AJAR
BARISAN DAN DERET
ARITMATIKA
Disusun Oleh :
Siwi Nugrahaeni, S.Pd
A. Pola barisan
BARISAN BILANGAN
Dapatkan anda menuliskan dua angka berikutnya yang mungkin untuk masing-masing
barisan bilangan di bawah ini:
1. 1, 3, 5, ..., ...
2. 500, 400, 320, 260, ..., ...
3. 1, 1, 2, 3, 5, ..., ...
4. 2, 3, 5, 8, 13, 21, ..., ...
Barisan bilangan di atas sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Anda mungkin
menjumpai barisan bilangan (1) jika mencari nomor rumah. Barisan (2) merupakan harga
televisi dalam ribuan rupian yang disusutkan 20% pertahun. Barisan (3) dan (4) adalah
barisan Fibonaci yang dapat anda teliliti dalam susunan daun, segmen-segmen dalam buah
nanas atau biji cemara.
"Barisan bilangan adalah sekumpulan bilangan yang tersusun menurut pola tertentu".
Contoh soal:
1. Beberapa tutup botol dikelompokkan dan disusun sehingga setiap kelompok tersusun
dalam bentuk persegi sebagai berikut.
a. Hitu
nglah banyaknya tutup botol pada masing-masing gambar gambar. Tuliskan
b. Perhatikan pola bilangan yang telah kalian peroleh. Tentukan banyak tutup botol
pada susunan ke-15?
2. Sebuah barisan didefinisikan Un = n2 – 2n – 1, dengan n bilangan asli.
a. Tuliskan bentuk barisannya
3
b. Tentukan nilai suku ke-10
3. Suatu grup nasyid dijadwalkan latihan setiap Rabu pada bulan Agustus. Jika latihan
pertama dilakukan pada tanggal 3, tentukan jadwal latihan nasyid pada bulan tersebut.
Jawab:
1. a. 1, 4, 9, 16, 25, 36
b. Susunan (U) Banyak tutup botol Pola
U1 1 1=1x1
U2 4 4=2x2
U3 9 9=3x3
U4 16 16 = 4 x 4
U5 25 25 = 5 x 5
Un …… Un = n2
DERET BILANGAN
Deret bilangan merupakan jumlah dari suku-suku pada barisan bilangan. Jika U1, U2, U3, ...,Un
adalah barisan bilangan maka U1 + U2+ U3+ ... +Un adalah sebuah deret bilanagn.
B. Konsep Barisan Aritmatika
Bagaimana cara menentukan banyak jeruk dalam tumpukan
tersebut? Apakah banyaknya jeruk dapat dihitung dengan pola
tertentu? Bagaimanakah caranya? Simak pembelajaran dengan
cermat!
Sekarang coba bayangkan jeruk-jeruk tersebut
disusun hingga membentuk piramida. Apakah dengan begitu jumlah jeruk dapat terhitung?
Dari susunan di atas dapat kita ketahui, jumlah jeruk pada tumpukan bawah akan berjumlah
lebih banyak dari jumlah jeruk yang berada di tumpukan atas. Susunan jeruk tersebut membentuk
sebuah pola, yaitu:
1 3 6 10 15 …
2 3 4 5 …
Beda setiap
bilangan
1 1 1 1
Pola di atas kita kenal sebagai pola bilangan segitiga. Pola tersebut menyatakan bahwa beda
setiap dua bilangan yang berdekatan pada barisan 2, 3, 4, 5,... adalah tetap yaitu 1. Dengan
demikian barisan 2, 3, 4, 5,... disebut “Barisan Aritmatika” dan barisan 1, 3, 6, 10, 15, ... disebut
“Barisan Aritmatika Tingkat Dua”.
Bagaimana jika jeruk-jeruk tersebut disusun membentuk persegi. Apa yang akan ditemukan?
Aminah, seorang pengerajin batik melayu di Riau, ia dapat menyelesaikan 6 helai kain batik berukuran
2,4 m × 1,5 m selama 1 bulan. Permintaan kain batik terus bertambah sehingga Aminah harus
menyediakan 9 helai kain batik pada bulan kedua, dan 12 helai pada bulan ketiga. Dia menduga, jumlah
kain batik untuk bulan berikutnya akan 3 lebih banyak dari bulan sebelumnya. Dengan pola kerja
tersebut, pada bulan berapakah Aminah menyelesaikan 63 helai kain batik?
Penyelesaian:
Dari permasalahan di atas, dapat dituliskan jumlah kain batik sejak bulan pertama yaitu sebagai berikut:
Bulan I : u1 = a = 6
Bulan II : u2 = 6 + 3 = 9
Bulan III : u3 = 6 + 3 + 3 = 6 + 2(3) = 12
Bulan IV : u4 = 6 + 3 + 3 + 3 = 6 + 3(3) = 15
Bulan V : u5 = 6 + 3 + 3 + 3 + 3 = 6 + 4(3) = 18
Demikian seterusnya, setiap bulan bertambah permintaan 3 helai kain batik, hingga bulan ke-n
yaitu:
Bulan n : un = 6 + (n – 1).3 dengan n merupakan bilangan asli.
Sesuai dengan pola yang di atas, maka 63 helai kain batik dapat diselesaikan pada bulan ke-n dan untuk
menentukan n dapat diperoleh dari:
63 = 6 + (n – 1) 3
63 = 3 + 3n
3n = 60
n = 20
Jadi, pada bulan ke-20 Aminah sudah mampu menyelesaikan 63 helai kain batik.
