Anda di halaman 1dari 16

BAHAN AJAR BAB 2

USAHA DAN DAYA

MATERI USAHA DAN DAYA

A. Konsep Usaha dan Daya


Dalam sudut pandang fisika, khususnya mekanika, Usaha mengandung pengertian
sebagai segala sesuatu yang dilakukan oleh gaya pada suatu benda sehingga benda
itu bergerak. Agar usaha berlangsung, maka gaya harus dikerahkan pada suatu benda
hingga benda tersebut menempuh jarak tertentu.
Sedangkan Daya adalah cepatnya usaha dilakukan. Dengan kata lain daya adalah
usaha yang dilakukan tiap satuan waktu.

Gambar 2. Menunjukkan Seorang tahanan


(narapidana) sedang mendorong dinding sel
tempatnya dipenjara. Tahanan tersebut
mengerjakan sejumlah gaya kepada dinding,
namun dinding sel tersebut tetap di
tempatnya (tidak bergerak atau berpindah).
Adanya gaya yang diberikan oleh tahanan
tersebut kepada dinding sel tetapi dinding
sel tersebut tidak berpindah menunjukkan
bahwa tahanan itu tidak melakukan
usaha atau tidak ada usaha yang terjadi
Gambar 2. Mendorong dinding

Berdasarkan ilustrasi di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 faktor yang harus
kamu ingat bila memutuskan apakah terdapat usaha yang dilakukan: benda harus
bergerak, dan arah gerakannya tidak tegak lurus dengan arah gaya yang
dikerahkan.

Besar usaha yang dilakukan bergantung pada besar dan arah gaya yang dikerahkan
dan perpindahan benda selama gaya dikenakan. Ketika sebuah gaya bekerja pada
arah yang sama dengan arah gerak benda, usaha dapat dihitung dengan cara

dengan:
W = usaha yang dilakukan pada suatu benda (J atau N.m)
F = gaya yang bekerja pada suatu benda (N)

s = perpindahan yang dialami benda tersebut (m)


Daya didefinisikan sebagai kecepatan melakukan usaha atau usaha tiap satuan
waktu. Besar daya ini dapat digunakan untuk membandingkan cepatnya mesin
melakukan usaha. Jika besar usaha yang sama dilakukan dengan kecepatan berbeda,
diperlukan mesin dengan daya yang berbeda. Sehingga dapat dikatakan bahwa jika
kecepatan yang dihasilkan besar maka Dayanya juga akan besar.

Secara matematis rumus daya dapat dituliskan sebagai berikut.

dengan:
P = daya (Watt)
W = usaha (Joule)
t = waktu (Sekon)
Soal Latihan
1. Perhatikan gambar di bawah ini!

m= 6 kg

120 N

2m

Hitunglah:

a. Besar usaha yang dikerjakan oleh balok.


b. Besar daya yang dilakukan oleh balok dalam waktu 10 detik.

2. Berapakah usaha yang dilakukan seorang anak yang hendak mendorong sebuah
mobil yang sedang mogok bila gaya yang dikerahkan anak itu sebesar 35 newton
sedangkan mobilnya tetap diam?

3. Perhatikan gambar dibawah ini!

Ali bermasa 50 kg menaiki tangga yang tingginya 10 meter selama 2 menit. Jika
percepatan gravitasi (g) adalah 10 m/s2 . Dari keadaan tersebut:
a. Apakah Ali melakukan suatu usaha?
b. Berapa besar usaha yang Ali untuk menaiki tangga tersebut?
Berapa daya yang dilakukan Ali untuk menaiki tangga tersebut?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

USAHA ATAU BUKAN?


TUJUAN
Melalui kegiatan ini, peserta didik mampu membedakan contoh usaha serta
menyimpulkan konsep usaha.

PETUNJUK
1. Bacalah setiap langkah dan soal dengan saksama.
2. Carilah referensi di Perpustakaan atau internet jika perlu.
3. Tanyakan kepada guru pembimbing jika mengalami kesulitan.

