Anda di halaman 1dari 20

SUSTAINABLE

SEAFOOD
ID SUSTAINA BLE

SEAFOOD
2015 W WF - I N DO NE S IA N A TI O N A L C A M PA IG N

WWF- Indonesia
Gedung Graha Simatupang,Tower 2 unit C, Lantai 7
Jalan Letjen TB Simatupang Kav. 38
Jakarta Selatan 12540
Better Management Practices

PERIKANAN KERANG
Phone +62 21 7829461
Seri Panduan Perikanan Skala Kecil

Misi WWF
PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN
Untuk menghentikan terjadinya degradasi lingkungan dan membangun
masa depan dimana manusia hidup berharmoni dengan alam. Edisi 1 | Februari 2015
www.wwf.or.id
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas selesainya penyusunan
Better Management Practices (BMP) Perikanan Kerang ini. Penyusunan BMP
ini telah melalui beberapa proses yaitu pengumpulan data lapangan dan desk
study, kegiatan percontohan, (pilot project), internal review tim Perikanan
WWF Indonesia, serta Focus Group Discussion dengan beberapa ahli
perikanan kerang di Indonesia sebagai external expert reviewer.

BMP ini adalah panduan praktis yang khusus dapat diterapkan pada kegiatan
penangkapan atau pengumpulan kerang skala kecil maupun skala
perusahaan. Sebagian besar bahan-bahan penyusunan diambil dari lokasi
yang merupakan penghasil utama kerang-kerangan yaitu di Sidoarjo, Pantai
Kenjeran Surabaya, Semarang dan Banyuwangi. BMP ini merupakan living
Better Management Practices document yang akan terus disempurnakan sesuai dengan perkembangan di
Seri Panduan Perikanan Skala Kecil lapangan serta masukan pihak-pihak yang bersangkutan.
PERIKANAN KERANG - Panduan Penangkapan dan Penanganan
Edisi 1 | Februari 2015 Ucapan terima kasih kami yang tulus kami kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dalam penyusunan BMP ini . Semua pihak yang telah
menyediakan data, memberikan informasi penting, dan memberikan koreksi,
ISBN 978-979-1461-62-7
yakni Koalisi Perempuan Indonesia - Jawa Timur, FPIK Universitas
© WWF-Indonesia
Airlangga, FPIK Universitas Sam Ratulangi dan DKP Sidoarjo. Kami
senantiasa terbuka kepada semua pihak atas segala masukan yang
membangun demi penyempurnaan dokumen ini, dan permintaan maaf kami
Penyusun : Tim Perikanan WWF-Indonesia sampaikan apabila masih banyak kekurangan.
Kontributor : Eka Dian Savitri, Wiwik Afifah, Kustiawan Tri Pursetyo, Farnis Boneka,
Fesana Eradiaty
Ilustra tor : Eddy Hamka, Davidson Rato Nono Februari 2015
Penerbit : WWF-Indonesia
Penyusun
Credit : WWF-Indonesia
Tim Perikanan WWF Indonesia

Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | i


Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Daftar Istilah iii

I. Pendahuluan 1
II. Tujuan BMP 2
III. Deskripsi Kerang 2
IV. Kelompok Nelayan 6
V. Legalitas Usaha Perikanan Tangkap 10
VI. Persiapan Penangkapan dan Penanganan 12
A. Administrasi 12
B. Perlengkapan Penangkapan 12
C. Navigasi dan Keselamatan 13
D. Perlengkapan Penanganan 13
VII. Operasional Penangkapan 15
A. Lokasi Penangkapan 15
B. Alat Tangkap dan Metode Penangkapan 15
C. Pasca Penangkapan 20
VIII. Penanganan, Pengemasan dan Pengiriman 21
A. Penanganan 21
B. Pengemasan 23
C. Pengiriman 23
IX. Pencatatan 26
Daftar Pustaka 34

DAFTAR ISTILAH

Filter Feeder : Sifat memakan dengan cara menyaring

GPS : Global Positioning System, alat untuk menentukan lokasi

WPP : Wilayah Pengelolaan Perikanan

Logam Berat : Bahan pencemar di perairan yang berbahaya bagi manusia

Matang Gonad : Biota yang siap mengeluarkan telurnya atau memijah

Vacuum : Kondisi tanpa udara untuk menghambat perkembangan bakteri

Safety stop : Berhenti beberapa menit saat penyelam naik ke permukaan

ii | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | iii
I. PENDAHULUAN
dapat ditemukan di pantai utara pulau Jawa akan masuk ke dalam tubuh kerang yang akan
(Jakarta, Jawa Tengah, Surabaya, Madura) berdampak pada kesehatan bagi manusia
dan sebagian wilayah Indonesia Tengah dan yang memakannya. Selain itu, harga kerang di
Mengacu pada data statistik Kementerian Indonesia Timur. Khusus untuk dredges pasaran menjadi turun yang berimbas pada
Kelautan dan Perikanan tahun 2011, volume (garuk, seser, suri, dan rak), dapat menjadi mata pencaharian dari para nelayan kerang.
KERANG MERUPAKAN SALAH SATU produksi kerang (Kerang Darah, Kerang alat tangkap yang tidak selektif dan merusak
SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERASAL lingkungan jika dilakukan tanpa Dengan adanya BMP ini, pemahaman
Hijau, Tiram, Simping, Kerang Mutiara,
terhadap praktik penangkapan yang
DARI LAUT. MENU KERANG SEBAGAI Remis) sebesar 54.801 ton dan tahun 2012 memperhatikan kondisi lingkungan dan
bertanggung jawab maupun penanganan yang
peraturan yang berlaku.
MAKANAN LAUT (SEAFOOD)
sebesar 50.460 ton atau terjadi penurunan
baik dapat diterapkan oleh setiap pihak
sebesar 8%. Sedangkan untuk nilai produksi
BANYAK DISAJIKAN KEPADA BERBAGAI kerang tahun 2011 sebesar Rp. 448.996.881,-
Kondisi seperti ini akan berpotensi terkait. Dengan semakin meningkatnya
KALANGAN, MULAI DARI MENU dan tahun 2012 menurun menjadi Rp.
mengalami penurunan, jika terjadi pemahaman tersebut lewat BMP ini, maka

TRADISIONAL DI DESA-DESA
pemanfaatan yang terus menerus tanpa ada diharapkan para pihak terkait dapat menjaga
435.728.094,- atau terjadi penurunan sebesar
pengelolaan yang baik dari pihak-pihak tekait. keseimbangan antara pemanfaatan dan
HINGGA MENU KHUSUS DAN MEWAH 2,96%(1).
Disamping itu, peningkatan pencemaran keberlanjutan sumber daya kerang di
DI RESTORAN SERTA Metode penangkapan kerang yang lingkungan perairan khususnya di wilayah Indonesia.
HOTEL-HOTEL BERBINTANG teridentifikasi di Indonesia yakni dilakukan pesisir menjadikan ancaman nyata bagi
dengan metode handpicking (tangkap tangan) kualitas daging kerang. Hal ini dikarenakan
(2)
dan menggunakan dredges (Garuk) . Lokasi- sifat memakan dari kerang sebagai filter
lokasi di Indonesia yang melakukan feeder (penyaring), sehingga berbagai jenis
penangkapan dengan kedua metode tersebut logam berat yang ada di perairan tercemar

1 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 2
II. TUJUAN BMP KERANG EKONOMIS PENTING:

Menjaga kelestarian sumber daya perikanan kerang dan


A. KERANG DARAH Nama Ilmiah : Tegillarca granosa
Nama dagang : Blood Cockle
ekosistem laut melalui metode penangkapan yang ramah
lingkungan.
(3)(4)
Ciri-ciri

Tegillarca granosa memiliki ciri tubuh tebal dan


Meningkatkan pengetahuan serta wawasan nelayan dalam
menggembung, memiliki bagian yang menyerupai
melakukan penangkapan kerang yang ramah lingkungan. rusuk di bagian cangkang. Daging berwarna merah
darah. Hidup di dasar perairan pesisir seperti estuari,
Menjamin keberlangsungan mata pencaharian nelayan melalui mangrove dan padang lamun dengan substrat lumpur
praktik penangkapan yang berkelanjutan dan penanganan berpasir dan salinitas yang relatif rendah.
yang baik. © WWF-Indonesia / Davidson RATO NONO
Panjang Cangkang Maksimum : 9 cm
Panjang Cangkang Rata-rata : 6 cm
III. DESKRIPSI KERANG
B. Kerang Hijau Nama Ilmiah : Perna viridis
Nama dagang : Green Mussel

(3)(4)
Ciri-ciri

Pada bagian tepi luar cangkang berwarna hijau,


bagian tengahnya berwarna coklat, dan bagian dalam
berwarna putih keperakan seperti mutiara. bentuk
cangkang agak meruncing pada bagian belakang.

Panjang Cangkang Maksimum : 16,5 cm

© WWF-Indonesia / Achmad MUSTOFA

A. Kerang Bulu Nama Ilmiah : Anadara antiquata


Nama dagang : Cockle

(3)(4)
Ciri-ciri
Bagian-bagian Tubuh Kerang
Memiliki ciri-ciri tubuh yang hampir sama
dengan kerang darah/kukur, akan tetapi bagian
Kerang merupakan hewan laut yang tak kedalaman ±4-6 meter dan perairan yang cangkang memiliki bulu-bulu halus.
bertulang belakang dari kelompok hewan relatif tenang. Selain itu, kerang dapat juga Sering dijumpai pada habitat yang memiliki
bertubuh lunak. Kerang memiliki 2 cangkang ditemukan di daerah muara, hutan mangrove sedimen lumpur dan berpasir.
keras sebagai pelindung tubuhnya. serta padang lamun. Pada umumnya kerang
Panjang Cangkang Maksimum : 10,5 cm
hidup mengelompok dan terbenam dalam © WWF-Indonesia / Davidson RATO NONO Panjang Cangkang Rata-rata : 7 cm
Habitat utama kerang yakni di perairan pantai (3)
pasir berlumpur .
yang memiliki pasir berlumpur hingga

3 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 4
IV. KELOMPOK NELAYAN
D. KERANG BATIK Nama Ilmiah : Paphia undulata
Nama dagang : Baby Clam

(3)(4)
Ciri-ciri

Memiliki corak warna cangkang yang menyerupai


batik dengan warna dasar cangkang yaitu kuning
cerah dan agak gelap. Seperti kebanyakan
kerang yang lainnya, kerang batik hidup pada
perairan yang berpasir lumpur.

Panjang Cangkang Maksimum : 6,5 cm


© WWF-Indonesia / Davidson RATONONO

E. KERANG KAMPAK Nama Ilmiah : Atrina pectinata


Nama dagang : Comb Shell

(3)(4)
Ciri-ciri

Cangkang dapat mencapai ukuran yang lumayan


besar, biasanya tipis dan mudah retak serta
memiliki bentuk segitiga.Warna cangkang pada
bagian luar yaitu coklat hingga kehitaman dan Pertemuan Kelompok
mengkilap.
Dalam upaya meningkatkan posisi tawar dan 3. Anggota Kelompok memiliki kegiatan
Panjang Cangkang Maksimum : 37 cm membina kebersamaan untuk menjaga produktif yang sama, yaitu penangkapan
© FAO
Panjang Cangkang Rata-rata : 26 cm keberlanjutan usaha penangkapan kerang dan penanganan kerang.
yang dilakukan, sebaiknya nelayan dapat
4. Kelompok memiliki struktur organisasi
bergabung dalam kelompok secara formal,
dengan kriteria sebagai berikut: yang jelas, yaitu minimal memiliki ketua,
sekretaris, dan bendahara, atau
F. KERANG BALING – BALING Nama Ilmiah : Trisidos tortuosa
Nama dagang : Propellor Arc 1. Setiap nelayan berhak membentuk disesuaikan dengan adat / kebiasaan yang
kelompok dan mendapatkan pengesahan ada di lingkungan nelayan setempat.
(3)(4)
Ciri-ciri
dari tingkat desa dan dibina oleh Dinas
5. Memiliki kepengurusan yang dipilih secara
Bentuk cangkang yang menyerupai baling-baling Kelautan dan Perikanan setempat.
kapal dengan warna dasar putih susu dan di demokratis, keanggotaan kelompok jelas,
bagian tepi cangkang terdapat bulu-bulu halus. 2. Terdiri dari beberapa atau banyak orang dan memiliki sistem administrasi
Hidup di perairan yang berpasir dan berlumpur. anggota. Idealnya, satu kelompok kelompok.

