Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM 8

ANALISIS MESH

Disusun oleh :

Dosen Pembimbing:
Ir. Andy Sambiono, M.Kes
Rinda Nurhidayat, MT

PROGRAM STUDI D IV TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTROMEDIK


POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II

12
DAFTAR ISI

12
DAFTAR GAMBAR

12
DAFTAR TABEL

BAB I
PENDAHULUAN

12
1.1 Latar Belakang
Pada rangkaian sederhana yang mengkombinasikan tahanan-tahanan atau sumber-
sumber yang seri atau paralel dapat kita analisis dengan menggunakan prinsip  pembagian
arus dan tegangan sesuai hukum yang telah dipelajari yaitu Hukum Ohm dan Hukum
Kirchoff. Rangkaian-rangkaian sederhana tersebut merupakan suatu latihan  pemahaman
dalam pemecahan masalah untuk menolong kita memahami hukum-hukum dasar yang
selanjutnya akan kita gunakan dalam rangkaian-rangkaian yang lebih sukar atau lebih
kompleks. Dalam menyederhanakan analisis pada rangkaian yang lebih sukar diperlukan
suatu metode analisis yang lebih cocok dan mudah. Diantara metode-metode ini adalah
superposisi, loop, mesh, node voltage, teorema Thevenin dan teorema Norton.
Misalnya Analisi Mesh digunakan untuk rangkaian kombinasional sebidang yang
mempunyai sumber-sumber tegangan / sumber arus pun dapat, Teknik Node pada rangkaian
dengan sumber arus dapat juga yang bersumber tegangan, teknik Superposisi untuk rangkaian
dengan sumber tegangan dan arus(campuran), metode thevenin/Norton untuk rangkaian yang
bebannya berubah-ubah. Pada praktikum kali ini kita akan mempelajari teknik analisis
rangkaian listrik yaitu analisis mesh. Analisis Rangkaian dengan metode mesh pada
umumnya digunakan pada rangkaian yang mempunyai sumber tegangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan analisis mesh?
2.  Bagaimana cara penggunaan analisis simpul dan analisis mesh pada penyelesaian 
rangkaian?
3. Bagaimana penerapan prosedur menggunakan dan pengujian Teknik Mesh?

1.3 Tujuan Praktikum


1. Mampu menerapkan prosedur menggunakan dan menguji Teknik Mesh
2. Mahasiswa dapat memahami teorema analisis simpul.
3. Mahasiswa dapat memahami teorema analisis mesh.
4. Mahasiswa dapat menyelesaikan perhitungan rangkaian menggunakan analisis simpul
maupun analisis mesh.

BAB II
DASAR TEORI

12
2.1 Analisis Mesh
Mesh dalam bahasa Indonesia berarti lubang atau sesuatu yang melingkar. Analisis
ini memanfaatkan Kirchoff’s Voltage Law (KVL). Yang mana berbunyi “Jumlah tegangan
pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”. Untuk menggunakan analisa Mesh, tulis
persamaan KVL untuk setiap putaran tertutup (closed loop) dalam suatu rangkaian.

Mesh adalah sifat rangkaian sebidang dan tidak didefinisikan untuk rangkaian tak
sebidang. Analisis Mesh dapat dipakai hanya pada rangkaian tertutup (rangkaian yang
terletak dalam satu bidang). Rangkaian sebidang ( planar circuit ) merupakan rangkaian pada
permukaan bidang yang sedemikian rupa yang tak ada cabang yang melalui di atas atau di
bawah cabang lain. Untuk menggunakan analisa mesh, tulis persamaan KVL untuk setiap
perputaran tertutup (closedloop) dalam suatu rangkaian. Untuk mudahnya perhatikan gambar
berikut ini:

Langkah-langkah menyelesaikan masalah dengan analisa mesh, yaitu :


a. Pastikan bahwa rangkaian adalah sebidang.
b. Sederhanakan rangkaian sehingga mudah diamati, sumber tegangan ada tandanya dan
arahnya, adanya harga tahanan dalam ohm, semua mempunyai nilai.
c. Buat arus mesh sebaiknya searah semua, searah jarum jam atau sebaliknya.
d. Jika hanya ada sumber tegangan bebas buatlah persamaan Hukum Kirchoff Tegangan
untuk semua mesh, dengan arus mesh dari I i sampai dengan In sesuai jumlah meshnya.
Selesaikan persamaan arus mesh tersebut untuk mencari arus mesh dan besaran lainnya.

Contoh berikut merupakan perbandingan pemecahan dengan menggunakan HKT dan


HKA atau dengan teknik mesh.

12
Pemecahan dengan HKT dan HKA Pemecahan dengan Analisa Mesh

Prosedur Loop Prosedur Analisis Mesh


1. Definisikan arah arus I1, I2, serta I3 dan I3 1. Definisikan arus Mesh I1 dan I2 searah
= I 1 – I2 jarum jam.
2. Dilihat persamaan pada loop ABDA 2. Pada mesh kiri berlaku HKT :
-42 + 6 + 3(I1-I2) = 0 -42 + 6I1 + 3(I1-I2) = 0;
9I1 – 3I2 = 42 Mesh kanan :
Loop BCDB : -3(I1 – I2) + 4I2 – 10 = 0 3 (I2 – I1) + 4I2 – 10 = 0
-3I1 + 7I2 = 10 3. Dari dua persamaan tersebut didapat arus
3. Dari dua persamaan tersebut didapatkan : mesh I1 = 6A ; arus mesh I2 = 4A
I1 = 6A ; I2 = 4A ; I3 = I1 – I2 = 2 Maka arus pada 3 ohm adalah 2A searah
mesh

Metoda analisis mesh pada dasarnya untuk


membuat persamaan Mesh pada mesh yang
dibuat. Persamaan-persamaan ini digunakan
untuk mendapatkan arus mesh yang dicari.
Sehingga semua besaran lain yang
diinginkan akan dapat dicari.

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa cara untuk mengerjakan rangkaian mesh
adalah sebagai berikut :

12
Tahap I. Langkah pertama dalam analisa mesh ialah menggambar dan memberi nama arus
putarannya seperti pada gambar diatas. Arah putaran tidak harus searah jarum jam dan dalam
satu rangkaian, arah tidak harus sama semua. Tapi untuk contoh ini, semua searah jarum jam
dikarenakan hanya mempunyai 1 sumber tegangan yang di bebani beberapa tahanan

Tahap II. Langkah kedua adalah menandai polaritas dari tiap komponen dalam rangkaian
tersebut. Saat menandai polaritas pada satu putaran, abaikan putaran yang lain. Dimulai dari
putaran yang terdapat sumber tegangan. Pada putaran 1 (l1), polaritas pada kaki R1 yang
terhubung ke sumber tegangan menjadi positif karena polaritas tegangan adalah positif.
Disusul dengan negatif pada kaki R1 yang terhubung dengan R2. Pada R1, R2, R3 memiliki
polaritas yang berbeda dari sudut pandang putaran yang berbeda. Jangan bingung dengan hal
ini, karena ini hanya membantu untuk menentukan persamaan nantinya.

Tahap III. Menulis persamaan mesh dari tiap putaran yang telah digambar pada tahap 1

BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM

12
3.1 Alat dan Bahan
1. Power Supply 12V
2. Power Supply 5V
3. Resistor (1000, 1200, 1500, 1800, 2200)Ω
4. Project Board
5. Avometer
6. Kabel Jumper

3.2 Prosedur Praktikum


i. Perhatikan gambar 1a, gambarkan pada lembar kerja dan tuliskan minimal 10 loop
yang dapat dibuat yaitu :
ii. Sekarang marilah kita definisikan Mesh. Mesh adalah loop yang didalamnya tidak
terdapat loop lain didalamnya. Pada gambar 1a dapat kita buat 4 buah mesh yaitu : a)
mesh: , b) mesh: , c) mesh: , d) mesh:
iii. Kita definisikan juga arus Mesh adalah arus yang hanya mengalir disekitar perimeter
sebuah mesh. Jadi pada gambar 1a ada 4 arus mesh. Tuliskan namanya dan buatlah
persamaan tegangan pada mesh tersebut.
iv. Bangunlah rangkaian gambar dibawah ini di project board.

v. Ukurlah masing masing resistor menggunakan avometer


vi. Ukurlah masing masing tegangan pada setiap resistor menggunakan avometer
vii. Hitunglah Arus Ia , Ib, Ic
viii. Hitung pula arus dan tegangan di setiap resistor

