Penanganan Pengemasan Pengiriman Kerang
Penanganan Pengemasan Pengiriman Kerang
SEAFOOD
ID SUSTAINA BLE
SEAFOOD
2015 W WF - I N DO NE S IA N A TI O N A L C A M PA IG N
WWF- Indonesia
Gedung Graha Simatupang,Tower 2 unit C, Lantai 7
Jalan Letjen TB Simatupang Kav. 38
Jakarta Selatan 12540
Better Management Practices
PERIKANAN KERANG
Phone +62 21 7829461
Seri Panduan Perikanan Skala Kecil
Misi WWF
PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN
Untuk menghentikan terjadinya degradasi lingkungan dan membangun
masa depan dimana manusia hidup berharmoni dengan alam. Edisi 1 | Februari 2015
www.wwf.or.id
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas selesainya penyusunan
Better Management Practices (BMP) Perikanan Kerang ini. Penyusunan BMP
ini telah melalui beberapa proses yaitu pengumpulan data lapangan dan desk
study, kegiatan percontohan, (pilot project), internal review tim Perikanan
WWF Indonesia, serta Focus Group Discussion dengan beberapa ahli
perikanan kerang di Indonesia sebagai external expert reviewer.
BMP ini adalah panduan praktis yang khusus dapat diterapkan pada kegiatan
penangkapan atau pengumpulan kerang skala kecil maupun skala
perusahaan. Sebagian besar bahan-bahan penyusunan diambil dari lokasi
yang merupakan penghasil utama kerang-kerangan yaitu di Sidoarjo, Pantai
Kenjeran Surabaya, Semarang dan Banyuwangi. BMP ini merupakan living
Better Management Practices document yang akan terus disempurnakan sesuai dengan perkembangan di
Seri Panduan Perikanan Skala Kecil lapangan serta masukan pihak-pihak yang bersangkutan.
PERIKANAN KERANG - Panduan Penangkapan dan Penanganan
Edisi 1 | Februari 2015 Ucapan terima kasih kami yang tulus kami kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dalam penyusunan BMP ini . Semua pihak yang telah
menyediakan data, memberikan informasi penting, dan memberikan koreksi,
ISBN 978-979-1461-62-7
yakni Koalisi Perempuan Indonesia - Jawa Timur, FPIK Universitas
© WWF-Indonesia
Airlangga, FPIK Universitas Sam Ratulangi dan DKP Sidoarjo. Kami
senantiasa terbuka kepada semua pihak atas segala masukan yang
membangun demi penyempurnaan dokumen ini, dan permintaan maaf kami
Penyusun : Tim Perikanan WWF-Indonesia sampaikan apabila masih banyak kekurangan.
Kontributor : Eka Dian Savitri, Wiwik Afifah, Kustiawan Tri Pursetyo, Farnis Boneka,
Fesana Eradiaty
Ilustra tor : Eddy Hamka, Davidson Rato Nono Februari 2015
Penerbit : WWF-Indonesia
Penyusun
Credit : WWF-Indonesia
Tim Perikanan WWF Indonesia
I. Pendahuluan 1
II. Tujuan BMP 2
III. Deskripsi Kerang 2
IV. Kelompok Nelayan 6
V. Legalitas Usaha Perikanan Tangkap 10
VI. Persiapan Penangkapan dan Penanganan 12
A. Administrasi 12
B. Perlengkapan Penangkapan 12
C. Navigasi dan Keselamatan 13
D. Perlengkapan Penanganan 13
VII. Operasional Penangkapan 15
A. Lokasi Penangkapan 15
B. Alat Tangkap dan Metode Penangkapan 15
C. Pasca Penangkapan 20
VIII. Penanganan, Pengemasan dan Pengiriman 21
A. Penanganan 21
B. Pengemasan 23
C. Pengiriman 23
IX. Pencatatan 26
Daftar Pustaka 34
DAFTAR ISTILAH
ii | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | iii
I. PENDAHULUAN
dapat ditemukan di pantai utara pulau Jawa akan masuk ke dalam tubuh kerang yang akan
(Jakarta, Jawa Tengah, Surabaya, Madura) berdampak pada kesehatan bagi manusia
dan sebagian wilayah Indonesia Tengah dan yang memakannya. Selain itu, harga kerang di
Mengacu pada data statistik Kementerian Indonesia Timur. Khusus untuk dredges pasaran menjadi turun yang berimbas pada
Kelautan dan Perikanan tahun 2011, volume (garuk, seser, suri, dan rak), dapat menjadi mata pencaharian dari para nelayan kerang.