Panjang Cangkang Maksimum : 8,5 cm beranggotakan 10-25 orang (idealnya


anggota kelompok pemula tidak terlalu
© WWF-Indonesia / Davidson RATONONO banyak). Perempuan dalam hal ini KETUA KELOMPOK SEBAIKNYA
memiliki hak yang sama untuk menjadi BERASAL DARI NELAYAN
anggota atau pengurus kelompok. ITU SENDIRI

5 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 6
TINGKATAN KELOMPOK DAN
PENGESAHANNYA
Kelompok tingkat pemula Kelompok tingkat utama
mendapatkan pengesahan dari mendapatkan pengesahan dari
kepala desa dan dibentuk gubernur yang tingkat usahanya
berdasarkan hamparan atau lokasi berkembang pesat dan lebih baik dari
kerja dengan jumlah 10-25 orang kelompok madya dengan
pengelolaan keuangan yang bisa di
Kelompok tingkat lanjut mendapatkan pertanggungjawabkan kepada
pengesahan dari camat. Kelompok ini anggotanya dan masyarakat
merupakan pengembangan kelompok
pemula yang mempunyai aturan Selain mengeluarkan Surat
kelompok dan menerapkannya dalam Keputusan untuk memenuhi
usahanya. persyaratan legal formal kelompok,
pemerintah mempunyai peran yang
Kelompok tingkat madya penting dalam pengembangan
mendapatkan pengesahan dari bupati kelompok yaitu dengan
dengan tingkat usaha yang lebih baik menempatkan penyuluh lapangan
dari kelompok tingkat lanjut dengan minimal satu orang setiap kecamatan
pengelolaan keuangan yang bisa untuk membantu pengembangan
dipertanggungjawabkan kepada kelompok.
anggotanya

6. Kelompok nelayan melakukan pertemuan


rutin, minimal sekali sebulan sebagai
ANGGOTA KELOMPOK HENDAKNYA wadah untuk mendiskusikan kendala-
BERASAL DARI TEMPAT TINGGAL DAN kendala yang dihadapi dan pemecahannya

BERDEKATAN ATAU MEMILIKI serta kebutuhan – kebutuhan nelayan.

HUBUNGAN KEKERABATAN AGAR LEBIH 7. Mengupayakan kemitraan dengan pihak

MUDAH BERKOORDINASI, DAN ATAU terkait

LOKASI PENANGKAPAN KERANG 8. Kelompok penangkap kerang didampingi


YANG SAMA SEHINGGA MEMUDAHKAN oleh pendamping lapangan, contohnya

PENGELOLAAN Penyuluh Perikanan dan atau Petugas


Teknis Perikanan dari instansi terkait.

7 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 8
V. LEGALITAS USAHA PERIKANAN TANGKAP

Semua usaha perikanan tangkap di seluruh wilayah perairan Indonesia harus


memiliki legalitas usaha sesuai peraturan yang berlaku. Peraturan terkait
penangkapan atau pengumpulan kerang di Indonesia adalah:

1. Kewenangan Perizinan 3. Jenis Izin dan Persyaratannya

Penerbitan izin usaha perikanan tangkap a. Kapal ukuran 5 GT ke bawah


untuk kapal perikanan berukuran di atas 30 (Nelayan Kecil)
GT dan/atau di bawah 30 GT dengan tenaga Memiliki Bukti Pencatatan Kapal yang
kerja atau modal asing adalah kewenangan permohonannya diajukan kepada Kepala
pemerintah pusat, kapal di atas 5 GT sampai Dinas tingkat Kabupaten/Kota, tidak
30 GT adalah kewenangan Pemerintah dipungut biaya, dan berlaku selama 1
Propinsi, dan kapal 5 GT ke bawah atau skala tahun.
kecil yang tidak memiliki kapal/perahu adalah
kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota Persyaratan: KTP Asli pemilik kapal,
(UU No. 23/2014 Tentang Pemerintahan spesifikasi teknis alat tangkap, surat
Daerah). pernyataan mengenai ukuran kapal dan
sanggup melaporkan hasil tangkapan.
Manfaat yang dapat dilakukan dengan
berkelompok: 2. Alat Penangkapan/Pengumpulan
Jika menangkap di luar wilayah domisili
Kerang dan Lokasi Penangkapan
administrasi, maka digunakan Bukti
1. Mendiskusikan kegiatan-kegiatan
Alat/cara yang digunakan untuk menangkap Pencatatan Kapal Andon sebagai izin
penangkapan. Apabila mengalami kendala-
atau mengumpulkan kerang, seperti tertulis yang berlaku selama 6 bulan.
kendala dalam penangkapan, maka dalam
pertemuan bisa berbagi masalah dan Penggaruk, Seser, dan menggunakan tangan Pengurusan legalitas nelayan kecil sebaiknya
memecahkannya bersama. langsung, termasuk dalam kategori yang dilakukan oleh kelompok.
boleh beroperasi di WPP-NRI sesuai
2. Mengorganisir anggota dan penguatan potensi KEPMEN No. 6/2010 Tentang Alat b. Kapal ukuran lebih dari 5 GT ke atas

ANGGOTA KELOMPOK
perikanan Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia. Semua usaha perikanan tangkap dengan kapal
TIDAK MEMPERKERJAKAN 3. Sebagai pusat informasi anggota dan
masyarakat umum, informasi bisa berupa
Kemudian lokasi pengoperasian setiap berukuran lebih dari 5 GT harus memiliki

ANAK-ANAK USIA SEKOLAH. alat/cara tangkap tersebut, karena masih SIUP (Surat Izin Usaha Penangkapan). SIUP
BMP, harga, pasar, teknologi terkini. berlaku selama masih melakukan usaha
termasuk cara sederhana, maka umumnya
DAN TIDAK MEMPERKERJAKAN 4. Bisa meningkatkan daya tawar (harga) kerang dapat dilakukan di jalur 0-12 mil. Ketentuan penangkapan ikan yang digunakan untuk

SECARA PAKSA YG TERKAIT


ini harus mengikuti aturan dalam PERMEN Perseorangan, Perusahaan, dan Penanaman
terhadap pasar karena penjualan secara
No. 42/2014 Tentang Perubahan Atas Modal (PERMEN Kelautan Perikanan No.
bersama-sama.
DENGAN UTANG-PIUTANG PERMEN No. 2/2011 Tentang Jalur 57/2014 Tentang Perubahan Kedua Atas
PERMEN Kelautan Perikanan No. 30/2012
5. Berperan sebagai tempat pengaduan dan Penangkapan Ikan Dan Penempatan Alat
mediasi jika terlibat dalam suatu konflik yang Penangkapan Ikan Dan Alat Bantu Tentang Usaha Perikanan Tangkap Di
mungkin terjadi dengan pemanfaat perairan Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara
yang lain. Perikanan Negara Republik Indonesia. Republik Indonesia).

9 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 10
Keterangan : VI. PERSIAPAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN
Jalur 1 A
Perairan pantai sampai
dengan 2 (dua) mil laut
yang diukur dari NO ADMNISTRASI PERAHU< 5GT (SKALA KECIL)
permukaan air laut pada
surut terendah Mendaftarkan Armada & alat Tangkap di
1. Perizinan
Jalur 1 B Dinas Kelautan dan Perikanan setempat
Perairan pantai di luar
2 (dua) mil laut sampai
dengan 4 (empat) mil laut Petugas pelabuhan
Rencana & Jadwal Operasi
2. Aparat desa, atau
Jalur 2 Penangkapan
Perairan di luar jalur 1 Kelompok Nelayan
sampai dengan 12
(dua belas) mil laut
diukur dari permukaan DKP Setempat,
air laut pada surut 3. Pencatatan Hasil Tangkapan
terendah (Logbook) Kelompok Nelayan, atau
Disimpan pribadi
Jalur 3
ZEEI dan perairan di luar
jalur 2

Ilustrasi Zona / jalur penangkapan dan jenis alat tangkap A. Administrasi

Perikanan kerang yang dilakukan dengan


skala kecil (perahu <5GT), sebaiknya dapat
4. Zona Larang Tangkap dan Perlindungan Jenis Ikan memperhatikan kriteria sebagai berikut :

Hindari melakukan penangkapan di kawasan Ikan pari manta dan hiu


B. Perlengkapan Penangkapan
konservasi, khususnya zona inti dan zona
Burung laut
perlindungan lainnya. Tentukan lokasi Memastikan kebutuhan teknis
penangkapan sebelum melaut agar tidak Ikan Napoleon penangkapan tersedia (misal kondisi kapal
masuk dalam zona larang tangkap. layak melaut, BBM, alat tangkap dan alat

PENCATATAN HASIL TANGKAPAN AKAN


Kemungkinan saat melakukan penangkapan, Beberapa biota kerang dan gastropoda bantu tangkap)
kerang bercampur dengan biota yang (siput) yang dilindungi atau hampir punah
dilindungi, sudah langka, atau terancam harus menjadi perhatian agar tidak Menyediakan tempat sampah di atas SANGAT BERGUNA UNTUK MENGETAHUI
punah. Jangan menangkap biota tersebut, dan diambil bersama kerang target. kapal. STATUS STOK DARI KOMODITAS PERIKANAN
jika tertangkap secara tidak sengaja (bycatch),
lakukan penanganan sesuai prosedur yang Agar tidak melanggar zona penangkapan dan Memastikan kebutuhan operasi YANG ADA DI SUATU LOKASI PEMANFAATAN
ada. Biota-biota tersebut antara lain: biota dilindungi, perhatikan peraturan yang penangkapan tersedia (perbekalan SELAIN ITU DAPAT MEMUDAHKAN DALAM
ada melalui pertemuan-pertemuan kelompok, makanan, air tawar)
PENGELOLAAN PEMANFAATAN PERIKANAN
Semua jenis penyu laut. petugas penyuluh, dan sosialisasi instansi
terkait. Jenis-jenis biota yang dilindungi
Perkakas mesin kapal untuk reparasi jika DARI LOKASI TERSEBUT
Mamalia laut seperti lumba-lumba, paus, mesin rusak saat penangkapan.
dapat dilihat pada lampiran BMP ini.
dan dugong.

11 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 12
C. Navigasi dan Keselamatan tangkapan yang telah dicuci di atas perahu.
Karung goni sebaiknya dalam keadaan
Navigasi dan keselamatan merupakan hal
basah dan diletakkan di tempat yang tidak
yang penting dalam melakukan operasi
terpapar langsung sinar matahari
penangkapan. Beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan dalam navigasi dan keselamatan Armada yang akan digunakan harus
ini antara lain sebagai berikut : memperhatikan kesesuaian dimensi
perahu dengan kekuatan mesin (PK) kapal
D. Perlengkapan Penanganan dan kebutuhan penangkapan kerang.
di Atas Kapal
Sebaiknya menggunakan armada
Menyiapkan ruang khusus atau palka di berukuran kecil jika penangkapan hanya
lambung perahu yang posisinya jauh dari bersifat one day trip (satu hari trip).
kontaminasi bahan lain (bahan bakar, oli
mesin, dan lain-lain) yang posisinya
menggantung dan tidak bersentuhan
langsung dengan dasar lambung kapal.

Ruang khusus atau palka sebaiknya tidak


terpapar sinar matahari secara langsung.
Ruang khusus atau palka berfungsi sebagai
ruang penyimpanan hasil tangkapan.

Menyiapkan keranjang yang berukuran


besar sebagai wadah sementara hasil
tangkapan yang berfungsi untuk mencuci
kerang dari lumpur/pasir yang melekat.

Menyiapkan karung goni berukuran besar


sebagai wadah untuk menaruh hasil

KRITERIA PERAHU >5GT PERAHU >5GT

GPS, Kompas, Peta Wajib Tidak wajib

Alat Komunikasi (Hp, HT, Radio komunikasi) Wajib Salah satu

Pelampung Wajib Wajib

P3K/Obat Wajib Wajib SELALU MENJAGA KEBERSIHAN


Jaket Hujan/Mantel Wajib Wajib KAPAL SEBELUM DAN SESUDAH
Pelindung Kepala Disarankan Wajib AKTIFITAS PENANGKAPAN

13 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 14
VII. OPERASIONAL PENANGKAPAN DAN PENANGANAN SURI SESER
HANDPICKING

HANDPICKING HANDPICKING + KOMPRESOR

Cara Alat tangkap aktif Alat tangkap aktif Menyusuri daerah Menyelam sambil
JENIS PENGGARUK BUKAAN MULUT KAPAL JALUR WPP Penangkapan pantai pada saat meraba-raba dasar
Menyapu dasar Menyapu dasar surut dengan perairan
perairan secara perairan secara berjalan kaki atau menggunakan
Penggaruk Berkapal P 2,5 M 5 GT IB: perairan pantai 571, 572, 573,
melingkar lurus menggunakan tangan
(boat dredges) T 0,5 M di luar 2 – 4 mil laut 711, 712, 713,
papan
714, 715, 716, Jika perahu Menggunakan alat
II: Jalur I-12 mil laut 717, 718 bergerak ke arah Papan berfungsi selam sederhana
pada surut terendah kiri, maka alat untuk memudahkan (masker, sarung
yang di bagian berjalan di pantai tangan, sepatu
III: ZEEI & di luar kanan yang yang berpasir karet, pemberat,
jalur II terlebih dahulu lumpur penutup kepala)
diturunkan. dan alat bantu
Penggaruk Tanpa P 2,5 M - IA: Perairan pantai 571, 572, 573, Begitu pula Menggunakan alat pernafasan .
sebaliknya bantu pacul, arit
Kapal (hand dredges) T 0,5 M – 2 mil laut dari 711, 712, 713,
atau tongkat untuk Alat bantu
surut terendah 714, 715, 716,
membongkar pasir pernapasan
717, 718
lumpur menggunakan
kompressor

