Anda di halaman 1dari 38

Pemrograman Mesin CNC

PEMROGRAMAN SIKLUS
A. Kode Pemrograman Siklus Pembuatan Lubang
Siklus pembuatan lubang ada beberapa macam tergantung kondisi bahan
benda kerja, kedalaman lubang, dan jenis lubang yang dibuat. Bahan benda kerja
yang lunak, keras, atau liat menentukan proses pembuatan lubang yang berbeda.
Misalnya apabila benda kerja lunak maka gerakan mata bor menerus tanpa berhenti
atau gerak kembali dapat diaplikasikan. Kedalaman lubang juga harus mendapat
perhatian, terutama dengan tujuan pemutusan tatal dan memperpanjang umur mata
bor. Jenis lubang yang akan dibuat juga menentukan kode siklus yang dipilih,
misalnya: lubang baru dengan diameter kecil (senter bor, drilling), lubang tembus,
memperbesar lubang (boring atau counter boring), pengetapan (ulir kanan atau ulir
kiri). Daftar siklus pembuatan lubang, gerakan dan penerapannya dapat dilihat pada
tabel 4.3.
1. Kode Pemrograman dan Langkah Pembuatan Lubang
Pembuatan lubang terdiri dari dua macam, yaitu pembuatan lubang baru
(drilling), dan memperbesar lubang (boring). Pembuatan lubang baru
menggunakan mata bor (twist drill). Pembuatan lubang yang relatif besar
diameternya (misalnya diameter 16 mm) hendaknya dimulai dengan pembuatan
lubang awal dengan menggunakan bor senter, kemudian dilanjutkan dengan mata
bor dengan diameter keciL, misalnya 6 mm, 12 mm, dan terakhir 16 mm. Proses
memperbesar lubang menggunakan batang bor (boring bar) ialah proses
memperbesar diameter lubang yang telah ada, misalnya sudah ada lubang awal
diameter 20 mm atau memang sudah ada lubang untuk benda kerja hasil
pengecoran.
Tabel 4.3. Daftar kode G Siklus untuk Proses Pembuatan Lubang
Kode G Drilling Gerakan ketika di Gerak Penerapan
(arah –Z) dasar lubang kembali (arah
+Z)
G73 Gerak makan - Gerak cepat Siklus drilling
tidak kontinyu pembuatan
lubang dangkal
G74 Gerak makan Berhenti sesaat Gerak makan Siklus
Spindel berputar pengetapan ulir
searah jarum jam (CW) kiri

85
Pemrograman Mesin CNC

G76 Gerak makan Gerak cepat Siklus boring


halus
G80 Pembatalan
siklus
G81 Gerak makan Gerak cepat Siklus drilling,
spot drilling
G82 Gerak makan Berhenti sesaat Gerak cepat Siklus drilling,
siklus counter
boring
G83 Gerak makan - Gerak cepat Siklus peck
tidak kontinyu drilling
G84 Gerak makan Berhenti sesaat Gerak makan Siklus
Spindel berputar pengetapan ulir
berlawanan arah jarum kanan
jam (CCW)
G85 Gerak makan Gerak makan Siklus boring
G86 Gerak makan Spindel berhenti Gerak cepat Siklus boring
G87 Gerak makan Spindel berputar searah Gerak cepat Siklus back
jarum jam (CW) boring
G88 Gerak makan Berhenti sesaat, spindel manual Siklus boring
berhenti
G89 Gerak makan berhenti sesaat Gerak makan Siklus boring

Siklus untuk proses pemboran (drilling) berisi enam urutan operasi (gambar
5.23), yaitu:
Operasi 1:Pemosisian pada koordinat X, Y;
Operasi 2:Gerak cepat menuju garis level pada titik R;
Operasi 3:Pembuatan lubang;
Operasi 4: Operasi di dasar lubang;
Operasi 5:Gerak kembali ke level R;
Operasi 6:Gerak cepat menuju bidang awal.

Pembuat program CNC harus menentukan posisi lubang (X,Y,Z), ketinggian awal,
dan ketinggian bidang kembalinya alat potong.

86
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 5.23. Urutan Operasi Pembuatan Lubang dengan Mata Bor

2. Ketentuan Bidang Awal dan Bidang Kembali untuk Proses Membuat


Lubang

Proses awal membuat lubang dengan mata bor biasanya diawali dengan
memposisikan mata bor pada posisi bebas pada ketinggian tertentu. Setelah mata
bor masuk mencapai kedalaman lubang maka kemudian kembali ke posisi bebas
tersebut. Ketinggian jarak bebas tersebut dinamakan ketinggian R. Ada dua kode
posisi kembalinya mata bor tersebut, yaitu G98 dan G99. Misalnya posisi awal mata
bor di Z=10, apabila setelah melakuan proses membuat lubang kemudian mata bor
kembali ke Z=10 berarti mata bor kembali ke posisi awal yang dinamakan G98.
Ketika lubang yang dibuat lebih dari satu atau jamak, apabila setelah mata bor
sampai dasar lubang kemudian kembali ke titik awal akan memerlukan waktu relatif
lebih lama dari pada titik kembalinya didefinisikan di Z= 2. Pendefinisian
kembalinya lubang ke ketinggian tertentu tersebut dinamakan G99. Ketinggian
kembali tersebut ditetapkan dengan parameter R.

87
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 5.24. Bidang Awal dan Bidang Kembali R

3. G73 (Siklus Gurdi dengan Pemotongan Beram)

Kode program ini menjalankan proses gurdi (drilling) lubang dalam. Mata
bor melakukan gerakan secara bertahap ke arah dasar lubang untuk membuang
beram dari dalam lubang. Aplikasi siklus ini adalah untuk proses pembuatan lubang
dalam bagi material yang memiliki ketermesinan jelek atau sulit dimesin.
Format :
G73 X... Y... Z... R... Q...F...K...;
Keterangan:
X,Y: lokasi lubang;
Z: kedalaman lubang dari posisi R;
R: jarak dari posisi awal ke ketinggian R (mm);
Q: kedalaman potong untuk setiap tahap masuknya mata bor (mm);
F: gerak makan;
K: jumlah pengulangan atau jumlah lubang yang dibuat.

88
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 5.25. Langkah siklus pembuatan lubang G73

Contoh 5.
Membuat 3 buah lubang dengan diameter 6 mm, kedalaman 10 mm pada posisi
X25. Y 25. Lubang kedua dan ketiga pada posisi X50 dan X75. Titik awal lubang
pada Z=10 mm. Titik R berada 6 mm dibawah titik awal.
M3 S2000
G0 X25. Y25. Z5.
G90 G99 G73 X25. Y25. Z-14. R-6. Q1500. F40 K2;
X50.;
G98 X75.;
G80;
Contoh penggunaan :
Dibuat lubang bor sesuai dengan gambar 5.26. Mata bor yang digunakan diameter
6 mm, dengan kedalaman lubang masing-masing 6 mm.

89
Pemrograman Mesin CNC

NB: lubang Φ6 dalam 6 mm

Gambar 5.26. Gambar Kerja untuk Contoh Siklus G73

Program CNC
G54;
G90;
M6 T3;
M3 S1700 F0.1 M8;
G0X25.Y25. Z10.
G99 G73 X25. Y25. Z-6. R-6. Q1500. F40 K6;
X75. Y25.;
X75. Y50.;
X25. Y50.;
X25.Y75.;
G98 X75. Y75.;
G80;
G0 X0.Y0.Z20.;
M5M9;
M30;

4. G74 (Siklus Pengetapan Ulir Kiri)


Kode G 74 merupakan perintah untuk melakukan proses pembuatan ulir kiri
dengan menggunakan tap. Perlu dicatat bahwa untuk membuat ulir dengan tap
harus terlebih dahulu disiapkan lubang dengan diameter yang tepat. Lubang

90
Pemrograman Mesin CNC

tersebut dapat dibuat dengan siklus pembuatan lubang yang lain. Sebelum siklus
G74 harap dipastikan putaran spindel berlawanan arah jarum jam (M5).
Format :
G74 X… Y…. Z… R…. P…. Q….. F…. K…..;
Keterangan :
X,Y: posisi lubang pada bidang X,Y
Z: jarak antara titik pengembalian ke dasar lubang ulir
P: berhenti sesaat (P1000 = 1 detik)
Q: kedalaman pengetapan setiap tahap (µm)
F: gerak makan atau kisar ulir
K: jumlah pengulangan (apabila diperlukan).

Gambar 5.26. Langkah Proses Pengetapan Ulir Kiri

5. G81 (Siklus Gurdi/ Pembuatan Lubang Baru dengan Mata Bor)


Siklus ini digunakan untuk proses gurdi normal. Gerakan mata bor sesuai
gerak makan ke arah dasar lubang, kemudian kembali ke posisi awal. Aplikasi
siklus ini adalah untuk lubang dangkal bagi material yang mudah dimesin. G81
biasanya digunakan untuk pembuatan lubang awal dengan menggunakan bor
senter.
Format :
G81 X… Y…. Z….. R… F… K…

91
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 5.27. Langkah pembuatan lubang dengan siklus G81

Contoh 6.
Dibuat lubang dengan mata bor menggunakan G81. Lubang berjumlah 5 buah pada
posisi (X,Y) : (25,25); (75,25); (50,50); (75,75); (25,75). Kedalaman lubang 6 mm.
Mata bor yang digunakan diameter 5 dengan putaran spindel 2000 rpm.

Program CNC
G54;
M6T1;
G43H1;
G90M3S2000M8F40;
G0X0.Y0.Z8.;

92
Pemrograman Mesin CNC

G99G81X25.Y25.Z-6.R3.P5000K5.;
X75.Y25.;
X50.Y50.;
X25.Y75.;
X75.Y75.;
G80;
G0X-10.Y-10.Z25.;
M5M9;
M30;
%.
6. G82 (Pembuatan Lubang dengan Mata Bor (drilling) untuk Lubang
Dangkal (Spot Facing))

Pada siklus G82 ini mata bor dengan jumlah putaran dan gerak makan yang
terprogram masuk ke benda kerja sampai dengan kedalaman akhir tertentu. Apabila
kedalaman akhir telah dicapai maka gerakan turun mata bor akan berhenti sebentar
(dwell) sesuai dengan harga yang telah diprogramkan di parameter P. Setelah itu
mata bor akan kembali dengan cepat ke bidang pengembalian.

Gambar 5.28. Jalur Mata Bor untuk Siklus G82

93
Pemrograman Mesin CNC

Syarat penggunaan siklus G82 ini adalah putaran spindel dan arah putarannya
demikian juga harga gerak makan sudah diprogram di baris program sebelumnya.
Posisi koordinat pemboran dilakukan pada siklus ini. Alat potong yang dibutuhkan
dengan harga kompensasi panjang alat potong sudah diisikan datanya sebelum
siklus ini dipanggil.
Format:
G82 X... Y... Z... R... P... F.. K... ;
Keterangan:
X, Y: data posisi lubang
Z: jarak antara titk R dengan dasar lubang
R: Jarak antara ketinggian awal ke ketinggian titik R
P: waktu berhenti sementara di dasar lubang
F: gerak makan
K: jumlah pengulangan (apabila diperlukan).

7. G83 (Siklus Pembuatan Lubang Dalam)


Fungsi dari siklus ini adalah membuat lubang dalam dengan suatu siklus
yang berulang, tahap demi tahap mata bor masuk ke benda kerja yang jumlah
gerakan masuknya bisa diprogram pada parameternya. Mata bor bisa kembali ke
bidang referensi untuk membuang beram sesudah masuk ke benda kerja atau
kembali 1 mm pada setiap masuk untuk mematahkan beram (lihat gambar 5.29).
Format:
G83 X... Y... Z... R... Q...F... K... ;
Keterangan:
Q: kedalaman untuk tiap tahap pembuatan lubang
Format/ contoh:
N… G0 X… Y… Z15.;
N… G83 Z-... R…Q… F0.3 K2 ;pemanggilan siklus
N… G0 X… Y… Z….

94
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 5.29. Langkah Proses Pembuatan Lubang dengan Siklus G83

8. G84 (Siklus Pengetapan Ulir Kanan)


Siklus ini identik dengan G74, tetapi yang dibuat adalah ulir kanan.
Format:
G84 X… Y…. Z…. R…. P….F….K….

Gambar 5.30. Langkah Gerakan Tap pada Siklus G84

95
Pemrograman Mesin CNC

Contoh 7.
Dibuat program untuk membuat ulir dalam dengan G84. Sebelum ditap terlebih
dahulu dibuat lubang yang sesuai dengan diameter dan posisi bagian yang ditap
dengan G81 atau G82 atau G73.

Gambar 5.31. Hasil Simulasi untuk Siklus G84

Program CNC
G54;
M6T2;
G43H1;
G90M3S2000M8F40;
G0X0.Y0.Z8.;
G99G84X25.Y25.Z-15.R6.F1500K5;
X75.Y25.;
X50.Y50.;
X25.Y75.;
X75.Y75.;
G80;
G0Z25.;
M5M9;
M30;
%.

96
Pemrograman Mesin CNC

9. G86 (Siklus Pengeboran)


Siklus pengeboran dimaksudkan sebagai proses memperbesar lubang yang
ada menggunakan alat potong batang bor (lihat gambar 5.32).
Format :
N… G86 X…Y…Z…R…F…K…;

Gambar 5.32. Langkah Siklus Pengeboran G86

10. G87 (Siklus Pengeboran dengan Pergeseran)


Kode siklus G87 dimaksudkan untuk pengeboran dengan pergeseran alat
potong arah X, yang ditetapkan dengan parameter Q.
Format :
G87 X…Y…R…Q…P…F…K…;

Gambar 5.33. Langkah Siklus Pengeboran G87

97
Pemrograman Mesin CNC

11. G88 (Siklus pembuatan lubang/ boring cycle)


Siklus G88 adalah proses pembuatan lubang dengan menggunakan batang
bor.
Format :
G88 X… Y… Z… R… P… F… K…;

Gambar 5.34. Lanngkah Siklus G88


12. G89 (siklus pemboran)
Siklus G89 adalah proses pembuatan lubang dengan menggunakan batang
bor seperti siklus G88.
Format :
G89 X…Y…Z…R…P…F…K…;

Gambar 5.35. Langkah Siklus G89


Penerapan semua siklus pengeboran adalah identik, sehingga kode G proses
boring tersebut sebenarnya dapat saling dipertukarkan dengan penyesuaian
parameter yang harus ditetapkan oleh pembuat program.

98
Pemrograman Mesin CNC

B. Subprogram dan Makro


Bentuk sama dan berulang dalam program CNC dapat dibuat program
tersendiri dengan subprogram. Subprogram tersebut adalah program CNC yang
dipanggil oleh kode M98 dari program utama.
1. Subprogram
Sub program memungkinkan program CNC menjadi lebih sederhana.
Sebuah subprogram dapat dipanggil oleh program utama atau oleh subprogram
yang lain.
Format:
N… M98 Poooooo;
Keterangan :
M98: pemanggilan sub program
Pooooooo: tiga digit pertama jumlah pengulangan, empat digit berikutnya nomer
sub program.
Aturan pemberian nama subprogram sama dengan aturan pemberian nama
program utama, yaitu: Ooooo, misal O1000, O2000. Isi program CNC pada sub
program sama dengan program utama, yaitu semua kode G gerakan alat potong dan
kompensasi alat potong. Pada akhir sub program atau subprogram berakhir ditulis
M99. Ketika program utama memanggil sub program, maka disebut sebagai
pemanggilan sub program satu level. Pemanggilan subprogram dapat dilakukan
sampai empat level seperti gambar di bawah. Pemanggilan satu subprogram dapat
diulang sampai dengan 999 kali.

Gambar. 4.36. Program CNC dengan Pemanggilan Subprogram

99
Pemrograman Mesin CNC

Contoh penggunaan :
Program utama
O0001;
G54;
M6 T5;
M3 S2000 M8 F80;
G0 X-10. Y-10. Z10.;
G1 Z0.;
M98 P0051000
G0 X-30. Y-30. Z40.;
M5;
M30;
Sub program
O1000;
G42;
G0 W-2.;
G42;
G1 X5. Y5.
X45.;
Y45.;
X5.;
Y-10.;
X-10.;
G40;
M99;

2. G65 (Pemrograman Makro)


Meskipun subprogram sangat berguna untuk melaksanakan pengerjaan
berulang, fungsi makro memiliki kelebihan dari pada subprogram tersebut.
Kelebihan makro adalah dimungkinkan menggunakan variabel, fungsi aritmatika,
operasi logika, dan percabangan program. Program makro dipanggil dengan
menggunakan perintah yang sederhana seperti subprogram.
Format:
N… G65 P…L… <argumen- spesifikasi>

100
Pemrograman Mesin CNC

Keterangan:
P: nomer program
L: pengulangan
<argumen- spesifikasi> : data yang dipelukan oleh makro

Gambar 5.37. Program CNC dengan Pemanggilan Makro


Program makro disusun dengan aturan seperti algoritma program dengan
bahasa mesin, sehingga penggunaan argumen berupa definisi variabel, fungsi
matematika, pengulangan, program lompat dimungkinkan. Contoh program makro
untuk siklus pengetapan adalah sebagai berikut.
O0001 ;
N1 G00 G91 X#24 Y#25 ;
N2 Z#18 ;
G04 ;
N3 #3003=3 ;
N4 #3004=7 ;
N5 G01 Z#26 F#9 ;
N6 M04 ;
N7 G01
Z–[ROUND[#18]+ROUND[#26]] ;
G04 ;
N8 #3004=0 ;
N9 #3003=0 ;
N10M03 ;
M99 ;

Gambar 5.38. Program Makro untuk Siklus Pengetapan dengan


Variabel 3003 dan 3004

101
Pemrograman Mesin CNC

Variabel yang dapat digunakan dalam pembuatan makro tersebut


memerlukan pemaparan secara detail. Pembaca dipersilahkan membaca prosedur
pembuatan program makro pada buku manual yang dikeluarkan oleh tiap-tiap
produsen sistem kontrol CNC.
Contoh penggunaan:
Sebuah program makro dibuat untuk membuat sejumlah H lubang pada
interval B derajad sesudah sudut awal A derajad sepanjang keliling lingkaran
dengan radius I. Pusat lingkaran di (X,Y). Perintah dapat dilakukan dengan absolut
maupun inkremental. Pembuatan lubang searah jarum jam, harga B bertanda
negatif.
Gambar jajaran lubang

Gambar 5.38. Jajaran lubang bor melingkar untuk program makro


Format:
N… G65 P9100 X… Y…. Z…. R……F….. I….. A…. B……. H….. ;
Keterangan:
X: Koordinat X dari pusat lingkaran (absolute or incremental specification). (#24)
Y: Koordinat Y dari pusat lingkaran (absolut atau inkremental) ……….. (#25)
Z: dalam lubang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………. . . (#26)
R: Koordinat titik awal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……………………….. . (#18)
F : Gerak makan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …………... . . . . . . . (#9)
I : Radius lingkaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …………... . . . . (#4)
A: Drilling start angle . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………… . . . . . . (#1)
B: Sudut inkremental (searah jarum jam kalau arganya negatif) . . . . . . . . (#2)
H: Jumlah lubang . . . . . . . . . . . ………………... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (#11)

102
Pemrograman Mesin CNC

Program CNC
O0002;
G90 G92 X0 Y0 Z100.0;
G65 P9100 X100.0 Y50.0 R30.0 Z–50.0 F500 I100.0 A0 B45.0 H5;
M30;
Program makro
O9100;
#3=#4003;
G81 Z#26 R#18 F#9 K0;
IF[#3 EQ 90]GOTO 1;
#24=#5001+#24;
#25=#5002+#25;
N1 WHILE[#11 GT 0]DO 1;
#5=#24+#4*COS[#1];
#6=#25+#4*SIN[#1];
G90 X#5 Y#6;
#1=#1+#2;
#11=#11–1;
END 1;
G#3 G80;
M99;

103
Pemrograman Mesin CNC

C. Pemrograman Mesin Frais CNC dengan CADCAM


Program CNC dapat dibuat secara manual maupun dengan bantuan
perangkat lunak CADCAM. Pembahasan di subbab sebelum ini adalah pembuatan
program dengan manual (Manual data input). Pembuatan program CNC dengan
menggunakan perangkat lunak CADCAM dilaksanakan dengan prosedur sebagai
berikut: (1) membuat gambar benda kerja, (2) membuat simulasi proses milling, (3)
membuat kode G berdasarkan simulasi, dan (4) mentransfer program CNC ke mesin
CNC.
1. Menggambar Benda Kerja
Proses membuat gambar untuk perangkat lunak CADCAM menyesuaikan
dengan perintah yang ada di menu membuat gambar (create). Pada dasarnya proses
pembuatan garis dan lengkung dapat dilakukan dengan berpatokan pada koordinat
kartesian (X,Y,Z). Pada proses menggambar benda kerja untuk kontur 2 D, maka
gambar dibuat pada bidang X,Y. Misalnya gambar benda kerja seperti gambar 5.39,
maka gambar yang dibuat di CADCAM adalah gambar pandangan atas.

