Anda di halaman 1dari 2

Lula si lebah

Lula si lebah pekerja yang periang,setiap hari lula pergi mengumpulkan nectar bunga,Biasanya dia
mengumpulkan nectar dari bunga yang ada di tepi sungai

Saat mentari mulai menampakan wujudnya lula sudah bersiap siap untuk mengumpulkan nectar
bunga "wah hari ini indah sekali” ucap lula dengan riang,saat lula sudah selesai dengan persiapannya
lula pun terbang dengan semangat ke tempat biasa ia mengumpulkan nectar sambil bersenandung
ria tidak lama lula terbang dari sarangnya lula telah sampai di tempat ia biasa mengumpulkan nectar
bung alula yang tadinya sangat gembira menjadi terkejut saat melihat kondisi bunga bunga yang
sebelumnya sangat indah

“apayang terjadi disini, kemarin saat aku mengumpulkan nectar disini semuanya masih normal”seru
lula yang kebingungan, lula pun pulang dengan wajah murung karena tidak mendapatkan nectar
sama sekali saat lula sedang terbang menuju sarangnya ia bertemu dengan seekor burung hantu tua
lula pun bertanya kepada burung hantu tua itu “maaf tuan apakah tuan tahu penyebab rusak nya
Bungan bunga di sekitar sungai ini” si burung hantu tua itupun menjawab “tadi ada segerombolan
gajah yang sedang mencari makan di sekitar sini “ setelah mengetahui hal itu lula pun memutuskan
untuk pulang ke sarangnya dan bertanya ke kelompok gajah itu mengapa mereka mencari makan di
sekitar sungai itu

Esok hari pun tiba lula pun terbangun dan bersiap-siap pergi menuju sungai, sesampainya ia di
sungai ia hanya melihat bunga bunga yang rusak sama seperti kemarin lula pun memutuskan untuk
bertanya lagi kepada burung hantu tua itu lagi “wahai pak burung hantu apakah tadi sekelompok
gajah itu kembali ke sini lagi “ si burung hantu itu pun memberi jawaban “belum mereka belum
datang kesini “ setelah mendengar hal itu lula pun memutuskan untuk menunnggu bersama burung
hantu tua itu,lula pun menunggu cukup lama bahkan ia sampai tertidur tiba tiba tanah di sekitar lula
bergetar dan menyebabkan lula yang sedang tertidur di dahan pohon hampir terjatu, owh itu
mereka “lula pun bergegas terbang kearah mereka dengan sepenuh tenaga “wahai tuan-tuan gajah
mengapa kalian mencari makn di sini “ para gajah sepertinya tidak mendengar perkataan lula,lula
pun memutuskan untuk berteriak “WAHAI TUAN TUAN GAJAH MENGAPA KALIANN MENCARI
MAKAN DI SINI” para gajah pun melihat kearah lula dan mereka mulai tertawa “owh hanya seekor
lebah, memangnya kenapa jika kami mencari makan disini, kami bebas mencari makan di mana
saja,iya tidak teman teman “ ucap salah satu gajah dengan angkuh “apakah kalian melihat bunga
bunga yang telah kalian rusak itu” para gajah melihat lula lagi dan mulai tertawa kami “kami tidak
peduli dengan bunga bunga jelek itu” lula yang mendengar ucapan itupun marah dan menantang
para gajah untuk berperang “wahai parah gajah yang aku aku menantangkalian untuk berperang jika
kalian kalah kalian tidak boleh mencari makan di sini lagi” para gajah yang mendengar ucapan itupun
tertawa lebih keras “owh tentu saja kami menerima tantangan itu” para gajah pun pergi sambil
berkata “besok kutunggu kau di sini “ sambil tertawa

Lula pun pulanng kesarangnya dan memberi tahukannya kepada para teman nya dan menyusun
temannya untuk mengalahkan parah gajah.

Keesokan hari pun tiba lula dan teman teman sudah bersiap saat para gajah datang dengan
angkuhnya dan mengejek lula,para gajah sangat percaya diri dengan kulit mereka yang sangat keras
dan berpikir sengatan lebah tidak akan bisa menembusnya saat para gajah mulai maju menuju lula
tiba tiba lula berteriak “KELUARLAH” ratusan lebah yang bersembunyi dari celah celah
tanah,pohon,dan bebatuan mulai keluar mereka mengelilingi para gajah yang masih tertawa tawa
sambil mengayunkan belalainya “HAHAHAHA apakah cuman segitu kemampuan kalian para lebah”
tidak lama kemudian slah satu gajah berteriak kesakitan sambil berguling guling di tanah “apa yang
terjadi” ucap salah satu gajah tiba tiba beberapa gajah yang lainpun ikut berteriak dan jatuh
berguling di tanah, ternyata para lebah masuk kedalam telinga para gajah dan menyengatnya dari
dalam para gajah yang kesikatan pun berlarian meninggalkan tempat itu dan tidak penah kembali
lagi.

Anda mungkin juga menyukai