Disusun oleh :
Nama : Restu Rifaldi
Prodi : D4 TEM 2019
NIM : P22030119042
Dosen Pembimbing : Rience Fitwendry, M.Psi., Psikolog
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
I.1 Latar Belakang....................................................................................................4
II.1 Ringkasan Buku “50 Cara Cerdas Menggunakan Waktu”...................................5
II.2 Scane/baris yang Membangkitkan Diri...............................................................6
II.3 Masalah yang Dihadapi Sehingga Saya Membutuhkan Buku “50 Cara Cerdas Menggunakan
Waktu”...........................................................................................................................6
II.4 Inti Masalah, Penyebab, Konflik yang Terjadi, dan Cara Mengatasi...................8
II.5 Langakah Perbaikan Diri yang Dilakukan..........................................................10
BAB III PENUTUPAN..........................................................................................................17
III.1 Simpulan...........................................................................................................17
III.2 Saran................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
II.4 Inti Masalah, Penyebab, Konflik yang Terjadi, dan Cara Mengatasi
a) Inti masalah
Kurangnya minat baca atau literasi
b) Penyebab
- Lingkungan sekitar
Lingkungan hidup disekitar saya merupakan faktor penting dalam kehidupan, karena secara
tidak langsung lingkungan sekitarlah yang membentuk kebiasaan saya. Saya berasal dari
keluarga yang memang tidak biasa dalam hal membaca, kami lebih sering berbicara mengenai
hal-hal yang pasti misalnya kebutuhan pokok untuk besok apa. Selain itu juga, teman-teman
saya memang pada prinsipnya adalah mencari kebahagiaan dengan bermain dan bersenang-
senang dan begitupun dengan saya. Desa kami yang jauh dari toko buku dan memang sedikit
sekali akan masyarakat yang suka membaca membuat saya berpikir bahwa saya juga tidak
masalah jika tidak membaca.
- Generasi serba instan
Generasi ke generasi memang memberikan tingkah laku yang berbeda-beda, dan terbukti
pada generasi millenial yang saya rasakan atau saya alami sekarang, Terlalu banyak teknologi
yang masuk kedalam negeri dan diserbak oleh pelajar dan masyarakat kecil hingga besar di
negara ini sehingga menyebabkan generasi muda memilih sesuatu hal yang gampang dan
tidak merepotkan diri. Misalnya dalam hal makan, masayarakat di era sekarang lebih suka
membeli diluar daripada memasak, karena menurutnya memasak akan lebih memakan waktu
lama dan kurang efektif berbeda dengan membeli dari luar, masyarakat bisa lebih mudah
mencari dan langsung memakan tanpa harus memasak dan berlelah-lelah dikompor atau
tungku dapur. Hal ini terjadi kepada saya, karena saya merupakan generasi millenial yang
lebih suka yang instan maka saya jarang sekali menyukai hal-hal yang akan merepotkan saya.
- Gadget
Teknologi yang satu ini memang sudah termahsyur di berbagai dunia salah satunya di
Indonesia. Teknologi ini merupakan suatu kewajiban yang harus dimiliki sebagian orang
khususnya para pelajar yang mengandalakna metode pembelajaran berbasis digital atau
online. Segala informasi dapat diakses oleh masyarakat melalui telepon genggam ini, dengan
bermodalkan kuota dan jaringan yang memadai maka masyarakat bisa lebih mudah
mendapatkan informasi-informasi yang ingin diketahui misalnya adalah pekerjaan rumah
yang diterima oleh pelajar. Tapi sayangnya, masyarakat termasuk saya menyalahgunakan
teknologi ini. Saya lebih senang menggunakan teknologi ini untuk bermain game dari pagi
hingga ke pagi lagi, sehingga kegiatan ngegame menjadi sebuah kebutuhan yang harus
dilakukan, jika tidak maka hidup ini seperti orang gila. Bukannya untuk belajar dan membaca,
saya justru lebih menggunakan gadget untuk bermain sosial media.
- Diri sendiri
Selain lingkungan dan teknologi yang canggih, diri sendiri mrupakan hal yang penting dalam
penyebab kurangnya minat baca, jika diri sendiri saja malas dan tidak mau membaca,
jangankan untuk membaca, menyentuh bukunya saja tidak akan mau dan memalingkan muka
dari hal membaca.
NAMA Restu Rifaldi
SPESIFIKASI GOAL Meningkatkan Minat Literasi (MML)
PENCAPAIAN Menjadi manusia yang penuh teori untuk beraksi dalam
pencapaian mimpi dan menjadi manusia yang luas akan
wawasan keilmuan berupa (Power of Knowledge Person)
BUKU (Self Improvement) Buku pelajaran, Buku Filsafat para
Novel Buku perkuliahan filsuf
WEB/INTERNET Portal berita Web pendidikan Web motivasi
MEASURABLE / YANG DAPAT Mengukur kemampuan diri dalam hal akademik dan
DIUKUR memenuhi kosa kata dalam memori otak sehingga bisa
menerapkan Publicspeaking sebagai spesifikasi tambahan
ACHIEVABLE / YANG DAPAT Minat baca yang semakin bertambah dan menjadi akademisi
DICAPAI yang baik serta berbicara dengan lantang atas segala
pengetahuan dari berbagai sumber bacaan
RESULT / ALASAN AND Prihatin akan negara Indonesia yang pringkat terakhir kedua
RELEVANT di dunia dalam soal minat baca, dan saya berkeinginan untuk
mengajak para pelajar khususnya mahasiswa untuk rajin
membaca meski hanya dengan membaca status sosial media
saya yang muat apa yang saya dapatkan dari membaca.
KEGIATAN LAIN Menonton Video motivasi dan inspired dan membuat saung
baca untuk pelajar desa
TIME BOUND 26 Maret - 22 April 2020
II.5 Langakah Perbaikan Diri yang Dilakukan
PENUTUP
III.1 Simpulan
Goal setting merupakan suatu hal yang dilakukan atau dibentuk oleh manusia yang penuh akan
mimpi dan harapan untuk memperbaiki diri kearah yang lebih baik. Dalam hal ini penulis menggunakan
teori SMART yang menjadi dasar atau pola pembentukan goal setting. Biasanya goal setting ini
diberlakukan dengan skala prioritas tinggi dengan jadwal atau waktu bulanan, mingguan, bahkan harian
sehingga dapat memicu fokus tertentu atas apa yang akan dilakukan
III.2 Saran
Semua orang harus mempunya goal setting meski hanya sederhana, karena dengan goal setting
dapat memicu perbaikan sikap dan tindakan serta mendekatkan diri kepada harapan dan mimpi yang
sedang dicari.
DAFTAR PUSTAKA
Utami, M 2018, 4 Kunci Emas Dalam Membuat Goall Setting, hellobill.id, dilihat pada 3 April 2020,
< https://blog.hellobill.id/4-kunci-emas-goal-setting / >.
Benita, M 2017, Penetapan Sasaran Goal Setting, Linkedin, dilihat pada 7 April 2020, , <
https://www.linkedin.com/pulse/penetapan/-sasaran-goal-setting-benita-pramasari-mm-qwp. >.