Disusun oleh :
Adapun dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang apa saja yang termasuk dalam
bahan habis dan alat-alat laboratorium.
Dalam pembuatan makalah ini tentu masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun,sehingga untuk penyusunan makalah berikutnya dapat lebih baik lagi.
Penulis
i
Daftar Isi
Judul
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………..i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………..ii
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………….1
Bab II Pembahasan……………………………………………………………………………......2
2.1 Bahan Habis Laboratorium…………………………………………………………..2
2.2 Alat –alat Laboratorium…………………………………………………………….. 4
2.3 Alat – alat Perbaikan Laboratorium………………………………………………….6
2.4 Cara Menyimpan Alat- alat Laboratorium…………………………………………..9
Bab III Penutup…………………………………………………………………………………..10
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………10
3.2 Saran ……………………………………………………………………………….10
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………11
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laboratorium adalah tempat dimana beragam jenis penelitian ilmiah dan percobaan
dilakukan. Sebuah laboratorium digunakan untuk pengamatan dan pengujian.
Subjek ilmu pengetahuan sebagai keseluruhan adalah subjek yang luas yang terdiri dari
berbagai bidang studi,meskipun kategori utama adalah fisika,biologi,kimia dan medis dimana
ada kebutuhan maksimum untuk peralatan laboratorium. Fakta umum bahwa kebutuhan
dasar di laboratorium adalah peralatan laboratorium . Tidak ada eksperimen yang bisa
dilakukan tanpa menggunakan peralatan laboratorium.
Aparat laboratorium digunakan selama proses eksperimentasi untuk mengumpulkan
data,untuk memegang sampel,solusi panas atau campuran,untuk mengukur,dan berbagai
tugas tugas seperti lainnya.
1.2 Rumusan Masakah
1. Apa saja bahan habis dalam laboratorium fisika?
2. Bagaimana klasifikasi alat-alat laboratorium?
3. Apa saja alat-alat perbaikan di laboratorium?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui bahan habis dalam laboratorium fisika
b. Mengetahui klasifikasi alat-alat laboratorium
c. Mengetahui alat-alat perbaikan di laboratorium
1
BAB II PEMBAHASAN
2
Paku keeling Sambungan kuat dan rapat,pada
konstruksi boiler (boiler,tangki
dan pipa-pipa tekanan tinggi).
Sambungan kuat pada
konstruksi baja
(bangunan,jembatan,dan crane)
Sambungan rapat,pada tabung
dan tangki (tabung
pendek,cerobong,pipa-pipa
tekanan)
Sambungan pengikat,untuk
penutup chasis (misalnya:
pesawat terbang,kapal).
Spiritus Bahan pendingin anti
beku,pelarut,bahan bakar dan
sebagai bahan aditif bagi
etanol industri.
3
Batu baterai Sebagai penghasil tegangan
Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan bahan habis antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Pemilihan alat-alat yang harus dimasukkan ke dalam kelompok bahan habis
2. Pemberian label nama dan atribut yang jelas bagi setiap bahan habis,agar tidak tertukar
penyimpanan dan pemakaiannya.
3. Cantumkan catatan,peringatan dan perhatian cara menggunakan yang tepat dan aman
4. Penyimpanan yang sesuai dengan karakteristik alat ,misalnya:
Tempat penyimpanan yang tepat apakah dari kayu,plastic,kaca dsb
Ditutup dengan rapat
Tidak ditutup rapat atau dibiarkan terbuka
Suhu dan kelembapan tempat-tempat penyimpanan yang sesuai,apakah bahan
harus disimpan di tempat yang kering,di tempat yang sejuk,jangan di tempat yang
lembab,atau harus dalam lemari es atau freezer,di tempat yang terang atau gelap
dsb.
Bila bahan habis termasuk bahan yang mudah terbakar,maka harus disimpan jauh
dari sumber api atau sumber panas,atau bahkan membelinya jangan terlalu
banyak,cukup sekali pakai habis saja.
5. Perhatikan batas waktu pemakaian kadaluarsanya.
6. Pengadaan yang sesuai dengan kebutuhan,jangan sampai berlebihan sehingga sisa
menjadi lewat batas waktu pemakaian atau kadaluarsa.
7. Termasuk ke dalam bahan-bahan habis adalah bahan bahan (padat,cair dan gas)
pembersih seperti sabun dan pembersih lantai,cairan khusus pembersih lensa,lap,tissue
dan sebagainya.
