Anda di halaman 1dari 31

Strategi Manajemen Pengembangan Usaha

PT Sepatu Bata.Tbk

Disusun Oleh :
Agus Suhendra
(1506798895)
Ayesha
(1506799065)
Gianda Nadyastika
(1506799310)
Ori Sri Ladya Pati
(1506799683)
Suci Amatul
(1506799986)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Program Ekstensi Akuntansi
Universitas Indonesia
Depok, Desember 2015

Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Penulisan


Sepatu dan alas kaki lainnya merupakan salah satu kebutuhan primer
bagi masyarakat. Sepatu dan alas kaki sendiri mulai berkembang pesat seperti
halnya produk-produk fashion lainnya. Masyarakat sudah menganggap sepatu dan
alas kaki bukan hanya untuk kebutuhan primer tapi juga fashion. Semakin
berkembangnya indusri alas kaki semakin ketat pula persaingan antar perusahaan.
Setiap perusahaan pasti memiliki keunggulan kompetitif masing-masing.
Keunggulan bersaing suatu perusahaan akan berhasil jika perusahaan
dapat menentukan strategi bersaing yang tepat. Strategi-strategi yang tepat juga
akan memberikan nilai tambah suatu produk. Perusahaan memerlukan
perencanaan untuk mengembangkan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya.
Strategi yang tepat juga diperlukan untuk menghindari ancaman-ancaman yang
membahayakan perusahaan. Peluang sekecil apapun dapat memperkuat posisi
perusahaan. Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang dapat mengelola
strategi dengan baik untuk dapat bertahan dari goncangan dan mengatasi kekuatan
pesaing. Industri sepatu dan alas kaki juga sama halnya dengan perusahaan lain.
Mereka harus dapat bertahan di era kemajuan ini dengan mengelola dan
menerapkan strategi-strategi yang tepat.
PT Sepatu Bata Tbk merupakan salah satu perusahaan multidomestik
yang memenuhi permintaan kebutuhan sepatu dan alas kaki di Indonesia. Dulu
Bata dikenal dengan produk sepatu yang awet dan sesuai fungsinya. Meskipun
saat ini outlet sepatu bata masih yang terbanyak, tapi namanya mulai tenggelam
dikalahkan oleh berbagai merek alas kaki lain dari dalam negeri maupun luar
negeri. Merek-merek baru yang muncul juga menyesuaikan dengan era saat ini
yaitu alas kaki bukan hanya untuk kebutuhan pokok namun juga untuk kebutuhan
fashion.
Semakin meningkatnya persaingan sangan penting bagi Bata untuk
menentukan, melaksanakan dan memantapkan usahanya secara keseluruhan. Bata
perlu menganalisis apa saja yang menjadi strength (kekuatan), weakness
(kelemahan), opportunity (kesempatan), dan threat (ancaman) dalam lingkungan

eksternal serta internal perusahaan. Dengan mengetahui apasaja yang menjadi


faktor eksternal dan internal makan Bata dapat menentukan perencanaan strategistrategi yang tepat. Strategi-strategi tersebut harus dikelola dengan baik untuk
dapat mempertahankan atau memantapkan posisi bisnis perusahaan.
1.2 Latar Belakang Perusahaan
PT Sepatu Bata Tbk. adalah perusahaan asosiasi dari Bata Shoe
Organization. Perusahaan memproduksi beragam alas kaki meliputi sepatu kulit
dan sandal, sepatu kanvas built-up, sepatu santai, sepatu olahraga, dan sandal
injection moulded. Merek berlisensi Perusahaan, yang menyertai merek utama
kami, diantaranya terdiri dari North Star, Power, Bubblegummers, Marie
Claire,dan Weinbrenner.
Profil Singkat:

Tahun 1931, didirikan di Indonesia sebagai importir sepatu.


Tahun 1940, memulai produksi di pabrik Kalibata di Jakarta Selatan.
Tahun 1982, tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek

Indonesia) pada tanggal 24 Maret.


Tahun 1994, menyelesaikan pembangunan pabrik Purwakarta.
Tahun 2004, memperoleh lisensi untuk importir dan distributor umum.
Tahun 2008, menjual pabrik Kalibata dan memindahkan kegiatan produksi

ke pabrik Purwakarta.
Tahun 2008, memindahkan kantor administrasi dan pemasaran ke Graha

Bata, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.


Tahun 2009, membuka toko Bata terbesar dan menjadi unggulan di Mal

Artha Gading, Jakarta Utara, Indonesia.


Tahun 2010, membuka kios berkonsep baru dengan merek PataPata.
Bata memperkuat posisinya sebagai pemimpin di toko retail yang

menyediakan produk alas kaki untuk semua masyarakat Indonesia dengan


terus menambah jangkauan ke seluruh wilayah Indonesia dengan penampilan
gerai yang lebih menarik, furniture terbaru dan desain toko yang modern.
Industri alas kaki sepatu bata terbentuk dengan pengalaman lebih dari
100 tahun, dengan mengkombinasikan dengan bahan baku material, teknologi
terkini, juga pemahaman terbaru ke dalam biomekanik untuk kemudian secara
berkelanjutan dapat meningkatkan kemampuan perusahaan.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan bergerak di bidang
usaha memproduksi sepatu kulit, sepatu dari kain, sepatu santai dan olah raga,

sandal serta sepatu

khusus untuk industri, dan impor dan distribusi sepatu.

Perusahaan juga aktif melakukan ekspor sepatu.


Bata atau T.&A. Bata Shoe Company terdaftar di Zlin, Czechoslovakia
oleh dua bersaudara Tom, Anna dan Antonn Bata (1894). Perusahaan sepatu
raksasa keluarga ini mengoperasikan empat unit bisnis internasional: Bata Eropa,
Bata Asia Pasifika-Afrikka, Bata Amerika Latin dan Bata Amerika Utara. Produk
perusahaan ini hadir di lebih dari 50 negara dan memiliki fasilitas produksi di 26
negara. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah menjual sebanyak 14 milyar
pasang sepatu.
Di Indonesia pengoperasian penjualan sepatu Bata dijalankan oleh PT.
Sepatu Bata, Tbk. Pabrik perusahaan ini pertama kali berdiri pada tahun 1939. PT.
Sepatu Bata, Tbk. menghasilkan 7 juta pasang alas kaki setahun, dan terdiri dari
400 model sepatu, sepatu sandal dan sandal, dari kulit, karet dan plastik. Sebelum
tahun 1978, status Bata di Indonesia adalah PMA, sehingga dilarang menjual
langsung ke pasar. Bata menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan
sistem konsinyasi. Status para penyalur tersebut diubah dan pada 1 Januari 1978,
yaitu saat izin dagang Bata "dipindahkan" kepada mereka dan PT. Sepatu Bata,
Tbk menjadi perusahaan PMDM.
Merek berlisensi Perusahaan, selain merek Bata utama, termasuk North
Star, Power, Bubblegummers, Marie-Claire dan Weinbrenner. Perusahaan ini juga
tetap sebagai anggota dari Organisasi Sepatu Bata internasional. Lokasi nya
Taman Makam Pahlawan Kalibata St Jakarta Selatan, 12750 Yang didirikan di
Indonesia pada tanggal 15 Oktober 1931 dengan akte notaris Adrian Hendrick Van
Ophuisjen

No.

