Anda di halaman 1dari 5

PROSEDUR

PENANGANAN SILINDER GAS

SOP NO. NO. REVISI NO. TERBIT TGL. BERLAKU HALAMAN


P-HSE-403-GMP 0 2 1 APRIL 2013 Page 2 of 6

I. RUANG LINGKUP DAN PENERAPAN


Prosedur Operasi Standar (SOP) ini menyajikan suatu penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD).

II. RINGKASAN
Setiap orang bertanggung jawab untuk melakukan tugas / pekerjaannya dengan selalu
menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya dan orang lain ditempat kerjanya. Selain
itu juga harus waspada, menggunakan pertimbangan yang baik, bekerja dengan aman
serta berhati-hati dan memakai alat pelindung diri yang di perlukan.

III. DEFINISI
Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium adalah tata cara yang
mengatur pelaksanaan tugas / pekerjaan di laboratorium agar pekerjaan tersebut bisa
dikerjakan dengan aman sehingga terhindar dari bahaya, cedera ataupun luka akibat
kerja. Dengan motto: “Tidak ada hal yang demikian penting, sehingga keselamatan
kerja harus dikorbankan”.

IV. PROSEDUR
Prosedur Penanganan Silinder Gas :
4.1. Gas terkompresi dan gas cair terkompresi dapat dibagi menjadi beberapa
klasifikasi berikut ini :
• mudah menyala
• bersifat oksidan, korosif, inertia
• beracun
Karena produk-produk ini mungkin juga merupakan gas atau cairan yang
mengalami tekanan, maka bahaya yang menyertai tekanan tinggi dan/-atau
temperatur rendah mungkin juga ada. Sifat-sifat dari gas menempatkannya dalam
salah satu dari sejumlah kategori gas. Peraturan dasar tertentu harus dipatuhi
dalam menangani gas khusus dengan aman:
• Mengetahui bahaya yang terkait dengan gas tersebut.
• Mengetahui dan memahami sifat-sifat fisik dan kimiawi gas.
• Mematuhi tindak pengamanan yang perlu dilakukan dalam penggunaan
gas khusus dan tindak pencegahan yang spesifik terhadap gas tersebut.

4.2. Pada waktu penerimaan silinder gas bertekanan, langkah pertama adalah
memeriksa silinder ketika diterima. Pada waktu diterima, lakukan pengecekan
apakah silinder itu dalam keadaan bekerja dengan baik dan apakah sudah
diberikan informasi berikut ini pada silinder :
• Label DOT (Departemen Perhubungan/Transportasi).
• Tanggal terakhir dilakukan tes hidrostatis.
• Pemberian label yang benar tentang identifikasi isi gas.
PROSEDUR
PENANGANAN SILINDER GAS

SOP NO. NO. REVISI NO. TERBIT TGL. BERLAKU HALAMAN


P-HSE-403-GMP 0 2 1 APRIL 2013 Page 3 of 6

4.3. Ketika diterima, silinder harus selalu memiliki tutup pelindung yang terpasang
sebagai sekrup di atas katupnya. Kalau salah satu dari hal-hal diatas tidak ada,
maka kembalikan silinder itu kepada pemasok/supplier.

4.4. Silinder standar berukuran 250 kaki kubik yang diberi tekanan sampai 2500 psi,
setelah katup silindernya dilepaskan, mungkin menjadi roket yang mencapai
kecepatan 56 km per jam dalam waktu 1/10 detik setelah ada proses ventilasi
dari sambungan silinder yang terlepas.

