Anda di halaman 1dari 3

KLINIK PRATAMA

MEDIKATAMA
Ruko Yap Square Blok C6, Jl. C. Simanjuntak, Yogyakarta
Telp: (0274) 543213, email: klinikpratama.medikatama@gmail.com

HASIL EVALUASI KESESUAIAN KONDISI BANGUNAN KLINIK DENGAN


PERSYARATAN LINGKUNGAN SEHAT

Dalam melakukan evaluasi kesesuaian bangunan klinik dengan persyaratan


lingkungan sehat, Klinik Pratama Medikatama mengacu pada:

A. Permenkes No. 9 tahun 2014 tentang Klinik

Regulasi Acuan Hasil analisis kondisi bangunan klinik


Pasal 6
1) Bangunan Klinik harus bersifat 1) Bangunan klinik merupakan bangunan
permanen dan tidak bergabung fisik yang permanen.
bangunannya dengan tempat tinggal 2) Bangunan klinik tidak bergabung
perorangan. dengan tempat tinggal perorangan, tapi
2) Ketentuan tempat tinggal perorangan bergabung dengan rumah toko yang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lain.
tidak termasuk apartemen, rumah toko, 3) Keamanan, kenyamanan dan
rumah kantor, rumah susun, dan kemudahan sesuai untuk pelayanan di
bangunan yang sejenis. lantai 1, tetapi tidak sesuai untuk
3) Bangunan Klinik harus memperhatikan akses menuju lantai 2.
fungsi, keamanan, kenyamanan dan
kemudahan dalam pemberian pelayanan
serta perlindungan keselamatan dan
kesehatan bagi semua orang termasuk
penyandang cacat, anak-anak dan orang
usia lanjut.