64,

dengan

nama

Nederlandsch-Indische

Schoenhandel

Maatschappij Bata, kemudian tanggal 29 Desembar 1931 berubah namanya


menjadi PT Sepatu Bata. Perusahaan ini berkantor pusat dulunya di Jalan TMP
Kalibata, tetapi sekarang berpindah di daerah jalan T.B Simatupang karena proyek
kalibata city. Pada tahun 1995 pabrik baru di buka di Purwakarta Jawa Barat.
Sampai saat ini perusahaan ini adalah pelopor perusahaan alas kaki di Indonesia.
Agar tetap dapat bersaing di pasar global, maka semua upaya dilakukan seperti
perbaikan teknologi dan efisiensi produksi agar tetap dapat bersaing. Salah satu
yang tetap harus dipertahankan adalah kinerja keuangan perusahaan. Kondisi
keuangan harus selalu berada dalam standar yang telah ditetapkan oleh

perusahaan PT Sepatu Bata adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri


alas kaki dan juga mengacu kepada standar industri sejenis.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur Visi dan Misi PT Sepatu Bata Tbk ?
2. Bagaimana faktor-faktor dan kondisi lingkungan eksternal dan internal
pada PT Sepatu Bata Tbk ?
3. Bagaimana strategi yang sebaiknya dilakukan oleh PT Sepatu Bata Tbk
dalam menghadapi persaingan ?
4. Apa long term objective dan kebijakan yang sebaiknya dilakukan PT
Sepatu Bata Tbk ?
1.4 Tujuan
1. Mengidentifikasi Visi dan Misi PT Sepatu Bata Tbk.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal pada PT Sepatu Bata
Tbk.
3. Merumuskan strategi yang sebaiknya dilakukan oleh PT Sepatu Bata Tbk
dalam menghadapi persaingan.
4. Menjabarkan long term objective serta kebijakan yang sebaiknya di
lakukan oleh PT Sepatu Bata Tbk.

Bab II
Pembahasan

2.1 Visi dan Misi


2.1.1 Analisis Visi
Visi menggambarkan tujuan atau kondisi perusahaan dimasa depan yang
ingin dicapai. Visi memberikan gambaran yang jelas dimasa mendatang yang bisa
dilihat oleh para stakeholders. Pernyataan visi yang bagus tidak hanya

menginspirasikan dan menantang, namun juga sangat berarti sehingga setiap


pegawai bisa menghubungkan tugas yang dilakukanya dengan visi. Pernyataan
visi harus mampung menjadi inspirasi dalam setiap tindakan yang dilakukan
setiap pegawai, yang paling penting pernyataan visi harus measurable, terukur
sehingga setiap pegawai bisa mengetahui apakah tindakan yang dilakukannya
dalam rangka mencapai visi organisasi atau tidak. Pernyataan visi yang baik harus
memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
a. Succinct: Pernyataan visi harus singkat sehingga tidak lebih dari 3-4
kalimat.
b. Appealing : Visi harus jelas dan memberikan gambaran tentang masa
depan yang akan memberikan semangat pada customer, stakeholder dan
pegawai.
c. Feasible : Visi yang baik harus bisa dicapai dengan resource, energi,
waktu. Visi haruslah menyertakan tujuan dan objective yang strecth bagi
pegawai.
d. Meaningful : Pernyataan visi harus bisa menggugah emosi positif
pegawai namun tidak boleh menggunakan kata-kata yang mewakili
sebuah emosi.
e. Measurable : Pernyataan visi harus bisa diukur sehingga dimungkinkan
untuk melakukan pengukuran kinerja sehingga setiap pegawai bisa
mengetahui apakah visi sudah bisa dicapai atau belum.

Visi Statement PT Sepatu Bata Tbk yaitu :


Memperkuat posisi Bata sebagai pemimpin bisnis alas kaki di Indonesia
dan meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka pendek dan jangka
panjang

1
2

Komponen
Visi
Succinct
Appealing

Feasible

Meaningful

Measurable

No

Yes /
Analisis
No
Yes
Dalam visi tersebut hanya terdapat satu kalimat
Yes
Dalam visi tersebut disebutkan untuk meningkatkan nilai
pemegang saham.
Yes
Dalam visi tersebut dijelaskan tujuan bata sebagai
pemimpin alas kaki di indonesia
Yes
Dalam visi tersebut terdapat pernyataan memperkuat
posisi bata sebagai pemimpin bisnis alas kaki
Yes
Pernyataan visi tersebut mempunyai tujuan yang dapat

dinilai yaitu dengan meningkatkan nilai pemegang saham


2.1.2 Analisis Misi
Komponen misi yang seharusnya terpenuhi dalam suatu statement misi
yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Costumer : Siapakah Konsumen Perusahaan


Product and Service : Apakah produk atau Jasa utama perusahaan
Market : di manakah perusahaan bersaing
Technology : apakah perusahaan canggih secara teknologi
Concern for survival, growth, and profitability : apakah perusahaan

komitment terhadap pertumbuhan dan kondisi keuangan yang sehat


6. Philosophy : apakah keyakinan, nilai, aspirasi, prioritas etis perusahaan.
7. Self Concept : apakah kompetensi khusus atau keunggulan kompetitif
utama perusahan.
8. Cocern for the public image : apakah perusahaan responsif terhadap
masalah-masalah sosial, komunitas, dan lingkungan hidup
9. Concern for the employee : apakah karyawan dipandang sebagai aset
perusahaan yang berharga.
PT Sepatu Bata Tbk hanya mempunyai satu kalimat statement misi,
berikut analisisnya :
No

Misi

Komponen Misi
4
5
6

1
2
3
7
8
Untuk sukses sebagai
organisasi dunia yang
paling dinamis, fleksibel
1
V
V
V
V
dan mengerti kondisi
pasar alas kaki sebagai
bisnis utamanya
Menurut tabel diatas, Misi PT Sepatu Bata Tbk belum memenuhi 5

komponen dari 9 komponen yang harus ada pada statement misi sehingga
kelompok kami menyarankan untuk merubah misi menjadi berikut :
Untuk sukses sebagai organisasi dunia yang paling dinamis, fleksibel
kepada stakeholders. Pasar alas kaki sebagai bisnis utama dengan
menggunkan teknologi terbaik serta memberikan kontribusi positif kepada
lingkungan sekitar, baik manusia maupun alam.

2.2 Analisis Eksternal

2.2.1
1.

2.