2.2 Alat – alat Laboratorium
Berbicara tentang laboratorium maka tak jauh dengan membicarakan tentang pengelolaan
alat-alat praktikum. Melui pemeliharaan yang baik dapat memperpanjang usia penggunaan alat-
alat tersebut. Setiap alat yang akan dipersiapkan itu harus benar-benar dalam kondisi:
- Siap pakai
4
- Bersih
- Terkalibrasi
- Beroperasi dengan baik
Peralatan yang ada harus juga disertai dengan buku petunjuk pengoperasian. Hal ini
untuk mengantisipasi bila terjadi kerusakan,buku manual tersebut dapat dimanfaatkan oleh
teknisi/laboran seperlunya. Teknisi laboratorium yang ada harus senantiasa berada di
tempat,karena setiap kali peralatan dioperasikan kemungkinan alat tidak dapat beroperasi dengan
baik.
Beberapa peralatan laboratorium yang dimiliki kiranya dapat disusun secara teratur pada
suatu tempat tertentu. Seperti rak atau meja yang disediakan. Sebaiknya dalam penyusunan alat –
alat pun dikelompokkan berdasarkan penggunaannya. Penataan dan penyimpanan alat-alat
laboratorium sangat perlu memperhatikan karakteristik dan spesifikasinya,baik untuk alasan
keamanan alat,kemudahan pencarian dan pemeriksaan,perawatan dan pemeliharaan, ataupun
sekedar kerapihan penyimpanan. Oleh karena itu alat-alat di laboratorium perlu dikelompokkan
atau diklasifikasikan berdasarkan kriteria yang sesuai dengan tujuan pengelompokannya.
Kriteria klasifikasi alat-alat laboratorium:
Bahan pembuatan
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium dikelompokkan berdasarkan bahan utama
pembuatnya,misalnya kayu,plastik, kaca,logam dsb.
Massa
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium dikelompokkan berdasarkan bobot dan
massanya apakah alat-alat itu ringan atau berat.
Bentuk dan volume
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium dikelompokkan berdasarkan bentuk dan
ukuran volumenya,misalnya besar,kecil,bola,kubus,balok,silinder dsb.
Pabrik pembuat
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium dikelompokkan berdasarkan produsen atau
pabrik yang membuatnya. Pengelompokan ini tentu dengan menyebutkan nama PT
pabrik pembuat dan negaranya.
Letak dan cara penyimpanannya
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium dikelompokkan berdasarkan letak dan cara
penyimpanan atau pemasangannya. Berdasarkan kriteria ini alat dikelompokkan atas alat-
alat permanen dan alat-alat tidak permanen.
Usia pakai
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium dikelompokkan berdasarkan usia pakainya.
Usia pakai adalah waktu yang menyatakan berapa lama atau berapa kali alat itu dapat
digunakan dan berfungsi dengan baik dan benar sesuai spesifikasi pembuatannya.
Konsep fisika
5
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium dikelompokkan berdasarkan konsep atau
materi fisika yang berkaitan dengannya. Misalnya alat-alat mekanika,alat –alat listrik-
magnet,alat-alat optic dsb.
Fungsi/kegunaan
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium dikelompokkan berdasarkan fungsinya
ketika digunakan apakah sebagai alat ukur yang dapat digunakan pada lebih dari satu
percobaan,sebagai satu set percobaan,sebagai alat peraga,sebagai alat perbaikan atau
yang lainnya.
Secara garis besar alat-alat laboratorium dibagi menjadi dua kelompok yaitu alat –alat
permanen dan alat-alat tidak permanen.
Alat – alat permanen
Alat-alat permanen adalah alat alat fisika yang disimpan dan sekaligus dipasang (siap
digunakan) di tempat tertentu,tidak harus atau bahkan tidak boleh dipindah-pindahkan
tempatnya. Beberapa contoh alat yang dapat dipandang sebagai alat permanen misalnya :
Barometer,untuk mengukur tekanan udara di laboratorium
Termometer suhu ruangan,untuk mengukur suhu udara di laboratorium
Hygrometer untuk mengukur kelembaman udara dalam ruangan laboratorium
Bandul fisis
Pesawat atwood
Foto,diagram,gambar,poster,contoh grafik
Pembakar Bunsen dan instalasi gasnya
Pemasangan alat-alat permanen hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini:
Pemilihan tempat yang strategis untuk pengamatan dan bahkan melakukan
percobaan
Ketepatan posisi pemasangan di tempat yang sudah ditentukan
Tempat pemasangan dan alat yang dipasang ditempat itu harus terhindar dari
faktor-faktor yang dapat mengganggu atau merusak alat seperti panas
matahari,kelembaman ,banyak getaran dsb.
Setiap alat permanen dapat diberi kartu alat yang menjelaskan nama dan atribut –
atribut lain,alat tersebut seperti jumlah,spesifikasi,asesoris,dan tempat
penyimpanannya.