4.5. Peraturan Umum Keselamatan Kerja tentang Silinder


• Cegahlah timbulnya bunga api atau nyala jangan sampai mengenai silinder.
• Jangan sekali-kali membiarkan silinder bersentuhan dengan alat atau sirkuit
listik.
• Jangan sekali-kali membiarkan minyak/oil, gemuk, atau zat lain yang mudah
terbakar bersentuhan dengan silinder oksigen, baik dengan katup ataupun
dengan alat pengaturnya (regulator).
• Jangan sekali-kali menggunakan oksigen sebagai pengganti udara bertekanan.
• Gunakan alat pengatur bersama-sama dengan silinder ketika
menyambungkannya dengan sirkuit peringkat tekanan yang lebih rendah.
• Meskipun dianggap kosong, silinder tidak boleh digunakan untuk alat roller,
penyangga, atau maksud lain selain penggunaannya.
• Sebelum menggunakan silinder untuk maksud tertentu, periksalah labelnya
untuk mengetahui apakah isinya sudah sesuai. Kode warna oleh
pemasok/supplier mungkin bervariasi.
• Ketika dipindahkan, silinder tidak boleh terkena goncangan mekanik
berlebihan, yang mungkin menimbulkan kerusakan terhadap katupnya atau
alat pengamannya, atau menimbulkan kerusakan terhadap silinder itu sendiri.
• Jika tutup disediakan, maka tutup harus berada di tempatnya walaupun
silinder tidak disambungkan untuk dipakai.
• Silinder sama sekali tidak boleh diseret. Silinder harus dipindahkan dalam
posisi tegak dengan memakai gerobak silinder yang sesuai dengan silinder
yang diamankan dan dipindahkan ke gerobak dengan memakai tali kekang
atau rantai untuk mencegah jangan sampai silinder menggelinding atau lepas.
• Hanya alat pengatur (regulator) yang sudah disahkan untuk gas spesifik yang
boleh dipakai.
• Selalu arahkan lubang silinder jauh dari orang ketika membuka katupnya.
Bukalah katup dengan perlahan.
• Kunci inggris tidak boleh dipakai pada katup yang dilengkapi roda tangan.
Kalau katup rusak, pisahkan silinder untuk dikembalikan kepada penjual.
• Selalu tutup katup silinder dan lepaskan tekanannya terhadap alat pengatur
(regulator) ketika katupnya digunakan.
• Silinder harus dikembalikan ke pabrik pengisian dengan sisa tekanan di dalam
silinder sekurang-kurangnya 25 psig.
• Silinder harus diamankan untuk mencegah jangan sampai silinder jatuh
terbalik dan rusak selama pemakaian atau ketika berada di lokasi
PROSEDUR
PENANGANAN SILINDER GAS

SOP NO. NO. REVISI NO. TERBIT TGL. BERLAKU HALAMAN


P-HSE-403-GMP 0 2 1 APRIL 2013 Page 4 of 6

penyimpanan. Agar silinder cukup aman, rantai penahannya tidak boleh


berada lebih dari sepertiga jaraknya dari bagian atas silinder.
• JANGAN mengutak-atik atau mencoba memperbaiki atau mengganti alat
pengaman yang ada di katup silinder.
• JANGAN mengubah isi silinder, jangan mencampur isinya, jangan mencampur
gasnya, jangan mengganti warna silinder, atau jangan mengubah tulisan yang
tercantum di silinder.
• Jangan sekali-kali memakai nyala langsung atau lampu panas untuk
menaikkan tekanan silinder.
• Periksalah peringkat tekanan yang ada di pipa, di alat pengatur (regulator),
dan peralatan lain sebelum melakukan penyambungan dengan silinder gas.

4.6. Penyimpanan Silinder


• Jangan sekali-kali menyimpan silinder dekat sumber panas atau yang
berpotensi mengeluarkan panas.
• Silinder harus disimpan di tempat yang terlindung dari cuaca panas
berlebihan dan ditempat dimana bagian bawahnya terlindungi dari karat.
• Fasilitas penyimpanan harus direncanakan sehingga silinder kosong atau
penuh dapat dipisahkan.
• Jangan sekali-kali menyimpan bahan yang mudah menyala dekat silinder
oksigen.
• Dilarang merokok atau menyalakan api di tempat penyimpanan oksigen dan
gas yang mudah menyala. Alat listrik portabel sebagai penghasil bunga api,
seperti alat bor dan alat gerinda tidak boleh digunakan di tempat
penyimpanan gas yang mudah menyala.
• Katup pada semua silinder yang tidak dipakai harus tetap tertutup dan
dilindungi dengan tudung penutup.
• Kawasan penyimpanan harus memiliki ventilasi yang baik, harus bersih dan
rapi.
• Tempat penyimpanan oksidan dan gas yang mudah menyala harus diberi
tanda dan dipisahkan sekurang-kurangnya sejauh 20 kaki atau dipisahkan
dengan tembok. Silinder gas inertia boleh disimpan dalam ruang pemisahan
yang disyaratkan.

