Anda di halaman 1dari 30

Khotbah Minggu, 5 Maret 2017

DITINGGALKAN ALLAH
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

Pernah mengalami saat di mana kita merasa seperti dibiarkan


dan ditinggalkan Allah? Terpuruk di lembah kelam; taufan dahsyat menerjang, menghantam
sendi-sendi kehidupan; musuh mengepung di segala penjuru. Berseru siang malam, namun
jawaban dan pertolongan Tuhan tak kunjung tiba.

Seperti Orang Mati


Bagaimana perasaan orang yang (seperti) ditinggalkan Tuhan? Seperti orang mati!

Demikianlah ungkapan perasaan raja Daud ketika ia berseru-seru, namun Tuhan tetap
membisu. Perasaan Daud mewakili perasaan umat manusia saat mengalami hal serupa!

Dari Daud. Kepada-Mu, ya TUHAN, gunung batuku, aku berseru, janganlah berdiam diri
terhadap aku, sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi seperti orang
yang turun ke dalam liang kubur Mazmur 28:1.

"Eli, Eli, Lama Sabakhtani?"


Jika perasaan Daud mewakili perasaan manusia pada umumnya, lalu bagaimana perasaan
Yesus ketika Allah membiarkanNya Seorang diri menanggung dosa seisi dunia di atas kayu
salib?

Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?"
Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Mazmur 22 yang ditulis raja Daud menggambarkan perasaan Tuhan Yesus ketika Ia
tergantung di atas kayu salib, 2000 tahun lalu.

Alkitab mencatat, Yesus meninggalkan kesetaraanNya dengan Allah, mengosongkan,


merendahkan Diri, menjadi sama dengan manusia, dan taat sampai mati di kayu salib Filipi
2:6-8. (Nikodemus, seorang Farisi, pemimpin agama Yahudi, mengakui Yesus sebagai
Seorang yang diutus Allah = berasal dari Allah Yohanes 3:1-2).
Dan sebagai 100% manusia, dari atas kayu salib, Ia berseru, Allahku, Allahku, mengapa
Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong
aku...

Menang
Kunci kemenangan ialah bertahan dalam pencobaan! Melalui kematianNya, Allah sangat
meninggikan Yesus! Kelak, segala lutut akan bertelut dan segala lidah mengaku, Yesus
Kristus adalah Tuhan! Haleluya!

Daud mengakhiri Mazmur 28 dengan puji-pujian kepada Allah. Mengapa? Sebab Ia telah
mendengar suara permohonanku. TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya
hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku
bersyukur kepada-Nya...

Saat kita bertahan dalam pencobaan, dan tetap teguh percaya, Tuhan akan memberikan
kepada kita kemenangan menurut waktuNya bukan waktu kita! Karenanya, mari tetap
bertahan di dalam Dia! Sekali Yesus, Tetap Yesus! Tuhan Yesus memberkati saudara!
Melalui Iman, Menantang Ketidakmungkinan

Pdt. Andrew Tsai - Kaohsiung, Taiwan

Banyak orang diikat oleh perkara dunia. Tetapi Tuhan sudah melepaskan,
memimpin dan memberkati sehingga pada hari ini kita boleh ada di tempat ini
menyembah dan menerima firman seperti Maria yang duduk di kaki Yesus. Tuhan
berkata kepada Maria, apa yang diperolehnya adalah bagian yang terbaik karena ia
duduk di kaki Tuhan menerima firman, sehingga ia tahu bagaimana mengasihi
Tuhan kita. Sebelum Yesus naik ke salib, Maria membeli minyak narwastu 300
dinar, memecahkan botolnya dan mengurapi Tuhan dengan minyak itu. Yesus
berkata sejak saat ini kemana injil diberitakan, perbuatan Maria akan disebut
karena ia mengasihi Tuhan dan tepat mengena kepada hati Tuhan. Mari datang dan
menyembah Tuhan dan Tuhan pasti memberkati kita sampai melimpah.
Dalam Mrk. 10:51, ketika Bartimeus pengemis buta datang kepada Yesus, Yesus
bertanya apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu? Apapun keadaan kita, Yesus
bertanya apa yang kita kehendaki Yesus buat untuk kita. Setiap keluarga punya
masalah sendiri, tetapi puji Tuhan, kita punya Tuhan yang mengasihi setiap kita.
Tuhan mengasihi setiap kita karena kita spesial di hadapanNya, tidak ada orang
lain yang bisa menggantikan kita. Yesus jawaban setiap kebutuhan kita, ia
menyelamatkan kita dengan sempurna (Yoh. 13:1).
Setiap orang punya gunung yang menghalangi di depan kita (Maz. 121:1), tetapi
pandang saja kepada Yesus dengan iman, kita perintahkan gunung itu pergi supaya
kita dapat berjalan maju.

Yoh 14: 12-15


Perintah adalah hal yang harus kita lakukan, tidak boleh tidak. Apa yang Tuhan
perintahkan? Supaya orang percaya melakukan apa yang dilakukan Tuhan. Apa
yang dilakukan Tuhan? Yesus pergi ke dusun-dusun, mengabarkan Injil Kerajaan
Sorga, menyembuhkan orang sakit, melepaskan orang kerasukan setan (Mat. 9:35).
Artinya kasih Yesus begitu sempurna menjangkau manusia di manapun. Setiap
orang perlu Yesus. Setiap hari Ia mencari kita untuk kita menerima anugrah, Ia
menghibur yang susah dan menyelesaikan masalah kita. Setiap orang yang datang
pada Yesus tidak pernah dikecewakan. Ia memuaskan hasrat kita. Yang susah
dihiburkan, yang sakit disembuhkan, yang miskin diperkaya.
Pernikahan adalah hal yang paling menggembirakan dalam hidup. Dalam Yoh. 2:
1-11, Yesus diundang ke pernikahan di Kana, ibuNya juga menghadiri pesta ini.
Tetapi ketika mereka sedang bersukacita, tiba-tiba anggurnya habis (ay. 3). Inilah
gambaran hidup manusia, kadang di saat yang tidak diduga terjadi sesuatu yang
kita tidak tahu bagaimana menghadapi. Rencana, pekerjaan, kesehatan yang tiba-
tiba berhenti, semua yang tadinya manis menjadi hilang. Maria datang kepada
Yesus dan berkata bahwa mereka kehabisan air anggur. Lalu Maria berkata kepada
pelayan-pelayan untuk melakukan apapun yang Yesus katakan kepada mereka.
Yesus menyuruh mengisi 6 tempayan kosong dengan air, lalu mencedoknya dan
diberikan kepada pemimpin pesta. Yang dibutuhkan adalah anggur manis, untuk
apa air? Tetapi karena ini perintah Tuhan, maka mereka melakukan. Ketika air
yang sudah dicedok itu dicicip oleh pemimpin pesta, ia berkata kepada mempelai
pria biasanya orang menghidangkan anggur yang baik lalu yang kurang baik, tetapi
ini anggur yang baik yang tersimpan sampai sekarang. Inilah mujizat Yesus yang
pertama.
Ketika kita tidak punya tenaga lagi untuk maju, menyelesaikan masalah kita, ingat
apa yang dikatakan Yesus dan perbuatlah itu dengan iman. Meskipun tidak sesuai
dengan pikiran kita, letakkan pikiran dan rencana kita dan berdiri di atas pemikiran
Tuhan, bersandar kepada firman Tuhan, dan melakukan apa yang Tuhan
perintahkan. Di dalam Tuhan, kehidupqan kita yang susah, menderita, kesepian,
tersiksa, kesakitan akan diubahkan Tuhan menjadi sesuatu yang manis. Yesus
berkata, damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu dan bukan seperti damai yang
dari dunia ini, sebab itu jangan takut dan susah (Yoh 14:27). Orang yang ada dalam
Kristus, yang lama sudah berlalu yang baru sudah datang (2Kor 5:17).
Dalam Luk 5:1-5 juga ada perkataan yang sama. Saat itu murid-murid sudah
sepanjang malam menangkap ikan tetapi tidak mendapat apa-apa. Yesus datang
menyuruh mereka berlayar menjauhi pantai dan memberitakan firman. Lalu Yesus
menyuruh mereka untuk lebih berlayar ke tempat yang lebih dalam dan
menebarkan jalanya. Mereka berkata sudah sepanjang malam bekerja tetapi tidak
mendapat apa-apa. Mereka orang yang berpengalaman dari kecil sebagai nelayan,
mereka tahu di mana tempat yang ada ikan dan tidak, seluruh danau sudah
dikelilingi. Di tempat itupun mereka sudah mencoba, jika mereka menebarkan jala
lagi apakah tidak sia-sia saja. Tetapi meskipun itu tidak sesuai dengan keinginan
mereka, mereka percaya kepada Yesus dan menebarkan jalanya. Mereka keluar
dari pendapat, pemikiran, pengalaman karena Yesus yang menyuruhnya. Inilah titik
balik kehidupan mereka. Ketika kita merendahkan diri mentaati firman, mujizat
terjadi. Saat menarik jala, jalanya sangat berat sehingga mereka memanggil teman-
temannya untuk membantu. 2 perahu bersatu hati menarik jala. 1 jala memenuhi 2
perahu. Tuhan memberi melebihi apa yang kita pikirkan dan doakan (1Kor. 2:9),
dan Amsal berkata berkat yang Tuhan berikan tidak ada kesusahan di dalamnya.
Anugerah Tuhan ajaib, memenuhi kebutuhan kita, bukan hanya memberi tetapi
bisa menjaga apa yang diberikan kepada kita.
Daud punya pengalaman yang sama (Maz. 23:6) Daud punya hubungan yang intim
dengan Tuhan seperti carang yang melekat pada pokok sehingga berbuah-buah.
Kalau kita intim dengan Tuhan, maka sepanjang masa hidup kebaikan anugrah
Tuhan akan mengikuti. Setiap hari hidup dalam mujizat dan anugerah Tuhan yang
kaya. Tuhan mau kita sehat, kuat, berjalan dengan tegap (3Yoh. 1:2). Tidak ada
yang mustahil bagi Dia (Mrk. 9:23).
Iblis seperti singa yang mengaum, berjalan kesana kemari untuk menelan orang
yang bisa ditelan, tetapi jangan takut karena Tuhan menyertai kita (Luk. 10:12).
Why. 12 katakan iblis dengan geram mau menelan kita. Tetapi puji Tuhan, apa
yang Tuhan lakukan juga akan kita lakukan bahkan lebih besar lagi. Dalam Yesus
ada damai, kuasa, otoritas, sebab itu kita harus taat pada Tuhan dan lawan iblis,
maka ia akan lari dari kita (1Yoh 3:8). Jangan melihat diri kita lemah, banyak
tantangan, persoalan, lihatlah pada Yesus yang menyertai kita dan ada dalam hidup
kita. Allah adalah Allah yang Maha Kuasa, hidup selamanya dan menyertai kita
selamanya
Dalam Yos. 14: 6-14 diceritakan bahwa Kaleb datang kepada Yosua. Ia berkata
dulu waktu berusia 40 tahun, mereka bersama-sama mengintai tanah Kanaan,
sekarang ia sudah 85 tahun, gunung di depannya sangat subur. Meskipun di situ
ada orang raksasa, terlatih perang, punya kereta perang, tetapi Tuhan pernah
berjanji, tempat itu adalah harta Kaleb. Kaleb akan merebut gunung itu dan
mengalahkan musuh karena Tuhan beserta dengannya. Kaleb pergi, menaklukkan
gunung itu dan menjadi warisan Yehuda.
Paulus berkata dengan Tuhan ia menang setiap hari. Kekuatan kita tergantung
bagaimana sikap kita. Yesus tidak berubah sampai selamanya, tidak ada yang
mustahil bagi Tuhan. Kita tidak mampu tetapi Tuhan menyertai dan memampukan
kita. Datang pada Tuhan, rendahkan diri dihadapanNya. Lakukan apa yang Tuhan
suruh lakukan, karena dengan Tuhan kita dapat melakukan segala sesuatu (Maz.
33:9). Seperti bangsa Israel yang keluar dari Mesir melewati laut Merah yang
terbelah. Kiranya kita bisa menangkap janji Tuhan, jangan goyah terhadap hal yang
tidak mungkin. Seperti Paulus berkata oleh Dia yang menguatkan maka aku bisa
melakukan segala perkara. Tuhan Yesus memberkati
DOA UNTUK KEBANGUNAN ROHANI
Mari membuka Kisah Rasul 1:8. Itu ada pada halaman 1148 dalam Scofield Study Bible. Mari
berdiri ketika membacanya. Itu adalah kalimat yang Kristus sampaikan kepada orang-orang
Kristen perdana,

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi
(Kisah Rasul 1:8).

Anda dipersilahkan untuk duduk kembali.

Beberapa pengkhotbah mengatakan ayat ini hanya merujuk kepada pencurahan Roh Kudus
pada hari Pentakosta. Mereka mengatakan bahwa kita tidak bisa mengharapkan Roh Kudus
turun ke atas kita seperti yang Ia pernah lakukan pada saat itu. Banyak dari mereka takut bila
jemaat mereka akan menjadi Pentakosta jika mereka mengatakan kepada mereka pencurahan
Roh bisa terjadi hari ini. Sehingga mereka memadamkan karya Roh Kudus yang
menginsafkan dan yang mempertobatkan karena mereka takut menjadi Pentakostalisme.
Tetapi mereka salah ketika mereka mengatakan bahwa kita tidak bisa mengharapkan Roh
Kudus untuk turun di zaman kita. Lima kata terakhir dari teks kita ini menunjukkan bahwa
mereka salah, dan sampai ke ujung bumi. Terjemahan modern mengatakan, dan sampai ke
ujung bumi. Sejak orang-orang Kristen mula-mula tidak pergi ke ujung atau daerah
terpencil dari dunia, Yesus sedang berbicara kepada semua orang Kristen, untuk semua
waktu. Dia mengatakan kepada mereka, dan kita, Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh
Kudus turun ke atas kamu. Ini dibuktikan dengan apa yang dikatakan Petrus tidak lama
setelah itu, dalam Kisah Para Rasul 2:39. Mari membuka ayat tersebut.
Sebab bagi kamulah janji [tentang Roh Kudus] itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang
yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita (Kisah Rasul
2:39).

Sehingga para murid kembali ke Yerusalem, dan masuk ke ruang atas untuk berdoa. Apa yang
mereka doakan? Mereka berdoa untuk kuasa Roh Kudus yang Yesus telah janjikan ketika Ia
berkata, Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu (Kisah
Para Rasul 1:8). Saya sepenuhnya setuju dengan Iain H. Murray. Dia berkata,

Sementara Pentakosta melembagakan sebuah era baru, karya Kristus dalam


menganugerahkan Roh tidak berakhir kemudian. Dan komunikasi yang lebih lengkap dari
Roh yang menandai seluruh zaman [Kekristenan], dimulai pada hari Pentakosta, tidak
konstan dan sebangun; oleh sebab itu, apa yang menjadi tujuan dari permohonan doa untuk
pelayanan yang lebih dari Roh Allah yang dengan jelas dipanjatkan oleh para murid? Itu
adalah tanggapan terhadap permintaan ajarlah kami berdoa sehingga kemudian Yesus
berkata: Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang
meminta kepada-Nya (Lukas 11:13). Janji ini tidak memiliki relevansi berkelanjutan bagi
orang Kristen kecuali selalu ada lagi dan lagi doa yang seperti itu diterima (Iain H. Murray,
Pentecost Today? The Biblical Understanding of Revival, The Banner of Truth Trust, 1998,
hal. 21).

Alexander Moody Stuart berkata, Sementara Roh Kudus selalu hadir dalam gereja-Nya, ada
saat-saat di mana Dia semakin dekat dan meningkatkan kekuatan yang lebih besar dari kuasa-
Nya (Murray, ibid., hal. 22).

Tetapi kita telah melihat hanya sedikit sejak kebangunan rohani besar pada tahun 1859,
benar-benar sangat sedikit. Saya yakin bahwa alasan utamanya adalah kenyataan bahwa
sebagian besar orang injili tidak lagi percaya bahwa pertobatan adalah mujizat. Kebanyakan
orang injili hari ini berpikir bahwa pertobatan tidak lebih dari sebuah keputusan manusia.
Mereka berpikir bahwa yang harus Anda lakukan adalah membujuk orang terhilang untuk
mengucapkan kata-kata yang disebut dengan doa orang berdosa [di Indonesia Anda
menyebutnya doa terima Yesus]. Hanya mengucapkan kata-kata itu dan Anda
diselamatkan! Joel Osteen mengatakan itu pada akhir setiap khotbahnya. Dia memimpin
orang-orang untuk mengucapkan doa seperti itu. Lalu ia berkata, Kami percaya jika Anda
mengucapkan kata-kata itu Anda baru saja dilahirkan kembali. Anda lihat, tidak ada
kebutuhan akan karya Roh Kudus untuk melakukan sebuah mujizat! Jika Anda mengucapkan
kata-kata itu Anda baru saja dilahirkan kembali.

