3. Sarung tangan yang berfungsi melindungi kulit dari benda kimia yang beracun dan
berbahaya adalah...
A. Sarung tangan latex
B. Sarung tangan plastik
C. Nitrile gloves
D. Sarung tangan bahan alumunium
E. Sarung tangan kulit
4. Dibawah ini yang bukan termasuk manfaat K3LH bagi kehidupan yaitu...
A. Mencegah kecelakaan dijalan raya
B. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya
C. Menjamin keselamatan dari setiap oranglain berada di tempat kerja
D. Menjaga tubuh tetap sehat
E. Memelihara sumber produksi secara aman dan efisien
5. Keselamatan dapat diartikan sebagai keadaan perihal terhindar dari bahaya, tidak
mendapat gangguan, sehat tidak kurang suatu apapun adalah pengertian K3LH
menurut...
A. Sumakmur
B. Simanjuntak
C. Ridley John
D. Mathis dan Jackson
E. WJS Poerwadinata
11. Yang bukan termasuk penyebab terjadinya kecelakaan kerja karena Unsafe
Condition yaitu...
A. Bergurau dalam bekerja
B. Kondisi peralatan rusak
C. Prosedur kerja berbahaya
D. Storage bahan tidak aman
E. Peralatan keselamatan kurang
12. Suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat
dikendalikan tingkat memadai yang merupakan lawan dari bahaya danger adalah
definisi dari...
A. Kesehatan
B. Keamanan
C. Kecelakaan
D. Lingkungan hidup
E. APD
13. Limbah yang memiliki sifat konsentrasinya mengandung zat beracun dan
berbahaya dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan serta mengancam
kelangsungan hidup manusia disebut...
A. Limbah cair
B. LImbah hitam
C. Limbah B3
D. Limbah minyak
E. Limbah radioaktif
14. Dibawah ini adalah jenis-jenis limbah B3 yang dihasilkan rumah tangga
domestik, kecuali...
A. Lem perekat
B. Batu baterai
C. Pemutih pakaian
D. Limbah medis
E. Pembersih kaca
16. Simbol yang dilambangkan dengan roda gigi adalah sebuah peringatan untuk...
A. Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani
B. Mudah terbakar
C. Roda berputar
D. Selamat, sehat dan sejahtera
E. Bebas dari kecelakaan akibat dan PAK
17. Salah satu alat K3 yang berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan
adalah...
A. Hand skun
B. Earplug
C. Safety shoes
D. Body protector
E. Hazmat
18. Alat yang digunakan untuk melindungi kaki dari benda tajam , jalan yang licin
sertabkejatuhan benda yang berat disebut...
A. Hand skun
B. Earplug
C. Safety shoes
D. Body protector
E. Hazmat
19. Suatu keadaan sekitar yang dialami seseorang baik biotik dan abiotik merupakan
pengertian dari...
A. Kepedulian
B. Keamanan
C. Kesehatan
D. Keselamatan
E. Lingkungan hidup
22. Alat yang berfungsi untuk melindungi mata dari partikel partikel yang melayang
diudara maupun air serta mengindari percikan benda panas disebut...
A. Earplug
B. Safety glasess
C. Body protector
D. APD
E. Safety shoes
28. Jenis ilmu yang dipelajari dan digunakan dalam penerapan K3 yaitu, kecuali...
A. Perilaku
B. Kesehatan
C. Lingkungan
D. Norma agama
E. Fisik
29. Salah satu syarat yang dimiliki bagaian khusus mengurus K3 adalah memiliki
jumlah sebanyak...pegawai
A. 20
B. 30
C. 40
D. 10
E. 50
31. Tujuan awal dibentuknya standar keselamatan dan kesehatan di tempat kerja
yaitu...
A. Bencana
B. Moral
C. Krisis
D. Ekonomi
E. Pertaruhan
32. Contoh penyakit yang muncul karena tempat kerja yang tidak memenuhi
persyaratan egronomi yaitu, kecuali...
A. Pneumokonisis
B. Paru-paru
C. Ganglion
D. Demam
E. Gangguan pernafasan
33. Dibawah ini merupakan langkah yang dilakukan untuk pencegahan terhadap
penyakit, kecuali...
A. Penerangan sebelum bekerja
B. Golongan fisik
C. Pendidikan kesehatan dan keamanan
D. Pemeriksaan kesehatan pegawai
E. Keselamatan kerja
34. Suatu rangkaian tata kerja kegiatan yang bersangkutan satu sama lain yang
dapat menunjukan adanya urutan tahap demi tahap dan jalan yang harus ditempuh
dalam melaksakan suatu bisang pekerjaan adalah definisi dari...
A. Keamanan
B. Prosedur kerja
C. Lingkungan hidup
D. Perlindungan diri
E. Job safety analysis
Penerapan K3 di Lingkungan
Peternakan
June 7, 2021
Industri peternakan memiliki banyak risiko, mulai dari keamanan hingga kesehatan.
Maka dari itu, penerapan K3 peternakan sangat penting untuk dilakukan.
