Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada zaman purba ada spesies-spesies yang mampu menyusun
kulut/kerangka luar yang terbentuk dari kapur/kersik, hal ini diketahui dari fosil-
fosil yang terdapat dalam batu-batu yang berasal dari zaman kambrium + 600 juta
tahun yang lalu. Spesies yang berkerangka kersik lebih dahulu hidupnya bila
dibandingkan dengan berkerangka kapur. Lebih dari sejuta spesies hewan masih
hidup saat ini, dan terdapat kemungkinan bahwa setidaknya sejuta organisme baru
akan diidentifikasi oleh generasi ahli biologi masa depan. Hewan dikelompokkan
ke dalam sekitar 35 filum, namun jumlah sebenarnya bergantung pada perbedaan
pandangan para ahli sistematika.
Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki
membran inti (eukariota). Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100
sampai 300 mikron. Bentuk sel Protozoa sangat bervariasi ada yang tetap dan ada
yang berubah-ubah.
Protozoa umumnya dapat bergerak aktif karena memiliki alat gerak berupa
kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia), namun ada
juga yang tidak memiliki alat gerak. Protozoa hidup secara heterotrop dengan
memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme. Ukuran protozoa
beranekaragam, yaitu mulai kurang dari 10 mikron sampai ada yang mencapai 6
mm, meskipun jarang. Diperairan, protozoa adalah penyusun zooplankton.
Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi
organik dari organisme mati). Protozoa hidup soliter atau berkoloni. Jika keadaan
lingkungan kurang menguntungkan, protozoa membungkus diri membentuk kista
untuk mempertahankan diri. Bila mendapat lingkungan yang sesuai hewan ini
akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit, dan ada yang hidup
bebas (soliter).

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan protozoa
2. Klasifikasi dan morfologi protozoa
3. Cara berkembangbiak protozoa
4. Pencegahan dan penatalaksanaan protozoa

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan protozoa
2. Untuk mengetahui klasifikasi dan morfologi protozoa
3. Untuk mengetahui cara berkembangbiak protozoa
4. Untuk mengetahui pencegahan dan penatalaksanaan protozoa

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Protozoa
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan
salah satu filum dari Kingdom Protista.Protozoa merupakan binatang yang
terdiri dari satu sel.Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik.
Protozoa di bedakan dari ukurannya yang lebih besar,dan selnya
eukariotik.Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah,menduduki
berbagai tingkat tropic.Tubuh protozoa sangat sederhana,yaitu terdiri dari satu
sel tunggal(unisel).Namun,Protozoa merupakan system yang serba
bisa.Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat basah.Mereka pada
umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan,lingkungan airtawar,atau
daratan.Beberapa spesies bersifat parasitic,hidup pada organisme inang.Inang
protozoa yang bersifat parasite dapt berupa organisme sederhana seperti
algae,sampai vertebrata yang kompleks,termasuk manusia.
Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan
tumbuh-tumbuhan.Semua protozoa memerlukan kelembapan yang tinggi pada
habitat apapun.Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian dari
zooplankton.Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut.Spesies yang hidup di
air tawar dapat berada di danau,sungai,kolam,atau genangan air.Ada pula
protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus termit atau di
dalam rumen hewan ruminansia.Beberapa spesies protozoa berbahaya bagi
manusia karena mereka dapat menyebabkan penyakit serius.
Protozoa yang lain membantu karena mereka memakan bakteri berbahaya
dan menjadi makanan untuk ikan dan hewan lainnya.Protozoa hidup secara
soliter atau bentuk koloni.Didalam ekosistem air protozoa merupakan
zooplankton.Permukaan tubuh Protozoa dibayangi oleh membransel yang
tipis,elastis,permeable,yang tersusun dari bahan lipoprotein,sehingga bentuknya
mudah berubah-ubah.

3
Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar (cangkok)dari zat kersik
dan kapur.Apabila kondisi lingkingan tempat tinggal tiba-tiba menjadi
jelek,Protozoa membentuk kista dan menjadi aktif lagi.Organel yang terdapat di
dalam sel antara lain nucleus,badan golgi, mitokondria,plastid,dan
vakuola.Nutrisi Protozoa bermacam-macam.Ada yang holozoic(hetetotrof),yaitu
makanannya berupa organisme yang lainnya.Ada pula yang
holofilik(autotrof),yaitu dapat mensintetis makanannya sendiri dari zat organic
dengan santuan klorofil dan cahaya.
Selain itu ada yang bersifat saprofitik,yaitu menggunakan sisa bahan
organic dari bahan organisme yang telah mati adapula yang bersifat
parasitic.Apabila protozoa di bandingkan dengan tumbuhan unisel,terdapat
banyak perbedaan tetapi ada persamaannya.Hal ini mungkin peralihan dari
bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya.
Ciri-ciri umum Protista:
1. Organisme uniseluleser(bersel tunggal).
2. Eukariotik(memiliki membrane nucleus).
3. Hidup soliter(sendiri) atau berkoloni(kelompok).
4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri(heterotroph).
5. Hidup bebas,saprofit atau parasite.
6. Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup.
7. Alat gerak berupa pseudopodia,silia,atau flagella.

B. Klasifikasi dan Morfologi Protozoa


Klasifikasi dan Morfologi Protozoa – Protozoa adalah kelompok lain dari
hewan protista eukariota yang kebanyakan protozoa ini hanya dapat dilihat
melalui mikroskop.
Protozoa sendiri berbeda dari prokariot karena ukuran tubuhnya yang lebih
besar dan selnya termasuk kedalameukariotik. Protozoa juga berbeda dengan
kelas algae karena tidak mengandung klorofil.
Selain itu, Protozoa ini juga berbeda dengan jamur karena hanya dapat
bergerak aktif dan tidak memiliki sel, serta akan dibedakan dari jamur lendir
karena tidak memiliki kemampuan untuk membentuk badan buah.

4
 Ciri-ciri Umum Protozoa
Beberapa ciri – ciri pada Protozoa, yaitu sebagai berikut:
1. Organisme uniseluler yang bersel tunggal
2. Eukariotik yang memiliki membran nukleus
3. Hidup soliter atau sendiri atau juga ada yang berkoloni atau hidup
berkelompok
4. Protozoa pada umumnya tidak mempunyai kemampuan untuk membuat
makanan sendiri biasa juga disebut dengan heterotrof.
5. Protozoa ada yang hidup bebas, saprofit ataupun parasit.
6. Protoszoa mampu membentuk kista sebagai upaya untuk bertahan hidup.
7. Alat gerak yang dimiliki oleh protozoa nya yaitu berupa pseudopodia, silia
atau flagela.

 Morfologi Protozoa
Beberapa morfologi protozoa yaitu sebagai berikut:
1. Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil yang berperan sebagai
pompa untuk mengeluarkan kelebihan – kelebihan air yang berasal dari
sel atau sebagai pengatur tekanan osmosis. Untuk jumlah dan letak
vakuola kontraktil protozoa akan berbeda untuk setiap spesies.
2. Kista adalah protozoa yang dapat berada dalam bentuk vegetatif atau dalam
bentuk istirahat. Apabila protozoa berada dalam keadaan yang tidak
menguntungkan maka dapat membentuk kista sebagai bentuk untuk
mempertahankan hidupnya. Sedangkan saat kista berada dalam keadaan
yang menguntungkan, maka protozoa akan berkecambah menjadi sel
vegetatifnya.
3. Protozoa tidak mempunyai dinding sel dan juga tidak mengandung selulosa
ataupun khitin seperti pada jamur dan juga algae.
4. Kebanyakan jenis protozoa mempunyai bentuk spesifik yang ditandai
dengan adanya daya fleksibilitas ektoplasma yang ada pada bagian dalam
membran sel.

5
5. Terdapat beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera dengan memiliki
kerangka luar yang sangat keras mengandung dari Si dan Ca. Sedangkan
jenis Protozoa seperti Difflugia memiliki kemampuan untuk mengikat
partikel mineral dalam membentuk kerangka luar yang keras. Selain itu
juga terdapat jenis protozoa seperti Radiolarian dan juga heliozoan yang
mampu menghasilkan skeleton yang sering ditemukan dalam bentuk fosil.
6. Kerangka luar dari protozoa jenis Foraminifera tersusun atas CaO2 oleh
sebab itu dalam jangka waktu jutaan tahun koloninya mampu membentuk
batuan kapur.
7. Protozoa adalah sel tunggal yang memiliki pergerakan secara khas dengan
menggunakan pseudopodia atau kaki palsu, sedangkan flagela / silianya
ada yang tidak bisa bergerak aktif.

 Klasifikasi Protozoa atau Protista Mirip Hewan


Protozoa dapat diklasifikasi berdasarkan alat geraknya yang terdapat 4
filum Protozoa. Macam – macam Klasifikasi Protozoa tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Ciliata atau Ciliophora/Infusoria, merupakan jenis protozoa yang bergerak
dengan menggunakan silia atau rambut getar. Contoh protozoa jenis
Ciliata ini adalah Parameciumsp
2. Rhizopoda atau Sarcodina, adalah jenis protozoa yang bergerak dengan
menggunakan pseudopodia atau kaki semu. Contoh protozoa jenis
Rhizopoda ini adalah Amoebasp
3. Sporozoa atau Apicomplexa, adalah salah satu jenis protozoa yang tidak
memiliki alat gerak. Contoh protozoa jenis Sporozoa ini adalah
Plasmodium sp.
4. Flagellata atau Mastigophora , aadalah jenis protozoa yang bergerak
dengan menggunakan flagela atau bulu cambuk. Contoh jenis flagellata ini
adalah Trypanosomasp.