Analisis PESTLE
Politik :
Keikutsertaan Indonesia pada AFTA, APEC dll (O),
Kondisi politik yang cenderung tidak stabil (T),
Indonesia menggunakan sistem perdagangan bebas (O),
Kebijakan pemerintah yang mendukung ekspor dan impor (O),
Buruh Inodnesia yang menuntut kenaikan UMR setiap tahunnya (T)
Ekonomi :
Rentannya depresiasi mata uang Indonesia (T),
Pendapatan perkapita Indonesia yang cenderung naik (O),
Kenaikan harga barang mempengaruhi pengeluaran konsumen berdampak

negative terhadap insudtri fashion (T),


Pendapatan perkapita Indonesia meningkat (O)
3. Sosial Culture :
Selera masyarakat yang cenderung memilih sepatu sandal untuk fashion
bertentangan dengan ciri sepatu bata yang lebih mementingkan keawetan
produk (T),
Sepatu atau sendal kebutuhan utama masyarakat seharihari (O),
Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang tinggi (O)
4. Teknologi :
Berkembangnya e-Commerce memberi kesempatan pada Bata e

Commerce (O),
Perubahan teknologi yang mutakhir meningkatkan persaingan industri (T),
Berbagai fasilitas teknologi seperti komputer yang difusingkan untuk
mendesain ataupun menyempurnakan produk dapat lebih efisien serta

menghemat biaya (O)


5. Legal :
SK Memperindag No 276 tahun 2003 tentang kebijakan proteksi impor

barang dalam jenis tekstil dan produk tekstil (O),


SK Menteri Keuangan No.. 39/KMK.03/2003 tentang pemberian pajak

6.

baranng mewah termasuk didalamnya produk sepatu dan alas kaki (T)
Enviroment :
Produk yang awet sehingga tidak cepat dibuang (O),
Material sol sepatu ramah lingkungan (O)
Kardus hingga plastic pembungkus mudah terurai (O)

2.2.2
1.

Analisis Five Force


Kompetitor :
Carvil yang semakin banyak disukai (T),
Peningkatan iklan produk carvil (T),
Carvil yang masih berfokus pada sepatu gunung (O)

2. New Entrant :
Kehadiran brand-brand baru (T),
Brand baru dengan inovasi tingi yang lebih mengutamakan fashion (T),
Brand baru yang belum begitu dikenal oleh konsumen (O)
3. Subtitute Product :
Produk sepatu & sandal dengan bahan karet yang lebih disukai konsumen
karena cuaca Indonesia (T)
4. Supplier :
Jumlah pemasok bahan sepatu & sandal yang banyak (O),
Informasi antara pemsok dan perusahaan lancar (O),
Ketersediaan bahan kulit di pemasok yang terbatas (T)
5. Konsumen :
Daya beli konsumen terhadap produk sepatu & sandal yang tinggi (O),
Respon konsumen terhadap inovasi produk baru sangat tinggi (O),
Jumlah penduduk Indonesia yang besar (O)
2.2.3 Competitive Profile Matrix
Berikut adalah Competitive Profile Matrix PT Sepatu Bata Tbk untuk
menilai seberapa kompetitif perusahaan dengan menggunakan kriteria-kriteria
yang berpengaruh terhadap kompetisi antar perusahaan :
Weighted
KualitasProduk
Harga
Promosi
InovasiProduk
Loyalitas Konsumen
Kemasan
PelayananKonsumen
BanyakGerai
Manajemen

0,15
0,15
0,15
0,20
0,10
0,02
0,05
0,08
0,10
1

Bata
Rate
WxR
4
0,60
2
0,30
2
0,30
3
0,60
3
0,30
3
0,06
3
0,15
3
0,24
3
0,30
2,85

Carvil
Rate
WxR
3
0,45
2
0,30
2
0,30
2
0,40
2
0,20
3
0,06
3
0,15
1
0,08
2
0,20
2,14

Ardiles
Rate
WxR
3
0,45
2
0,30
2
0,30
2
0,40
2
0,20
3
0,06
3
0,15
2
0,16
2
0,20
2,22

Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa produk sepatu bata masih
unggul dibandingkan pesaingnya yaitu merek Bata dengan skor 2,85 merek
Ardiles 2,22 dan merek Carvil terendah dengan hanya 2,14.
2.2.4 External Factors Evaluation Matrix
External Factors Evaluation (EFE) Matrix adalah matrix yang digunakan
untuk menganalisa seberapa respon perusahaan terhadap kesempatan dan

ancaman yang muncul dari eksternal (external factors). Berikut EFE Matrix PT
Sepatu Bata Tbk :
Key External Factors
Opportunity :
Politik - Keikutsertaan Indonesia pada AFTA, APEC dll
Politik -Indonesia menggunakan sistem perdagangan bebas
Politik -Kebijakan pemerintah yang mendukung ekspor dan impor
Ekonomi - Pendapatan perkapita Indonesia yang cenderung naik
Sosial Culture - Sepatu atau sendal kebutuhan utama masyarakat

WxR

0,05
0,04
0,03
0,05
0,05

3
3
3
2
4

0,15
0,12
0,09
0,1
0,2

seharihari
Sosial Culture - Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang tinggi
Teknologi - Berkembangnya e-Commerce memberi kesempatan pada

0,01
0,04

3
4

0,03
0,16

Bata e-Commerce
Teknologi - Berbagai fasilitas teknologi seperti komputer yang

0,02

0,08

lebih efisien serta menghemat biaya


Legal - SK Memperindag No 276 tahun 2003 tentang kebijakan proteksi

0,01

0,01

impor barang dalam jenis tekstil dan produk tekstil


Enviroment - Produk yang awet sehingga tidak cepat dibuang
Enviroment Kardus hingga plastic pembungkus mudah terurai
Kompetitor - Carvil yang masih berfokus pada sepatu gunung
New Entrant - Brand baru yang belum begitu dikenal oleh konsumen
Supplier - Jumlah pemasok bahan sepatu & sandal yang banyak
Supplier - Informasi antara pemsok dan perusahaan lancar
Konsumen - Daya beli konsumen terhadap produk sepatu & sandal yang

0,01
0,01
0,01
0,02
0,01
0,01
0,07

4
4
4
4
3
3
4

0,04
0,04
0,04
0,08
0,03
0,03
0,28

tinggi
Konsumen - Respon konsumen terhadap inovasi produk baru sangat

0,07

0,28

0,02

0,04

0,02
0,02
0,03
0,04

1
1
1
2

0,02
0,02
0,03
0,08

0,05

0,2

mementingkan keawetan produk


Teknologi - Perubahan teknologi yang mutakhir meningkatkan

0,07

0,28

persaingan industri
Legal - SK Menteri Keuangan No. 39/KMK.03/2003 tentang pemberian

0,02

0,04

difusingkan untuk mendesain ataupun menyempurnakan produk dapat

tinggi
Konsumen Jumlah penduduk Indonesia yang besar
Threat :
Politik - Kondisi politik yang cenderung tidak stabil
Politik - Buruh Inodnesia yang menuntut kenaikan UMR setiap tahunnya
Ekonomi - Rentannya depresiasi mata uang Indonesia
Ekonomi Kenaikan harga barang mempengaruhi pengeluaran
konsumen berdampak negatif terhadap industri fashion
Sosial Culture - Selera masyarakat yang cenderung memilih sepatu
sandal untuk fashion bertentangan dengan ciri sepatu bata yang lebih

pajak baranng mewah termasuk didalamnya produk sepatu dan alas kaki
Kompetitor - Carvil yang semakin banyak disukai
Kompetitor - Peningkatan iklan produk carvil
New Entrant - Kehadiran brand-brand baru
New Entrant - Brand baru dengan inovasi tingi yang lebih

0,02
0,03
0,07
0,06

2
3
4
4

0,04
0,09
0,28
0,24

mengutamakan fashion
Subtitute Product - Produk sepatu & sandal dengan bahan karet yang

0,02

0,06

lebih disukai konsumen karena cuaca Indonesia


Supplier - Ketersediaan bahan kulit di pemasok yang terbatas
0,02 4 0,08
Total
1
3,26
Keterangan : W = Weight, R = Rate, 4 = Response is superior, 3 = Response is
above average, 2 = Response is average, 1 = Response is poor
2.3 Analisis Internal
2.3.1 Analisis fungsional
1. Manajemen
Mengeksekusi secara efisien di semua aspektermasuk strategi pengadaan,

investasi dalam modalkerja, konversi jaringan.(S)


Perusahaan telah memiliki Kode Etikyang harus ditaati oleh semua

karyawan.(S)
Perusahaan berkomitmen untuk ikutmembantu anak-anak kurang mampu

melalui Program Anak Bata (BCP).(S)


Perusahaan telahmenjalankan beberapa program untuk meningkatkan

profesionalisme dan kemampuan karyawan dan manajer toko (S)


Sistim birokrasi dimana setiap keputusan dalam penentuan model sepatu
yang akan diproduksi harus mendapat persetujuan dari induk organisasinya

Bata Shoe Organization, Canada (W)


2. Finance
Penjualan Perseroan tumbuh sebesar 12% dan lababersih meningkat 59%

dibandingkan dengan tahunsebelumnya. (S)


Pada akhir 2014, pendapatan Perseroan mencapaiRp1,008 triliun
dibandingkan tahun lalu Rp902,4miliar; meningkat 12% dibandingkan

tahun lalu.(S)
Pada tahun 2014, Penjualan Perusahaan berhasilmelampaui target
penjuala yang telah ditentukan, yakniRp983 miliar dengan pencapaian

Rp1,008 triliun (S)


untuk ekspormengalami penurunan sebesar 4% dari Rp44 miliarmenjadi
Rp42 miliar dibandingkan tahun 2013 (W)

Secara total, liabilitasmengalami kenaikan sebesar 22% dari Rp283miliar

menjadi Rp345 miliar.(W)


Laba bersih sebelum pajak dan Pendapatanbersih masing-masing 23% dan

21% masih di bawahproyeksi (W)


3. Marketing
Kami memperkuat kehadiran kami di dunia digital seperti Facebook,

Google+, Twitter (S)


Kami juga bermitra denganretailer online yang sekarang menjual produk

kami.(S)
Kami menambahkanlebih banyak artikel non-sepatu seperti aksesoris

(tas,ikat pinggang, dompet dll) dalam koleksi kami di tokotoko.(S)


Produk yang bersifat awet yang ditawarkan Bata kini dinilai kuno dan

konservativ oleh konsumen.(W)


Produk yang ditawarkan bersifat monoton dari produk-produk sebelumnya

(W)
4. Operation
Perusahaan terus menerapkan strategi denganmemperluas jaringan dan

membuka 66 toko baru padatahun 2014.(S)


Tahun 2014, Perusahaan menekankan kepadapeningkatan kualitas

pelayanan kepada pelanggan.(S)


Perusahaan menutup pabrik dan kantor pusatnya yang berlokasi di

Kalibata (W)
5. Human Resource
Kami sangat percaya dengan tim yang kuat (S)
kurangnya kesadaran karyawan di bagian produksi terhadapkualitas
produk yang dihasilkan akibat mengejar target produk (W)
6. Information Technology
Ada tiga macam tipe produk yang dihasilkandari produksi, yakni: Injected
Plastic, CementedClosed/Sandal adan DIP (Direct Injection Process). (S)
Penguasaan teknologi yang kurang dan lamban (W)
7. Resources and Development
Perseroan melakukan program pelatihan rutinkepada staf penjualan untuk

meningkatkan keterampilanmereka. (S)


Perseroan
telahmelakukan
investasi

PelatihanRetail (Retail Academy Training-RTA) (S)


Pelatihan yang dilakukan belum dilakukan secara Optimal (W)

2.3.2 Resource Based View (RBV) Analisis

dalam

bentuk

Akademi

RBV analisis adalah alat yang digunakan untuk menentukan sumber daya
internal strategis dalam suatu perusahaan. RBV juga membahas tentang
kemampuan internal perusahaan serta hubungannya untuk pengambilan keputusan
strategis. Berikut adalah tabel analisi RBV pada PT Sepatu Bata Tbk :

Non-

Rare

Valuable

Inimitable

Yes

Yes

Possible

Possible

Yes

Yes

Possible

Possible

Yes

Yes

Possible but

Possible but

difficult

difficult

Yes

Yes

Possible but

Possible but

highly cost

highly cost

Yes

Yes

Possible

Possible

Yes

Yes

Possible

Possible

Injection Proces)
Kami sangat percaya dengan tim yang kuat
Tahun 2014, Perusahaan menekankan kepada

Yes

Yes

Possible

Possible

peningkatan kualitas pelayanan kepada

Yes

Yes

Possible

Possible

Yes

Yes

Possible

Possible

Subtitutable

Mengeksekusi secara efisien di semua aspek


termasuk strategi pengadaan, investasi dalam
modal kerja, konversi jaringan
Penjualan Perseroan tumbuh sebesar 12% dan
laba bersih meningkat 59% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya
Bermitra dengan retailer online yang sekarang
menjual produk Bata
Perusahaan terus menerapkan strategi dengan
memperluas jaringan dan membuka 66 toko
baru pada tahun 2014
Perseroan melakukan program pelatihan rutin
kepada staf penjualan untuk meningkatkan
keterampilan mereka
Ada tiga macam tipe produk yang dihasilkan
dari produksi, yakni: Injected Plastic,
Cemented Closed/Sandal dan DIP (Direct

pelanggan
Kami memperkuat kehadiran kami di dunia
digital seperti Facebook, Google+, Twitter

2.3.2 Value Chain Analisis


Value Chain analisis digunakan untuk melihat nilai-nilai yang
membentuk suatu produk atau jasa. Value Chain analisis juga digunakan untuk
menciptakan nilai bagi pelanggan dalam membentuk keunggulan yang kompetitif.
Berikut Value Chain analisis PT Sepatu Bata Tbk :
Activity

Dimension

Sepatu Bata

Marketing

Products

Ada tiga macam tipe produk yang dihasilkandari produksi,

Position

yakni: Injected Plastic, CementedClosed/Sandal adan DIP

(Direct Injection Process).


Target Customer

Seluruh Lapisan Masyarakat

Segments
Summary of

Tahun 2014, Perusahaan menekankan kepada peningkatan

product-market

kualitas pelayanan kepada pelanggan.

position
Primary

Inbound

Activities

Logistics

Operations

Operations

Everlasting Brand Award 2014


Perusahaan terus menerapkan strategi dengan memperluas
jaringan dan membuka 66 toko baru padatahun 2014

Outbonds
Logistics
Marketing

Perusahaan terus menerapkan strategi dengan memperluas

and Sales
Customer

jaringan dan membuka 66 toko baru pada tahun 2014


Tahun 2014, Perusahaan menekankan kepada peningkatan

Service

kualitas pelayanan kepada pelanggan


Perusahaan ini berkantor pusat dulunya di Jalan TMP

Firm
Infrastructure
Human
Resources
Management

Kalibata, tetapi sekarang berpindah di daerah jalan T.B


Simatupang karena proyek kalibata city
Perseroan melakukan program pelatihan rutin kepada staf
penjualan untuk meningkatkan keterampilan mereka

2.2.4 Internal Factors Evaluation Matrix


Internal Factors Evaluation (IFE) Matrix adalah matrix yang digunakan
untul menganalisa seberapa kuat dan seberapa lemah faktor-faktor internal
perusahaan. Berikut EFE Matrix PT Sepatu Bata Tbk :

Key Internal Factors


Kekuatan
1

Mengeksekusi secara efisien di semua aspek termasuk strategi


pengadaan, investasi dalam modal kerja

Pada akhir 2014, pendapatan Perseroan mencapai Rp1,008 triliun


2 dibandingkan tahun lalu Rp902 miliar, meningkat 12% dibandingkan
tahun lalu.

WxR

0,15 4

0,6

0,05 3

0,15

Kami memperkuat kehadiran kami di dunia digital seperti Facebook,


Google+, Twitter

0,05 3

0,15

4 Perusahaan terus menerapkan strategi dengan memperluas jaringan dan


membuka 66 toko baru pada tahun 2014

0,1

0,4

5 Kami sangat percaya dengan tim yang kuat

0,1

0,4

Ada tiga macam tipe produk yang dihasilkan dari produksi, yakni:
Injected Plastic, Cemented Closed/Sandal dan DIP (Direct Injection
Process)

0,05 3

0,15

7 Perseroan melakukan program pelatihan rutin kepada staf penjualan


untuk meningkatkan keterampilan mereka.

0,08 3

0,24

Sistem biokrasi dimana setiap keputusan dalam penentuan model sepatu


1 yang akan diproduksi harus mendapat persetujuan dari induk
organisasinya Bata Shoe Organization, Canda.

0,05 1

0,05

Ekspor mengalami penurunan sebesar 4% dari Rp44 Miliar menjadi Rp


42 miliar dibandingkan tahun 2013

0,03 1

0,03

Produk yang bersifat awet yang ditawarkan Bata kini dinilai kuno dan
konservatif oleh konsumen

0,08 2

0,16

Perusahan menutup pabrik dan kantor pusatnya yang berlokasi di


Kalibata

0,05 2

0,1

Kurangnya kesadaran karyawan di bagian produksi terhadap kualitas


produk yang dihasilkan akibat mengejar target produk

0,13 2

0,26

Kelemahan

6 Penguasaan teknologi yang kurang dan lamban


0,07 2 0,14
7 Pelatihan belum dilakukan secara Optimal
0,01 1 0,01
Total
1
2,84
Keterangan : W = Weight, R = Rate, 4 = Major strength, 3 = Minor strength, 2
= Minor weakness, 1 = Major weakness
2.4 Perumusan Strategi
2.4.1 Matching Stage
1. SWOT Matrix
Strength
S1 mengeksekusi secara efisien

Weakness
W1 Sistem birokrasi dimana setiap

di semua aspek termasuk strategi

keputusan dalam penentuan model

pengadaan,

investasi

dalam sepatu yang akan diproduksi harus

modal kerja, konversi jaringan

mendapat

persetujuan

dari

induk

organisasinya Bata Shoe Organization,


Canada
S2 Penjualan Perseroan tumbuh
sebesar 12% dan laba bersih
meningkat 59% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya
S3 bermitra dengan retailer

W2 Secara total, liabilitas mengalami


kenaikan sebesar 22% dari Rp283
miliar menjadi Rp345 miliar
W3 Produk yang ditawarkan bersifat

online yang sekarang menjual

monoton

produk Bata
S4 Perusahaan terus menerapkan

sebelumnya

strategi

W4

dengan

memperluas

jaringan dan membuka 66 toko

dari

Penguasaan

produk-produk

teknologi

yang

kurang dan lamban

baru pada tahun 2014


Opportunity
O1 Kebijakan pemerintah
yang mendukung ekspor
dan impor
O2 Pendapatan perkapita
Indonesia yang cenderung
naik
O3 Berkembangnya e-

S3&O4

Perusahaan

menjual

produknya secara online

negeri

S4&O3 Membuat toko online


guna meningkatkan penjualan

Commerce memberi

S2&O4

kesempatan pada Bata e-

pasar baru di dunia E-Commerce

Commerce
O4 Sepatu atau sendal
kebutuhan utama
masyarakat sehari hari
Threat
T1 Kenaikan harga barang
mempengaruhi pengeluaran
konsumen berdampak
negative terhadap industri
fashion
T2 Perubahan teknologi
yang mutakhir
meningkatkan persaingan
industri
T3 Kehadiran brand-brand

S1&O1

Melakukan

Melakukan

W1&O1 Melakukan ekspansi ke luar

penetrasi

W3&O1 Melakukan pemasaran ke


luar

negeri

untuk

meningkatkan

penjualan
W3&O3 mengembangkan produk baru
yang fashionable dan up to date

efisiensi

dalam pengadaan bahan baku

S3&T2 Melakukan kerjasama


dengan para distributor

pegawai agar perusahaan lebih


sehat
Melakukan

Mencari

alternatif

demi

sumber

dana

keberlangsungan

perusahaan

S2&T4 Melakukan perampingan

S1&T3

W2&T4

akuisisi

W4&T4 Melakukan pelatihan kepada


pegawai yang kurang kompeten

terhadap
baru

menuntut kenaikan UMR


setiap tahunnya

baru

yang

memiliki kemampuan di masa


depan

T4 Buruh Inodnesia yang

merek

2. SPACE Matrix
Financial Strength
Laba bersih meningkat 59% dari tahun sebelumnya
Ekuitas Perseroan naik 8%
Total

Rating
5
4
9

Industrial Strength
Potensial pertumbuhan industri sepatu tergolong tinggi
Teknologi dalam industri sepatu termasuk maju
Total

Rating
6
5
11

Environment Stability
Kenaikan harga komoditas barang penting dan depresiasi mata uang
Hambatan masuk pasar bagi pesaing baru rendah
Total