Ini adalah kembali ke ajaran sesat Pelagianisme kuno - doktrin yang mengajarkan bahwa
manusia mampu mengusahakan keselamatannya sendiri - dalam hal ini, dengan
mengucapkan doa singkat tersebut! Atau dengan maju ke depan dalam pelayanan Kristen -
atau dengan mengangkat tangan Anda! Semua Anda yang ingin diselamatkan, hanya
silahkan mengangkat tangan Anda. Itu adalah Pelagianisme! Kembali ke ajaran sesat kuno,
yang mengajarkan bahwa orang yang terhilang dapat menyelamatkan dirinya dengan
beberapa tindakan, atau dengan mengucapkan doa singkat. Saya menyebutnya doa sihir. Itu
sebenarnya magis ketimbang Kristen. Dalam magis Anda mengucapkan kata-kata tertentu,
atau melakukan tindakan tertentu, dan kata-kata atau tindakan tersebut menghasilkan sesuatu
yang supranatural. Gagasan-gagasan magis tersebut memenuhi gagasan pertobatan dari
orang-orang Injili kita masa kini! Untuk menguji secara menyeluruh tentang masalah ini
bacalah buku David Malcolm Bennett, The Sinners Prayer: Its Origins and Dangers, Even
Before Publishing, n.d., tersedia di Amazon.com.

Setiap pertobatan sejati adalah sebuah keajaiban. Mari bersama dengan saya untuk membuka
Markus 10:26. Itu ada pada halaman 1059 dalam Scofield Study Bible.

Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: Jika demikian, siapakah yang
dapat diselamatkan? Yesus memandang mereka dan berkata: Bagi manusia hal itu tidak
mungkin (Markus 10:26, 27).

Mereka bertanya, Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan? Yesus menjawab,
Bagi manusia hal itu tidak mungkin. Manusia dalam keadaan berdosa tidak dapat
melakukan apapun untuk diselamatkan atau bahkan membantu dirinya untuk diselamatkan!
Tetapi kemudian Yesus berkata, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu
adalah mungkin bagi Allah. Keselamatan seseorang adalah sebuah mujizat dari Allah! Kita
telah melihat beberapa orang yang kita harapkan benar-benar telah bertobat tahun ini, salah
satu dari mereka adalah tadi malam. Setiap pertobatan sejati adalah sebuah mujizat. Paul
Cook dengan benar berkata, Karakteristik dari sebuah kebangunan rohani tidak berbeda
dengan karakteristik dari setiap karya normal dari Roh Kudus kecuali dalam hal intensitas
dan luasnya (Fire From Heaven, EP Books, 2009, hal. 117).

Ketika satu orang diselamatkan itu adalah mujizat dari Allah. Ketika banyak orang yang
diselamatkan dalam waktu singkat itu adalah mujizat dari Allah. Satu-satunya perbedaan
adalah dalam hal intensitas dan luasnya. Ketika kita berdoa untuk kebangunan rohani, kita
berdoa agar Roh Kudus bekerja di hati banyak orang sekaligus.

Apa yang Roh Kudus lakukan dalam pertobatan? Pertama, Dan kalau Ia datang, Ia akan
menginsafkan dunia akan dosa (Yohanes 16: 8). Paul Cook mengatakan, Orang-orang tidak
pernah diinsafkan akan dosa mereka secara alami; secara alami mereka selalu membenarkan
dirinya sendiri. Sebuah karya tertentu dari Roh diperlukan. Dan ketika Roh bekerja, dosa
menjadi nampak menjijikkan [mengerikan, menjijikkan], yang menuntun seseorang untuk
membencinya dan meninggalkannya. Seperti salah satu gadis berkata, Saya merasa jijik
dengan diri saya sendiri. Itu adalah definisi yang baik dari keinsafan seperti yang pernah
saya saksikan. Saya merasa jijik dengan diri saya sendiri. Jika Anda tidak memiliki
setidaknya beberapa keinsafan akan dosa seperti itu, Anda tidak akan memiliki pertobatan
sejati. Jadi kita harus berdoa memohon Roh Kudus untuk memberikan keinsafan akan dosa
bagi mereka yang belum diselamatkan.
Hal kedua yang Roh Kudus kerjakan dalam pertobatan adalah untuk membuat Kristus dikenal
orang yang sedang berada di bawah keinsafan akan dosa. Yesus berkata, Ia akan
memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu (Yohanes 16:14). Terjemahan
modern menerjemahkan demikian, Dia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya
dari pada-Ku dan membuatnya dikenal olehmu. Seseorang yang terhilang tidak akan pernah
mengenal Kristus secara pribadi kecuali Roh Kudus membuat-Nya dikenal. Tetapi jika Anda
tidak diinsafkan akan dosa, Roh Kudus tidak akan membuat Kristus nyata bagi Anda dalam
keselamatan.

Jadi, ketika kita berdoa agar Roh Kudus turun dalam kuasa, kita terutama meminta Allah
mengutus Roh untuk (1) menginsafkan orang yang terhilang akan sifat dosanya yang
mengerikan, dan (2) kita harus berdoa agar Roh Kudus menyingkapkan Kristus kepada orang
itu, sehingga ia benar-benar dapat mengetahui kekuatan Darah Kristus untuk menyucikan
dirinya dari dosa. Keinsafan akan dosa dan penyucian oleh Darah Kristus adalah dua karya
utama dari Roh Allah dalam pertobatan sejati, sebagaimana dinyatakan dalam Yohanes pasal
16. Brian H. Edwards berkata, Tidak banyak orang Kristen hari ini yang tahu apa yang harus
didoakan ketika mereka diminta berdoa untuk kebangunan rohani Brian H. Edwards,
Revival, Evangelical Press, 2004 edition, hal. 80).

Salah satu alasan mereka tidak tahu apa yang harus didoakan adalah karena kebanyakan
orang Kristen saat ini tidak melihat kebutuhan dari orang-orang terhilang untuk berada di
bawah keinsafan akan dosa, dan mereka tidak percaya pada krisis pertobatan seperti yang
dipercaya oleh nenek moyang kita. Tetapi saya telah mengatakan kepada Anda bahwa kita
harus berdoa memohon Roh Kudus untuk turun dan menginsafkan orang-orang yang datang
ke gereja kita ini yang masih terhilang. Jika mereka tidak berada di bawah keinsafan akan
dosa mereka tidak akan diselamatkan.

Dan kemudian, alasan lainnya mengapa banyak orang Injili tidak tahu apa yang harus
didoakan adalah karena kebanyakan orang Injili hari ini tidak percaya pada krisis
pertobatan, seperti yang dipercaya oleh nenek moyang kita. Nenek moyang kita mengatakan
bahwa seseorang yang berada di bawah keinsafan adalah orang yang terbangun, tetapi
belum diselamatkan. Nenek moyang kita mengatakan bahwa orang yang terbangun harus
melalui pergumulan yang berat untuk berbalik dari dosa, yang disamakan dengan seorang
wanita yang akan melalui rasa sakit ketika melahirkan seorang bayi. Hanya dengan cara ini,
nenek moyang kita mengatakan, seseorang bisa benar-benar mengalami pertobatan (lihat
pertobatan Si Kristen dalam Perjalanan Seorang Musyafir).

John Samuel Cagan mengalami krisis pertobatan yang jelas. Pertobatannya adalah seperti
yang dialami oleh John Bunyan, tidak seperti apa yang disebut keselamatan oleh orang-orang
injili masa kini.

