Anda di halaman 1dari 4

Nama : Iwan Aliansy Maibang

Nim : 180204033
Kelas : 4.1
Mata kuliah : Kep.Bencana

1. Sebuah keluarga terdiri dari 8 orang anggota keluarga, sedang mengalami musibah karena
bencana longsor yang melanda desa tersebut. Dari 8 orang anggota keluarga hanya 2 orang
yang berhasil di evakuasi dan selamat sementara anggota keluarga yang lain belum juga
ditemukan oleh pihak SAR. Proses evakuasi tidak bisa dilakukan segera karena desa
tersebut tidak bisa dimasuki oleh kendaraan karena jalan yang masih belum dapat di akses.
proses evakuasi penanganan bencananya!

JAWAB:

Di lapangan: Tim Pra Hospital


1. Berangkat ke lokasi kejadan harus bersama dengan tim, minimal dua orang.
2. Menilai situasi sekitar (Rapid Health Assassment) dan segera laporkan kembali
kepada RSUD Kelet.
3. Berkoordinasi lapangan dengan petugas lai di lapangan pada awal kejadian (POLISI,
SAR, PLN atau Dinas lain yang lebih berkompeten).
4. Setelah lokasi dinyatakan aman oleh pihak yang lebih berkompeten, segera lakukan
triage lapangan (triase satu) sesuai dengan berat ringan nya kasus (Hijau, Kuning,
Merah)
5. Menentukan prioritas penanganan
6. Evakuasi korban ketempat yang lebih aman
7. Lakukan stabilisasi sesuai kasus yang dialami.
8. Lakukan triase evakuasi (triase dua) sesuai perkembangan kondisi korban selama di
tempat collecting area untuk menentukan prioritas transportasi korban ke IGD.

Di rumah sakit (IGD): Tim Intra Hospital

1. Lakukan triage rumah sakit (triase tiga) oleh tim medik.


2. Penempatan korban sesuai hasil triage.
3. Lakukan stabilisasi korban.
4. Berikan tindakan definitif sesuai dengan kegawatan dan situasi yang ada (Merah,
Kuning,Hijau atau hitam)
5. Perawatan lanjutan sesuai dengan jenis kasus (OK, ICU, HND atau ruang perawatan
atau kamar jenazah)
6. Lakukan rujukan bila diperlukan baik karena pertimbangan medis maupun tempat
perawatan.

2. Pada saat terjadi bencana gunung berapi beberapa tim kesehatan dikirim untuk ikut
berperan serta dalam memberikan pertolongan pada korban benca alam tersebut. tim
kesehatan yang dikirim antara lain 2 orang dokter dan 3 orang perawat serta 2 orang
relawan yang bekerjasama dengan tim SAR. Pada saat melewati daerah bencana tim
rescue melihat adanya 1 kendaraan roda 4 yang berhenti di sekitar lokasi bencana tersebut.
Setelah diobservasi ternyata penumpang bis tersebut merupakan korban bencana yang
keracunan gas dari gunung berapi tersebut. Melihat kejadian tersebut, jelaskan tindakan
yang harus dilakukan oleh tim sebagai tenaga penolong!

JAWAB :

Tindakan prosedur yang dilakukan tim penolong sebagi berikut:

1. Beri ventilasi pada bis dengan cara membuka pintu dan jendela, lalu matikan bis jika
masih dalam keadaan menyala agar mengurangi gas dari mobil.

2. Keluarkan semua korban dari bis untuk memberi ruang yang lebih luas
memungkinkan oksigen lebih dominan dari pada gas lainnya contoh CO dan CO2.

3. Beri Oksigen

4. Cek semua korban apakah ada maslah lain selain keracunan, seperti luka luka

5. Lalu jika korban tidak sadarkan diri dan mengalami henti napas maka lakukan CPR

6. Setelah itu rujuk korban kerumah sakit menggunakan kendaraan darurat untuk
mendapatkan pertolongan lebih lanjut

3. Triage adalah proses pemilahan penderita berdasarkan tingkat kegawatan & kebutuhan
akan pertolongan life saving. Dalam kejadian bencana, perlu pemahaman saat melakukan
transport korban dari lokasi terdampak ke rumah sakit terdekat. Apabila banyak korban
yang terdampak berlabel hijau dan sedikit merah, mana yang terlebih dahulu di transport
kerumah sakit dan jelaskan alasannya!

JAWAB :

Korban pioritas pertama yang terlebih dahulu di tranport kerumah sakit adalah triage
Merah. Karena triage Merah berada dalam kondisi kritis (mengancam nyawa) sehingga
memerlukan pertolongan lanjutan di Rumah Sakit sesegera mungkin. Jika tidak diberikan
penanganan dengan cepat, kemungkinan besar pasien akan meninggal. Setelah itu triage
hijau.

4. Kemampuan relawan diperlukan untuk memberikan tanggapan terhadap situasi tertentu


dengan sumber daya yang tersedia (fisik, manusia, keuangan dan lainnya). Kapasitas ini
bisa merupakan kearifan lokal masyarakat yang diceritakan secara turun temurun dari
generasi ke generasi. Dilihat dari aspek mitigasi bencana, jelaskan peran masyarakat dalam
memahami kearifan lokal (local wishdom) !

JAWAB :

a. Dimensi pengetahuan lokal

Memiliki pengetahuan bahwa adanya sebuah pamali mengenai perusakan lingkungan di


mana ketika ada masyarakat yang menebang dan merusak pohon di hutan dan menambang
batu, maka mereka akan diganggu oleh jurigan.

b. Dimensi nilai lokal

Memiliki nilai- nilai yang telah ada di dalam kehidupan masyarakat di sana, termasuk
nilai-nilai yang berkaitan dengan mitigasi bencana longsor. Terdapat 2 nilai, yaitu adanya
pamali mengenai perusakan lingkungan dan adanya cerita rakyat mengenai prediksi
kejadian bencana longsor di masa yang akan datang Nilai-nilai lokal ini berperan untuk
mengatur perilaku masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungannya sehingga
dampak bencana longsor mampu dikurangi.

c. Dimensi keterampilan lokal


Masyarakat memiliki keterampilan seperti membuat penahan longsoran tanah dengan
menggunakan bambu.

d. Dimensi sumber daya local

masyarakat mampu mengelola sumber daya alam dalam penanggulangan bencana.

e. Dimensi mekanisme pengambilan keputusan local

pemerintah desa baik RT dan RW dapat memberi himbauan diharapkan masyarakat mampu
melakukan deteksi dini.

f. Dimensi solidaritas kelompok local

Masyarakat harus memiliki semangat gotong royong yang masih kuat dalam hal pembuatan
fasilitas umum seperti jalan, tanggul penahan longsor, dan rumah panggung.

Anda mungkin juga menyukai