Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

RISIKO DAN HAZARD DALAM ASUHAN KEPERAWATAN


Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keselamatan Pasien K3 dalam Keperawatan
Dosen Pengampu: H. Iwan Permana, S. KM., S. Kep., M. Kep.

Disusun oleh :
Kelompok 2 Kelas 2B
Agis Setiawan (C1AA20002) Novita Andini Nurazizah (C1AA20070)
Ai Nina Nurajijah (C1AA20004) Nurvika Andriyansyah (C1AA20074)
Bunga Ruli Marsela (C1AA20014) Rakanda Putra Waliyu (C1AA20084)
Cindy Andriani Putri (C1AA20018) Repi Heryani (C1AA20090)
Fitriani Luthfana Hasna (C1AA20038) Rhadika Wangsa N (C1AA20094)
Kanza Salsabilan R (C1AA20048) Santi Pebriani (C1AA20100)
M. Adi Wiguna (C1AA20054) Siti Sarah Alpadilah (C1AA20108)
Tia Marsela (C1AA20114)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
Jalan Karamat No.36 Telp (0266) 210215 Fax (0266) 223709 Sukabumi 43122
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menyelesaikan makalah
ini. Atas rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Risiko dan Hazard dalam Asuhan Keperawatan”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bapak H. Iwan Permana, S.
KM., S. Kep., M. Kep. pada mata kuliah Keselamatan Pasien dan K3 dalam
Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi. Selain itu, penyusun
berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak H. Iwan Permana, S.
KM., S. Kep., M. Kep. selaku dosen mata kuliah Keselamatan Pasien dan K3
dalam Keperawatan. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari
itu, penyusun menerima saran dan kritik yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini.

Sukabumi, 30 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
D. Manfaat Penulisan 3
BAB II PEMBAHASAN 4
A. Pengertian Hazard 4
B. Jenis-Jenis Hazard 4
C. Manajemen Risiko 4
D. Risiko dan Hazard dalam Pengkajian Asuhan Keperawatan 5
E. Risiko dan Hazard dalam Perencanaan Asuhan Keperawatan 7
F. Risiko dan Hazard dalam Implementasi Asuhan Keperawatan 10
F. Risiko dan Hazard dalam Evaluasi Asuhan Keperawatan 11
BAB III PENUTUP 13
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan kerja mutlak harus dilaksanakan di dunia kerja dan di dunia
usaha oleh semua orang yang berada di tempat kerja baik pekerja maupun
pemberi kerja, jajaran pelaksana, penyelia (supervisor) maupun manajemen,
serta pekerja yang bekerja untuk diri sendiri (self employed). Alasannya jelas,
karena bekerja adalah bagian dari kehidupan, dan setiap orang memerlukan
pekerjaan untuk mencukupi kehidupan dan atau untuk aktualisasi diri, namun
dalam melaksanakan pekerjaannya, berbagai potensi bahaya (hazard atau
faktor risiko) dan risiko di tempat kerja mengancam diri pekerja sehingga dapat
menimbulkan cedera atau gangguan kesehatan. Potensi bahaya dan risiko di
tempat kerja antara lain akibat sistem kerja atau proses kerja, penggunaan
mesin, alat dan bahan, yang bersumber dari keterbatasan pekerjaannya sendiri,
perilaku hidup yang tidak sehat dan perilaku kerja yang tidak selamat/aman,
buruknya lingkungan kerja, kondisi pekerjaan yang tidak ergonomik,
pengorganisasian pekerjaan dan budaya kerja yang tidak kondusif bagi
keselamatan dan kesehatan kerja (Kurniawidjaja, 2010).
Kesehatan kerja (Occupational Health) merupakan bagian dari
keselamatan dan kesehatan kerja (Occupational Safety and Health) yang
bertujuan agar pekerja selamat, sehat, produktif, sejahtera, dan berdaya saing
kuat, dengan demikian produksi dapat berjalan dan berkembang lancar
berkesinambungan (Sustainable Development) tidak terganggu oleh kejadian
kecelakaan maupun pekerja.
Dalam Undang-Undang No.23 tahun 2003 tentang kesehatan pasal 23
dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus
diselenggarakan pada semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang
mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau
mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang. Jika memperhatikan isi dari
pasal di atas maka jelaslah bahwa Rumah Sakit (RS), puskesmas, Poliklinik,
Rumah Bersalin, Balai Kesehatan, Laboratorium dan Klinik Perusahaan
termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman.

