PENDAHULUAN
dengan menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Langkah pertama yang harus
2016).
apabila kualitas produk yang diberikan sesuai dengan kebutuhannya, tanpa adanya
(Bakhtiar, S. 2013).
akhir merupakan suatu cara untuk melindungi produk yang telah proses, sehingga
kemasan ini dapat berfungsi agar produk didalamnya dapat terlindungi sehingga
1
2
pemeriksaan kualitas dalam tahap akhir terhadap produk dalam kemasan dapat
memberikan jaminan kepada pembeli bahwa semua kriteria kualitas produk telah
terpenuhi.
baik bila setiap terjadi penyimpangan dapat langsung diperbaiki dan dapat
digunakan untuk perbaikan proses produksi dimasa yang akan datang, dengan
industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang
produk yang paling banyak beredar dipasaran akan menentukan brand image
Masalah yang sering dialami pihak perusahaan adalah sering terjadinya kecacatan
pada proses pengemasan seperti cacat cup bocor, cacat lead cup dan cacat cup
penyok, apabila masalah ini tidak ditangani dengan segera mungkin maka akan
berdampak kerugian untuk pihak perusahaan, untuk lebih jelasnya berikut data
jumlah kecacatan pada proses pengemasan dan jumlah produksi pada produk air
minum dalam kemasan yang mengalami fluktuasi (naik turun) setiap Bulannya
Tabel 1.1. Data Jumlah Produksi dan Jenis Cacat pada Pengemasan Air Minum
dalam Kemasan (AMDK) Periode Januari–Desember 2019
Jumlah Jenis Parameter Cacat pada Produksi AMDK
Bulan
Produksi (Cup) Cup Bocor Lead Cup Penyok Cup
Januari 2019 118.512 7850 4838 5850
Februari 2019 121.312 6284 4832 5216
Maret 2019 113.856 8142 4462 6496
April 2019 108.368 7360 4216 6254
Mei 2019 124.944 6345 3220 5256
Juni 2019 144.096 8596 3344 3438
Juli 2019 144.482 6384 4292 6344
Agustus 2019 115.152 7344 4178 5258
September 2019 135.072 6240 4156 5200
Oktober 2019 146.976 6358 3262 3328
November 2019 109.728 5104 3132 2202
Desember 2019 150.481 8202 4116 6162
Sumber: CV. Tirta Nagan Lestari 2020
air minum dalam kemasan diatas menunjukan bahwa rata-rata jumlah reject pada
parameter cacat cup bocor rata-rata sebesar 7017 cup, untuk parameter cacat lead
cup rata-rata mencapai 4004 cup dan parameter cacat penyok cup rata-rata
mencapai 5084 cup dengan rata-rata total produksi sebesar 127748 cup perbulan,
hal ini bila tidak ditangani dengan serius oleh perusahaan maka akan berdampak
pada kerugian bagi pihak perusahaan tersebut baik dari segi kualitas maupun
kuantitas.
digunakan dalam pengendalian kualitas pada proses pengemasan air minum dalam
kemasan dapat dilakukan dengan metode seven tools dan kaizen, dimana metode
seven tools merupakan 7 (tujuh) alat dasar yang digunakan untuk memecahkan
berkaitan dengan kualitas, ketujuh alat tersebut adalah Check Sheet, Stratifikasi
4
Diagram, Scatter Diagram dan Cause and Effect Diagram sedangkan metode
kaizen adalah dimana metode ini perbaikan kualitas produk secara terus-menerus
perusahaan kecil, maupun perusahaan besar, selain itu kaizen juga dapat
yang berjudul “Integrasi Penerapan Kaizen dan Seven Tools”. Berdasarkan hasil
sebesar 0,23%, kecacatan cutting sebesar 0,82%, dan kecacatan pada finishing
sebesar 0,13% dapat diketahui juga jenis cacat yang dominan yaitu pada proses
cutting sebesar 76 lembar pelat baja dengan prosentase cacat sebesar 0,82%.
Penelitian sejenis yang dilakukan oleh Indri, C., 2012. pada PT. Adi
terbesar pada Benang (meleset, loncat, kendor) sebesar 35.33% menjadi 19.93 %
dan pada seterika ulang dari sebesar 26% menjadi 11.05% tetapi ada pula yang
mengalami kenaikan cacat terbesar yaitu pada Benang sisa dari sebesar 0%
menjadi 33.66%.
Menggunakan Metode Seven Tools dan Kaizen (Studi Kasus CV. Tirta Nagan
Lestari)”.
5
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini bagi
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Mahasiswa
Ruang lingkup penelitian ini meliputi dua hal, yaitu batasan penelitian dan
yang diperoleh dapat benar-benar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal-
1. Data yang digunakan adalah data jumlah produksi dan total reject
kualitas airnya.
3. Syarat kualitas yang diteliti adalah cacat cup bocor, cacat lead cup dan
cacat penyok cup dan dalam penelitian ini tidak membahas biaya, baik
1.5.2. Asumsi
produksi.
Tugas Akhir ini menyajikan enam Bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
literatur penelitian.
ditentukan.