Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

AMER (Angkringan Mentri)


“INOVASI TEMPAT MAKAN DENGAN KONSEP TRADISIONAL DAN
HARGA YANG MERAKYAT”
Bidang Kegiatan :
PKM Kewirausahaan

Di Susun oleh :
Aden Hambali 202214501790
Ajeng Octavia 202214502178
Miftah Khaliful Umar 202214502195
Putri Humayroh 202214502180

PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA


FAKULTAS PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022
i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.5 Luaran yang Diharapkan
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Prospek Usaha
2.2 Kondisi Lingkungan
2.3 Peluang Pasar
2.4 Kelebihan Usaha
2.5 Analisa Ekonomi
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Teknik Pembuatan
3.2 Teknik Pengemasan
3.3 Teknik Pemasaran
BAB IV BIAYA dan JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
4.2 Jadwal Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan suasana yang menyajikan kehangatan dan kesederhanaan di setiap
kedai angkringan, menjadi suatu sarana bagi masyarakat untuk membaur satu
dengan yang lainnya. Tidak memandang seragam dan status sosial, bahkan
seringkali penjualnya ikut terhanyut dalam obrolan para pelanggannya. Hal
yang seperti inilah yang menjadikan pelanggan tiap-tiap kedai angkringan
punya alasan kembali. Kembali pada kodrat manusia yang memiliki derajat
yang sama.
Saat ini memang banyak pengusaha-pengusaha muda yang membuka
banyak cafe dengan fasilitas yang sangat baik. Mulai dari pendingin udara
hingga akses WiFi.Tapi Angkringan sudah memiliki tempat tersendiri di hati
masyarakat. Kesederhanaan dan kehangatannya tidak bisa digantikan dengan
kedai makanan jenis lainnya. Angkringan inilah yang selalu membawa
karakteristik Indonesia. Makan bersama dengan berbaur dengan masyarakat.
Angkringan menjadi sebuah alternatif konsumsi kebutuhan masyarakat.
Keistimewaan dari usaha ini adalah tidak mengenal adanya lapisan
masyarakat. Biasanya Angkringan ini ada di pinggir-pinggir jalan sehingga
untuk menemukannya tidak terlalu sulit. Kenapa Angkringan? Karena warung
ini merupakan peluang usaha dengan pasar yang tidak terbatas serta harga
yang relatif terjangkau.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam pengajuan Program Kreatifitas Mahasiswa mengenai kewirausaan
yang berorientasi pada angkringan serta jajanan. Adanya sistem marketing
atau tips penjualan yang di laksanakan dengan cara penjualan angkirang serta
jajanan di pasarkan seperti layaknya angkringan pada umumnya, namun dalam
hal ini angkringan buka menjelang maghrib dan usai sampai batas waktunya.
Dalam metode marketing tentu adanya suatu kekhawatiran atau dapat di
katakan suatu permasalahan dalam dunia wirausaha pada umumnya yang
mana permasalahan yang diangkat dalam hal ini ialah apakah penjualan
angkringan dapat berjalan seperti layaknya usaha pada umumnya sedangkan
berwirausaha tentu banyak halangan baik dalanm segi positif maupun negatif.
2

1.3 Tujuan
1) menyediakan tempat makan yang lebih nyaman bagi konsumen dengan
menu yang lengkap namun harga sama dengan penjual pada umumnya.
2) mengembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa dan masyarakat serta
meningkatkan kreatifitas dalam berwirausaha.
3) mendapatkan keuntungan finansial dari berwirausaha dan menyediakan
lapangan pekerjaan bagi orang lain.

