Anda di halaman 1dari 65

 Latar Belakang 2

 Rumusan Masalah 8
 Tujuan Usaha 8
 Kegunaan Usaha 8

 Aspek Manajemen dan Sumber


Daya Manusia 9
 Aspek Pasar dan Pemasaran 29
 Aspek Teknik dan Teknologi 37
 Aspek Keuangan 41
 Aspek Hukum 50
 Aspek Sosial dan Ekonomi 51
 Aspek Komersial 51

 Analisis SWOT 52
 IFAS 54
 EFAS 55
 SFAS 56
 GE Matriks 57
 Matriks TOWS 59
 Rencana Operasional 60

 Kesimpulan 61
 Saran 61
1
Latar
Belakang

S
ampah hingga saat ini

masih menjadi

permasalahan pelik di Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat

pada tahun 2016 timbunan sampah di

Indonesia mencapai 65 juta ton/t ahun

dari 261 juta penduduk di Indonesia.

Timbunan sampah makin banyak seiring dengan meningkatkan jumlah

penduduk setiap tahunnya. BPS memprediksi pada tahun 2025, jumlah

timbunan sampah di perkotaanan terus bertambah menjadi

1,42kg/orang/hari atau 2,2 miliar ton sampah/tahun yang berasal dari 4,3

miliar orang penduduk Indonesia.

Untuk memecahkan masalah tersebut, pemerintah menerbitkan

Peraturan Presiden No.97/2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah

Tangga, yang menargetkan pengurangan sampah rumah tangga dan

sampah sejenis dengan besaran sampah rumah tangga 30 persen dan

penanganannya 70 persen.

2
Dengan begitu banyaknya sampah yang dihasilkan baik oleh rumah

tangga maupun industri, membuat sampah dari hari ke hari semakin

menumpuk. Maka dari itu, perlu adanya pengelolaan untuk menangani

permasalahan sampah yang semakin meningkat jumlahnya. Salah satu

pengelolaan sampah yang dapat dilakukan yaitu degan memanfaatkan

sampah yang dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat

atau menjadikannya sesuatu yang memiliki fungsi baru. Dengan mengelola

sampah menjadi sesuatu yang memiliki kemanfaatan, tidak menutup

kemungkinan sampah sudah tidak memiliki nilai berubah menjadi sesuatu

yang bernilai jual tinggi dan menjadi suatu peluang bisnis.

Menurut Worldometers 2019, Indonesia merupakan negara dengan

jumlah penduduk terbesar keempat di dunia yaitu sebanyak 269 juta jiwa.

Pertumbuhan penduduk yang massive di Indonesia telah menunjukkan

pertumbuhan yang cukup tinggi terhadap penggunaan kendaraan

bermotor dan kebutuhan mobilitas yang cukup tinggi untuk setiap individu.

Kendaraan merupakan media transportasi yang dapat membantu dan

mendukung kegiatan manusia. Keberadaan kendaraan pada saat ini bukan

lagi termasuk kebutuhan tersier, melainkan suatu kebutuhan sekunder

karena perannya yang sangat dibutuhkan. Data Badan Pusat Statistik (BPS)

yang bersumber dari Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia

(Korlantas Polri) menjelaskan bahwa jumlah kendaraan bermotor dari tahun

ke tahun terus mengalami peningkatan yaitu sebanyak 43.313.052 unit

kendaraan pada tahun 2006 dan kemudian pada tahun 2017 menjadi

sebanyak 138.556.669 unit kendaraan.


Kendaraan bermotor tersusun atas

beberapa komponen yang memiliki fungsi

dan kegunaannya masing-masing, salah

satu komponennya yaitu ban. Ban

merupakan pembungkus karet yang

menutupi velg suatu roda dan digunakan

untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan

jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan

kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan

dan mempermudah pergerakan. Sama seperti komponen atau produk

lainnya, ban juga memiliki umur pakai. Sebuah ban diperkirakan mampu

bertahan selama 3 tahun pemakaian atau setelah menempuh jarak 40.000

km, sehingga pada akhir masa pakainya perlu dilakukan pergantian dengan

ban baru untuk keamanan saat berkendara. Dengan adanya teknologi yang

terus berkembang, ban bekas dapat diperbaiki untuk dapat digunakan

kembali dengan melalui proses vulkanisir ban. Vulkanisir ban atau dikenal

dengan retreading adalah proses remanufaktur yang bertujuan untuk

menambah umur ban yang telah digunakan. Proses ini dilakukan dengan

cara melapisi kembali ban yang

telah aus digunakan dengan tapak

baru. Namun upaya tersebut tidak

selamanya bisa dilakukan

terhadap seluruh ban bekas

karena adanya batasan frekuensi


dan spesifikasi kelayakan proses vulkanisir. Sehingga, ban yang tidak layak

divulkanisir akan menjadi limbah. Limbah ban bekas tersebut akan

mencemari lingkungan karena tidak mudah terurai secara alami. Bahkan,

karena ban memiliki cekungan di bagian dalamnya, jika hujan turun maka

cekungan di dalam ban tersebut dapat menampung air hujan dan lama-

kelamaan akan menjadi sarang nyamuk dan menyebabkan penyakit,

tentunya hal ini akan menimbulkan masalah baru. Selain itu, ban bekas

yang dibuang ke sungai akan menyumbat aliran sungai yang akan

menyebabkan banjir. Cara lain yang sering digunakan untuk

menghilangkan ban bekas yaitu dengan cara dibakar, namun hal itu

merupakan hal yang tidak bijak karena dapat menimbulkan polusi udara

dan mengancam kesehatan manusia.

Dari permasalahan tersebut, muncul sebuah ide dengan

memanfaatkan limbah ban menjadi sebuah produk yang bernilai jual

dengan menerapkan sistem

3R ( Reuse, Reduce, Recycle ).

Dengan adanya ide ini, maka

diharapkan dapat menjadi

suatu pilihan terbaik bagi

masyarakat untuk mengurangi

volume sampah atau limbah dengan cara yang lebih bijak. Sehingga

sampah atau limbah yang sulit terurai secara alami seperti ban dapat diolah

kembali oleh masyarakat menjadi sesuatu yang berdaya guna. Jika

kegiatan tersebut dilakukan secara berkelanjutan dan menghasilkan


pendapatan, hal ini dapat mengacu kepada pembentukan masyarakat

menjadi seorang ecopreneurship.

Di Indonesia telah banyak didirikan perusahaan yang bergerak di

bidang industry, seperti otomotif, tekstil, makanan, kerajinan, pengelolaan

limbah, furnitur dan lain sebagainya. Salah satu industri yang saat ini

mengalami perkembangan dengan pesat yaitu industri furnitur. Kebutuhan

furnitur di dalam negeri selalu meningkat dari tahun ke tahun, sejalan

dengan mulai membaiknya bisnis properti di Indonesia. Saat ini, produk

furnitur yang diminati masyarakat yakni yang memiliki daya tahan lama.

Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menargetkan

industri furnitur dapat tumbuh hingga 16% pada tahun 2018. Perkembangan

industri furnitur di Indonesia dari tahun ke tahun masih cukup

menggembirakan walaupun menghadapi kondisi pasar global yang penuh

tantangan. Sehubungan dengan hal tersebut, kami sebagai pelaku bisnis

mencoba untuk menjadi seorang ecopreneurship di bidang furnitur dengan

memanfaatkan limbah ban.

SOBBEK adalah nama perusahaan furnitur kami yang berfokus pada

produksi sofa. SOBBEK merupakan kepanjangan dari Sofa Ban Bekas.

Produk kami menggunakan bahan utama ban bekas. Dengan modal yang

tidak terlalu besar dan didukung dengan kepercayaan serta jiwa kreativitas,

kami mencoba memanfaatkan limbah ban menjadi sebuah sofa kecil yang

nyaman, unik, dan modern. Dalam proses promosi, kami memanfaatkan

jejaring media sosial, media cetak, dan media elektronik. Selain itu, kami
memiliki toko yang memungkinkan konsumen untuk datang dan memesan

secara langsung. Alasan kami berfokus pada produksi sofa, karena proses

produksi yang tidak terlalu rumit dan cepat, namun dapat menghasilkan

produk yang baik, unik, dan nyaman. Dengan adanya produk yang unik ini,

dapat membantu para konsumen yang membutuhkan sofa kecil dengan

harga yang terjangkau untuk melengkapi huniannya agar lebih cantik dan

menarik. Produk kami memiliki kualitas yang baik, karena proses

pembuatannya dilakukan secara teliti, komponen-komponen yang

tersusun pada sofa ban ini dipasang dengan kuat menggunakan mur,

sehingga tidak perlu khawatir akan adanya komponen yang lepas begitu

saja. Permukaan ban bekas pun dicuci terlebih dahulu sebelum dililit

dengan tali paracord. Alasan kami menggunakan tali paracord adalah

karena tali ini memiliki banyak warna yang dapat disesuaikan dengan selera

konsumen dan tidak akan melukai kaki ketika duduk. Lem yang digunakan

untuk merekatkan tali paracord dengan ban adalah lem dengan daya

perekat yang baik sehingga tidak perlu khawatir dengan tali yang mudah

lepas. Selain itu, untuk kenyamanan konsumen, kami menggunakan busa

tebal pada bagian atas sofa dan dilapisi dengan jenis kain yang tidak panas.

Pada bagian bawah sofa, kami menggunakan roda karet agar kursi dapat

dengan mudah dipindahkan tanpa harus mengangkatnya. Dalam proses

produksinya pun dilakukan oleh tenaga ahli dalam bidangnya. Dari

penjelasan diatas, maka kami setuju untuk membuat membuat sebuah

bisnis furnitur yang berfokus pada pembuatan sofa kecil dengan nama

SOBBEK.
Rumusan
Masalah
Apakah bisnis SOBBEK layak dalam industri furnitur?

Bagaimana bisnis SOBBEK dapat memasuki pasar yang


sudah dikuasai competitor sebelumnya?

Kapan bisnis SOBBEK mendapat keuntungan


dan kembali modal?

Dampak apa yang diberikan binis SOBBEK


terhadap lingkungan sekitar?

Tujuan Usaha
Memperoleh keuntungan

Menyalurkan ide kreativitas

Menyediakan furnitur dengan konsep dan desain


yang berbeda dari competitor

Menyerap tenaga kerja yang dibutuhkan,


sehingga terciptanya lapangan pekerjaan baru

Kegunaan
Usaha
Membuka lapangan pekerjaan baru

Memaksimalkan kemampuan yang dimiliki

Mengurangi limbah ban

Menciptakan wirausahawan khususnya ecopreneurship yang terampil


dan kreatif dalam memberikan suatu gagasan, mutu, produk, dan ide-
ide yang baik.

8
Profil Perusahaan

Nama Usaha : SOBBEK (Sofa Ban Bekas)


Tanggal Berdiri : 19 Desember 2019
Alamat Usaha : Jalan Dago Pojok No. 79 Bandung
Jenis Usaha : Furnitur
Badan Usaha : CV
Jumlah Bagian : 1 pemimpin dan 4 bagian
Produk : Sofa/tempat duduk
Email : sobbek.sofa@gmail.com
Nomor Telepon : 082114141909
Instagram : @sofa.sobbek.id

Visi Perusahaan

Menjadikan SOBBEK sebagai perusahaan


yang maju dan terdepan dengan
menggunakan bahan bahan bekas yang
dapat didaur ulang , ramah lingkungan ,
inovatif , kreatif guna menyelamatkan
lingkungan.

9
Misi Perusahaan

1. Menciptakan produk yang berkualitas.


2. Memberikan pelayanan, mutu dan kepuasan terbaik untuk
pelanggan.
3. Menjadikan semua barang bekas berguna kembali bagi
kehidupan masyarakat baik tingkat bawah maupun tingkat
atas.
4. Menghasilkan produk yang dapat bertahan lama dengar harga
yang mudah dijangkau setiap kalangan.
5. Mengurangi tingkat polusi atas bahan bahan yang susah didaur
ulang.
6. Mendorong usaha-usaha kecil dengan menggunakan bahan
bahan bekas.
7. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan
dalam rangka mencapai kesejahteraan karyawan.

D
Budaya alam arti klasik, budaya organisasi
Organisasi adalah persepsi yang sama dikalangan

para anggota organisasi tentang makna kehidupan bersama dalam

organisasi tersebut (Siagian, 2000). Kultur atau budaya orgnisasi

merupakan suatu sistem nilai dan keyakinan bersama yang dianut oleh

semua pihak yang harus berinteraksi dalam rangka mencapaian tujuan

(Siagian, 2002). Pendapat lain mengemukakan bahwa budaya organisasi

merupakan suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota

organisasi dan merupakan suatu sistem dari makna bersama (Robbins,

1994). Dalam hal ini, budaya ( culture) merupakan pola asumsi dasar

bersama yang dipelajari oleh kelompok dalam suatu organisasi sebagai alat

untuk memecahkan masalah dengan penyesuaian faktor ekternal dan

integrasi faktor internal, dan telah terbukti sahih. Oleh karena itu, perlu
diajarkan kepada anggota organiasasi yang baru sebagai cara yang benar

untuk mempersepsikan pemikiran dan merasakan berbagai masalah yang

dihadapi (Edgar, 1992).

Budaya organisasi yang kuat (strong culture) serupa dengan kuatnya

sebuah keluarga. Kekuatan itu bersumber dari dalam dan dibangun oleh

pimpinan secara individual, bukan oleh konsultan (Hickman dan Siva, 1989).

Budaya yang kuat memiliki dampak yang lebih kuat dengan tata nilai,

karena budaya yang kuat memiliki iklim internal dan dengan intensitas

tinggi terbentuknya kontrol prilaku. Selain itu, budaya organisasi yang kuat

dapat pula meningkatkan konsisten prilaku. Kuatnya budaya dalam

organisasi ditandai dengan ditanamnya nilainilai budaya secara luas dan

menyebar kepada seluruh anggota sehingga semakin kuat anggota

organisasi menerima nilai-nilai dan komitmen dengan nilai-nilai tersebut

dan mampu membagun iklim yang kondusif serta loyalitas dengan

organisasi (Robbins, 1996).

Maka dari itu diperusahaan kami menggunakan prinsip budaya

organisasi kekeluargaan, disiplin, semangat kerja dan kreatif. Dengan

begitu dorongan untuk para anggota dalam menciptakan atau

mengembangkan ide-ide dan kreatifitasnya serta pemikiran inovasinya

demi kemajuan sebuah perusahaan.


MAKNA NAMA SOBBEK
SOBBEK adalah kepanjangan dari Sofa
Ban Bekas, ini bermakna bahwa perusahaan
ini membuat produk berupa sofa yang
terbuat dari ban bekas.

MAKNA WARNA SOBBEK


Logo SOBBEK didominasi dengan warna biru tua atau
yang lebih sering disebut navy. Penggunaan warna ini
merupakan suatu pengharapan terhadap perusahaan kami
yang sesuai dengan makna warna biru yaitu ketahanan,
profesionalisme dan ketenangan yang berarti produk
SOBBEK memiliki ketahan, dan cocok untuk digunakan
dalam ruangan yang membutuhkan konsentrasi dan
ketenangan. Selain itu efek lain warna biru adalah sering di
anggap sebagai warna yang melambangkan kepercayaan
dan trustfulness. Dengan penggunaan warna ini, kami
berharap perusahaan mendapatkan kepercayaan atau
trustfulness dari konsumen dan juga dapat bekerja secara
profesional untuk menciptakan produk sofa yang baik.

MAKNA BENTUK
Sofa merupakan produk perusahaan kami yang terbuat dari ban
bekas mobil. Ban bekas kami ubah sedemikian rupa menjadi sebuah sofa
mini yang nyaman, tahan lama, dan tentunya ramah lingkungan karena
menggunakan prinsip reuse, reduse dan recycle.
Perusahaan Komanditier atau yang biasa disingkat menjadi CV

meruapakan perusahaan persekutuan yang didirikan berbadasarkan saling

percaya. Jadi CV merupakan salah satu bentuk usaha yang dipilih para

pengusaha yang ingin punya kegiatan usaha namun modal minim.

Perseroan Komanditer (CV), merupakan suatu persekutuan oleh beberapa

orang yang masing-masing menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah

tertentu (tidak selalu sama). Anggota ada 2 macam ada yang aktif dan ada

yang pasif..

CV adalah badan usaha yang tidak berbadan hokum dan umumnya

CV bagi usaha usaha kecil menengah atau sering disebut UKM, dan

perusahaan CV ini cocok juga usaha baru yang melanjutkan untuk

dikembangkan seperti perusahaan kami.

Dan badan usaha ini cocok bagi usaha kita karena termasuk usaha

kecil dan jumlah karyawannya sebanyak 18 orang saja, dan perusahaan ini

tidak memiliki peraturan tertentu namun walaupun sekecil-kecilnya

organisasi pasti memiliki norma atau aturan yang dibuat oleh pemilik agar

tujuan perusahaan tercapai.


Gambar diatas menunjukkan bahwa hubungan antara pimpinan,

manajer dan karyawan bersifat langsung melalui suatu garis wewenang.

Pimpinan dapat langsung memberikan arahan kepada para manajer,

kemudian para manajer juga dapat memberikan perintahnya secara

langsung kepada masing-masing karyawan. Hubungan antar manajer

merupakan hubungan kerja sama, begitupun dengan antar karyawan.

Pimpinan puncak bertanggung jawab atas perusahaan secara keseluruhan.

Manajer memiliki tanggung jawab atas tugas yang telah diberikan oleh

pimpinan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Begitupula dengan

masing-masing karyawan dalam perusahaan, memiliki tanggung jawab

atas tugas yang diberikan manajer sesuai bidangnya masing-masing.


Tahapan
Manajemen

PLANNING ‘SOBBEK’ terlebih dahulu merumuskan


beberapa tujuan usaha, dilanjutkan dengan
mengidentifikasikan apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan usaha, lalu menganalisis peluang serta
ancaman usaha. Setelah itu, menentukan prakiraan
(rencana) kegiatan organisasi dan penganggaran
(budgeting). Dan terakhir mengembangkan semua
perencanaan usaha yang telah disusun.

ORGANIZING Pimpinan (owner) ‘SOBBEK’ memberikan


beberapa kewajiban dan wewenang serta mengkoordinir para
sumber daya manusia yang ada, yaitu pemberian tugas dan
menentukan jabatan. Pimpinan juga berwenang dalam menerima
pertanggungjawaban dari masing-masing bagian, serta
mengambil keputusan dalam hal pemberian kompensasi berupa
gaji/upah dan upah lembur, agar tujuan usaha dapat tercapai
dengan efektif dan efisien.

ACTUATING Pimpinan ‘SOBBEK’ berperan untuk

mengarahkan (directing), mempengaruhi (influencing), dan


memotivasi (motivating) seluruh anggota perusahaan dalam
bentuk komunikasi. Sedangkan untuk para anggota perusahaan
hanya diharuskan bekerja sesuai dengan tugas yang dibebankan,
fungsi serta peran dan kompetensi masing-masing untuk
mencapai tujuan perusahaan.
CONTROLING Selain sebagai pengawas, pimpinan

‘SOBBEK’ juga melakukan pengendalian SDM yang berkewajiban


menentukan standar prestasi, mengukur prestasi yang telah
dicapai para anggota, dan membandingkan setiap poinnya, serta
melakukan perbaikan jika terdapat adanya penyimpangan, yang
bertujuan untuk mengukur apakah kegiatan perusahaan telah
sesuai rencana. Sedangkan untuk proses pengawasan sudah
ditentukan dengan Penentuan Standar ‘SOBBEK’ yaitu membuat
SOP baik untuk produk, maupun untuk karyawannya.

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Menurut William B. Werther dan Keith Davis, Perencanaan SDM


Sumber Daya Manusia

(Human Resource Planning) adalah perencanaan yang sistematis

untuk meramalkan kebutuhan pegawai (demand) dan


Perencanaan

ketersediaan (supply) pada masa yang akan datang, baik jumlah

maupun jenisnya sehingga departmen SDM dapat

merencanakan pelaksaan rekrutmen, seleksi, pelatihan, dan

aktifitas lain dengan baik.

Perencanaan SDM menjadi elemen organisasi yang sangat


penting untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dan
mengurangi pergantian karyawan. Perencanaan Sumber Daya
Manusia ini juga dapat membantu perusahaan untuk menemukan jumlah
orang yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan
tugas-tugas yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.
Perencanaan SDM yang akan kami terapkan adalah

Sumber Daya Manusia


perencanaan top-down, dimana rencana penentuan

kuantitas dan kualitas sumber daya manusia yang


Perencanaan

nantinya akan direkrut serta diseleksi telah disesuaikan

dengan rencana perusahaan secara keseluruhan, baik

jangka pendek, jangka menengah maupun jangka

panjang. Selain itu, keputusan atas perekrutan sumber

daya manusia telah didasarkan atas keputusan bersama.

Pada tahap awal perencanaan SDM ini, jumlah tenaga

kerja yang kami rencanakan adalah sebagai berikut :

1. Pemimpin (Owner) yang diperlukan satu orang.

Bagian Pemasaran yang diperlukan empat orang, terdiri dari

seorang manajer dan tiga orang karyawan.

Bagian Keuangan yang diperlukan lima orang, terdiri dari seorang

manajer dan empat orang karyawan.

Bagian Sumber Daya Manusia yang diperlukan empat orang, terdiri

seorang manajer dan tiga orang karyawan.

Bagian Produksi yang diperlukan lima orang, terdiri dari seorang

manajer dan empat orang karyawan.


Sumber Daya Manusia
Analisis Pekerjaan ( Job Analysis )

Job Analysis adalah sebuah proses untuk


Pengadaan

mengidentifikasikan dan menentukan secara rinci tugas

dan persyaratan pekerjaan tertentu serta kepentingan

yang berkaitan dengan tugas-tugas pada jabatan atau

pekerjaan tertentu. Analisis Jabatan ini merupakan salah

satu fungsi penting dalam Manajemen Sumber Daya

Manusia untuk menempatkan orang yang tepat pada

posisi yang tepat (right man at the right place). Analisis Jabatan harus

merumuskan semua jabatan baik sebagai tenaga pelaksana, non-manerial

mapun manajerial dalam suatu perusahaan sedangkan hasil dari Analisis

Jabatan atau Job Analysis ini adalah identifikasi jabatan, ringkasan tugas,

rincian tugas, spesifikasi jabatan (pendidikan, pelatihan atau kursus,

pengalaman kerja, masa kerja, psikologi yang meliputi bakat kerja,

temperamen kerja dan minat kerja), hasil kerja dan tanggung kerja.

NO. JABATAN JUMLAH PENDIDIKAN


1 Pimpinan 1 S1 Manajemen Bisnis
2 Bagian SDM
a. Manager 1 S1 Manajemen SDM
b. Staff 5 SMA/Sederajat
3 Bagian Pemasaran
a. Manager 1 S1 Manajemen
Pemasaran
b. Staff 3 SMA/Sederajat
4 Bagian Keuangan
a. Manager 1 S1 Manajemen
Keuangan
b. Staff 4 SMA/Sederajat
5 Bagian Produksi
a. Manager 1 S1 Manajemen Bisnis
b. Staff 4 SMA/Sederajat
TOTAL 21

Deskripsi Pekerjaan ( Job Description )

Dalam menjalankan kegiatan usaha ini, kami memperkerjakan 9

bagian tenaga kerja dengan deskripsi pekerjaan sebagai berikut:

1. Merancang strategi yang akan diterapkan dalam perusahaan.


Pimpinan

2. Bertanggung jawab dan turut mengawasi segala kegiatan dalam


perusahaan.
3. Mengawasi pelaksanaan fungsi manajemen dalam perusahaan.

1. Membuat sistem yang berhubungan dengan sumber daya


Manajer SDM

manusia seperti SOP, deskripsi pekerjaan, pelatihan, dan


pengembangan karyawan.
2. Menyusun, merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi
pengelolaan sumber daya yang dimiliki dan membina sumber
daya manusia dalam setiap divisi yang membutuhkan.

3. Melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar


Manajer SDM

peraturan dan kebijakan perusahaan.


4. Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa
berlakunya kontrak kerja.
Manajer Pemasaran
1. Melakukan kerjasama dengan klien serta mitra distribusi untuk
meningkatkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien.
2. Mengadakan pertemuan rutin dengan manajer lainnya untuk
berdiskusi tentang penyelesaian dan peninjauan program kerja
pemasaran.
3. Mempublikasikan dan mendistribusikan produk ke publik.
4. Mengkoordinasikan keperluan promosi dan meningkatkan
penjualan.
5. Menjaga level ketersediaan produk dengan penjualan.
6. Memastikan pencapaian target penjualan.
7. Membuat laporan penjualan perusahaan.
8. Melaporkan aktivitas penjualan perusahaan kepada pimpinan.

1. Merencanakan, mengatur, dan mengontrol perencanaan,


Manajer Keuangan

laporan serta pembiayaan perusahaan, arus kas , anggaran


perusahaan, pengembangan sistem dan prosedur keuangan
perusahaan, analisis keuangan, dan memaksimalkan nilai
perusahaan.
2. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan pembelanjaan
dan investasi.
Manajer Produksi

1. Membuat perencanaan produksi.


2. Mengawasi proses produksi agar kualitas, kuantitas dan waktu
yang diberikan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
3. Bertanggung jawab mengatur manajemen persediaan agar tidak
terjadi kekurangan atau kelebihan persediaan bahan baku,
bahan penolong maupun produk.

a)
Manajer Produksi

4. Bertanggung jawab mengatur peralatan produksi agar berfungsi


b)
sebagaimana mestinya dan beroperasi dengan baik.
c) 5. Membuat laporan secara berkala mengenai kegiatan dalam
bagiannya.
6. Memberikan inovasi dalam pengerjaan produksi dan memberikan
masukan mengenai produksi.
Karyawan SDM
(Staff HRD)

1. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajer SDM.


2. Mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia yang
adalah sebuah perusahaan.
3. Memberikan bantuan dan masukan dalam membuat sistem
sumber daya manusia yang efisien dan efektif.
4. Melakukan penilailan terhadap kinerja pegawai sehingga
nantinya juga bertindak dalam seleksi, promosi, demosi
pegawai yang dirasa perlu dilakukan.
5. Membuat kontrak kerja untuk pegawai termasuk
memperbaharuinya.
6. Membuat surat tugas dan administrasi bagi pegawai.
7. Mengurusi asuransi pegawai, seperti BPJS Ketenagakerjaan.
8. Membuat rekapitulasi absensi pegawai.
9. Membantu mengarsipkan dokumen perusahaan.

Karyawan
Pemasaran

1. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajer pemasaran.


2. Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat, melalui
produk SOBBEK (Sofa Ban Bekas).
3. Bertugas dalam menghasilkan pendapatan bagi perusahaan
dengan cara menjual produk SOBBEK.
4. Bertugas dalam menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan
masyarakat serta menjembatani antara perusahaan dengan
lingkungan eksternal.
5. Bertugas untuk menyerap informasi dan menyampaikan kepada
perusahaan tentang segala sesuatu yang bermanfaat untuk
meningkatkan kualitas dan penjualan produk SOBBEK.
6. Menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan
7. Mempertahankan pelanggan yang telah ada.
Karyawan
Keuangan

1. Melaksanakan tugas yang diberikan manajer keuangan.


2. Melakukan pengaturan keuangan perusahaan.
3. Melakukan penginputan semua transaksi keuangan ke dalam
program.
4. Melakukan transaksi keuangan perusahaan.
5. Melakukan pembayaran kepada supplier.
6. Melakukan penagihan kepada customer.
7. Membuat laporan harian mengenai aktivitas keuangaperusahaan.
8. Menyiapkan dokumen penagihan invoice/kuitansi tagihan beserta
kelengkapannya.
9. Melakukan rekonsiliasi dengan bagian lain dalam perusahaan.

Karyawan
Produksi

1. Melaksanakan tugas yang diberikan manajer produksi.


2. Melaksanakan kebijakan dan rencana produksi.
3. Melaksanakan produksi dan prosedur kualitas sesuai dengan
ketentuan perusahaan.
4. Mengatur dan mengontrol bahan baku proses produksi sehingga
menjadi bahan dengan ketentuan target yang telah ditentukan
perusahaan.
5. Memahami kerja dengan standar keamanan.
R
ekrutmen merupakan
Penarikan Sumber Daya
suatu cara mengambil Manusia ( Recruitment )
keputusan perencanaan

manajemen sumber daya manusia mengenai jumlah karyawan yang

dibutuhkan, kapan diperlukan, serta kriteria apa saja yang diperlukan dalam

suatu organisasi. Hasibuan (2008) menyatakan bahwa rekrutmen

merupakan usaha mencari dan mempengaruhi tenaga kerja, agar mau

melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam organisasi. Penarikan

(rekrutmen) karyawan merupakan suatu proses atau tindakan yang

dilakukan oleh organisasi untuk mendapatkan tambahan karyawan melalui

berbagai tahapan yang mencakup identifikasi dan efaluasi sumber-sumber

penarikan tenaga kerja, menentukan kebutuhan tenaga kerja, proses

seleksi, penempatan, dan orientasi tenaga kerja.

Pada tahap awal dalam proses penarikan pegawai (rekruitment),

Manager SDM (HRD) ‘SOBBEK’ membuka lowongan pekerjaan dengan

beberapa persyaratan yang telah ditetepkan sebelumnya. Setelah dirasa

jumlah pelamar telah mencukupi, maka dilanjutkan dengan proses seleksi

sesuai dengan bagian-bagian apa saja yang diperlukan. Kemudian

dilakukan proses interview terhadap para pelamar. Hasil dari seleksi dan

interview tersebut adalah karyawan baru yang terpilih, dan akan

ditempatkan pada bagian yang sesuai dengan keahliannya masing-masing.

Pelatihan Sumber Daya Menurut Rozalena dan Dewi


Manusia ( Training ) (2016 : 34) pelatihan adalah
serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman

keterampilan, keahlian, penambahan pengetahuan,serta perubahan sikap

seorang individu. Peningkatan akan kemampuan dan keahlian para SDM

tersebut berkaitan dengan jabatan atau fungsi yang menjadi tanggung

jawabnya saat ini.

Sasaran yang ingin dicapai dari adanya program pelatihan adalah

peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau fungsinya saat ini. Oleh

sebab itu, bentuk latihan atau training dimaksudkan untuk memperbaiki

penguasan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kinerja tertentu,

terinci dan rutin. Proses pelatihan difokuskan pada pelaksanaan pekerjaan

dan penerapan pemahaman serta pengetahuan sehingga hasil yang

diinginkan adalah penguasaan atau peningkatan keterampilan.

Sebelum mengadakan pelatihan, perusahaan kami melakukan

analisis mengenai kebutuhan organisasi. Kebutuhan organisasi ini berkaitan

dengan strategi perusahaan dan lingkungan perusahaan pada saat ini

maupun di masa depan untuk mencapai tujuan. Karena dengan adanya

lingkungan yang terus berubah seperti persaingan yang semakin ketat di

era globalisasi, perubahan teknologi dan keanekaragaman pegawai, maka

perusahaan memerlukan karyawan yang kompeten.

Kemudian kami juga melakukan analisis mengenai kebutuhan tugas

yang meliputi analisis tugas-tugas yang harus dikerjakan dalam setiap

jabatan, hal yang dapat dipelajari dari perilaku peran tersebut, dan

informasi analisis jabatan yaitu uraian tugas, persyaratan tugas dan standar
unjuk kerja yang terhimpun dalam informasi sumber daya manusia

organisasi.

Selain menganalisis kebutuhan tugas dan organisasi, kami juga

menganalisis kebutuhan karyawan itu sendiri, apakah ada karyawan yang

kurang dalam kesiapan tugas-tugas atau kurangnya kemampuan,

keterampilan dan pengetahuan yang dapat diketahui dari penilaian kinerja.

Setelah melakukan berbagai analisis, perusahaan kami melakukan

dua metode pelatihan, yaitu on the job training atau pelatihan yang

dilakukan pada waktu jam kerja berlangsung dan off the job training atau

pelatihan yang dilakukan secara khusus diluar jam kerja.

Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima dapat

K berupa fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada


O seseorang atas hasil kerja yang diberikan pada perusahaan.
M
Kompensasi merupakan hal yang kompleks dan sulit, karena
P
E di dalamnya melibatkan dasar kelayakan, logika, rasional,

N dan dapat dipertanggungjawabkan serta menyangkut faktor


S emosional dari aspek tenaga kerja.
A
S Kompensasi diberikan dengan tujuan memberikan

I rangsangan dan motivasi kepada tenaga kerja untuk

meningkatkan prestasi kerja, serta efisiensi dan efektivitas produksi. Oleh

karena itu, bila kompensasi diberikan secara benar, para karyawan akan

lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaran-sasaran

organisasi.
Pemberian kompensasi yaitu gaji selalu kami berikan pada karyawan

secara rutin (per bulan), adapaun kompensasi seperti bonus akan diberikan

kepada setiap karyawan pada saat perusahaan mengalami peningkatan

penjualan produk pada waktu-waktu tertentu.

Berikut merupakan rincian gaji karyawan SOBBEK yang kami sajikan

dalam bentuk tabel.

NO. JABATAN JUMLAH GAJI/BULAN

1 Owner 1 orang Rp. 4.500.000

2 Bagian SDM

a. Manager 1 orang Rp. 3.500.000

b. Staff 5 orang Rp. 10.000.000

3 Bagian Pemasaran

a. Manager 1 orang Rp. 3.500.000

b. Staff 3 orang Rp. 6.000.000

4 Bagian Produksi

a. Manager 1 orang Rp. 3.500.000

b. Staff 4 orang Rp. 8.000.000

5 Bagian Keuangan

a. Manager 1 orang Rp. 3.500.000

b. Staff 4 orang Rp. 8.000.000

TOTAL 21 orang Rp. 50.500.000


Keselamatan dan Kesehatan Kerja

K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) merupakan program yang

perlu dilaksanakan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan

kesehatan tenaga kerja. Hanggraeni (2012:171) mendefinisikan kesehatan

dan keselamatan kerja adalah suatu sistem yang bertujuan melakukan

pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya kecelakaan yang

diakibatkan oleh aktivitas kerja dan juga pencegahan akan timbulnya

penyakit yang diakibatkan oleh hubungan kerja di dalam lingkungan kerja

para karyawan.

Menurut Mathis dan Jackson (2006), Keselamatan Kerja adalah

kegiatan yang menjamin terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar

dari gangguan fisik dan mental melalui pembinaan dan pelatihan,

pengarahan dan kontrol terhadap pelaksanaan tugas dari karyawan dan

pemberian bantuan sesuai dengan aturan yang berlaku, baik dari lembaga

pemerintah maupun perusahaan dimana mereka bekerja.

Keselamatan kerja adalah ilmu yang mempelajari tentang segala

analisis, evaluasi serta solusi yang dapat diambil dalam hal

mengoptimalkan keselamatan kerja bagi karyawan, orang lain, dan alat-

alat yang digunakannya. Kecelakaan kerja dimaksudkan sebagai


kecelakaan yang terjadi di tempat kerja, yang alami oleh karyawan dan atau

alat-alat kerja dalam suatu hubungan kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting untuk diperhatikan,

agar setiap karyawan dapat bekerja secara efektif dan efisien serta dapat

meningktakan produktivitas. Adapun sarana serta prasarana keselamatann

dan kesehatan kerja yang diberikan yaitu sebagai berikut :

1. Adanya ventilasi udara yang baik di tempat kerja, agar


adanya pertukaran oksigen yang baik.
2. Penataan tempat kerja yang baik, seperti penyusunan
alat-alat berbahaya di tempatkan pada tempat yang
aman.
3. Pemberian cahaya yang cukup agar karyawan dapat
bekerja dengan jelas.
4. Adanya APD (Alat Pelindung Diri) di tempat kerja.

5. Adanya buku petunjuk penggunaan alat dan atau


isyarat bahaya.
6. Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK
(Syarat-Syarat Lingkungan Kerja) antara lain tempat
kerja steril dari debu,kotoran, asap rokok, uap gas,
radiasi, getaran mesin dan peralatan, kebisingan,
tempat kerja aman dari arus listrik, lampu penerangan
cukup memadai, ventilasi dan sirkulasi udara seimbang,
adanya aturan kerja atau aturan keprilakuan.
Produk yang kami tawarkan adalah sebuah

Gambaran produk daur ulang yang dibuat khusus

Umum Pasar dengan bahan utama ban bekas dari mobil.

Dirancang sedemikian rupa dengan design

yang sangat modern, alasan kami menggunakan bahan ban bekas karena

kami ingin mengurangi limbah yang memiliki dampak yang sangat buruk

untuk lingkungan dan juga kesehatan. Keunikan yang dimiliki oleh

produk yang kami buat adalah design yang sangat unik, tidak biasa dan

mengedepankan inovasi di bidang furniture karena kami sadar akan

perkembangan zaman yang menuntut produsen untuk selalu berinovasi

dan juga dapat menjaga lingkungan. Produk kami di targetkan untuk

semua kalangan karena kami ingin semua orang dapat menghargai

lingkungan menggunakan produk-produk daur ulang sehingga

lingkungan tidak tercemar dan juga mempercantik furniture rumah

dengan kursi yang memiliki design yang unik dan juga ramah lingkungan.

Jangkauan dari produk kami berada di bandung dan sekitarnya untuk

pembelian secara offline dan kami juga menjual secara online yang

memudahkan masyarakat luar Bandung untuk membeli produk kami.

29
Permintaan dalam ekonomi adalah

Permintaan kombinasi harga dan jumlah suatu barang

Pasar yang ingin dibeli oleh konsumen pada

berbagai tingkat harga suatu periode

tertentu. Permintaan suatu barang sangat dipengaruhi oleh pendapatan

dan harga barang tersebut. Apabila harga

Penawaran barang naik sedang pendapatan tidak

Pasar berubah maka permintaan barang tersebut

akan turun. Sebaliknya, jika harga barang

turun, sedang pendapatan tidak berubah maka permintaan barang akan

mengalami kenaikan atau bertambah. Selain itu mulai di berlakukannya

gerakan anti sampah dan juga pedulibarang daur ulang oleh pemerintah

membuat masyarakat mulai peduli terhadap lingkungan dan pengelolaan

daur ulang dari barang bekas sehingga dengan latar belakang tersebut

kami memberanikan diri dengan membuat dan memperjual belikan produk

kami karena kami yakin akan inovasi dan juga kualitas yang kami berikan

Melalui pendekatan dan pengamatan ini, maka diperoleh kesimpulan jika

menjual produk furniture yang unik dari bahan barang bekas merupakan

sebuah peluang usaha yang bagus untuk membangun bisnis furniture yang

sesuai dengan selera masyarakat sekaligus variasi design dari produk

sendiri menjadi nilai tambah untuk masyarakat baik yang tinggal di kota

besar ataupun di daerah. Selain itu untuk mengetahui permintaan itu dari

total kebutuhan, jumlah konsumen serta target pasarnya.


Ada pendekatan permintaan dan ada pula pendekatan penawaran. Untuk

pendekatan penawaran ini berawal dari kemampuan yang dimiliki seorang

wirausaha dalam memproduksi suatu barang, memberikan pelayanan baik

itu jasa maupun produk dan aktivitas lainnya. Dari sinilah produsen akan

mulai mencari pasar yang dibutuhkan Disini produsen harus memahami

betul keinginan maupun tren yang sedang berlaku di

masyarakat.Penawaran adalah hubungan antara harga dan jumlah barang

yang ditawarkan. Secara lebih spesifik, penawaran menunjukkan seberapa

banyak produsen suatu barang mau dan mampu menawarkan per periode

pada berbagai kemungkinan tingkat harga, hal lain diasumsikan konstan.

Hukum penawaran menyatakan bahwa jumlah yang ditawarkan biasanya

secara langsung berhubungan dengan harganya, hal lain diasumsikan

konstan. Jadi semakin rendah harganya, jumlah yang ditawarkan semakin

sedikit dan sebaliknya semakin tinggi harganya, semakin tinggi juga jumlah

yang ditawarkan.

Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing

Dalam strategi pemasaran ada tiga


Strategi STP
(Segmentation, elemen yaitu segmentation, targeting dan
Targeting dan
positioning. Segmentasi adalah suatu
Positioning)
strategi yang digunakan untuk memahami

struktur pasar. Targeting adalah persoalan memilih, menyeleksi dan

menjangkau pasar dan positioning adalah suatu strategi untuk memasuki

jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak menjadi masalah dan


tidak dianggap penting selama barang-barang yang tersedia tidak banyak

dan persaingan belum menjadi sesuatu yang penting. Positioning baru

akan menjadi penting bilamana persaingan sudah sangat sengit

adalah proses membagi pasar menjadi


2. Segementasi kelompok-kelompok konsumen yang lebih

homogen, dimana tiap kelompok konsumen

dapat dipilih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan dengan

strategi bauran pemasarannya. Segmentasi dari produk yang kami buat

adalah maysarakat kota Bandung dari kalangan menengah sampai ke atas,

karena produk kami sangat mendukung untuk mengoptimalkan dan

memaksimalkan penjualan, karena produk kami mempunyai tingkat

kenyamanan yang bagus, dan tidak terlalu mengorek dompet terlalu

banyak, sehingga selain nyaman mudah di gunakan dan bisa di simpan

sebagai properti penghias di rumah, perusahaan atau dimanapun.

Dari produk yang kami buat adalah warga seluruh


1. Tageting
Bandung khususnya yang ada di daerah perkotaan,

dimana ini merupakan sebuah inovasi baru yang memadukan bahan –

bahan bekas menjadi bahan berkualitas dengan tingkat kreatifitas dan

harga yang pas di kantong, maka kami yakin untuk menargetkan pada

warga Bandung khususnya yang ada di kota Bandung.

Kami menempatkan usaha atau bisnis kami


3. Positioning
bertempatkan di Jalan Dago Pojok No. 76 Bandung,

sebagai pabrik atau tempat produksi, sedangkan untuk tempat yang kami
ambil untuk menjual produk terdapat di pasar baru yang tentunya menjadi

pusat perbelanjaan di kota Bandung yang selalu ramai pengunjung.

Bauran pemasaran merupakan satu


Bauran
Pemasaran perangkat yang terdiri dari produk, harga,

Produk promosi dan Tempat, yang didalamnya

akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu

ditujukan untuk mendapatkan respon yang diinginkan dari pasar

sasaran.

Produk yang kami jual adalah produk


1. Produk (Product)
perlengkapan rumah tangga berupa

kursi dengan bahan dasar ban mobil bekas yang sangat inovatif

untuk mengurangi limbah dari ban bekas itu sendiri selain untuk

perlengkapan rumah tangga juga dapat digunakan untuk menjadi

pelengkap di perusahaan terutama yang menjalankan bisnis kafe, ini

sangat direkomendasikan karena design yang unik pun menjadi

kelebihan dari produk kami. Selain itu, produk kami juga termasuk

menjadi produk yang jarang dibuat dan jarang ditemukan di

pasaran, sehingga ini menjadi suatu peluang yang tentunya kami

maksumalkan menjadi keuntungan, meskipun banyak pesaing yang

menjual berbagai macam kursi yang unik, namun kami sangat yakin

produk kami mampu bersaing dengan produk lainya dipasaran,

melihat saat ini kebanyakan masyarakat lebih melihat keunikan

produk yang ada, produk kami tentunya sangat unik dan nyaman

digunakan.
Harga merupakan sejumlah uang (ditambah
2. Harga (Price)
beberapa produk) yang dibutuhkan untuk

mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.

harga yang dibayar oleh pembeli sudah termasuk layanan yang

diberikan oleh penjual. Banyak perusahaan mengadakan pendekatan

terhadap penentuan harga berdasarkan tujuan yang hendak

dicapainya. Adapun tujuan tersebut dapat berupa meningkatkan

penjualan, mempertahankan market share, mempertahankan

stabilitas harga, mencapai laba maksimum dan sebagainya. Dari segi

harga kami mematok harga sebesar Rp. 400.000 untuk 1 unit kursi,

kami menetapkan harga ini dengan melihat banyak pertimbangan,

selain dari bahan - bahan pembuatan produk, kami menyesuaikan

dengan pasaran, dan kami yakin harga yang kami tawarkan

sebanding dengan produk dan pelayanan yang kami berikan.

Lokasi sangat menentukan kesuksesan


3. Tempat (Place )
perusahaan, karena lokasi erat kaitannya

dengan pasar potensial sebuah perusahaan. Disamping itu, lokasi

juga berpengaruh terhadap dimensi-dimensi strategi seperti

flexibility, competitive, positioning, dan focus. Fleksibelitas suatu

lokasi merupakan ukuran sejauh mana suatu perusahaan dapat

bereaksi terhadap perubahan situasi ekonomi. Keputusan pemilihan

lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap aspek-

aspek yang sifatnya kapital intensif, maka perusahaan benar-benar

harus mempertimbangkan dan menyeleksi lokasi yang responsif


terhadap situasi ekonomi, demografi, budaya, dan persaingan di

masa mendatang. Kami memilih untuk membuka toko di daerah

Bandung dengan memulai membuka toko di pasar baru. selain kami

membuka toko offline, kami juga memanfaatkan dan tidak menyia-

nyiakan teknologi pada saat ini, kami membuka toko online di

beberapa marketplace seperti Shoppe, Tokopedia, dan Lazada dan

juga di beberapa sosial media seperti Instagram dan juga Facebook

alasannya selain lebih murah dari segi penyewaan tempat,

penggunaan marketplace dan juga sosial media pun membuat

produk lebih dikenal diluar Bandung.

Promosi adalah suatu bentuk


4. Promosi (Promotion)
komunikasi pemasaran yang

merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk, dan/atau meningatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Terdapat

beberapa promosi yang bisa di lakukan oleh sebuah perusahaan Promosi

yang dilakukan oleh perusahaan kami antara lain adalah :

Advertising (iklan)

Media Cetak : Brosur

Media sosial : Instagram , Facebook, Marketplace

(Shopee,Lazada,Tokopedia)
Sales Promotion

Melakukan promosi apabila ada event besar ataupun event-

event yang lain yang di anggap memiliki potensial yang tinggi

Personal Selling

Melakukan penjulan secara langsung dengan menawarkan

kepada teman teman, keluarga ,dan orang-orang sekitar kota

Bandung baik secara online maupun offline.

Saluran distribusi pada umumnya adalah jaringan


Saluran dari organisasi dan fungsinya menghubungkan
Distribusi
produsen kepada konsumen akhir. Kami

menentukan saluran distribusi yang akan dijalankan sebagai berikut :

Produsen Distributor Konsumen

Kami menentukan jalur distribusi diatas agar produk cepat sampai ke

konsumen dan menghindari kerusakan produk sehingga harus di retur,

kami yakin jalur distribusi yang kami tentukan dapat menjadi peluang yang

menjadikan keuntungan untuk penjualan kami, selain itu juga kami

langsung menjual produk ke konsumen dengan menjualnya langsung di

toko kami agar konsumen bisa langsung melihat dan mencoba.


Aset usaha yang harus dibeli sebagai beikut :

Mesin dan Peralatan

NAMA HARGA/UNIT TOTAL BIAYA


NO KUANTITAS SATUAN
BARANG (RP) (RP)

1 Palu 10 Unit Rp. 30.000 Rp. 300.000

2 Gergaji 10 Unit Rp. 25.000 Rp. 250.000

3 Bor 10 Unit Rp. 100.000 Rp. 1.000.000

4 Gunting 10 Unit Rp. 5.000 Rp. 50.000

5 Laptop 10 Unit Rp. 3.000.000 Rp. 30.000.000


Sewa
6 1 Tahun Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000
Gedung

JUMLAH Rp51.600.000

Bahan Baku dan Bahan Penolong

NAMA HARGA/UNIT TOTAL BIAYA


NO KUANTITAS SATUAN
BARANG (RP) (RP)
Ban Mobil
1 1000 Unit Rp. 20.000 Rp. 20.000.000
Bekas
2 Lem Fox 500 Unit Rp. 5.000 Rp. 2.500.000

3 RingPlat 1000 Unit Rp. 1.000 Rp. 1.000.000

4 Star Baud 1000 Unit Rp. 3.000 Rp. 3.000.000


Star Mur
5 1000 Unit Rp. 3.500 Rp. 3.500.000
Baud
6 Star Ring Plat 1000 Unit Rp. 2.000 Rp. 2.000.000

7 Roda Karet 1000 Unit Rp. 10.000 Rp. 10.000.000

8 Kain 1000 Meter Rp. 9.000 Rp. 9.000.000

37
9 Tali Paracord 1500 Meter Rp. 15.000 Rp. 22.500.000

JUMLAH Rp. 73.500.000

Biaya Umum

No Jenis Biaya Kuantitas Satuan

1 Biaya Promosi - -

Biaya Gaji
2 16 orang
Karyawan

3 Biaya Transportasi 10 liter

Biaya Air dan


4 - -
Listrik

Perencanaan yang perlu

OPERASIONAL dilakukan untuk keberlangsungan

usaha (output), terutama pada

usaha sofa ini adalah :

Produk yang kami jual berupa sofa yang cocok

Dimensi dipakai untuk memperindah ruangan dan juga


Produk
untuk melengkapi fasilitas di tempat umum

seperti kafe atau di rumah pribadi. Sofa yang

dibuat memanfaatkan barang bekas yang ramah lingkungan yaitu

ban mobil, dengan memanfaatkan ban mobil kami dapat

menuangkan ide kreativitas yang menghasilkan nilai pada suatu

barang-barang bekas. Konsep dari sofa ini adalah comfortable,

simple and modern.


1. Pemanfaatan barang bekas

Kegunaan 2. Estetika didalam ruangan

Produk 3. Pengoptimalan ruangan minimalis

4. Dapat memperindah ruangan

Pembelian Bahan Baku

Proses Bahan baku utama yaitu ban mobil bekas didapat di


Operasional
kawasan Dago, Bandung. Dikarenakan adanya batasan
Perusahaan
frekuensi dan spesifikasi kelayakan proses vulkanisir

pada ban, sehingga ban yang tidak layak divulkanisir

akan menjadi limbah dan dapat dipastikan ban tersebut

tidak terpakai lagi.

Proses
Produksi

a. Bersihkan ban bekas terlebih dahulu dengan air dan


jemur sampai kering.
b. Melakukan pengukuran untuk memotong papan sesuai
dengan diameter lingkaran pada ban bekas. Siapkan dua
papan dengan ukuran yang sama. Setelah itu, papan
dipotong dengan bentuk lingkaran dengan
menggunakan gergaji.
c. Setelah papan berbentuk lingkaran, siapkan satu buah
papan lingkaran untuk dilubangi dengan bor untuk
memasang baut.
d. Setelah itu, pasangkan roda troli pada papan dengan
menggunakan baut yang dimasukkan pada lubang yang
telah dibuat sebelumnya.
e. Jika ban bekas sudah bersih dan kering, tempelkan tali paracord
pada ban dengan menggunakan lem fox. Lakukan hal ini dengan
perlahan agar tali terpasang dengan rapi.
f. Lalu, keringkan agar tali paracord menempel dengan kuat.
g. Siapkan satu papan yang telah disiapkan sebelumnya untuk
bagian atas ban yang nantinya akan menjadi dudukan sofa.
h. Kemudian letakkan dengan rapih busa bekas diatas papan
lingkaran dan bungkus dengan kuat menggunakan kain. Rekatkan
kain pada papan dengan menggunakan hekter besar.
i. Setelah bagian bawah dan atas sofa sudah selesai, rangkaikan
bersama ban yang telah ditempel dengan tali paracord dengan
menggunakan baut.

Tata
Letak
Keterangan
1 : Lobby Perusahaan
2 : Ruang Pimpinan
3 : Ruang Kerja
Karyawan
4 : Ruang Manajer SDM
5 : Ruang Manajer
Pemasaran
6 : Ruang Manajer
Produksi
7 : Ruang Manajer
Keuangan
8 : Ruang Produksi
9 : Ruang Peralatan dan
Bahan Produksi
10 : Toilet
Dana yang DIbutuhkan

Capital Expenses : dihitung dari biaya operasional

Dana yang dibutuhkan sebagai operational expenses adalah sebesar

Rp. 73.500.000. Target produksi kursi adalah sejumlah 1000 unit.

Perhitungan biaya operasionalnya sebagai berikut :

NAMA HARGA/UNIT TOTAL BIAYA


NO KUANTITAS SATUAN
BARANG (RP) (RP)

Ban Mobil
1 1000 Unit Rp. 20.000 Rp. 20.000.000
Bekas

2 Lem Fox 500 Unit Rp. 5.000 Rp. 2.500.000

3 RingPlat 1000 Unit Rp. 1.000 Rp. 1.000.000

4 Star Baud 1000 Unit Rp. 3.000 Rp. 3.000.000

Star Mur
5 1000 Unit Rp. 3.500 Rp. 3.500.000
Baud

6 Star Ring Plat 1000 Unit Rp. 2.000 Rp. 2.000.000

7 Roda Karet 1000 Unit Rp. 10.000 Rp. 10.000.000

8 Kain 1000 Meter Rp. 9.000 Rp. 9.000.000

9 Tali Paracord 1500 Meter Rp. 15.000 Rp. 22.500.000

JUMLAH Rp. 73.500.000

41
Capital Expenses : dihitung dari asset usaha yang harus dibeli

Dana yang dibutuhkan sebagai capital expenses sebesar Rp

51.600.000.

NAMA HARGA/UNIT TOTAL BIAYA


NO KUANTITAS SATUAN
BARANG (RP) (RP)

1 Palu 10 Unit Rp. 30.000 Rp. 300.000

2 Gergaji 10 Unit Rp. 25.000 Rp. 250.000

3 Bor 10 Unit Rp. 100.000 Rp. 1.000.000

4 Gunting 10 Unit Rp. 5.000 Rp. 50.000

5 Laptop 10 Unit Rp. 3.000.000 Rp. 30.000.000


Sewa
6 1 Tahun Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000
Gedung

JUMLAH Rp51.600.000

Total Expenses

Total keseluruhan dana yang dibutuhkan pada produksi awal.

= Capital Expenses + Operational Expenses = Total Expenses


= Rp 51.600.000 + Rp 73.500.000 = Rp 125.100.000

Harga Jual Produk

Biaya yang dikeluarkan dari rincian diatas, maka diputuskan harga

sofa adalah Rp 400.000 per unit,

Jenis Perizinan

Berikut jenis-jenis perizinan yang dimiliki oleh usaha ini.


JENIS PERIZINAN BIAYA

Surat Izin Usaha Rp 1.000.000

Akte Pendirian Usaha Rp 500.000

JUMLAH Rp 1.500.000

P
endanaan adalah suatu indikator penting

Struktur dalam mendeteksi apakah suatu bisnis

Pembiayaan dapat dijalankan atau tidak. Terdapat

berbagai lembaga keuangan maupun non

keuangan yang telah bersedia untuk mendanai suatu aktivitas bisnis, tentu

saja dengan persyaratan tertentu. Sumber dana dari lembaga-lembaga itu

sering disebut sebagai modal asing (modal pinjaman). Sumber dana dari

modal asing adalah: sumber dana yang didapatkan dari luar perusahaan

(kreditur) yang tidak ikut memiliki perusahaan tersebut seperti Bank,

Perusahaan Leasing, dan Lain Sebagainya. Sumber dana dari modal asing

biasanya berwujud hutang, baik hutang jangka panjang, maupun hutang

jangka pendek. Sumber dana itu sendiri dapat juga berasal dari pihak

internal perusahaan yang akan melakukan aktivitas bisnis. Sumber dana ini

disebut juga sebagai sumber dana modal sendiri. Modal yang digunakan

berasal dari 2 (dua) sumber pendanaan, yaitu Hutang dagang dan modal

sendiri. Modal yang diperlukan adalah sebesar Rp 135.000.000.


NERACA
SOBBEK
AKTIVA PASIVA
ASET KEWAJIBAN

Kas Rp 10.400.000 Hutang Rp 35.500.000


Bank
Perlengkapan Rp 73.500.000
Sewa Gedung
dibayar Rp 20.000.000 MODAL
dimuka
Modal
Peralatan Rp 31.600.000 Rp 100.000.000
Sendiri

Rp 135.500.000 Rp 135.500.000

Hutang Bank sebesar Rp. 35.500.000,00 diperoleh melalui pinjaman

jangka pendek dari Bank yang dicicil selama 1 tahun (12 kali) dengan cicilan

per bulan sebesar Rp. 2.917.000. Sedangkan untuk modal sendiri, modal

yang digunakan merupakan harta sendiri pendiri perusahaan sebesar Rp.

100.000.000,00. Modal yang dimiliki sebesar Rp. 135.000.000,00 akan

dipakai untuk pembelian aset dan produksi awal yang sudah dikalkulasikan

sebesar Rp. 135.500.000 maka :

Modal yang dimiliki – Total Expenses = Dana Cadangan

Rp 135.500.000 - Rp 125.100.000= Rp 10.400.000

Target Penjualan

1.000 unit Sofa x Rp. 400.000,00 = Rp. 400.000.000


Dari penjualan bulan pertama diperoleh penghasilan

sebesar Rp. 400.000.000 dan penghasilan berikut akan

digunakan untuk produksi penjualan bulan berikutnya

dan beberapa aspek lainnya :

LAPORAN LABA RUGI


SOBBEK

PENDAPATAN
Penjualan Rp 400.000.000
Retur dan Potongan Penjualan (Rp 5.000.000)
Penjualan Bersih Rp 395.000.000
HPP (Rp 125.500.000)
Laba Kotor Rp 269.500.000
BEBAN
Beban Penjualan :
Beban Gaji Staf Pemasaran Rp 9.500.000
Beban Iklan Rp 9.500.000
Beban Angkut Penjualan Rp 10.000.000

(Rp 29.000.000)

Beban Administrasi
Beban Gaji Staf Keuangan Rp 11.500.000
Beban Gaji Staf MSDM Rp 15.500.000
Beban Gaji Staf Produksi Rp 11.500.000
Beban Peny. Gedung Rp 2.500.000
Beban lain-lain Rp 6.500.000
(Rp 45.500.000)
Laba Sebelum Pajak Rp 193.00.000
Pajak (10% EBIT) (Rp 19.300.000)
Laba Setelah Pajak Rp 173.700.000
Payback Periode

Payback Period menurut Dian Wijayanto (2012) adalah periode yang

diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi ( initial cash

investment). Dan Payback Period pun dapat diartikan sebagai jangka waktu

kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang

diperoleh dari suatu proyek yang telah direncanakan. Payback Period

diperlukan untuk dapat menutupi kembali pengeluaran investasi dengan

menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flow)

PP = Outlays x 1 Tahun
Proceeds
= 135.500.000 x 1 Tahun
173.700.000
= 9 bulan 3 hari
Maka tingkat pengembalian investasi dari usaha ini selama 9 bulan 3 hari.

NPV merupakan selisih antara


Net Present Value
(NPV) pengeluaran dan pemasukan yang

telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital

sebagai diskon factor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang

diperkirakan pada masa yang akandatang yang didiskontokan pada saat ini.

Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi,

biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari


proyek yang direncanakan. Jadi perhitungan NPV mengandalkan pada

teknik arus kas yang didiskontokan (Rachadian, 2013).

TAHUN PROCEEDS TINGKAT BUNGA 1% PRESENT VALUE PROCEED

1 Rp 400.000.000 0,909 Rp 363.600.000

2 Rp 400.000.000 0,826 Rp 330.400.000

3 Rp 400.000.000 0,751 Rp 300.400.000

4 Rp 400.000.000 0,683 Rp 273.200.000

5 Rp 400.000.000 0,621 Rp 248.400.000

Total Present Value Proceeds Rp 1.516.000.000

Total Present Value Outlays Rp 135.500.000

Net Present Value Rp 1.380.500.000

Metode Profitability Index (PI) atau sering

Profitability disebut dengan Desirability Index (DI)


Index (PI) merupakan metode yang menghitung

perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang

akan datang (proceeds) dengan nilai sekarang investasi (outlays).Rumus

yang digunakan untuk menghitung Profitability Index (PI) adalah sebagai

berikut.

Nilai Aliran Kas Masuk


PI =
Nilai Investasi

Apabila proceeds suatu investasi tidak sama besarnya dari tahun ke

tahun maka, seperti halnya dalam NPV untuk menghitung dengan metode

Profitability Index (PI), harus menghitung Present Value dari proceeds


setiap tahunnya terlebih dahulu untuk dijumlahkan sehingga diperoleh

jumlah Present Value dari keseluruhan proceeds yang diharapkan dari

investasi.Kriteria kelayakan penerimaan investasi menggunakan metode

Profitability Index (PI) adalah suatu investasi yang diusulkan dinyatakan

layak jika Profitability Index (PI) lebih besar dari satu. Sebaliknya, jika

Profitability Index (PI) suatu investasi lebih kecil dari satu maka investasi

terebut dinyatakan tidak layak. Apabila terdapat beberapa alternatif

investasi maka alternatif investasi terbaik ditentukan dengan cara memilih

alternatif investasi yang mempunyai Profitability Index (PI) yang paling

besar.

Nilai Aliran Kas Masuk


PI = Nilai Investasi
Rp 1.380.500.000
PI = Rp 135.500.000

= 10,18
Karena nilai Profitability Index (PI) menunjukan pada angka 10,18 dan

lebih besar dari 1 (satuan) 10,18>1, artinya maka investasi dapat diterima

layak.

Internal Rate of Return (IRR) adalah metode


Internal Rate of
yang menghitung tingkat bunga yang
Return (IRR)
menyamakan nilai sekarang investasi

dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang

akan datang (Rachadian, 2013).

𝑁𝑃𝑉 𝐼𝑟
IRR = Ir + 𝑁𝑃𝑉 𝐼𝑟−𝑁𝑃𝑉 𝐼𝑡 𝑥 (𝐼𝑡 − 𝐼𝑟)
Rp 1.380.500.000
= 10 % + Rp 1.380.500.000−Rp 1.214.500.000 𝑥 (15% − 10%)
Rp 1.380.500.000
= 10 % + 𝑥5%
𝑅𝑝166.000.000

= 10 % + 8,3 x 5 %
= 41,5 %

Analisis Biaya dan Manfaat

NO KEGIATAN WAKTU HARGA UNIT JUMLAH

A MANFAAT
1 Cost Of Capital 12 Rp 35.500.000 5% Rp 37.275.000
2 Opportunity Cost 12 Rp 100.000.000 - Rp 100.000.000
3 Start Up Cost 12 Rp 24.500.000 - Rp 24.500.000
JUMLAH Rp 161.775.000
B BIAYA
1 Gaji Analis 1 Rp 3.000.000 - Rp 3.000.000
Biaya Pengumpulan
2 3
data Rp 500.000 - Rp 500.000
3 Biaya Transportasi 3 Rp 1.000.000 - Rp 1.000.000
Biaya Pengolahan
4 1
data Rp 200.000 - Rp 200.000
Biaya Presentasi
5 1
hasil Studi Kelayakan Rp 300.000 - Rp 300.000
JUMLAH Rp 5.000.000
C ANALISIS B/C 32,355

Analisisnya dengan menggunakan biaya sebesar 1 satuan diperoleh

kemanfaatan sebesar 32,355 yang artinya lebih besar dari 1, maka

pembuatan studi kelayakan ini dinilai LAYAK.


Hasil analisis, usaha tersebut dinyatakan layak dan berarti usaha

tersebut dapat dilanjutkan dan beban yang harus ditanggung investor

bertambah sebesar Rp. 5.000.000. Proyek berhasil, maka tidak ada

tambahan bagi perusahaan dalam pembuatan studi kelayakan.

ASPEK HUKUM

Untuk memenuhi aspek legalitas usaha, unit usaha tersebut masih

tergolong usaha kecil sampai menengah. Maka dari itu mengenai izin kami

mengambil izin dari kelurahan, kecamatan hingga instansi terkait untuk

memenuhi kesan legal dalam usaha yang kami jalankan. Penetuan layak

atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari kelayakan legalitas. Ukuran

kelayakan tiap proyek berbeda-beda berdasarkan jenis usahanya, namun

mengacu pada aspek-aspek yang sama. Untuk melakukan penilaian

terhadap aspek-aspek ini, maka perlu memiliki surat – surat izin. Kelayakan

legalitas adalah kelayakan akan surat izin perusahaan sebagai berikut :

1. Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Nomor : 790.


321 / 2019
2. Surat Izin Gangguan. Nomor :
902/DP/T/650/IV/2019
3. Surat Izin Usaha Industri. Nomor :
930/DP/U/11/V/2019
4. Nomor Pokok Wajib Pajak. 07.275.85. 1-541.000
5. Surat Ijin Usaha Perdangan (SIUP) Menengah.
Nomor: 310/DP/M/61/V/2019

50
Berdasarkan dokumen-dokumen legalitas yang dimiliki oleh Sobbek,

maka keresmian Sobbek dapat dikatakan LAYAK “Go Public” karena telah

memiliki surat ijin pokok yang diperlukan untuk mendirikan usaha dagang.

ASPEK SOSIAL DAN


EKONOMI
Dengan berdirinya kegiatan usaha ini diharapkan aspek sosial dan

ekonomi yang bisa ditimbulkan yaitu:

1. Tersedianya lokasi sebagai tempat untuk


mengembangkan kreativitas.
2. Membuka kesempatan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar.
3. Mengurangi tingkat pengangguran.

ASPEK KOMERSIAL

Usaha yang kami gerakkan memiliki nilai lebih


tersendiri. Yang membuat produk kami unggul adalah :

1. Penggunaan ban bekas dimana masih banyak orang


yang tidak dapat melakukan Reduce, Reuse, Recycle
dari limbah tersebut.
2. Desain yang menarik, desain yang ditawarkan pun
menarik dan memiliki fungsi lebih dengan
penambahan roda pada kursi SOBBEK.

51
KEKUATAN (STRENGTH)

1. Produk yang ramah lingkungan


karena bahan bakunya terbuat dari
Ban mobil yang sudah tidak terpakai KELEMAHAN
2. Produk yang di buat kreatif dan (WEAKNESS)
inovatif, membuat kursi dengan
memanfaatkan ban mobil bekas 1. Kualitas bahan baku

untuk membuat kursi yang kurang baik

3. Bahan baku yang digunakan mudah 2. Proses pembuatan

untuk didapatkan banyak membuang


waktu
3. Bahan baku yang di
gunakan terbilang
PELUANG cukup mahal
(OPPORTUNITIES)

1. Memiliki sedikit pesaing ANCAMAN


2. Dapat menciptakan (THREATS )
sebuah lapangan
1. Adanya Plagiatrisme
pekerjaan
2. Harga bahan baku dapat
3. Peluang memasuki pasar
merubah
nasional maupun
3. Kurangnya pengrajin yang
internasional
terampil

52
IFAS, EFAS, dan SFAS

Analisis matriks Internal Factors Analysis Strategy (IFAS) dan External

Factors Analysis Strategy (EFAS) dilakukan untuk pemetaan kondisi

pengelolaan dari segi internal dan eksternal baik menyangkut dimensi

ekologi, biologi, ekonomi, sosial dan teknologi. Analisis matriks IFAS dan

EFAS menghasilkan skor yang menunjukkan seberapa besar kontribusi atau

pengaruh setiap factor. yang dikategorikan kedalam kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman, dimana masing-masing kategori dipilah

berdasarkan dimensi ekologi, biologi, ekonomi, sosial dan teknologi.

Pengembangan matriks IFAS dan EFAS (Rangkuti, 2008) adalah sebagai

berikut :

1. Pengembangan matriks IFAS, yaitu kegiatan menentukan faktor-

faktor strategis internal, memuat tentang kekuatan dan kelemahan

lengkap dengan hasil analisis bobot, rating dan skornya;

2. Pengembangan matriks EFAS, yaitu kegiatan menentukan peluang

dan ancaman lengkap dengan hasil analisis bobot, rating dan skornya

(matriks EFAS);

Dari tabel IFAS dan EFAS dipilih fakor-faktor yang memiliki skor yang

tinggi untuk kekuatan dan peluang, dan dipilih faktor-faktor yang memiliki

skor yang rendah untuk kelemahan dan ancaman. Setelah dipilih

dituangkan dalam matrik SFAS (Strategic Factor Analysis Summary) yang


merupakan matrik ringkasan/rangkuman dari kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman dengan tujuan untuk lebih memudahkan

memformulasikan strategi. Matriks SFAS memberikan kepada para

pengambil keputusan suatu rangkuman dari kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman untuk memu-dahkan memformulasikan strategi (Wheelen,

Hunger, 2002 diacu dalam Radarwati, 2003).

Internal Factor Analysis Factors (IFAS)

No Faktor Strategi Bobot Peringkat Skor Keterangan


Eksternal Bobot
Kekuatan (S)
1 Produk yang 0,25 4 1,0 Bahan baku
ramah ramah
lingkungan lingkungan
2 Produk yang di 0,20 3 0,60 Ban mobil
buat kreatif dan bekas dapat
inovatif berubah
menjadi kursi
3 Bahan baku 0,10 2 0,20 Bahan ban
yang digunakan bekas mudah
mudah untuk di untuk
dapatkan ditemukan dan
dikelola kembali
Kelemahan (W)
1 Kualitas bahan 0,20 4 0,80 Ban bekas yang
baku yang sudah rusak
kurang baik
2 Proses 0,15 3 0,45 Proses
pembuatan pembuatan
banyak yang diperlukan
membuang adanya
waktu ketelitian
3 Bahan baku 0,10 2 0,20 Ban bekas
yang mahal dapat dikatakan
mahal
Total 1,00 3,25

54
External Factor Analysis Factors (EFAS)

No Faktor Bobot Peringkat Skor Keterangan


Strategi Bobot
Eksternal
Peluang (O)
1 Memiliki 0,10 2 0,20 Hanya sedikit
sedikit pesaing
pesaing
2 Dapat 0,30 4 1,20 Menciptakan
menciptakan usaha yang
sebuah baru
lapangan
pekerjaan
3 Peluang 0,20 3 0,60 Memperluasan
memasuki pasar hingga
pasar nasional keluar negara
maupun
internasional
Ancaman (T)
1 Adanya 0,15 4 0,60 Mudah untuk
Plagiarisme ditiru
2 Harga bahan 0,15 4 0,60 Bahan baku
baku dapat yang dapat
merubah berubah-ubah
3 Kurangnya 0,10 3 0,30 Pengrajin yang
pengrajin tidak terampil
yang terampil

Total 1,00 3,50

55
Strategy Factor Analysis Factors
(SFAS)

Faktor Strategi Skor


No Bobot Rating Keterangan
kunci bobot
1 Produk yang 0,30 4 1.20 Produk ini
ramah salah satu
lingkungan (S) roduk yang
ramah
lingkungan
2 Bahan baku 0,25 3 0,75 Bahan baku
yang terbilang bisa berubah-
mahal (W) ubah,
terutama
bahan baku
yang memiliki
kualitas baik.
3 Dapat 0,15 2 0,30 Karena
menciptakan menciptakan
lapangan ide dan
pekerjaan (O) inovasi baru
untuk
menciptakan
usaha baru
4 Harga bahan 0,30 4 0,12 Harga bahan
aku yang dapat baku yang
berubah (T) cepat
berubah-ubah
TOTAL 3,45

56
GE Matriks
(Strategi Umum)

Kekuatan = 1,80 Peluang =2


Kelemahan = 1,45 Ancaman = 1,5

Kekuatan−Kelemahan
1. Koordinat analisis internal =
2
1,80−1,45
= 2
= 0,175

Peluang−Ancaman
2. Koordinat analisis eksternal =
2
2−1,50
= 2
= 0,25

57
Kuadran I (positif;positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan

berpeluang. Sangat dimungkinkan untuk terus melakukan

ekspansi dan memperbesar pertumbuhan secara

maksimal.

Kesimpulan Arah Perusahaan

Arah perusahaan SOBBEK berada pada kuadran I, dimana

perusahaan melakukan ofensif (melakukan penyerangan)

dengan melakukan ekspansi serta memperbesar

pertumbuhan perusahaan secara maksimal.

Cara Perusahaan

Cara perusahaan sobbek untuk melakukan ofensif adalah

dengan menambahkan jenis-jenis furniture lainnya /

diversifikasi dengan melakukan pemanfaatan barang-

barang bekas sebagai bahan baku produk perusahaan

SOBBEK.
MATRIKS TOWS

Faktor-faktor Internal Strength (S): Weakness (W):


(IFAS)
 Produk yang ramah  Kualitas bahan
lingkungan karena bahan baku yang
bakunya terbuat dari Ban kurang baik
mobil yang sudah tidak  Proses
terpakai pembuatan
 Produk yang di buat kreatif banyak
dan inovatif, membuat kursi membuang
dengan memanfaatkan ban waktu
mobil bekas untuk  Bahan baku yang
membuat kursi di gunakan
Faktor-faktor Eksternal  Bahan baku yang digunakan terbilang cukup
(EFAS) mudah untuk di dapatkan mahal

Opportunity (O): Strategi SO Strategi WO

 Memiliki sedikit  Pemanfaatan barang bekas  Menambah


pesaing berupa ban mobil bekas jumlah karyawan
 Dapat menciptakan menjadikan produk yang bila pesanan
sebuah lapangan unik juga menarik dan sudah mulai
pekerjaan belum terlalu banyak melonjak, agar
 Peluang memasuki pesaing dalam bidang yang pelanggan tidak
pasar nasional sama. menunggu
maupun  Memasarkan produk secara barang terlalu
internasional online maupun offline. lama.
 Memperluas
pasar
 Memanfaatkan
bahan baku dan
memilahnya
sebaik mungkin.

59
Threats (T): Strategi ST Strategi WT

 Adanya Plagiarisme  Mencari pegawai yang giat  Memilah bahan


 Harga bahan baku bekerja, dan mau bekerja baku yang baik
dapat merubah keras. untuk kualitas
 Kurangnya pengrajin  Meningkatkan kualitas dan produk yang baik.
yang terampil inovasi agar pasar tidak  Mengecek secara
mudah meniru barang yang berkala harga
di jual. bahan baku, agar
perusahaan tidak
rugi.

RENCANA OPERASIONAL
Jangka Jangka Jangka Level
Strategi
Pendek Menengah Panjang Fungsional
Meningkatkan kualitas dan
Bagian
inovasi agar pasar tidak mudah 
Produksi
meniru barang yang di jual.
Menambah jumlah karyawan bila
pesanan sudah mulai melonjak, Bagian

agar pelanggan tidak menunggu SDM
barang terlalu lama.
Memasarkan produk secara Bagian

online maupun offline. Pemasaran
Memanfaatkan bahan baku dan Bagian

memilahnya sebaik mungkin. Produksi
Bagian
Memperluas pasar 
Pemasaran
Mencari pegawai yang giat Bagian

bekerja, dan mau bekerja keras. SDM
Mengoptimalkan jumlah produk
Bagian
yang diproduksi guna 
Keuangan
meminimalisir kerugian
Meningkatkan promosi Bagian

penjualan Pemasaran
Menstabilkan Efisiensi Keuangan Bagian

perusahaan Keuangan
Bagian
Pelathihan pegawai 
SDM

60
KESIMPULAN
1. Bisnis SOBBEK layak dijalankan, karena setelah dianalisis dari berbagai
aspek hasilnya adalah layak, maka dari itu agar bisnis ini berjalan lancar
semua aspek didalam perusahaan harus dijalankan dengan baik sesuai
dengan kebijakan atau prosedur.
2. Dalam memasuki pasar yang sudah terlebih dahulu dimasuki oleh
kompetitor kami akan menciptakan produk yang inovatif dan
berkualitas serta dapat memenuhi keinginan konsumen agar dapat
memasuki pasar dan bisa bersaing dengan kompetitor yang sudah ada.
3. Setelah dianalisis dari aspek keuangan hasilnya adalah waktu
pengembalian investasi pemilik usaha adalah selama 9 bulan 3 hari.
4. Dengan berdirinya kegiatan usaha ini dampak yang ditimbulkan untuk
lingkungan sekitar yaitu, tersedianya lokasi sebagai tempat untuk
mengembangkan kreativitas, membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar untuk mengurangi tingkat pengangguran.

SARAN
1. Untuk memenangkan persaingan, rack.it harus melakukan peningkatan
kualitas SDMnya dengan melakukan pendidikan dan pelatihan sehingga
bisa menghasilkan produk yang inovatif dan daya jual tinggi.
2. Kepuasan konsumen merupakan hal yang nomor satu untuk
diperhatikan.
3. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen, harga produk
yang diberikan harus sesuai dengan apa yang didapatkan konsumen
dan tidak lupa memperhatikan kualitas dari produk yang kita produksi.
4. Selanjutnya mengembangkan usaha yang ada dengan menambah
kapasitas produksi dengan mempertimbangkan faktor penjualan.
Tentunya hal ini ditunjang oleh bagian pemasaran produk.
5. Terakhir, didalam menjalankan sebuah usaha seorang pimpinan harus
loyal kepada karyawan dan konsumen, serta mau menerima masukan
dan kritikan dari bawahan maupun konsumen, karena tanpa kerjasama
dari karyawan dan konsumen, sebuah usaha tidak akan mampu berjalan
dengan baik,serta kesejahteraan karyawan.

61
Hanggraeni, Dewi. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Lembaga
http://insanperforma.co.id/2016/01/rekrutmen-karyawan-definisi-
tujuan-proses-dan-sistem-rekrutmen/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kompensasi_(finansial)
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-analisis-jabatan-job-
analysis-tujuan-analisis-jabatan/

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-perencanaan-sdm-
sumber-daya-manusia-tahapan perencanaan-sdm/
https://nurulsazwaniblog.wordpress.com/2016/12/21/pengerian-jenis-
dan-contoh-dari-pt-cv firma-ud-bumn-koperasi-yayasan/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-poac/

https://www.kajianpustaka.com/2017/12/pengertian-tujuan-dan-prinsip-
keselamatan-kesehatan-kerja k3.html
Rangkuti F. 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gra-
media Pustaka Utama.

Rozalena, Agustin dan Dewi, Sri Komala. (2016). Panduan Praktis Menyusun
Pengembangan Karier dan Pelatihan. Jakarta : Raih Asa Sukses
STYLE, RELATION OF LEADERSHIP. "HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN
DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PAMONG BELAJAR DI
SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)." Jurnal Ilmiah VISI PPTK
PAUDNI-Vol 10.2 (2015).
Wheelen TL, Hunger JD. 2002. Strategic Management and Business Policy,
Eight Edition. Prentice Hall. Upper Saddle River. New Jersey.

Anda mungkin juga menyukai