Anda di halaman 1dari 3

Renungan Tahun baru

Menjalani Tahun Baru Tanpa Kuatir

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal
keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Filipi 4:6.

Suatu hal yang luar biasa kita dapat melewati hari-hari dalam tahun ini dengan baik.

Berbagai suka dan duka, air mata dan tawa, susah dan senang kita telah lewati. Perjalanan hidup kita
mungkin tidak mudah, banyak kerikil tajam dijalan kita, lembah dan tepi jurang telah dilalui.

Beragam tantangan hidup, masalah-masalah menghadang kita. Namun semua telah dilalui dan
sekarang kita bisa manarik nafas Panjang dan mengarahkan pandangan kita keatas kepada Tuhan
untuk bersyukur atas segala pemeliharaannya sepanjang tahun ini.

Jangan hitung berapa banyak masalah kita. Hitunglah berapa banyak berkat yang Tuhan telah
berikan. Seperti syair lagu Sion hitung satu-satu berkatmu.

Karena bila kita menghitung satu-satu berkat Tuhan, maka kita akan sadar betapa besar kasih Tuhan
kepada kita dan melihat betapa banyaknya berkat yang telah kita terima.

Dan itu akan membuat kita bersyukur atas masalah yang telah kita hadapi. Tuhan Bersama kita
dalam menghadapi masalah sepanjang tahun ini.

Karena itu kita dapat berseru, “Allah itu baik untuk selama-lamanya, untuk selama-lamanya Allah itu
baik.”

Karena itu jangan ragu dan bimbang menghadapi hari depan. Semua hari milik Tuhan dan di semua
hari Tuhan hadir. Dari jaman dahulu hingga jaman akhir ini Dia ada menyertai kita.

Jika kita masih merasa ragu, bimbang dan kuatir akan hari esok, masalahnya ada pada diri kita.

Kemungkinan kita kurang memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan Sang Pemilik Semua Hari.

Sehingga kita tidak mengenal Dia dengan baik, bahwa Dia Maha Kuasa, Maha Hadir.

Kita tidak melihat perbuatan-Nya yang Ajaib, karena kemungkinan kita terlalu fokus kepada diri kita
sendiri yang terbatas.

Jika kita terbatas, ada TUHAN yang tidak terbatas baik oleh ruang dan waktu. Tidak terbatas dalam
kuasa dan mujizat, karena Allah itu Maha Segalanya.

Jika kita banyak masalah, ada TUHAN yang baginya tidak ada yang mustahil.

Jika kita sedang mengalami krisis, ada TUHAN yang tidak pernah dikuasai krisis.

Jadi apapun lika liku hidup, yang saya sebut sebagai irama kehidupan, nadanya akan merdu dan
serasi bilamana Yesus Kristus kita jadikan sebagai dirigennya.

Maka tidak akan ada suara sumbang dan bunyi fals yang terdengar dalam irama hidup kita.

Karena Yesus sang konduktor hidup kita akan meramu semua masalah, dukacita, sakit penyakit,
krisis, dll, akan menjadi musik yang indah dan menghasilkan berkat yang berkelimpahan.

Tidak ada keluhan, komplain, dan persungutan. Puji Tuhan Heleluyah..itulah yang selalu terdengar.
Karena pikiran yang positif akan menghasilkan energi yang hebat. Sebaliknya pikiran negatif akan
menghabiskan energi dengan sia-sia dan melemahkan pikiran.

Oleh karena itu, berluttulah dan berdoa, belajarlah mempercayakan hidup kita kepada Tuhan.
Bangun hubungan lebih intim untuk melihat kebesaran TUhan di dalam keterbatasan kita.

Ingat, lakukan bagianmu, Tuhan akan lakukan bagian-Nya. Itulah yang disebut kita bekerja Bersama
dengan Tuhan. Pada bagian dimana kita tidak sanggup, itu adalah bagian Tuhan.

Dan pada bagian dimana kita sanggup melakukannya itu adalah bagian kita. Jangan minta Tuhan
mengerjakan bagian yang kita mampu lakukan. Dia pasti tidak akan mengerjakannya.

Karena Tuhan telah memberikan kepada kita kesanggupan dalam batas-batas kemanusiaan kita.
Diluar itu adalah kuasa ke-Ilahian.

Karena itu gunakan semua kesanggupan dan potensi kita sebagai manusia. Dan bila itu sudah diluar
kesanggupan kita, maka kuasa Ilahi akan bekerja.

Ingatkah kita kisah murid-murid Yesus Ketika ditimpa oleh angin sakal ditengah Danau Galilea?

Mereka mengerahkan kesanggupan mereka sebagai manusia untuk mengatasi perahu mereka
supaya tidak terbalik…

Namun, angin sakal itu diluar batas-batas kesanggupan manusia. Karena itu Yesus datang dan
menggunakan kuasa Ke-Ilahiannya untuk meredakan angin itu, dan mereka selamat.

Demikian juga akan terjadi kepada kita. Perahu hidup kita akan ditimpa oleh angin sakal. Badai.
Gelombang persoalan yang menggulung dan menghempaskan kita.

Dengarkanlah kata-kata Yesus ini,"Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" (Matius 8:26).

Ketidak percayaan kepada kuasa Yesus, membuat kita takut. Karena itu kita perlu belajar percaya.

Perhatikan kuasa Yesus atas badai, “Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi
teduh sekali.” (Matius 8:26).

Yesus mengatakan, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Markus 6:50).

Yesus mengatakan, “Jangan kuatir akan hidupmu.” (Matius 6:25-34).

Disini Yesus telah memberi jaminan keamanan bagi kita. Maka yang kita perlukan adalah iman
kepada-Nya.

Percaya kepada Yesus takut dan kuatir akan sirna. Takut dan kuatir akan mendominasi hidup, bila
kita fokus pada diri sendiri.

Hidup yang didominasi ketakutan dan kekuatiran memperpendek umur dan merampas kebahagiaan
kita.

Rasul Paulus katakan, “Bersukacitalah senantiasa..” (1 Tes 5:16) maksudnya dalam segala keadaan
baik atau buruk kita bersukacita karena Yesus menyertai kita dalam segala keadaan.

Kita diingatkan akan satu ayat dalam “Surat kepada Orang Ibrani”: Yesus Kristus tetap sama, baik
kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Ibr 13:8).

Kita manusia yang terbatas dan kita mempunyai Tuhan yang tidak terbatas. Kuasa dan mujizatnya
tidak berubah. Dia pasti menyertai kita.
Akhirnya, “Tidak ada yang kita takutkan di masa depan kecuali kita melupakan cara Tuhan
memimpin kita, dan pengajaran-Nya di masa silam.” (Peristiwa-peristiwa Akhir Zaman, 513)

Selamat menjalani tahun yang baru. Kita satu tahu lagi lebih dekat kepada kedatagan Yesus kedua
kali. Aman, Iman, Amin.

Anda mungkin juga menyukai