Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era ini perkembangan bisnis manufaktur semakin berkembang

meskipun ekonomi belum stabil. Hal ini menimbulkan iklim kompetisi yang

ketat di pasar domestik dan internasional. Setiap usaha manufaktur dituntut

untuk berkompetisi dengan produk yang sejenis. Faktor yang sangat berperan

dalam sebuah kompetisi atau bisa eksisnya dalam kompetisi tersebut adalah

memberikan perhatian khusus terhadap produk yang dihasilkan sehingga kita

bisa menjamin mutu produk dan menjaga tingkat kepercayaan konsumen.

Kualitas sangat berperan penting dalam kelangsungan sebuah industri

manufaktur, bahkan kualitas produk menjadikan tolak ukur untuk menilai

kematangan industri manufaktur dalam menghasilkan produk yanng

berkualitas.

Dengan tingkat konsistensi yang tinggi terhadap produk yang

berkualitas akan meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen. Hal ini penting

untuk dapat bersaing dengan kompetitor yang sejenis. Namun, meskipun

proses produksi telah dijalankan dengan baik, pada kenyataannya seringkali

masih ditemukan ketidaksesuaian standart antara produk yang dihasilkan

dengan produk yang diharapakan. Dimana produk yang dihasilkan belum

memenuhi standart atau dengan kata lain produk yang dihasilkan mengalami

kerusakan / kecacatan produk. Perusahaan harus melakukan konsolidasi untuk

1
2

mencegah dan mengurangi tingkat kecacatan produk agar produk yang

dihasilkan tetap terjaga kualitasnya, karena return dari konsumen merupakan

indikasi bahwa terjadi ketidaksesuaian atau ketidakpuasan konsumen terhadap

produsen. Manajemen kualitas yang baik adalah mengintegrasikan perhatian

pada kualitas produk, fokus pada konsumen, dan orientasi pada karyawan

dengan menyediakan pendekatan integral dengan isu-isu organisasi

(Damayanti. 2005) Berdasarkan persepsi tersebut, maka manajemen kualitas

didefinisikan sebagai kreasi dari sistem organisasi, di mana ketika

dipergunakan oleh anggota organisasi, dapat membimbing mereka untuk

meningkatkan nilai produk atau jasa kepada konsumen. Manajemen kualitas

mengalami evolusi yang dimulai dari kualitas inspeksi (inspection quality),

pengendalian kualitas (quality control) seperti halnya Taguchi dan untuk

perbaikannya dengan menggunakan metode TRIZ.

Metode Taguchi merupakan usaha peningkatan kualitas yang berfokus

pada peningkatan rancangan produk dan proses. Sasaran metode tersebut

adalah menjadikan produk tidak sensitif terhadap variabel gangguan (noise),

sehingga disebut sebagai robust design ( Halimah Putri & Ekawati Y, 2020).

Metode ini digunakan dalam perekayasaan dan peningkatan kualitas dengan

cara desain eksperimen untuk menemukan penyebab utama yang sangat

dominan memengaruhi karakteristik kualitas dalam proses, sehingga variabel

karakteristik kualitas dapat dikendalikan. Sedangkan TRIZ memiliki tahapan

atau algoritma untuk memecahkan masalah dengan dimulai dari masalah yang

spesifik dan mengidentifikasi kontradiksi yang terjadi. Kontradiksi yang telah


3

diselesaikan akan diaplikasikan menjadi solusi general untuk dijadikan solusi

yang spesifik (Navas, 2014). Tahapan penelitian menggunakan beberapa teori

yang berkaitan dengan TRIZ, yakni innovation situation questionnaire,

diagram situation model, direction for innovation, dan inventive principles.

PT. Raja Ampat Indotim dikenal sebagai perusahaan yang bergerak

dalam bidang manufaktur industri pertanian diindonsia yang memfokuskan

pada produk – produk mesin pertanian. Sebagai salah satu perusahaan

manufaktur pertanian PT. Raja Ampat Indotim senantiasa menjaga

kepercayaan pelanggan yaitu dengan membuat produk dengan kualitas terbaik.

Oleh karena itu PT. Raja Ampat Indotim senantiasa menjaga produktifitas

produksi. Dalam kegiatan produksi PT. Raja Ampat Indotim memerlukan

pengendalian dan manajemen kualitas, agar efektivitas dan efisiensi yang

dilakukan bisa menghasilkan keluaran yang maksimal melalui tindakan teknik

secara terstruktur dan ekonomis untuk meminimalisasi produksi. Dalam

proses produksi mesin hammer mill banyak faktor yang mempengaruhi

terjadinya deffect produk kinerja antara lain metode, lingkungan, mesin,

manusia, ataupun bahan bangku. Dan juga terdapat berbagai macam kegiatan-

kegiatan produktif dan non produktif yang dilakukan oleh karyawan PT. Raja

Ampat Indotim yang mempengaruhi produktivitas. Tingginya kecacatan yang

terjadi membuat perusahaan kerugian pada perusahaan. Berikut adalah data

kecacatan pada proses painting pada periode bulan januari hingga agustus

2022 sebagai berikut :


4

Table 1.1
Data Cacat pada Painting

NO Periode Jumlah Cacat Cacat Cacat Cacat Total Proporsi


Tahun Produksi Orange Runs Lifting Blistering Deffect Deffect
2022 (Unit) Peel (unit) (Unit) (Unit) (Unit) (%)
(Unit)
1 Januari 150 7 8 8 4 27 18%
2 Februari 150 5 2 6 2 15 10%
3 Maret 200 5 7 6 6 24 12%
4 April 150 8 3 2 8 21 14%
5 Mei 200 6 2 3 9 20 10%
6 Juni 200 9 6 5 5 25 13%
7 Juli 200 12 5 7 3 27 14%
8 Agustus 200 5 3 6 2 16 8%
Jumlah 1450 57 36 43 39 175 98%
Rata-Rata   7,13 4,50 5,38 4,88  
Sumber : PT. Raja Ampat Indotim

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat jumlah kecacatan produk sebesar

175 dari total jumlah produksi sebesar 1450 dengan kata lain proporsi

kecacatan yang terjadi sebesar 12% pada periode bulan januari hingga agustus,

dan kecacatan tertinggi pada bulan januari mengalami tingkat kecacatan

tertinggi yaitu 18%, hal itu sangat dapat merugikan perusahaan dalam segi

biaya maupun bahan baku, selain itu dapat menurunkan tingkat kepuasan

pelanggan yang mengakibatkan menurunnya permintaan pelanggan pada

perusahaan. Dari semua permasalahan yang telah dipaparkan dapat dislesaikan

dengan menggunakan metode taguchi dan triz. Adapaun tahap – tahap untuk

mendapatkan solusi optimum ataupun percobaan dengan menggunakan

metode Taguchi yaitu dengan menggunakan karakteristik kualitas smaller the

better bertujuan menentukan variable tak bebas dengan perhitungan semakin

sedikit jumlah proses yang cacat akan semakin baik kualitasnya,

mengidentifikasi faktor – faktor yang berpengaruh, menentukan jumlah level

dan nilai tiap faktor, identifikasi adanya interaksi antar faktor, tabel anova,
5

orthogonal array, pengukuran performa dan rasio S/N dan yang terakhir

menggunakan software qualitek 4.0 untuk mengetahui hasil akhir yang

optimal untuk acuan mengurangi kecacatan.

Tahap selanjutnya setalah mendapatkan hasil output dari metode

taguchi akan dilanjutkan pengolahan dengan menggunakan metode Triz yang

digunakan sebagai untuk mengetahui akar permasalahan yang ada dalam

proses produksi ataupun permasalahan sistem. Kemudian dicari solusi awal

yang sekiranya dapat menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan

improving feature, worsening future dan inventive principles, kelanjutan dari

solusi awal adalah mencari efek atau dampak yang terjadi ketika solusi

tersebut diterapkan. Setelah mengetahui akar permasalahan pada proses

produksi yaitu dibagian painting, selanjutnya dilakukan pembuatan parameter

improving dan worsing untuk memberikan usulan perbaikan yang tepat. Oleh

sebab itu penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode taguchi dan

triz untuk meminimalisirkan kecacatan produk pada mesin Hammer Mill.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dan masalah pada latar belakang, maka

permasalahan pada penelitian ini dapat diidentifikasi, yaitu sebagai berikut :

1. Masih banyak ditemukan kecacatan dilantai produksi pada pembuatan

mesin Hammer Mill.

2. Belum diketahuinya usulan untuk mengurangi tingkat deffect pada proses

produksi dibagian painting.


6

C. Batasan Masalah

Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah dan agar penelitian

ini lebih terarah, dapat mudah dipahami dan topic yang akan dibahas tidak

meluas, maka penelitian membatasi ruang lingkup permasalahan, adapun

batasan masalah yang terdapat pada penelitian ini ialah sebagai berikut :

1. Data – data yang dipergunakan dalam perhitungan adalah data – data yang

diperoleh dari penelitian yang dilakukan di PT. Raja Ampat Indotim

sebagai narasumber atas kredibilitas sebagai salah satu perusahaan

keramik diindonesia.

2. Melakukan obeservasi langsung pada karyawan PT. Raja Ampat Indotim

untuk proses pengambilan data dilini produksi.

3. Pada lantai produksi painting.

4. Software Qualitek 4.0

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dapat dirumuskan

permasalahan yang akan diangkat pada penelitian ini antara lain sebagai

berikut:

1. Bagaimana cara mengetahui penyebab terjadinya kecacatan produk

Hammer Mill pada proses produksi ?

2. Bagaimana untuk mengurangi terjadinya deffect dilini produksi pada

proses painting ?
7

E. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan ini

antara lain :

1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kecacatan produk Hammer Mill

pada proses produksi.

2. Untuk mengetahui usulan perbaikan sehingga dapat mengurangi terjadinya

deffect dilini produksi pada proses painting.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini terdiri dari beberapa bagian yang memiliki

manfaat yaitu :

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan perusahaan untuk

menciptakan prosedur untuk meningkatkan kualitas produk yang baik dan

berkualitas dengan perbaikan produk deffect dapat meminimalisir tingkat

terjadinya kecacatan produk.

2. Bagi Akademisi

Menambah referensi pengetahuan mengenai kualitas produk dari produk

cacat khususnya dalam penerapan perbaikan, serta dapat dijadikan acuan

bagi para penulis jika ingin melakukan penelitian sejenisnya.

3. Bagi Penulis

Dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan perbaikan kualitas mutu

dari produk dengan menerapkan metode pada suatu organisasi selaku


8

perusahaan, guna menambah pengetahuan serta wawasan mengenai

penelitian tersebut.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan metode penelitian ini terdiri dari beberapa bab

yang memiliki keterkaitan pada bab selanjutnya. Berikut ini merupakan

sistematika penulisan pada penelitian ini :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari

penelitian dilakukan, identifikasi masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan kajian pustaka tentang metode Taguchi dan Triz yang

dapat mengetahui akar permasalahan terjadinya deffect hingga

dapat hasil yang optimal dari referensi seperti buku, jurnal dan

karya ilmiah lainnya yang dikutip didalam penelitian. Kemudian

kerangka berfikir yang merupakan bagan yang berisi tentang

urutan pemahaman yang melandasi dalam membuat penelitian,

dilanjutkan penelitian yang relevan sebagai sumber yang mengacu

pada penelitian dengan data – data yang benar dan valid.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisikan tentang waktu dan tempat dimana penelitian dilakukan

dan mencantumkan jadwal pengerjaan laporan penelitian.


9

Dilanjutkan dengan metode penelitian yang menjelaskan

penggunaan metode Taguchi dan Triz digunakan untuk penelitian.

Kemudian yang terakhir Flow Chart penelitian adalah bagan yang

menggambarkan proses pembuatan penelitian dari awal sampai

akhir.

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Berisikan tentang karakteristik responden mendeskripsikan data

proses kecacatan yang diperoleh selama penelitian, kemudian

dilakukan pengolahan data dengan cara menentukan level faktor,

tabel anova, orthogonal array, rasio S/N dan pengolahan data

menggunakan Software Qualitek. Setelah pengolahan data, hasil

pengolahan data di analisis, dan yang terakhir adalah pembahasan

terkait hasil dan analisis data penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang simpulan terhadap analisis yang dibuat dan saran

atas hasil yang dicapai dalam permasalahan produk deffect yang

ditemukan selama penelitian, sehhingga perlu dilakukan

rekomendasi untuk dikaji pada penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai