Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

PERSONAL HYGIENE (KEBERSIHAN DIRI)


MENURUT VIRGINIA HENDERSON

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Dasar

Disusun Oleh :

Rista Wiyanti (C1AA20097)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI LMU KESEHATAN SUKABUMI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana berkat rahmatnya saya dapat menyusun
laporan pendahuluan ini dengan lancar.
Laporan Pendahuluan ini merupakan makalah tentang “Personal Hygiene (kebersihan
diri)”. Penulis menyadari bahwa laporan pendahuluan ini masih jauh dari kesempurnaan dan
banyak kekurangannya, untuk itu saya mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan laporan pendahuluan ini. Akhirnya laporan pendahuluan ini
dapat memberikan pemikiran serta kelancaran tugas saya selanjutnya dan dapat berguna bagi
semua pihak

Sukabumi, 13 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................................1
D. BAB II PEMBAHASAN............................................................................................2
1. Pengertian Personal hygiene..................................................................................2
2. Epidemologi...........................................................................................................2
3. Etiologi...................................................................................................................3
4. Tanda dan Gejala....................................................................................................4
5. Patofisiologi............................................................................................................4
6. Penatalaksaan Medis .............................................................................................5

BAB III PENUTUP....................................................................................................6


A. Kesimpulan ............................................................................................................6
B. Saran ......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kebersihan diri merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan terutama
kebersihan organ reproduksi khususnya pada remaja putri karena akan mempengaruhi
kesehatan dan psikis remaja itu sendiri (Hidayat, 2010). Manfaat dalam menjaga
kebersihan organ reproduksi adalah untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan
kesejahteraan (Potter & Perry, 2011). Manusia perlu menjaga kebersihan diri dan
lingkungan agar sehat, tidak bau, tidak menyebarkan kotoran atau menularkan penyakit
bagi diri sendiri maupun orang lain, sepanjang siklus kehidupan manusia, kebersihan diri
harus dijaga terutama saat memasuki masa remaja (Tim Poltekkes Depkes Jakarta, 2010).

2. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengertian Personal hygeiene ?
2. Apa itu Epidemologi Personal hygeine ?
3. Apa itu Etiologi Personal hygeine ?
4. Apa itu Tanda dan Gejala Personal hygeine ?
5. Apa itu Patopisiologi Personal hygeine ?
6. Apa itu Penatalaksanaan Personal hygeine ?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis kebersihan dan perawatan diri
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan diri
3. Untuk mengetahui masalah-masalah yang terkait dengan kebersihan diri
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Personal Hygiene


Kebersihan diri merupakan faktor penting dalam usaha pemeliharaan kesehatan,
agar kita selalu dapat hidup sehat dan terhindar dari penyakit seperti skabies. Cara
menjaga kebersihan diri dapat dilakukan dengan mengganti handuk seminggu sekali
dengan handuk yang habis dicuci bersih dengan sabun/detergen, dijemur di bawah sinar
matahari dan di setrika. Suatu penelitian menunjukkan ada hubungan antara kebiasaan
pinjam-meminjam handuk dengan kejadian scabies (Kusnul, 2014). Kebersihan diri
(personal hygiene) sangat berkaitan dengan pakaian, tempat tidur yang digunakan sehari-
hari. Hasil penelitian ini diperkuat oleh (Setyowati, 2011).
Menyatakan bahwa kebersihan diri tersebut dikaitkan dengan yang pernah
menderita penyakit kulit 51,9% karena kurangnya menjaga kebersihan diri. Penyakit kulit
yang terjadi disebabkan oleh pemeriksaan yang tidak dilakukan secara rutin. Penyakit
kulit yang diderita khususnya gatal-gatal. Kebersihan diri perlu dijaga, untuk terhindar
dari penyakit kulit terutama scabies.
Personal Hygiene (kebersihan diri) merupakan perawatan diri yang di lakukan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri sendiri baik secara fisik maupun mental.
Tingkat kebersihan diri seseorang umumnya di lihat dari penampilan yang bersih dan
rapih serta upaya yang di lakukan seseorang untuk menjaga kebersihan dan kerapihan
tubuhnya setiap hari (Lyndon saputra,2013).
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani, berasal dari kata personal yang
artinya perorangan, dan hygiene berarti sehat. Dapat diartikan bahwa kebersihan
perorangan atau personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan
dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan baik fisik maupun psikisnya (Is’roin dan
Andarmoyo,2012)
Personal Hygiene (kebersihan diri) merupakan kebersihan diri yang di lakukan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan diri sendiri baik secara fisik maupun mental.
Kebersihan diri merupakan langkah awal dalam mewujudkan kesehatan diri karena tubuh
yang bersih meminimalkan risiko seseorang terjangkit suatu penyakit, terutama penyakit
yang berhubungan dengan kebersihan diri yang buruk (Haswita,2017)

B. Epidemologi
Pemenuhan kebutuhan personal hygine biasanya menyangkut tentang kebutuhanuntuk
kebersihan diri secara mandiri. Gangguan pada personal hygine dapat terjadi padasemua
tingkat umur. Pasien yang tidak bisa bangun sendiri atau hanya tidur dirumah
sakit biasanya yang mengalami gangguan personal hygine.

C. Etiologi
a) Gangguan kognitif 
b) Penurunan motivasi
c) Kendala lingkungan (ketidaksediaan sarana dan prasarana)
d) Ketidaknyamanan merasakan hubungan spasial
e) Ansietas
f) Kelemahan

1. Faktor Predisposisis
Menurut Potter dan Perry (2005), sikap seseorang melakukan personal
hygienedipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain:
a. Citra Tubuh
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang
tersebut.Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang
penampilan fisiknya. Citra tubuhini dapat sering berubah. Citra tubuh
mempengaruhi cara mempertahankan hygiene.
b. Praktik social
Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat
mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-
kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka.
c. Status sosio-ekonomi
Sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik
kebersihan yangdigunakan. Perawat harus menentukan apakah klien dapat
menyediakan bahan-bahan
yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kometik. Perawat juga h
arus menentukan jika penggunaan produk-
produk ini merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh
kelompok social klien.
d. Pengetahuan
Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu
sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara
perawatan-diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit ataukondisi
mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu
yangdiharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat
memotifasiseeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu.
e. Variable Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan
hygiene.Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik
keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang
penting bagi kesehatan.

f. Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk
mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk ya
ng berbeda (mis.Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan
pribadi.
g. Kondisi Fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau
menjalani operasisering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk
melakukan hygiene pribadi.
h. Patofisiologis
Pengaturan kegiatan sehari-hari seseorang meningkat kualitas seseorang
sehingga permasalahan-permasalahan yang tadinya terjadi dapat berangsur-
angsur berkurang.
 
D. Tanda dan Gejala
Adapun gejala klinis dari personal hygiene adalah sebagai berikut :
a) Kulit kepala kotor dan rambut kusam,acak-acakan
b) Hidung kotor dan telinga juga kotor 
c) Gigi kotor disertai mulut bau
d) Kulit panjang dan tidak terawatt
e) Kuku panjang-panjang dan tidak terawat
f) Badan kotor dan pakaian kotor
g) Penampilan tidak rapi

E. Patofisiologi
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya dari tungau scabies, akan tetapi juga oleh
penderita sendiri akibat garukan. Dan karena bersalaman atau bergandengan sehingga
terjadi kontak kulit yang kuat,menyebabkan lesi timbul pada pergelangan tangan. Gatal
yang terjadi disebabkan lehsensitisasi terhadap secret dan ekskret tungau yang
memerlukan waktu kira-kira sebulan setelahinfestasi. Pada saat itu kelainan kulit
menyerupai dermatitis dengan ditemuannya papul, vesikel, danurtika. Dengan garukan
dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekunder. Kelainan kulitdan gatal yang
terjadi dapat lebih luas dari lokasi tungau. (Djuanda, 2010).
F. Penatalaksanaan
Tindakan keperawatan dengan melakukan perawatan pada kulit yang mengalami
atau beresiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut khususnya pada daerah yang mengal
amitekanan (tonjolan). Dengan tujuan mencegah dan mengatasi terjadinya luka dekubitus
akibattekanan lama dan tidak hilang. Tindakan keperawatan pada pasien dengan cara
mencuci danmenyisir rambut. Tujuannya adalah membersihkan kuman yang ada pada
kulit kepala,menambah rasa nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada
kulit danmemperlancar sistem peredaran darah di bawah kulit. Tindakan keperawatan
pada pasien dengan cara membersihkan dan menyikat gigi dan mulut secara teratur.
Tujuan perawatan inimencegah infeksi pada mulut akibat kerusakan pada daerah gigi dan
mulut, membantumenambah nafsu makan dan menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Tindakan keperawatanpada pasien yang tidak mampu merawat kuku secara sendiri. 
Tujuannya adalah menjagakebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau infeksi
akibat garukan dari kuku.
Menurut Wahit Iqbal Mubarak dkk,2015 terdapat beberapa macam penata laksana
personal hygiene, yaitu :
1) Personal hygiene pada kulit
Cara merawat kulit sebagai berikut :
a) Mandi minimal dua kali sehari/ setelah beraktifitas
b) Gunakan sabun yang tidak bersifat iritatif
c) Jangan gunakan sabun mandi untuk wajah
d) Menyabuni seluruh tubuh terutama daerah lipatan kulit, misalnya sela-sela jari,
ketiak dan belakang telinga.
e) Mengeringkan tubuh dengan handuk yang lembut dari wajah, tangan, badan,
hingga kaki.
2) Personal hygiene pada kuku dan kaki
Cara merawat kuku :
a) Kuku jari tangan dapat di potong dengan pengikir atau memotong dalam bentuk
oval(bujur) atau mengikuti bentuk jari.
b) Jangan memotong kuku terlalu pendek karena bisa melukai selaput kulit dan kulit
di sekitar kuku.
c) Jangan membersihkan kotoran di balik kuku dengan benda tajam, sebab akan
merusak jaringan di bawah kuku.
d) Potong kuku seminggu sekali atau sesuai kebutuhan.
e) Khusus untuk jari kaki sebaiknya kuku di potong segera setelah mandi atau di
rendam dengan air hangat terlebih dahulu.
f) Jangan menggigiti kuku karena akan merusak bagian kuku.
3) Personal hygiene pada rambut
Cara merawat rambut :
1) Cuci rambut 1-2 kali seminggu (sesuai kebutuhan) dengan memakai sampo yang
cocok.
2) Pangkas rambut agar terlihat rapih.
3) Gunakan sisir yang bergigi besar untuk merapikan rambut keriting dan olesi
rambut dengan minyak.
4) Jangan gunakan sisir yang bergigi tajam karena bisa melukai kulit kepala.
5) Pijat-pijat kulit kepala pada saat mencuci rambut untuk merangsang pertumbuhan
rambut.
6) Pada jenis rambut ikal dan kriting, sisir rambut mulai dari bagian ujung hingga ke
pangkal dengan pelan dan hati-hati.
4) Personal hygiene pada mata
Cara merawat mata :
a) Usaplah kotoran mata dari sudut mata bagian dalam kesudut bagian luar
b) Saat mengusap mata gunakanlah kain yang paling bersih dan lembut
c) Lindungi mata dari kemasukan debu dan kotoran
d) Bila menggunakan kacamata, hendaklah selalu dipakai
e) Bila mata sakit cepat periksakan kedokter
5) Personal hygiene pada hidung
Cara merawat hidung :
a) Jaga agar lubang hidung tidak kemasukan air atau benda kecil
b) Jangan biarkan benda kecil masuk kedalam hidung
c) Sewaktu mengeluarkan debu dari lubang hidung, hembuskan secara perlahan
dengan membiarkan lubang hidung terbuka.
d) Jangan mengeluarkan kotoran dari lubang hidung dengan menggunakan jari
karena dapat mengiritasi mukosa hidung.
6) Personal hygiene pada gigi dan mulut
Cara merawat hidung dan mulut :
a) Tidak makan-makanan yang terlalu manis dan asam
b) Tidak menggunakan gigi atau mencongkel benda keras.
c) Menghindari kecelakaan seperti jatuh yang menyebabkan gigi patah.
d) Menyikat gigi sesudah makan dan khususnya sebelum tidur.
e) Menyikat gigi dari atas kebawah dan seterusnya
f) Memakai sikat gigi yang berbulu banyak, halus dan kecil.
g) Memeriksa gigi secara teratur setiap enam bulan.
7) Personal hygiene pada telinga
Cara merawat telinga :
a) Bila ada kotoran yang menyumbat telinga keluarkan secara perlahan dengan
menggunakan penyedot telinga
b) Bila menggunakan air yang disemprotkan lakukan dengan hati-hati agar tidak
terkena air yang berlebihan
c) Aliran air yang masuk hendaklah diarahkan kesaluran telingan dan bukan
langsung kegendang telinga.
d) angan menggunakan alat yang tajam untuk membersihkan telinga karena dapat
merusak gendang telinga.
8) Personal hygiene pada genetalia
Cara merawat genetalia :
a) Wanita : perawatan perineum dan area genetalia eksterna di lakukan pada saat
mandi 2x sehari 18 2) Pria: perawatan di lakukan 2x sehari pada saat mandi.
b) Pria : terutama yang belum di sirkumsisi karena adanya kulup pada penis yang
menyebabkan urine mudah terkumpul di sekitar gland penis yang lama kelamaan
dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit seperti kanker penis.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Personal Hygiene berasal dari bahasaYunani yaitu personalyang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihanseseorang adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihandan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

Salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna


memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat
melakukan perawatan diri. Macam personal hygiene adalah perawatan yang mencakup
seluruh bagian tubuh. Jenis-jenisnya yaitu, perawatan pagi hari, siang hari, menjelang
tidur, dan dini hari.

B. Saran
Jaga Kebersihan Mulut dan Gigi, Menyikat gigi dan flossing perlu diterapkan
menjadi kebiasaan sehari-hari. Idealnya, Anda harus menggosok gigi dan flossing di pagi
dan malam hari – atau melakukannya setiap selesai makan untuk memberikan hasil yang
lebih baik. Bila tidak merawat mulut dan gigi, Anda berisiko mengalami bau mulut, gigi
berlubang, penyakit gusi, dan gangguan kesehatan mulut lainnya.
Selalu Mencuci Tangan, Saat beraktivitas seharian, tangan Anda bisa jadi tempat
berkembang biak bagi kuman dan bakteri jahat. Untuk mencegahnya masuk ke dalam
tubuh Anda dan menyebabkan penyakit, sangat penting untuk melakukan cuci tangan
dengan sabun antibakteri; terutama sesudah menggunakan toilet, setelah menengok atau
merawat orang yang sakit, dan juga sebelum makan. Membawa Lifebuoy Total 10 Hand
Sanitizer setiap kali ke luar rumah, bisa jadi salah satu cara agar Anda selalu siap untuk
menjaga kebersihan tangan dari kuman
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Widiarti. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta : BukuKedokteran EGC.


Perry & Potter. 2005.Fundamental keperawatan edisi 4, volume 1.Jakarta : BukuKedokteran
EGC

Anda mungkin juga menyukai