Sebelum saya diselamatkan saya merasa seperti sekarat... Saya tidak bisa menemukan
bentuk damai apapun... Roh Kudus mulai mengakimi saya akan dosa saya pada waktu itu
dengan sangat, tetapi dengan seluruh kekuatan saya, saya mau menolak semua pikiran saya
tentang Allah dan pertobatan. Saya menolak untuk berpikir tentang hal itu, namun saya tidak
bisa berhenti merasa begitu tersiksa. Sebelum Minggu pagi pada tanggal 21 Juni 2009, saya
benar-benar kelelahan. Saya sangat lelah melewati semua itu. Saya mulai membenci diri saya
sendiri, membenci dosa saya dan itulah yang saya rasakan.
Sementara Dr. Hymers berkhotbah, kesombongan saya berusaha mati-matian untuk
menolaknya, tidak mendengarkannya, tetapi sementara ia berkhotbah saya benar-benar bisa
merasakan semua dosa saya di dalam jiwa saya. Saya menghitung mundur detik-detik sampai
khotbah itu akan berakhir, tetapi pendeta ini terus berkhotbah, dan dosa-dosa saya menjadi
nampak semakin buruk dan buruk sekali. Saya tidak bisa lagi menendang galah rangsang,
saya harus diselamatkan! Bahkan ketika undangan diberikan saya masih menolak, tetapi saya
tidak bisa tahan lagi. Saya tahu bahwa saya adalah orang berdosa yang paling buruk dan
bahwa Allah adalah benar untuk menghukum saya ke neraka. Saya sangat lelah berjuang,
saya sangat lelah sekali. Pendeta menasehati saya, dan mengatakan kepada saya untuk datang
kepada Kristus, tetapi saya tidak mau. Bahkan ketika semua dosa saya diinsafkan, saya masih
tidak mau menerima Yesus. Saat itu adalah saat yang terburuk ketika saya merasa seolah-olah
saya tidak bisa diselamatkan dan saya pasti pergi ke neraka. Saya mencoba untuk
diselamatkan, saya mencoba untuk percaya Kristus dan saya tidak bisa, saya hanya tidak
bisa mendorong diri saya sendiri untuk datang kepada Kristus, dan itu membuat saya merasa
begitu putus asa. Saya bisa merasakan dosa saya mendorong saya ke dalam neraka namun
saya bisa merasakan keras kepala saya menekan airmata saya. Saya terjebak dalam konflik
ini.
Tiba-tiba kata-kata dari kotbah yang pernah dikhotbahkan pada tahun sebelumnya
memasuki pikiran saya: Menyerahlah kepada Kristus! Menyerahlah kepada Kristus!
Pikiran bahwa saya harus menyerah kepada Yesus begitu menekan saya. Yesus telah
memberikan hidup-Nya bagi saya. Yesus benar-benar telah disalibkan bagi saya ketika saya
adalah musuh-Nya dan saya tidak mau menyerah kepada-Nya. Pikiran ini menghancurkan
saya; Saya harus membiarkan semua itu berlangsung. Saya hanya tidak dapat
mempertahankan diri sendiri lagi, saya harus memiliki Yesus! Pada saat itu saya menyerah
kepada-Nya dan datang kepada Yesus dengan iman. Pada saat itu rasanya saya membiarkan
diri saya, mati, dan kemudian Kristus memberikan saya hidup! Tidak ada tindakan atau
kehendak pikiran saya tetapi dengan hati saya, hanya dengan beristirahat di dalam Kristus,
Dia menyelamatkan saya! Ia membasuh dosa saya di dalam Darah-Nya! Pada saat itu juga,
saya berhenti menolak Kristus. Sangat jelas bahwa semua yang harus saya lakukan hanyalah
percaya kepada-Nya; Seketika itu juga saya diselamatkan dan itu hanya oleh Kristus. Saya
harus menyerah! Pada saat itu tidak ada perasaan apapun atau melihat cahaya yang
menyilaukan, saya tidak membutuhkan perasaan, saya membutuhkan Kristus! Namun ketika
saya percaya Kristus, saya merasa seolah-olah dosa saya telah diangkat dari jiwa saya. Saya
berbalik dari dosa saya, dan saya melihat Yesus sendiri! Yesus menyelamatkan saya.
Betapa Yesus begitu mengasihi saya sehingga mau mengampuni orang berdosa yang
dibesarkan di sebuah gereja yang baik dan masih terus berbalik melawan Dia ini! Kata-kata
tampaknya tidak dapat mengambarkan pengalaman pertobatan saya dan mengekspresikan
kasih saya kepada Kristus. Kristus telah memberikan hidup-Nya bagi saya dan untuk ini saya
akan memberikan segalanya kepada-Nya. Yesus telah mengorbankan takhta-Nya untuk
tersalib bagi saya bahkan ketika saya meludahi gereja-Nya dan mengejek keselamatan-Nya;
bagaimana saya bisa cukup menyatakan kasih dan rahmat-Nya? Sebaliknya Yesus telah
menghapus kebencian dan kemarahan saya dan memberikan kasih kepada saya. Dia
memberikan kepada saya lebih dari sekedar sebuah awal yang baru - Dia telah memberikan
hidup baru kepada saya.

Saya setuju dengan Dr. Martyn Lloyd-Jones bahwa Rasul Paulus memberi kita contoh
pertobatan sejati dalam dua ayat terakhir dari Roma 7. Dr. Lloyd-Jones mengatakan bahwa
ayat-ayat ini menjelaskan pertobatan Paulus sendiri. Saya setuju. Paulus berkata,

Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? (Roma
7:24).

Itulah adalah keinsafan! - ketika orang berdosa menyerah pada dirinya sendiri dan muak
dengan hatinya yang penuh dosa yang telah memperbudak dia. Tetapi kemudian Paulus
berkata,

Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita


(Roma 7:25).

Itu adalah pertobatan - ketika orang berdosa yang telah tersiksa diselamatkan oleh Yesus
Kristus, Tuhan! Itu di sini, untuk pertama kalinya, bahwa orang berdosa, yang telah dibuat
melihat bahwa dia adalah seorang budak dosa yang tidak memiliki harapan, akhirnya berbalik
kepada Yesus dan disucikan dari dosa dengan darah-Nya. Salah satu tragedi terbesar zaman
kita adalah bahwa sebagian besar orang injili tidak pernah mengizinkan siapa pun untuk
mengalami dua pengalaman yang sangat penting itu. Pada sengatan pertama dari hati nurani,
atau mungkin bahkan tidak, decisionis akan meminta mereka mengucapkan doa orang
berdosa. Saya percaya itu adalah alasan yang paling penting mengapa kita tidak lagi memiliki
kebangunan rohani yang mengubah bangsa di Amerika sejak tahun 1859.

Jadi, ini adalah hal yang paling harus kita doakan jika Anda ingin gereja kita mengalami
kebangunan rohani. Pertama, berdoa kepada Allah untuk mengirim Roh-Nya untuk
menginsafkan orang-orang yang terhilang dari dosa. Kedua, berdoalah agar Roh Allah
menyingkapkan Yesus kepada mereka dan menarik mereka kepada-Nya, memberi
pengampunan melalui kematian-Nya di kayu Salib, dan penyucian dari dosa melalui darah-
Nya yang mahal!

Pendeta Brian H. Edwards mengatakan bahwa doa untuk kebangunan rohani berfokus pada
pertobatan, kegelisahan (terbangun), dan ketertiduran (Revival, Evangelical Press, 2004
edition, hal. 127). Mengapa doa untuk kebangunan rohani difokuskan pada pertobatan serta
kegelisahan dan ketertiduran? Karena orang-orang yang bertobat bisa murtad. Di gereja
First Chinese Baptist Church kebangunan rohani mulai dari antara orang-orang percaya yang
memiliki dosa di dalam hati mereka. Mereka mulai mengakui dosa mereka secara terbuka,
dengan air mata, di depan semua orang. Beberapa memiliki kepahitan terhadap orang lain di
dalam gereja. Beberapa telah membiarkan dosa-dosa rahasia mengisi dalam kehidupan
mereka. Mereka telah memaafkan dosa-dosa mereka, dengan mengatakan bahwa mereka
tidak peduli. Tetapi ketika Roh Kudus turun, hati mereka diremukkan. Mereka menyadari
bahwa doa mereka dingin dan mati. Mereka menyadari bahwa mereka memiliki kepahitan
dan kemarahan terhadap orang lain di dalam gereja. Yang lain menolak untuk melakukan
sesuatu yang mereka tahu bahwa Allah ingin mereka lakukan.

Mungkin ada orang Kristen di gereja kita yang menolak mematuhi Allah pada sesuatu. Itu
dapat menghambat kebangunan rohani! Ketika kebangunan rohani terjadi di Asbury College
di Wilmore, Kentucky pada tahun 1970 ratusan mahasiswa yang benar-benar bertobat merasa
bahwa mereka harus mengakuinya... secara terbuka. Mereka berdiri dalam antrean, kadang-
kadang selama berjam-jam, menunggu untuk sampai ke mikrofon pada kapel itu sehingga
mereka bisa mengakui... [ketidaktaatan] mereka dan meminta didoakan.

Orang yang sedang memimpin kebaktian Asbury itu tidak berkhotbah. Sebaliknya, ia sempat
memberikan kesaksiannya, dan kemudian memberikan undangan kepada para mahasiswa
untuk berbicara tentang pengalaman Kristen mereka sendiri. Tidak ada yang istimewa tentang
itu. Salah seorang mahasiswa menjawab tawarannya. Kemudian yang lain. Kemudian yang
lainnya lagi. Kemudian mereka mulai memenuhi altar, katanya. Itu mengejutkan. Secara
bertahap, entah kenapa, para mahasiswa dan dosen sama-sama menemukan diri mereka diam-
diam berdoa, menangis, bernyanyi. Mereka mencari orang lain yang kepada siapa mereka
telah melakukan perbuatan yang salah dan meminta maaf. Kebaktian kapel itu berlangsung
selama delapan hari [24 jam per hari].

Ini persis apa yang terjadi di gereja First Chinese Baptist Church juga, sekitar waktu yang
sama seperti kebangunan rohani di Asbury. Itu berlangsung selama berjam-jam, ketika orang-
orang muda Tionghoa mengaku dan berdoa. Pengakuan terbuka adalah umum pada
kebangunan rohani di Korea pada tahun 1910. Hari ini pengakuan terbuka oleh orang-orang
Kristen, dengan air mata, adalah umum di Cina, dalam kebangunan rohani besar yang terjadi
di sana. Evan Roberts berseru, Tuhan, buatlah saya menunduk, ketika ia menyerah kepada
Allah dan menjadi pemimpin dalam Kebangunan Rohani di Welsh pada tahun 1905.
Bagaimana dengan Anda? Maukah Anda berdoa agar Allah membungkukkan Anda?
Nyanyikan Selidikilah aku, ya Allah.

Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku,


Ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
Lihatlah, apakah jalanku serong,
Dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
(Mazmur 139:23, 24).

Rohulkudus, penuhi jiwaku;


Mari bekerja dalam diriku;
Karna janjiMu 'kan menopangku;
O Tuhanku, berilah berkatMu.
Itu bisa terjadi di gereja kita jika Allah menurunkan Roh-Nya dalam suatu kebangunan
rohani. Selidikilah aku, ya Allah. Nyanyikan lagu ini dengan lembut.

Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku,


Ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
Lihatlah, apakah jalanku serong,
Dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
(Mazmur 139:23, 24).

Amin.
KUNCI MENANG ATAS MASA KESUKARAN - Ev. Onna Tahapary

Masa kesukaran, siap atau tidak, suka atau tidak, kita harus siap untuk
menghadapinya. Kita harus memutuskan untuk merdeka dari masa kesukaran.

Apa yang Alkitab maksud dengan masa kesukaran?

2 Timotius 3:1-5
"Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan
membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka
akan berontak terhadap orangtua dan tidak tahu berterima kasih, tidak
mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka
menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa
nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah
mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah
mereka itu!"

"Ketahuilah (dalam bahasa aslinya artinya belajarlah untuk paham, tidak


datang tiba-tiba, tapi karena anda putuskan untuk belajar)

"Agama" (dalam terjemahan aslinya bukan agama tapi kebenaran, tidak


mempedulikan kebenaran)

Belajarlah untuk paham, pada hari terakhir akan datang masa yang sukar
(dalam bahasa aslinya chalepos), artinya :
1. Posisi kita yang harusnya ada di atas akan digeser untuk kepentingan supaya
kita jatuh
2. Kekuatan dalam diri kita akan dibuat untuk melemah

Apakah kita sedang berada dalam masa sukar? Ceknya :

* Apakah kita berorientasi pada diri sendiri saja? Orang lain tidak ada dalam
pertimbangan saudara, selfish, me, mine, and I only (egois, aku dan
kepunyaanku saja), pada waktunya kekuatan dalam diri mereka akan melemah

* Apakah anda cinta uang? Uang tidak masalah, tapi masalah ketika menjadi
hamba uang. Tuhan harus jadi Tuhan, tidak ada saingan apapun. Kamu tidak
bisa beribadah pada 2 tuan, pilih salah satu, Tuhan atau mamon (mamonas,
artinya ketamakan, keserakahan, kikir, waktu itu terjadi berarti ia hamba uang)

Tuhan di atas, Tuhan atur kita, kita atur uang, ini yang seharusnya.

Cepat atau lambat hamba uang akan jatuh, suka membual, dstnya dalam ayat
tersebut.

Keadaan-keadaan di ayat inilah masa sukar dalam hidup.

Bila tidak diselesaikan dengan baik, tinggal tunggu waktu melemah dan jatuh.

Sejatinya, semua orang yang percaya Kristus ada kekuatan dalam dirinya. Setan
tahu itu, sehingga ia berupaya keras untuk membuat kita terjebak dalam masa
sukar dan melemah, sehingga ia bisa menguasai kita dalam semua posisi.

Mazmur 18:1-2

"Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku!"

ANDA HARUS MEMUTUSKAN DAN MENDEKLARASIKAN BAHWA TUHAN


ADALAH TUHAN PEMERINTAH ATAS HIDUP KITA ! TUHAN KEKUATAN
KITA

Sehingga... Firman Tuhan mengambil otoritas tertinggi dalam hidup kita,


sehingga kita tidak mungkin hidup egois, tidak akan jadi hamba uang, tidak
akan memiliki gaya hidup seperti ayat tersebut, karena ADA KEKUATAN ALLAH.

Cek dari ayat 2-4 diantaranya itu ada pada saya atau tidak? Cek dan bereskan.

Kalau tidak dibereskan, lama-lama anda akan merasionalisasi diri dan meminta
Tuhan yang mencocokkan diri dengan anda.
Setan tidak pernah takut kepada kita, tapi setan takut kepada TUHAN YANG ADA
DALAM DIRI KITA.

Kalau kita tidak diperintah Tuhan, kita melemah, setan mengambil alih.

KITA MEMILIH FIRMAN ALLAH OTORITAS TERTINGGI DALAM HIDUP KITA, KITA
TERBIASA MELAKUKAN KEBENARAN.

TUHAN rancang kita untuk posisi ada di atas, makanya setan berupaya tarik dan
geser untuk bisa ada di bawah, di area setan. Tuhan rancang kita tetap di atas.

Ulangan 28:13
"TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala (artinya teladan) dan bukan
menjadi ekor (batu sandungan), engkau akan tetap naik dan bukan turun (Thou
shalt be above only, and thou shalt not be beneath, ini terjemahan
Inggrisnya, kamu punya posisi harus hanya di atas saja, "maal" higher ground di
atas, bukan mentok di bawah), apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN,
Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia"

DENGAR DAN LAKUKAN DENGAN SETIA


Dengar saja tidak cukup.
Permainan kerajaan kegelapan, dengarkan Firman Allah saja tidak apa-apa,
datang persekutuan rajin tidak apa-apa, asal.... Jangan lakukan. Hati-
hati !!!

Barangsiapa bertelinga hendaklah ia mendengar ("akoe" Yunani, anda harus


dengar, mau tahu apa yang dibicarakan dan harus paham apa yang
dikomunikasikan)

Makanya waktu Firman Allah disampaikan, putuskan dengar, dan minta Roh
Allah bantu, dan saya putuskan untuk taati Firman.

Kalau anda TIDAK TAAT FIRMAN ALLAH, anda tidak mungkin jadi teladan, posisi
anda tidak mungkin tetap di atas.

Setan geser posisi tidak langsung 180 derajat, tapi sedikit sekali tapi sedikit itu
bisa menghasilkan pergeseran yang besar cepat lambat.

REALITA POSISI KITA DIDESAIN TUHAN DI ATAS, KALAU JATUH ITU TIDAK
WAJAR !

Dengarkan Firman Allah, Latih diri untuk Taat.

Cirinya jelas :
1. Tidak egois
2. Bukan hamba uang
3. ...Dstnya

Itu gaya kita bukan? Kalau bukan, sadari SAUDARA SALAH POSISI. Saudara
harus rangkak lagi ke atas.

KEBENARAN YANG TERPAHAMI OLEH KITA AKAN MEMERDEKAKAN KITA.

Setiap orang yang dalam masa sukar, tinggal di bawah, mereka akan tetap
beribadah (dengar tapi tidak taati), maka ibadah mereka semuanya hanya
lahiriah, pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya (kekuatan ibadah)

Jauhilah mereka itu (orientasi kita pada manusia kan, bukan, kata aslinya dalam
bahasa Inggris adalah "it" jadi jauhilah tindakannya)

Orang berdosa jangan dijauhi, pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang
baik (bergaul = menyetujui apa yang mereka kerjakan, sehingga tinggal tunggu
waktu akan lakukan apa yang mereka lakukan), tapi.. Tuhan Yesus tidak
menjauhi pemungut cukai, orang berdosa, pelacur, tapi TUHAN YESUS TIDAK
MENYETUJUI PERBUATAN MEREKA, TIDAK BIKIN HAL-HAL YANG SAMA.

Ibadah Lahiriah, ibadah yang dibentuk, dibikin acara, direncanakan, jadi bisa 5
menit sebelum ke Gereja marah-marah, mengucapkan kata yang menyakiti
orang lain, dan 5 menit kemudian di Ibadah ketemu orang bisa ramah, shalom,
halleluya, luar biasa, dan setelah pulang ke rumah, balik lagi seperti asal.

Kenapa melakukannya? Karena tidak ada di posisi atas, kekuatan melemah,


sehingga menjadi munafik.

IBADAH BUKAN ACARA, IBADAH TIDAK BISA DIBENTUK, IBADAH ITU GAYA
HIDUP !!!

IBADAH (eusebia, kesalehan, kekudusan, dan takut kepada Tuhan)

ORANG LIHAT ATAU TIDAK LIHAT, KITA DIDAPATI SEBAGAI ORANG YANG
BERIBADAH, KAMU KONSISTEN !!!

CEK ULANG IBADAHMU.

"Memungkiri" kekuatannya (menolak untuk menjadi serupa Kristus, menolak


untuk mentaati Firman Allah)

* Kuasa pemahaman menggiring orang pada ketaatan


* Kuasa ibadah menggiring orang kepada perubahan dalam hidup
Kita menjadi kuat, permainan terbiasa di atas sehingga makin teruji, sehingga
bisa menjadi teladan dan digiring kepada KESERUPAAN DENGAN KRISTUS.

Pengujian kita bukan di Gereja, tapi orang-orang terdekat kita, rajin ke Gereja
dan rajin dengar Firman Tuhan tapi kelakuan tidak berubah bahkan lebih parah.
Saudara sudah ikut Tuhan berapa lama? Makin mirip Tuhan Yesus atau makin
mirip setan? Sadari, berubah, kembali pada posisi atas dan hidup dalam
kekuatan.

Kuncinya :
* MINTA TUHAN PERINTAH HIDUP KITA
* DENGAR FIRMAN TUHAN HINGGA PAHAM DAN PUTUSKAN LAKUKAN

Hasilnya :
* ANDA KUAT
* ANDA JADI TELADAN
* ANDA JADI SERUPA KRISTUS

- GOD BLESS YOU -


Pengharapan Yang Pasti Di Dalam TUHAN - Pdt. Bambang Setyadi

Roma 10:11
Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia,
tidak akan dipermalukan."

Hari ini 22 Januari 2017 Firman Tuhan datang kepada kita, siapa yang percaya
kepada Tuhan tidak akan pernah dipermalukan.

Tetapi sebaliknya, mereka yang tidak percaya kepada Tuhan akan dipermalukan.

Inilah suatu janji Tuhan bagi kita yang percaya bahwa kita tidak akan
dipermalukan.

Tugas orangtua mencukupi kebutuhan anak-anaknya, tidak perlu anak saya


berkata, Pah beri saya makan hari ini, karena otomatis pasti diberikan.

Terlebih Bapa kita di Surga, kita tidak pernah salah, tidak pernah rugi bila kita
mempercayakan total kepada Tuhan hidup kita, pekerjaan bisnis kita, segala
aspek kehidupan kita.

Lihat matahari selalu terbit di timur dan selalu terbenam di barat, Tuhan
mengatur
semuanya, Allah yang kita sembah adalah Allah yang mengasihi kita, Maha
Kuasa,
dan kita selayaknya berserah dan bersandar sepenuhnya sama Tuhan.

Kalau kita berserah 10% sama Tuhan, penyertaan dan pembelaanNya juga akan
kita terima 10%, tapi kalau kita 100%, maka 100% pula kita akan nikmati
penyertaan kasih pembelaan Tuhan, apa yang kita tabur itu yang kita tuai.

Tidak akan orang menanam jagung dan tumbuh tomat.

Kalau engkau tidak ingin dipermalukan :

1. Miliki pengharapan yang pasti yang Allah janjikan

Allah yang Besar dan Hidup !

Ibrani 6:19, "Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita,
yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir"

Kesaksian : Worship Leader yang dipakai Tuhan, anak yang didambakan yang
sedang dikandung istrinya dokter vonis harus dikuret, tapi ia terus
mempertahankan, dan di usia 8 minggu setelah lahir bayinya meninggal.
Iblis datang dan mencoba mengguncang imannya, mana Allah yang engkau
sembah? Tapi ia membuat pernyataan yang mengguncang, memang anakku
mati, tapi aku akan tetap percaya kepada Tuhan. Pelayanannya makin diberkati
dan 9 bulan kemudian istrinya mengandung lagi dan melahirkan anak yang luar
biasa.

Ketika hal yang tidak enak terjadi, masihkah engkau tetap percaya kepada
Tuhan,
tetap percaya, jangan gentar, engkau akan melihat Tuhan tidak akan
mempermalukan.

2. Jangan gampang menyerah

Belajar percaya sama Tuhan, ia punya segala cara, bagian kita untuk tidak
menyerah dan tetap setia beribadah sama Tuhan. Ia tidak akan membiarkan
hidup kita dipermalukan.

3. Hidup ini harus dipenuhi Firman Tuhan

Roger Arendra, seorang yang dipenjara 12 tahun karena merencanakan


pembunuhan kepada Marcos, kepala negara Filipina. Di tahun keduanya di
penjara ia menemukan buku yang telah lusuh, yang adalah Alkitab, lembar
demi baca dan ia menemukan ketertarikan yang mendalam, hatinya yang
dipenuhi dendam untuk membunuh Marcos ketika keluar dari penjara nanti
mulai
diubahkan, keluar dari penjara ia menjadi penginjil yang dipakai Tuhan luar
biasa
memenangkan banyak jiwa.

Mulai setiap hari dengan baca Firman Tuhan, bukan yang lain dulu.

Hidup kita tidak akan dipermalukan

4. Hidup dalam Kehendak Allah

Menikmati yang terbaik dari Allah.

Bagian kita mengasihi Tuhan, melakukan Firman Tuhan, menjadikan Tuhan


segala-galanya dalam hidup kita

Ketika kita lakukan bagian kita, maka Tuhan akan lakukan yang jadi bagian
Tuhan, yang tidak pernah dilihat mata, didengar telinga, semua Tuhan berikan.
KUASA UCAPAN SYUKUR DAN PENYEMBAHAN | Healing Miracles Night -
Pdt. Johan Lumoindong

Awali Tiap Hari Dengan Hati Bersyukur

Mazmur 107:8, 15, 21, 31 =

"Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya,


karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap

anak-anak manusia."

Sebanyak 4x diulang ayat yang sama = sangat penting.

Lagu:
Bapa Engkau sungguh baik, kasih-Mu melimpah di hidupku
Bapa kubert'rimakasih berkat-Mu hari ini yang Kau sediakan bagiku
Reff:
Kunaikkan syukurku buat hari yang Kau b'ri
Tak habis-habisnya kasih dan rahmat-Mu

S'lalu baru dan tak pernah terlambat pertolonganMu

Besar setiaMu di sepanjang hidupku

Tuhan s'lalu punya yang baru, tapi kalau diulang 4x berarti Tuhan sedang
menggarisbawahi bahwa ini sesuatu yang sangat penting!

Kepentingan Tuhan bagi anda dan saya:


1. Ia menginginkan selalu ada ucapan syukur dari kita

(Pagi: Persembahkanlah syukur sebagai korban)

Mengapa bersyukur?

= karena perbuatan-perbuatanNya yang ajaib dalam hidup kita

Tuhan tidak pernah berbuat hal-hal yang biasa dalam hidup kita, kalau hati kita
pandai bersyukur, kita akan menyadari perbuatan-perbuatan Tuhan itu besar,
kita masih bisa hidup sampai saat ini, bernafas dengan baik, bisa hadir di Ibadah
ini, semua karena perbuatan Tuhan yang besar.

Tetaplah mengucap syukur, karena dalam ucapan syukur ada kekuatan.

2. Tuhan mencari penyembah-penyembah yang benar

Saya tahu ada hari-hari yang susah dalam hidup kita, tapi Tuhan tetap baik.

Biasakan hidup dalam pujian penyembahan.

Yohanes 4:23, "Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa
penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan
kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian."

Tuhan tidak menyembah diriNya sendiri, untuk itu Ia ciptakan kita untuk
menjadi penyembah-penyembahNya, di dalam penyembahan kita ada kebutuhan
Tuhan, jangan bermain-main dengan penyembahan kepada Tuhan Yesus.

Semakin kita memuji menyembah Tuhan, semakin Kuasa Tuhan menguasai kita.

Penyembahan kita :

A. Menarik Hadirat Tuhan

Mazmur 22:4, "Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-
pujian orang Israel."

Di balik pujian penyembahan, ada Tahta (Kursi) Tuhan, Ia Yang Kudus yang
bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.
Anda sedang menarik Hadirat Tuhan, Surga masuk ke dalam kehidupanmu

Ketika Hadirat Tuhan turun, sesuatu pasti terjadi. Ia pasti mengurapi kita.

