Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Secara umum tujuan suatu industri manufaktur adalah untuk memproduksi

barang secara ekonomis agar dapat memperoleh keuntungan serta dapat

menyerahkan produk tepat waktu. Selain itu industri manufaktur juga ingin agar

proses produksi kontinyu dan berkembang sehingga kelangsungan hidup

perusahaan terjamin. Sekarang ini perusahaan juga dituntut untuk lebih kompetitif

sehingga mampu bersaing merebut pasar yang ada. Oleh karena itu, perusahaan

harus dapat menjalankan strategi bisnisnya yang tepat agar mampu bertahan

dalam menghadapi persaingan yang terjadi.

Kapasitas total produksi Azodicarbonamide per bulan yaitu 360.000 ton

(data perusahaan, 2018). Pada proses produk Azodicarbonamide masih sering kali

dijumpai produk cacat (defect) yang menyebabkan pemborosan (waste). Hal

tersebut dapat ditinjau dari data-data historis yang dimiliki oleh pihak

pengendalian kualitas atau Quality Control PT. Lautan Otsuka Chemical pada

tahun 2017 menyebutkan bahwa jumlah produksi Azodicarbonamide sebanyak

343.000 ton dan jumlah produk cacat sebanyak 4,28% dari jumlah produksi.

Tingkat kecacatan cukup tinggi akan menyebabkan pemborosan (waste) sumber

daya perusahaan, baik dalam hal biaya, tenaga kerja, waktu dan bahan baku. Oleh

karenanya perlu adanya upaya memperbaiki proses produksi untuk mengetahui

1
2

masalah, mengatasi masalah, dan merumuskan langkah-langkah perbaikan yang

ada pada proses produksi Azodicarbonamide tersebut. Dalam menghadapi

persaingan bebas tersebut harus meminimalisir cacat bahkan meniadakan cacat

yang menyebabkan pemborosan (waste) untuk bisa bersaing dipasar bebas.

Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah pertama,

penelitian yang dilakukan oleh Annisa (2014). Hasil penelitian menunjukkan

bahwa teridentifikasi 5 jenis waste pada proses produksi brown paper yakni

defect, waiting, unnecessary inventory, inappropriate processing, dan excess

transportation.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Sanny (2015). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai DPMO pada mesin line 1 sebesar 546 menghasilkan

tingkat sigma sebesar 4,766 dan persentase sebesar 99,95% yang artinya bahwa

dalam satu juta produk cup air mineral 240 ml terdapat 0,05% unit produk yang

tidak sesuai dalam produksi pada mesin line 1. Sedangkan nilai DPMO pada

mesin line 2 sebesar 291 menghasilkan tingkat sigma sebesar 4,932 dan

persentase sebesar 99,97% yang artinya bahwa dalam satu juta produk cup air

mineral 240 ml terdapat 0,03% unit produk yang tidak sesuai dalam produksi pada

mesin line 2.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Putra (2011). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode Six Sigma ini dapat dicari

target kinerja pada masing-masing sub proses yang berguna untuk menurunkan

tingkat kecacatan produk. Jumlah prosentase tingkat kecacatan produk sebelum

menetapkan target kinerja dengan menggunakan metode Six Sigma adalah sebesar
3

7,13% dari total produksi per tahun. Sedangkan jumlah prosentase tingkat

kecacatan produk setelah menetapkan target kinerja dengan menggunakan metode

Six Sigma adalah sebesar 6,71% dar itotal produksi per tahun.

Six sigma merupakan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan

masalah dan peningkatan proses melaluitahap DMAIC, yaitu define, measure,

analyze, improve, dan control. DMAIC dilakukan secara sistematik berdasarkan

pengetahuan dan fakta. DMAIC merupakan suatu proses closed-loop yang

menghilangkan langkah-langkah proses yang tidak produktif, sering berfokus

pada pengukuran-pengukuran baru dan menerapkan teknologi untuk

meningkatkan kualitas menuju target six sigma.

Dari permasalahan di atas penulis tertarik mempelajari dan mengadakan

penelitian mengenai “Pengendalian Kualitas Proses Produksi Unit Powder

dengan Menggunakan Metode Six Sigma pada Unit 2 di PT. Lautan Otsuka

Chemical”.

1.2 Identifikasi Masalah

Tingkat kecacatan Produksi Azodicarbonamide masih sangat tinggi yang

menyebabkan produk menjadi reject dan mengakibatkan pemborosan (waste),

baik dalam hal biaya, tenaga kerja, waktu dan bahan baku. Hal ini menimbulkan

kerugian bagi perusahaan.


4

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas arah pemecahan masalah yang akan dibahas, berikut

adalah batasan masalah penelitian:

1. Pengambilan data cacat produksi Azodicarbonamide adalah satu semester yaitu

periode bulan Januari hingga Juni Tahun 2018.

2. Penelitian dilakukan di PT. Lautan Otsuka Chemical.

3. Penggunaan langkah-langkah DMAIC hanya sampai pada tahap usulan rencana

perbaikan (improve).

4. Penelitian ini tidak memperhitungkan aspek biaya.

1.4 RumusanMasalah

Dari latar belakang masalah diatas yang telah diuraikan maka perumusan

masalah pada penelitian ini sebagai berikut.

1. Jenis cacat apa yang sering terjadi pada produk Azodicarbonamide?

2. Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya cacat pada produk

Azodicarbonamide yang menyebabkan pemborosan (waste)?

3. Usulan perbaikan untuk mengurangi kecacatan pada produk

Azodicarbonamide?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Menentukan jenis cacat paling dominan pada produk Azodicarbonamide di PT.

Lautan Otsuka Chemical.


5

2. Menentukan faktor penyebab kecacatan yang menyebabkan pemborosan

(waste) pada produk Azodicarbonamide di PT. Lautan Otsuka Chemical dari

faktor bahan baku, mesin, metode dan manusia.

3. Memberikan usulan peningkatan kualitas pada produk Azodicarbonamide di

PT. Lautan Otsuka Chemical.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua

pihak. Adapun manfaat yang diharapkan yaitu sebagai berikut.

1. Memberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan dan memperluas

wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di dalam

perkuliahan dalam dunia nyata.

2. Dapat dijadikan sebagai bahan lebih lanjut bagi para pembaca dan peneliti yang

berminat terhadap permasalahan yang sama.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi

perusahan terutama di PT.Lautan Otsuka Chemical.

1.7 Sistematika Penulisan

Terdapat lima pengelompokan bab dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan bab yang berisi latar belakang masalah, identifikasi

masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan hasil penelitian dan sistematika penelitian.


6

BAB II LANDASAN TEORI

Merupakan bab yanng menguraikan tentang teori – teori yang

digunakan sesuai dengan permasalahan, serta kerangka pemikiran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi penjelasan tentang objek penelitian, metode

penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan

metode analisis.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi hasil dan pembahasan yang menjelaskan objek

penelitian, analisis data, dan interprestasi hasil.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi penutup yang berisi simpulan dari hasil analisis

Pengendalian Kualitas Proses Produksi Unit Powder dengan

Menggunakan Metode ix igma Di PT Lautan Otsuka Chemical,

saran yang berupa tindakan – tindakan yang sebaiknya dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai