PENDAHULUAN
sosial, dan politik tidak dapat dipisahkan dalam periode globalisasi saat ini. Hal
ini berdampak pada tingkat persaingan yang semakin ketat. Salah satu penyebab
Sumber : https://www.bps.go.id
berkembang pada triwulan I tahun 2022 dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar
5,01%, hampir tidak berubah dari laju pertumbuhan triwulan I sebesar 5,02%.
Permintaan lokal yang meningkat dan kinerja ekspor yang stabil merupakan
bisnis Indonesia mencakup berbagai sektor, termasuk industri makanan, pakaian jadi,
mobil, dan alas kaki (sepatu). “Seiring berkembangnya dunia bisnis, sepatu tidak lagi
1
2
hanya sebagai alat pemuas hasrat tetapi juga merupakan unsur kebutuhan dalam
bidang fashion.” Andayani et al., (2020) Pesatnya industri fashion merupakan bagian
penting dari gaya hidup, trend dan penampilan yang di miliki masyarakat. Menurut
yang di terima serta digunakan oleh orang atau kelompok dalam satu waktu tertentu .
Menurut data Kemendag, UKM Indonesia mengekspor barang garmen non rajutan
senilai US$ 154,47 juta pada 2020. UKM bisa mengekspor barang rajutan senilai
US$ 133,49 juta ke negara lain. Selain itu, ekspor nonmigas industri garmen dan
asesoris yang dikategorikan sebagai pakaian rajut berhasil meningkat 18,82% (mom)
menjadi hampir US$360 juta per Maret 2021. Sementara ini, ekspor pakaian non-
rajutan dan ekspor aksesori berhasil meningkat 12,81% (mom) menjadi hampir US$
350 juta. Kedua industri ini masuk dalam 20 besar ekspor nonmigas Indonesia.
(nasional.kontan.co.id)
banyak orang menggunakan trend fashion sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan rasa percaya diri” Sepatu merupakan salah satu gaya yang mengalami
Indonesia. “Industri alas kaki Indonesia mencatat total produksi alas kaki mencapai
1,14 miliar pasang sepatu atau dikatakan menyumbang 4,6 persen dari total produksi
sepatu dunia pada tahun 2018”(Galuh Tiyasherlinda et al., 2022). Setelah China,
India, dan Vietnam, industri alas kaki India menempati urutan keempat produsen alas
kaki terbesar di dunia. Kita mengkonsumsi 886 juta pasang sepatu setiap tahunnya,
menempatkan kita sebagai negara pelanggan sepatu terbesar keempat, menurut Gati
3
Kementerian Perindustrian. Selain itu naik dari USD 4,91 miliar pada 2017 menjadi
USD 5,11 miliar pada 2018, ekspor alas kaki nasional. Pada 2019 menjadi USD 6,5
miliar, dan dalam waktu empat tahun mencapai USD 10 miliar. Sesuai dengan
kemenperin.go.id.
bagian bawah bodi, namun tetap terlihat oleh semua orang. Berbagai merek sepatu
internasional, termasuk Nike, Adidas, Vans, Onitsuka, dan New Balance, tersedia
kalangan anak muda masa kini yang outfitnya selalu menyertakan sepatu Vans, gaya
hidup modern dan berkembang mengharuskan penggunaan alas kaki (sepatu) lebih
Di Indonesia, sepatu luar negeri ini modis. Vans ialah perusahaan sepatu yang
terkenal dengan tampilan sporty dan kasualnya. Sepatu ini dibuat di California, sesuai
dengan motto perusahaan, “Off The Wall “ pertama kali diterbitkan di Anaheim,
California dengan label perusahaan The Van Doren Rubber corporate pada tahun
1966” Siahaan & Setiawati, (2018). Vans pertama kali hadir di Indonesia berkat
reseller yaitu PT Gagan Indonesia yang memperoleh barang tersebut langsung dari
luar dan kemudian menjualnya di Indonesia. Di Mall Kota Kasablanka, lokasi ritel
pertama Vans diresmikan pada tahun 2013. Vans memiliki banyak pengikut, pencinta
vans memberi nama komunitas tersebut adalah Vans Head, yang menyatukan
pembeli dan pecinta sepatu. Komunitas ini cukup banyak memiliki anggota di banyak
kota besar.
4
Aspek positif dari apa yang dicapai grup ini termasuk mengedukasi
anggotanya dengan menawarkan pedoman untuk membedakan item Vans asli dari
tiruan. Karena popularitas merek sepatu Vans di kalangan anak muda dan
meningkatnya permintaan pasar untuk sepatu tiruan. Sehingga, ada beberapa cara
Tidak hanya design dan modelnya yang keren untuk kualitas produknya sepatu vans
bisa di katakan sangat tergolong awet dan banyak pilihan jenisnya. Mulai dari jenis
sepatu Vans Old skool, Sk8-hi, Sk8-low, Era, Authentic, dan Slip on.
Era 10%
Sk8-hi 13,3%
Sk8-low 40%
Authentic 13,3%
Slip On 10%
Berlandaskan tabel 1.2, model sepatu vans ada 6 (enam) dianatarnya Vans
Oldskool, Era, Sk8-Hi, Sk8-Low, Authentic dan Slip On. Model yang paling popular
dan digemari saat ini ialah Sk8-low yang memiliki proporsi 40%. Hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat lebih tertarik dengan item sepatu Vans Sk8-low
daripada jenis Vans lainnya. Hal itu dikarenakan Sk8-low memiliki rubber waffle
outsole, suede, canvas, dan lace lossure. Sepatu kets Vans Sk8-Low berbantalan pada
konstruksi lidah di samping fitur lain yang membuatnya nyaman dipakai. Kotler dan
Keller mengklaim bahwa “kualitas produk ialah kemampuan suatu produk untuk
pengoperasian dan perbaikan, dan atribut berharga lainnya” dalam Ajrina & Prihatini
(2020).
Hal ini diperkuat dengan penulisan sebelumnya oleh Revalina & Aprianti
(2020) yang melihat bagaimana pemasaran dari mulut ke mulut dan kualitas produk
mempengaruhi pilihan pelanggan. Hal ini didukung pula oleh review dari Ippoyo tv
yang menyatakan bahwa sepatu Sk8-low memiliki desain yang populer dan
baik membawa sepatu Vans pada tahun 2016 masuk kedalam top brand index
Indonesia.
6
Berlandaskan tabel 1.3 dari tahun 2016, Vans mendapat reaksi positif dan
dinobatkan sebagai merek teratas, namun masih berada di belakang Converse, Nike,
dan Bata dalam peringkat. Dapat dikatakan bahwa Vans telah meningkatkan pangsa
hanya 5,90% dari semua merek pada tahun 2016 menurut Top Brand Index Indonesia
7
untuk tahun 2016 hingga 2023. Sedangkan di tahun 2017 sampai 2023 Vans tidak
dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, PT Gagan Indonesia menutup
seluruh Vans Store di Indonesia, hal ini tentunya di manfatakan oleh para penjual
online, hampir 95% sepatu Vans palsu beredar di Indonesia (brilio.net). Tidak semua
Vans yang dijual diinternet memiliki barang yang Asli, barang palsu/fake juga ada
yang menjualnya. Akibat munculnya barang palsu/fake Vans hal ini juga berdampak
merek pelanggan dan kembali masuk ke Top Brand Index Vans harus melakukan
inovasi baru dengan cara membuat material sepatu Vans lebih kokoh dan membuat
siluet sepatu yang berbeda dari jenis sepatu yang sudah ada sebelumnya. Sutarso &
dipercaya dan mengklaim bahwa itu dihasilkan dari kepercayaan pelanggan bahwa
barang dapat memenuhi klaim nilai dan niat baik merek berlandaskan keyakinan
merek pada suatu produk tercapai ketika klien memiliki kepercayaan terhadapnya dan
percaya bahwa produk tersebut dapat diandalkan dalam hal kualitas dan
kesempurnaan. Hal ini dikuatkan dengan penulisan Muh Hasban, Muinah, dan Lusia
(2021) Studi Kasus Pelanggan Sepatu Specs di Kota Lombok Timur meneliti
persepsi merek, kepercayaan merek, dan kualitas produk. Menurut statistik, salah satu
8
Pelanggan akan menilai kualitas yang dirasakan dari barang yang mereka beli
kepercayaan merek yang dapat menimbulkan brand loyalty pada pelanggan, Selain
faktor pembeli yang suka dengan kualitas produk, faktor lain pun dari kepuasan,
kecintaan dan kesukaan dengan Vans menjadikan loyalitas brand akan meningkat
serta keputusan pembelian juga akan meningkat. Hal ini ditunjukkan oleh para
influencer Indonesia yang mengenakan alas kaki Vans selama Zalora Fashion
Festival di Singapura, antara lain Sara Robert, Paola Tambunan, dan Melody Amadea
sepatu Vans berwarna pastel menjadikan tampilannya menjadi lebih feminin dan
cantik. mirip dengan penulisan sebelumnya oleh Siska & Mutiara (2018), yang
pelanggan untuk memperoleh suatu produk melalui tahapan yang dilalui pelanggan
9
kepercayaan merek dan loyalitas merek harus di perhatikan oleh Vans. Karena jika
kepercayaan dan loyalitas merek sudah tidak ada, maka akan lebih sulit
meningkatkan penjualan. Studi sebelumnya oleh Andre & Cut (2018) meneliti
pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian sepatu vans. Mencari tahu
berapa banyak pelanggan yang mengetahui citra merek sepatu Vans ialah masalah
yang diteliti dalam penulisan ini. Meskipun telah banyak beberapa penulisan tentang
sepatu vans, namun penulisan tersebut tidak melihat faktor-faktor kualitas produk,
berkualitas tinggi yang menambah nilai pada alas kaki Vans. Dan ini sangat penting
untuk memajukan perusahaan sepatu Vans di sektor alas kaki dan menawarkan
1. Keuntungan Teoritis
12
wawasan pengetahuan. Ini juga dapat berfungsi sebagai dasar dan titik
2. Manfaat Praktis
a. Penulis
kalangan pelanggan.
melakukannya.
BAB I : Pendahuluan
Bab ini memberikan ulasan singkat dari setiap bab dalam tesis serta
sebelumnya serta studi yang menggunakan data dari jurnal, buku, dan
Inti kajian disajikan dalam bab ini yang meliputi uraian objek
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Xian, Gou Li, (2011) “salah satu strategi yang digunakan pemasar
untuk menilai posisi produk mereka di pasar adalah kualitas produk.” Menurut
Tjiptono (2019) kualitas produk juga merupakan kondisi yang dinamis meliputi
produk, orang, layanan, proses, dan dalam pengaturan dengan harapan yang
tinggi.
melakukan pembelian.
produk itu sendiri lebih menarik. Dimensi fitur ialah kualitas ekstra yang
15
3. Dapat diandalkan. Ini ada hubungannya dengan apakah suatu produk akan
berfungsi dengan benar atau tidak, serta apakah produk tersebut akan
suatu produk dengan produk yang sudah ada di pasaran untuk memuaskan
5. Kekokohan. Itu mewakili usia suatu produk dalam hal ukuran ketangguhan
tahannya.
dengan tampilan produk atau cara tampilannya, serta rasa, aroma, dan
bentuknya.
Dalam buku Fandy Tjiptono tahun 2016, David Garvin menguraikan metrik
1. Kinerja
2. Fitur
3. Keandalan
4. Ketahanan
5. Estetika
16
atau rangkaian interaksi dan transaksi yang baik dengan merek. Sutarso &
pada merek meskipun memiliki tingkat risiko yang tinggi. Lau dan Lee dalam
disebut sebagai kepercayaan merek Bambang & Heriyanto, (2017). Lau dan
dan pelanggan dihubungkan oleh ketiga variabel tersebut. Ketiga unsur tersebut
ialah:
Chaudhuri dan Holbrook (dalam Salma & Endang 2022), terdapat empat
1. Kepercayaan (trust)
3. Jujur (honest)
4. Keamanan (safe)
yang jelas tentang apa dan di mana mereka ingin berbelanja. Mereka mendesak
teman mereka untuk membeli barang yang sama dari toko yang sama.
merek atau produk tertentu. Menurut Tjiptono (2014), loyalitas ialah praktik
waktu.
lagi harus membuat pilihan yang sulit. Dalam skenario ini, dapat dikatakan
mengandalkan diskon.
5. Biaya Pengalihan (Switching Cost) Biaya, tenaga, dan beban fisik yang
waktu ke waktu dan juga sikap yang menyenangkan terhadap suatu merek.”
2. Merek rekomendasi
3. Loyalitas merek
2020).
Kotler dan Keller menyatakan dalam Putri & Deniza (2018) bahwa
konsumen dan produsen ketika mereka memanfaatkan barang dan jasa yang
Armstrong (2012), klien akan melalui lima fase berikut saat memutuskan apa
masalah.
pilihan.
pada pelanggan, tetapi ada dua hal yang mungkin berperan antara niat
memilih opsi perilaku yang sesuai dari dua atau lebih opsi perilaku yang
4. Saat klien senang dengan produk atau layanan yang didapat, mereka
Salah satu sumber yang digunakan dalam proses penulisan ialah karya
dalam penulisan ini harus disediakan sebagai salah satu data pendukung.
temuan penulisan yang disajikan dalam bentuk jurnal. Rinciannya diberikan pada
Tabel 2.1.
22
Tabel 2.1
(STUDY ON yaitu
UNIVERSITY an bahwa
FACULTY OF sepatu
reputasi yang
mahasiswa Sar
jana
Administrasi
Bisnis Telkom
University
Bandung
tersebut. Artin
23
mempunyai
pengaruh yang
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
sepatu Vans
pada
mahasiswa S1
Bisnis Univers
itas Telkom
Bandung
parsial
24
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
handphone
Xiaomi di
Kota Langsa di
mana masing-
masing
variabel bebas
(citra merek,
harga, dan
kualitas
produk)
CONVERSE merek
25
SHOES IN terhadap
STUDENTS IN keputusan
INDONESIA pembelian
produk sepatu
converse di
Nuslih, Agus,
Bandung
Mahir, Bima (2020)
sebesar 33,4%.
PEMBELIAN mempengaruhi
SEPATU variabel
MEREK keputusan
CONVERSE pembelian
MAHASISWA positif.
UNIVERSITAS
KANJURUHAN
MALANG
Nurdiana Nurfarida,
Rusno (2020)
awareness dan
brand image
yang secara
signifikan juga
27
berpengaruh
positif
terhadap brand
equity.
HijabRabbani berpengaruh
terhadap
(2020) pembelian
hijab Rabbani
pada Outlet
Rabbani
Jombangmelal
ui indicator
kinerja,
28
keterandalan
produk, fitur,
dayatahan
produk,
kesesuaian,
estetika,
kualitas
dipersiapkan.
KEPUTUSAN analisis
PADA menunjukan
berpengaruh
Revalina Tri Ajrina,
signifikan,
Apriatni Endang
kuat, dan
Prihatini (2020)
positif
mempengaruhi
keputusan
pembelian.
terbukti
menjelaskan
variabel
keputusan
30
pembelian
sepatu Ventela
di Magelang
dengan
dibuktikan
hasil statistik
yang
menunjukkan
secara
bersama
sama
terdapat
pengaruh
positif dan
signifikan
variabel citra
merek
dan harga
terhadap
keputusan
pembelian
31
sepatu Ventela
di Magelang.
brand loyalty
pembelian. Hal
ini disebabkan
karena adanya
kesadaran dini
dari pelanggan
Chicken
32
Nugget Fiesta
terhadap
besarnya
manfaat
mengkonsumsi
Fiesta Chicken
Nugget.
Timur) pembelian
sepatu
Muinah Fadhilah,
33
Hutami (2021)
Loyalitas merek ialah variabel independen. Pembenaran ini memberi kita kerangka
Gambar 2.1
Keterangan :
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Data kuantitatif ialah jenis data yang digunakan dalam penulisan ini.
Dengan kata dasar, penelitian kuantitatif ialah studi ilmiah yang disusun
Data sekunder juga digunakan dalam penulisan ini. Data sekunder menurut
Sugiyono (2016) adalah informasi yang diperoleh dari sumber yang tidak
terlibat langsung dalam proses pengumpulan data atau melalui perantara yang
terkait erat dengan penulisan ini. Data sekunder untuk artikel ini dikumpulkan
melalui internet, jurnal, buku, dan sumber bacaan lain yang relevan dan
mendukungnya.
37
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2022 sampai dengan
3.3.1 Populasi
yang terdiri dari objek atau orang yang memiliki karakteristik tertentu
3.3.2 Sampel
mewakili sebagian kecil dari populasi saat ini. Jika populasi cukup besar
menyatakan bahwa jika ukuran populasi tidak jelas, maka jumlah sampel
penyelidikan ini:
38
Keterangan :
Maka : 17 x 6 = 102
sebanyak 102 responden. Dari data yang terkumpul pada google form
tinggal di Jakarta.
warga Jakarta yang memiliki atau menggunakan sepatu Vans. Angket yang
kemungkinan jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat
Keterangan Skor
Setuju Sekali(SS) 6
Setuju (S) 5
Netral (N) 4
dan Brand Trust (X2). Definisi tersebut ada di Tabel 3.1 yang berisi
dependen. Namun, variabel ini tidak dapat diamati atau diukur. Loyalitas
Operasional Kuesioner
karakteristik Tambahan 13
yang 3. Keandalan
menggambarkan (Reliability)
pelanggan 5. Estetika
dalam (Aeshtetics)
memenuhi dan
memuaskan
Tjiptono (2016)
Menurut Pride
dan Ferrel
(dalam Saidani
dkk., 2013)
42
mempercayai
suatu merek
walaupun
tingkat
risikonya tinggi,
yang positif.
Menurut Kotler
& Armstrong
(2016)
keterikatan n merek
pelanggan 3. Komitmen
n dan mahal
melakukan
pembelian
berulang secara
konsisten, Menurut
sehingga Chinomona,
Menurut
Yuliantari,
Nurhidayati, &
Sugiyah (2020)
konsumen 3. Memberikan
mencari 4. Melakukan
tentang produk
atau merek
tertentu, dan
mengevaluasi
dengan tepat
untuk (2012)
memecahkan
masalah, yang
kemudian
mengarah pada
keputusan
pembelian.
Menurut
Tjiptono (2012)
mendalam atau fakta dan ciri populasi tertentu secara sistematis, faktual,
yang memuat teks atau isi dan membandingkan isi instrumen dengan topik
SPSS for Windows. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah
r XY =n ∑ xy−¿ ¿ ¿
Keterangan:
N : Jumlah Sampel
valid. Menurut Ghozali (2018) uji validitas digunakan untuk mengukur sah
validitas. Nilai rhitung > rtabel maka item pertanyaan di katakana valid, jika
Nilai rhitung < rtabel maka item pertanyaan dikatakan tidak valid.
dilakukan dua kali atau lebih. Menurut Ghozali (2016), uji reliabilitas
keduanya digunakan.
Dalam penelitian ini, One Shot atau pengukuran sekali saja digunakan
dianggap reliabel jika nilai Cronbach Alphanya lebih besar dari 0,70.
ilmiah alpha.
apakah data yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi klasik,
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menjadi dasar
Plot). Jika data atau titik menyebar dari arah garis atau tidak mengikuti
Ghozali (2019).
dari 0,1 dan nilai VIF <10, maka disimpulkan bahwa tidak ada
pengamatan lain dalam model regresi adalah hasil yang baik dari uji
keputusan, jika titik-titik tidak membentuk pola yang jelas dan jika titik-
yang disebut sampel. Hasil dari sampelini untuk menyatakan bahwa hipotesis
3.8.1 Uji t
secara parsial dengan uji t (t-test). Sugiyono (2019) menyatakan bahwa uji t
95%. H0 ditolak dan H1 diterima jika thitung lebih besar dari ttabel dan
diterima dan H1 ditolak jika thitung lebih rendah dari ttabel dan pada α =
Keterangan :
K : Jumalah Variabel X
α : Signifikan 0,05
X−µ
Rthitung = S
√n
Gambar 3.4 Rumus t hitung
S=
√ ∑ ( Xi−X )2
n−1
51
Keterangan :
X : rata-rata hitung
µ : rata-rata hipotesis
n : banyak data
Xi : data ke –I (I = 1,2,3…N)
S : standar deviasi.
1. Jika nilai thitung > ttabel dan nilai signifikan < 0,05, maka
2. Jika nilai thitung < ttabel dan nilai signifikan > 0,05, maka
3.8.2 Uji F
apakah semua variabel bebas, tergantung, atau bergantung satu sama lain.
terhadap variabel dependen jika tingkat signifikansinya kurang dari 0,05. Uji
Keterangan :
K : Jumlah Variabel X
2
R /k
Fn = 2
(1−R )/(n−k−1)
Keterangan :
1.
Jika nilai sig < 0,05 atau Fhitung > Ftabel maka terdapat
53
di tolak H1 diterima)
2.
Jika nilai sig > 0,05 atau F hitung < Ftabel maka tidak
3.
Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F
menurut tabel. Jika nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F
digunakan:
KD = r2 X 100%
Keterangan:
54
KD : Koefisien determinasi
r : Koefisien korelasi.
keputusan pembelian.
55
BAB IV
Vans ialah produk sepatu yang di produksi oleh Van Doren Rubber Co,
berdiri pada tanggal 16 Maret 1966. Pendiri Vans ialah Paul Van Doren, Sepatu
Vans berasal dari Anaheim, California. Vans merupakan salah satu produk sepatu
yang di tujukan kepada remaja baik pria maupun wanita untuk berpenampilan
yaitu dalam memproduksi beragam jenis model sepatu seperti Authentic, Slip-on,
Karena sepatu Vans ialah sepatu skate pertama, Tony Alva dan Stacy Peralta, dua
skater, menemukan sepatu Era Vans pada tahun 1975. Ketika label "Off The
Wall" kemudian tiba, Vans mencapai puncak ketenarannya dan menjadi alas kaki
56
pilihan para skater. Vans menawarkan berbagai macam warna, termasuk merah,
Kemasan sepatu Vans dibuat sangat tahan lama dan mudah digunakan oleh
Tabel 4.1
2 Perempuan 46 46.5%
Total 99 100%
vans:
Tabel 4.2
Total 99 100%
Tabel 4.3
Pendidikan
No Frekuensi Persentase
Terakhir
1 SMA 25 25.3%
2 DIPLOMA 3 3.0%
3 S1 71 71.7%
Total 99 100%
terakhir S1.
59
sebagai berikut :
Tabel 4.4
Total 99 100%
dalam sebulan
Tabel 4.5
perbulan
Total 99 100%
rata pendapatan dalam sebulan berkisar antara 4.5JT S/D 5JT berjumlah
berikut:
Tabel 4.6
3 Pelajar/Mahasiswa 7 7.1%
4 PNS 2 2.0
5 Wiraswasta 3 3.0
62
Total 99 100%
Tabel 4.7
Descriptive Statistics
4 Keputusan 99 37 65 50,30
63
Pembelian
Sumber: Output
dan nilai maksimum sebesar 56 dengan rata-rata sebesar 40,95 dibagi dengan
8 pertanyaan menjadi 5,118 pembulatan 5 (Setuju), hal ini yang berarti bahwa
dan nilai maksimum sebesar 62 dengan rata-rata sebesar 43,10 dibagi dengan
9 pertanyaan menjadi 4,788 pembulatan 5 (Setuju), hal ini yang berarti bahwa
responden menyatakan setuju jika loyaliyas merek yang diberikan oleh sepatu
Pearson’s R Tabel
No Variabel Aitem Ket.
Correlation (df = n-2)
Pearson’s R Tabel
No Variabel Aitem Ket.
Correlation (df = n-2)
Pearson’s R Tabel
No Variabel Aitem Ket.
Correlation (df = n-2)
Sumber: Output
kuesioner memiliki nila rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Hal ini yang berarti
valid (sah).
rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Hal ini yang berarti bahwa seluruh item
besar dari nilai rtabel. Hal ini yang berarti bahwa seluruh item pernyataan yang
rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Hal ini yang berarti bahwa seluruh item
Tabel 4.9
Sumber: Output
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat hasil uji reliabilitas pada 13 pernyataan
variabel kualitas produk (X1) diketahui nilai cronbach”s alpha sebesar 0,877
> cut off value sebesar 0,60, hal ini yang berarti bahwa 5 item pernyataan
merek (X2) diketahui nilai cronbach”s alpha sebesar 0,863 > cut off value
sebesar 0,60, hal ini yang berarti bahwa 8 item pernyataan variabel
(Z) diketahui nilai cronbach”s alpha sebesar 0,912 > cut off value sebesar
0,60, hal ini yang berarti bahwa 9 item pernyataan variabel loyalitas merek (Z)
68
(konsisten).
pembelian (Y) diketahui nilai cronbach”s alpha sebesar 0,847 > cut off value
sebesar 0,60, hal ini yang berarti bahwa 10 item pernyataan variabel
Sumber: Output
69
Gambar 4.1
Sumber: Output
Gambar 4.2
Collinearity Statistics
Variabel
Tolerance VIF
Sumber: Output
variabel kualitas produk (X1) sebesar 0,400 > 0,1 dan nilai VIF
sebesar 2,503 < 10, nilai tolerance variabel kepercayaan merek (X2)
sebesar 0,292 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 3,420 < 10. Hal ini berarti
bahwa kedua nilai diatas berdasarkan teori, jika nilai tolerance lebih
71
besar dari 0,1 dan nila VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi
Gambar 4.3
titik-titik data penyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka nol,
Sumber: Output
Gambar 4.4
titik-titik data penyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka nol,
penelitian ini.
Tabel 4.11
Hasil Analisis Hipotesis Secara Parsial (Uji T) X1, dan X2, Terhadap Z
Coefficients
Variabel
Standardized t Sig.
Sumber: Output
diketahui nilai tabel t dengan mencari nilai signifikansi dan nilai deegre of
merek, pada tabel coefficient dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari
variabel kualitas produk (X1) sebesar 0,032 < 0,05, dan nilai t hitung
sebesar -0,933 < nilai t tabel sebesar 1,984. Hal ini menunjukkan bahwa
(X2) sebesar 0,000 < 0,05, dan nilai t hitung sebesar 6,031 > nilai t tabel
e I = 0,609
Kualitas
Produk
(X1)
-0,114 Loyalitas
Merek
Kepercayaan
(Z)
Merek 0,735
(X2)
Gambar 4.5
e 1 = √(1−0,629)= 0,609
Tabel 4.12
Hasil Analisis Hipotesis Secara Parsial (Uji T) X1, X2, dan Z Terhadap Y
75
Coefficients
Variabel
Standardized t Sig.
Sumber: Output
signifikansi dari variabel kualitas produk (X 1) sebesar 0,020 < 0,05, dan
nilai t hitung sebesar 2,371 > nilai t tabel sebesar 1,984. Hal ini yang
(X2) sebesar 0,079 > 0,05, dan nilai t hitung sebesar 1,775 < nilai t tabel
sebesar 1,984. Hal ini yang berarti regresi pada variabel kepercayaan
sebesar 0,000 < 0,05, dan nilai t hitung sebesar 5,812 > nilai t tabel sebesar
1,984. Hal ini yang berarti regresi pada variabel loyalitas merek (Z)
76
Gambar 4.6
e 1 = √ (1−0,497)= 0,709
X1 → Z = -0,114
X2 → Z = 0,735
X1 → Y = 0,234
pembelian
X2 → Y = 0,205
Z → Y = 0,479
-0,0266
adalah 0,1506
3. Pengaruh total
adalah 0,94
79
Gambar 0.7
Tabel 4.13
Hasil Analisis Hipotesis Secara Simultan (Uji F) X1, dan X2, Terhadap Z
ANOVA
Variabel
F Sig.
Kualitas Produk
(X1), dan
Kepercayaan
35,409 0,000
Merek (X2)
Terhadap loyalitas
merek (Z)
diketahui nilai tabel F dengan mencari nilai signifikansi dan nilai deegre of
freedom (df). Dengan rumus sebagai berikut; 𝑭𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = F (k; n-k-1) = F (2;
Hasil uji F pada tabel 4.13 di atas diketahui nilai signifikansi untuk
adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai Fhitung 35,409 > Ftabel 3,09.
Tabel 4.14
Hasil Analisis Hipotesis Secara Simultan (Uji F) X1, X2, dan Z Terhadap Y
ANOVA
Variabel
F Sig.
ANOVA
Variabel
F Sig.
(X1), Kepercayaan
Loyalitas Merek
(Z) Terhadap
Keputusan
Pembelian (Y)
Hasil uji F pada tabel 4.14 di atas diketahui nilai signifikansi untuk
keputusan pembelian (Y) adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai Fhitung
Tabel 4.15
Model
Variabel Summary
R Square
(Z)
hal ini yang berarti variabel kualitas produk (X1), dan variabel
merek (Z) sebesar 42,5%, sisanya sebesar 57,5% dijelaskan faktor atau
Tabel 4.16
Model
Variabel Summary
R Square
Terhadap Keputusan
Pembelian (Y)
hal ini yang berarti variabel kualitas produk (X 1), variabel kepercayaan
Tabel 4.17
(Y)
(Y)
Merek (Z)
Merek (Z)
1.7. Pembahasan
yang dimana lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,984, maka
Loyalitas Merek (Z) dapat diketahui dari nilai koefisien beta yaitu
Loyalitas Merek (Z) dapat diketahui dari nilai koefisien beta yaitu
perusahaan yang sama dengan merek yang mereka kenal saat ini.
87
bersaing.
Pembelian
1,775 yang dimana lebih kecil dari nilai t tabel 1,984, maka
meningkat.
loyalitas merek (Z) adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05, dan Fhitung
memiliki nilai 35,409 > Ftabel 3,09, dengan nilai koefisien mediasi
melalui loyalitas merek (Z) adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05, dan
Fhitung memiliki nilai 53,750 > Ftabel 3,09, dengan nilai koefisien
yang sama atau lebih bagus lagi dibandingkan produk yang sudah
ada. Tidak hanya itu, produk yang dihasilkan oleh produsen sepatu
dapat menjadi klien setia. Memiliki pelanggan yang loyal tentu akan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan kepercayaan
merk terhadap keputusan pembelian dengan loyalitas sebagai variabel mediasi pada pelanggan
1. Kualitas produk mempengaruhi secara parsial kepada loyalitas merek produk vans di
Jakarta.
2. Kepercayaan merek mempengaruhi secara parsial kepada loyalitas merek produk vans di
Jakarta.
3. Kualitas produk mempengaruhi secara parsial kepada keputusan pembelian produk vans
di Jakarta.
5. Loyalitas merek mempengaruhi secara parsial kepada keputusan pembelian produk vans
di Jakarta.
5.2 Saran
Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai
berikut:
1. Produsen sepatu Vans harus meningkatkan kualitas produk mereka agar pelanggan lebih
puas dan meningkatkan loyalitas merek. Produk berkualitas tinggi dapat membantu
mempertahankan pelanggan lama dan menarik pelanggan baru. Selain itu, penting untuk
memperhatikan kepercayaan merek Vans, ciri khas yang membedakan produk dari
produk lain. Pelanggan akan merasa sangat puas dan akan kembali membeli produk
Untuk kemajuan penulisan di masa depan, temuan ini dapat berfungsi sebagai sumber
inspirasi dan wawasan. Di luar kualitas produk, kepercayaan merek, dan loyalitas,
penulis masa depan diperkirakan akan menciptakan karakteristik yang lebih luas yang
wilayah studi mereka untuk mengoptimalkan temuan mereka, daripada membatasi diri
di wilayah Jakarta.