Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MATERI MATA KULIAH STATISTIKA I

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statitika I (KF61201105)


Dosen Pengajar :
Prof. Dr. H. Kartawan., S.E., M.P.

Disusun Oleh :
CINTA WATI
213402095
Kelas D

Program Studi Strata 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Prodi Manajemen
Universitas Siliwangi
2021
BAB 7
ANGKA INDEKS
A. Angka Indeks
Angka indeks adalah suatu angka yang menyatakan perubahan
relatif pada harga, jumlah/kuantitas, atau nilai yang diperbandingkan
dengan suatu periode awal.
Tujuan utama dari angka indeks dalam bisnis adalah untuk
menunjukkan perubahan persentase dari beberapa hal dari suatu periode ke
periode lainnya. Mengonversi data ke indeks merupakan suatu cara yang
lebih baik untuk mengekspresikan suatu perubahan.
• Berapa tingkat kenaikan harga suatu produk ?
• Berapa tingkat kenaikan jumlah produksi pada sektor industri ?
• Berapa tingkat perubahan harga atau tingkat perubahan produksi pada
berbagai sektor ekonomi ?

Beberapa contoh indikator ekonomi yang menggunakan angka indeks


• Indeks harga konsumen
• Indeks harga perdagangan besar
• Indeks harga saham gabungan
• Indeks nilai tukar petani
• Indeks produksi beras
Hal penting dalam penyusunan angka indeks:
1) Penyusunan Angka Indeks
• apa yang akan diukur
• bagaimana cara mengukurnya
2) Sumber dan Syarat Pembandingan Data
• dalam indeks harga, tiap jenis barang harus memiliki kualitas
sama
• data berasal dari satu sumber
• objek yang dijadikan dasar penyusunan indeks harus mampu
merepresentasikan keseluruhan data
3) Tahun Dasar
• tahun yang dipilih saat perekonomian normal dan stabil
• jarak tahun dasar dan tahun pembanding tidak terlalu jauh
• kejadian-kejadian penting seperti BBM naik, inflasi, dll.
Jenis-jenis angka indeks:
• Angka indeks harga
• Angka indeks kuantitas
• Angka indeks nilai

Jika angka indeks lebih dari 100%, maka indeks dikatakan naik. Sebaliknya,
jika angka indeks kurang dari 100%, maka indeks dikatakan menurun.

1
Metode perhitungan angka indeks:
1) ANGKA INDEKS SEDERHANA: indeks sederhana relatif dan indeks
sederhana gabungan.
Angka indeks sederhana relatif: terdiri dari satu macam barang dan
perhitungannya untuk satu jenis barang saja.
Angka indeks sederhana gabungan: terdiri lebih dari satu macam
barang dan perhitungannya dengan menjumlahkan keseluruhan barang
baik harga, kuantitas, ataupun nilai, lalu bandingkan dengan tahun
dasar.
• Angka Indeks Harga (Price Index): untuk mengetahui dan
menggambarkan perubahan harga komoditas dari suatu periode
ke periode berikutnya.
𝑷𝒏
𝑹𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒇 𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆 𝒊𝒏𝒅𝒆𝒙 (𝑷𝑰) = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑷𝟎

∑ 𝑷𝒏
𝑮𝒂𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆 𝒊𝒏𝒅𝒆𝒙 (𝑷𝑰) = × 𝟏𝟎𝟎%
∑ 𝑷𝟎

dengan 𝑃𝑛 = harga sekarang dan 𝑃0 = harga awal.


• Angka Indeks Kuantitas (Quantity Index): untuk mengetahui
dan menggambarkan perkembangan jumlah produk dari suatu
periode ke periode berikutnya.

𝑸𝒏
𝑹𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒇 𝑸𝒖𝒂𝒏𝒕𝒊𝒕𝒚 𝒊𝒏𝒅𝒆𝒙 (𝑸𝑰) = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑸𝟎

∑ 𝑸𝒏
𝑮𝒂𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑸𝒖𝒂𝒏𝒕𝒊𝒕𝒚 𝒊𝒏𝒅𝒆𝒙 (𝑸𝑰) = × 𝟏𝟎𝟎%
∑ 𝑸𝟎

dengan 𝑄𝑛 = kuantitas sekarang dan 𝑄0 = kuantitas awal.


• Angka Indeks Nilai (Value Index): untuk mengetahui
perkembangan nilai suatu barang dan jasa dari suatu periode ke
periode berikutnya.
𝑽𝒏
𝑹𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒇 𝑽𝒂𝒍𝒖𝒆 𝒊𝒏𝒅𝒆𝒙 (𝑽𝑰) = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑽𝟎
𝑷𝒏 × 𝑸𝒏
= × 𝟏𝟎𝟎%
𝑷𝟎 × 𝑸𝟎

∑ 𝑽𝒏
𝑮𝒂𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑽𝒂𝒍𝒖𝒆 𝒊𝒏𝒅𝒆𝒙 (𝑽𝑰) = × 𝟏𝟎𝟎%
∑ 𝑽𝟎
∑(𝑷𝒏 × 𝑸𝒏 )
= × 𝟏𝟎𝟎%
∑(𝑷𝟎 × 𝑸𝟎 )

dengan 𝑉𝑛 = nilai sekarang dan 𝑉0 = nilai awal.

2
Contoh 1: (angka indeks harga)
Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja, rata-rata penghasilan dari pekerja
produksi pada tahun 2000 adalah $14,02/jam. Sedangkan, pada tahun 2009,
rata-rata penghasilan dari pekerja produksi adalah $18,62/jam. Berapa
indeks dari penghasilan pekerja produksi tiap jam pada tahun 2009
berdasarkan data pada tahun 2000 ?

Jawab:
Diketahui:
𝑃𝑛 = rata-rata penghasilan tahun 2009 = $18,62/jam
𝑃0 = rata-rata penghasilan tahun 2000 = $14,02/jam

𝑃𝑛 $18,62
𝑃𝐼 = × 100% = × 100% = 132,81%
𝑃0 $14,02

Artinya, terdapat peningkatan rata-rata penghasilan sebesar 32,81% selama


periode 2000 hingga 2009. Kenaikan sebesar 32,81% diperoleh dari
132,81% − 100% = 32,81%.

Contoh 2: (angka indeks kuantitas)


Populasi di Provinsi Jambi pada tahun 2010 adalah 4.494.232. Sedangkan,
di Provinsi Lampung sebanyak 13.069.182. Berapa indeks populasi dari
Jambi dibandingkan di Lampung ?

Jawab:
Diketahui:
𝑄𝑛 = populasi di Jambi = 4.494.232
𝑄0 = populasi di Lampung = 13.069.182

𝑄𝑛 4.494.232
𝑄𝐼 = × 100% = × 100% = 34,4%
𝑄0 13.069.182

Hal ini menunjukkan bahwa populasi di Jambi pada tahun 2010 adalah
34,4% dari populasi di Lampung.

Contoh 3: (angka indeks gabungan)

Data berikut adalah data produksi tanaman jenis A pada suatu daerah di
Kota X.

3
Jenis 1998 1999
Tanaman Harga (P) Kuantitas (Q) Harga (P) Kuantitas (Q)
Rp5.000 1000 Rp5.500 1500
Padi
Rp3.000 500 Rp3.250 750
Jagung
Rp7.200 300 Rp7.350 350
Kedelai

Kacang Rp4.250 600 Rp4.500 650


tanah
Rp2.300 1500 Rp2.450 2000
Ubi kayu
Rp1.800 450 Rp1.900 400
Ubi jalar
Rp1.525 100 Rp1.650 125
Talas
Rp1.650 200 Rp1.750 150
Ubi Garut
Rp26.725 4650 Rp28.350 5925
TOTAL

Maka dari data tersebut dapat ditentukan sebagai berikut:

a) Angka indeks harga gabungan

∑ 𝑃1999 28.350
𝑃𝐼 = = × 100% = 106,08%
∑ 𝑃1998 26.725

Artinya harga untuk tanaman jenis A mengalami kenaikan sebesar


6,08% dari tahun 1998 ke tahun 1999.

b) Angka indeks kuantitas gabungan

∑ 𝑄1999 5925
𝑄𝐼 = = × 100% = 127,42%
∑ 𝑄1998 4650

Artinya kuantitas tanaman jenis A mengalami kenaikan sebesar


27,42%.

c) Angka indeks nilai

4
∑ 𝑉1999 22.313.750
𝑉𝐼 = = × 100% = 139,88%
∑ 𝑉1998 15.952.500

Artinya nilai tanaman jenis A semakin meningkat sebesar 39,88%


dari tahun 1998 ke tahun 1999.

2) ANGKA INDEKS TERBOBOT: indeks terbobot relatif dan indeks


terbobot gabungan.
Ada dua metode untuk menghitung angka indeks terbobot, yaitu
metode Laspeyres dan metode Paasche. Perbedaan antara kedua
metode ini adalah tentang bobot (penimbang)nya. Untuk metode
Laspeyres, bobot merujuk pada kuantitas dari periode awal, sedangkan
pada metode Paasche, bobot merujuk pada kuantitas dari periode akhir.

✓ Metode Laspeyres
∑(𝑷𝒏 × 𝑸𝟎 )
𝑰𝒏𝒅𝒆𝒌𝒔 𝑳𝒂𝒔𝒑𝒆𝒚𝒓𝒆𝒔 = × 𝟏𝟎𝟎%
∑( 𝑷𝟎 × 𝑸𝟎 )

✓ Metode Paasche

∑(𝑷𝒏 × 𝑸𝒏 )
𝑰𝒏𝒅𝒆𝒌𝒔 𝑷𝒂𝒂𝒔𝒄𝒉𝒆 = × 𝟏𝟎𝟎%
∑( 𝑷𝟎 × 𝑸𝒏 )

dengan 𝑃𝑛 = harga sekarang, 𝑃0 = harga awal, 𝑄𝑛 = kuantitas


sekarang, 𝑄0 = kuantitas awal.

Contoh 4: (merujuk ke contoh tanaman jenis A pada Contoh 3)

Metode Laspeyres

∑(𝑃𝑛 × 𝑄0 ) 17.075.000
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐿𝑎𝑠𝑝𝑒𝑦𝑟𝑒𝑠 = × 100% = × 100% = 107,04%
∑( 𝑃0 × 𝑄0 ) 15.952.500

Artinya, harga tanaman jenis A ini meningkat sebesar 7,04% dalam


waktu 1 tahun.

5
Metode Paasche

∑(𝑃𝑛 × 𝑄𝑛 ) 22.313.750
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑃𝑎𝑎𝑠𝑐ℎ𝑒 = × 100% = × 100% = 107,33%
∑( 𝑃0 × 𝑄𝑛 ) 20.790.625

Artinya, harga tanaman jenis A meningkat sebesar 7,33% dalam


waktu 1 tahun.

Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari penggunaan


metode Laspeyres dan juga metode Paasche.

Untuk mengimbangi kekurangan dari metode Laspeyres dan


Paasche, Irving Fisher mengajukan suatu indeks yang disebut
dengan Indeks Ideal Fischer, yaitu:

𝑰𝒏𝒅𝒆𝒌𝒔 𝑰𝒅𝒆𝒂𝒍 𝑭𝒊𝒔𝒄𝒉𝒆𝒓 = √(𝑰𝒏𝒅𝒆𝒌𝒔 𝑳𝒂𝒔𝒑𝒆𝒚𝒔𝒆𝒓 × 𝑰𝒏𝒅𝒆𝒌𝒔 𝑷𝒂𝒂𝒔𝒄𝒉𝒆)

Contoh 5: (merujuk ke contoh tanaman jenis A pada Contoh 3)

Pada Contoh 4 telah didapat bahwa Indeks Laspeyres = 107,04%


dan Indeks Paasche = 107,33%.
Untuk contoh kasus di atas, maka Indeks Ideal Fischer untuk
tanaman jenis A adalah:

𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐹𝑖𝑠𝑐ℎ𝑒𝑟 = √(𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐿𝑎𝑠𝑝𝑒𝑦𝑠𝑒𝑟 × 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑃𝑎𝑎𝑠𝑐ℎ𝑒)


= √107,04 × 107,33 = √11.488,6032 = 107,185

6
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angka_indeks

https://www.rumusstatistik.com/2020/11/angka-indeks.html

http://sandy_sr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/62452/08+Angk
a+Indeks.pdf

https://www.slideshare.net/RizkiAmalia31/statistik-angka-indeks

Anda mungkin juga menyukai