Anda di halaman 1dari 4

Teks Eksposisi

Apa itu teks eksposisi?

Teks eksposisi merupakan teks yang memaparkan pendapat yang disertai dengan fakta.

Struktur teks eksposisi (pernomor 1 slide)

1. Tesis, berupa pengenalan isu, masalah ataupun pandangan penulis secara umum

tentang topik yang akan dibahas.

2. Rangkaian argumen, berupa sejumlah pendapat atau argumen penulis sebagai

penjelasan atas tesis yang dikemukakan sebelumnya dengan disertai fakta yang

memperkuat argumen penulis.

3. Penegasan ulang, berupa perumusan kembali secara singkat atau disebut juga dengan

penutup/kesimpulan.

Unsur kebahasaan eksposisi

1. Kata teknis/peristilahan. Contoh: gizi, hutan lindung.

2. Konjungsi kausalitas (sebab akibat). Contoh: karena, sebab, oleh karena itu, jika,

dengan demikian.

3. Kata kerja mental. Contoh: diharapkan, memperkirakan, berpendapat, beramsusi.

4. Kata perujukan. Contoh: berdasarkan data ....., merujuk pada pendapat ......

5. Kata persuasif (ajakan). Contoh: hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus.

Langkah menulis teks eksposisi

1. Menentukan isu ataupun masalah yang akan dibahas.

2. Membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan isu yang dipilih.


3. Mendaftarkan topik-topik yang berkaitan dengan isu.

4. Menyusun kerangka karangan struktur teks eksposisi secara sistematis.

5. Menyusun kerangka menjadi teks eksposisi yang logis dengan memperhatikan

struktur, unsur kebahasaan dan ejaan.

Contoh menulis teks eksposisi (pernomor 1 slide)

1. Menentukan isu ataupun masalah yang akan dibahas  lingkungan sekolah.

2. Membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan isu yang dipilih  membaca

artikel di internet.

3. Mendaftarkan topik-topik yang berkaitan dengan isu:

a. Kebersihan lingkungan sekolah

b. Banyak siswa kurang menjaga kebersihan sekolah

c. Penyebab siswa tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah

d. Akibat tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

e. Pesan untuk menjaga lingkungan sekolah.

4. Menyusun kerangka karangan struktur teks eksposisi secara sistematis 

urutannya sama dengan nomor 3.

5. Menyusun kerangka menjadi teks eksposisi yang logis dengan memperhatikan

struktur, unsur kebahasaan dan ejaan. (perpoin 1 slide)

a. Kebersihan lingkungan sekolah:

Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor penting untuk

menciptakan kenyamanan dalam proses KBM. Selain untuk menciptakan

kenyamanan dalam proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), kebersihan

diperlukan untuk menjaga kesehatan para siswa.

b. Banyak siswa kurang menjaga kebersihan sekolah:


Banyak siswa yang kurang menjaga kebersihan sekolah. Di laci meja kelas

biasanya banyak ditemukan sampah bekas makanan atau minuman. Siswa masih

kurang kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini dibuktikan

dalam penelitian pada tahun 2015 bahwa kelas menjadi tempat yang paling

banyak terdapat sampah dibanding ruangan di sekolah lainnya.

c. Penyebab siswa tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah:

Penyebab siswa tidak menjaga kebersihan salah satunya adalah malas dan kurang

kesadaran menjaga kebersihan. Selain itu mereka mengganggap bahwa kebersihan

sekolah bukan tanggung jawab mereka tetapi tanggung jawab penjaga sekolah.

d. Akibat tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah:

Akibat tidak menjaga kebersihan, lingkungan sekolah menjadi bau, kotor serta

banyak serangga. Laci-laci meja yang dipenuhi sampah akan menjadi sarang

nyamuk dan serangga. Sampah yang berserakan atau tempat sampah yang tidak

dibersihkan akan menimbulkan bau dan penyakit.

e. Pesan untuk menjaga lingkungan sekolah:

Menjaga kebersihan lingkungan sekolah perlu dilakukan. Salah satu caranya

adalah dengan mengadakan kerja bakti setiap bulan untuk membersihkan kelas

dan lingkungan sekolah agar siswa memiliki tanggung jawab terhadap kebersihan

lingkungan sekolahnya.
(Buat 1 slide)

Lingkungan Sekolah

Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor penting untuk menciptakan

kenyamanan dalam proses KBM. Selain untuk menciptakan kenyamanan dalam proses KBM

(Kegiatan Belajar Mengajar), kebersihan diperlukan untuk menjaga kesehatan para siswa.

Banyak siswa yang kurang menjaga kebersihan sekolah. Di laci meja kelas biasanya

banyak ditemukan sampah bekas makanan atau minuman. Siswa masih kurang kesadaran

dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Penyebab siswa tidak menjaga kebersihan salah satunya adalah malas dan kurang

kesadaran menjaga kebersihan. Selain itu mereka mengganggap bahwa kebersihan sekolah

bukan tanggung jawab mereka tetapi tanggung jawab penjaga sekolah.

Akibat tidak menjaga kebersihan, lingkungan sekolah menjadi bau, kotor serta banyak

serangga. Laci-laci meja yang dipenuhi sampah akan menjadi sarang nyamuk dan serangga.

Sampah yang berserakan atau tempat sampah yang tidak dibersihkan akan menimbulkan bau

dan penyakit.

Menjaga kebersihan lingkungan sekolah perlu dilakukan. Salah satu caranya adalah

dengan mengadakan kerja bakti setiap bulan untuk membersihkan kelas dan lingkungan

sekolah agar siswa memiliki tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan sekolahnya.

Anda mungkin juga menyukai