Alat – alat tidak permanen
Sebagian besar alat-alat fisika adalah alat-alat tidak permanen. Alat –alat tidak
permanen adalah alat-alat yang penyimpanannya dan pemakaiannya dapat berpindah-
pindah tempat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penyimpanan atau
penggunaannya. Alat –alat tidak permanen dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria
pengklasifikasian yang pernah dijelaskan sebelumnya. Alat –alat tidak permanen dapat
berupa alat ukur yang dapat disetting dalam lebih dari satu macam percobaan, aksesoris
yang dapat digunakan pada lebih dari satu alat yang lain,aksesoris khusus untuk satu alat
tertentu,satu set percobaan,satu set peraga yang tidak dapat dipisahkan lagi komponen-
komponennya.
6
2.3 Alat – alat perbaikan Laboratorium
Alat –alat perbaikan adalah alat-alat (“tools”) yang digunakan untuk memperbaiki atau
bahkan membuat alat-alat laboratorium.
Alat-alat perbaikan mutlak harus ada di laboratorium
Alat-alat perbaikan diinventarisir dan disimpan di tempat yang mudah dicari.
Alat-alat perbaikan harus selalu diambil dan disimpan dari tempat yang sudah ditentukan
Jumlah,jenis dan kualitas alat perbaikan dapat disesuaikan dengan kemampuan
mengadakannya namun hendaknya memadai dan memenuhi kebutuhan.
Tidak usah mengadakan,membeli atau memiliki alat perbaikan yang personalia
laboratorium tidak dapat menggunakannya.
Alat-alat perbaikan harus terpelihara dengan baik, baik jumlah,jenis dan kualitasnya
sehingga selalu ada dan siap dapat berfungsi dengan benar ketika digunakan untuk
memperbaiki
Sebagian dari alat-alat perbaikan merupakan bahan habis,misalnya adalah mata bor, mata
gergaji,pisau cutter,dsb
Alat perbaikan berupa tools kit dapat dianggap sebagai contoh minimal dari alat
perbaikan yang harus ada di laboratorium.
7
2. Obeng adalah alat yang digunakan untuk membuka atau memutar skrup. Berikut jenis-
jenis obeng sebagai alat perbaikan:
- Obeng biasa
Untuk mengendorkan/mengencangkan sekrup atau baut sesuai ukurannya
- Obeng offset
Mengencangkan baut dengan kepala beralur atau sekrup yang letaknya tidak dapat
dijangkau oleh jenis obeng biasa
- Obeng ketok
Untuk mengeraskan atau mengendorkan baut kepala beralur atau sekrup yang momen
pengencangnya lebih tinggi.
- Obeng plus/blimbing
Memutar skrup atau baut yang berbentuk plus (+) di lubangnya
- Obeng minus/gepang
Untuk memutar skrup atau baut yang berbentuk minus(-)dilubangnya.
- Obeng elektrik
Alat pemutar sekrup memakai tenaga elektrik
3. Mesin Bor adalah suatu jenis mesin perkakas pekerjaan logam yang berfungsi untuk
membuat ataupun memperbesar lobang. Berikut jenis-jenis mesin bor sebagai alat
perbaikan:
- bor tangan
merupakan jenis bor yang paling sering dipakai. Bor tangan ini sendiri memiliki sub jenis
didalamnya yang ditentukan oleh ukuran dari mata bornya. Ukuran tersebut mulai dari
6,5 mm,10mm,13mm,16mm,23mm,dan 32mm. dimana angka tersebut adalah ukuran
maksimal dari bor itu sendiri, mesin bor tangan biasanya digunakan untuk mengebor besi
maupun kayu.
4. Kunci adalah alat yang digunakan untuk memasang atau melepas mur/baut/sekrup.
Berikut jenis-jenis kunci sebagai alat perbaikan :
- Kunci pas
Untuk mengencangkan dan melepas mur yang tidak terlalu kuat pengencangannya
- Kunci ring
Untuk memasang atau melepas mur diruang yang terbatas dimana kunci pas tidak dapat
digunakan
- kunci Inggris
untuk melepas atau mengganti mur/baut dimana ukuran kunci pas/ring yang sesuai tidak
ada.
Untuk praktisnya alat-alat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori:
1. alat kegiatan (pengamatan dan pengukuran),seperti mikroskop,osiloskop,perangkat alat
optic,kamera,anemometer,kalorimeter,timbangan dsb
2. alat-alat dasar,digunakan untuk melengkapi alat/perangkat alat percobaan,seperti gelas
kimia,tabung reaksi,pipa kapiler,Erlenmeyer,pelubang gabus,selang plastik dsb
3. alat peraga seperti Kit IPA,termasuk didalamnya model,torso,insectarium dan alat-alat
lain yang serupa digunakan untuk memeragakan struktur suatu objek.