6
C. Perkembangbiakan Protozoa
Protozoa dapat berkembang biak secara seksual dan aseksual. Secara
aseksual protozoa dapat mengadakan pembelahan diri menjadi 2 anak sel (biner) ,
tetapi pada Flagelata pembelahan terjadi secara longitudinal dan pada Ciliata
secara transversal.
Beberapa jenis protozoa membelah diri menjadi banyak sel (schizogony) .
Pada pembelahan schizogony , inti membelah beberapa kali kemudian diikuti
pembelahan sel menjadi banyak sel anakan. Perkembangbiakan secara seksual
dapat melalui cara konjugasi, autogami, dan sitogami.
Protozoa yang mempunyai habitat atau inang lebih dari satu dapat mempunyai
beberapa cara perkembangbiakan.

D. Pencegahan dan Penatalaksanaan Protozoa

Tidak ada vaksin untuk patogen ini tersedia. Karena infeksi terjadi melalui
makanan dan air yang terkontaminasi tinja di lingkungan endemis, beberapa
solusi sederhana telah disarankan untuk pencegahan infeksi C. cayetanensis .
Yang paling sederhana adalah untuk memperingatkan wisatawan untuk tidak
mengunjungi daerah-daerah di mana protozoa bersifat endemik (secara umum,
daerah tropis dan subtropis di mana sanitasi buruk, seperti Peru, Brasil, dan Haiti),
terutama ketika musim terbaik untuk penyebaran: Wisatawan juga harus
Ketahuilah bahwa pengolahan air atau makanan dengan klorin atau yodium tidak
mungkin membunuh ookista Cyclospora .
Selain itu, praktik kesehatan yang lebih baik di lingkungan pertanian asal
seperti memastikan sistem penyiraman produk tidak menarik air yang memiliki
akses ke kotoran manusia. Selain itu, menggunakan sistem penyaringan seperti
sistem penyaringan karbon absolut 1 mikron akan mengurangi kehadiran
Cyclospora , secara drastis mengurangi insiden penyebaran parasit ini.
Kemungkinan terinfeksi oleh Cyclospora , dan banyak patogen bawaan makanan
lainnya, dapat sangat berkurang dengan mencuci buah-buahan dan sayuran dalam
air bersih sebelum dikonsumsi.

7
Namun, perlu dicatat bahwa mencuci makanan saja tidak menghilangkan
100% dari ookista yang ada. Sebagai contoh spesies Plasmodium dapat
melakukan schizogony secara aseksual di dalam sel inang manusia, tetapi dalam
sel inang nyamuk dapat terjadi perkembangbiakan secara seksual. Protozoa
umumnyaberada dalam bentuk diploid.
Protozoa umumnya mempunyai kemampuan untuk memperbaiki selnya
yang rusak atau terpotong. Beberapa Ciliata dapat memperbaiki selnya yang
tinggal 10 % dari volume sel asli asalkan inti selnya tetap ada.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Protozoa adalah organisme uniseluler, hidup di bebas atau parasit,
beberapa diantaranya sudah bersimbiosis dengan makhluk hidup
lainnya.Pencernaan secara intraseluler di dalam vakuola makanan.Alat gerak
berupa pseudopodium, ciliate atau flagella. Pengambilan makanan secara
holozoik, saprofit,saprozoik dan holophitik. Umumnya berkembang biak melalui
pembelahan sel dan konyugasi. Protozoa umumnya mendapatkan makanan
dengan memangsa organisme lain (bakteri) atau partikel organik, baik secara
fagositosis maupun pinositosis.
Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksigen dan air maupun
molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa
makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk ke sel
secara pinositosis . Protozoa berkembangbiak secara seksual dan aseksual.
Protozoa diklasifikasikan berdasarkan alat geraknya yaitu: Rhizopoda (sarcodina),
Ciliata, Flagellata dan Sporozoa.
B. Saran
Adapun saran kami sebagai untuk solusi terhadap permasalahan-
permasalahan dalam makalah ini adalah perlunya memahami lebih dalam tentang
protozoa sehingga materinya dapat di pahami dengan baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Barnes, R. D. 1987. Invertebrate Zoologiy. Saunders. College Publishing. New


York
Educorolla3.blogspot.com/2009/04/protista-yang-menyerupai-hewan.html
Engemann, Joseph G, Hegner, Robert W: invertebrate zoology, Macmillan
Publishing co,Inc,New York, 1981
http:/www.duasociety.Co.cc/2009/11/klasifikasi-protozoa
Prianto, Juni. 2010. Atlas Parasitologi Kedokteran. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik).Bandung :
ALFABETA

10

Anda mungkin juga menyukai