4.7. KATEGORI GAS


• Gas Kriogenik
Beberapa macam gas yang memiliki titik didih yang sangat rendah disimpan
sebagai cairan dalam tempat vakum yang tertutup dan berinsulasi atau
silinder bertekanan yang berinsulasi. Terkena beberapa jenis cairan akan
menimbulkan ”luka bakar kriogenik, karena pembekuan jaringan kulit oleh
penguapan yang cepat. Selain itu, cairan itu menghasilkan gas dalam volume
besar ketika penguapan terjadi. Di tempat yang kurang baik ventilasinya,
kecuali oksigen, hal ini mungkin mengurangi kandungan oksigen di kawasan
tertutup, dan jika orang memakai pakaian pelindung, maka hal ini akan
PROSEDUR
PENANGANAN SILINDER GAS

SOP NO. NO. REVISI NO. TERBIT TGL. BERLAKU HALAMAN


P-HSE-403-GMP 0 2 1 APRIL 2013 Page 5 of 6

meminimalkan bahayanya. Contoh gas kriogenik adalah nitrogen cair dan


oksigen cair.
• Gas yang Mudah Terbakar
Gas yang mudah terbakar bila dicampur dengan udara, dengan oksigen atau
oksidan lain akan terbakar atau meledak ketika menyala, yang tergantung
pada kadar ketertutupannya. Setiap gas yang mudah terbakar memiliki
kisaran (range) konsentrasi gas dalam udara dalam batas di mana gas
mungkin terbakar. Campuran yang berada di atas dan di bawah kisaran yang
mudah terbakar tidak akan terbakar. Sebagai tindak pencegahan dalam
menangani gas yang mudah terbakar orang harus berhati-hati dalam
menghilangkan semua kemungkinan sumber penyalaan melalui desain
(rancang bangun) fasilitas secara benar, melalui pemasangan sistem
kelistrikan yang sudah diuji dan melalui pembatasan terhadap orang yang
merokok, dan menyalakan api. Contoh gas yang mudah menyala adalah
ethane, acetylene, dan hydrogen sulfide.
• Oksidan
Sejumlah gas, kendati tak mudah terbakar, mungkin memulai dan menunjang
pembakaran. Bahan yang terbakar dalam udara secara lebih intens, terbakar
atau bahkan menimbulkan ledakan, dalam oksigen dan beberapa oksidan lain
tertentu. Semua kemungkinan sumber penyalaan harus dihilangkan ketika
menangani oksidan. Oksidan tidak boleh disimpan bersama-sama dengan
bahan yang mudah terbakar, minyak/oil, gemuk, atau zat lain yang mudah
terbakar tidak boleh bersentuhan dengan silinder atau peralatan yang dipakai
dalam servis oksidan. Contoh oksidan adalah oksigen dan klorin.
• Gas Korosif
Gas korosif adalah produk yang bereaksi secara kimia dan merusak bahan
yang bersentuhan dengannya seperti bahan, serat, dan jaringan manusia.
Beberapa jenis gas, meskipun tidak bersifat korosif dalam bentuk anhydrous
(tanpa air) menjadi bersifat korosif kalau ada air atau udara yang lembab. Gas
yang tidak menimbulkan kerusakan mungkin menimbulkan penyalaan setelah
bersentuhan secara langsung, berlarut-larut dan berulang dengan bahan yang
menimbulkan iritasi.pakaian dan peralatan pelindung harus dikenakan untuk
meminimalisasi proses terpapar (terekspos) bahan yang menimbulkan korosi
atau iritasi. Contoh gas korosif adalah hidrogen sulfide dan klorin.
• Gas Inertia
Produk gas inertia, jika dilepaskan di tempat tertutup, akan menggeser
kandungan oksigen dalam udara di bawah tingkat itu yang diperlukan untuk
bertahan hidup. Asphyxiation (kesulitan bernafas) merupakan bahaya yang
ditimbulkan oleh gas-gas inertia. Ventilasi yang cukup dan pemantauan
terhadap kawasan tertutup untuk mengetahui banyaknya kandungan oksigen
dalam atmosfer merupakan metode terbaik untuk meniadakan bahaya ini.
Contoh gas inertia adalah helium dan argon.
• Gas Bertekanan Tinggi
Gas yang bertekanan sampai dengan 6000 psi, jika tekanan dilepas secara
mendadak mungkin menimbulkan gangguan yang parah terhadap manusia
PROSEDUR
PENANGANAN SILINDER GAS

SOP NO. NO. REVISI NO. TERBIT TGL. BERLAKU HALAMAN


P-HSE-403-GMP 0 2 1 APRIL 2013 Page 6 of 6

dan peralatan dengan cara mendorong silinder dan memukul-mukulkan kabel.


Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan ketika memilih bahan konstruksi
dan ketika merancang sistem penanganan gas adalah temperatur, tekanan
gas, dan kemungkinan terbentuknya tekanan dalam sistem tersebut.

V. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen terkait yang digunakan dalam panduan prosedur ini adalah:
5.1 Panduan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3L)

Anda mungkin juga menyukai