KERANG MERUPAKAN SALAH SATU produksi kerang (Kerang Darah, Kerang alat tangkap yang tidak selektif dan merusak
SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERASAL lingkungan jika dilakukan tanpa Dengan adanya BMP ini, pemahaman
Hijau, Tiram, Simping, Kerang Mutiara,
terhadap praktik penangkapan yang
DARI LAUT. MENU KERANG SEBAGAI Remis) sebesar 54.801 ton dan tahun 2012 memperhatikan kondisi lingkungan dan
bertanggung jawab maupun penanganan yang
peraturan yang berlaku.
MAKANAN LAUT (SEAFOOD)
sebesar 50.460 ton atau terjadi penurunan
baik dapat diterapkan oleh setiap pihak
sebesar 8%. Sedangkan untuk nilai produksi
BANYAK DISAJIKAN KEPADA BERBAGAI kerang tahun 2011 sebesar Rp. 448.996.881,-
Kondisi seperti ini akan berpotensi terkait. Dengan semakin meningkatnya
KALANGAN, MULAI DARI MENU dan tahun 2012 menurun menjadi Rp.
mengalami penurunan, jika terjadi pemahaman tersebut lewat BMP ini, maka
TRADISIONAL DI DESA-DESA
pemanfaatan yang terus menerus tanpa ada diharapkan para pihak terkait dapat menjaga
435.728.094,- atau terjadi penurunan sebesar
pengelolaan yang baik dari pihak-pihak tekait. keseimbangan antara pemanfaatan dan
HINGGA MENU KHUSUS DAN MEWAH 2,96%(1).
Disamping itu, peningkatan pencemaran keberlanjutan sumber daya kerang di
DI RESTORAN SERTA Metode penangkapan kerang yang lingkungan perairan khususnya di wilayah Indonesia.
HOTEL-HOTEL BERBINTANG teridentifikasi di Indonesia yakni dilakukan pesisir menjadikan ancaman nyata bagi
dengan metode handpicking (tangkap tangan) kualitas daging kerang. Hal ini dikarenakan
(2)
dan menggunakan dredges (Garuk) . Lokasi- sifat memakan dari kerang sebagai filter
lokasi di Indonesia yang melakukan feeder (penyaring), sehingga berbagai jenis
penangkapan dengan kedua metode tersebut logam berat yang ada di perairan tercemar
1 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 2
II. TUJUAN BMP KERANG EKONOMIS PENTING:
(3)(4)
Ciri-ciri
(3)(4)
Ciri-ciri
Bagian-bagian Tubuh Kerang
Memiliki ciri-ciri tubuh yang hampir sama
dengan kerang darah/kukur, akan tetapi bagian
Kerang merupakan hewan laut yang tak kedalaman ±4-6 meter dan perairan yang cangkang memiliki bulu-bulu halus.
bertulang belakang dari kelompok hewan relatif tenang. Selain itu, kerang dapat juga Sering dijumpai pada habitat yang memiliki
bertubuh lunak. Kerang memiliki 2 cangkang ditemukan di daerah muara, hutan mangrove sedimen lumpur dan berpasir.
keras sebagai pelindung tubuhnya. serta padang lamun. Pada umumnya kerang
Panjang Cangkang Maksimum : 10,5 cm
hidup mengelompok dan terbenam dalam © WWF-Indonesia / Davidson RATO NONO Panjang Cangkang Rata-rata : 7 cm
Habitat utama kerang yakni di perairan pantai (3)
pasir berlumpur .