Rating
-4
-6
-10

Competitive Advantage
Kualitas produk yang unggul di pasaran
Loyalitas pelanggan terhadapmerk Bata
Total

Rating
-2
-3
-5

Financial Strength (FS):

Environment Stability (ES):

Sumbu y:

9 : 2 = 4,5

-10 : 2 = -5

FS + ES = 4,5 5 = -0,5

Industrial Strength (IS):

Competitive Advantage (CA):

Sumbu x:

11:2 = 5,5

-5 : 2 = -2,5

CA + IS = -2,5 + 5,5 = 3

Dari hasil perhitungan diatas maka didapatkan nilai sumbu x sebesar 3


dan sumbu y sebesar -0,5. Hal ini menempatkan PT Sepatu Bata Tbk di posisi
competitive sehingga perlu dibuat strategi intensif atau integrasi. Kita memilih
strategi intensif yaitu fokus pada product development dan market penetration.
Berikut adalah grafik space matrix PT Sepatu Bata Tbk :

3. BCG Matrix
High +20

Industry
Sales
Growth Rate

Star
Bata Comfit
North Star

Question Mark

Cash Cow

Dog

Marie Claire

Bubblegummers
Sandak
Low -20

High 1,0

Relative Market Share Position

Low 0,0

Dilihat dari Matrix BCG diatas terlihat bahwa divisi yang menyumbang
pangsa pasar terbesar dari produk Bata Comfit dengan presentase pangsa pasar
sebesar 80%, dikuti North star 60%, Marie Claire 40%, Bubblegummers 10%, dan
Sandak 3%. Dilihat dari presentase tingkat pertumbuhan Bata Comfit sebesar
15%, North Star 10%, Marie Claire 1%, Bubblegummers -5%, Sandak -20%.
Dilihat dari matrix tersebut yang terletak di kuadran star ialah Bata
comfit, dan north star. Di kuadran Question Mark ada Marie Claire, dan di
kuadran Dog terdapat Bubblegummers, dan Sandak.
4. IE Matrix

Skor
EFE

Kuat 3.0 to 4.0

Skor IFE
Rata-rata 2.0 to 2,99

Lemah 1.0 to 1,99

Tinggi 3.0 to 4.0

Sedang 2.0 to 2,99

Rendah 1.0 to 1,99

Menurut internal eksternal matrix, PT Sepatu Bata Tbk berada di daerah


dua (2), menandakan bahwa bata masih mempunyai daya tarik cukup tinggi di
industri alas kaki. Melihat posisinya yang cukup bagus maka menurut kami perlu
dilakukan strategi product development dan market penetration.

Dilihat dari IE Matrix tersebut yang terletak di kuadran 1 ialah Bata


comfit, dan north star dimana perusahaan harus menggunakan strategi grow and
build yang diantaranya pengembangan pasar, pengembangan produk, penetrasi
pasar, dan strategi integrasi. Selain itu di kuadran 2 terdapat Marie Claire yang
menggunakan strategi yang sama yaitu grow and build. Di kuadran 5 terdapat
bubblegummers yang mana perusahaan harus melakukan strategi hold and
maintain. Di dalam strategi Hold and Maintain

Perusahaan diharapkan

melakukan beberapa strategi yaitu penetrasi pasar, dan pengembangan produk.


Sandak yang merupakan salah satu produk dari bata terdapat di kuadran 9. Di
kuadran 9 ini perusahaan dapat melakukan strategi Harvest or Divest, diantaranya
strategi yang dapat digunakan ialah Retrechment, dan Divest.
5. Grand Strategy Matrix

Quadrant II

Weak
Competiti
ve

Rapid Market

Quadrant I
PT Sepatu Bata
Product Development, Market
Penetration

Quadrant III

PT
dalam

Sepatu

bisnisnya

dan

Strong
Competiti
ve

Quadrant IV

Bata Tbk sangat kompetitif


Slow Market Growth

market

growth

alas

kaki

sangat tinggi, hal ini menempatkan PT Sepatu Bata di posisi kuadran I sehingga
menurut kami, perlu dilakukan strategy product development dan market
penetration untuk mempertahankan tersebut.
2.4.2 Decision Stage
Tahap terakhir adalah membuat Quantitative Strategic Planning (QSPM)
Matrix untuk menentukan mana strategi yang paling tepat untuk dijalankan.
Berdasarkan matrix-matrix yang telah dibuat, kami memilih market penetration
dan product development sebagai strategi utama yang dapat digunakan oleh PT
Sepatu Bata Tbk. Berdasarkan QSPM, menunjukkan bahwa strategy product

development dengan menbuat inovasi produk baru yang unik lebih tepat untuk
diterapkan karena daya tariknya lebih besar dan peluang keuntungannya lebih
banyak. Berikut QSPM eksternal dan internal matrix PT Sepatu Bata Tbk :
QSPM Eskternal Matrix

Key Eksternal Factors

Opportunity :
Politik- Keikutsertaan Indonesia pada AFTA, APEC dll
Politik-Indonesia menggunakan sistem perdagangan bebas
Politik-Kebijakan pemerintah yang mendukung ekspor dan
impor
Ekonomi- Pendapatan perkapita Indonesia yang cenderung naik
Sosial Culture - Sepatu atau sendal kebutuhan utama masyarakat
sehari hari
Sosial Culture Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang
tinggi
Teknologi - Berkembangnya e-Commerce memberi kesempatan
pada Bata e-Commerce
Teknologi Berbagai fasilitas teknologi seperti komputer yang
difusingkan untuk mendesain ataupun menyempurnakan produk
dapat lebih efisien serta menghemat biaya
Legal - SK Memperindag No 276 tahun 2003 tentang kebijakan
proteksi impor barang dalam jenis tekstil dan produk tekstil
Enviroment - Produk yang awet sehingga tidak cepat dibuang
Enviroment Kardus hingga plastic pembungkus mudah terurai
Kompetitor - Carvil yang masih berfokus pada sepatu gunung
New Entrant - Brand baru yang belum begitu dikenal oleh
konsumen
Supplier Jumlah pemasok bahan sepatu & sandal yang banyak
Supplier Informasi antara pemsok dan perusahaan lancar
Konsumen Daya beli konsumen terhadap produk sepatu &
sandal yang tinggi
Konsumen Respon konsumen terhadap inovasi produk baru
sangat tinggi
Konsumen Jumlah penduduk Indonesia yang besar

Membuat
iklan
Membuat
khusus
inovasi
untuk
produk
masingdengan
masing
desain unik
jenis
produk
AS TAS AS TAS
0,05 3,00 0,15 2,00 0,10
0,04
0,00
0,00
0,03
0,00
0,05 3,00 0,15 3,00

