Anda di halaman 1dari 2

UJIAN AKHIR SEMESTER T.A.

2022/2023

Mata Kuliah : HUKUM ACARA PTUN


Hari/Tgl : SENIN, 31 Januari 2022
Dosen Pengampu : REVI FAUZI PUTRA MINA, S.H.,M.H.
Kelas : REG A2 (PAGI)
Waktu Ujian : PUKUL 13.30 s/d 14.30 WIB

Kasus

Amir merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) tamatan Sarjana (S1) dan juga
merupakan PNS Berprestasi dan juga yang selalu menjaga etika, Moral dan nilai/ Norma
kesusilaan serta keagamaan dalam setiap kegiatan yang dilakukannya,di lingkungan
kerjanya yaitu Kementrian ABC dan juga Amir mendapatkan program beasiswa kuliah
S2 dari tempat ia bekerja yaitu Kemnetrian ABC dan juga amir mengambil dan
menjalani Kuliah di The University Of Melbourne di negara Australia tahun 2019 atas
rekomendasi/pembiayaan lingkungan kerjanya dan juga amir adalah mahasiswa terbaik, Lalu
terdapat isu-isu di Media Sosial tentang dugaan tindakan pelecehan dan kekerasan seksual
yang diduga dilakukan oleh Amir, akan tetapi sampai saat ini tidak ada Laporan Kepolisian
dan atau Putusan Pengadilan yang menyatakan Amir telah melakukan dugaan tindak
pidana pelecehan dan kekerasan seksual. Atas isu-isu tersebut, Amir telah dilakukan
pemeriksaan di Kementrian ABC atas laporan yang dilakukan oleh yang di duga
Penyintas/Korban dan atas dugaan tindak pidana pelecehan dan kekerasan seksual, akan
tetapi tidak terbukti, Lalu Kementrian ABC tanpa sepengetahuan dan atau klarifikasi dari
Amir, telah mengeluarkan Surat Keputusan Menteri ABC Nomor : 500/SK-
P/ABC/V/2020 tertanggal 12 Mei 2020 tentang Pencabutan penerimaan beasiswa tahun
2018, atas nama Amir. Atas hal tersebut diatas juga surat keputusan tersebut di tebuskan ke
pihak The University Of Melbourne di negara Australia dan dalam hal ini Amir merasa
sangat dirugikan karena Amir selaku Penerima beasiswa tahun 2018 yang berkuliah di The
University Of Melbourne di negara Australia, dan pihak The University Of Melbourne telah
melakukan Ivestigasi atas surat tebusan yang dilakukan oleh Kemntrian ABC, atas nama
Amir tertanggal 12 Mei 2020 telah dicabut haknya oleh Kementrian ABC. Dan atas surat
keputusan tersebut maka amir tidak dapat berkuliah lagi disebabkan pendanaan perkuliahan
tersebut di berhentikan. Kementrian ABC tanpa klarifikasi dan dasar hukum yang jelas
dan pasti sehingga Amir mengalami beberapa kendala dan kesulitan yaitu diantaranya
adalah :

a. Amir dipersulit untuk pembuatan Pasport . Pada tanggal 6 Oktober 2020, Amir
hendak memperpanjang pasport di Kantor Imigrasi Jakarta, akan tetapi ketika proses
pengecekan berkas dan interview sempat terhambat karena pihak imigrasi
menanyakan perihal kelanjutan kasus Amir dan mengira Amir telah terbukti bersalah
akibat pemberitaan di media dan adanya berita pencabutan objek gugatan oleh
Kementrian ABC, yang akhirnya Amir harus diinterogasi dan menunjukkan bukti
hasil investigasi di Australia dan menunjukkan Surat Keterangan dari Kepolisian
apabila tidak tersangkut tindak pidana apapun, sehingga Pasport Amir dapat
diperpanjang lagi ;
b. Amir gagal dalam Seleksi Administrasi pencalonan menjadi Pejabat di Kementrian
ABC Pada tanggal 9 September 2020, sebelumnya Amir telah mendaftar menjadi
salah satu pejabat dilingkungannya bekerja dengan program PCPM angkatan 35,
akan tetapi Amir langsung dinyatakan gagal dalam tahap awal yaitu saat seleksi
Administrasi, ;
c. Adanya Pemberitaan pada media Oxford Australia bahwa pada tanggal 31 Juli
2020 di Media Oxford Australia memberitakan tentang Pencabutan status Mahasiswa
berprestasi Amir yang mana pemberitaan ini juga dikutip terlebih dahulu secara luas
oleh media-media nasional yang ada di Indonesia, sehingga disetiap gerak dan
dimanapun keberadaan Amir, ia merasa selalu dihadapkan dengan berbagai
pertanyaan dan wawancara oleh para media yang dikaitkan dengan isu dan
pemberitaan yang dituduhkan kepada Amir.

Soal

1. Apakah Amir memiliki hak gugat di PTUN ? berdasarkan UU No. 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah oleh UU No. 9
Tahun 2004 dan UU No. 51 Tahun 2009? Dan jikalau ada, di pengadilan manakah
amir dapat mengajukan gugatan PTUN tersebut ? Jelaskan berdasarkan teori
analisis hak gugat di PTUN!
2. Jika Amir mengajukan gugatan di PTUN , tahapan apa saja yang harus
ditempuh oleh Amir berdasarkan Hukum Acara PTUN? Jelaskan dan sebutkan
dasar hukumnya secara lengkap!
3. Jika Amir mengajukan gugatan di Peradilan Tata Usaha Negara, alasan gugatan
(posita) apa yang tepat dipergunakannya menurut Hukum Acara PTUN? Jelaskan
dan sebutkan dasar hukumnya!
4. Jika sengketa tersebut ditangani oleh PTUN Jakarta, apakah tepat jika diterapkan
asas praduga keabsahan (presumptio iustae causa) ? Jelaskan dan berikan
argumentasi dari jawaban Anda!

Anda mungkin juga menyukai