1
Bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya
terhadap para laku langsung yang bekerja di RS, tetapi juga terhadap pasien
maupun pengunjung RS. Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola RS
menerapkan upaya-upaya K3 di RS (Depkes, 2006).
Potensi bahaya di RS, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi
bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di RS, yaitu
kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaaan yang berhubungan dengan
instalasi listrik, dan sumber-sumber cedera lainya), radiasi, bahan-bahan
kimia.
Maka dari itu, penyusun mengangkat judul makalah, yaitu “Risiko dan
Hazard dalam Asuhan Keperawatan”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hazard?
2. Apa saja yang termasuk jenis-jenis hazard?
3. Apa yang dimaksud dengan manajemen risiko?
4. Apa dan bagaimana pencegahan risiko dan hazard dalam pengkajian asuhan
keperawatan?
5. Apa dan bagaimana pencegahan risiko dan hazard dalam perencanaan
asuhan keperawatan?
6. Apa dan bagaimana pencegahan risiko dan hazard dalam implementasi
asuhan keperawatan?
7. Apa dan bagaimana pencegahan risiko dan hazard dalam implementasi
asuhan keperawatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang Risiko dan Hazard dalam Asuhan
Keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian hazard.
b. Untuk mengetahui jenis-jenis hazard.
c. Untuk mengetahui manajemen risiko.

2
d. Untuk mengetahui apa dan bagaimana pencegahan risiko dan hazard
dalam pengkajian asuhan keperawatan.
e. Untuk mengetahui apa dan bagaimana pencegahan risiko dan hazard
dalam perencanaan asuhan keperawatan.
f. Untuk mengetahui apa dan bagaimana pencegahan risiko dan hazard
dalam implementasi asuhan keperawatan.
g. Untuk mengetahui apa dan bagaimana pencegahan risiko dan hazard
dalam evaluasi asuhan keperawatan.
D. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui pengertian hazard.
2. Mengetahui jenis-jenis hazard.
3. Mengetahui manajemen risiko.
4. Mengetahui apa dan bagaimana pencegahan risiko dan hazard dalam
pengkajian asuhan keperawatan.
5. Mengetahui apa dan bagaimana pencegahan risiko dan hazard dalam
perencanaan asuhan keperawatan.
6. Mengetahui apa dan bagaimana pencegahan risiko dan hazard dalam
implementasi asuhan keperawatan.
7. Mengetahui apa dan bagaimana pencegahan risiko dan hazard dalam
evaluasi asuhan keperawatan.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hazard
Menurut Hendra (2014), hazard atau bahaya merupakan potensi yang
dimiliki oleh suatu bahan atau material, proses, atau kondisi untuk
menimbulkan kerusakan atau kesakitan (kerugian) hal ini termasuk bahan
kimia (toksisitas, korosifitas), fisik (daya ledak, listrik dan terbakar), biologis
(dapat menginfeksi) dan lain lain.
Jadi hazard adalah potensi yang dimiliki suatu zat atau proses yang dapat
menyebabkan kerusakan. Risiko merupakan seberapa besar kemungkinan suatu
bahan atau material, proses, atau kondisi untuk menimbulkan kerusakan atau
kesakitan (kerugian).
B. Jenis-jenis Hazard
Berdasarkan karakteristik dampak yang diakibatkan oleh suatu jenis
bahaya, maka jenis bahaya dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu bahaya
kesehatan kerja dapat berupa bahaya fisik, kimia, biologi, dan bahaya berkaitan
dengan ergonomi, berdampak kepada kesehatan dan kenyamanan kerja,
misalnya penyakit akibat kerja, pemajanan terjadi pada waktu lama dan pada
konsentrasi rendah, bahaya keselamatan (safety hazard) fokus pada
keselamatan manusia yang terlibat dalam proses, peralatan, dan teknologi.
Dampak safety hazard bersifat akut, konsekuensi tinggi, dan probabilitas
untuk terjadi rendah, bahaya keselamatan kondisi yang dapat menyebabkan
kecelakaan di tempat kerja.
C. Manajemen Risiko
Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk
mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif,
terencana, dan terstruktur dalam suatu kesisteman, baik manajemen risiko K3
berkaitan dengan bahaya dan risiko yang ada di tempat kerja yang dapat
menimbulkan kerugian bagi perusahaan (Ramli, 2010).

