Kepada Yth.
Kepala Otoritas Kesehatan Bandar Udara, Pelabuhan, Atau Lintas
Batas Darat Negara
Kepala DPMPTSP Kabupaten/Kota............ (disesuaikan)
di .....................
............................20 .......
Pemohon
(……………………..............)
Catatan :
Nama :
Nomor KTP :
Alamat :
Nama Perusahaan :
Jabatan :
............................20 .......
(……………………..............)
Nama : ______________________________
Tempat tanggal lahir : ______________________________
Alamat : ______________________________
Pekerjaan/Jabatan : ______________________________
Perusahaan/Instansi : ______________________________
Catatan:
*Jika ada
............, 20..................
Tim Peninjauan Lapangan
1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
CONTOH
SURAT REKOMENDASI
PENERBITAN SERTIFIKAT LAIK HIGIENE SANITASI (SLHS)
Kepada Yth.
Kepala …..……….
di…………………..
menyatakan bahwa:
Nama TPP : ..................................................
Nama Pengelola/Pemilik/
Penanggung jawab : ………………………………………….
Alamat : ………………………………………..
Catatan:
*coret yang tidak perlu
CONTOH
SERTIFIKAT LAIK HIGIENE SANITASI
LOGO INSTANSI
SERTIFIKAT
LAIK HIGIENE SANITASI ............
Nomor : SLHS ...
Berdasarkan pertimbangan:
1. Peraturan. . .
2. Peraturan Daerah .....
3. Pemenuhan komitmen
Ketentuan :
Sertifikat Laik Higiene Sanitasi ........ berlaku selama 3 (tiga) tahun
sejak tanggal diterbitkan.
Kepala…………….
Stempel instansi
(nama lengkap)
84. STANDAR LABEL PENGAWASAN/PEMBINAAN (HIGIENE SANITASI
PANGAN)
KBLI 56102 Rumah/Warung makan
KBLI 56103 Kedai Makanan
No
KBLI 56104 Penyediaan Makanan Keliling Tempat Tidak Tetap
KBLI 56109 Restoran dan Penyediaan Makanan Keliling Lainnya
1 Ruang Lingkup Standar ini bertujuan untuk memenuhi
persyaratan higiene sanitasi pangan olahan
siap saji, pada:
a. KBLI 56102 meliputi rumah makan
golongan A1
b. KBLI 56103 meliputi rumah makan
golongan A2
c. KBLI 56104 meliputi:
1) Gerai pangan jajanan keliling golongan
A1
2) Gerai pangan jajanan keliling golongan
A2
3) Gerai pangan jajanan keliling golongan
B
d. KBLI 56109 meliputi:
1) Gerai Pangan jajanan
2) Sentra pangan jajanan/kantin atau
usaha sejenis
3) Dapur gerai pangan jajanan
1) Label pengawasan/pembinaan
b. Pengawasan
1) Untuk wilayah bandar udara,
pelabuhan, lintas batas darat negara
label pengawasan/pembinaan
dikeluarkan oleh Otoritas kesehatan
bandar udara, pelabuhan, lintas batas
darat negara.
2) Untuk wilayah kabupaten/kota, label
pengawasan/pembinaan dikeluarkan
oleh dinas kesehatan.
3) Setiap pengelola/pemilik/penanggung
jawab TPP dan penjamah pangan wajib
mengikuti penyuluhan keamanan
pangan siap saji.
4) pengelola/pemilik/penanggung jawab
dan penjamah pangan yang mengikuti
penyuluhan keamanan pangan siap
saji dapat diberikan sertifikat
penyuluhan, yang dikeluarkan oleh:
a) Kementerian Kesehatan
b) Pemerintah Daerah Provinsi
c) Pemerintah Daerah Kabupaten/
Kota
5) Label pengawasan/pembinaan berlaku
untuk satu lokasi TPP.
6) TPP yang berada di wilayah Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Pusat seperti
rumah sakit vertikal, balai pelatihan,
dan wilayah khusus milik Pusat, maka
label pengawasan/pembinaan
diberikan oleh Pemerintah Daerah
setempat. contoh: Lembaga
Pemasyarakatan/Lapas, Stasiun
Kereta Api, dan Terminal Kelas A.
7) Penyelenggaraan pelaksanaan
pengawasan melalui:
a) Pemberian label pengawasan/
pembinaan.
b) Inspeksi Kesehatan Lingkungan
(IKL).
c) Uji petik pemeriksaan sampel
pangan.
d) Setiap TPP dapat mencantumkan
komposisi bahan pangan dari
produk yang dihasilkan dan dapat
diakses dengan mudah oleh
konsumen.
8) Penilaian mandiri (self assessment)
oleh pelaku usaha sesuai dengan
format yang berlaku.
9) Pengawasan dilakukan oleh:
a) Kementerian Kesehatan
b) Dinas Kesehatan
10) Hasil pengawasan:
a) Dinas kesehatan kabupaten/kota
melaporkan secara berjenjang
sampai ke Kementerian Kesehatan.
b) Otoritas kesehatan bandar udara,
pelabuhan, atau lintas batas darat
negara melaporkan Kepada
Direktorat Jenderal pengampu
program.
11) Label pengawasan/pembinaan
diberikan oleh dinas kesehatan atau
Otoritas kesehatan bandar udara,
pelabuhan, atau lintas batas darat
negara.
12) Tata cara pemberian label
pengawasan/pembinaan:
a) Pendataan pedagang
(pengelola/pemilik/penanggung
jawab) oleh dinas kesehatan atau
Otoritas kesehatan bandar udara,
pelabuhan, atau lintas batas darat
negara.
(1) Pengelola/pemilik/penanggung
jawab dan penjamah pangan
dikumpulkan di salah satu
tempat dan diberikan
penyuluhan keamanan pangan
siap saji.
e) Label pengawasan/pembinaan
berlaku untuk satu lokasi TPP.
c. Pembinaan
1) Kementerian Kesehatan, Dinas
Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Otoritas kesehatan
bandar udara, pelabuhan, atau lintas
batas darat negara berkewajiban
melaksanakan pembinaan terhadap
petugas kesehatan lingkungan melalui
kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
Teknis, Advokasi dan Sosialisasi dan
Bimbingan Teknis.
2) Pembinaan dilakukan secara berkala,
baik secara terpadu maupun masing-
masing sesuai kewenangan.
d. Pelaporan
Dinas kesehatan provinsi dan
kabupaten/kota melakukan pelaporan
terintegrasi secara elektronik (emonev)
untuk kebutuhan tindak lanjut evaluasi
program dalam pembinaan dan pengawasan
antara lain:
a) Data hasil IKL berbasis risiko;
b) Data KLB Keracunan Pangan; dan
c) Data TPP yang sudah memiliki label
pengawasan/pembinaan.
f. Perangkat Pengawasan/kuesioner
Formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan
(Terlampir)
Form IKL Rumah Makan
FORMULIR INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
RUMAH MAKAN GOLONGAN A1 DAN A2
Lingkari
pada nilai
jika
No Kriteria Penilaian persyarat
an tidak
terpenuhi
A1 A2
Inspeksi Area Luar TPP
1 Lokasi bebas banjir 3 3
2 Lokasi bebas dari pencemaran bau/asap/debu/kotoran 1 1
Lokasi bebas dari sumber vektor dan binatang pembawa
3 1 1
penyakit
4 Tenda tidak bocor (kedap air), kuat dan mudah dibersihkan NA 2
Inspeksi Area Pelayanan Konsumen
1 Area tempat makan konsumen bersih 1 1
Dinding ruang makan bersih (jika tidak ada dinding, maka
2 1
abaikan persyaratan ini) 1
Ventilasi udara baik (bisa menggunakan ventilasi udara
3 1 1
alami atau buatan)
Memiliki tempat sampah: 1 1
4
a. Tertutup rapat 1 1
Tidak ada tumpukan sampah. Frekuensi pembuangan
b. 2 2
teratur
Tempat/area makan atau meja makan konsumen:
a. Bersih dan mudah dibersihkan 3 3
5
b. Utuh/rata 1 1
c. Kedap air 1 1
Peralatan yang digunakan untuk penyajian (piring, sendok,
panci dan lainnya):
a. Bersih 3 3
6
b. Utuh 2 2
c. Aman bagi kesehatan 3 3
d. Tara pangan (food grade) 3 3
Pangan yang tidak dikemas harus disajikan dengan penutup
7 3 3
(tudung saji) atau di dalam lemari display yang tertutup
Pangan segar yang langsung dikonsumsi seperti buah potong
dan salad disimpan dalam suhu yang aman yaitu di bawah
8 3 3
50C (lemari pendingin) atau di wadah bersuhu
dingin/(coolbox)
Pangan siap saji berkuah disimpan dalam kondisi panas
9 3 3
dengan suhu di atas 60 0C (wadah dengan pemanas)
Pangan matang yang mudah rusak dan disimpan pada suhu
10 ruang dikonsumsi maksimal 4 jam setelah dimasak, jika 3 3
masih akan dikonsumsi harus dilakukan pemanasan ulang
Tidak ada vektor dan binatang pembawa penyakit atau
11 3 3
hewan peliharaan berkeliaran di area ini
Personel yang menyentuh uang saat melayani pembayaran,
12 tidak menyentuh pangan secara langsung sebelum 3 3
melakukan cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer
Inspeksi Area Dapur / Penyiapan Pangan
A Umum
1 Tersedia akses ke sumber air yang aman 2 2
2 Tersedia akses jamban/toilet yang mudah diakses 2 2
Tersedia tempat pencucian peralatan dan bahan pangan,
yang:
a. Menggunakan air mengalir 2 2
3
Pencucian tidak dilakukan di area sumber kontaminasi
b. (kamar mandi, jamban, kamar mandi umum, sungai, 3 3
atau air permukaan seperti danau, dan lainnya)
Tersedia tempat cuci tangan, dengan: 3 3
4 a. Air mengalir 3 3
b. Sabun cuci tangan 3 3
5 Tersedia tempat sampah yang tertutup 2 2
Tersedia tempat penyimpanan pangan yang bersih
6 2 2
terlindung dari bahan kimia, serta vektor dan binatang
pembawa penyakit