yang memiliki pasir berlumpur hingga
3 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 4
IV. KELOMPOK NELAYAN
D. KERANG BATIK Nama Ilmiah : Paphia undulata
Nama dagang : Baby Clam
(3)(4)
Ciri-ciri
(3)(4)
Ciri-ciri
5 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 6
TINGKATAN KELOMPOK DAN
PENGESAHANNYA
Kelompok tingkat pemula Kelompok tingkat utama
mendapatkan pengesahan dari mendapatkan pengesahan dari
kepala desa dan dibentuk gubernur yang tingkat usahanya
berdasarkan hamparan atau lokasi berkembang pesat dan lebih baik dari
kerja dengan jumlah 10-25 orang kelompok madya dengan
pengelolaan keuangan yang bisa di
Kelompok tingkat lanjut mendapatkan pertanggungjawabkan kepada
pengesahan dari camat. Kelompok ini anggotanya dan masyarakat
merupakan pengembangan kelompok
pemula yang mempunyai aturan Selain mengeluarkan Surat
kelompok dan menerapkannya dalam Keputusan untuk memenuhi
usahanya. persyaratan legal formal kelompok,
pemerintah mempunyai peran yang
Kelompok tingkat madya penting dalam pengembangan
mendapatkan pengesahan dari bupati kelompok yaitu dengan
dengan tingkat usaha yang lebih baik menempatkan penyuluh lapangan
dari kelompok tingkat lanjut dengan minimal satu orang setiap kecamatan
pengelolaan keuangan yang bisa untuk membantu pengembangan
dipertanggungjawabkan kepada kelompok.
anggotanya
7 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 8
V. LEGALITAS USAHA PERIKANAN TANGKAP
ANGGOTA KELOMPOK
perikanan Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia. Semua usaha perikanan tangkap dengan kapal
TIDAK MEMPERKERJAKAN 3. Sebagai pusat informasi anggota dan
masyarakat umum, informasi bisa berupa
Kemudian lokasi pengoperasian setiap berukuran lebih dari 5 GT harus memiliki
ANAK-ANAK USIA SEKOLAH. alat/cara tangkap tersebut, karena masih SIUP (Surat Izin Usaha Penangkapan). SIUP
BMP, harga, pasar, teknologi terkini. berlaku selama masih melakukan usaha
termasuk cara sederhana, maka umumnya
DAN TIDAK MEMPERKERJAKAN 4. Bisa meningkatkan daya tawar (harga) kerang dapat dilakukan di jalur 0-12 mil. Ketentuan penangkapan ikan yang digunakan untuk
9 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 10
Keterangan : VI. PERSIAPAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN
Jalur 1 A
Perairan pantai sampai
dengan 2 (dua) mil laut
yang diukur dari NO ADMNISTRASI PERAHU< 5GT (SKALA KECIL)
permukaan air laut pada
surut terendah Mendaftarkan Armada & alat Tangkap di
1. Perizinan
Jalur 1 B Dinas Kelautan dan Perikanan setempat
Perairan pantai di luar
2 (dua) mil laut sampai
dengan 4 (empat) mil laut Petugas pelabuhan
Rencana & Jadwal Operasi
2. Aparat desa, atau
Jalur 2 Penangkapan
Perairan di luar jalur 1 Kelompok Nelayan
sampai dengan 12
(dua belas) mil laut
diukur dari permukaan DKP Setempat,
air laut pada surut 3. Pencatatan Hasil Tangkapan
terendah (Logbook) Kelompok Nelayan, atau
Disimpan pribadi
Jalur 3
ZEEI dan perairan di luar
jalur 2
11 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 12
C. Navigasi dan Keselamatan tangkapan yang telah dicuci di atas perahu.
Karung goni sebaiknya dalam keadaan
Navigasi dan keselamatan merupakan hal
basah dan diletakkan di tempat yang tidak
yang penting dalam melakukan operasi
terpapar langsung sinar matahari
penangkapan. Beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan dalam navigasi dan keselamatan Armada yang akan digunakan harus
ini antara lain sebagai berikut : memperhatikan kesesuaian dimensi
perahu dengan kekuatan mesin (PK) kapal
D. Perlengkapan Penanganan dan kebutuhan penangkapan kerang.
di Atas Kapal
Sebaiknya menggunakan armada
Menyiapkan ruang khusus atau palka di berukuran kecil jika penangkapan hanya
lambung perahu yang posisinya jauh dari bersifat one day trip (satu hari trip).
kontaminasi bahan lain (bahan bakar, oli
mesin, dan lain-lain) yang posisinya
menggantung dan tidak bersentuhan
langsung dengan dasar lambung kapal.