Lokasi
Perairan berpasir lumpur
Penangkapan
A. LOKASI PENANGKAPAN
Jalur IB: perairan pantai di luar 2 – 4 mil laut
Memastikan lokasi penangkapan harus digolongkan menjadi Penggaruk Berkapal Penangkapan II: Jalur I-12 mil laut pada surut terendah
sesuai dengan peruntukan pemanfaatan (boat dredges) dan Penggaruk Tanpa Kapal III: ZEEI & di luar jalur II
yang telah ditetapkan oleh pemerintah / (2)
(hand dredges) . IA: Perairan pantai – 2 mil laut dari surut
terendahWPP : 571, 572, 573, 711, 712,
aparat desa / hukum adat.
713, 714, 715, 716, 717, 718
Dan berdasarkan Peraturan Menteri Nomor
Memastikan lokasi penangkapan sesuai 02 tahun 2011 tentang Jalur Penangkapan
dengan pengalaman nelayan, tanda-tanda P 2,5 M
dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Ukuran Jaring
T 0,5 M
alam, GPS / kompas / peta. Alat Bantu Penangkapan Ikan dapat dilihat
pada tabel berikut(5) :
Tidak melakukan penangkapan di perairan Waktu
Pagi hingga sore hari
Penangkapan
tercemar atau muara sungai Di beberapa daerah di Indonesia, dredges
(penggaruk) memiliki nama-nama lokal
Spesies yang Utama : kerang- kerangan Utama : Kerang darah, kerang simping,
B. ALAT TANGKAP DAN METODE seperti suri, garuk, rak. Meskipun memiliki Tertangkap Sampingan :rajungan, ikan, udang kerang kapak, kerang lorjuk
nama yang berbeda-beda, akan tetapi
PENANGKAPAN kesemuanya memiliki prinsip yang sama Peraturan KEPMEN Kelautan dan Perikanan No.

1. Dredges (penggaruk) dalam pengoperasiannya. Metode 06 tahun 2010 tentang Alat Penangkapan
Ikan.
pengoperasian dredges yakni dengan meyapu
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan PERMEN No. 02 tahun 2011 tentang Jalur
dasar perairan berpasir lumpur dan tergolong Penangkapan dan Penempatan Alat
Perikanan Nomor 06 tahun 2010 tentang Alat alat tangkap aktif yang dioperasikan maksimal Penangkapan Ikan dan Alat Bantu
Penangkapan Ikan, dredges (penggaruk) 1 hari (one day trip) setiap penangkapan. Penangkapan Ikan

15 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 16
Arit

Papan Seluncur

Gambar Metode Handpicking dengan alat


bantu papan dan arit

menggunakan alat bantu berupa pacul, arit


atau tongkat yang berfungsi membongkar
pasir lumpur untuk menemukan kerang yang
hidup di dalamnya. Di samping itu, beberapa
daerah menggunakan alat bantu yang
menyerupai papan seluncur untuk
memudahkan berjalan di pantai yang berpasir
Gambar Alat Tangkap Seser dan lumpur.
Pengoperasian Alat Tangkap Seser

Gambar Alat Tangkap Suri dan Pengoperasian Alat Tangkap Suri b. Handpicking + Kompresor

Metode penangkapan ini dilakukan dengan


2. Suri / Garit 3. Seser 4. Handpicking (Tangkap Tangan) cara menyelam hingga dasar perairan dan
a. Handpicking kemudian hanya menggunakan tangan untuk
Alat tangkap suri terbuat dari rangkaian Alat tangkap seser terdiri dari 2 bagian yang
mengumpulkan kerang. Alat bantu yang
besi berbentuk setengah lingkaran dengan dirangkai menjadi satu kesatuan yaitu (1) Metode handpicking merupakan digunakan pada metode ini yakni alat selam
bagian sisi-sisinya diberi jaring sebagai tangkai/tiang (panjang minimal 2 meter) yang penangkapan dengan menggunakan tangan sederhana seperti masker, pemberat, sarung
pembatas berfungsi sebagai tempat memegang selama kosong sebagai alat tangkap utama. Metode tangan, penutup kepala dan sepatu karet.
selama proses penangkapan, (2) Kantong ini dilakukan di daerah pantai yang landai
Dalam satu kapal penangkapan maksimal Selain itu, metode ini menggunakan
terbuat dari jaring polyetilen dengan panjang dan memiliki daerah yang luas ketika air
menggunakan 3 alat tangkap suri. kompresor udara sebagai penyalur udara
minimal 2 meter, dibagian mulut kantong surut. Pantai ini memiliki karakteristik ketika melakukan penyelaman.Penangkapan
dibuatkan rangka besi agar bukaan mulut berpasir yang bercampur dengan lumpur. dengan metode ini sebaiknya mengikuti
tetap stabil. Pada beberapa daerah, para nelayan kaidah-kaidah berikut :

17 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 18
PENYELAMAN YANG
DILAKUKAN TANPA TABUNG
UDARA, SEBAIKNYA
MENGGUNAKAN KOMPRESOR
UDARA YANG DIRANCANG
KHUSUS UNTUK PENYELAMAN. Kompresor ban

TIDAK DIREKOMENDASIKAN Kompresor

PENYELAMAN DENGAN
listrik

MENGGUNAKAN KOMPRESOR
BAN, DIKARENAKAN DAPAT
BERAKIBAT FATAL BAGI
KESEHATAN PENYELAM.

RENCANAKAN SERTA LAKUKAN PENYELAMAN YANG AMAN DAN SEHAT!

Merencanakan waktu dan kedalaman


penyelaman secara bijaksana
Penyelaman pertama dilakukan dengan
tidak melebihi 50 menit
C. PASCA PENANGKAPAN
Penyelaman dilakukan oleh 2 orang atau Penyelaman kedua dilakukan maksimal 30 Setelah melakukan pengumpulan kerang MENANGKAP KERANG YANG TELAH
lebih menit dengan kedalaman kurang dari 10 dengan berbagai metode di atas, umumnya MATANG GONAD DAN MELEPASKAN
YANG BELUM MATANG GONAD
meter nelayan pengumpul kerang membawa alat
Penyelaman dilakukan pada maksimal penampungan sementara seperti karung atau
kedalaman 10-15 meter Beristirahat minimal 30-60 menit antara keranjang. Alat ini digunakan untuk DAN MENGHINDARI PENANGKAPAN
BIOTA DILINDUNGI DAN
penyelaman pertama dan kedua menyimpan kerang yang telah dikumpulkan
Melakukan safety stop pada kedalaman 5
atau ditangkap sambil melanjutkan
meter selama 5-10 menit sebelum naik ke
permukaan dengan perlahan-lahan
Tidak merusak karang atau mengambil
biota laut lainnya yang bukan menjadi
penangkapan. Jika seluruh wadah HAMPIR PUNAH,
target tangkapan
penyimpanan telah penuh, nelayan akan
menghentikan aktifitas penangkapannya.
SERTA MEMPERHATIKAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah ZONA PENANGKAPAN
membawa alat penyimpanan yang mudah
PENGGUNAAN KOMPRESOR BAN TIDAK dibawa dan tidak mengganggu proses Setiap sebulan sekali sebaiknya dilakukan