Gambar 5.39. Gambar Kerja yang Akan Dibuat Program CNC di CADCAM

Pada CADCAM gambar pandangan atas tersebut dapat dilihat pada gambar
5.40. Setelah gambar dibuat maka harus disimpan dengan nama file sesuai dengan
nama benda kerja yang akan dibuat.

104
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 5.40. Gambar benda kerja di CADCAM

2. Membuat Simulasi Proses Frais


Pembuatan simulasi proses frais (milling) dilakukan dengan urutan:
memilih mesin yang akan digunakan, menentukan ukuran bahan benda kerja,
menentukan posisi titik nol benda kerja, dan menentukan jalannya alat potong
(toolpath), serta parameter untuk tiap-tiap alat potong. Jalannya alat potong yang
dapat dipilih adalah : kontur, drilling, pocket, face, 2D High speed, dan engraving.
Proses kontur digunakan untuk membuat bentuk kontur menonjol baik
dalam bentuk kotak, lingkaran, elips, maupun bentuk poligon. Gerakan alat potong
mengikuti bentuk kontur yang telah digambar. Proses drilling adalah pembuatan
lubang baru dengan menggunakan mata bor. Pada pembuatan lubang ini dapat
dipilih beberapa macam siklus pengeboran, yaitu bor senter, lubang dalam, tap ulir
kanan, dan tap ulir kiri. Pembuatan pocket dilakukan untuk membuat bentuk
kantong kota, lingkaran, atau bentuk segi beraturan dengan kedalaman tertentu.
Kantong dapat berupa cekungan kosong atau cekungan yang ada pulaunya (island).
Pengefraisan muka (face) dilakukan untuk meratakan permukaan benda kerja baru
dengan menggunakan alat potong face milling tool atau endmill. Engraving
dimaksudkan untuk membuat gambar di permukaan genda gerja dengan
menggunakan alat potong gravir. Hasil proses ini dapat berupa gambar dan tulisan.

105
Pemrograman Mesin CNC

Benda kerja di atas menggunakan proses face dan kontur. Proses face
digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja dan proses kontur untuk
membentuk kotak. Jalur alat potong untuk kedua proses tersebut dapat dilihat pada
gambar 5.41. Hasil proses milling dalam bentuk simulasi dapat dilihat pada gambar
5.42.

Face mill

kontur

Gambar 5.41. Jalur Alat Potong untuk Proses Face Mill dan Kontur

Gambar 5.42. Simulasi Proses Frais di CADCAM

3. Membuat Kode G untuk Mesin Frais CNC


Berdasarkan simulasi proses milling tersebut dapat diketahui kesesuaian
antara proses yang direncanakan dengan hasil. Apabila masih ada kesalahan, maka
dapat dibetulkan harga parameter pemesinannya. Hasil simulasi yang sudah benar
dapat dibuat kode G dengan proses post processor. Post processor dipilih sesuai
dengan tipe dan merek mesin CNC yang dimiliki, sehingga meminimalisir

106
Pemrograman Mesin CNC

kesalahan pada program CNC yang dihasilkan. Hasil post processor dari simulasi
tersebut di atas adalah sebagai berikut.
%
O0010(LATIHSMK2)
(DATE=DD-MM-YY - 04-03-12 TIME=HH:MM - 19:31)
(MCX FILE - C:\MCAMX\MCX\LATIHSMK2.MCX)
(NC FILE - C:\MCAMX\MILL\NC\LATIHSMK2.NC)
(MATERIAL - ALUMINUM MM - 2024)
( T221 | 12. FLAT ENDMILL | H221 )
N100 G21
N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90
N104 T221 M6
N106 G0 G90 G54 X-13.2 Y49.998 S3500 M3
N108 G43 H221 Z10.
N110 Z5.
N112 G1 Z-1. F3.
N114 X57.2
N116 G2 Y42.856 R3.571
N118 G1 X-7.2
N120 G3 Y35.713 R3.571
N122 G1 X57.2
N124 G2 Y28.571 R3.571
N126 G1 X-7.2
N128 G3 Y21.429 R3.571
N130 G1 X57.2
N132 G2 Y14.287 R3.571
N134 G1 X-7.2
N136 G3 Y7.144 R3.572
N138 G1 X57.2
N140 G2 Y.002 R3.571
N142 G1 X-13.2
N144 G0 Z10.
N146 X38.5 Y-25.
N148 Z5.
N150 G1 Z-2.
N152 Y-13.
N154 G3 X26.5 Y-1. R12.
N156 G1 X13.
N158 G2 X-1. Y13. R14.
N160 G1 Y37.
N162 G2 X13. Y51. R14.
N164 G1 X39.
N166 G2 X51. Y39. R12.