13 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 14
VII. OPERASIONAL PENANGKAPAN DAN PENANGANAN SURI SESER
HANDPICKING
Cara Alat tangkap aktif Alat tangkap aktif Menyusuri daerah Menyelam sambil
JENIS PENGGARUK BUKAAN MULUT KAPAL JALUR WPP Penangkapan pantai pada saat meraba-raba dasar
Menyapu dasar Menyapu dasar surut dengan perairan
perairan secara perairan secara berjalan kaki atau menggunakan
Penggaruk Berkapal P 2,5 M 5 GT IB: perairan pantai 571, 572, 573,
melingkar lurus menggunakan tangan
(boat dredges) T 0,5 M di luar 2 – 4 mil laut 711, 712, 713,
papan
714, 715, 716, Jika perahu Menggunakan alat
II: Jalur I-12 mil laut 717, 718 bergerak ke arah Papan berfungsi selam sederhana
pada surut terendah kiri, maka alat untuk memudahkan (masker, sarung
yang di bagian berjalan di pantai tangan, sepatu
III: ZEEI & di luar kanan yang yang berpasir karet, pemberat,
jalur II terlebih dahulu lumpur penutup kepala)
diturunkan. dan alat bantu
Penggaruk Tanpa P 2,5 M - IA: Perairan pantai 571, 572, 573, Begitu pula Menggunakan alat pernafasan .
sebaliknya bantu pacul, arit
Kapal (hand dredges) T 0,5 M – 2 mil laut dari 711, 712, 713,
atau tongkat untuk Alat bantu
surut terendah 714, 715, 716,
membongkar pasir pernapasan
717, 718
lumpur menggunakan
kompressor
Lokasi
Perairan berpasir lumpur
Penangkapan
A. LOKASI PENANGKAPAN
Jalur IB: perairan pantai di luar 2 – 4 mil laut
Memastikan lokasi penangkapan harus digolongkan menjadi Penggaruk Berkapal Penangkapan II: Jalur I-12 mil laut pada surut terendah
sesuai dengan peruntukan pemanfaatan (boat dredges) dan Penggaruk Tanpa Kapal III: ZEEI & di luar jalur II
yang telah ditetapkan oleh pemerintah / (2)
(hand dredges) . IA: Perairan pantai – 2 mil laut dari surut
terendahWPP : 571, 572, 573, 711, 712,
aparat desa / hukum adat.
713, 714, 715, 716, 717, 718
Dan berdasarkan Peraturan Menteri Nomor
Memastikan lokasi penangkapan sesuai 02 tahun 2011 tentang Jalur Penangkapan
dengan pengalaman nelayan, tanda-tanda P 2,5 M
dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Ukuran Jaring
T 0,5 M
alam, GPS / kompas / peta. Alat Bantu Penangkapan Ikan dapat dilihat
pada tabel berikut(5) :
Tidak melakukan penangkapan di perairan Waktu
Pagi hingga sore hari
Penangkapan
tercemar atau muara sungai Di beberapa daerah di Indonesia, dredges
(penggaruk) memiliki nama-nama lokal
Spesies yang Utama : kerang- kerangan Utama : Kerang darah, kerang simping,
B. ALAT TANGKAP DAN METODE seperti suri, garuk, rak. Meskipun memiliki Tertangkap Sampingan :rajungan, ikan, udang kerang kapak, kerang lorjuk
nama yang berbeda-beda, akan tetapi
PENANGKAPAN kesemuanya memiliki prinsip yang sama Peraturan KEPMEN Kelautan dan Perikanan No.