B. Lampiran Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas yang memuat


syarat bangunan Puskesmas

Regulasi Acuan Hasil analisis kondisi bangunan klinik


a. Atap
1) Atap harus kuat terhadap kemungkinan 1) Atap bangunan klinik kuat terhadap
bencana (angin puting beliung, gempa, kemungkinan bencana.
dan lain-lain), tidak bocor, tahan lama 2) Material atap bangunan klinik tidak
dan tidak menjadi tempat perindukan korosif dan tidak mudah terbakar.
vektor.
2) Material atap tidak korosif, tidak mudah
terbakar.
b. Langit-langit
1) Langit-langit harus kuat, berwarna 1) Langit-langit bangunan klinik kuat,
terang, dan mudah dibersihkan, tanpa berwarna terang, dan mudah
profil dan terlihat tanpa sambungan dibersihkan, tanpa profil dan terlihat
(seamless). dengan sambungan.
2) Ketinggian langit-langit dari lantai 2) Ketinggian langit-langit dari lantai
minimal 2,8 m. adalah 3 m.
c. Dinding
1) Material dinding harus keras, rata, tidak 1) Material dinding bangunan klinik
berpori, tidak menyebabkan silau, kedap keras, rata, tidak berpori, tidak
air, mudah dibersihkan, dan tidak ada menyebabkan silau, kedap air, mudah
sambungan agar mudah dibersihkan. dibersihkan, dan dengan sambungan.
Material dapat disesuaikan dengan 2) Dinding KM/WC bangunan klinik
kondisi di daerah setempat. kedap air, dilapisi keramik setinggi
2) Dinding KM/WC harus kedap air, 150 cm.
dilapisi keramik setinggi 150 cm. 3) Tidak terdapat ruang laboratorium.
3) Dinding laboratorium harus tahan
bahan kimia, mudah dibersihkan, tidak
berpori.
d. Lantai
Material lantai harus kuat, kedap air, Material lantai kuat, kedap air, permukaan
permukaan rata, tidak licin, warna terang, rata, licin bila basah, warna terang, mudah
mudah dibersihkan, dan dengan dibersihkan, dan dengan sambungan
sambungan seminimal mungkin. minimal.
e. Pintu dan Jendela
1) Lebar bukaan pintu utama dan ruang 1) Lebar bukaan pintu utama 110 cm,
gawat darurat minimal 120 cm atau dapat dilalui brankar dan pintu-pintu
dapat dilalui brankar dan pintu-pintu yang bukan akses brankar memiliki
yang bukan akses brankar memiliki lebar bukaan 90 cm. Pintu utama
lebar bukaan minimal 90 cm. Pintu terbuka ke 2 sisi. Pintu lain terbuka ke
harus terbuka ke luar. dalam.
2) Pintu khusus untuk KM/WC di ruang 2) Pintu khusus untuk KM/WC di ruang
perawatan dan pintu KM/WC perawatan dan pintu KM/WC
penyandang disabilitas, harus terbuka penyandang disabilitas, terbuka ke
ke luar dan lebar daun pintu minimal 90 dalam dan lebar daun pintu 90 cm.
cm. 3) Material pintu untuk KM/WC sudah
3) Material pintu untuk KM/WC harus kedap air.
kedap air.
f. Kamar Mandi (KM)/WC
1) Memiliki ruang gerak yang cukup untuk 1) Memiliki ruang gerak yang cukup
masuk dan keluar oleh pengguna. untuk masuk dan keluar oleh
2) Lantai terbuat dari bahan yang tidak pengguna.
licin dan air buangan tidak boleh 2) Lantai terbuat dari bahan yang tidak
tergenang. licin dan air buangan tidak tergenang.
3) Pintu harus mudah dibuka dan ditutup. 3) Pintu mudah dibuka dan ditutup.
4) Kunci-kunci dipilih sedemikian sehingga 4) Kunci-kunci dipilih sedemikian
bisa dibuka dari luar jika terjadi kondisi sehingga bisa dibuka dari luar jika
darurat. terjadi kondisi darurat.
5) Pemilihan tipe kloset disesuaikan 5) Pemilihan tipe kloset duduk.
dengan kebutuhan dan kebiasaan 6) Tidak terdapat KM/WC umum untuk
pengguna pada daerah setempat. penyandang disabilitas.
6) Sebaiknya disediakan minimal 1 KM/WC
umum untuk penyandang disabilitas,
dilengkapi dengan tampilan
rambu/simbol penyandang disabilitas
pada bagian luarnya dan dilengkapi
dengan pegangan rambat (handrail) yang
memiliki posisi dan ketinggian
disesuaikan dengan pengguna kursi
roda dan penyandang disabilitas lainnya.
Pegangan disarankan memiliki bentuk
siku-siku mengarah ke atas untuk
membantu pergerakan pengguna kursi
roda.
g. Aksesibilitas Penyandang Disabilitas
dan Lansia
1) Umum. 1) Bangunan klinik menyediakan fasilitas
Setiap bangunan Puskesmas harus dan aksesibilitas untuk menjamin
menyediakan fasilitas dan aksesibilitas terwujudnya kemudahan, keamanan,
untuk menjamin terwujudnya dan kenyamanan.
kemudahan, keamanan, dan 2) Fasilitas dan aksesibilitas yang
kenyamanan. disediakan meliputi KM/WC, tempat
2) Persyaratan Teknis. parkir, jalur pemandu, rambu dan
a. Fasilitas dan aksesibilitas meliputi marka, tangga, pintu, ram.
KM/WC, tempat parkir, telepon
umum, jalur pemandu, rambu dan
marka, tangga, pintu, ram.
b. Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas
disesuaikan dengan fungsi, luas, dan
ketinggian bangunan Puskesmas.
Struktur Bangunan
1) Struktur bangunan Puskesmas harus Struktur bangunan klinik direncanakan
direncanakan kuat/kokoh, dan stabil kuat/kokoh, dan stabil dalam menahan
dalam menahan beban/kombinasi beban/kombinasi beban, baik beban
beban, baik beban muatan tetap muatan tetap maupun beban muatan
maupun beban muatan sementara yang sementara yang timbul, antara lain beban
timbul, antara lain beban gempa dan gempa dan beban angin, dan memenuhi
beban angin, dan memenuhi aspek aspek pelayanan (service ability) selama
pelayanan (service ability) selama umur umur layanan yang direncanakan dengan
layanan yang direncanakan dengan mempertimbangkan fungsi bangunan.
mempertimbangkan fungsi bangunan.
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai
pembebanan, ketahanan terhadap
gempa dan/atau angin, dan perhitungan
strukturnya mengikuti pedoman dan
standar teknis yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai