Anda di halaman 1dari 9

Pengenalan Pabrik

Pendataan peralatan Distilasi,Absorpsi dan Evaporasi di Industri Pabrik

Disusun Oeh:

Nama : Ira Mayasari

Kelas : 3 EGD

NPM : 062040412309

Dosen Pengampu : Ir. Sahrul Effendy. A.,M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2022/2023
A. Pendataan peralatan Distilasi,Absorpsi dan Evaporasi di Industri Pabrik

No Jenis industri Distilasi Absorpsi Evaporasi


1. Industri Pupuk urea ✔ ✔ ✔
2. Industri Pengelolahan ✔ ✔ ✔

minyak bumi
3. Industri pengelolahan ✔ ✔ ✔

minyak alam
4. Industri pulp dan - - -
paper
5. Industri semen - - -
6. Pembangkit listrik - - ✔

tenaga uap
7. Industri gula - - ✔
8. Industri minyak sawit ✔ ✔
9. Insutri asam nitrat ✔ ✔ ✔
10. Industri Etanol ✔ ✔ ✔

B. Proses peralatan
 Proses Distilasi
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan

perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas).

Susunan rangkaian alat distilasi sederhana:

1. wadah air

2. labu distilasi

3. sambungan

4. termometer

5. kondensor

6. aliran masuk air dingin

7. aliran keluar air dingin

8. labu distilat

9. lubang udara

10. tempat keluarnya distilat

11. penangas

12. air penangas


13. larutan zat

14. wadah labu distilat.

Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia
jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu
larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal
distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.

Jenis –Jenis Distilasi

Ada 4 jenis distilasi yang akan dibahas disini, yaitu distilasi sederhana, distilasi
fraksionasi, distilasi uap, dan distilasi vakum. Selain itu ada pula distilasi ekstraktif dan
distilasi azeotropik homogen, distilasi dengan menggunakan garam berion, distilasi
pressure-swing, serta distilasi reaktif.

 Distilasi sederhana

Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh
atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka
komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan
titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk
menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana
digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.

 Distilasi fraksionisasi
Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau
lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat
digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja
pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini
digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam
minyak mentah

Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom


fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-
beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian
distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil
cairannya.

 Distilasi uap

Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil,
dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau
campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode distilasi ini tidak dapat
digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan
air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk
mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai
penurun tekanan pada sistem distilasi ini.
 Distilasi skala industri

Diagram kolom distilasi vakum skala industri yang umum digunakan dalam
penyulingan minyak. Umumnya proses distilasi dalam skala industri dilakukan dalam
menara, oleh karena itu unit proses dari distilasi ini sering disebut sebagai menara distilasi
(MD). Menara distilasi biasanya berukuran 2-5 meter dalam diameter dan tinggi berkisar
antara 6-15 meter. Masukan dari menara distilasi biasanya berupa cair jenuh, yaitu cairan
yang dengan berkurang tekanan sedikit saja sudah akan terbentuk uap dan memiliki dua
arus keluaran, arus yang di atas adalah arus yang lebih volatil (mudah menguap) dan arus
bawah yang terdiri dari komponen berat.

Menara distilasi terbagi dalam 2 jenis kategori besar:

 Menara Distilasi tipe Stagewise, menara ini terdiri dari banyak piringan yang
memungkinkan kesetimbangan terbagi-bagi dalam setiap piringannya, dan
 Menara Distilasi tipe Continous, yang terdiri dari pengemasan dan kesetimbangan
cair-gasnya terjadi di sepanjang kolom menara.

2. Proses absorpsi
Dalam ilmu kimia, absorpsi atau penyerapan adalah fenomena fisika atau kimia atau
suatu proses di mana atom, molekul atau ion memasuki fase ruah – bahan cair atau padat.
Absorpsi berbeda dengan adsorpsi, karena molekul-molekul yang mengalami absorpsi
memasuki volume, tidak hanya di permukaan saja (seperti yang terjadi pada adsorpsi). Istilah
yang lebih umum adalah serapan (bahasa Inggris: sorption), yang meliputi absorpsi, adsorpsi,
dan pertukaran ion. Absorpsi adalah suatu kondisi di mana sesuatu memasuki zat lain.

Penjerap laboratorium. 1a): CO2 inlet; 1b): H2O inlet; 2): outlet 3): kolom absorpsi; 4):
kemasan.

Dalam banyak proses teknologi penting, absorpsi kimia digunakan untuk proses
fisika, misalnya absorpsi karbon dioksida oleh natrium hidroksida – semacam proses
asam-basa yang tidak mematuhi hukum partisi Nernst. Beberapa contoh efek ini dapat
dilihat pada artikel ekstraksi cair-cair. Adalah hal yang mungkin untuk mengekstraksi
suatu zat terlarut (solut) dari sastu fase cair ke fase cair lainnya tanpa reaksi kimia.
Contoh solut semacam ini adalah gas mulia dan osmium tetroksida.

Proses absorpsi berarti bahwa zat menangkap dan memindahkan energi. Absorben
mendistribusikan bahan yang ditangkapnya secara menyeluruh, sementara adsorben
hanya mendistribusikannya di permukaan saja Proses gas atau cair yang menembus ke
dalam badan adsorben secara umum dikenal sebagai absorpsi.

JENIS-JENIS ABSORPSI

Absorpsi adalah suatu proses yang dapat berupa kimia (reaktif) maupun fisika (tak-
reaktif).

 Absorpsi kimia
Absorpsi kimia atau absorpsi reaktif adalah reaksi kimia antara bahan yang
diabsorpsi dan yang mengabsorbsi. Kadang-kadang, ia merupakan kombinasi
dengan absorpsi fisika. Absorpsi jenis ini bergantung pada stoikiometri reaksi dan
konsentrasi reaktannya.

3. Proses Evaporator

Prinsip Kerja Evaporator

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, evaporator merupakan alat untuk
menegevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya merupakan cara kerja dari evaporasi itu
sendiri. Cara kerjanya ialah dengan menambahkan kalor atau panas yang bertujuan untuk
memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat pelarut yang memiliki titik didih yang
rendah dengan pelarut yang memiliki titik didih yang tinggi sehingga pelarut yang
memiliki titik didih yang rendah akan menguap dan hanya menyisahkan larutan yang
lebih pekat dan memiliki konsentrasi yang tinggi. Proses evaporasi memiliki ketentuan,
yaitu:

Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih antar zat-zatnya.

1. Titik didih cairan dipengaruhi oleh tekanan.


2. Dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
3. Titik didih cairan yang mengandung zat yang tidak menguap akn tergantung
tekanan dan kadar zat tersebut.
4. Beda titik didih larutan dengan titik didih cairan murni disebut kenaikan titik didih
(boilingrange).
Dalam dunia industri baik industri yang berskala besar maupun kecil, penggunaan
evaporator tentunya sangat dibutuhkan agar dapat menghasilkan produk sesuai dengan yang
diinginkan, seperti industri kimia dan industri makanan, contohnya proses pembuatan garam,
bahan baku garam dihasilkan dari air laut yang tentunya memiliki kandungan air, sehingga
garam akan dimasukkan ke dalam evapotor dan dievaporasikan agar mengubah air menjadi
uap dan dikeluarkan sehingga yang tersisa hanya larutan mineral-mineral yang terdapat
dalam evaporator. Khusus untuk industri migas, evaporator digunakan untuk memekatkan
larutan crudeoil dengan menghilangkan kadar airnya sehingga meringankan kinerja kolom
Destilasi. Dalam skala komersial, proses evaporasi membutuhkan peralatan pendukung
seperti kondensor, perangkap uap, injeksi uap dan evaporator itu sendiri.

Tipe Evaporator Berdasarkan Cara Pemanasan

Jenis-jenis evaporator dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:


 DirectFired Evaporator, merupkan jenis evaporator dengan cara pengapian
langsung dimanaapai dan pembakar gas dipisahkan dari cairan mendidih dengan
pembatas dinding besi atau permukaan untuk memanaskan.
 SubmergedCombution Evaporator, yaitu evaporator yang dipanaskan oleh api
yang menyala dibawah permukaan cairan, dimana gas yang panas bergelembung
melewati cairan.
 SteamHeated Evaporator, adalah evaporator yang menggunakan pemanas steam atau
uap lain yang dapat dikondensasi, sumber panas dimana uap terkondensasai pada
suatu sisi di permukaan pemanas dan kemudian panas ditransmisi lewat dinding ke
cairan yang mendidih.

Anda mungkin juga menyukai