Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setelah sempat terpuruk di tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, industri kulit, barang
dari kulit, dan alas kaki kembali tumbuh pada tahun 2021. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS), Produk Domestik Bruto (PDB) dari industri itu mencapai Rp42,51 triliun atas
dasar harga berlaku (ADHB) atau mengalami pertumbuhan sebesar 7,75% pada tahun 2021
(Kusnandar, 2022). Salah satu produk yang berkontribusi dalam pertumbuhan industri tersebut
adalah produk alas kaki. Berdasarkan data World Footwear Yearbook 2022, di tahun 2021
Indonesia merupakan konsumen produk alas kaki terbesar keempat di dunia dengan total
konsumsi sebesar 806 juta pasang sepatu atau 3,8 persen dari total konsumsi produk alas kaki
dunia (Liputan6.com, 2023).

Produk alas kaki buatan Indonesia tidak hanya dinikmati oleh konsumen dalam negeri,
tetapi juga diekspor ke berbagai negara. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai
ekspor produk alas kaki pada tahun 2022 mencapai USD 7,74 miliar. Nilai ekspor tersebut
mengalami pertumbuhan sebesar 25,15% dari tahun 2021. Tren pertumbuhan ekspor produk
alas kaki mencapai 12,41% sejak tahun 2018 sampai dengan 2022 (Kemendag, 2023).

Data Ekspor Komoditi Alas Kaki


9 7,74
8
7 6,19
6 5,11 4,8
5 4,41
4
3
2
1
0
2018 2019 2020 2021 2022

Ekspor Alas Kaki (Miliar USD)

Sumber: https://satudata.kemendag.go.id/

Sebagai salah satu produsen sepatu dan sandal dalam negeri, PT Teguh Murni Perdana
ikut merasakan dampak dari perkembangan industri alas kaki di dalam negeri melalui salah
satu produk unggulan yang dimiliki, yaitu Pakalolo Boots. Pakalolo merupakan salah satu
merek sepatu terkemuka di Indonesia yang terkenal dengan spesialisasinya dalam

3
memproduksi sepatu kulit berkualitas. Berdiri sejak tahun 1990, Pakalolo selalu berusaha
mengikuti perkembangan jaman dengan bertransformasi dari desain produk maupun
penampilan tokonya menyesuaikan tren fashion saat ini. Namun, pada kondisi industri yang
sedang bertumbuh, Pakalolo tentu harus bersaing dengan banyak merek lokal maupun
internasional.

Persaingan bisnis yang semakin ketat juga dipengaruhi beberapa faktor lingkungan
eksternal bisnis seperti kondisi ekonomi, perubahan regulasi, kondisi demografi, pergeseran
nilai sosial budaya, perkembangan kondisi politik dan pemerintahan, perkembangan teknologi
serta perubahan lingkungan alam yang terjadi. Hal ini menuntut perusahaan untuk
mengembangkan strategi terbaik dalam rangka mempertahankan keunggulan kompetitifnya
dibandingkan perusahaan lain. Perusahaan juga harus melakukan identifikasi atas peluang dan
ancaman dari faktor-faktor lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi bisnisnya.

Oleh karena itu, pada makalah ini akan dilakukan analisis terhadap faktor-faktor
lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi bisnis perusahaan. Adapun faktor lingkungan
bisnis yang akan dianalisis meliputi: (1) lingkungan ekonomi, (2) lingkungan hukum bisnis
Indonesia, (3) lingkungan hukum bisnis internasional, (4) lingkungan demografi, (5)
lingkungan sosial budaya, (6) lingkungan politik domestik dan internasional, (7) lingkungan
teknologi, (8) lingkungan alam, dan (9) lingkungan pemerintahan. Berdasarkan analisis
tersebut kemudian dapat dijadikan informasi untuk mengembangkan rekomendasi strategi dan
keputusan bisnis bagi perusahaan.

1.2. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor lingkungan bisnis eksternal yang
berpengaruh terhadap bisnis PT Teguh Murni Perdana. Setelah dilakukan identifikasi faktor
lingkungan yang berpengaruh akan dilakukan analisis peluang, ancaman serta implikasi yang
muncul dari setiap faktor tersebut. Berdasarkan hasil analisis, akan dijadikan sebagai bahan
masukan atau rekomendasi bagi perusahaan dalam menetapkan strateginya ke depan.

1.3. Manfaat

Bagi penulis, makalah ini bermanfaat sebagai pembelajaran untuk menerapkan


pengetahuan teoritis terkait lingkungan bisnis dalam kondisi nyata di perusahaan. Sementara
itu, bagi perusahaan dapat bermanfaat untuk melakukan identifikasi peluang dan ancaman dari
lingkungan bisnis eksternal yang ada serta implikasinya kepada perusahaan di masa yang akan

4
datang. Makalah ini juga dapat bermanfaat untuk memberikan masukan atau rekomendasi bagi
perusahaan untuk menentukan strategi berikutnya dalam menghadapi lingkungan bisnis yang
selalu berubah.

1.4. Metode Penelitian

Makalah ini disusun dengan menggunakan metode kualitatif melalui studi literatur baik
dari buku, artikel, media daring, laman resmi, publikasi ilmiah, surat kabar elektronik, serta
sumber lain yang berkaitan dengan pemnbahasan dalam tulisan ini.

5
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1. PT Teguh Murni Perdana

PT Teguh Murni Perdana (TMP) merupakan perusahaan yang memproduksi sepatu


sejak tahun 1960. Perusahaan yang berlokasi di Tangerang ini, mengklaim dirinya sebagai
manufaktur alas kaki terbaik dunia (PT Teguh Murni Perdana, 2021). PT TMP memiliki visi
menjadi perusahaan alas kaki internasional terbaik. Sedangkan misinya adalah menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas dan produk terbaik di industri alas kaki.

Pada awalnya, PT TMP memasuki bisnis di industri sepatu dengan menggunakan merek
Enny Shoes. Perusahaan yang didirikan oleh Husein Pangestu ini kemudian meluncurkan
Grado pada tahun 1980-an. Saat ini, Enny Shoes tidak lagi dikembangkan, sedangkan merek
Grado berfokus pada produk sandal dan sepatu dari bahan sintesis. Pada tahun 1990, PT TMP
mulai memperkenalkan merek Pakalolo yang diposisikan untuk segmen pasar menengah ke
atas. Sejak saat itu, PT TMP memproduksi 3 (tiga) brand, yaitu Pakalolo Boots, Grado, dan
Deisler. Salah satu produk dari PT Teguh Murni Perdana yang menjadi unggulan adalah
Pakalolo Boots.

2.2. Pakalolo Boots

Pakalolo Boots telah berdiri sejak 1990. Setelah beberapa tahun di pasar, Pakalolo telah
berkembang menjadi salah satu merek lokal terkemuka di Indonesia. Pakalolo terkenal dengan
spesialisasinya dalam memproduksi sepatu kulit berkualitas baik untuk semua pria. Tujuan
utama Pakalolo adalah menghasilkan sepatu yang mencerminkan anatomi kaki yang baik
dengan kenyamanan, kualitas dan harga yang terjangkau (Pakalolo, 2023).

Pada awal tahun 1990, Pakalolo hanya memiliki satu jenis kategori yaitu working dress
shoes. Namun seiring perkembangannya dari tahun ke tahun, Pakalolo kini menyediakan dua
kategori lagi, sepatu kulit kasual dan sandal kulit. Pakalolo selalu menggunakan bahan
berkualitas baik untuk memproduksi semua sepatu dan sandal untuk menjaga kualitas yang
baik. Selain menggunakan material yang baik, Pakalolo juga memiliki quality control yang
sangat ketat untuk semua produknya. Dengan begitu, Pakalolo dapat selalu menjaga
kualitasnya (Pakalolo, 2023).

6
2.3. Jenis Kulit Pakalolo

Jenis kulit yang digunakan oleh Pakalolo sebagai bahan utama produknya adalah jenis
corrected-grain leather. Corrected-grain leather adalah jenis kulit dari bagian atas kulit yang
permukaannya telah dipoles atau digosok untuk menghilangkan ketidaksempurnaan seperti
bekas luka dari permukaan bahan kulit untuk meningkatkan fungsi dan kualitas estetika dari
kulit. Terdapat beberapa tipe corrected-grain leather yang digunakan oleh Pakalolo, yaitu:

1) Pull-up Leather

McElheron dan Mirams mendefinisikan pull-up leather sebagai kulit yang memiliki
minyak tambahan yang ditambahkan ke dalamnya selama pembuatan dan kemudian
disemprotkan pada permukaannya bersama dengan lilin sebagai bagian dari operasi
penyelesaian, pelapisan akhir dirancang untuk mencerahkan saat ditekan atau diregangkan
yang menghasilkan tampilan yang menarik (Hidden, 2017). Karakteristik dari pull-up leather
meliputi daya tahan atau umur yang panjang, efek perubahan warna menjadi lebih terang ketika
diregangkan, kandungan patina yang berkembang seiring waktu dan mudah pulih dari goresan
(Haller, 2021).

2) Crazy Horse Leather

Crazy horse leather terbuat dari kulit sapi full-grain yang diolesi dengan lapisan lilin
alami, lalu digosok dan dipoles hingga hasil akhir yang kaya dan halus (Yukon Bags, 2023).
Kulit ini disebut sebagai crazy horse karena digunakan untuk membuat pelana kuda, kata
‘crazy’ digunakan untuk menunjukkan ketangguhan jenis kulit tersebut (Deep Hollow Ranch,
2023). Lapisan lilin digunakan untuk memperkuat serat pada kulit yang membuat kulit
mengalami perubahan warna dan tidak seketika kembali jika tergores (Pakalolo, 2023).

3) Suede Leather

Suede adalah jenis kulit yang terbuat dari bagian bawah kulit binatang sehingga
memberikan permukaan yang lembut. Suede biasanya terbuat dari kulit domba atau hewan lain,
seperti kambing, babi, anak sapi, dan rusa. Suede lebih lembut lebih tipis, dan tidak sekuat kulit
full-grain tradisional (MasterClass, 2021). Kulit suede mempunyai karakteristik dengan ciri
khas tekstur yang berbulu halus, tidak mengkilap, dan lembut merupakan hasil olahan dari sisi
dalam kulit yang disamak (Pakalolo, 2023).

7
4) Nubuck Leather

Nubuck adalah kulit mewah yang lembut dan tahan lama yang sangat mirip dengan
suede. Jenis kulit ini memiliki sejarah glamor dan aristokrasi, tetapi saat ini paling sering
dikaitkan dengan alas kaki berkualitas tinggi. Nubuck lembut, dengan tekstur seperti beludru,
dan sangat tahan lama (Yogi, 2020). Kulit nubuck memiliki beberapa fitur, yaitu bisa berubah
warna, breathable yang memberikan sirkulasi udara sehingga kaki tidak cepat panas dan tidak
mudah bau, teksturnya lebih lembut namun memiliki ketahanan tinggi (Pakalolo, 2023).

2.4. Produk Pakalolo

Pada awalnya, Pakalolo hanya memproduksi sepatu kulit formal pria yang digunakan
untuk bekerja di kantor. Seiring dengan perkembangan selera konsumen dan tren fashion saat
ini, Pakalolo menambah kategori produknya dari mulai sepatu boots, sepatu kasual, senakers
dan sandal serta menyediakan pula produk untuk wanita. Pakalolo membuat produk kolaborasi
dengan aktor Chicco Jerikho, Filosofi Kopi, serta Damn I Love Indonesia. Kolaborasi ini
dilakukan sebagai langkah transformasi Pakalolo untuk menyasar kalangan anak muda. Pada
acara Grand Opening Store Pakalolo Boots terbaru di Supermal Karawaci, Direktur Pakalolo
Eddy Pangestu menyampaikan, “Saat ini Pakalolo Boots bertransformasi dari desain produk
maupun penampilan store-nya ke arah kalangan anak muda dan tren fashion kekinian”
(Medcom, 2022).

Berikut ini adalah contoh produk Pakalolo Boots:

8
BAB III

ANALISIS

3.1. Lingkungan Ekonomi

Menurut Berita Resmi Statistik (BRS) yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
pada tanggal 6 Februari 2023, ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mengalami pertumbuhan
sebesar 5,31 persen. BPS menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi tetap positif disebabkan
oleh 4 (empat) faktor. Yang pertama, yaitu adanya konsolidasi kebijakan fiskal dan moneter
yang kuat. Kedua, stabilitas daya beli masyarakat yang terus terjaga. Ketiga, pulihnya mobilitas
dan sektor pariwisata. Yang terakhir, aktivitas produksi yang semakin ekspansif (BPS, 2023).

Konsolidasi kebijakan fiskal dan moneter yang kuat diantaranya dalam bentuk
penyaluran perlindungan sosial tambahan melalui BLT BBM, Bantuan Subsidi Upah (BSU)
dan dukungan APBD. Kemudian adanya peningkatan realisasi subsidi energi sebesar 22,41%.
BI 7-Day Repo Rate juga mengalami peningkatan dari 4,25% pada bulan September 2022
menjadi 5,5% pada bulan Desember 2022 (BPS, 2023).

Stabilitas daya beli masyarakat tercermin dari inflasi yang terkendali pada tingkat
moderat. Inflasi ditutup pada level 5,51% pada Desember 2022. Indeks penjualan eceran riil
juga masih tumbuh sebesar 1,62%. Indikator lain yang digunakan oleh BPS untuk
mencerminkan stabilitas daya beli masyarakat adalah peningkatan penjualan mobil dan sepeda
motor, pertumbuhan nilai transaksi uang elektronik, kartu debit, dan kartu kredit, serta
pertumbuhan penerimaan PPh Pasal 21. Hal menandakan bahwa masih ada peningkatan
kemampuan masyarakat dalam melakukan konsumsi.

Seiring dengan meredanya Covid-19, mobilitas dan sektor pariwisata juga semakin
pulih sehingga menjadi salah satu faktor yang memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Indikator yang mencerminkan pemulihan mobilitas dan pariwisata adalah meningkatnya
jumlah penumpang di seluruh moda transportasi, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara, serta dibukanya kembali hampir seluruh bandara internasional, penyelenggaraan
event internasional, dan pelonggaran aktivitas pada saat hari raya keagamaan (BPS, 2023).

Faktor terakhir yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 adalah
faktor aktivitas produksi yang semakin ekspansif. Hal ini salah satunya tercermin dari data
Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia (BI) triwulan IV 2022 yang mencapai
50,06%. Berdasarkan subsektornya, ekspansi terjadi pada subsektor semen dan barang galian

9
nonlogam, tekstil, barang kulit dan alas kaki, alat angkut, mesin dan peralatannya, kertas dan
barang cetakan, serta makanan, minuman, dan tembakau (Bank Indonesia, 2023). Berdasarkan
dara PMI BI triwulan I 2023, subsektor industri yang memiliki indeks tertinggi adalah mesin
dan perlengkapan, alat angkutan dan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (Bank
Indonesia, 2023). Selain data PMI BI, indikator lain yang menandakan ekspansi aktivitas
produksi adalah pertumbuhan impor bahan baku dan barang modal, peningkatan konsumsi
listrik sektor bisnis serta peningkatan kapasitas produksi yang terpakai di industri pengolahan
pada triwulan IV 2022 (BPS, 2023).

Sementara itu, berdasarkan data Asian Development Bank (ADB) pertumbuhan


Ekonomi Indonesia dinilai akan melandai pada 2023 dan 2024. ADB memperkirakan
pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8% pada 2023 dan 5% pada 2024 (ADB, 2023).
“Tekanan global pada 2023 diproyeksikan akan memangkas pertumbuhan ekspor, meskipun
transaksi berjalan semestinya akan tetap mendekati seimbang. Investasi kemungkinan belum
akan menguat karena dunia usaha masih melihat situasi” kata Jiro Tominga, Direktur ADB
untuk Indonesia. Pemerintah sendiri tetap waspada dan antisipatif dalam menghadapi risiko
kedepan, mengingat pertumbuhan global diperkirakan masih melambat di tahun 2023
(Kemenko Perekonomian, 2023). Hal ini terjadi karena berbagai risiko seperti ketidakpastian
tensi geopolitik, potensi terjadinya extreme weather, tingginya tingkat suku bunga, dan
kebijakan fiskal yang relatif sempit. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global
melambat dari 3,4% pada tahun 2022 menjadi 2,9% pada 2023.

Kondisi perekonomian tersebut, memberikan beberapa peluang bagi perusahaan


sebagai berikut:

a. Konsolidasi kebijakan fiskal dan moneter yang kuat dalam bentuk penyaluran perlindungan
sosial tambahan melalui BLT BBM, Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan dukungan APBD
akan meningkatkan daya beli masyarakat. Upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi
pada tingkat moderat juga menjaga daya beli masyarakat agar stabil. Hal ini dapat
meningkatkan kemampuan pasar konsumen dan meningkatkan permintaan yang
berdampak pula bagi permintaan atas produk dari perusahaan.
b. Peningkatan subsidi energi menjadi peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi
biaya produksi sehingga dapat meningkatkan jumlah penawaran produknya. Hal ini juga
didukung dengan pertumbuhan impor bahan baku dan barang modal, peningkatan

10
konsumsi listrik sektor bisnis serta peningkatan kapasitas produksi yang terpakai di industri
pengolahan.
c. Pulihnya perekonomian akan membuka lapangan kerja baru. Hal ini dapat menjadi peluang
bagi perusahaan dengan adanya potensi meningkatnya permintaan atas kebutuhan sepatu
formal untuk bekerja.

Sementara itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan melambat pada tahun
2023 dan 2024 menimbulkan ancaman tersendiri bagi perusahaan, antara lain:

a. Tekanan ekonomi global dapat menurunkan jumlah permintaan atas ekspor produk-produk
dalam negeri yang juga memiliki pangsa pasar di luar negeri.
b. Tingginya tingkat suku bunga menjadi ancaman bagi perusahaan karena akan
meningkatkan biaya untuk melakukan investasi dalam bisnisnya.

Berdasarkan peluang dan ancaman tersebut di atas, implikasi kondisi perekonomian


terhadap bisnis sebagai berikut:

a. Perusahaan dapat berfokus pada penjualan produk di dalam negeri sebagai respon atas
peningkatan konsumsi dan stabilitas daya beli masyarakat di Indonesia.
b. Menahan diri untuk tidak melakukan ekspansi bisnis di pasar global mengingat proyeksi
perekonomian global masih akan melambat.

3.2. Lingkungan Hukum Bisnis Indonesia

Sebagai perseroan terbatas, PT Teguh Murni Perdana terikat dengan Undang-Undang


Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Selain diatur dalam UU tentang Perseroan
Terbatas, industri alas kaki juga harus mematuhi Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2020 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
Bidang Industri Alas Kaki. Peraturan tersebut mengatur mengenai penyelarasan kompetensi
dengan struktur pekerjaan di bidang industri alas kaki.

Sementara itu, disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja juga dapat mempengaruhi


industri bisnis yang ada di Indonesia. UU Cipta Kerja terdiri atas 11 klaster pembahasan yang
meliputi penyederhanaan perizinan berusaha, persyaratan investasi, ketenagakerjaan,
kemudahan dan perlindungan UMKM, kemudahan berusaha, dukungan riset dan inovasi,
administrasi pemerintahan, pengenaan sanksi, pengadaan lahan, investasi dan proyek
pemerintahan serta klaster kawasan ekonomi. Setiap perusahaan yang ada di Indonesia dapat

11
terdampak oleh UU Cipta Kerja dari sisi investasi, ketenagakerjaan, dukungan riset dan
inovasi, serta kawasan ekonomi.

Kondisi lingkungan bisnis nasional tersebut menjadi peluang bagi perusahaan untuk
mengembangkan bisnisnya karena adanya kemudahan dalam berinvestasi dan adanya
dukungan untuk melakukan riset dan inovasi. Kemudian, adanya kerangka kualifikasi nasional
di bidang industri alas kaki juga memudahkan perusahaan untuk menyelaraskan kompetensi
pekerjanya dengan struktur pekerjaan yang sesuai. Adapun ancaman yang dapat timbul dari
lingkungan hukum bisnis di Indonesia adalah bertambahnya jumlah pesaing dalam industri
karena adanya kemudahan dalam perizinan berusaha dan berinvestasi.

Implikasi dari lingkungan hukum bisnis di Indonesia terhadap perusahaan adalah


adanya kewajiban perusahaan untuk mematuhi setiap regulasi yang ada dan terkait langsung
dengan industri alas kaki ataupun proses bisnis perusahaan. Perusahaan juga harus adaptif
dengan setiap perubahan regulasi hukum yang ada di Indonesia.

3.3. Lingkungan Hukum Bisnis Internasional

Kondisi lingkungan hukum bisnis internasional tidak bisa lepas dari peran World Trade
Organization (WTO). WTO adalah organisasi internasional global yang berurusan dengan
aturan perdagangan antar negara. Perjanjian WTO dinegosiasikan dan ditandatangani oleh
sebagian besar negara perdagangan dunia dan diratifikasi di parlemen mereka (WTO, 2023).
Pada tahun 1947, disepakati sebuah perjanjian General Agreement on Tariffs and Trade
(GATT) oleh 23 negara. GATT merupakan perjanjian multilateral yang menentukan aturan-
aturan bagi pelaksanaan perdagangan internasional. Prinsip utama yang disepakati dalam
GATT adalah prinsip Most Favoured Nations (MFN), national treatment, transparansi, non-
tariff measures, dan quantitative restriction.

Selain diatur dan disepakati dalam GATT, Indonesia sebagai negara ASEAN juga
terikat dengan perjanjian ASEAN Free Trade Area (AFTA). Adanya AFTA bertujuan untuk
menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif, sehingga produk yang
dihasilkan negara ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global. AFTA juga mampu
menarik lebih banyak Foreign Direct Investment (FDI) dan meningkatkan perdagangan antara
negara anggota ASEAN (intra-ASEAN Trade).

Terkait dengan industri alas kaki, sejak tahun 1992, Indonesia tergabung dalam
Confederation of International Footwear Association (CIFA). Secara rutin CIFA mengadakan

12
International Footwear Conference (IFC) yang bertujuan untuk membangun sebuah platform
yang ramah untuk industri sepatu global dan sekutunya, untuk bertukar informasi bisnis di
antara anggota, mendiskusikan kemungkinan kolaborasi bisnis, mencari peluang untuk
mempromosikan kerjasama teknis yang saling menguntungkan di sektor sepatu, bekerja sama
untuk masa depan industri sepatu yang lebih baik (CIFA, 2023).

Adanya hukum, perjanjian dan konferensi internasional menjadi peluang bagi


perusahaan untuk melakukan ekspansi produknya ke luar negeri tidak hanya ekspor ke negara
ASEAN tetapi juga ke negara lainnya. Kemudian, adanya organisasi seperti CIFA yang secara
rutin mengadakan konferensi internasional dapat meningkatkan kapabilitas perusahaan untuk
melakukan bisnis secara internasional. Di sisi lain, semakin mudahnya perdagangan
internasional juga memunculkan ancaman dari masuknya produk-produk luar ke Indonesia.

Implikasi dari kondisi, peluang dan ancaman tersebut, perusahaan perlu meningkatkan
dan menjaga kualitas produk atau layanannya agar memiliki keunggulan kompetitif untuk
bersaing dengan produk sejenis dari berbagai negara.

3.4. Lingkungan Demografi

Berdasarkan data Sensus Penduduk 2020 dari BPS, jumlah penduduk Indonesia adalah
270,20 juta jiwa. Jumlah penduduk laki-laki di Indonesia sebanyak 136,66 juta orang, atau
50,58 persen dari penduduk Indonesia. Sementara, jumlah penduduk perempuan di Indonesia
sebanyak 133,54 juta orang, atau 49,42 persen dari penduduk Indonesia (BPS, 2021). Jumlah
penduduk Indonesia tahun 2020 adalah yang tertinggi keempat di dunia setelah Tiongkok,
India, dan Amerika Serikat. Persentase jumlah penduduk Tiongkok, India, dan Amerika Serikat
terhadap total penduduk dunia masing-masing mencapai 18,46 persen, 17,70 persen, dan 4,25
persen, sedangkan Indonesia mencapai 3,47 persen (BPS, 2022).

Berdasarkan data sebaran penduduk tahun 2020, sebagian besar masih terkonsentrasi
di Pulau Jawa. Pulau Jawa dihuni oleh 56,10% penduduk Indonesia, diikuti oleh Pulau
Sumatera dengan 21,67%, Sulawesi 7,36%, Kalimantan 6,15%, Bali-Nusra 5,54 serta Maluku
dan Papua 3,17%. Dari sisi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga masih didominasi
oleh Pulau Jawa dengan 58,75%, meskipun secara jumlah penduduk telah mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2010. Jumlah penduduk Pulau Jawa telah bergeser 1,39% ke
luar Pulau Jawa selama periode 2010-2020. Namun, PDRB Pulau Jawa justru mengalami
peningkatan dari 57,28% di tahun 2010 menjadi 58,75% di tahun 2020. Data selengkapnya
tersaji pada tabel berikut:

13
Tabel 3.1. Distribusi Penduduk dan Kontribusi PDRB Indonesia menurut Pulau 2010, 2015,
2020

Sumber: Laporan Analisis Profil Penduduk Indonesia (BPS, 2022).

Berdasarkan komposisi menurut generasi, penduduk Indonesia masih didominasi oleh


generasi Z sebanyak 74,93 juta jiwa, diikuti oleh generasi milenial sejumlah 69,38 juta jiwa
dan generasi X sebanyak 58,65 juta jiwa. Sisanya merupakan penduduk generasi Pre-Boomer,
Baby Boomer dan Post Gen Z. Data selengkapnya disajikan dalam gambar berikut:

Gambar 3.1. Komposisi Penduduk Menurut Generasi

Sumber: Laporan Potret Sensus Penduduk 2020 (BPS, 2021).

Saat ini, mayoritas penduduk Indonesia memang berada di usia produktif. Pada tahun
2020, jumlah penduduk usia produktif Indonesia mencapai 187,2 juta jiwa (BPS, 2022). Secara
kualitas, dari sisi pendidikan menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan kualitas
pendidikan juga diikuti dengan tingkat penggunaan internet yang mengalami peningkatan
sangat signifikan dari 13,06% menjadi 61,61% sebagaimana ditampilkan dalam Tabel 3.2
sebagai berikut:

14
Tabel 3.2. Indikator Kualitas Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun) Tahun 2010 dan 2020

Sumber: Laporan Analisis Profil Penduduk Indonesia (BPS, 2022).

Kondisi demografi penduduk Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk


tertinggi keempat di dunia merupakan peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan jumlah
konsumennya. Secara persebaran jumlah penduduk, perusahaan dapat menempatkan mayoritas
produknya di Palau Jawa karena mayoritas penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau
Jawa. Peningkatan jumlah penduduk pada usia produktif juga menjadi peluang bagi perusahaan
dalam hal pemenuhan kebutuhan tenaga kerja.

Dari sisi komposisi generasi, dominasi generasi Z di Indonesia bisa menjadi peluang
sekaligus ancaman bagi perusahaan karena selera produk generasi Z dengan generasi di atasnya
sangat berbeda. Generasi Z cenderung tidak menyukai formalitas dan menuntut kebebasan
dalam berekspresi. Hal ini bisa mengancam kelangsungan produk perusahaan yang pada
awalnya berfokus pada sepatu kulit formal. Namun, bisa juga menjadi peluang dengan
membuat inovasi produk-produk baru yang sesuai dengan selera generasi Z, misalnya produk
sepatu kasual, sneakers, ataupun produk kolaborasi.

Implikasi atas kondisi, peluang dan ancaman tersebut adalah perusahaan harus terus
berinovasi pada produknya untuk menyesuaikan dengan selera konsumen yang ada.
Perusahaan perlu menyesuaikan strategi pemasaran yang menargetkan pasar generasi Z.
Perusahaan juga harus melakukan optimalisasi perekrutan tenaga kerja produktif dari generasi
yang ada saat ini.

3.5. Lingkungan Sosial Budaya

Lingkungan sosial budaya dalam arti luas terdiri dari sistem sosial dan budaya suatu
bangsa. Sistem dinyatakan sebagai unsur tak berwujud yang dapat mempengaruhi tingkah laku,
hubungan, persepsi dan cara hidup, kelangsungan hidup dan kehadiran seseorang dalam
masyarakat (Anggadwita, Luturlean, Ramadani, & Ratten, 2017). Beberapa unsur lingkungan
sosial budaya antara lain keyakinan, nilai, sikap, kebiasaan dan perilaku gaya hidup (Bennet &
Kassarjian dalam Anggadwita et al. 2017). Indonesia merupakan negara dengan ribuan
keragaman sosial budaya yang berbeda. Salah satu bentuk keragaman sosial budaya adalah

15
adanya beragam pakaian adat di Indonesia. Masyarakat Indonesia dibebaskan untuk berbusana
sesuai dengan keyakinan, nilai dan adat istiadat masing-masing.

Berkaitan dengan Pakalolo sebagai merek alas kaki, kondisi sosial budaya juga
berpengaruh terhadap pilihan masyarakat dalam menggunakan alas kaki. Pada awalnya,
Pakalolo memproduksi sepatu kulit formal untuk kebutuhan bekerja di kantor. Brand image
Pakalolo telah lama dikenal sebagai produk sepatu kulit formal. Namun, seiring dengan
pergeseran lingkungan sosial dan budaya, saat ini budaya formalitas bekerja di kantor menjadi
lebih fleksibel. Para pekerja kantoran tidak lagi diwajibkan menggunakan sepatu formal tetapi
mulai lebih fleksibel menggunakan sepatu kasual atau bahkan menggunakan sepatu sneakers.

Kondisi ini merupakan ancaman bagi perusahaan karena semakin banyak kompetitor
yang memproduksi sepatu kasual yang dapat digunakan oleh para pekerja kantoran. Bahkan
merek-merek sepatu olahraga ternama dunia juga membuat produk-produk kasual atau
sneakers yang dapat digunakan oleh para pekerja kantoran. Di sisi lain, sebagai brand lokal
Indonesia, perusahaan memiliki peluang untuk tetap dapat bersaing melalui produk sepatu
kasual dan sneakers yang dimiliki. Implikasi dari hal tersebut adalah perusahaan harus
melakukan terobosan dari sisi produk dan pemasaran untuk menunjukkan fleksibilitas
perusahaan. Konsumen perlu tau bahwa perusahaan saat ini tidak hanya memproduksi sepatu
kulit formal tetapi juga sepatu kasual semi-formal dan bahkan sneakers serta produk-produk
kolaborasi kekinian yang menyasar generasi Z.

3.6. Lingkungan Politik Domestik dan Internasional

Stabilitas kondisi lingkungan politik baik domestik maupun internasional akan sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis dan industri di sebuah negara. Demikian juga
dengan industri alas kaki atau sepatu. Kebijakan politik dalam negeri saat ini sedang
mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi produk-produk lokal dalam negeri. Bahkan
Presiden Joko Widodo beberapa kali menunjukkan langsung kepada masyarakat bahwa beliau
juga menggunakan busana dari mulai pakaian sampai sepatu yang semuanya produk lokal.
Tidak hanya Jokowi, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mantan Wakil Gubernur DKI
Jakarta Sandiaga Uno juga beberapa kali terlihat menggunakan sepatu lokal dalam beberapa
momen politik. Kebijakan dan momen-momen tersebut dapat memberikan dampak positif bagi
industri sepatu dalam negeri.

Sementara itu, kondisi politik internasional saat ini sedang tidak stabil karena adanya
perang dagang antara AS dan Tiongkok, serta adanya peperangan antara Rusia dan Ukraina.

16
Dr. Riza Noer Arfani, M.A, pengamat perdagangan ekonomi dunia dan politik internasional,
mengatakan secara umum jika konflik berlarut-larut maka kondisi geopolitik dan geoekonomi
secara global memiliki implikasi yang cukup serius. Termasuk dampaknya bagi negara-negara
di Asia Tenggara, termasuk Indonesia (UGM, 2022). Indonesia yang ditunjuk sebagai
Presidensi G-20 pada tahun 2022, seharusnya berperan besar dalam pemecahan masalah
konflik tersebut. Namun, langkah yang diambil oleh Indonesia belum sepenuhnya cukup
karena belum mampu mendorong negara-negara yang berkonflik ke meja perundingan.

Kondisi politik dalam negeri yang kondusif untuk produk dalam negeri menjadi
peluang besar bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualannya melalui strategi pemasaran
yang tepat. Sebaliknya, kondisi politik internasional yang belum stabil, menjadi ancaman
tersendiri bagi perusahaan, terutama dalam penjualan produknya yang diekspor ke luar negeri.
Implikasi dari hal tersebut adalah perusahaan harus melakukan terobosan strategi pemasaran
baru dengan berfokus pada konsumen dalam negeri dan menguatkan branding produk dalam
negeri.

3.7. Lingkungan Teknologi

Era industri 4.0 tidak bisa dilepaskan dari perkembangan teknologi. Revolusi industri
generasi keempat bisa diartikan sebagai adanya ikut campur sebuah sistem cerdas dan otomasi
dalam industri (Kominfo, 2019). Ada beberapa teknologi yang menjadi perhatian dalam
revolusi industri generasi keempat, yaitu Internet of Things (IoT), Big data, Artificial
Intelligence (AI), Cloud Computing, dan Addictive manufacturing / 3D printing. Kemajuan
teknologi tersebut dapat mempengaruhi industri dan bisnis dari sisi produksi, distribusi,
pemasaran sampai dengan pola konsumsi pasar.

Dari sisi produksi, adanya kemajuan teknologi mendorong proses produksi menjadi
lebih efektif dan efisien. Hal ini karena adanya subtitusi dari tenaga manusia menjadi tenaga
mesin. Penggantian tersebut dapat berdampak pada pemangkasan biaya produksi. Sementara
itu dari sisi konsumen, kemajuan teknologi informasi berupa online shop dan media sosial
memberikan kemudahan bagi konsumen untuk membeli produk yang diinginkan tanpa harus
membuang biaya transportasi dan waktu untuk mengunjungi toko. Perkembangan teknologi
juga mendorong semakin berkembangnya bisnis distribusi dan pengantaran barang seiring
dengan meningkatnya jumlah pembelian yang dilakukan secara online.

Perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0 tersebut membuka peluang bagi
perusahaan untuk membuat inovasi produk-produk baru dan meningkatkan efisiensi biaya

17
produksi. Perusahaan juga mampu mengembangkan channel penjualannya tidak hanya melalui
offline store tetapi juga melalui marketplace yang dapat diakses secara online. Namun,
perkembangan teknologi tersebut juga menjadi ancaman bagi perusahaan karena semakin
banyaknya kompetitor di industri sepatu dan sandal. Dampak kemudahan yang diakibatkan
kemajuan teknologi membuat industri alas kaki semakin bertumbuh.

Implikasi dari kondisi lingkungan teknologi serta peluang dan ancaman yang ada adalah
diperlukannya respon yang cepat dari perusahaan dalam menyikapi setiap perkembangan
teknologi yang ada. Hal ini sangat penting karena perkembangan teknologi semakin cepat
seiring waktu berjalan. Perusahaan harus sigap untuk terus berinovasi dan berinvestasi dalam
teknologi agar mampu bersaing di industri. Selain itu, dari sisi strategi pemasaran, perusahaan
perlu lebih aktif lagi memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Tiktok atau Youtube untuk
menggaet pasar yang lebih luas.

3.8. Lingkungan Alami

Kondisi lingkungan alamiah memiliki hubungan timbal balik dengan bisnis. Sebagian
besar bisnis membutuhkan sumber daya alam sebagai bahan baku dalam pembuatan
produknya. Sebaliknya, operasional bisnis sebuah perusahaan dapat berdampak terhadap
lingkungan alam di sekitar perusahaan beroperasi. Isu yang paling sering terdengar terkait
lingkungan sumber daya alam adalah tentang kelangkaan dan keterbatasan sumber daya alam
yang terus di eksploitasi oleh perusahaan. Isu lainnya, adalah pengelolaan limbah sisa produksi
yang dikembalikan ke alam.

Sebagai sebuah perusahaan alas kaki, PT Teguh Murni Perdana sangat tergantung
dengan sumber daya alam berupa kulit sebagai bahan baku utama produknya. Perusahaan juga
membutuhkan karet untuk bahan sol sepatu yang diproduksi. Dalam operasional bisnisnya,
perusahaan harus mematuhi kriteria Public Disclosure Program for Environmental
Compliance (PROPER) yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK). Kriteria PROPER meliputi kriteria penilaian ketaatan dan kriteria
penilaian lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance). Kriteria
ketaatan meliputi ketaatan persyaratan dokumen lingkungan seperti Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Kualitas Lingkungan
(UKL/UPL), ketaatan terhadap pengendalian pencemaran air dan udara, serta ketaatan
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) (PROPER, 2019).

18
Menurut data dari katadata.co.id, sekitar 70% produksi karet global berasal dari
Thailand, Indonesia, dan Malaysia. Karet menjadi bahan baku produksi untuk beragam
industri, seperti industri sepatu, ban kendaraan, peralatan rumah tangga, alat olahraga, alat
kesehatan, sampai perlengkapan militer (Rizaty, 2022). Menurut BPS, produksi karet alam di
Indonesia tercatat sebanyak 3,12 juta ton sepanjang 2021. Jumlah tersebut mengalami
peningkatan sebesar 8,2% dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 2,88 juta ton.

Potensi peluang dari kondisi lingkungan sumber daya alam di Indonesia adalah
ketersediaan bahan baku kulit dan karet yang berkualitas sehingga perusahaan dapat menjaga
kualitas produksinya. Adanya pengaturan ketaatan dari KLHK juga membantu memudahkan
perusahaan untuk memenuhi standar pengelolaan sumber daya alam dalam operasional
bisnisnya. Adapun ancaman yang dapat muncul dari faktor lingkungan alam adalah pengolahan
limbah yang tidak tepat dapat merusak alam sekitar dan menurunkan reputasi perusahaan
dalam jangka panjang.

Implikasi kondisi, peluang, dan ancaman faktor lingkungan alam adalah adanya
kewajiban perusahaan untuk mematuhi proses operasional bisnisnya dari mulai produksi
sampai pengelolaan limbah yang ramah lingkungan untuk menjaga keberlangsungan
perusahaan dalam jangka panjang.