107
Pemrograman Mesin CNC

N168 G1 Y10.
N170 G2 X40. Y-1. R11.
N172 G1 X26.5
N174 G3 X14.5 Y-13. R12.
N176 G1 Y-25.
N178 X38.5
N180 Z-4.
N182 Y-13.
N184 G3 X26.5 Y-1. R12.
N186 G1 X13.
N188 G2 X-1. Y13. R14.
N190 G1 Y37.
N192 G2 X13. Y51. R14.
N194 G1 X39.
N196 G2 X51. Y39. R12.
N198 G1 Y10.
N200 G2 X40. Y-1. R11.
N202 G1 X26.5
N204 G3 X14.5 Y-13. R12.
N206 G1 Y-25.
N208 X38.5
N210 Z-5.
N212 Y-13.
N214 G3 X26.5 Y-1. R12.
N216 G1 X13.
N218 G2 X-1. Y13. R14.
N220 G1 Y37.
N222 G2 X13. Y51. R14.
N224 G1 X39.
N226 G2 X51. Y39. R12.
N228 G1 Y10.
N230 G2 X40. Y-1. R11.
N232 G1 X26.5
N234 G3 X14.5 Y-13. R12.
N236 G1 Y-25.
N238 G0 Z10.
N240 M5
N242 G91 G28 Z0.
N244 G28 X0. Y0.
N246 M30
%
Contoh 8.
Dibuat program CNC dengan CADCAM untuk benda kerja pada gambar 5.43.

108
Pemrograman Mesin CNC

Gambar 5.43. Gambar Hasil Proses Frais CNC Contoh 8

Berasarkan hasil simulasi kemudian disusun kode G dengan menggunakan post


processor sebagai berikut.

%
O0010
(PROGRAM NAME - SATU )
(DATE=DD-MM-YY - 26-09-14 TIME=HH:MM - 09:53 )
N100 G21
N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90
( 16. FLAT ENDMILL TOOL - 225 DIA. OFF. - 225 LEN. - 225 DIA.
- 16. )
N104 T225 M6
N106 G0 G90 G54 X-40.5 Y14. A0. S2000 M3
N108 G43 H225 Z10.
N110 Z5.
N112 G1 Z-2. F40.
N114 X-24.5 F100.
N116 G3 X-8.5 Y30. R16.
N118 G2 X68.5 R38.5
N120 X-8.5 R38.5
N122 G3 X-24.5 Y46. R16.
N124 G1 X-40.5
N126 X-35.5 Y14.
N128 X-19.5
N130 G3 X-3.5 Y30. R16.
N132 G2 X63.5 R33.5
N134 X-3.5 R33.5
N136 G3 X-19.5 Y46. R16.
N138 G1 X-35.5

109
Pemrograman Mesin CNC

N140 X-35. Y14.


N142 X-19.
N144 G3 X-3. Y30. R16.
N146 G2 X63. R33.
N148 X-3. R33.
N150 G3 X-19. Y46. R16.
N152 G1 X-35.
N154 G0 Z10.
N156 M5
N158 G91 G28 Z0.
N160 G28 X0. Y0. A0.
N162 M30
%.

Contoh 9.
Dibuat program CNC untuk benda kerja kantong dan empat lubang seperti pada
Gambar 5.44 dengan menggunbakan CADCAM.

Gambar 5.44. Hasil Simulasi dan Lalannya Alat Potong

Program CNC
%
O0100(KANTONG)
(DATE=DD-MM-YY - 29-09-14 TIME=HH:MM - 15:24)
(MCX FILE - C:\MCAM9\MILL\MC9\KANTONG.MCX-5)
(NC FILE - C:\USERS\LENOVO\DOCUMENTS\MY
MCAMX5\MILL\NC\KANTONG.NC)
(MATERIAL - ALUMINUM MM - 2024)

110
Pemrograman Mesin CNC

( T1 | 12. FLAT ENDMILL | H1 )


( T2 | 10. FLAT ENDMILL | H2 )
( T3 | 6. DRILL | H3 )
N100 G21
N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90
N104 T1 M6
N106 G0 G90 G54 X-13.2 Y.002 S1591 M3
N108 G43 H1 Z10.
N110 Z3.
N112 G1 Z-.1 F3.
N114 X57.2 F318.2
N116 G3 Y8.335 R4.166
N118 G1 X-7.2
N120 G2 Y16.667 R4.166
N122 G1 X57.2
N124 G3 Y25. R4.167
N126 G1 X-7.2
N128 G2 Y33.333 R4.166
N130 G1 X57.2
N132 G3 Y41.665 R4.166
N134 G1 X-7.2
N136 G2 Y49.998 R4.167
N138 G1 X63.2
N140 G0 Z10.
N142 M5
N144 G91 G28 Z0.
N146 M01
N148 T2 M6
N150 G0 G90 G54 X18.5 Y17.75 S1909 M3
N152 G43 H2 Z10.
N154 Z3.
N156 G1 Z-1.667 F3.6
N158 G2 X17.75 Y18.5 R.75 F381.8
N160 G1 Y31.5
N162 G2 X18.5 Y32.25 R.75
N164 G1 X31.5
N166 G2 X32.25 Y31.5 R.75
N168 G1 Y18.5
N170 G2 X31.5 Y17.75 R.75
N172 G1 X18.5