B. Ada Kuasa yang mengalir yaitu Pekerjaan Allah dinyatakan

Kisah Para Rasul 16:25-26, "Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas
berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman
lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat,
sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua
pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua."

Yang sakit disembuhkan, yang tertutup jalan dibukakan


Tambahkan waktu-waktu Doa Pujian Penyembahan anda kepada Tuhan Yesus.
C. Anda sedang menarik kasih kemurahan Tuhan dalam hidupmu

Lukas 7 : 44-48,

(44) Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon:
"Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak
memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku
dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. (45) Engkau tidak
mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku.
(46) Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki
kaki-Ku dengan minyak wangi. (47)Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya
yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi
orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."(48) Lalu Ia berkata
kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni."

Kalau anda dikasihi, apa yang tidak TUHAN berikan kepada kita?

Tuhan Yesus Memberkati.


PENGAMPUNAN (Matius 18 : 21-35)
Injil Matius pasal 18 berisi hukum-hukum praktis tentang hidup jemaat. Bagaimana
seharusnya jemaat bersikap dan memperlakukan sesama seiman. Roh Kudus menuntun
Matius untuk mengumpulkan ucapanucapan (pengajaran) Yesus di berbagai tempat dan
kesempatan lalu menyusunnya menjadi satu rangkaian pengajaran yang berfokus pada
kehidupan jemaat yang dikehendaki Tuhan. Jika kita memperhatikan setting dari
pengajaran yang disusun Matius di sini, alur pemikirannya adalah berhubungan dengan
pengampunan. Inti atau konsep kebenaran dari Yesus yang terdapat disini adalah :

1. Kebesaran sesorang dalam Kerajaan Allah berbeda dengan kebesaran dalam dunia ini
(ayat. 1-5).

Orang besar bagi Allah ditentukan oleh sikap hati seseorang, yakni kerendahan hati
dan ketergantungannya pada Tuhan.

Untuk membuat kebenaran ini hidup dan dipahami dengan mudah oleh pendengar-Nya,
Yesus mengambil contoh seorang anak kecil (Yun, paidion, seorang anak di bawah umur 8
tahun). Perlu diketahui, bahwa issue terbesar dalam masyarakat Yahudi sangat penting.
Mereka ketat dengan ukuran strata sosial. Mereka membedakan pandai dan bodoh, kaya
dan miskin, tuan dan budak. Dalam acara-acara Yahudi tempat duduk diatur berdasarkan
posisi yang terbesar. Itulah sebabnya Yesus berkata, kalau engkau diundang ke pesta
jangan duduk di depan nanti datang orang yang lebih dari anda, akhirnya anda diminta
duduk di belakang. Karena issue terbesar, berpengaruh bagi orang Yahudi, murid-murid
Yesuspun berdebat siapa yang terbesar di antara mereka (Mark 9:34).

2. Penyesatan (Yun, skandalon) atau kesalahan pasti ada, tidak dapat dihindari (ayat 6-
11).

Tapi kita semua diminta agar tidak menjadi penyebab dari orang berbuat salah. Kita
dinasehati agar jangan mendatangkan kesalahan, kesesatan menganggap rendah seorang
dari anak kecil. Kata anak kecil di ayat 6, 10, 14, (Yunani = mikroi) berarti orang
kecil, orang dewasa yang dianggap kecil karena miskin, bodoh. NIV menterjemahkan
little ones. Tuhan Yesus mengatakan, orang kecil itu punya malaekat penjaga yang
selalu menghadap Tuhan. Biasanya hanya orang penting saja (punya jabatan khusus) yang
punya akses menghadap raja. Mungkin saja malaikat penjaga orang kecil adalah malikat
yang punya kedudukan penting dalam surga. Jadi hati-hati, jangan menghina orang kecil.
3. Hati Bapa adalah hati yang merangkul, mencari dan menyelamatkan yang terhilang,
tersesat atau salah jalan (ayat. 12-14).

Bapa di surga tidak menghendaki satu jiwa terhilang, sekalipun dia seorang yamg kecil
menurut anggapan dunia. Tugas kita adalah tugas penyelamatan siapapun dan
bagaimanapun buruknya seseorang, kita harus punya hati Bapa Surgawi. Setiap jiwa sama
nilainya bagi Tuhan, baginya Kristus telah mati. Jangan berbuat dosa mengabaikan
pelayanan kepada orang kecil atau arogan secara rohani. Tuhan memanggil kita bukan
untuk mengkritisi, menilai, menghakimi, mempersalahkan orang yang bersalah melainkan
menyelamatkannya. Tuhan mengajar kita agar yang lebih mulia mau memberi dan
membagi kemuliaan pada yang kurang mulia. 1 Kor 12 : 21-26. baca.

4. Yesus mengajar kita bersikap persuasif dan konstruktif terhadap orang yang bersalah
(ayat 14-20).

Bagaimanapun pendekatan itu, bergantung kepada sikap hati anda (ay. 3-5 ). Karena anda
punya otoritas mengikat dan melepaskan. Menarik untuk memperhatikan kata
pengampunan, mengampuni dalam Alkitab berasal dari kata Yunani, Aphiemi (Ingg.
Forgiveness), berarti melepas (tali) ikatan, membiarkan pergi, membiarkan pergi bebas.
Jadi sekalipun ada pendekatan formal 1,2,3 namun pendekatan formal tersebut bukanlah
batasan. Perhatikan kata Yesus: jika ia tidak mau mendengarkan, pandanglah dia sebagai
orang yang tidak mengenal Allah atau pemungut cukai, alias belum bertobat. Jadi tugas
kita melayani dan membuat ia bertobat bukan membuang atau menyisihkannya.

Pertanyaan Petrus dan jawaban Yesus yang disertai dengan perumpaan, memperjelas dan
memberikan penegasan tentang keberanan-kebenaran yang diajarkan di atas, yakni,
prinsip pengampunan tanpa batas. Pengampunan tidak diukur dari besar, luas, dalam,
lebar dan beratnya kesalahan seseorang. Pengampunan melampaui segala-galanya. Petrus
mengajukan pertanyaan pada Yesus, mungkin Petrus terpikir dengan pernyataan Yesus
dalam Luk 17:4 dan ia ingin mendapat penegasan kembali. Tetapi jawaban Yesus diluar
dugaan : 70 x 7 = 490. Wow, mungkinkah ada orang yang berbuat salah sebanyak ini dalam
sehari (kalau konteksnya Luk 17:4) ? Untuk meredahkan ketegangan Petrus, Yesus
menceritakan sebuah kisah tentang seorang Raja dengan hambanya yang berhutang 10 ribu
talenta. Satu talenta sama dengan 6000 dinar. Satu dinar adalah upah sehari waktu itu.
Kalau sekarang upah pekerja Rp 25.000 / hari maka 1 talenta sama dengan Rp. 150 juta.
10.000 X 150.000.000 = Rp . hitung sendiri ..........

Perumpamaan Yesus memberikan pesan penting tentang pengampunan dan mengampuni.


Kita mempunyai Raja yang punya belas kasihan yang besar. Betapun besarnya kesalahan
kita, kalau kita datang dan mengaku pada-Nya pasti kita menerima pengampuanNya.
Seperti hamba yang berhutang 10.000 talenta. Namun ada kisah sedih dalam perumpaan
ini. Orang yang berhutang besar setelah mendapat pengampunan bertemu dengan hamba
lain yang berhutang kepadanya hanya 100 dinar namun justru ditangkap dan
dipenjarakannya tanpa belas kasihan. Raja mengetahuinya dan menganggap ini kejahatan
besar .. Perhatikan apa kata Raja: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah
kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkau pun harus
mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Yesus adalah Raja dalam
perumpamaan ini. Seluruh hidup Yesus menyatakan belas kasihan kepada orang berdosa.
Dia datang mengumumkan kemurahan hati Bapa yang mengampuni dosa dan kesalahan
manusia. Maz. 103:12: sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita
pelanggaran kita. Yesus datang memberikan pengampunan bagi yang berdosa.

