Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 1_M. PEMASARAN_M.

OPERASI

PT. BOUSSEE INDONESIA

PT. BOUSSEE COMPANY merupakan perusahaan sepatu raksasa yang berpusat di kota Cekoslowakia dan
telah beroperasi sejak tahun 1894. Perusahaan sepatu raksasa keluarga ini mengoperasikan empat unit
bisnis internasional yaitu Boussee Eropa, Boussee Asia Pasifik-Afrika, Boussee Amerika Latin, dan
Boussee Amerika Utara. Produk perusahaan ini hadir di lebih dari 50 negara dan memiliki fasilitas
produksi di 26 negara. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah menjual sebanyak 14 miliar pasang
sepatu.

Di Indonesia pengoperasian penjualan sepatu Boussee dijalankan oleh PT. Sepatu Boussee, Tbk. Pabrik
perusahaan ini pertama kali berdiri pada tahun 1939, dan saat ini berada di dua tempat, yaitu Semarang
dan Medan. Keduanya menghasilkan 7 juta pasang alas kaki setahun yang terdiri dari 400 model sepatu,
sepatu sandal, dan sandal baik yang dibuat dari kulit, karet, maupun dan plastik. Sebelum tahun 1978,
status Boussee di Indonesia adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA), sehingga dilarang
menjual langsung ke pasar. Boussee menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem
konsinyasi. Namun, sistem penjualan tersebut diubah pada 1 Januari 1978, yaitu ketika PT Sepatu
Boussee menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Dengan demikian, distribusi
produk-produk perusahaan dari pabrik dilakukan dengan melibatkan langsung toko-toko pengecer yang
akan menjual produk langsung kepada konsumen.

Sejak pertama kali didirikan, PT Boussee selalu berusaha untuk melayani semua kelompok pembeli,
mulai dari anak-anak, remaja, pria, maupun wanita. PT Bousse memproduksi jenis sepatu yang berbeda-
beda untuk setiap kelompok pembeli tersebut. Untuk memperkuat posisinya di setiap segmen pasar
tersebut, PT Boussee menetapkan merek yang berbeda-beda, yaitu merek Cutiekids untuk sepatu anak-
anak, Teenone untuk sepatu remaja, Marieworld untuk sepatu wanita dewasa, dan Masculine untuk
sepatu pria dewasa.

Salah satu produk baru yang diunggulkan PT Boussee adalah sepatu sekolah untuk anak-anak. Sepatu ini
didesain agar nyaman dikenakan anak-anak dengan sol yang ringan dan bahan kulit tipis serta lentur
sehingga tidak sakit ketika dikenakan. Saat ini, produk sepatu sekolah tersebut berada pada tahap
dimana penjualan masih belum melonjak dikarenakan banyak konsumen yang belum menyadari akan
keterediaan produk tersebut. Pesaing juga belum mulai memasuki pasar, sehingga perusahaan
berkonsentrasi untuk meningkatkan penjualan. Untuk mendongkrak penjualan, perusahaan gencar
melakukan periklanan melalui televisi dan majalah anak-anak untuk memperkenalkan produk kepada
konsumen untuk mendongkrak penjualan.

Posisi PT Boussee sebagai pemimpin pasar mengharuskan perusahaan untuk selalu mempertahankan
posisinya menjadi yang terdepan dalam market share. Untuk itu, perusahaan selalu berusaha untuk
memperbaiki proses produksi di segala lini fungsional, baik dari sisi pemasaran, manajemen sumber
daya manusia, keuangan, dan operasi.Dalam bidang operasional, perusahaan berusaha untuk
melakukan efisiensi produksi melalui kontrol terhadap pengadaan bahan baku. Bahan baku utama
pembuatan sepatu adalah sol sepatu dan bahan kulit. Kedua jenis bahan baku tersebut dibeli dari
penyalur yang telah bekerja sama dengan perusahaan selama lebih dari sepuluh tahun. Bahan baku sol
sepatu yang diperlukan adalah sebanyak 20.000 unit setiap tahun dengan biaya pemesanan sebesar
Rp100.000,00 sekali pesan dan biaya penyimpanan adalah Rp1.000,00 per unit. Sedangkan bahan kulit
yang diperlukan selama setahun adalah sebesar 30.000 unit, biaya pemesanan adalah Rp150.000,00
setiap kali pesan, dan biaya penyimpanan adalah sebesar Rp3.000,00 per unit.