111
Pemrograman Mesin CNC

N174 X24.25 Y23.75


N176 Y25.75
N178 X25.75
N180 Y23.75
N182 X18.5 Y17.75
N184 Z-3.333 F3.6
N186 G2 X17.75 Y18.5 R.75 F381.8
N188 G1 Y31.5
N190 G2 X18.5 Y32.25 R.75
N192 G1 X31.5
N194 G2 X32.25 Y31.5 R.75
N196 G1 Y18.5
N198 G2 X31.5 Y17.75 R.75
N200 G1 X18.5
N202 X24.25 Y23.75
N204 Y25.75
N206 X25.75
N208 Y23.75
N210 X18.5 Y17.75
N212 Z-5. F3.6
N214 G2 X17.75 Y18.5 R.75 F381.8
N216 G1 Y31.5
N218 G2 X18.5 Y32.25 R.75
N220 G1 X31.5
N222 G2 X32.25 Y31.5 R.75
N224 G1 Y18.5
N226 G2 X31.5 Y17.75 R.75
N228 G1 X18.5
N230 X24.25 Y23.75
N232 Y25.75
N234 X25.75
N236 Y23.75
N238 G0 Z10.
N240 X18.5 Y17.5
N242 Z3.
N244 G1 Z-1.667 F3.6
N246 X31.5 F381.8
N248 G3 X32.5 Y18.5 R1.
N250 G1 Y31.5
N252 G3 X31.5 Y32.5 R1.

112
Pemrograman Mesin CNC

N254 G1 X18.5
N256 G3 X17.5 Y31.5 R1.
N258 G1 Y18.5
N260 G3 X18.5 Y17.5 R1.
N262 G1 Z-3.333 F3.6
N264 X31.5 F381.8
N266 G3 X32.5 Y18.5 R1.
N268 G1 Y31.5
N270 G3 X31.5 Y32.5 R1.
N272 G1 X18.5
N274 G3 X17.5 Y31.5 R1.
N276 G1 Y18.5
N278 G3 X18.5 Y17.5 R1.
N280 G1 Z-5. F3.6
N282 X31.5 F381.8
N284 G3 X32.5 Y18.5 R1.
N286 G1 Y31.5
N288 G3 X31.5 Y32.5 R1.
N290 G1 X18.5
N292 G3 X17.5 Y31.5 R1.
N294 G1 Y18.5
N296 G3 X18.5 Y17.5 R1.
N298 G0 Z10.
N300 M5
N302 G91 G28 Z0.
N304 M01
N306 T3 M6
N308 G0 G90 G54 X10. Y10. S954 M3
N310 G43 H3 Z3.
N312 G99 G81 Z-10. R3. F57.2
N314 X40.
N316 Y40.
N318 X10.
N320 G80
N322 M5
N324 G91 G28 Z0.
N326 G28 X0. Y0.
N328 M30
%

113
Pemrograman Mesin CNC

Contoh 10.
Dibuat benda kerja sebuah stempel dengan tulisan TO ORDER. Alat potong yang
digunakan adalah endmill diameter 6 mm dan endmill diameter 3 mm. Teks pada
stempel ini dibuat terbalik.

Gambar 5.45. Gambar Stempel Tulisan TO ORDER

Program CNC yang dihasilkan sangat panjang karena menggunakan kode G0, G1,
G2, G3. Untuk membuat program CNC benda kerja tersebut digunakan frais pocket
island, kemudian teks dibalik. Program CNC yang dihasilkan terdiri dari 2020
baris, beberapa baris bagian awal dan beberapa baris bagian akhir adalah sebagai
berikut.

Gambar 5.46. Gambar Hasil Simulasi dan Operations Manager Pembuatan Stempel

Program CNC
%
O0016
(PROGRAM NAME - STML1A)
(DATE=DD-MM-YY - 02-10-14 TIME=HH:MM - 10:21)
N10G21
N15G0G17G40G49G80G90
( 4. FLAT ENDMILL TOOL - 2 DIA. OFF. - 2 LEN. - 2 DIA. - 6.)
N20T2M6

114
Pemrograman Mesin CNC

N25G0G90X-1.75Y-1.75A0.S2500M3
N30G43H2Z5.
N35Z2.
N40G1Z-2.F50.
N45X71.75F60.
N50Y1.95
N55X67.827
N60Y5.65
N65X71.75
N70Y9.35
N75X70.761
N80Y13.05
N85X71.75
N90Y16.75
N95X-1.75
N100Y13.05
N105X1.522
N110X1.428Y12.962
N115X1.201Y12.723
N120X.99Y12.472
N125X.796Y12.211
N130X.619Y11.94
N135X.456Y11.658
N140X.309Y11.366
N145X.179Y11.067
N150X.067Y10.76
N155X-.027Y10.448
N160X-.102Y10.132
N165X-.16Y9.813
N170X-.199Y9.492
N175X-.209Y9.35
N180X-1.75
N185Y5.65
N190X.533
N195X-1.636Y1.95
N200X-1.75
N205X-1.619Y1.979
N210X.671Y5.884
N215X.538Y6.092
N220X.377Y6.38

