Anda di halaman 1dari 4

Kliping

Disusun Oleh :

Inawati

May Angelina Lumbantoruan

Pratistha Mirza Sharappova

Rismawati Putri Andini

SMKN 7 KABUPATEN TANGERANG

Tahun 2022/2023
INFORMASI UMUM

PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT
Bintang Kharisma, dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan bergerak dalam
bidang industry sepatu. Pada tahun 1994, Perseroan mencatatkan dan menjual sahamnya di Bursa
Efek Jakarta, dan menjadi PT Bintang Kharisma Tbk. Pada tahun 1997, Perseroan mengganti
nama dari PT Bintang Kharisma Tbk menjadi PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.
Primarindo Asia Infrastucture Tbk didirikan 01 Juli 1988 dan mulai berproduksi secara
komersial pada tanggal 1 Oktober 1989. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi sepatu olahraga yang berpusat di Bandung,
Jawa Barat. PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk memiliki tanah seluas 9,7 ha dengan luas
bangunan sebesar 4,1 ha. Bangunan utama berupa pabrik untuk unit cutting, laminating,
preparation, rubber, sewing, assembling, were house material, finished goods, design dan
development. Sedangkan bangunan penunjang seperti kantor, kantin pujasera, poliklinik dan
mini market yang dikelola oleh koperasi karyawan.
Perusahaan ini meliputi produksi dan pemasaran sepatu jenis sports/casual ke pasar lokal
dan internasional. Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 1988 yang telah
memproduksi merek produk sepatu yang telah menarik minat beberapa produsen sepatu
internasional seperti Reebok, FILA, Wilson, Puma, LA Gear, Umbro, Diadora, Polo, dan
beberapa produsen lainnya untuk konsumen dalam pasar internasional. Pada tahun 2001,
Perseroan memproduksi hanya satu branded buyer yaitu merek Reebok. Namun, pada tahun
2002, Perusahaan menerima pemberitahuan dari Reebok International Limited sebagai single
buyer dari perseroan bahwa pesanan sepatu yang diberikan kepada perseroan hanya sampai
dengan bulan juli 2002, sehingga sejak bulan juli 2002 perseroan tidak lagi memproduksi sepatu
merek Reebok. Reebok melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. 
Seiring dengan terhentinya order ekspor tersebut, Perseroan mulai merintis penjualan
sepatu di pasar dalam negeri dengan merk sendiri yaitu “Tomkins”. Tomkins adalah brand lokal
terbaik di Indonesia. Sampai saat ini, penjualan sepatu Tomkins telah tersebar ke seluruh
Indonesia. Produk yang diberi label Tomkins ini mendapat perhatian yang cukup besar dari para
konsumen. Produksi pabrik Tomkins hingga mencapai 400.000 pasang sepatu setiap bulannya.
Guna meningkatkan kualitas produksinya, perusahaan melakukan peningkatan berbagai
komponen produksi mulai dari kualitas EVA (karet spon), phylon (hasil EVA), dan karet outsole.
Tomkins memiliki kepanjangan yaitu Tetap Optimis Menembus Krisis Industri Nasional,
karena tomkins sempat mengalami krisis, dan bangkit kembali. Dalam industri sepatu juga
diperlukan inovasi, sehingga dalam sehari desainer Tomkins akan membuat 5-7 model sepatu
baru. Proses produksi juga dikerjakan oleh tenaga-tenaga ahli di bidangnya sehingga
menghasilkan produk yang memiliki nilai jual yang tinggi. Selama ini produksi PT. Primarindo
Asia Infrastructure, Tbk didasarkan atas pesanan pelanggan yang berasal dari luar negeri.
Dengan demikian hampir seluruh sepatu olah raga hasil produksi adalah untuk diekspor dan
harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan oleh pembeli dengan desain yang dibuat
perusahaan atau pelanggan.
Tak hanya itu, perusahaan juga dibantu dengan mesin-mesin berteknologi tinggi, seperti
Anzani Conveyor Stitching. Mesin ini dapat melakukan pengecekan terhadap standar-standar
produksi yang telah ditetapkan. Guna meningkatkan keefektifan dalam proses produksi,
perusahaan juga menerapkan BITSCAN (Bintang Kharisma Scanning) yang merupakan sistem
pendistribusian yang berbasis komputer. Merek dagang terkenal buatan perusahaan ini antara
lain Tomkins dan Rock 'N Revolution.

Saat berkunjung ke pabrik, terjadi keterlambatan pengiriman bahan baku dari supplier. Sehingga
terjadi idle oleh pekerja, dibandingkan idle, maka perusahaan memberikan training kepada para
pekerja. Sehingga kegiatan dipabrik bisa menjadi lebih produktif. Pada perusahaan ini juga
karena bersifat terbuka, maka level manager diberikan saham, dan juga pihak diluar perusahaan
bisa menanamkan saham.
Pemilihan supplier didasarkan pada faktor kualitas, tempo pembayaran, dan juga harga yang
murah.
Visi dan misi perusahaan Suatu perusahaan yang baik, pastilah memiliki visi dan misi
perusahaan agar kinerja perusahaan memiliki tujuan nyata saat perusahaan berjalan. Visi dan
misi dari perusahaan PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk adalah: a. Visi perusahaan
“Menjadi pemimpin dalam industri sepatu di Indonesia (to become leader in Indonesia shoes
industry)” b. Misi perusahaan Berikut merupakan misi perusahaan PT. Primarindo Asia
Infrastructure, Tbk adalah sebagai berikut: Mempunyai proses produksi yang paling efisien.
Menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Menjadi mitra
usaha terpercaya dalam menghadapi tantangan saat ini dan di masa depan. Menpunyai sepatu
merek sendiri yang menjadi nomor satu di pasar dalam negeri.

Proses ProduksiDalam proses produksinya PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk


sangatlahmengutamakan kualitas sepatu produksinya, sehingga banyak sekali proses-
prosesyang digunakan dalam memproduksi sepatu tersebut diantaranya :1.Proses UpperProses
Upper, bagian atas sepatu menggunakan bahan : Leather (kulit), synthetic
leather, textile, Accesories. Quality Control melakukan Chek secara visual dan
pengiriman material ke Lab untuk Physical tes material. C u t t i n g m e m i n t a
m a t e r i a l b e d a s a r k a n J o b O r d e r . P o l a , j a h i t l o g o , penempelan komponen,
pengeleman jahit Upper. Quality Control melakukanpengecekan, Repaire, Upper yang bagus
masuk ke stock assembling2.Proses Rubber (buttom)Bagian bawah sepatu yang terbagi
dalam 2 komponen : out sole dengan bahan karet dan mid sole dengan bahan EVA.
Dilakukan tes Lab untuk yangbagus dapat dipakai untuk produksi dan yang direject di
return ke supplier.Penimbangan Chemical sesuai kebutuhan setiap formula. Pemotongan
bahansesuai dengan quantity order per model. Pengepresan bahan menjadi Outsole.Pemotongan
sisa bahan pada sisi outsole.
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/531/jbptunikompp-gdl-yuliawarya-26527-5-bab4.1.pdf

http://repository.unjani.ac.id/repository/cd02c684a1d5f7fcc502c288c6a6418a.pdf

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1HTML/2012100269MNBab1001/body.html

Pada tahun 1997, perusahaan merencanakan untuk melakukan diverifikasi usaha ke bidang lain
yang juga mempunyai prospek cerah. Untuk itu, perusahaan mengganti nama menjadi PT.
Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. Sebelum direncanakan diverifikasi dapat terealisasi, kondisi
ekonomi di Indonesia mulai memburuk sehingga perusahaan memutuskan untuk menunda
rencana tersebut

Anda mungkin juga menyukai