Pertanyaan:
Berdasarkan kasus PT. Boussee Indonesia, maka analisislah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Skor
1. a. Gambarkan dan jelaskan saluran distribusi yang digunakan PT.
Boussee Indonesia dari produsen sampai ke konsumen!
b. Strategi yang ditempuh perusahaan dalam memilih pasar sasaran 50
(target market) dan jelaskan alasan Saudara!
c. Jelaskan produk baru sepatu sekolah anak-anak berada pada
tahap apa dalam daur hidup produk-nya, dan uraikan alasan
Saudara memilih daur hidup tersebut !
2. a. Analisislah jumlah pembelian paling optimal dengan metode EOQ 50
untuk bahan baku sol sepatu!
b. Analisislah jumlah pembelian paling optimal dengan metode EOQ
untuk bahan baku kulit !

Jawaban :
1. a.) Saluran jenis distribusi yang digunakan oleh PT Boussee
Indonesia yaitu distribusi ekslusif yaitu produsen-pengecer-
konsumen, PT. Boussee Indonesia selaku produsen mensuplai
langsung produk ke departement store sebagai pengecer kemudian
pembeli konsumen dapat melakukan pembelian di department store,
sehingga saluran distrbusi yang digunakan adalah distribusi ekslusif.
b.) Strategi yang dicapai perusahaan dalam memilih pasar sasaran
(target market) adalah strategi yang konsentrasi (pemasaran
terkonsentrasi) karena sesuai dengan ciri-ciri dari pemasaran
terkonsentrasi meliputi :
1) memilih segmen pasar tertentu
2) ide segala kegiatan pemasarannya pada satu atau lebih segmen
pasar yang akan memberikan keuntungan terbesar
3) mengembangkan produk yang lebih ideal dan spesifik bagi
kelompok konsumen tersebut
4) memperoleh kedudukan/posisi yang kuat di dalam segmen pasar
tertentu yang dipilih. PT Boussee Indonesia hanya upaya
pemasarannya padja semua kelompok pembeli. Karena menurut
pihak manajemen semua kelompok pembeli yang paling
menguntungkan karena memiliki keinginan yang tinggi untuk selalu
mengikuti model sepatu, sepatu sandal, dan sandal. Dengan
menerapkan strategi dalam perusahaan biasanya memiliki posisi yang
kuat yang dimasukinya karena memiliki pengetahuan yang lengkap
mengenai segmen tersebut dan memiliki reputasi khusus yaitu
sebagai produsen separu, sepatu sandal, dan sandal no. 1 di
Indonesia.
c.) Menurut saya produk baru PT. Boussee Indonesia yang berupa
sepatu sekolah anak anak pada daur hidup produk berada dalam
tahap perkenalan. Tahap perkenalan adalah tahap dimana produk
baru oleh perusahaan pertama kali diperkenalkan ke pasar. Tahap
perkenalan ditandai dengan pertumbuhan yang lambat. Produk
sepatu sekolah tersebut berada pada tahap dimana penjualan masih
belum melonjak dikarenakan banyak konsumen yang belum
menyadari akan ketersediaan produk tersebut. Pesaing juga belum
mulai memasuki pasar. Dan strategi yang dilakukan oleh perusahaan
dalam tahap perkenalan ini ialah perusahaan berkonsentrasi untuk
meningkatkan penjualan. Untuk mendongkrak penjualan, perusahaan
gencar melakukan periklanan melalu televisi dan majalah anak anak
untuk memperkenalkan produk kepada konsumen untuk
mendongkrak penjualan.