0,00
0,15

0,05 4,00 0,20 4,00

0,20

0,01 3,00 0,03 3,00

0,03

0,04 4,00 0,16 3,00

0,12

0,02 4,00 0,08 4,00

0,08

0,01
0,00
0,01 3,00 0,03 4,00
0,01 2,00 0,02 2,00
0,01 4,00 0,04 4,00

0,00
0,04
0,02
0,04

0,02 4,00 0,08 2,00


0,01
0,00
0,01
0,00

0,04
0,00
0,00

0,07 4,00 0,28 3,00

0,21

0,07 4,00 0,28 4,00


0,02 3,00 0,06 3,00

0,28
0,06

Threat :
Politik Kondisi politik yang cenderung tidak stabil
Politik Buruh Inodnesia yang menuntut kenaikan UMR setiap
tahunnya
Ekonomi Rentannya depresiasi mata uang Indonesia
Ekonomi Kenaikan harga barang mempengaruhi pengeluaran
konsumen berdampak negatif terhadap industri fashion

0,02

0,00
0,00

0,00
0,00

0,02
0,03

0,00
0,00

0,00
0,00

0,04 4,00 0,16 3,00

0,12

Sosial Culture Selera masyarakat yang cenderung memilih


sepatu sandal untuk fashion bertentangan dengan ciri sepatu
bata yang lebih mementingkan keawetan produk

0,05 4,00 0,20 4,00

0,20

Teknologi Perubahan teknologi yang mutakhir meningkatkan


persaingan industri

0,07 4,00 0,28 4,00

0,28

0,02
0,00
0,02 3,00 0,06 3,00
0,03 4,00 0,12 4,00
0,07 4,00 0,28 3,00

0,00
0,06
0,12
0,21

0,06 4,00 0,24 4,00

0,24

0,02 3,00 0,06 3,00


0,02 3,00 0,06 3,00
1
3,02

0,06
0,06
2,72

Legal - SK Menteri Keuangan No. 39/KMK.03/2003 tentang


pemberian pajak barang mewah termasuk didalamnya produk
sepatu dan alas kaki
Kompetitor - Carvil yang semakin banyak disukai
Kompetitor Peningkatan iklan produk carvil
New Entrant - Kehadiran brand-brand baru
New Entrant - Brand barudenganinovasitingi yang
lebihmengutamakan fashion
Subtitute Product Produk sepatu & sandal dengan bahan karet
yang lebih disukai konsumen karena cuaca Indonesia
Supplier Ketersediaan bahan kulit di pemasok yang terbatas
Total
QSPM Internal Matrix

Membuat iklan
khusus untuk
masing-masing
jenis produk

Key Internal Factors

Srength

AS

TAS

Membuat
inovasi
produk
dengan desain
unik
AS
TAS

Mengeksekusi secara efisien di semua aspek termasuk strategi


pengadaan, investasi dalam modal kerja

0,05

Pada akhir 2014, pendapatan Perseroan mencapai Rp1,008


triliun dibandingkan tahun lalu Rp902 miliar, meningkat 12%
dibandingkan tahun lalu.

0,15

0,6

0,6

Kami memperkuat kehadiran kami di dunia digital seperti


Facebook, Google+, Twitter

0,05

0,2

0,15

Perusahaan terus menerapkan strategi dengan memperluas


jaringan dan membuka 66 toko baru pada tahun 2014

0,1

0,4

0,3

Kami sangat percaya dengan tim yang kuat

0,1

0,1

0,2

Ada tiga macam tipe produk yang dihasilkan dari produksi,


yakni: Injected Plastic, Cemented Closed/Sandal dan DIP
(Direct Injection Process)

0,05

0,2

0,1

Perseroan melakukan program pelatihan rutin kepada staf


penjualan untuk meningkatkan keterampilan mereka.

0,08

0,24

0,16

Kelemahan

Sistem biokrasi dimana setiap keputusan dalam penentuan model


sepatu yang akan diproduksi harus mendapat persetujuan dari
induk organisasinya Bata Shoe Organization, Canda.

0,13

0,52

0,39

Ekspor mengalami penurunan sebesar 4% dari Rp44 Miliar


menjadi Rp 42 miliar dibandingkan tahun 2013

0,03

Produk yang bersifat awet yang ditawarkan Bata kini dinilai


kuno dan konservatif oleh konsumen

0,08

0,32

0,24

Perusahan menutup pabrik dan kantor pusatnya yang berlokasi


di Kalibata

0,05

0,15

0,15

Kurangnya kesadaran karyawan di bagian produksi terhadap


kualitas produk yang dihasilkan akibat mengejar target produk

0,05

0,15

0,15

Penguasaan teknologi yang kurang dan lamban

0,07

0,28

0,21

Pelatihan belum dilakukan secara Optimal

0,01

Total

3,16

2,65

2.5 Long Term Objective dan Kebijakan


Tujuan jangka Panjang Perusahaan
Melipatgandakan pendapatan perusahaan dalam 2 tahun mendatang
dengan cara pengembangan produk , penetrasi pasar dan pengembangan pasar
(Total laba bersih di tahun 2014 sebesar 70.781 Juta rupiah)
Tujuan Tahunan
1. Divisi Retail
Advertising & Promotion : Melakukan pengiklanan di media cetak maupun

media elektronik yang cakupanya nasional


Store Design : mendesign layout toko agar membantu konsumen dalam

berbelanja terhadap barang-barang yang dikehendaki


Real Estate : melakukan pengembangan pasar ke lokasi baru yang belum di

duduki oleh sepatu bata


Retail Operation : Meningkatkan efisiensi Inventory di tingkat retail dengan

cara menjual produk lebih banyak.


Merchandaising : menambahkan tools interaktif yang membantu keputusan
pembelian konsumen. Hal ini dapat membantu meningkatkan konversi

retailer hingga 40%.


Distribution & Logistic : Ketepatan waktu,Menerapkan manejemen waktu

secara terarah dan terprogram pada setiap tahap dalam proses produksi
2. Divisi Perdagangan
Brand Trading & Export : melakukan attribute brands yang diimplikasikan
melalui harga, kualitas, keunikan, ketersediaan, dan pelayanan
3. Divisi SIC ( Shoe Innovation Center)
SIC Shoe Innovation Center : Membuat produk yang sesuai dengan trend
yang ada di pasar dan menciptakan model terbaru
4. Divisi HR ( Human Resource)
HR Development : Produktivitas pegawai perusahaan meningkat yang

dilakukan dengan cara training secara berkala.


Payroll : Gaji yang sesuai dengan kapasitas, kualitas, dan load kerja masing-

masing staf
Training : Retail Academy Training untuk meningkatkan kualitas para
pegawai untuk memperoleh pengetahuan tentang retail perusahaan.

Personel : Pegawai yang direkrut sesuai dengan kemampuan dan

kapasitasnya
5. Divisi Keuangan
Financial Controller Accounting & Tax : Efisiensi pengeluaran yang

dilakukan perusahaan agar tidak terjadi pembengkakan pengeluaran


Corporate Secretary : Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap
informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Emiten

atau Perusahaan Publik.


