Anda di halaman 1dari 6

UMKM FOOD AND BEVERAGE DALAM MENGHADAPI PANDEMI

MENGUUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

Antika Ningrum Sundoro., Marcelle, Ronaldo Josua Ondang., Christina Agustina Kasa., Andrew
Pandowo
1
Teknik Industri, Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer, Universitas Kristen Krida Wacana
email: antika.2018ti021@ukrida.ac.id
2
Teknik Industri, Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer, Universitas Kristen Krida Wacana
email: marcelle.2018ti017@ukrida.ac.id
3
Teknik Industri, Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer, Universitas Kristen Krida Wacana
email: ronaldo.2018ti006@ukrida.ac.id
4
Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Kristen Krida Wacana
email: christina.322019068@ukrida.ac.id
5
Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Kristen Krida Wacana
email: andrew.32202032@ukrida.ac.id

Abstrak
Pemilihan supplier merupakan salah satu aktivitas yang paling penting bagi sebuah UMKM
F&B. Dimasa pandemic covid-19, UMKM F&B di tuntut untuk menyediakan makanan yang terbaik dan
yang terpenting adalah bersih. Ndoro kitchen merupakan UMKM F&B yang berlokasi di rawalumbu,
Bekasi. Pada keadaan saat ini, pihak Ndoro kitchen kesulitan untuk memilih supplier yang tepat, agar
kualitas makanan mereka tetap terus terjaga. Dengan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX),
kami membantu mitra kami yaitu Ndoro Kitche dalam memilih supplier yang tepat Terdapat 10 kriteria
dan 3 supplier sebagai kandidat untuk diuji supplier mana yang cocok bagi Ndoro kitchen. Dari hasil
perhitungan, supplier yang paling cocok untuk mitra kerja adalah supplier 1, yang memiliki score 6,844.
Kata kunci: Pemilihan supplier, Objective Matrix.

Abstract
Supplier selection is one of the most important activities for an SME F&B. During the Covid-19
pandemic, SMEs F&B were required to provide the best food and most importantly clean. Ndoro Kitchen
is an SME F&B located in Rawalumbu, Bekasi. In the current situation, Ndoro Kitchen has difficulty
choosing the right supplier, so that the quality of their food is maintained. By using the Objective Matrix
(OMAX) method, we help our partners, namely Ndoro Kitche, in choosing the right supplier. There are
10 criteria and 3 suppliers as candidates for testing which supplier is suitable for Ndoro Kitchen. From
the calculation results, the most suitable supplier for a partner is supplier 1, which has a score of 6,844.
Keywords: Supplier selection, Objective Matrix.

1. PENDAHULUAN
Pandemic covid-19 membuat seluruh lapisan masyarakat merasakan kesusahan. Mulai dari
sector pendidikan, kesehatan, industri hiburan, dan tanpa terkecuali industri F&B. Para pelaku
industri F&B atau lebih tepatnya yang akan kami bahas adalah UMKM F&B. UMKM F&B
menghadapi tantangan yang luar biasa dengan adanya pandemic covid-19 ini. Sistem yang sudah
dijalani dari awal berdirinya UMKM (Usaha Mikro Kecil Menegah) tersebut harus diperbaharui
dengan adanya protokol kesehatan dan PSBB yang mengharuskan para pelaku UMKM F&B
harus memangkas waktu operasional mereka. Banyak dari UMKM tersebut sulit untuk
beradaptasi dengan keadaan saat ini dan mengharuskan mereka mebuat suatu sistem yang baru
agar mereka bisa bertahan di masa pandemic covid-19.
Untuk sebuah system yang baru tentu tidaklah mudah, tidak bias dipungkiri cukup banyak
pelaku UMKM di Indonesia, yang terpaksa menggulung tikar hanya karena sulit untuk
beradaptasi. Dilansir dari money.kompas.com sekitar 30 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) terpaksa harus menutup usahanya untuk sementara waktu karena pandemi
covid-19. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di 2018, jumlah UMKM yang ada di
Indonesia sendiri berjumlah 64,2 juta unit, hal ini berarti hampir 50% (48,6%) dari total UMKM
sudah menutup usahanya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Seperti pendapatan yang
berkurang, dikarenakan harus menerapakan protokol kesehatan dan pemangkasan kegiatan
operasional. Kepercayaan konsumen akan kebersihan dari tempat makan tersebut, dan juga yang
tak kalah pentingnya adalah bagaimana membuat konsumen percaya bahwa bahan baku yang
digunakan adalah bahan baku yang terjaga kebersihannya. Bukan tanpa sebab, secara tidak
langsung di masa pandemic covid-19 ini, membuat masyarakat lebih awareness terhadap
kebersihian. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka kami akan membahas mengenai
bagaimana agar UMKM F&B bisa mendapatkan supplier yang terbaik di tengah pandemic.
Ndoro Kitchen merupakan sebuah UMKM F&B yang berlokasi di daerah rawalumbu, bekasi.
Pemilik dari Ndoro Kitchen merupakan 3 wanita yang memiliki pemikiran untuk memulai usaha,
berawal dari coba – coba namun mulai menghasilkan. Ketiga pemilik tersebut ikut turun tangan
dalam membuat produk – produk yang mereka jual. Pendistribusian dilakukan melalui jasa
pengiriman. Saat ini ditengah situasi pandemic covid-19, pihak Ndoro Kitchen merasakan
kesulitan dalam mencari supplier yang tepat.
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memperbaiki sistem pemilihan supplier untuk
UMKM F&B agar mampu mendapatkan supplier yang tepat. Supplier adalah perusahaan maupun
individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk
memproduksi barang dan jasa tertentu. Untuk membantu Ndoro Kitchen dalam mencari supplier, kami
menggunakan metode OMAX (Objective Matrix) sebagai metode untuk menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi oleh Ndoro Kitchen saat ini.