1. Dredges (penggaruk) dalam pengoperasiannya. Metode 06 tahun 2010 tentang Alat Penangkapan
Ikan.
pengoperasian dredges yakni dengan meyapu
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan PERMEN No. 02 tahun 2011 tentang Jalur
dasar perairan berpasir lumpur dan tergolong Penangkapan dan Penempatan Alat
Perikanan Nomor 06 tahun 2010 tentang Alat alat tangkap aktif yang dioperasikan maksimal Penangkapan Ikan dan Alat Bantu
Penangkapan Ikan, dredges (penggaruk) 1 hari (one day trip) setiap penangkapan. Penangkapan Ikan
15 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 16
Arit
Papan Seluncur
Gambar Alat Tangkap Suri dan Pengoperasian Alat Tangkap Suri b. Handpicking + Kompresor
17 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 18
PENYELAMAN YANG
DILAKUKAN TANPA TABUNG
UDARA, SEBAIKNYA
MENGGUNAKAN KOMPRESOR
UDARA YANG DIRANCANG
KHUSUS UNTUK PENYELAMAN. Kompresor ban
PENYELAMAN DENGAN
listrik
MENGGUNAKAN KOMPRESOR
BAN, DIKARENAKAN DAPAT
BERAKIBAT FATAL BAGI
KESEHATAN PENYELAM.
19 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 20
VIII. PENANGANAN, PENGEMASAN dan PENGIRIMAN TAHAPAN PROSES PROSEDUR
Penerimaan Kerang Kerang yang diterima dari nelayan harus dalam kondisi hidup dan
memiliki cangkang yang lengkap dan berasal dari perairan yang
PENYORTIRAN KERANG
PENERIMAAN KERANG BERDASARKAN JENISNYA
PENIMBANGAN 1 tidak tercemar
PENGUPASAN PEREBUSAN PENCUCIAN 1 Penimbangan 1 Lakukan penimbangan untuk mengetahui berat kerang yang
diterima dengan menggunakan timbangan
Catat hasil penimbangan
MENGELUARKAN ORGAN TUBUH Pencucian 2 Daging kerang yang telah dikupas kemudian dicuci menggunakan
TERAKUMULASINYA LOGAM BERAT dalam air dingin dan diaduk sambil digoyang-goyang agar kotoran
lepas dan hanyut
(USUS, LAMBUNG, DLL) DAN HANYA Daging kerang kemudian ditiriskan
21 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 22
TAHAPAN PROSES PROSEDUR
Penimbangan Akhir Daging kerang yang telah memenuhi kriteria standar kemudian
ditimbang sesuai dengan permintaan pasar
Penimbangan harus ditambahkan ekstra berat 2% untuk mencegah
penyusutan berat selama proses pembekuan dan penyimpanan
B. Pengemasan
Tahapan Pengemasan - Pengiriman
Proses pengemasan harus dilakukan kerang yang akan dikirim apa tidak
secepat dan sehigienis mungkin melewati baku mutu pangan yang PENYORTIRAN
dipersyaratkan pemerintah) PENGECEKAN KERANG BERDASARKAN PENIMBANGAN
Wadah pengemasan biasa berupa
JENISNYA
sterofoam yang diberi lapisan plastik
kedap air.
PENGEMASAN VACUUM PEMBEKUAN PENYIMPANAN
Daging kerang disusun rapi dan diberi es C. Pengiriman & PELABELAN
yang terbungkus (tidak kontak langsung
dengan daging kerang) Proses pengiriman sebaiknya melakukan
pengurusan dokumen di balai karantina dan
Agar memudahkan ketelusuran produk, memiliki SKAI (Surat Keterangan Asal Ikan).