Jawaban no 2.
.

Tugas 2
PT. BOUSSEE INDONESIA
PT. BOUSSEE COMPANY merupakan perusahaan sepatu raksasa yang
berpusat di kota Cekoslowakia dan telah beroperasi sejak tahun 1894.
Perusahaan sepatu raksasa keluarga ini mengoperasikan empat unit
bisnis internasional yaitu Boussee Eropa, Boussee Asia Pasifik-Afrika,
Boussee Amerika Latin, dan Boussee Amerika Utara. Produk
perusahaan ini hadir di lebih dari 50 negara dan memiliki fasilitas
produksi di 26 negara. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah
menjual sebanyak 14 miliar pasang sepatu.

Di Indonesia pengoperasian penjualan sepatu Boussee dijalankan oleh


PT. Sepatu Boussee, Tbk. Pabrik perusahaan ini pertama kali berdiri
pada tahun 1939, dan saat ini berada di dua tempat, yaitu Semarang
dan Medan. Keduanya menghasilkan 7 juta pasang alas kaki setahun
yang terdiri dari 400 model sepatu, sepatu sandal, dan sandal baik
yang dibuat dari kulit, karet, maupun dan plastik. Sebelum tahun
1978, status Boussee di Indonesia adalah perusahaan penanaman
modal asing (PMA), sehingga dilarang menjual langsung ke pasar.
Boussee menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem
konsinyasi. Namun, sistem penjualan tersebut diubah pada 1 Januari
1978, yaitu ketika PT Sepatu Boussee menjadi perusahaan
penanaman modal dalam negeri (PMDN). Dengan demikian, distribusi
produk-produk perusahaan dari pabrik dilakukan dengan melibatkan
langsung toko-toko pengecer yang akan menjual produk langsung
kepada konsumen.

Posisi PT Boussee sebagai pemimpin pasar mengharuskan perusahaan


untuk selalu mempertahankan posisinya menjadi yang terdepan
dalam market share. Untuk itu, perusahaan selalu berusaha untuk
memperbaiki proses produksi di segala lini fungsional, baik dari sisi
pemasaran, manajemen sumber daya manusia, keuangan, dan
operasi. Perbaikan-perbaikan tersebut antara lain adalah keinginan
perusahaan untuk membeli satu mesin produksi baru yang
diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi. Harga mesin
tersebut adalah Rp650.000.000,00 dengan taksiran umur ekonomis
selama 4 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp50.000.000,00 pada akhir
tahun umur ekonomis berdasarkan perhitungan metode penyusutan
garis lurus. Mesin ini diharapkan mampu memberikan laba setelah
pajak sebesar Rp200.000.000,00 per tahun selama empat tahun. Pihak
manajemen harus menentukan apakah pembelian mesin tersebut
menguntungkan atau tidak bagi perusahaan dengan tingkat bunga
yang relevan adalah 16%.