C. Barisan Aritmetika
Perhatikan barisan bilangan berikut ini :
a. 1, 3, 5, 7, ..., 99
b. 2, 4, 6, 8, ..., 100
c. 16, 13, 10, 7, ..., - 56.
Dari beberapa barisan bilangan di atas tampak bahwa antara suku – suku pada barisan itu
memiliki pola tertentu yaitu selisih antara dua suku yang berurutan selalu sama (tetap). Barisan
dengan pola tersebut dinamakan barisan aritmetika. Selisih tetap antara dua suku berurutan
disebut dengan beda (b). Jadi b = U2 – U1 = U3 – U2 = U4– U3 = .... = Un – Un-1.
Jika suku pertama (U1) dinyatakan a, selisih (beda) antara dua suku berurutan diberi notasi
b dan suku barisan ke-n dilambangkan dengan Un maka maka bentuk umum barisan arimetika
dinyatakan sebagai berikut:
U1 = a = a + 0.b = a + (1 – 1)b
U2 = U1 + b = a + b = a + 1.b = a + (2 – 1)b
U3 = U2 + b = (a + b) + b = a + 2.b = a + (3 – 1)b
U4 = U3 + b = (a + 2b) + b = a + 3.b = a + (4 – 1)b
dst
Jadi rumus suku ke-n barisan aritmetika: Un = a + (n – 1)b
dengan b = Un – Un-1 sebuah konstanta yang tidak tergantung dengan nilai n.
Contoh :
1. Tentukan suku pertama, beda, rumus suku ke-n dan suku ke-12 dari barisan 4, 8, 12,
16, ...
Jawab :
Suku pertama U1 = a = 4
Beda (b) = U2 – U1 = 8 – 4 = 4
Rumus suku ke-n (Un) = a + (n – 1)b
= 4 + (n – 1)4
= 4 + 4n – 4
= 4n
Suku ke-12 (U12) = 4.12 = 48
2. Suatu perusahaan pada tahun pertama memproduksi 5.000 unit barang. Pada tahun
berikutnya produksi turun secara bertahap sebesar 80 unit per tahun. Pada tahun ke berapa
perusahaan tersebut memproduksi 3.000 unit barang.
Jawab :
Penurunan produksi bernilai tetap, merupakan persoalan barisan aritmetika dengan beda (b) =
- 80, a = 5.000 dan Un = 3.000 sehingga didapat
Un = a + (n – 1)b
3.000 = 5.000 + (n – 1).(- 80)
3.000 = 5.000 – 80n + 80
80n = 2.000 + 80
80n = 2.080
2.080
n =
80
n = 26
Jadi, perusahaan memproduksi 3.000 unit barang terjadi pada tahun ke – 26.
3. Diketahui barisan aritmetika dengan suku kelima sama dengan 5 dan suku kesepuluh
sama dengan 15. Tentukan suku ke-20 dari barisan tersebut.
Jawab :
Un = 5 → a + (5 – 1)b = 5 → a + 4b = 5
U10 = 15 → a + (10 – 1)b = 15 → a + 9b = 15
-5b = - 10
b = 2
a + 4b = 5
a + 4.2= 5
a + 8 = 5
a = - 3
U20 = a + (20 – 1)b = - 3 + 19.2 = - 3 + 38 = 35
Contoh :
1. Diketahui rumus suku ke – n suatu deret aritmetika Un = 6 – 2n. Hitunglah jumlah 20 suku
pertamanya.
Jawab :
U1 = 6 – 2.1 = 4
U20 = 6 – 2.20 = - 34
n
Sn = (a + Un)
2
20
S20 = (4 + (- 34)) = 10(- 30) = - 300
2
Jadi, jumlah 20 suku pertamanya adalah – 300.
4. Gaji seorang karyawan setiap bulan dinaikkan sebesar Rp. 50.000,00. Jika gaji pertama
karyawan tersebut Rp. 1.000.000,00, tentukan gaji selama satu tahun pertama.
Jawab :
a = 1.000.000, b = 50.000, n = 12 bulan
n
Sn = (2a+(n-1)b)
2
12
S12 = (2x1.000.000+(12-1)(50.000)
2
= 6(2.000.000 + 11(50.000))
= 6(2.550.000) = 15.300.000
Jadi, jumlah gaji karyawan tersebut selama setahun adalah Rp. 15.300.000,00
5. Rumus jumlah n suku pertama deret aritmetika adalah Sn = 2n2 – 3n + 5. Tentukan suku
kesepuluh deret tersebut.
Jawab :
Sn = 2n2 – 3n + 5
Sn-1 = 2n2 – 7n + 10
----------------------------- -
Un = 4n – 5
Jadi U10 = 4.10 – 5 = 35
E. Latihan
Rangkuman Materi:
1. Barisan aritmetika memiliki pola yaitu selisih antara dua suku yang berurutan selalu
tetap
2. Rumus suku ke-n barisan aritmetika: U n =a+ ( n −1 ) b
3. Deret aritmetika adalah barisan jumlah n suku pertama dari barisan aritmetika
4. Rumus jumlan n suku pertama deret aritmetika:
n n
Sn = (a + Un) atau Sn = (2a + (n-1)b)
2 2