Diskusikan dengan temanmu melalui Whatsapp!

1. Perhatikan gambar berikut.


Manakah yang termasuk usaha dan bukan usaha?

… …

... ...

2. Setelah dapat membedakan usaha dan bukan usaha, diskusikan! Apa itu usaha?
PESAWAT SEDERHANA

MATERI PESAWAT SEDERHANA

B. Jenis – Jenis Pesawat Sederhana


1. Katrol
Katrol merupakan pesawat sederhana yang terdiri dari sebuah roda atau
piringan beralur dan tali atau kabel yang mengelilingi alur roda atau piringan
tersebut. Ditinjau dari cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit,
karena pada katrol juga terdapat titik tumpu, titik kuasa, dan titik beban.

Pemanfaatan katrol dalam kehidupan sehari-hari cukup beragam, misalnya


untuk mengangkat benda-benda, mengambil air dari sumur, mengibarkan
bendera, hingga mengangkat kotak peti kemas. Berdasarkan susunan tali dan
rodanya, katrol dibedakan menjadi katrol tetap, katrol bebas, dan katrol
majemuk.

2. Roda Berporos
Roda dan poros merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang terdiri
dari dua buah silinder dengan jari-jari yang berbeda dan bergabung di
pusatnya. Silinder berjari-jari besar dinamakan roda dan silinder berjari-jari
kecil dinamakan poros.
Roda dan poros bekerja dengan cara mengubah besar dan arah gaya yang
digunakan untuk memindahkan (dalam hal ini, memutar) sebuah benda.
Contoh penerapan roda dan poros dalam kehidupan diantaranya pemutar
keran air, pegangan pintu yang bulat, obeng, roda pada kendaraan, setir
kendaraan, alat serutan pensil, bor tangan, dan sejenisnya.

3. Bidang Miring
Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang terdiri dari
bidang datar yang salah satu ujungnya lebih tinggi daripada ujung lainnya.
Bidang miring diposisikan miring agar dapat memperkecil gaya yang
dibutuhkan untuk memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi
dibandingkan mengangkatnya secara vertical.

Bidang miring memberikan keuntungan yaitu memungkinkan kita


memindahkan suatu benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang
lebih kecil. Meskipun demikian, bidang miring juga memiliki kelemahan,
yaitu jarak yang harus ditempuh untuk memindahkan benda tersebut menjadi
lebih panjang (jauh). Pemanfaatan prinsip kerja bidang miring dapat kita
temukan dalam sejumlah perkakas, diantaranya kapak, pisau, skrup, baut, dan
sebagainya.

Perhatikan Gambar berikut! Keuntungan mekanis bidang miring dapat


dihitung sebagai berikut.

KM = Gaya Beban (FB)


Gaya Kuasa (FK)
FK
h
FB

Sumber: Dok. Kemdikbud


Gambar Benda di Bidang Miring

Karena segi tiga yang besar sebangun dengan segitga yang kecil, maka

F
B
=
F
K

KM l
sehingga, bidang miring = h
dengan:
KM = keuntungan mekanis
FB = gaya beban
FK = gaya kuasa
l = panjang bidang miring
h = tinggi bidang miring

4. Pengungkit
Pengungkit atau disebut juga tuas merupakan pesawat sederhana yang paling
sederhana. Pengungkit ini terdiri dari sebuah batang kaku (misalnya logam,
kayu, atau batang bambu) yang berrotasi di sekitar titik tetap yang dinamakan
titik tumpu. Selain titik tumpu yang menjadi tumpuan bagi pengungkit, ada
dua titik lain pada pengungkit, yaitu titik beban dan titik kuasa.