Financial Controller : dapat mengontrol seluruh pengeluaran perusahaan
M.I.S (Management Information System) : Menyediakan informasi yang
dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan

lain yang diinginkan manajemen


Accounting : menyajikan laporan keuangan tahunan, semester, dan triwulan

perusahaan untuk kepentingan pengambilan keputusan oleh manajemen


Costing and Efficiency : melakukan efisiensi pengeluaran
Control & Production Account : mengefisiensikan dan mengontrol produksi

yang dilakukan perusahaan


6. Divisi Kepatuhan dan Manajemen Resiko
Legal : mengkoordinasikan kegiatan Penanganan Hukum Perusahaan,
berupa penanganan masalah hukum serta pendapat hukum yang bersifat
bisnis

maupun

administrasi,

dan

keberikatan,

serta

melakukan

pengembangan dan pengendalian standar mutu, monitoring dan evaluasi


dalam pengendalian mutu produk dan pelayanan Perusahaan, termasuk

Praktek Tata Kelola Perusahaan yang baik.


Shop Audit: laporan audit internal dilakukan untuk peningkatan kepatuhan.
Tax : mengurangi jumlah atau total pajak yang harus dibayar oleh wajib

pajak secara legal.


7. Divisi Produksi
Produksi : melakukan produksi dengan secara efisien guna meminimalisir
biaya yang tidak diperlukan.
Kebijakan
1

melakukan rekrutment dari kampus-kampus negeri dengan reputasi yang

bagus, untuk meningkatkan kualitas SDM


Melakukan berbagai training baik internal dan eksternal guna meningkatkan
kualitas SDM.

Mengontrol setiap pengeluaran yang dikeluaran apakah sudah sesuai dengan

anggaran dasar perusahaan.


Membuat aturan Salam, Senyum, Sapa untuk setiap kostumer yang datang

ke toko.
Melaksanakan SOP (Standar Operating Procesure) yang terstandarisasi dan
harus dilakukan secara berkelanjutan untuk menghasilkan kualitas yang baik

di segala divisi perusahaan.


Di setiap toko agar terlihat rapi, sepatu-sepatu harus selalu dirapihkan oleh

pegawai untuk meningkatkan minat pembeli.


setiap mingguan setiap divisi melaporkan progress aktivitas yang

dilakukanya kepada direksi dan seluruh divisi.


untuk meningkatkan kualitas produk, perusahaan hanya membeli bahan

baku dari supplier yang sudah terpercaya.


9 Melaporkan pajak perusahaan tepat waktu untuk menghindari denda pajak.
10 Melakukan survey kepuasan pelanggan guna meningkatkan respon
pelanggan.

Bab III
Penutup
Kesimpulan
Menurut kelompok kami visi dari PT. Sepatu Bata.Tbk sudah memenuhi
kriteria yang bagus dimana dalam statement visi nya. PT.Sepatu Bata.Tbk
menggunakan pernyataan visi yang singkat dan jelas, menggambarkan gambaran
tentang masa depan perusahaan, mempunyai tujuan bagi pegawai, memiliki katakata yang mewakili sebuah emosi positif, dan memungkinkan pengukuran kinerja
setiap pegawai. Misi PT. Sepatu Bata.Tbk juga sudah memenuhi beberapa
komponen misi yaitu Product and Service, Market, Concern for Survival, Growth,
and Profitabilty. Namun untuk membuat pernyataan misi yang baik seharusnya
PT. Sepatu Bata memaparkan kesembilan komponen misi sebagai kerangka
praktis untuk mengevaluasi pernyataan misi, sehingga memberikan arah bagi
semua aktivitas perusahaan. Misalanya sebagai berikut Untuk sukses sebagai
organisasi dunia yang paling dinamis, fleksibel kepada stakeholders. Pasar alas
kaki sebagai bisnis utama dengan menggunkan teknologi terbaik serta
memberikan kontribusi positif kepada lingkungan sekitar, baik manusia maupun
alam.
Setelah kelompok kami melakukan analisan faktor-faktor eksternal dan
internal pada PT. Sepatu Bata.Tbk kami berhasil menilai bahwa total skor dari
EFE Matrix perusahaan sebesar 3,26 dimana dalam External Factors Evaluations
perusahaan mampu secara efektif menarik keuntungan dari peluang yang ada dan
meminimalkan pengaruh negatif potensial dari ancaman eksternal. Jika dilihat dari
IFE Matrix perusahaan mendapatkan skor sebesar 2,84 dimana dalam skala 1
sampai dengan 4 perusahaan berada ditengah-tengah mengindikasikan adanya
ruang yang luas bagi perbaikan dalam operasi, strategi ,dan prosedur perusahaan.
Berdasarkan matrix-matrix yang telah kami buat, kami memilih market
penetration dan product development sebagai strategi utama yang dapat
digunakan oleh PT Sepatu Bata Tbk. Berdasarkan QSPM, menunjukkan bahwa
strategy product development dengan menbuat inovasi produk baru yang unik
lebih tepat untuk diterapkan karena daya tariknya lebih besar dan peluang
keuntungannya lebih banyak.

Tujuan jangka panjang (Long term objective) PT.Sepatu Bata.Tbk yaitu


Melipatgandakan pendapatan perusahaan dalam 2 tahun mendatang dengan cara
pengembangan produk , penetrasi pasar dan pengembangan pasar. Dimana dalam
mencapai tujuan jangka panjang perusahaan harus menetapkan tujuan tahunan
dimana merupakan aktivitas terdesentralisai yang secara langsung melibatkan
seluruh manajer dalam suatu organisasi. Setiap divisi harus menentukan tujuan
tahunanya yang dimaksudkan memonitor kemajuan ke arah pencapaian tujuan
jangka panjang, sebagai landasan untuk alokasi sumber daya, untuk mengevaluasi
kinerja manajer, serta menetapkan organisasional, divisional dan departemental
perusahaan. Untuk mendukung tujuan tahunan yang telah ditetapkan setiap bagian
divisi kami menentukan beberapa saran kebijakan PT. Sepatu Bata.Tbk di dalam
pembahasan. Jadi kebijakan yang dipilih perusahaan sangat berpengaruh dalam
menentukan tujuan tahunan setiap divisi, dan tujuan tahunan merupakan bagian
yang tidak bisa terlepaskan dalam mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.
Sehingga semakin baik kebijakan perusahaan yang diambil/dibuat maka semakin
mungkin tujuan jangka panjang perusahaan dapat tercapai.
Saran
Saran dari kelompok kami bagi PT Sepatu Bata adalah perusahaan perlu
membuat strategi-strategi dalam meningkatkan profit perusahaan. Strategi yang
kami sarankan untuk dibuat adalah strategi intensif atau integrasi. Kita memilih
strategi intensif yaitu fokus pada product development dan market penetration.
Strategi product development berarti ialah perusahaan harus mengembangkan
inovasi produk dengan membuat produk-produk terbaru yang lebih trendy dan
masa kini. Terlebih posisi PT Sepatu bata yang masih dalam posisi competitive
yang berarti potensi industri perusahaan yang masih menjanjikan, hanya perlu
pengembangan pada setiap produknya saja.

Anda mungkin juga menyukai