12
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


Loop yang bekerja

A I1 B I2 C

I4 O D
H

I3
G E
F

1. Tuliskan minimal 10 loop yang dapat dibuat, yaitu:

a. Loop I: ABCDEFGHA g. Loop VI: BCDOB

b. Loop II: ABOFGHA h. Loop VII: ODEFO

c. Loop II: BCDEFOB i. Loop VIII: HOFGH

d. Loop III: ABCDOHA j. Loop X: ABODEFGHA

e. Loop IV: HODEFGH k. Loop XI: BCDEFGHOB

f. Loop V: ABOHA l. Loop XII: ABDEFOHA

2. Pada gambar Ia terdapat 4 arus mesh, yaitu:

a. Mesh I: ABOHA c. Mesh III: HOFGH

b. Mesh II: BCDOB d. Mesh IV: ODEFO

3. Jadi pada gambar Ia ada 4 arus Mesh. Tuliskanlah namanya dan buatlah
persamaan tegangan pada mesh tersebut.

a. Arus I: I1 c. Arus III: I3

b. Arus II: I2 d. Arus IV: I4

12
A. Rangkaian Kedua

a. . Pada Mesh I (AEDCA)

12+R1(i1-i2)+5+R5(i1-i3)=0
1000(i1-i2)+2200(i1-i3)=12-5
1000i1-1000i2+2200i2-2200i3=7
3200i1-1000i2-2200i3=7
3200i1-1000i2-2200i3=7…………………….(i)

b. Pada Mesh II (ABEA)


R1(i2-i1)+i2R3+R2(i2-i3)=0
1000(i2-i1)+i21200+1500(i2-i3)=0
1000(i2-i1)+i21200+1500(i2-i3)=0
1000i2-1000i1+1200i2+1500(i2-i3)=0
-1000i1+3700i2-1500i3=0…………………..(ii)

c. Pada Mesh III (EBCDE)


R5(i3-i1)-5+R2(i3-i2)+i3R4=0
2200(i3-i1)-5+1500(i3-i2)+i21800=0
2200i3-2200i1-5+1500i3-1500i2+1800i3=0
-2200i1-2200i1-5+1500i3+5500i3=5……………..(iii)

12
D

= 65120000000-3700000000-3300000000-5500000000-7200000000-1790000000

=27.912.000.000

D1

= 142450000+500000+0-0-15750000+40700000

=174.900.000

D2

0+23100000+11000000+38500000+24000000-0

=96.600.000

D3

= 59200000+0+10500000-5000000-0+56980000

=121.680.000

i1= Di/D= 0,006262 A

12
i2= D2/D= 0,00346 A

i3=D3/D= 0,00435 A

iR1= i1-i2= 0,00626 – 0,00346

= 0,0028 A

iR2= i2-i3= 0,00346 – 0,00435

= - 0,0008A

iR3= i2= 0,00346 A

iR4= i3 = 0,00435 A

3 3 1

IR =I -I

=0,00435-0,00626 = 0,00191

i5v = 0,00626 A

i5v= 0,00346 A

12
1 1 1

vR = iR . R

= 0,0028 . 1000

=2,8 V

2 2 2

vR = iR . R

= 0,0008 . 1500

= 1,2V

3 3 3

vR = iR . R

= 0,00346.1200

=4,15 v

4 4 4

vR = iR . R

= 0,00455 . 1800

=7,83 V

12
5 5 5

Vr = iR .R

= 0,00191 . 2200

= 4,2 V

Vt= -12 + 5
= -7V

Tabel 2 Hasil Pengukuran Tegangan Setiap Resistor

VR1 VR2 VR3 VR4 VR5 Vtotal


(volt) (volt) (volt) (volt) (volt) (volt)
Terhitung 2,8 1,2 4,15 7,8 4,2 -7

Terukur 1,0 1,4 0,6 2,5 1,2


11,2

Tabel 3 Hasil Pengukuran Arus Setiap Resistor

IR1 IR2 IR3 IR4 IR5 Itotal


(mA) (mA) (mA) (mA) (mA) (mA)
Terukur 0,0028 0,008 0,003 0,0004 0,0049 0,0028

Terhitung
0,92 0,95 0,9 0,32 0,55 6,5

12
BAB V
KESIMPULAN

Inilah beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil dari kedua praktikum yang telah kita
lakukan.
1) Rangakian campuran yang rumit hanya bisa diselesaikan dengan analisis mesh.
2) Arus yang mengalir akan terbagi karna banyak percabangan nya.
3) Tegangan pada setiap komponen tidak sama

12

Anda mungkin juga menyukai