Pengungkit Jenis I
(Pertama)

Pengungkit Jenis II
(Kedua)

Pengungkit Jenis III


(Ketiga)

Jenis-jenis Pengungkit

Dengan :
T = Titik tumpu (tempat penumpu)
B = Titik beban (tempat beban yang akan diangkat)
K = Titik kuasa (tempat tangan melakukan gaya)
Lb = Lengan beban (jarak titik beban ke titik tumpu)
Lk = Lengan kuasa (jarak titik kuasa ke titik tumpu)
Fk = Gaya kuasa yang diberikan
Berdasarkan posisi ketiga titik (titik tumpu, titik beban, dan titik kuasa)
tersebut, pengungkit dapat dibedakan jenisnya menjadi tiga tipe atau tiga
kelas, yaitu pengungkit jenis pertama, pengungkit jenis kedua, dan
pengungkit jenis ketiga.

Pengungkit dapat memudahkan usaha dengan cara menggandakan gaya


kuasa dan mengubah arah gaya. Agar kita dapat mengetahui besar gaya
yang dilipatgandakan oleh pengungkit maka kita harus menghitung
keuntungan mekanisnya. Cara menghitung keuntungan mekanisnya adalah
dengan membagi panjang lengan kuasa dengan panjang lengan beban.
Panjang lengan kuasa adalah jarak dari tumpuan sampai titik bekerjanya
gaya kuasa. Panjang lengan beban adalah jarak dari tumpuan sampai
dengan titik bekerjanya gaya beban. Agar kamu mudah memahaminya,
perhatikan Gambar 2.8!

Karena syarat kesetimbangan tuas adalah FB × LB = FK × LK

dan KM = FB / FK, maka KMtuas = LK / LB

dengan :

KM = keuntungan mekanis
FB = gaya beban
FK = gaya kuasa
LK = lengan kuasa
LB = lengan beban

C. Prinsip Kerja Pesawat Sederhana pada Sistem Gerak Manusia


Selain pada peralatan dan teknologi yang biasa kamu gunakan pada kehidupan sehari-
hari, prinsip pesawat sederhana juga ada yang berlaku pada struktur otot dan rangka
manusia. Pada saat mengangkat beban, telapak tangan yang menggenggam barbel
berperan sebagai gaya beban, titik tumpu berada pada siku (sendi diantara lengan atas
dan lengan bawah), dan dan kuasanya adalah lengan bawah. Titik tumpu berada
diantara lengan beban dan kuasa, oleh karena itu lengan disebut sebagai pesawat
sederhana pengungkit jenis pertama, sebagaimana dapat kamu liat pada Gambar
berikut.
Soal Latihan
4. Perhatikan gambar berikut ini!

Gaya kuasa (FK)

Gaya beban (FB)

Tumpuan

Termasuk pengungkit jenis berapakah gambar tersebut? Mengapa demikian?


Sebutkan dua contoh benda yang ada di sekitar kamu yang menggunakan prinsip
kerja pengungkit tersebut!

5. Perhatikan gambar berikut!

s = 15 m

h=3m

Berapakah besar keuntungan mekanis bidang miring tersebut?


6. Perhatikan gambar berikut!

8N

Beban

Berapakah besar beban yang ditarik oleh katrol majemuk di atas?

7.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

PESAWAT SEDERHANA (PENGUNGKIT)

TUJUAN

Melalui kegiatan ini, peserta didik mampu mengidentifikasi bagian dan contoh
tuas dalam kehidupan sehari-hari.

PETUNJUK

1. Bacalah setiap langkah dan soal dengan saksama.

2. Tanyakan kepada guru pembimbing jika mengalami kesulitan.

Lakukan langkah-langkah berikut. Diskusikan dengan temanmu melalui Whatsapp!

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Identifikasilah beban, kuasa, lengan beban, lengan kuasa, dan titik tumpunya!
Bagian-bagian
Tu Bagian-bagian

a
as
s

ke-
4. Sebutkan contoh lain dari tuas!

Tuas Jenis I

Tuas Jenis II

5. Tuliskan keuntungan mekanik pada tuas!

6. Apakah prinsip kerja pesawat sederhana dapat diterapkan pada


tubuh manusia? Jelaskan alasanmu! Berilah contohnya!

Anda mungkin juga menyukai