Seiring dengan rencana pembelian mesin baru tersebut, perusahaan


juga harus mempersiapkan tenaga kerja yang akan menangani
operasional mesin. Perusahaan merencanakan untuk melakukan
rekruitmen dengan mencari tenaga kerja dari dalam perusahaan pada
level yang sama dengan persyaratan utama memiliki kinerja yang baik
selama ini. Selain itu, tingkat pendidikan, usia, dan tingkat produk
gagal menjadi pertimbangan utama untuk pemilihan posisi baru
tersebut. Tingkat pendidikan yang dibutuhkan adalah minimal SMA
atau sederajat, usia maksimal 30 tahun, dan tingkat produk gagal
maksimal 10%. Penanganan mesin baru ini memerlukan tenaga yang
terampil karena mesin akan dilakukan berdasarkan perintah
komputer. Untuk mempersiapkan operator mesin tersebut, maka
operator mesin baru akan dilatih terlebih dahulu dalam hal
pemrograman komputer agar mesin mampu bekerja secara otomatis.
Dengan demikian, keterampilan mereka akan ditingkatkan agar
mampu menangani mesin yang bekerja secara otomatis. Selain
loyalitas mereka sudah teruji, perusahaan menilai bahwa tenaga kerja
yang sudah ada saat ini sudah mengetahui filosofi dan tujuan
perusahaan, sehingga akan lebih mudah untuk memberi pelatihan-
pelatihan baru.
Pertanyaan:
Berdasarkan kasus PT. Boussee Indonesia, maka analisislah
pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Tentukan apakah mesin baru tersebut sebaiknya dibeli atau
tidak dengan menggunakan metode NPV dengan tingkat bunga yang
relevan adalah 16% per tahun! Uraikan jawaban Saudara!
2.a. Jelaskan jenis sumber karyawan yang digunakan oleh PT. Boussee
untuk rekruitmen operator mesin baru! Jelaskan jawaban Saudara!
b. Jelaskan metode/cara yang digunakan dalam rekrutmen operator
mesin baru tersebut sesuai jawaban Anda pada poin a.
2.) A. Jenis rekrutmen yang di lakukan oleh PT Boussee adalah jenis
rekrutmen internal. dikarenakan dalam menjalankan mesin baru yang
telah di belinya, pt. Boussee mengambil tenaga kerja atau operator
mesin dari dalam perusahaan sendiri pada tingkat level yang sama
dengan persyaratan utama memiliki riwayat kinerja yang baik. Dan
sebagai pertimbangannya pt. Boussee memperhatikan tingkat
pendidikan, usia dan tingkat produk yang gagal untuk dapat mengisi
posisi baru tersebut. Tingkat pendidikan yang dibutuhkan minimal
berpendidikan SMA atau sederajat, usia maximal 30 tahun dan tingkat
kegagalan produk sebesar 10%. Hal itu dilakukan dengan alasan
dalam menangani mesin baru tersebut harus memerlukan tenaga
yang terampil di karenakan mesin berjalan secara sesuai perintah
komputer. Karyawan akan dilatih terlebih dahulu dalam memprogam
komputer agar sesuai dengan input yang di butuhkan dan mesin
dapat berjalan secara otomatis.

B Metode Upgrading adalah salah satu program kerja dari Staf


Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan anggota Indikator yang mendukung kinerja organisasi.
Mengingat proses pembelajaran mutlak dilakukan selama berjalannya
organisasi dalam menghadapi tantangan yang akan dihadapi.