PEMASARAN
maka setiap satu kemasan diberi label yang Proses pengurusan dokumen dilakukan paling
memuat, asal produk, berat kotor setiap lambat 1 hari sebelum waktu pengiriman
kemasan, berat bersih kerang, daerah dan dilakukan
waktu penangkapan dan dokumen balai
karantina ikan setempat (untuk
mengetahui kandungan logam berat
23 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 24
TAHAPAN PROSES PROSEDUR
TAHAPAN PROSES PROSEDUR
Pemasaran Produk dipasarkan ke tangan konsumen sesuai dengan
Pengecekan Daging kerang dipisahkan berdasarkan kualitas meliputi : warna,
spesifikasinya
bau dan tekstur daging
Untuk produk segar ditempatkan pada meja etalase dan
Daging kerang yang dihasilkan , diperiksa untuk melihat keberadaan
ditambahkan es parut dengan jumlah yang cukup untuk
benda asing
mempertahankan suhu produk
Apabila terdapat daging kerang yang tidak memenuhi standar,
Untuk daging kerang beku ditempatkan pada show case
maka daging kerang tersebut dipisahkan
freezer dan diatur suhu pada -20o C
Proses ini dilakukan dengan teliti
KAIDAH-KAIDAH PENCATATAN
Selama proses penyimpanan, suhu ruang penyimpanan
dimonitor setiap dua jam dan dicatat pada form yang tersedia
25 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 26
LAMPIRAN Bukti Pencatatan Kapal
B A K U M U T U A IR LA U T U N TU K B IOT A L A UT
N o. Param eter Satuan Baku M utu
F ISIKA
1 Kecerahan m coral: > 5
m an grove: -
lam un : >3
2 Keb auan - alam i
3 Kekeruhan N TU <5
4 Padatan tersuspensi total m g/l coral: 20
m an grove: 80
lam un : 20
5 S am pah - n ihil
6 S uhu °C alam i
coral: 28-30
m an grove: 28-32
lam un : 28-30
7 L apisan m inyak - n ihil
K IM IA
1 pH - 7-8 ,5
2 S alinitas %o alam i
coral: 33-34
m an grove: s/d 34
lam un : 33-34
3 O ksigen terlarut (DO ) m g/l >5
4 BO D5 m g/l 20
5 A m m onia total (N H 3 -N ) m g/l 0,3
6 F osfat (PO 4 -P) m g/l 0,015
7 N itrat (NO 3 -N ) m g/l 0,008
8 S ianida (C N ) m g/l 0,5 Andon
9 S ulfida (H 2 S) m g/l 0,01
10 PAH (Poliarom atik m g/l 0,003
H idrokarb on )
11 S enyawa F enol total m g/l 0,002
12 PCB total (poliklor b ifenil) µg/l 0,01
13 S urfaktan (deterjen) m g/l M BAS 1
14 M inyak & lem ak m g/l 1
15 Pestisida µg/l 0,01
16 TBT (Trib utilin) µg/l 0,01
L o gam T erlarut
17 Raksa (H g) m g/l 0,001
18 Krom ium heksavalen (C r(Vl)) m g/l 0,005
19 A rsen (As) m g/l 0,012
20 Kadmium (Cd) m g/l 0,001
21 Tem b aga (Cu) m g/l 0,008
22 Tim bal (Pb ) m g/l 0,008
23 S eng (Zn) m g/l 0,05
24 N ikel (N i) m g/l 0,05
B io logi
1 C oliform (total) M PN /100m l 1000
2 Patogen Sel/100 m l N ihil
3 Plankton Sel/100 m l Tidak bloom
R adio N u klida
1 Kom posisi yan g tidak diketahui Bq/l 4
27 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 28
Format Logbook Penangkapan Format Logbook Secara Biologi
DATA PENGUKURAN
Nama Spesies :
No. TL (cm ) Berat (g) TKG Sex (J / B) No. TL (cm ) Berat (g) TKG Sex (J / B)
27 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 28
Biota Dilindungi yang Tidak Boleh Ditangkap/Diambil Nama Ilmiah Nama Lokal Nama Internasional
Sumber Gambar
(http://www.nmr-pics.nl/)
Hewan Laut yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan Dan Satwa
serta Undang Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati Dan Ekosistemnya
Sumber Gambar
Nama Ilmiah Nama Lokal Nama Internasional (http://www.nmr-pics.nl/) Kima sisik, kima scaly,
Tridacna squamosa
seruling fluted-giant clam
horse's hoof,
Hippopus hippopus Kima tapak kuda
bear paw
crocus,
Tridacna crocea Kima kunia, Lubang Cassis cornuta Kepala kambing horned helmet
safron colored-giant clam
29 | Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN Better Management Practices | PERIKANAN KERANG PANDUAN PENANGKAPAN DAN PENANGANAN | 30
DAFTAR PUSTAKA PENYUSUN & EDITOR BMP
TIM PERIKANAN WWF-INDONESIA
Dharma, B. 1988. Siput dan Kerang Indonesia I (Indonesian Shell I). PT. Sarana Graha Jakarta.
Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2010. Keputusan Menteri No. 6/2010 Tentang Alat Eddy Hamka, Fisheries Science Asisstant
(edy_maktim@yahoo.com)
Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. Jakarta.
Bergabung di WWF Indonesia sejak bulan September 2013. Eddy Hamka bertugas dalam
Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2012. Statistik Perikanan Tangkap Tahun 2011-2012. pengumpulan baseline data dan informasi dalam penyusunan Better Management
Practices (BMP) dan pelaksanaan pelatihan di lokasi seluruh site program perikanan WWF
Jakarta. Indonesia. Telah aktif dalam LSM Yayasan Mattirotasi di Makassar semenjak masa kuliah di
Universitas Hasanuddin, Jurusan Perikanan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2014. Peraturan Menteri No. 42/2014 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri No. 2/2011 Tentang Jalur Penangkapan Ikan Dan Davidson Rato Nono, Capture Fisheries Officer
Penempatan Alat Penangkapan Ikan Dan Alat Bantu Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan (dratonono@wwf.or.id)
Perikanan Negara Republik Indonesia. Jakarta.
Menyelesaikan studi di Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi,
Sulawesi Utara dalam bidang Biologi Kelautan. Mengawali karir sebagai Temporary Staff di
Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2014. Peraturan menteri No. 48/2014 Tentang Log Book Yayasan WWF-Indonesia pada Maret 2013. Davidson Rato Nono bertugas dalam
Penangkapan Ikan. Jakarta. melakukan penilaian awal terhadap praktik-praktik perikanan tangkap di beberapa lokasi
dampingan dan percontohan di Indonesia dan juga bekerja pada komoditas perikanan
seperti siput laut dan kerang di Indonesia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2014. Peraturan Menteri No. 36/2014 Tentang Andon
Penangkapan Ikan. Jakarta. Windy Rizki, Capture Fisheries Officer
(wputri@wwf.or.id)
Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2014. Peraturan Menteri No. 57/2014 Tentang
Bergabung di WWF Indonesia sejak bulan Desember 2013. Windy Rizki adalah capture
Perubahan Kedua Atas Permen Kelautan Perikanan No. 30/2012 Tentang Usaha Perikanan officer yang fokus terhadap komoditas kepiting bakau dan lobster serta bertanggung jawab
Tangkap Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. Jakarta. untuk pengembangan dan implementasi BMP Kepiting Bakau dan Lobster di wilayah
dampingan WWF. Windy berhasil menyelesaikan kuliah S1 pada jurusan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro, Semarang.
SeaLifeBase.http://www.sealifebase.fisheries.ubc.ca
2. BMP Perikanan Tuna, Panduan Penangkapan 7. BMP Perikanan Kepiting Bakau, Panduan
dan Penanganan. Penangkapan dan Penanganan. Achmad Mustofa, Capture Fisheries Coordinator
(amustofa@wwf.or.id)
3. BMP Perikanan Cakalang (Pole And Line), 8. BMP Ikan Baronang - Kakatua, Panduan
Bergabung dengan WWF Indonesia sejak tahun 2010. Sarjana Ilmu Kelautan Undip
Panduan Penangkapan dan Penanganan. Penangkapan dan Penanganan. Semarang ini aktif di dunia konservasi perikanan dan kelautan semenjak bergabung dengan
Marine Diving Club Undip (2006-2009) dan Yayasan TAKA Semarang (2009-2010).
4. BMP Penangkapan Udang Ramah 9. BMP Right Based Fisheries Management “Menarik sekali melihat nelayan menangkap tuna sebesar 87 kg hanya dengan pancing
Lingkungan
( RBFM ) ulur, dan menjadi tantangan tersendiri bagi saya untuk menjaga kelestariannya”