Orang membawa kepada-Nya perempuan yang berdosa minta supaya dilontar dengan batu.
Yesus menjawab, siapa di antara kalian yang tidak berbuat dosa silahkan melempari
wanita ini. Tak seorangpun yang berani sebab semua berbuat dosa. Yesus pun mengampuni
wanita ini. Tujuan Yesus datang di dunia ini mencari dan menyelamatkan yang sesat bukan
untuk menghukum. Dia datang mengadakan pendamaian atas dosa-dosa manusia, Dia
menyerahkan diri-Nya serta mencurahkan darah-Nya untuk menebus, menanggung dosa
manusia. Dan setelah bangkit dari antara orang mati, Dia mempercayakan tugas penting
bagi murid-murid-Nya untuk memberitakan kabar pengampunan di dalam nama-Nya (Luk
24:47). Yesus menegaskan, untuk menjadi murid-Nya kita harus memiliki hati Bapa, hati
Kristus. Bersedia mengampuni setiap orang (Mat. 18:25). Kita diselamatkan dan diutus
bukan untuk mempersalahkan yang salah, menghukum, membuang, menyisihkan yang
bersalah tetapi mencari, menyelamatkan dan memberikan pengampunan bagi mereka.
Jadikan pengampunan dan mengampuni sebagai misi anda! Itu adalah amanat Kristus.
Milikilah hati Kristus, hati yang mengampuni: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka
tidak tahu apa yang mereka perbuat." Demikian doa Yesus di salib. Yesus mengajar murid-
muridNya berdoa ...ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni
orang yang bersalah pada kami... (Mat. 6:12; baca Markus 11 :25,26). Akhirnya, Yakobus
5 :19,20 berkata : Saudara-saudaraku, jika ada di antara kamu yang menyimpang dari
kebenaran dan ada seorang yang membuat dia berbalik, ketahuilah, bahwa barangsiapa
membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa
orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.
UJIAN IMAN (Matius 15:21-28)

Dalam pembacaan ini dicatat bahwa Yesus sedang menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon setelah Ia bersoal
jawab dengan beberapa orang Farisi dan ahli Taurat. Dicatat dalam Markus7:24-30 bahwa Yesus tidak mau
diketahui oleh orang lain. Namun sekalipun demikian ternyata kedatangan Yesus tidak bisa dirahasiakan karena
ke mana pun Yesus pergi, Dia akan selalu menjadi fokus perhatian banyak orang. Kedatangan-Nya itu diketahui
oleh seorang perempuan Kanaan yang mempunyai seorang anak yang sedang kerasukan setan.

Kisah ini sangat menarik mengingat perempuan ini adalah seorang Kanaan (golongan kafir) yang bagi orang
Yahudi tidak layak untuk bergaul dengan orang-orang Yahudi. Namun iman yang diperoleh dari keberanian dan
ketabahan perempuan ini dalam menghadapi tantangan, mendapat pujian dari Yesus dan apa yang
diinginkannya akhirnya didapatkannya.

Ujian iman harus kita lalui untuk mendapatkan suatu hasil yang memuaskan.

Dari kisah ini kita dapat melihat ada beberapa ujian iman yang dilalui oleh perempuan Kanaan yang sering kali
kita mengalaminya juga.

1. Ketika Tuhan seolah-olah terdiam (ay. 23)

Tidak ada yang lebih menyakitkan dari pada tidak dipedulikan oleh seseorang yang sangat kita harapkan mampu
menolong kita. Ketika kita sudah berharap sepenuhnya kepada orang tersebut namun orang orang itu sama
sekali tidak memberi perhatian, hal itu akan sangat mengecewakan. Hal yang sama dialami oleh perempuan
Kanaan ini. Dia datang kepada Yesus dengan harapan yang besar bahwa Yesus akan menolongnya. Namun
apa yang diperoleh tidak sesuai dengan harapannya. Yesus tidak menjawabnya sama sekali. Suatu keadaan
yang sangat menyakitkan. Tapi sikap perempuan ini sangat mengagumkan, dia tidak undur sedikitpun. Satu
sikap yang patut diteladani oleh semua orang.

Ketika Tuhan seolah-olah tidak berbicara apa-apa, seolah-olah tidak mendengar sama sekali seruan kita dalam
kesesakan kita, seolah-olah Tuhan tidak mau menolong kita, jangan menyerah, teruslah berseru kepada-Nya.
Dalam keterdiaman-Nya, Tuhan sedang memproses ketekunan dan pengharapan kita. Tuhan sedang mengajar
kita untuk terus memandang dan berharap kepada-Nya. Melalui proses diam, kualitas iman kita sedang
diperbaiki. Apakah dalam keadaan yang sepertinya Tuhan tidak menolong, kita masih tetap berharap dengan
iman atau kita menjadi undur dari Tuhan?

2. Ketika Tuhan seolah-olah menolak kita (ayat 24, 25)

Ketika Tuhan tidak memberi jawaban / respon dan murid-murid berusaha mengusirnya, perempuan ini tetap
berharap penuh kepada Yesus dan dia tidak berbalik pulang dengan kekecewaan. Dia terus berada di tempat itu.
Akan tetapi ujian iman selanjutnya harus dilalui oleh perempuan ini. Kali ini Yesus membuka suara namun bukan
suatu pernyataan yang diharapkan oleh perempuan ini, karena kalimat yang diucapkan Yesus bernada
penolakan. Yesus mengatakan bahwa Dia diutus tidak untuk orang-orang di luar Israel. Suatu penantian dan
pengharapan yang lagi-lagi menyakitkan. Seolah-olah Yesus menolak memberikan pertolongan. Kembali
perempuan ini memperlihatkan sikap yang sangat mengagumkan. Dia tidak putus asa, sebaliknya dia malah
semakin mendekat dan menyembah Yesus. Dia lebih merendahkan dirinya dengan pengharapan yang besar.

Terkadang kita merasa ditolak Tuhan dan sepertinya Tuhan memalingkan wajah dan tidak memberi pertolongan
sama sekali ketika kita sedang dalam tekanan. Namun dalam keadaan seolah-olah Tuhan menolak kita dan
semua jalan keluar dari masalah kita sepertinya ditutup, jangan pernah menyerah! Karena dalam keadaan
seperti ini, Tuhan sedang menguji kesabaran kita dan kesabaran itu akan membuahkan hasil yang sangat indah.
Amsal menuliskan, Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, .... (Amsal 16:32).

3. Ketika Tuhan seolah-olah merendahkan dan mempermalukan (ayat 26,27)

Ujian iman ketiga yang dilalui oleh perempuan Kanaan ini adalah direndahkan dan dipermalukan. Matius
mencatat bahwa ketika perempuan ini semakin mendekati Yesus dan menyembah, Yesus menjawab bahwa
tidak patut memberikan makanan anak-anak kepada anjing.

Dicap sebagai anjing tentu bukan hal yang menyenangkan sebaliknya itu akan sangat menyakitkan. Akan tetapi
perempuan ini tetap bertahan dan tidak menyerah, dia membenarkan apa yang dikatakan Yesus, dan semakin
merendahkan dirinya di hadapan Yesus. Suatu sikap yang sangat menakjubkan dan mengagumkan sehingga
Yesus pun memberi pujian. Dan imannya yang besar itulah yang menyembuhkan anaknya seketika itu juga.
Iman yang diperoleh melalui berbagai ujian yang cukup berat.

Seringkali sebagai anak-anak Tuhan kita mengalami situasi di mana kita merasa sangat dipermalukan dan
sangat direndahkan. Jangan berputus asa dan kehilangan harapan. Yesus tidak sedang mempermalukan kita,
sebaliknya Dia sedang menguji ketabahan, kesetiaan dan kerendahan hati kita. Ujian kerendahan hati adalah
ujian yang paling berat. Tetapi jika kita berhasil melaluinya, kita akan memperoleh hasil yang luar biasa, seperti
perempuan Kanaan itu.

Mungkin kita pernah mengalami hal seperti ini, didiamkan, ditolak dan direndahkan, tapi jangan pernah putus
asa tetaplah setia dan berharap kepada-Nya karena Tuhan tidak akan membiarkan kita tertekan masalah terus
menerus. Tuhan akan memberikan apa yang kita minta jika kita setia kepada-Nya dan kesunyian merupakan
sinyal bahwa Ia sedang membawa kita kepada pengenalan yang lebih dalam dan mengagumkan akan Dia.
Sabar dan pujilah Dia karena Ia sedang menuntun kita kepada rencananya yang besar. Jawaban akan kita
terima pada waktu yang tepat karena Tuhan tidak mengenal kata terlambat.

Bagi orang2 yang setia kepada-Nya selalu tersedia rancangan2 yang sangat mengagumkan meskipun didahului
oleh kesunyian, penolakan dan direndahkan. Tuhan diam bukan karena marah atau tidak peduli atau melupakan
kita, tetapi Ia sedang membawa kita kepada satu jawaban yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya.

Tetaplah setia dan berharap kepada-Nya dan kita akan terheran-heran melihat apa yang Tuhan lakukan.

Anda mungkin juga menyukai