4
D. Risiko dan Hazard dalam Pengkajian Asuhan Keperawatan
1. Pengertian Risiko dan Hazard dalam Pengkajian Asuhan Keperawatan
Seluruh kegiatan yang dilakukan baik perseorangan ataupun
organisasi atau bahkan perusahaan juga mengandung risiko. Semakin besar
risiko yang dihadapi pada umumnya dapat diperhitungkan bahwa
pengembalian yang diterima juga akan lebih besar (Qoriawaty, 2016). Pola
pengambilan risiko menunjukkan sikap yang berbeda terhadap pengambilan
risiko.
Menurut Prayitno, dkk. (2017) risiko melekat dari tindakan pelayanan
kesehatan dalam hal ini pada saat melakukan pengkajian asuhan
keperawatan adalah bahwa dalam kegiatan ini yang diukur adalah upaya
yang dilakukan. Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari
proses keperawatan. Dalam proses pengkajian, seorang perawat bertugas
untuk mengumpulkan informasi berkenaan dengan kondisi pasien, baik
melalui pasien pribadi atau melalui keluarga, rekam medis, tenaga
kesehatan dan lainnya. Informasi yang dikumpulkan seorang perawat
harusnya fakta dan aktual. Pada proses pengkajian data, hal-hal yang dapat
terjadi seperti:
a. Kurangnya informasi atau data yang diberikan keluarga pasien/pasien
tersebut (menyembunyikan sesuatu hal) sehingga dalam proses
pengkajian kurang lengkap. Akibatnya perawat/dokter akan salah dalam
memberikan perawatan sehingga berbahaya terhadap pasien.
b. Tertularnya penyakit saat melakukan pengkajian dalam hal ini seperti
kontak fisik maupun udara. Pada saat perawat melakukan
perawatan/pengkajian pasien maka perawat mempunyai resiko tertular
penyakit dari pasien.
c. Mendapatkan cacian atau pelecehan verbal saat melakukan pengkajian
ataupun pada proses wawancara. Dalam hal ini seperti halnya ketika
perawat menanyakan data/informasi pasien namun, keluarga/pasien
menyembunyikannya namun demi keselamatan pasien, perawat tetap

5
menanyakannya sehingga pasien/keluarga pasien kurang menyukainya
sehingga perawat mendapatkan cacian/perlakuan tidak baik.
d. Mendapatkan kekerasan fisik dari pasien ataupun dari keluarga pasien
pada saat melakukan pengkajian/pemeriksaan. Misalnya, pasien/keluarga
yang tidak menyukai proses perawatan/pengkajian dapat melakukan
kekerasan fisik terhadap perawatnya.
2. Contoh Kasus Risiko dan Hazard dalam Pengkajian Asuhan Keperawatan
Seorang perawat di salah satu RS mengalami kekerasan fisik dan
verbal. Ketika perawat T, 28 tahun, melakukan pendekatan untuk
mengumpulkan data, salah satu pasiennya mengamuk, berteriak, dan
memukul-mukul kepalanya ke dinding. Dia mencoba menghentikan dan
menenangkannya tapi pasiennya secara emosional malah
menendang dadanya, membuat dia terluka, dan membuat mentalnya
tergoyang seharian.
3. Analisis Kasus Risiko dan Hazard dalam Pengkajian Asuhan Keperawatan
a. Hazard
Perawat mendapatkan kekerasan fisik sekaligus verbal pada saat
melakukan pengkajian kepada pasien.
b. Resiko
Perawat mengalami luka dan mentalnya tidak stabil.
Kejadian kekerasan fisik maupun verbal dalam kasus tersebut tidak
disebut berasal dari kesalahan perawat sendiri ataukah karena memang
pasien memiliki emosional yang tidak dapat dikontrol. Dalam proses
pengkajian sendiri, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
perawat. Mulai dari pemahaman akan pengertian pengkajian, tahap-tahapan
pengkajian, hingga metode yang digunakan melakukan pengkajian.
Dalam mengkaji pasien, perawat pun harus menyadari akan adanya
hazard dan resiko yang mungkin mereka dapatkan. Berbagai macam upaya
perlu dilakukan sebagai tindakan pencegahan. Upaya-upaya tersebut dapat
dilakukan baik dari pihak pasien, perawat itu sendiri maupun dari pihak
manajemen rumah sakit.