2. METODE
Metode yang digunakan adalah metode Objective Matrix (OMAX). Menurut Leonard dan Wahyu,
metode OMAX adalah analisis produktivitas parsial yang dikembangkan untuk memantau produktivitas
disetiap bagian perusahaan dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian tersebut.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mendefinisikan kriteria dari produk yang ingin diteliti
menggunakan metode ini. Selanjutnya kita akan memulai tahap untuk mengukur menggunakan 11 level,
yaitu dari level 0 – level 10. Level 0 adalah nilai yang terburuk, sedangkan level 10 merupakan tingkatan
paling baik, namun ada stu tingkatan lagi, yaitu level rata – rata yang harus ditentukan menggunakan
pertanyaan “seberapa banyak kriteria yang harus dipenuhi dalam pengukuran ini?” jika 4 dari 10 kriteria,
berarti level rata – rata terletak di level 4. Lalu, langkah terakhir adalah monitoring, yaitu melakukan
pemberian skor, memberikantingkat kepentingan ada tiap kriteria dan memberikan indikator pada
performa kriteria tersebut. Khusus untuk studi kasus ini, kami mengumpulkan informasi untuk
mengetahui kriteria , dengan wawancara mitra kerja. Wawancara dilakukan di tempat kerja mitra dengan
prosedur Kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah. Selanjutnya, pertemuan – pertemuan untuk
menindaklanjuti wawancara tersebut berlangsung menggunakan aplikasi Zoom. Pada tahap selanjutnya,
pengolahan data dilakukan oleh anggota kelompok. Berikutnya merupakan tahapan pengolahan data
yang dilakukan oleh anggota kelompok. Setelah melakukan proses pengolahan hasil bisa dibandingkan
pada baris total, jika angka semakin tinggi, menandakan supplier semakin cocok bagi mitra kerja.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berikut merupakan hasil pengolahan data pada tahap Defining :

Tabel 3.1 Tabel Tahap Defining

Keterangan Waktu SupplierAyam tanggal 30 Nov - 6 Des 2020

Kriteria Supplier 1 Supplier 2 Supplier 3


Harga beli / Kg (Dada) Rp50.000 Rp45.000 Rp47.000
Harga beli / Kg (Paha) Rp48.000 Rp40.000 Rp43.000
Tekstur 3 Hari 1 Hari 2 Hari
Warna 4 3 4
Bau 7 hari 4 hari 5 hari
Kemasan 0,45 1 0,53
Jarak (Km) 0,54 2,1 0,5
Stock 55 60 50
Kebersihan 1 jam sekali 6 jam sekali 3 jam sekali
Keramahan 3 menit 2 menit 4 menit

Berikut merupakan hasil pengolahan data pada tahan Pengukuran :