3.9. Lingkungan Pemerintahan

Faktor lingkungan pemerintahan menjadi faktor yang sangat penting bagi


keberlangsungan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Tanpa adanya dukungan
dari Pemerintah, perusahaan tidak akan mampu beroperasi secara optimal. Salah satu bentuk
dukungan pemerintah kepada industri alas kaki terutama sepatu di Indonesia tercermin dari
dibentuknya Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI). BPIPI merupakan
satuan kerja di bawah Kementerian Perindustrian yang bertugas untuk melaksanakan
pemberdayaan industri kecil dan industri menengah persepatuan dalam rangka peningkatan
daya saing nasional berlandaskan keunggulan potensi sumber daya daerah (BPIPI, 2022).

Selain pembentukan lembaga untuk mendukung industri persepatuan, pemerintah juga


mendorong industri dalam negeri melalui kemudahan-kemudahan dalam proses perizinan,
investasi serta penyediaan infrastruktur pendukung bagi industri. Pemerintah juga berperan
sebagai regulator melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung perkembangan industri kecil
dan menengah di sektor alas kaki atau sepatu.

19
Peluang yang ada dari lingkungan pemerintah adalah adanya dukungan bagi industri
persepatuan melalui BPIPI akan memudahkan perusahaan dalam melakukan pengembangan
bisnisnya, baik dari sisi tenaga kerja, inovasi produk, jaringan distribusi dan lainnya.
Sebaliknya, kondisi pemerintahan juga dapat menjadi ancaman yang menghambat
keberlangsungan bisnis perusahaan jika regulasi ataupun kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan oleh Pemerintah tidak selaras dengan kebutuhan industri.

Implikasi dari kondisi, peluang dan ancaman tersebut di atas adalah perusahaan harus
terus menjaga komunikasi dengan Pemerintah melalui BPIPI agar mendapatkan informasi dan
bimbingan untuk membantu pengembangan bisnisnya.

20
BAB IV

REKOMENDASI

Secara umum, berdasarkan kondisi berbagai faktor lingkungan eksternal yang ada, PT
Teguh Murni Perdana dapat berfokus pada penjualan produknya di dalam negeri. Hal ini karena
pertumbuhan pasar di dalam negeri yang semakin meningkat. Sebaliknya, kondisi di pasar
internasional sedang mengalami penurunan, sehingga perusahaan cukup menjaga pasar ekspor
yang sudah ada saat ini. Selain itu, perusahaan juga harus adaptif dalam merespon setiap
perubahan faktor lingkungan seperti teknologi, hukum, politik dan faktor lainya yang selalu
berubah. Adapun rekomendasi strategi dari sisi manajemen keuangan, pemasaran, operasional
dan sumber daya manusia dapat dijabarkan sebagai berikut:

4.1. Keuangan

Rekomendasi kepada PT Teguh Murni Perdana di bidang keuangan antara lain:

a. Investasi terukur yang berfokus pada penjualan produk di dalam negeri sebagai respon atas
kondisi daya beli masyarakat di Indonesia yang meningkat. Investasi dapat dilakukan
dalam pengembangan inovasi produk baru dan strategi pemasaran untuk menargetkan pasar
dalam negeri yang terus berkembang.
b. Menahan diri untuk tidak berinvestasi yang ditujukan kepada ekspansi bisnis di pasar
global mengingat proyeksi perekonomian global akan melambat dan kondisi poltik
internasional yang belum stabil.

4.2. Pemasaran

Dari sisi strategi pemasaran, beberapa rekomendasi yang dapat diberikan kepada PT
Teguh Murni Perdana adalah:

a. Memperkuat brand image sebagai produk lokal di pangsa pasar Indonesia.


b. Optimalisasi pemanfaatan Instagram, Youtube dan Tiktok dalam memasarkan produknya
untuk menargetkan pasar generasi Z. Hal ini dilakukan melalui update konten secara
berkala dan membuat konten yang relevan dengan generasi Z serta menjalin kerjasama
dengan influencer atau content creator lokal.
c. Memperkuat kerjasama dengan berbagai channel penjualan terutama marketplace seperti
Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli dsb. Kerjasama yang dilakukan misalnya dalam bentuk
promo dan diskon khusus.

21
4.3. Operasional

Beberapa rekomendasi kepada PT Teguh Murni Perdana dari sisi manajemen


operasional antara lain:

a. Peningkatan kualitas produk dan layanan melalui inovasi produk baru untuk merespon
kompetitor yang semakin meningkat seiring tumbuhnya industri alas kaki di Indonesia.
b. Menambah variasi produk sebagai respon atas perubahan selera pasar yang dipengaruhi
oleh perubahan faktor demografi dan sosial budaya. Misalnya, dengan mengeluarkan
produk-produk sepatu semi formal seperti sepatu kasual dan senakers.
c. Meningkatkan efisiensi proses produksi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti
IoT, Big Data, 3D Printing dsb.
d. Menjalankan proses produksi yang terstandarisasi dan ramah lingkungan untuk menjaga
reputasi demi keberlangsungan bisnis perusahaan dalam jangka panjang.

4.4. Sumber Daya Manusia

Dari sisi manajemen SDM, beberapa rekomendasi yang dapat diberikan kepada PT
Teguh Murni Perdana adalah:

a. Memanfaatkan kondisi demografi Indonesia yang saat ini didominasi oleh usia produktif
agar dapat menjaring talenta terbaik untuk mengisi posisi strategis di perusahaan dalam
rangka menghadapi persaingan di era digital.

b. Menjaga motivasi para karyawan melalui kebijakan yang humanis untuk merespon
perubahan regulasi pada sektor ketenagakerjaan.

c. Peningkatan kompetensi tenaga kerja perusahaan dalam penggunaan teknologi produksi,


pemasaran dan layanan penjualan sebagai respon atas pergesaran pola belanja konsumen
di era digital.

22

Anda mungkin juga menyukai