6
4. Pencegahan Kasus Risiko dan Hazard dalam Pengkajian Asuhan
Keperawatan
Berikut beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah
terjadinya kekerasan fisik dan verbal pada perawat saat melakukan
pengkajian:
a. Perawat harus melaporkan setiap adanya tindakan kekerasan dalam
bentuk apapun kepada pihak rumah sakit.
b. Memberikan pengertian kepada pasien agar memperlakukan sesama
manusia dengan dasar martabat dan rasa hormat.
c. Dalam melakukan kontak kepada pasien, perawat seharusnya menjadi
pendengar yang baik. Salah satu teknik pengumpulan data pada
pengkajian adalah wawancara. Saat melakukan wawancara, perawat
harus mampu menempatkan diri sebagai tempat curhat pasien sebaik
mungkin.
d. Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada perawat tentang cara
menghindari tindakan kekerasan verbal dan fisik.
e. Ketika pasien terlihat sedang dalam keadaan tidak terkontrol dan susah
untuk didekati, perawat dapat melakukan pengkajian kepada keluarga
pasien terlebih dahulu.
f. Saat mengkaji, perawat tidak boleh menyampaikan kata-kata yang
menyinggung pasien dan keluarganya.
g. Saat melakukan tindakan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta
persetujuan dari pasien terlebih dahulu.
h. Manajemen rumah sakit perlu memfasilitasi perawat mempersiapkan diri
untuk menghadapi hazard dan resiko.
i. Manajemen harus terbuka serta tidak berusaha menutupi terhadap
laporan-laporan kekerasan fisik maupun verbal terhadap perawat.
j. Memodifikasi lingkungan yang nyaman di rumah sakit mulai dari poli,
ruangan rawat inap, sampai ke unit gawat darurat dan ruang intensif
untuk menentramkan suasana hati pasien dan keluarga.
E. Risiko dan Hazard dalam Perencanaan Asuhan Keperawatan
1. Pengertian Risiko dan Hazard dalam Perencanaan Asuhan Keperawatan

7
Intervensi adalah perencanaan yang dilakukan perawat untuk pasien.
Kesalahan saat merencanakan pengkajian dapat saja terjadi, jika perawat
salah dalam mengkaji, maka perawat akan salah dalam memberikan proses
perawatan atau pengobatan yang pada akhirnya akan mengakibatkan
kesehatan pasien malah semakin terganggu. Kemudian dapat saja terjadi jika
perawat salah dalam merencanakan tindakan keperawatan, maka perawat
akan mendapatkan bahaya seperti tertularnya penyakit dari pasien karena
kurangnya perlindungan diri terhadap perawat.
2. Contoh Kasus Risiko dan Hazard dalam Perencanaan Asuhan Keperawatan
Seorang perawat di rumah sakit suatu daerah pada saat melakukan
proses keperawatan, yaitu perencanaan keperawatan melakukan kesalahan
yaitu salah menyusun Standar Prosedur Prosedur (SOP) dan salah
menuliskan obat. Karena pada saat melakukan pengkajian perawat tidak
mendapatkan data pasien secara utuh dan lengkap.
3. Analisis Kasus Risiko dan Hazard dalam Perencanaan Asuhan Keperawatan
a. Hazard
Kesalahan dalam menyusun Standar Prosedur (SOP) dan
menuliskan obat.
b. Resiko
Pada saat melakukan pengkajian perawat tidak mendapatkan data
pasien secara utuh dan lengkap.
4. Pencegahan Kasus Risiko dan Hazard dalam Perencanaan Asuhan
Keperawatan
Upaya perawat yang dapat dilakukan untuk mencegah dan
meminimalkan risiko dan hazard dalam perencanaan asuhan keperawatan
yaitu:
a. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian, dan Pengendalian Faktor Risiko
Misalnya pada rumah sakit harus melakukan pengkajian dan
identifikasi sumber bahaya, penilaian serta pengendalian faktor risiko
sebagai berikut:
1) Identifikasi Sumber Bahaya

8
Identifikasi sumber bahaya dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan:
a) Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya.
b) Jenis kecelakaan dan PAK yang mungkin dapat terjadi.

2) Penilaian Faktor Resiko


Merupakan proses untuk menentukan ada tidaknya risiko
dengan jalan melakukan penilaian bahaya potensial yang
menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan kerja.
3) Pengendalian Faktor Resiko
Dilakukan melalui empat tingkatan pengendalian risiko yaitu
menghilangkan budaya, menggantikan sumber risiko dengan
sarana/peralatan lain yang tingkat risiko nya lebih rendah/tidak ada
(engineering/rekayasa), administrasi dan APD.
b. Membuat Peraturan
Rumah sakit harus membuat, menetapkan, dan melaksanakan
Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai dengan peraturan,
perundangan dan ketentuan mengenai K3 lainnya berlaku. Standar
Operasional Prosedur (SOP) ini harus dievaluasi, diperbaharui dan harus
dikomunikasikan, serta disosialisasikan pada karyawan dan pihak yang
terkait.
c. Menetapkan Tujuan dan Sasaran
Rumah sakit harus mempertimbangkan peraturan perundang-
undangan, bahaya potensial, dan risiko K3 yang bisa diukur,
satuan/indikator pengukuran, sasaran pencapaian dan jangka waktu
pencapaian.
d. Mempertimbangkan Indikator Kerja
Indikator harus dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja K3
yang sekaligus merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian
SMK3 rumah sakit.