DISARANKAN DIKARENAKAN SANGAT penangkapan, menghindari jatuhnya atau


terbuangnya hasil tangkapan.
pengukuran kandungan logam berat &

BERBAHAYA BAGI KESEHATAN PENGGUNA


kualitas perairan oleh instansi terkait

19 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 20
VIII. PENANGANAN, PENGEMASAN dan PENGIRIMAN TAHAPAN PROSES PROSEDUR

Penerimaan Kerang Kerang yang diterima dari nelayan harus dalam kondisi hidup dan
memiliki cangkang yang lengkap dan berasal dari perairan yang
PENYORTIRAN KERANG
PENERIMAAN KERANG BERDASARKAN JENISNYA
PENIMBANGAN 1 tidak tercemar

Penyortiran Kerang Lakukan penyortiran kerang berdasarkan jenisnya


Berdasarkan Jenisnya Catat jenis-jenis kerang yang diterima

PENGUPASAN PEREBUSAN PENCUCIAN 1 Penimbangan 1 Lakukan penimbangan untuk mengetahui berat kerang yang
diterima dengan menggunakan timbangan
Catat hasil penimbangan

PENIMBANGAN 2 PENCUCIAN 2 PENGECEKAN AKHIR Pencucian 1 Masukkan kerang dalam keranjang


Celupkan pada bak pencucian yang telah berisi air tawar bersih
sambil di aduk perlahan dan digoyang-goyang agar lumpur hanyut
Setelah dicuci kerang ditiriskan
Air cucian harus diganti apabila sudah terlihat kotor dan keruh
PENYIMPANAN PENIMBANGAN AKHIR
Perebusan Siapkan bak perebusan dan isi dengan air tawar yang bersih,
kemudiah didihkan
Setelah mendidih, masukkan kerang dan rebus selama 3-5 menit
Keberlanjutan sumber daya kerang sangat atau hingga cangkang terbuka
Jangan merebus kerang terlalu lama sehingga memyebabkan
tergantung dengan kondisi stok kerang di
kerang kehilangan jumlah air berlebihan
suatu wilayah sehingga setiap sekali
Air sisa rebusan dapat digunakan untuk merebus kembali. Setelah
penangkapan langsung dilakukan merebus 3 (tiga) kali, air rebusan harus dibuang dan diganti
penyortiran, dengan memisahkan ukuran
yang telah dewasa dengan yang berukuran Pengupasan Daging kerang dipisahkan dengan cara mencongkel cangkang
kecil. Kerang yang berukuran kecil dilepaskan dengan pisau kecil yang bersih
kembali ke perairan. Daging kerang yang telah dipisahkan dari cangkang disimpan
pada tempat yang telah disediakan dan diberi es
Pemberian es berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri
A. Penanganan Kerang pada daging kerang yang telah dikupas
Pisau yang digunakan harus terbuat dari bahan anti karat
Penanganan kerang hasil tangkapan dapat
melihat proses berikut :
Penimbangan 2 Daging kerang yang telah dikupas, kemudian dikumpulkan dan
ditimbang
Hasil timbangan dicatat

MENGELUARKAN ORGAN TUBUH Pencucian 2 Daging kerang yang telah dikupas kemudian dicuci menggunakan

KERANG YANG MERUPAKAN TEMPAT


air dingin
Tempatkan daging kerang dalam keranjang, kemudian celupkan

TERAKUMULASINYA LOGAM BERAT dalam air dingin dan diaduk sambil digoyang-goyang agar kotoran
lepas dan hanyut
(USUS, LAMBUNG, DLL) DAN HANYA Daging kerang kemudian ditiriskan

MENGAMBIL BAGIAN DAGING KERANG


Air cucian segera diganti apabila sudah terlihat kotor dan keruh

21 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 22
TAHAPAN PROSES PROSEDUR

Pengecekan akhir Daging kerang dipisahkan berdasarkan kualitas meliputi : warna,


bau dan tekstur daging
Daging kerang yang dihasilkan , diperiksa untuk melihat keberadaan
benda asing (logam, kerikil, kayu)
Apabila terdapat daging kerang yang tidak memenuhi standar,
maka produk tersebut dipisahkan
Proses ini dilakukan dengan teliti

Penimbangan Akhir Daging kerang yang telah memenuhi kriteria standar kemudian
ditimbang sesuai dengan permintaan pasar
Penimbangan harus ditambahkan ekstra berat 2% untuk mencegah
penyusutan berat selama proses pembekuan dan penyimpanan

Penyimpanan Daging kerang yang telah dicuci, ditiriskan, hingga penimbangan


akhir segera disimpan dalam kotak penyimpanan yang telah berisi
es curah dengan perbandingan daging kerang dan es 2:1
Susun berselang seling antara es dan daging kerang pada box
penyimpanan. Pada lapisan paling bawah dan paling atas harus
tertutup es
Box penyimpanan harus dalam keadaan tertutup untuk menghindari
es mencair dengan cepat dan mencegah kontaminasi

B. Pengemasan
Tahapan Pengemasan - Pengiriman
Proses pengemasan harus dilakukan kerang yang akan dikirim apa tidak
secepat dan sehigienis mungkin melewati baku mutu pangan yang PENYORTIRAN
dipersyaratkan pemerintah) PENGECEKAN KERANG BERDASARKAN PENIMBANGAN
Wadah pengemasan biasa berupa
JENISNYA
sterofoam yang diberi lapisan plastik
kedap air.
PENGEMASAN VACUUM PEMBEKUAN PENYIMPANAN
Daging kerang disusun rapi dan diberi es C. Pengiriman & PELABELAN
yang terbungkus (tidak kontak langsung
dengan daging kerang) Proses pengiriman sebaiknya melakukan
pengurusan dokumen di balai karantina dan
Agar memudahkan ketelusuran produk, memiliki SKAI (Surat Keterangan Asal Ikan).
PEMASARAN
maka setiap satu kemasan diberi label yang Proses pengurusan dokumen dilakukan paling
memuat, asal produk, berat kotor setiap lambat 1 hari sebelum waktu pengiriman
kemasan, berat bersih kerang, daerah dan dilakukan
waktu penangkapan dan dokumen balai
karantina ikan setempat (untuk
mengetahui kandungan logam berat