115
Pemrograman Mesin CNC

N225X.235Y6.678
N230X.111Y6.985
N235X.006Y7.299
N240X-.079Y7.618
N245X-.144Y7.94
N250X-.19Y8.265
N255X-.217Y8.591
N260X-.226Y8.906
N265X-.22Y9.18
N270X-.199Y9.492
N275X-.16Y9.813
N280X-.102Y10.132
N285X-.027Y10.448
N290X.067Y10.76
N295X.179Y11.067
N300X.309Y11.366
N305X.456Y11.658
N310X.619Y11.94
N315X.796Y12.211
N320X.99Y12.472
……………..
…………….
…………….
N9925X53.745Y9.158
N9930X53.683Y9.121
N9935X53.632Y9.087
N9940X53.552Y9.03
N9945X53.48Y8.972
N9950X53.412Y8.91
N9955X53.346Y8.845
N9960X53.284Y8.775
N9965X53.224Y8.7
N9970X53.167Y8.619
N9975X53.111Y8.533
N9980X53.058Y8.44
N9985X53.003Y8.331
N9990X52.994Y8.311
N9995X52.962Y8.238
N10X52.914Y8.118
N15X52.873Y7.996

116
Pemrograman Mesin CNC

N20X52.835Y7.869
N25X52.803Y7.735
N30X52.775Y7.595
N35X52.751Y7.448
N40X52.734Y7.293
N45X52.722Y7.129
N50X52.715Y6.953
N55Y6.879
N60G0Z5.
N65M5
N70G91G28Z0.
N75G28X0.Y0.A0.
N80M30
%.
Contoh 11.
Dibuat gambar logo perguruan tinggi menggunakan CADCAM kemudian dibuat
program CNC. Alat potong yang digunakan adalah bor senter.

Gambar 5.47. Hasil Simulasi Gambar Logo UNY pada CADCAM

Program CNC yang diperoleh dari gambar tersebut berjumlah 6993 baris yang
terdiri dari gerakan G0, G1, G2, dan G3. Sebagian program CNC tersebut
dituliskan di bawah.
Program CNC
%
O0100
(PROGRAM NAME - DPY)
(DATE=DD-MM-YY - 02-10-14 TIME=HH:MM - 10:44)

117
Pemrograman Mesin CNC

N100G21
N102G0G17G40G49G80G90
( 9. FLAT ENDMILL TOOL - 6 DIA. OFF. - 6 LEN. - 6 DIA. - 9.)
N104T6M6
N106G0G90X-99.9Y-89.998A0.S2122M3
N108G43H6Z50.
N110Z10.
N112G1Z-.001F4.
N114X95.4F424.4
N116G3Y-83.331R3.333
N118G1X-95.4
N120G2Y-76.665R3.333
N122G1X95.4
N124G3Y-69.998R3.333
N126G1X-95.4
N128G2Y-63.332R3.333
N130G1X95.4
N132G3Y-56.665R3.333
N134G1X-95.4
N136G2Y-49.999R3.333
N138G1X95.4
N140G3Y-43.332R3.333
N142G1X-95.4
N144G2Y-36.666R3.333
N146G1X95.4
N148G3Y-29.999R3.333
N150G1X-95.4
N152G2Y-23.333R3.333
N154G1X95.4
N156G3Y-16.666R3.333
N158G1X-95.4
……
……
N3998F.3
N4000X27.864Y-47.573F95.5
N4002X25.865Y-37.704
N4004G0Z50.
N4006X19.868Y-41.452
N4008Z10.
N4010G1Z-3.F.3

118
Pemrograman Mesin CNC

N4012X27.864Y-47.573F95.5
N4014X25.865Y-37.704
N4016F.3
N4018X25.319Y-35.012F95.5
N4020X25.865Y-37.704
N4022X25.319Y-35.012
N4024G0Z50.
N4026X25.865Y-37.704
N4028Z10.
N4030G1Z-3.F.3
N4032X19.868Y-41.452F95.5
N4034X25.865Y-37.704
N4036X19.868Y-41.452
N4038G0Z50.
N4040M5
N4042G91G28Z0.
N4044G28X0.Y0.A0.
N4046M30
%.

119
Pemrograman Mesin CNC

D. Pratikum
Buatlah program CNC untuk beberapa gambar di bawah ini.
1. Latihan membuat program dengan pemrograman manual
a. Buatlah program untuk membuat alur tepi dengan kantong! Bahan terbuat dari
Alluminum ukuran 100 mm x 50 mm x 20 mm. Proses frais terdiri dari: facing,
alur tepi/ kontur, dan kantong.

120
Pemrograman Mesin CNC

b. Buatlah program untuk membuat alur tepi dengan dengan 2 buah kantong di
dalamnya! Bahan terbuat dari Alluminum ukuran 100 mm x 50 mm x 20 mm.
Proses terdiri dari: facing, alur tepi, dan kantong.

c. Buatlah lubang bor melingkar dengan mata bor diameter 5 mm! Kedalaman
lubang 15 mm. Bahan dari Mild Steel ukuran 100 mm x 100 mm x 50 mm.

121
Pemrograman Mesin CNC

d. Buatlah kantong melingkar dengan diameter 100 mm dan di dalamnya terdapat


jajaran lubang bor melingkar! Dalam kantong 10 mm dan dalam lubang bor 35
mm.

2. Buatlah program CNC dan benda kerja untuk job sheet yang terdapat di
Lampiran 3.

122

Anda mungkin juga menyukai