9
e. Melaksanakan Program Kerja
Rumah sakit harus menetapkan dan melaksanakan program K3
rumah sakit, untuk mencapai sasaran harus ada monitoring, evaluasi, dan
dicatat serta dilaporkan.

f. Pengorganisasian dalam Bekerja


Pelaksanaan K3 di rumah sakit sangat tergantung dari rasa
tanggungjawab manajemen dan petugas terhadap tugas dan kewajiban
masing-masing serta kerja sama dengan pelaksanaan K3.
g. Perawat Lebih Teliti saat Mengkaji
h. Perawat Meningkatkan Pengetahuannya tentang Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan Obat
F. Risiko dan Hazard dalam Implementasi Asuhan Keperawatan
1. Pengertian Risiko dan Hazard dalam Implementasi Asuhan Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan
kriteria hasil yang ditetapkan (Gordon, 1994, dalam Potter dan Perry, 1997).
Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien mancapai tujuan yang telah
ditetapkan, mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan, penyakit,
pemulihan Kesehatan, dan memfasilitasi koping.
Risiko dan hazard dalam implementasi keperawatan menurut Putri, T.
E. R, (2017) kesalahan saat melakukan implementasi ataupun pelaksanaan
tindakan keperawatan adalah salah satu yang sangatlah fatal. Dan
mengakibatkan kecelakaan pada pasien ataupun perawat, contohnya
kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien oleh perawat dikarenakan
perawat lupa membaca instruktur atau dokumen rekam medik pada pasien.
2. Contoh Kasus Risiko dan Hazard dalam Implementasi Asuhan Keperawatan
Seorang perawat di RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon, diketahui
positif difteri. Berdasarkan informasi, perawat tersebut diduga tertular pasca

10
menangani dan melakukan tindakan awal pada pasien positif difteri tersebut,
perawat yang terkena difteri berinisial RU dan bertugas di ruang Instalasi
Gawat Darurat (IGD) RSUD Gunung Jati. RU diketahui merupakan perawat
pertama yang menangani pasien difteri yang masuk RS.

3. Analisis Kasus Risiko dan Hazard dalam Implementasi Asuhan


Keperawatan
a. Hazard
Hazard biologis, yaitu perawat tertular penyakit difteri dari pasien
pasca menangani dan melakukan tindakan awal pada pasien positif
difteri.
b. Resiko
Pada saat melakukan tindakan keperawatan, perawat tidak
menggunakan alat pelindung diri lengkap.
4. Pencegahan Kasus Risiko dan Hazard dalam Implementasi Asuhan
Keperawatan
a. Rumah sakit menyediakan APD yang lengkap (masker, handscoon, scout
dan lain lain).
b. Rumah sakit menyediakan sarana untuk mencuci tangan atau alkohol
gliserin untuk perawat.
c. Rumah sakit menyediakan pemilihan tempat sampah medis dan non
medis.
d. Rumah sakit menyediakan SOP untuk tindakan keperawatan.
e. Perawat menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik
aseptik.
f. Perawat mematuhi SOP yang sudah ada di rumah sakit dan berhati-hati
atau jangan terburu-buru dalam melakukan tindakan.
G. Risiko dan Hazard dalam Evaluasi Asuhan Keperawatan
1. Pengertian Risiko dan Hazard dalam Evaluasi Asuhan Keperawatan