Tugas 3
PT. SARI SEGAR
PT. Sari Segar adalah perusahaan teh siap minum dalam kemasan
botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. PT. Sari Segar resmi
didaftarkan pada tanggal 17 Juli 1974 oleh Bapak Soegiharto
Kartodjojo, yang berlokasi di Jalan Raya Sultan Agung KM. 28
kelurahan Medan Satria Bekasi. Pada tahun 1940, keluarga Kartodjojo
memulai usahanya di kota Slawi, Jawa Tengah dengan memproduksi
dan memasarkan teh seduh dengan merek Teh Cap Botol. Sejak saat
itu, berbagai usaha promosi untuk memperkenalkan produk telah
dilakukan, antara lain dengan melakukan strategi Cicip Rasa yakni
mendatangi pusat-pusat keramaian lalu memasak dan menyeduh teh
langsung di tempat. Cara lain juga pernah dilakukan yaitu dengan
memasukkan teh ke dalam panci-panci besar dan dibawa ke pasar
dengan menggunakan mobil bak terbuka. Namun, berbagai cara
promosi tersebut tidak menunjukkan hasil yang signifikan terhadap
tingkat penjualan. Akhirnya secara tidak disengaja, ditemukan ide
untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor dan dikemas
kedalam botol bekas kecap atau limun yang sudah dibersihkan. Pada
tahun 1969, muncul gagasan untuk menjual teh siap minum atau
ready to drink tea dalam kemasan botol dengan nama Tehbotol Segar.
Merek ini telah menjadi merek no. 1 teh kemasan di Indonesia hingga
saat ini.
Sampai saat ini PT. Sari Segar sudah mempunyai 14 pabrik yang
tersebar diseluruh Indonesia yakni, di Medan, Palembang,
Pandeglang, Jakarta, Tambun, Cibitung, Ungaran, Gresik, Mojokerto,
dan Gianyar. Salah satu produk andalan PT. Sari Segar adalah
Tehbotol Segar yaitu produk minuman teh yang dikemas dalam botol
kaca. Produk ini merupakan produk yang ditujukan untuk konsumen
segala usia. Produsen tidak menciptakan produk yang ditujukan untuk
satu kelompok pembeli saja, namun produk tersebut dapat dinikmati
oleh siapa saja. Oleh karenanya, pasar yang dituju bersifat massal dan
teknik pemasarannya pun juga bersifat massal, termasuk distribusi
dan periklanannya. Produk yang bersifat massal ini memerlukan
saluran distribusi yang cepat dan efisien dengan tujuan agar setiap
orang dapat menikmati Tehbotol Segar dengan mudah. Untuk itu,
pabrik langsung menjual produk ke pedagang besar dan tidak
melayani pengecer. Selanjutnya, pengecer yang akan menjual produk
kepada konsumen.
Seiring dengan tingkat penjualan yang semakin bertambah,
pihak manajemen PT. Sari Segar berencana untuk menambah
kapasitas produksi dengan mendirikan satu pabrik baru. Pilihan lokasi
pabrik adalah di kota Makassar, Tangerang, atau Semarang. Apabila
berproduksi nantinya, maka perkiraan biaya tetap untuk kota
Makassar adalah Rp70.000.000 per bulan dan biaya variabel adalah
Rp600 per unit. Jika di kota Tangerang, maka biaya tetap adalah
sebesar Rp85.000.000 per bulan dengan biaya variabel Rp500 per
unit. Sedangkan apabila pabrik didirikan di kota Semarang, maka
biaya tetap adalah sebesar Rp80.000.000 dan biaya variabel Rp450
per unit. Perusahaan harus menentukan lokasi manakah yang paling
menguntungkan pada tingkat produksi sebesar 30.000 unit per bulan.
Terkait dengan rencana pembukaan pabrik baru tersebut,
perusahaan juga berencana untuk membeli mesin otomatis baru yang
terkomputerisasi. Terdapat dua produsen mesin otomatis, yaitu
perusahaan dari Jepang, PT. Okoshima, dan perusahaan dari Korea
Selatan, yaitu PT. Myong Dong. PT. Okoshima menawarkan mesin
merek “Yamato” dengan harga Rp17,5 M dandiprediksi mampu
menghasilkan kas bersih bagi perusahaan sebesar Rp3 M per tahun.
Sedangkan PT. Myong Dong menawarkan mesin otomatis merek “Doo
Jung” dengan harga Rp10 M dan diprediksi mampu menghasilkan kas
bersih sebesar Rp1,5 M per tahun.
Untuk menyiapkan pengoperasian pabrik baru dan peralatan
baru tersebut, perusahaan harus menyiapkan sumber daya manusia
yang mampu mendukung operasional pabrik dengan baik. Perkiraan
jumlah kebutuhan tenaga kerja pabrik baru kurang lebih sebanyak
100 orang. Rekrutmen akan dilaksanakan secara terbuka dengan
memasang pengumuman melalui media website perusahaan dan juga
koran lokal. Dengan demikian, siapapun yang memenuhi persyaratan
minimal dapat mengajukan lamaran kerja sesuai prosedur yang telah
ditetapkan. Manajer sumber daya manusia PT. Sari Segar
menginginkan tenaga kerja dengan kualifikasi yang sangat baik, untuk
itu akan dilakukan pengumuman perekrutan dan seleksi yang lebih
ketat. Dalam kebijakan pemberian upah tenaga kerjanya, pihak
manajemen berusaha untuk memberikan rasa keadilan bagi para
calon tenaga kerjanya, sehingga kebijakan yang akan ditetapkan
adalah mengacu pada pembandingan antar jabatan/pekerjaan yang
serupa pada organisasi yang berbeda di wilayah tersebut. Hal ini
diharapkan dapat memberikan rasa keadilan bagi calon karyawan
sehingga dapat memberikan kinerja terbaik mereka.
PERTANYAAN:
1. Tentukan pembelian mesin yang manakah yang lebih
menguntungkan dengan menggunakan metode payback period!
Uraikan jawaban Saudara!
2. Tentukan lokasi pabrik baru yang sebaiknya dipilih dengan
mempertimbangkan biaya variabel dan biaya tetap. Uraikan jawaban
Saudara!
3. a. Strategi apa yang ditempuh PT. Sari Segar dalam memilih
pasar sasaran (target market) untuk produk Tehbotol Segar? Jelaskan
alasan Saudara memilih

