedaan kadar TNF- sebelum dan sesudah perlakuan pada
kelompok Rumput Kumis Kambing adalah: (kadar TNF- bedistrisbusi tidak normal)
A. Uji t-berpasangan
B. Uji t-tidak berpasangan
C. Uji Mann-Whitney
D. Uji Wilcoxon
E. Uji 2
37. Apabila kadar IL-1 serum berdistribusi tidak normal, untuk menilai perbedaan kadar IL-1 serum saat
sesudah perlakuan antara kelompok ekstrak Rumput Kumis Kambing uji hipotesis yang digunakan
adalah:
A. Uji t-berpasangan
B. Uji t-tidak berpasangan
C. Uji Mann-Whitney
D. Uji Wilcoxon
E. Uji 2
38. Apabila kadar hormon progesterom serum berdistribusi normal, untuk menilai perbedaan kadar
hormon progesterom serum saat sesudah perlakuan antara kelompok ekstrak Rumput Kumis
Kambing uji hipotesis yang digunakan adalah:
A. Uji t-berpasangan
B. Uji t-tidak berpasangan
C. Uji Mann-Whitney
D. Uji Wilcoxon
E. Uji 2
39. Apabila jumlah fetus dianggap berskala interval. Uji hipotesis yang dapat digunakan untuk menilai
perbedaan jumlah fetus antara kelompok kontrol dengan kelompok ekstrak Rumput Kumis Kambing
adalah :
A. Uji t-tidak berpasangan
B. Uji Mann-Whitney
C. Uji ANOVA
D. A dan B Benar
E. A, B dan C Benar
40. Apabila luas plasenta dikategorikan menjadi < 1 cm dan  1 cm, maka uji hopotesis yang dapat
digunakan untuk membandingkan kategori luas plasenta antara kelompok kontrol dengan kelompok
ekstrak Rumput Kumis Kambing adalah:
A. Uji t-berpasangan
B. Uji t-tidak berpasangan
C. Uji Mann-Whitney
D. Uji Wilcoxon
E. Uji 2
41. Pada output SPSS untuk analisis perbedaan antara kategori luas plasenta pada kelompok kontrol
dengan kelompok ekstrak Rumput Kumis Kambing dijumpai jumlah sel dengan expected frequency
adalah 25%.
Nilai p yang paling tepat adalah nilai p yang diperoleh dari uji:
A. Uji 2
B. Uji Fisher-Exact
C. Uji Mc Nemar
D. Uji Mantel-Haenszel
E. Uji Cochrane
42. Pada tabel silang antara kategori luas plasenta pada kelompok kontrol dengan kelompok ekstrak
Rumput Kumis Kambing, exected frequency pada sel “a” adalah:
A. (a+b)(a+c) /(a+b+c+d)
B. ad/bc
C. (a/(a+b)) / (c/(c+d))
D. a/(a+c)
E. (a+d)/(a+b+c+d)
43. Apabila Mas. Nopanto beranggapan bahwa belum tentu kategori luas plasenta pada kelompok yang
mendapat ekstrak Rumput Kumis Kambing lebih luas dibanding kelompok kontrol, bisa saja kategori
luas plasenta kelompok kontrol lebih luas dibanding kelompok Rumput Kumis Kambing, maka nilai p
yang digunakan adalah hasil test:
A. 1 arah
B. 2 arah
C. Berpasangan
D. Tunggal
E. Homogenitas
44. Pada output SPSS dijumpai nilai significancy untuk perbandingan distribusi kategori luas plasenta pada
kelompok yang mendapat ekstrak Rumput Kumis Kambing dan kelompok kontrol adalah 0,000. Cara
penulisan yang tepat adalah:
A. p=0,000
B. p= 0
C. p<0,001
D. p=0,001
E. p>0,001
45. Apabila Mas. Nopanto ingin mengetahui hubungan antara kadar TNF- serum dengan jumlah fetus
yang keduanya berdistribusi tidak normal, uji hipotesis yang tepat adalah:
A. Uji Korelasi Pearson
B. Uji Korelasi Spearman
C. Uji regresi multipel
D. Uji regresi logistic
E. Uji logrank
46. Hasil analisis Mas. Nopanto dijumpai derajat hubungan antara kadar TNF- serum dengan luas
plasenta adalah r= - 0,85. Hal ini berarti derajat hubungan antara antara kadar TNF- serum dengan
luas plasenta adalah derajat:
A. Sangat lemah
B. Lemah
C. Sedang
D. Kuat
E. Sangat kuat
47. Arti “minus” pada nilai derajat hubungan antara kadar TNF- serum dengan luas plasenta: r= - 0,85
adalah:
A. Kadar TNF- serum naik maka luas plasenta naik
A

B. Kadar TNF- serum turun maka luas plasenta turun


C. Kadar TNF- serum naik maka luas plasenta turun
D. Kadar TNF- serum naik maka luas plasenta tetap
E. Kadar TNF- serum tetap maka luas plasenta turun

48. Perhatikan gambar berikut:


B
C

Gambar yang tepat untuk r= - 0,85 adalah:


A. Gambar A
D
E
B. Gambar B
C. Gambar C
D. Gambar D
E. Gambar E

49. Apabila Mas. Nopanto ingin mengetahui hubungan antara kadar estrogen serum dengan luas
plasenta yang keduanya berdistribusi normal, uji hipotesis yang tepat adalah:
A. Uji Korelasi Pearson
B. Uji Korelasi Spearman
C. Uji regresi multipel
D. Uji regresi logistik
E. Uji logrank

50. Perhatikan gambar berikut:

D
C
A

E
B

Gambar yang tepat untuk menggambarkan perbandingan kadar IL-1 serum antara kelompok kontrol
dengan ekstrak Rumput Kumis Kambing adalah:
A. Gambar A
B. Gambar B
C. Gambar C
D. Gambar D
E. Gambar E

Baca uraian berikut:


Seorabg dokter melakukan penelitian untuk mengetahui manfaat diagnostic pemeriksaan status vitamin D
serum untuk mendeteksi adanya penyakit jantung koroner dengan menggunakan pemeriksaan angiografi
coroner sebagai baku emas. Hasil penelitian Mas. pretdrikh ditampilkan pada tabel berikut (Uraian ini untuk
soal 51 s/d 60):

Penyakit jantung koroner Jumlah


Status vitamin D serum
Ada Tidak ada
Defisiensi 18 2 20
Normal 4 28 32
Jumlah 22 30 52

51. Sensitifitas pemeriksaan status vitamin D serum untuk mendeteksi adanya penyakit jantung koroner
adalah:
A. (18/22) X 100%
B. (28/30) X 100%
C. (18/20) X 100%
D. (28/32) X 100%
E. (18+28)/52 X 100%
52. Nilai duga positif pemeriksaan status vitamin D serum untuk mendeteksi adanya penyakit jantung
koroner adalah:
A. (18/22) X 100%
B. (28/30) X 100%
C. (18/20) X 100%
D. (28/32) X 100%
E. (18+28)/52 X 100%
53. Spesifitas pemeriksaan status vitamin D serum untuk mendeteksi adanya penyakit jantung koroner
adalah:
A. (18/22) X 100%
B. (28/30) X 100%
C. (18/20) X 100%
D. (28/32) X 100%
E. (18+28)/52 X 100%
54. Nilai duga negatif pemeriksaan status vitamin D serum untuk mendeteksi adanya penyakit jantung
koroner adalah:
A. (18/22) X 100%
B. (28/30) X 100%
C. (18/20) X 100%
D. (28/32) X 100%
E. (18+28)/52 X 100%
55. Akurasi pemeriksaan status vitamin D serum untuk mendeteksi adanya penyakit jantung koroner
adalah:
A. (18/22) X 100%
B. (28/30) X 100%
C. (18/20) X 100%
D. (28/32) X 100%
E. (18+28)/52 X 100%
56. Apabila nilai cut-off kadar vitamin D serum untuk mendeteksi adanya penyakit jantung coroner belum
diketahui, maka untuk mendapatkan nilai cut-off kadar vitamin D serum untuk mendeteksi adanya
penyakit jantung coroner dilakukan analisis:
A. Reciprocal operating characteristic (ROC)
B. Asosiasi
C. Excell
D. Regresi
E. Korelasi
57. Perhatikan gambar berikut:
A

C
D
E

Pada gambar diatas nilai cut-off kadar vitamin D serum untuk mendeteksi penyakit jantung koroner
terletak pada:
A. Titik A
B. Titik B
C. Titik C
D. Titik D
E. Titik E
58. Perhitungan nilai cut-off kadar vitamin D serum untuk mendeteksi penyakit jantung coroner adalah:
A. Nilai terkecil dari nilai distance: (1-sensitifitas) + (1-spesifisitas)
B. Nilai terkecil dari nilai distance: (1-sensitifitas) 2 + (1-spesifisitas)2
C. Nilai terbesar dari nilai distance: (1-sensitifitas) + (1-spesifisitas)
D. Nilai terbesar dari nilai distance: (1-sensitifitas) 2 + (1-spesifisitas)2
E. Sama dengan (1-sensitifitas)2 + (1-spesifisitas)2
59. Pemeriksaan kadar vitamin D serum dikatakan dapat untuk mendeteksi penyakit jantung coroner
apabila memiliki luas area dibawah kurva:
A. < 25
B.  25
C. < 50
D.  50
E.  70
60. Pembacaan hasil pemeriksaan arteriografi adanya penyakit jantung koroner dilakukan oleh 2 orang
ahli radiologi. Uji statistik untuk menilai kesesuaian pembacaan 2 orang ahli radiologi tersebut adalah:
A. Uji ROC
B. Uji Mantel-Haenszel
C. Uji Kappa
D. Uji Kuder Richardson
E. Uji Cronbach alpha

Baca uraian berikut:


Mahasiswa s2 biomedik melakukan penelitian tentang faktor risiko obesitas pada anak-anak SMP di Kota
Semarang. Subyek penelitian Jeng Dunn adalah 200 anak obesitas dan 200 anak yang tidak obesitas.
Variabel bebas dan terikat keduanya berskala nominal. Dia melakukan analisis statistik, hasilnya adalah
sebagai berikut (Untuk soal no 61 s/d 70):

Faktor Crude OR Adjusted OR (95% CI


Kebiasaan nyemil malam hari 2,8 3,5 (2,5 s/d 4,0)
Berangkat sekolah diantar mobil 1,9 1,4 (1,1 s/d 2,0)
Berangkat sekolah naik sepeda 0,6 0,6 (0,3 s/d 0,7)
Kebiasaan main game 1,9 1,7 (0,7 s/d 2,1)
Tidak membawa uang saku 0,9 0,8 (0,7 s/d 1,1)

61. Rancangan penelitian yang digunakan Jeng Dunn adalah:


A. Belah lintang
B. Kasus kontrol
C. Kohort
D. Eksperimental
E. Kualitatif
62. Nilai crude OR diperoleh dari analisis:
A. Univariat
B. Bivariat
C. Multivariat
D. Path
E. Stratifikasi
63. Rumus untuk menghitung OR dari tabel 2 X 2 adalah:
A. (a+b)(a+c) /(a+b+c+d)
B. ad/bc
C. (a/(a+b)) / (c/(c+d))
D. a/(a+c)
E. (a+d)/(a+b+c+d)

64. Dari nilai adjusted OR hasil analisis Jeng Dunn, variabel yang menjadi faktor protektif untuk terjadinya
obesitas adalah:
A. Kebiasaan nyemil malam hari
B. Berangkat sekolah diantar mobil
C. Berangkat sekolah naik sepeda
D. Kebiasaan main game
E. Tidak membawa uang saku
65. Dari nilai adjusted OR hasil analisis diatas, variabel yang menjadi faktor risiko terkuat untuk terjadinya
obesitas adalah:
A. Kebiasaan nyemil malam hari
B. Berangkat sekolah diantar mobil
C. Berangkat sekolah naik sepeda
D. Kebiasaan main game
E. Tidak membawa uang saku
66. Pada penelitian diatas, analisis bivariate yang tepat untuk digunakan adalah:
A. A. Uji 2
B. Uji Fisher-Exact
C. Uji Mc Nemar
D. A dan B benar
E. A, B dan C benar
67. Pada penelitian diata, analisis multivariat yang tepat untuk digunakan adalah:
A. Uji regresi linier
B. Uji regresi logistic
C. Uji regresi ordinal
D. Uji regresi probit
E. Uji regresi multinomial
68. Variabel bebas yang dapat digunakan pada uji regresi logistic berskala:
A. Nominal
B. Ordinal
C. Kontinyu
D. A dan B benar
E. A, B dan C benar
69. Nilai adjusted OR pada hasil penelitian diatas dihitung dengan cara:
A. ad/bc
B. (a/a+b) / (c/c+d)
C. Y=+X
D. e
E. R2
70. Variabel Kebiasaan main game (OR=1,7 ; 95% CI=0,7 s/d 2,1), terhadap kejadian obesitas adalah:
A. Faktor risiko
B. Faktor protektif
C. Faktor perancu
D. Inkonklusif cenderung protektif
E. Inkonklusif cenderung risiko
71. Pada program SPSS versi 21 keatas, menu untuk melakukan pemeriksaan distribusi suatu data ada
pada menu:
A. Crosstabs
B. Descriptive
C. Frequency
D. Explore
E. Compare means
72. Pada program SPSS versi 21 keatas, menu untuk melakukan uji t-tidak berpasangan ada pada menu:
A. Correlate
B. Regression
C. Crosstabs
D. Nonparameric test
E. Compare means
73. Pada program SPSS versi 21 keatas, menu untuk melakukan uji 2 ada pada menu:
A. Correlate
B. Regression
C. Crosstabs
D. Nonparameric test
E. Compare means
74. Pada program SPSS versi 21 keatas, menu untuk melakukan uji Mann-Whitney ada pada menu:
A. Correlate
B. Regression
C. Crosstabs
D. Nonparameric test
E. Compare means
75. Pada program SPSS versi 21 keatas, menu untuk melakukan uji ANOVA ada pada menu:
A. Correlate
B. Regression
C. Crosstabs
D. Nonparameric tests
E. Compare means
76. Dr. Tingting melakukan penelitian untuk menilai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya
kematian pada anak yang menderita demam berdarah. Mbak Ting Tong juga menilai waktu kapan
terjadinya kematian. Analisis statistik yang dapat digunakan pada penelitian tersebut adalah:
A. Survival analysis
B. Kaplan Meier
C. Logrank analysis
D. Cox Proporsional Hazard Model
E. Semua benar
77. Metode analisis yang digunakan oleh Dr. Tingting untuk membuat kurva survival adalah:
A. Survival analysis
B. Kaplan Meier
C. Logrank analysis
D. Cox Proporsional Hazard Model
E. Semua benar
78. Metode analisis yang digunakan oleh Dr. Tingting untuk membandingkan 2 kurva survival adalah:
A. Survival analysis
B. Kaplan Meier
C. Logrank analysis
D. Cox Proporsional Hazard Model
E. Semua benar
79. Pada analisis Dr. Tingting dijumpai adanya 2 kurva survival yang saling bersilangan, metode analisis
yang digunakan untuk membandingkan 2 kurva survival tersebut adalah:
A. Survival analysis
B. Kaplan Meier
C. Logrank analysis
D. Cox Proporsional Hazard Model
E. Semua benar
Perhatikan gambar berikut:

80. Median survival time dari kurve B adalah pada hari ke- ______ dari length of stay
A. 1
B. 2
C. 6
D. 9
E. 16

Soal no 81-85
Seorang peneliti ingin mengetahui efektifitas Ivermectin (IVM) 300μg/kg selama 5 hari sebagai terapi
Covid 19 derajat sedang dibandingkan dengan placebo. Besar sampel adalah 40 subyek mendapat IVM+
obat standar dan 40 mendapat placebo+obat standar. Variabel terikat adalah gejala hiposmia/anosmia,
lama rawat inap (hari), hasil RT PCR untuk deteksi adanya virus (positive atau negative), dan kadar CRP
serum.

81. Desain penelitian yang terbaik untuk penelitian diatas adalah:


A. Double blind RCT
B. Open label RCT
C. One group RCT
D. Kohort
E. Studi kasus
82. Uji hipotesis untuk menilai perbedaan kejadian hiperosmia/anosmia antara kelompok IVM dengan
kelompok placebo adalah dengan:
A. Uji t-tidak berpasangan
B. Uji Mann-Whitney
C. Uji t-berpasangan
D. Uji Wilcoxon
E. Uji 2 atau Uji Fisher-exact
83. Hasil penilaian normalitas distribusi data lama rawat inap adalah p=0,002. Uji hipotesis untuk menilai
perbedaan lama rawat inap antara kelompok IVM dengan kelompok placebo adalah dengan:
A. Uji t-tidak berpasangan
B. Uji Mann-Whitney
C. Uji t-berpasangan
D. Uji Wilcoxon
E. Uji 2 atau Uji Fisher-exact
84. Hasil penilaian normalitas distribusi data kadar CRP serum adalah p=0,8. Uji hipotesis untuk menilai
perbedaan kadar CRP serum antara kelompok IVM dengan kelompok placebo adalah dengan:
A. Uji t-tidak berpasangan
B. Uji Mann-Whitney
C. Uji t-berpasangan
D. Uji Wilcoxon
E. Uji 2 atau Uji Fisher-exact
85. Uji normaltas distrobusi data untuk penelitian diatas adalah menggunakan uji:
A. Uji Saphiro-Wilk
B. Uji Kolmogorov-Smirnov
C. Uji Cochrane-Q
D. Uji Bland-Altman
E. Uji Wilk-Lamda

86. Perhatikan gambar berikut.


Hal yang benar untuk gambar dibawah ini adalah:

A. Data berdistribusi tidak normal


B. Data berdistribusi normal
C. Distribusi data tidak dapat dinilai
D. Hasil dari uji one sample t-test
E. Hasil dari uji Saphiro Wilk
87. Perhatikan gambar berikut.

Hal yang benar untuk gambar dibawah ini adalah:


A. Data berdistribusi tidak normal
B. Data berdistribusi normal
C. Distribusi data tidak dapat dinilai
D. Hasil dari uji one sample t-test
E. Hasil dari uji Saphiro Wilk
88. Hasil suatu survey menunjukkan besarnya risiko kematian untuk usia lebih dari 60 tahun adalah
OR=6,09 (95% IK= 3,53 s/d 8,66). Berdasarkan informasi tersebut besarnya risiko kematian unuk
kelompok ≤ 60 tahun adalah:
A. 6,09
B. 3,53
C. 8,66
D. 0,16
E. 5,13
89. Hasil suatu survey menunjukkan besarnya risiko kematian untuk usia lebih dari 60 tahun adalah
OR=6,09 (95% IK= 3,53 s/d 8,66). Berdasarkan informasi tersebut besarnya risiko kematian unuk
kelompok ≤ 60 tahun dipopulasi adalah:
A. 0,16
B. 3,53
C. 6,09
D. 8,66
E. 3,53 s/d 8,66
90. Perhatikan gambar berikut:

Hal yang benar terkait gambar diatas adalah:


A. Disebut diagram box-plot
B. Garis ditengah kotak menunjukkan median
C. Seluruh kelonpok berdistribusi normal
D. A dan B benar
E. A, B dan C benar

91. Seorang peneliti menilai hubungan antara lingkar perut dalam cm pada posisi membungkuk dengan
volume cairan asites dalam mL. Hal yang benar tentang hal tersebut adalah:
A. Data tersebut dianalisis dengan uji t-berpasangan
B. Data digambarkan dengan diagram pie
C. Data dianalisis dengan uji regresi linier.
D. Data berskala kategorial
E. Pengukuran lingkar perut dapat menggantikan penukuran volume cairan asites
92. Hal yang benar tentang koefisien korelasi adalah:
A. Seharusnya tidak dihitung bila hubungan yang mendasari antara dua variabel tidak linier.
B. Tidak memberikan bukti adanya hubungan kausal antara dua variabel.
C. Tidak digunakan untuk menilai hubungan sebab akibat antara dua variabel.
D. Harus dilakukan hanya jika asumsi tertentu terpenuhi
E. Semua benar

Perhatikan hasil SPSS analisis untuk menilai pengaruh HDL, LDL serum dengan kolesterol sebagai berikut:

93. Tabel diatas adalah hasil analisis dari uji:


A. Korelasi Spearman
B. Korelasi Pearson
C. Uji regresi linier
D. Uji regresi logistic
E. Uji 2
94. Nilai R pada tabel diatasmenunjukkan:
A. Koefisien korelasi
B. Koefisien regresi
C. Nilai p
D. Koefisien determinasi
E. Rasio odd
95. Berdasarkan hasil diatas, besarnya pengaruh pengaruh kadar HDL, LDL serum dengan perubahan
kadar kolesterol:
A. 29,4%
B. 64,9%
C. 66,6%
D. 81,6%
E. 1%
96. Berdasarkan hasil diatas, hubungan antara kadar HDL, LDL serum dengan kadar kolesterol memiliki
derajat:
A. Derajat sangat rendah
B. Derajat rendah
C. Derajat sedang
D. Derajat kuat
E. Derajat sangat kuat
97. Berdasarkan hasil diatas, pengaruh hubungan antara kadar HDL, LDL serum terhadap kadar kolesterol
dipopulasi adalah:
A. 29,4%
B. 64,9%
C. 66,6%
D. 81,6%
E. 1%

Perhatikan hasil SPSS analisis untuk menilai pengaruh HDL, LDL serum dengan kolesterol sebagai berikut:

98. Hasil diatas menunjukkan:


A. Kadar HDL, LDL serum tidak dapat digunakan untuk memprediksi kadar kolesterol
B. Kadar HDL, LDL serum dapat digunakan untuk memprediksi kadar kolesterol
C. Kadar HDL, LDL serum tidak berhubungan dengan kadar kolesterol
D. Kadar kolesterol dapat digunakan untuk berbeda secara bermakna dengan kadar HDL, LDL serum
E. Hubungan antara kadar HDL, LDL serum dengan kadar kolesterol bersifat konstan
Perhatikan hasil SPSS analisis untuk menilai pengaruh HDL, LDL serum dengan kolesterol sebagai berikut:

99. Hubungan antara kolesterol dengan kadar HDL dan LDL serum ditulis sebagai berikut:
A. Kolesterol=32,907 - 0,953 LDL - 1,097 HDL
B. Kolesterol=32,907 - 0,953 LDL + 1,097 HDL
C. Kolesterol=32,907 + 0,953 LDL + 1,097 HDL
D. Kolesterol=32,907 X 0,953 LDL X 1,097 HDL
E. Kolesterol=32,907 /( 0,953 LDL + 1,097 HDL)
100. Faktor utama yang berpengaruh terhadap kadar kolesterol adalah:
A. LDL
B. HDL
C. Konstanta
D. A + B benar
E. A + B + C benar

Anda mungkin juga menyukai