23 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 24
TAHAPAN PROSES PROSEDUR
TAHAPAN PROSES PROSEDUR
Pemasaran Produk dipasarkan ke tangan konsumen sesuai dengan
Pengecekan Daging kerang dipisahkan berdasarkan kualitas meliputi : warna,
spesifikasinya
bau dan tekstur daging
Untuk produk segar ditempatkan pada meja etalase dan
Daging kerang yang dihasilkan , diperiksa untuk melihat keberadaan
ditambahkan es parut dengan jumlah yang cukup untuk
benda asing
mempertahankan suhu produk
Apabila terdapat daging kerang yang tidak memenuhi standar,
Untuk daging kerang beku ditempatkan pada show case
maka daging kerang tersebut dipisahkan
freezer dan diatur suhu pada -20o C
Proses ini dilakukan dengan teliti

Penyortiran Kerang Lakukan penyortiran daging kerang berdasarkan jenisnya


Berdasarkan Jenisnya Catat jenis-jenis kerang yang diterima IX. PENCATATAN
Daging kerang yang telah memenuhi kriteria standar kemudian
Penimbangan
ditimbang sesuai dengan permintaan customer (contoh: 250 gr,
500 gr, dst)
Penimbangan harus ditambahkan ekstra berat 2% untuk mencegah
penyusutan berat selama proses pembekuan dan penyimpanan

Daging kerang yang telah dilakukan pengecekan akhir dimasukkan


Pengemasan vacuum dan
ke dalam plastik vakum yang telah diberi label yang jelas dan
pelabelan
kemudian divakum.
Hasil kerja mesin vakum diawasi apabila terjadi kebocoran plastik
yang mengakibatkan proses vakum tidak sempurna
Label berisi nama kerang, nama perusahaan/kelompok, tanggal
produksi, informasi nilai gizi, dan petunjuk penyimpanan
Tindakan koreksi dilakukan apabila terjadi kebocoran plastik
dengan cara mengganti plastik yang baru.

Daging kerang disusun dan ditempatkan pada mesin pembekuan


Pembekuan
dengan suhu -40o C
Pembekuan harus dilakukan dengan cepat dan tidak boleh melebihi Pencatatan bertujuan: Format pencatatan:
8 jam untuk menghindari kerusakan jaringan daging kerang akibat Analisis stok sumber daya kerang untuk Format logbook produksi penangkapan
terbentuknya kristal es dalam daging kerang
dasar pengelolaan penangkapan. kerangyang mengacu pada PERMEN
Pada saat pembekuan suhu mesin pembeku dimonitor setiap dua
Kelautan dan Perikanan No.18 Tahun
jam dan dicatat pada form yang telah tersedia
Perencanaan penangkapan nelayan. 2010 tentang Log Book Penangkapan Ikan
(Lampiran 1)
Daging kerang yang telah beku dikeluarkan dari mesin pembeku Analisa usaha penangkapan untuk nelayan
Penyimpanan
dan dipindahkan pada ruang penyimpanan beku dengan suhu atau kelompok. Format pencatatan Biologi Kerang
maksimal -20o C
(Lampiran 2)
Daging kerang disusun sedemikian rupa sesuai dengan jenis
dan tanggal produksi

KAIDAH-KAIDAH PENCATATAN
Selama proses penyimpanan, suhu ruang penyimpanan
dimonitor setiap dua jam dan dicatat pada form yang tersedia

Pencatatan d ilakukan setelah didaratkan per nelayan


dan dapat dilakukan bergantian jika, memiliki lebih
dari satu awak kapal

25 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 26
LAMPIRAN Bukti Pencatatan Kapal

Standar Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut

L am pir an III : Keputusan M enteri Negara Lingkunga n Hidup


Nomor : 51 Tah un 2004
T an ggal : 8 A pril 2004

B A K U M U T U A IR LA U T U N TU K B IOT A L A UT
N o. Param eter Satuan Baku M utu
F ISIKA
1 Kecerahan m coral: > 5
m an grove: -
lam un : >3
2 Keb auan - alam i
3 Kekeruhan N TU <5
4 Padatan tersuspensi total m g/l coral: 20
m an grove: 80
lam un : 20
5 S am pah - n ihil
6 S uhu °C alam i
coral: 28-30
m an grove: 28-32
lam un : 28-30
7 L apisan m inyak - n ihil

K IM IA
1 pH - 7-8 ,5
2 S alinitas %o alam i
coral: 33-34
m an grove: s/d 34
lam un : 33-34
3 O ksigen terlarut (DO ) m g/l >5
4 BO D5 m g/l 20
5 A m m onia total (N H 3 -N ) m g/l 0,3
6 F osfat (PO 4 -P) m g/l 0,015
7 N itrat (NO 3 -N ) m g/l 0,008
8 S ianida (C N ) m g/l 0,5 Andon
9 S ulfida (H 2 S) m g/l 0,01
10 PAH (Poliarom atik m g/l 0,003
H idrokarb on )
11 S enyawa F enol total m g/l 0,002
12 PCB total (poliklor b ifenil) µg/l 0,01
13 S urfaktan (deterjen) m g/l M BAS 1
14 M inyak & lem ak m g/l 1
15 Pestisida µg/l 0,01
16 TBT (Trib utilin) µg/l 0,01

L o gam T erlarut
17 Raksa (H g) m g/l 0,001
18 Krom ium heksavalen (C r(Vl)) m g/l 0,005
19 A rsen (As) m g/l 0,012
20 Kadmium (Cd) m g/l 0,001
21 Tem b aga (Cu) m g/l 0,008
22 Tim bal (Pb ) m g/l 0,008
23 S eng (Zn) m g/l 0,05
24 N ikel (N i) m g/l 0,05

B io logi
1 C oliform (total) M PN /100m l 1000
2 Patogen Sel/100 m l N ihil
3 Plankton Sel/100 m l Tidak bloom

R adio N u klida
1 Kom posisi yan g tidak diketahui Bq/l 4

27 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 28
Format Logbook Penangkapan Format Logbook Secara Biologi

FORMAT PENGUKURAN PANJANG-BERAT DAN TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG )


Tgl Trip / Tempat
Tgl Pencatatan
Penangkapan Pendaratan
% Jumlah Lokasi
Nama Pengepul
Sampling Penangkapan
Nama Pencatat Nama Lokal Nama Indonesia

DATA PENGUKURAN

Nama Spesies :

No. TL (cm ) Berat (g) TKG Sex (J / B) No. TL (cm ) Berat (g) TKG Sex (J / B)

27 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 28
Biota Dilindungi yang Tidak Boleh Ditangkap/Diambil Nama Ilmiah Nama Lokal Nama Internasional
Sumber Gambar
(http://www.nmr-pics.nl/)

Hewan Laut yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan Dan Satwa
serta Undang Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati Dan Ekosistemnya
Sumber Gambar
Nama Ilmiah Nama Lokal Nama Internasional (http://www.nmr-pics.nl/) Kima sisik, kima scaly,
Tridacna squamosa
seruling fluted-giant clam

horse's hoof,
Hippopus hippopus Kima tapak kuda
bear paw

Charonia tritonis Triton terompet trumpet triton

Hippopus porcellanus Kima cina china clam

crocus,
Tridacna crocea Kima kunia, Lubang Cassis cornuta Kepala kambing horned helmet
safron colored-giant clam

Tridacna derasa Kima selatan souther-giant clam


Trochus niloticus Susu bunder top shell

Tridacna gigas Kima raksasa great clams


green shell,
Turbo marmoratus Batu laga, siput hijau
turban shell

Tridacna maxima Kima kecil Largest claw mussel

Nautilus pompillus Nautilus berongga pearly-chambered nautili

29 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 30
DAFTAR PUSTAKA PENYUSUN & EDITOR BMP
TIM PERIKANAN WWF-INDONESIA
Dharma, B. 1988. Siput dan Kerang Indonesia I (Indonesian Shell I). PT. Sarana Graha Jakarta.

Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2010. Keputusan Menteri No. 6/2010 Tentang Alat Eddy Hamka, Fisheries Science Asisstant
(edy_maktim@yahoo.com)
Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. Jakarta.
Bergabung di WWF Indonesia sejak bulan September 2013. Eddy Hamka bertugas dalam
Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2012. Statistik Perikanan Tangkap Tahun 2011-2012. pengumpulan baseline data dan informasi dalam penyusunan Better Management
Practices (BMP) dan pelaksanaan pelatihan di lokasi seluruh site program perikanan WWF
Jakarta. Indonesia. Telah aktif dalam LSM Yayasan Mattirotasi di Makassar semenjak masa kuliah di
Universitas Hasanuddin, Jurusan Perikanan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2014. Peraturan Menteri No. 42/2014 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri No. 2/2011 Tentang Jalur Penangkapan Ikan Dan Davidson Rato Nono, Capture Fisheries Officer
Penempatan Alat Penangkapan Ikan Dan Alat Bantu Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan (dratonono@wwf.or.id)
Perikanan Negara Republik Indonesia. Jakarta.
Menyelesaikan studi di Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi,
Sulawesi Utara dalam bidang Biologi Kelautan. Mengawali karir sebagai Temporary Staff di
Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2014. Peraturan menteri No. 48/2014 Tentang Log Book Yayasan WWF-Indonesia pada Maret 2013. Davidson Rato Nono bertugas dalam
Penangkapan Ikan. Jakarta. melakukan penilaian awal terhadap praktik-praktik perikanan tangkap di beberapa lokasi
dampingan dan percontohan di Indonesia dan juga bekerja pada komoditas perikanan
seperti siput laut dan kerang di Indonesia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2014. Peraturan Menteri No. 36/2014 Tentang Andon
Penangkapan Ikan. Jakarta. Windy Rizki, Capture Fisheries Officer
(wputri@wwf.or.id)
Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2014. Peraturan Menteri No. 57/2014 Tentang
Bergabung di WWF Indonesia sejak bulan Desember 2013. Windy Rizki adalah capture
Perubahan Kedua Atas Permen Kelautan Perikanan No. 30/2012 Tentang Usaha Perikanan officer yang fokus terhadap komoditas kepiting bakau dan lobster serta bertanggung jawab
Tangkap Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. Jakarta. untuk pengembangan dan implementasi BMP Kepiting Bakau dan Lobster di wilayah
dampingan WWF. Windy berhasil menyelesaikan kuliah S1 pada jurusan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro, Semarang.
SeaLifeBase.http://www.sealifebase.fisheries.ubc.ca

Muhammad Maskur Tamanyira, Seafood Savers Officer


(mtamanyira@wwf.or.id)
Dapatkan Juga Serial Panduan – Panduan Praktik Perikanan Tangkap Lainnya, Yaitu : Telah bekerja bersama program perikanan tangkap WWF Indonesia sejak 2011 dan resmi
menjadi staf di tahun 2103. Maskur banyak bekerja khusus untuk program perbaikan
perikanan tangkap. Dan belakangan difokuskan dalam mengawal proses perbaikan
1. BMP Perikanan Kerapu - Kakap, Panduan 6. BMP Perikanan Lobster, Panduan komoditas ikan tuna. Merupakan alumni Universitas Diponegoro, Semarang, Jurusan Ilmu
Penangkapan dan Penanganan. Penangkapan dan Penanganan. Kelautan.

2. BMP Perikanan Tuna, Panduan Penangkapan 7. BMP Perikanan Kepiting Bakau, Panduan
dan Penanganan. Penangkapan dan Penanganan. Achmad Mustofa, Capture Fisheries Coordinator
(amustofa@wwf.or.id)
3. BMP Perikanan Cakalang (Pole And Line), 8. BMP Ikan Baronang - Kakatua, Panduan
Bergabung dengan WWF Indonesia sejak tahun 2010. Sarjana Ilmu Kelautan Undip
Panduan Penangkapan dan Penanganan. Penangkapan dan Penanganan. Semarang ini aktif di dunia konservasi perikanan dan kelautan semenjak bergabung dengan
Marine Diving Club Undip (2006-2009) dan Yayasan TAKA Semarang (2009-2010).
4. BMP Penangkapan Udang Ramah 9. BMP Right Based Fisheries Management “Menarik sekali melihat nelayan menangkap tuna sebesar 87 kg hanya dengan pancing
Lingkungan
( RBFM ) ulur, dan menjadi tantangan tersendiri bagi saya untuk menjaga kelestariannya”

5. BMP Perikanan Abalone, Panduan 10. Mengenali Produk Perikanan Hasil


Destructive Fishing (Bom dan Bius). Abdullah Habibi, Fisheries and Aquaculture Improvement Program Manager
Penangkapan dan Penanganan. (ahabibi@wwf.or.id)
Bergabung di WWF-Indonesia sejak tahun 2009, Habib dipercaya sebagai Fisheries and
Aquaculture Improvement Program Manager. Mensupervisi inisiatif untuk mentransformasi
praktek perikanan tangkap dan budidaya sesuai dengan standar Better Management
Practices serta sertifikasi ekolabel Marine Stewardship Council dan Aquaculture Stewardship
Selain panduan praktik perikanan tangkap, WWF-Indonesia juga menerbitkan panduan lainnya tentang Council. Habib memiliki gelar sarjana dari Jurusan Ilmu Kelautan dari Universitas Diponegoro
serta master dari Enviromental Science and Management dari Southern Cross University di
Perikanan Budidaya, Perikanan Tangkapan Sampingan (Bycatch), Wisata Bahari, dan Kawasan Australia.
Konservasi Perairan. Untuk keterangan lebih lanjut dan mendapatkan versi elektronik dari seluruh
panduan tersebut, silahkan kunjungi www.wwf.or.id

Anda mungkin juga menyukai