8
4. Charta,foto,atau bagan digunakan untuk menjelaskan suatu hal
5. Perkakas atau alat penunjang seperti obeng,alat bor,tang,catut,gunting,solder,alat
pemadam kebakaran,jas lab,masker,kulkas,dst yang digunakan untuk memperbaiki
macam-macam peralatan lab.
Pengelompokan juga dapat didasarkan atas sifat peralatan. Menurut dasar ini,peralatan lab dapat
dipisahkan menjadi beberapa kelompok,seperti:
- Alat elektronik dan magnet seperti amperemeter,power supply,voltmeter
- Alat optik
- Kalor
- Model,gambar atau bagan
- Alat gelas seperti gelas ukur,labu Erlenmeyer, termometer
- Alat logam seperti kaki tiga,penjepit/klem tiga jari,statif
- Instrument seperti calorimeter,Ph meter,spektrofotometer UV.
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam alat penyimpanan alat dan bahan di laboratorium:
1) Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan,atas dasar alat yang mudah
dibawaa dan mahal harganya seperti stopwatch perlu disimpan pada lemari terkunci.
Aman juga berarti tidak menimbulkan rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya
berkurang.
2) Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing-masing alat dan bahan,perlu diberi tanda yaitu
dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari,rak atau laci)
3) Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari,rak
atau laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
2.5 Cara Menyimpan Alat- alat Laboratorium
Penyimpanan dan pemeliharaan alat/bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan
alat dan bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan meliputi hal-hal berikut:
Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air (memiliki kelembaman). Kandungan ini
memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya seperti
tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut karena udara bebas
seperti dengan mengecat,memoles,memvernis, serta melapisi dengan khrom atau nikel.
Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan bahan kimia bereaksi. Akibat reaksi
bahan kimia dengan udara bebas seperti timbulnya zat baru,terjadinya endapan,gas dan
panas. Dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan
kecelakaan dan keracunan.
Air dan asam-basa
Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih,jauh dari
air,asam dan basa. Senyawa air,asam dan basa dapat menyebabkan kerusakan alat seperti
9
berkarat,korosif dan berubah fungsinya. Bahan kimia yang bereaksi dengan zat kimia
lainnya menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat baru,gas
endapan,panas serta kemungkinan terjadinya ledakan.
Suhu
Suhu yang tingg atau rendah dapat mengakibatkan alat memuai atau mengkerut,memacu
terjadinya oksidasi,merusak cat serta mengganggu fungsi alat elektronika.
Cahaya
Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari secara
langsung. Penyimpanan alat dan bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya matahari
langsung, sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup. Bahan kimianya sebaiknya
disimpan dalam botol yang berwarna gelap.
Api
Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga,disebut sebagai segitiga api.
Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar,adanya panas yang cukup tinggi,dan
adanya oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus
memperhatikan komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut.
10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahan habis dan alat-alat laboratorium sangatlah beraneka ragam. Bahan habis dapat
berupa bahan baku atau zat yang didasarkan wujudnya dapat dibedakan atas bahan-bahan
padat,cair dan gas atau berupa barang-barang jadi yang merupakan
aksesoris/bagian/elemen/komponen alat. Alat –alat laboratorium adalah peralatan yang
diperlukan sebagai penunjang proses pembelajaran di laboratorium yang dapat digunakan
secara berulang-ulang.
Alat –alat perbaikan adalah alat-alat (“tools”) yang digunakan untuk memperbaiki
atau bahkan membuat alat-alat laboratorium.
alat-alat di laboratorium perlu dikelompokkan atau diklasifikasikan berdasarkan
kriteria yang sesuai dengan tujuan pengelompokannya. Kriteria klasifikasi alat-alat
laboratorium: bahan pembuatan,massa,bentuk dan volume,pabrik pembuat,letak dan cara
penyimpanannya,usia pakai,konsep fisika,fungsi/kegunaan.
Adapun cara penyimpanan alat-alat laboratorium dengan mempperhatikan hal-hal
berikut: udara, air dan asam-basa,suhu,cahaya,api.
3.2 Saran
Setelah memahami materi yang telah dijelaskan pada makalah ini,maka penulis berharap,
sekiranya sebagai calon tenaga pendidik kelak mampu menyesuaikan serta
mengklasifikasikan bahan habis dan alat-alat dalam laboratorium. Hal ini bertujuan
meminimalisir terjadinya kerusakan atau kebingungan saat menggunakan alat-alat
laboratorium.
11
Daftar Pustaka
Bahan Habis dan Alat-Alat Laboratorium2020.diakses pada 27 Oktober 2021 dari
www.academia.edu/44918969/Bahan_Habis_Dan_Alat_Alat_Laboratorium
Gatrasayah Yana.2014. Bahan Habis. Diakses pada 27 Oktober 2021 dari
https://www.scribd.com/doc/212439298/BAHAN-HABIS
12