11
Evaluasi keperawatan adalah langkah proses keperawatan yang
memungkinkan perawat untuk menentukan apakah implementasi
keperawatan telah berhasil meningkatkan kondisi klien. Evaluasi
keperawatan adalah langkah terakhir dalam proses keperawatan dengan
melakukan identifikasi sejauh mana tujuan intervensi keperawatan tercapai
atau tidak.
Risiko dan hazard dalam evaluasi keperawatan dapat mengakibatkan
pendokumentasian asuhan keperawatan memiliki data yang kurang.
Terkadang perawat lupa mencatat ke dokumentasi asuhan keperawatan,
sehingga yang dilaksanakan oleh perawat kepada pasiennya tidak ada dalam
dokumentasi asuhan keperawatan.
2. Contoh Kasus Risiko dan Hazard dalam Evaluasi Asuhan Keperawatan
Seorang perawat di RSUD suatu daerah, diketahui memiliki masalah
dalam komunikasi dengan pasien. Selain itu, implementasi yang sudah
dilaksanakan tidak memuaskan sehingga tidak mendapatkan kriteria hasil
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Bahkan perawat lupa dalam
mendokumentasikan asuhan keperawatan.
3. Analisis Kasus Risiko dan Hazard dalam Evaluasi Asuhan Keperawatan
a. Hazard
Implementasi yang sudah dilaksanakan perawat tidak memuaskan
dan perawat lupa dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan.
b. Risiko
Perawat memiliki masalah dalam berkomunikasi (gugup) dan tidak
teliti selama melakukan asuhan keperawatan.
4. Pencegahan Risiko dan Hazard dalam Evaluasi Asuhan Keperawatan
a. Identifikasi sumber bahaya yang mungkin terjadi saat menyusun evaluasi
keperawatan, dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi dan
kejadian yang menimbulkan potensi bahaya.
b. Memperhatikan setiap perkembangan atau respon yang ditampakkan atau
ditimbulkan oleh klien setelah selesai melakukan tindakan keperawatan.
c. Meningkatkan pemahaman dan pengaplikasikan komunikasi terapeutik
yang baik dan benar kepada klien. 

12
d. Perawat harus selalu berkonsentrasi dan teliti selama melaksanakan
asuhan keperawatan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hazard adalah potensi yang dimiliki suatu zat atau proses yang dapat
menyebabkan kerusakan, Risiko merupakan seberapa besar kemungkinan suatu
bahan atau material, proses atau kondisi untuk menimbulkan kerusakan atau
kesakitan (kerugian).
Bahaya kesehatan kerja dapat berupa bahaya fisik, kimia, biologi, dan
bahaya berkaitan dengan ergonomi, berdampak kepada kesehatan dan
kenyamanan kerja, misalnya penyakit akibat kerja, pemajanan terjadi pada
waktu lama dan pada kosentrasi rendah, bahaya keselamatan (safety hazard)
fokus pada keselamatan manusia yang terlibat dalam proses, peralatan, dan
teknologi.
Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk
mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif,
terencana, dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik juga berkaitan
dengan bahaya dan risiko yang ada ditempat kerja yang dapat menimbulkan
kerugian bagi perusahaan.
Pada setiap tahap pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
asuhan keperawatan terdapat berbagai macam upaya yang bisa dilakukan untuk

13
mencegah dan meminimalkan resiko dan hazard pada perawat bedasarkan
kasus penyakit akibat kerja.
B. Saran
Perawat mengetahui fungsi dan peran seorang perawat dan disarankan
bekerja dengan memperhatikan fungsi dan perannya tersebut. Kesehatan dan
keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan, karena sakit dan
kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu
perusahaan atau negara. Olehnya itu, kesehatan dan keselamatan kerja harus
dikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh
masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Rofika. Idiatmatja. 2019. Makalah Risiko Hazard dalam Pengkajian, Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Evaluasi Asuhan Keperawatan. Power Point.
https://id.scribd.com/document/442856069/MAKALAH-RISIKO-DAN-
HAZARD-askep.
R, Meida Laely. 2019. Upaya Mencegah dan Meminimalkan Risiko dan Hazard
dalam Asuhan Keperawatan. Power Point.
https://id.scribd.com/presentation/438958866/1-RESIKO-DAN-HAZARD-
DALAM-ASUHAN-KEPERAWATAN-19-20-pptx.
Sabil, Dewi Hidayaturrohma, dkk. 2015. Upaya Mencegah dan Meminimalkan
Risiko dan Hazard pada Tahap Evaluasi Asuhan Keperawatan. Power Point.
https://id.scribd.com/document/376963628/Risiko-Dan-Hazard-Kasus-
Evaluasi.
Seriasih, Puspitaswari Apriliyanti, dkk. 2020. Risiko Hazard dalam Asuhan
Keperawatan. Power Point. https://pdfcoffee.com/19194nim-15-20-risiko-
dan-hazard-dalam-asuhan-keperawatan-pdf-free.html.

14

Anda mungkin juga menyukai