strategi tersebut!
b. Tentukan dan gambarkan jenis saluran distribusi yang digunakan
dari produsen sampai ke konsumen dan jelaskan jawaban Saudara!
4. a. Jelaskan sumber dan metode rekrutmen/cara pengisian
lowongan karyawan yang digunakan oleh PT. Sari Segar untuk tenaga
kerja baru! Uraikan jawaban Saudara!
b. Jelaskan jenis keadilan pengupahan yang diterapkan perusahaan
untuk tenaga kerja baru! Uraikan jawaban Saudara! 25
Jawaban Tugas 3
3.) A. Dalam memilih pasar Sesaran (target market). PT Sari Segar
menggunakan strategi undifferentiated marketing, karena PT. Sari
Segar tidak menciptakan produk yang ditujukan untuk satu kelompok
pembeli saja, namun produk tersebut dapat dinikmati oleh siapa saya.
B. Saluran distribusi yang digunakan adalah Produsen Pedagang
besar-Pengecer-Konsumen, karena PT Sari Segar mendistribusikan
kepada pedagang besar dan tidak melayani pengecer Selanjutnya
pengecer yang akan menjual produk kepada konsumen
4.) A. Sumber rekrutmen karyawan yang digunakan oleh PT Sari Segar
adalah sumber eksternal. Karena perkiraan jumlah kebutuhan tenaga
kerja pabrik baru kurang lebih sebanyak 100 orang. Cara pengisian
lowongan tersebut menggunakan media advertensi online dan cetak.
Menurut Manajer SDM PT. Sari Segar Rekrutmen akan dilaksanakan
secara terbuka dengan memasang pengumuman melalui media
website perusahaan dan juga koran lokal. Dengan demikian, siapapun
yang memenuhi persyaratan minimal dapat mengajukan lamaran
kerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
B. Jenis keadilan pengupahan yang ditetapkan perusahaan untuk
mengisi lowongan tersebut ialah Keadilan Eksternal. Dalam kebijakan
pemberian upah tenaga kerjanya, pihak manajemen berusaha untuk
memberikan rasa keadilan bagi para calon tenaga kerjanya, sehingga
kebijakan yang akan ditetapkan adalah mengacu pada pembandingan
antar jabatan/pekerjaan yang serupa pada organisasi yang berbeda di
walayah tersebut. Hal ini diharapkan dapat memberikan rasa keadilan
bagi calon karyawan sehingga dapat memberikan kinerja terbaik
mereka.

Anda mungkin juga menyukai