1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan adalah aktivitas mahasiswa yang dijalankan oleh
mahasiswa. Luaran lainnya berupa;
1. Produk Angkringan Menteri
2. Laporan kemajuan
3. Laporan akhir
4. Artikel ilmiah
1.5 Manfaat
1. Bagi mahasiswa yang menjalankan, usaha ini sangat bermanfaat untuk
mengembangkan jiwa kewirausahaan dan meningkatkan kreatifitas
mahasiswa serta peluang untuk menghasilkan uang.
2. Bagi masyarakat dan mahasiswa yang menjadi konsumen, mendapatkan
tempat makan dengan pelayanan sebaik mungkin.
3

BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Prospek Usaha


Salah satu bisnis atau usaha yang menguntungkan saat ini dibidang kuliner
adalah usaha kedai angkringan. Kenapa angkringan? karena termasuk peluang
usaha bagi pemula dengan modal kecil namun memiliki potensi.
Angkringan berasal dari Bahasa Jawa “Angkringan” yang berarti alat
tempat jualan makanan, sebuah gerobak dorong untuk menjual berbagai macam
makanan dan minuman di pinggir jalan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kuliner
makanan seperti ini terkenal disekitar Jakarta karena suasana Jogja dan sekitarnya
terbawa sampai disini dengan didukung oleh lampu berwarna kuning yang identic
dengan angkringan itu sendiri. Angkringan itu sendiri berisikan seperti nasi
kucing, macam-macam sate seperti usus, kulit, ati, telur dan lainnya serta wedang
jahe sebagai pelengkap.
Prospek usaha Angkringan cukup bagus karena suasana nya dan harga
yang cukup murah dan menjadi tempat kumpul atau nongkrong berbagai macam
kalangan, mulai dari remaja sampai orang dewasa. Sehingga tak menutup
kemungkinan pelanggan untuk datang kembali.

2.2 Kondisi Lingkungan


Pembuatan makanan dari angkringan mentri berlokasi di daerah Cipayung
Jakarta Timur. Dalam menjalankan bisnis angkringan memerlukan bahan baku
untuk menu dalam pembuatannya. Untuk membuat angkringan yang nikmat
membutuhkan bahan baku yakni nasi, ayam, daging, ikan, tahu, tempe, sayuran,
bumbu-bumbu, minuman teh dan jeruk dan lainnya. Persediaan bahan baku kami
peroleh langsung dari distributor atau pemasok di pasar yang bertepatan tidak jauh
dari lokasi pembuatan makanan menu angkringan.

2.3 Peluang Pasar


Lokasi angkringan menteri berada di sekitar sekolah Al-Ma’ruf Cibubur
Jakarta Timur. Segmen pasar dari angkringan menteri menargetkan kalangan
remaja karena cocok untuk dijadikan tempat berkumpul dan mengerjakan tugas
bersama.
4

2.4 Kelebihan usaha


Berikut kelebihan dari usaha angkringan :
1. Modal untuk memulai usaha angkringan terhitung murah karena dapat
menentukan sendiri bahan baku ataupun menu makanan dan minuman yang
akan dijual. Bahkan dengan modal yang murah dapat menghasilkan
keuntungan maksimal jika bisa memanfaatkan barang-barang yang sudah
tidak terpakai namun layak pakai.
2. Menu makanan dan minuman yang dijual cukup terjangkau, sehingga dapat
mencakup dari berbagai kalangan.
3. Banayk dari mahasiswa yang memilih angkringan sebagai salah satu makanan
sehari-hari, karena tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membuat
perut kenyang.

2.5 Analisis Ekonomi


2.5.1 Proyeksi Penjualan
Berikut ini perhitungan penjualan KARA dengan metode trend linear yaitu
metode trend garis lurus dan metode garis lengkung:
N TAHUN 2022 PENJUALAN (Y) X XY X2
O
1 Bulan ke-1 30 0 0 0
2 Bulan ke-2 70 1 70 1
3 Bulan ke-3 90 2 180 4
4 Bulan ke-4 110 3 330 9
Σ 300 6 580 14
Forecast penjualan selama 1 tahun ke depan :
Jumkah Bulan Penjualan (Y) Y=a+bX
1 Bulan ke-5 36 +26 (4) = 140
2 Bulan ke-6 36 +26 (5) = 166
3 Bulan ke-7 36 +26 (6) = 192
4 Bulan ke-8 36 +26 (7) = 218
5 Bulan ke-9 36 +26 (8) = 244
6 Bulan ke-10 36 +26 (9) = 270
7 Bulan ke-11 36 +26 (10) = 296
8 Bulan ke-12 36 +26 (11) = 322
9 Bulan ke-13 36 +26 (12) = 348
10 Bulan ke-14 36 +26 (13) = 374
11 Bulan ke-15 36 +26 (14) = 400
12 Bulan ke-16 36 +26 (15) = 426
5

2.5.2 Hasil Usaha


HU = Harga Jual x Jumlah Produk
= Rp. 5.000 x 100
= Rp. 500.000

2.5.3 Laporan Laba/Rugi


L/R = Hasil Usaha – Biaya Produksi
= Rp. 500.000 – Rp. 100.000
= Rp. 400.000

2.5.4 Benefit Cost Ratio


B/C = Penjualan : Biaya Produksi
= Rp. 500.000 : Rp. 100.000
= 5 kali
Jadi, dari biaya produksi sebanyak Rp. 1.00.000 akan diperoleh hasil usaha 5 kali
lipat, sehingga layak dijalankan.

2.5.5 Return Of Infestmen


ROI = (Laba : Biaya Produksi) x 100%
= (Rp. 400.000 : Rp. 100.000) x 100%
= 4 x 100
=4
Jadi, dari biaya produksi sebanyak Rp.1.00.000 akan diperoleh keuntungan
sebanyak 4 % untuk penggunaan modal usaha yang sangat efektif.

BAB III
METODE PELAKSAAN
3.1 TEKNIK PEMBUATAN
Bahan untuk pembuatan Baceman (Tahu, Tempe, Telur puyuh dan Ati
ampela) sebagai berikut :
a. 300 gram tempe
b. 200 gram tahu, potong 4 bagian
c. 500 ml air kelapa
d. 2 lembar daun salam
e. 1 sdt garam
f. 3 sdm kecap
g. 3 cm lengkuas
h. 1 sdm gula merah medan
i. 1 sdt asam jawa, larutkan dengan 1 sdm air
j. Minyak, untuk menumis dan menggoreng
6

Bumbu, haluskan:
 6 siung bawang merah 
 4 siung bawang putih
 2 butir kemiri, sangrai
 ½ sdt ketumbar

Cara Memasak
 Panaskan 2 sdm minyak, tumis bumbu halus, daun salam, dan lengkuas
hingga harum. Masukkan air kelapa, gula merah, air asam jawa, garam, dan
Bango Kecap Manis, aduk rata. 
 Masukkan tahu dan tempe. Masak di atas api sedang hingga mendidih.
Angkat. Diamkan selama 1-2 jam hingga bumbu bacem meresap. 
 Masak di atas api kecil hingga larutan bumbu habis meresap ke dalam
tempe dan tahu. Angkat.  
 Panaskan

 minyak, goreng tempe dan tahu hingga kecokelatan. Angkat. Sajikan.

3.2 TEKNIK PEMASARAN


Strategi pemasaran yang akan digunakan dalam usaha angkringan dilakukan
melalui penerapan STP (Segmentation, Targeting, and Posisioning) dan
Strategi 4P.

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 BIAYA
N Jenis Pengeluaran Besaran Dana (Rp)
O
1 Sewa Tempat 500.000
2 Perlengkapan yang diperlukan 2.300.000
3 Bahan habis pakai 1.200.000
TOTAL 4.000.000

4.2 JADWAL KEGIATAN

Dengan menggunakan SDM yang ada kita buka 6hari dalam seminggu, untuk
menentukan hari libur nya kita melihat dari intensitas transaksi disetiap hari
nya.

Anda mungkin juga menyukai