Tabel 3.2 Tabel Tahap Pengukuran


Mitra : Ndoro Kitchen
25% 25% 35% 15%
Total Komposisi
Pemilik 1 Pemilik 2 Pemilik 3 Orang tua
8 2 6 1,5 6 2,1 7 1,05 6,65 12%
9 2,25 7 1,75 7 2,45 6 0,9 7,35 13%
10 2,5 10 2,5 9 3,15 9 1,35 9,5 17%
6 1,5 8 2 8 2,8 10 1,5 7,8 14%
7 1,75 9 2,25 10 3,5 8 1,2 8,7 16%
1 0,25 3 0,75 1 0,35 2 0,3 1,65 3%
3 0,75 1 0,25 2 0,7 3 0,45 2,15 4%
5 1,25 4 1 3 1,05 7 1,05 4,35 8%
4 1 5 1,25 5 1,75 4 0,6 4,6 8%
2 0,5 2 0,5 4 1,4 1 0,15 2,55 5%
Total 55,3 100%

Berikut merupakan hasil pengolahan data pada tahap Monitoring:

Tabel 3.3 Penghitungan Score Supplier 1


Supplier 1 Harga beli / Kg (Dada) Harga beli / Kg (Paha) Tekstur Warna Bau Kemasan Jarak (Km) Stock Kebersihan Keramahan
10 (Max) Rp45.000 Rp40.000 3 4 7 0,45 0,5 60 1 2
9 Rp45.500 Rp40.800 2,8 3,9 6,7 0,505 0,66 59 1,5 2,2
8 Rp46.000 Rp41.600 2,6 3,8 6,4 0,56 0,82 58 2 2,4
7 Rp46.500 Rp42.400 2,4 3,7 6,1 0,615 0,98 57 2,5 2,6
6 Rp47.000 Rp43.200 2,2 3,6 5,8 0,67 1,14 56 3 2,8
5 (rata2) Rp47.500 Rp44.000 2 3,5 5,5 0,725 1,3 55 3,5 3
4 Rp48.000 Rp44.800 1,8 3,4 5,2 0,78 1,46 54 4 3,2
3 Rp48.500 Rp45.600 1,6 3,3 4,9 0,835 1,62 53 4,5 3,4
2 Rp49.000 Rp46.400 1,4 3,2 4,6 0,89 1,78 52 5 3,6
1 Rp49.500 Rp47.200 1,2 3,1 4,3 0,945 1,94 51 5,5 3,8
0(Min) Rp50.000 Rp48.000 1 3 4 1 2,1 50 6 4
Nilai Rp50.000 Rp48.000 3 4 7 0,45 0,54 55 1 5
Level 0 0 10 10 10 10 10 5 10 5
Bobot 12% 13% 17% 14% 16% 3% 4% 8% 8% 5%
Level * Bobot 0 0 1,7179 1,41 1,6 0,29837 0,388788 0,39 0,831826 0,230561
Total 6,844485

Tabel 3.4 Penghitungan Score Supplier 2


Supplier 2 Harga beli / Kg (Dada) Harga beli / Kg (Paha) Tekstur Warna Bau Kemasan Jarak (Km) StockKebersihan
Keramahan
10 (Max) Rp45.000 Rp40.000 3 4 7 0,45 0,5 60 1 2
9 Rp45.500 Rp40.800 2,8 3,9 6,7 0,505 0,66 59 1,5 2,2
8 Rp46.000 Rp41.600 2,6 3,8 6,4 0,56 0,82 58 2 2,4
7 Rp46.500 Rp42.400 2,4 3,7 6,1 0,615 0,98 57 2,5 2,6
6 Rp47.000 Rp43.200 2,2 3,6 5,8 0,67 1,14 56 3 2,8
5 (rata2) Rp47.500 Rp44.000 2 3,5 5,5 0,725 1,3 55 3,5 3
4 Rp48.000 Rp44.800 1,8 3,4 5,2 0,78 1,46 54 4 3,2
3 Rp48.500 Rp45.600 1,6 3,3 4,9 0,835 1,62 53 4,5 3,4
2 Rp49.000 Rp46.400 1,4 3,2 4,6 0,89 1,78 52 5 3,6
1 Rp49.500 Rp47.200 1,2 3,1 4,3 0,945 1,94 51 5,5 3,8
0(Min) Rp50.000 Rp48.000 1 3 4 1 2,1 50 6 4
Nilai Rp45.000 Rp40.000 1 3 4 1 2,1 60 6 2
Level 10 10 0 0 0 0 0 10 0 10
Bobot 12% 13% 17% 14% 16% 3% 4% 8% 8% 5%
Level * Bobot 1,202531646 1,329113924 0 0 0 0 0 0,787 0 0,461
Total 3,779

Tabel 3.5 Penghitungan Score Supplier 3


Supplier 3 Harga beli / Kg (Dada) Harga beli / Kg (Paha) Tekstur Warna Bau Kemasan Jarak (Km) Stock Kebersihan Keramahan
10 (Max) Rp45.000 Rp40.000 3 4 7 0,45 0,5 60 1 2
9 Rp45.500 Rp40.800 2,8 3,9 6,7 0,505 0,66 59 1,5 2,2
8 Rp46.000 Rp41.600 2,6 3,8 6,4 0,56 0,82 58 2 2,4
7 Rp46.500 Rp42.400 2,4 3,7 6,1 0,615 0,98 57 2,5 2,6
6 Rp47.000 Rp43.200 2,2 3,6 5,8 0,67 1,14 56 3 2,8
5 (rata2) Rp47.500 Rp44.000 2 3,5 5,5 0,725 1,3 55 3,5 3
4 Rp48.000 Rp44.800 1,8 3,4 5,2 0,78 1,46 54 4 3,2
3 Rp48.500 Rp45.600 1,6 3,3 4,9 0,835 1,62 53 4,5 3,4
2 Rp49.000 Rp46.400 1,4 3,2 4,6 0,89 1,78 52 5 3,6
1 Rp49.500 Rp47.200 1,2 3,1 4,3 0,945 1,94 51 5,5 3,8
0(Min) Rp50.000 Rp48.000 1 3 4 1 2,1 50 6 4
Nilai Rp47.000 Rp43.000 2 4 5 0,53 0,5 50 3 4
Level 6 7 5 10 3 9 10 0 6 0
Bobot 12% 13% 17% 14% 16% 3% 4% 8% 8% 5%
Level * Bobot 0,721518987 0,930379747 0,859 1,41 0,5 0,26854 0,388788 0 0,499096 0
Total 5,549728752

Pada bagian ini kita bisa melihat pengimplementasian dari langkah – langkah kerja pada metode OMAX
ini, satuan yang digunakan pada tabel Defining merupakan satuan berupa data kualitatif agar dapat
membuat penghitungan lebih akurat.
Bagian ini menyajikan hasil kegiatan. Hasil kegiatan dapat dilengkapi dengan tabel, grafik (gambar),
dan/atau bagan. Bagian pembahasan memaparkan hasil kegiatan, hasil pengolahan data,
menginterpretasikan penemuan atau kemanfaatan secara logis, mengaitkan dengan sumber rujukan yang
relevan.

4. KESIMPULAN
Berikut merupakan tabel dari hasil pembandingan tiga supplier daging ayam untuk mitra kerja :

Tabel 4.1 Tabel Kesimpulan OMAX


Supplier Score
Supplier 1 6,844485
Supplier 2 3,779385
Supplier 3 5,549729

Semakin tinggi score dari supplier tingkat kecocokan nya juga akan semakin meningkat untuk mitra
kerja. Jadi, supplier yang paling cocok untuk mitra kerja adalah supplier 1, yang memiliki score 6,844..

5. PENUTUP
Kegiatan pengabdian masyarakat ini kami laksanakan untuk membantu para pelaku UMKM
F&B dalam menghadapi situasi Pandemic Covid-19. Kegiatan ini kami lakukan terhadap salah
satu UMKM F&B yang berlokasi di Bekasi, yang mengalami kesulitan dalam pembelian bahan
baku dan mencari supplier yang tepat di situasi Pandemic Covid-19. Pelaksanaan kegiatan ini
dikombinasikan antara terjun langsung ke lapangan dan secara daring menggunakan Zoom.
Terjun langsung ke lapangan dimaksudkan untuk kami lakukan observasi ke beberapa supplier
yang berlokasi dekat dengan mitra kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada NDORO KITCHEN yang bersedia menjadi mitra
untuk melakukan kegiatan PKM-T (Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi). Terima
kasih atas dukungan para Dosen dan Universitas selaku lembaga yang menyediakan kegiatan
pengabdian dapat berlangsung Kami berharap dengan kegiatan ini, kami bisa membantu mitra
kami dan juga bisa membantu para pelaku UMKM F&B yang mengalami kesulitan dalam
mencari supplier yang tepat.

6. REFERENSI
Nova, A. S. D., 2017. Penerapan Metode Objective Matrix (OMAX) Dalam Menganalisis Produktivitas
di PT. Nusantara Beta Farma Padang. Padang, s.n.
Umaindra, M. A., Pujotomo, D. & Adi, P., 2018. Perancangan Model Pemilihan Supplier Produk Cetakan
Dengan Menggunakan Grey Based Topsis. Semarang, Jurnal Teknik Industri.

Anda mungkin juga menyukai