Tidak hanya perusahaan bidang minyak, gas, ataupun kelistrikan saja yang
memiliki risiko keamanan dan keselamatan kerja yang tinggi, industri peternakan
juga sama-sama memiliki faktor kecelakaan dan gangguan kesehatan yang tinggi.
Di dalam peternakan, pekerja bisa saja dengan mudah tertular penyakit dari
hewan ternak yang berakibat pada gangguan kesehatan. Kecelakaan kerja juga
bisa mungkin terjadi jika para pekerja lalai dalam melaksanakan tugasnya. Di sinilah
fungsi penerapan K3 peternakan berperan.
Tujuannya sama dengan K3 di bidang industri lainnya, yaitu untuk mengurangi risiko
kecelakaan kerja dan ancaman penyakit yang mengganggu kesehatan.
Sistem K3 di bidang peternakan di Indonesia memang belum diterapkan secara
optimal.
Terbukti dengan masih adanya kecelakaan-kecelakaan kerja dan paparan penyakit
yang dialami oleh pekerja peternakan.
Kecelakaan kerja yang terjadi di lingkungan peternakan kurang mendapatkan
perhatian hal ini karena jumlah pekerja di industri tersebut tidak banyak.
Perhatian dan komitmen penerapan K3 dalam industri peternakan seharusnya lebih
ditingkatkan lagi.
Selain oleh perusahaan, tanggung jawab keselamatan dan kesehatan kerja yang
utama ada pada para pekerja itu sendiri.
Implementasi K3 juga harus didukung oleh masing-masing pekerja peternakan
sebagai bentuk tanggung jawab pada keselamatan dan kesehatan pribadi. Hal ini
karena aktivitas di peternakan menggunakan beraneka macam peralatan teknis dan
keterlibatan SDM dalam pengoperasiannya.
Penerapan K3 Peternakan
Penerapan K3 Peternakan
Lewat Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: Per. 05/Men/1996, tentang sistem
keselamatan dan kesehatan kerja, penerapan K3 bisa memberikan jaminan
keselamatan dan kesehatan para pekerja atau orang-orang yang berada di
lingkungan tempat kerja tersebut.
Dalam menerapkan sistem manajemen K3 di peternakan, harus memperhatikan
terlebih dahulu ketentuan yang diatur di dalam undang-undang yang berlaku.
Peternakan yang telah wajib mengimplementasikan sistem manajemen K3
merupakan peternakan yang telah memiliki berbagai macam syarat dan kriteria,
seperti :
1. Memiliki jumlah pekerja 100 orang atau lebih.
2. Peternakan yang berpotensi memiliki bahaya yang disebabkan oleh proses
produksi yang bisa mengakibatkan kebakaran, ledakan, pencemaran, dan penyakit
yang disebabkan aktivitas pekerjaan.
Di dalam praktik penerapan sistem manajemen K3 bagi peternakan, diwajibkan
untuk melakukan berbagai ketentuan seperti berikut ini :
1. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi : “Setiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”
2. UU No. 1 Tahun 1970 mengenai Keselamatan Kerja.
3. UU No. 13 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan.
4. UU No. 18 tahun 2009 mengenai Peternakan dan Kesehatan Hewan.
5. PP No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3.
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Tahun 1996.
Suhu lingkungan tempat bekerja yang terlalu panas bisa menyebabkan stres pada
para pekerja.
Suara bising yang melebihi nilai ambang batas dapat memberikan dampak pada
kesehatan. Akibat suara bising ini maka dapat terjadi kerusakan pada indera
pendengaran.
Pencahayaan yang kurang juga bisa mengganggu keselamatan dan kesehatan para
pekerja. Pencahayaan yang cukup dapat membantu para pekerja untuk mengurangi
risiko kesalahan kerja.
Aroma yang kurang sedap di lingkungan tempat kerja sudah pasti dapat
mengganggu kenyamanan pada saat bekerja. Bau yang menyengat juga dapat
berdampak pada kesehatan. Bau yang ditimbulkan di peternakan muncul dari limbah
kotoran hewan ternak, oleh karena itu kebersihan kandang hewan ternak harus
diperhatikan dengan baik agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.
Penggunaan bahan kimia di lingkungan peternakan harus dilakukan sesuai dengan
standar dan prosedur yang jelas. Kecelakaan kerja akibat penggunaan bahan kimia
yang tidak sesuai sering terjadi akibat para pekerja lalai dan tidak menjalankan
aturan dengan baik dan benar.
Perkembangan mikroorganisme penyebab penyakit yang ada di lingkungan
peternakan memiliki andil yang cukup besar dalam mengganggu kesehatan para
pekerja. Pengecekan kebersihan secara berkala di lingkungan peternakan sangat
perlu dilakukan untuk mencegah perkembanganbiakan mikroorganisme dan parasit
yang ada.
Penggunaan alat-alat yang tidak sesuai dengan fungsinya juga dapat mengganggu
K3 di lingkungan peternakan. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan kondisi tubuh
pekerja juga bisa membahayakan keselamatan kerja mereka.