II. RINGKASAN
Setiap orang bertanggung jawab untuk melakukan tugas / pekerjaannya dengan selalu
menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya dan orang lain ditempat kerjanya. Selain
itu juga harus waspada, menggunakan pertimbangan yang baik, bekerja dengan aman
serta berhati-hati dan memakai alat pelindung diri yang di perlukan.
III. DEFINISI
Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium adalah tata cara yang
mengatur pelaksanaan tugas / pekerjaan di laboratorium agar pekerjaan tersebut bisa
dikerjakan dengan aman sehingga terhindar dari bahaya, cedera ataupun luka akibat
kerja. Dengan motto: “Tidak ada hal yang demikian penting, sehingga keselamatan
kerja harus dikorbankan”.
IV. PROSEDUR
Prosedur Penanganan Silinder Gas :
4.1. Gas terkompresi dan gas cair terkompresi dapat dibagi menjadi beberapa
klasifikasi berikut ini :
• mudah menyala
• bersifat oksidan, korosif, inertia
• beracun
Karena produk-produk ini mungkin juga merupakan gas atau cairan yang
mengalami tekanan, maka bahaya yang menyertai tekanan tinggi dan/-atau
temperatur rendah mungkin juga ada. Sifat-sifat dari gas menempatkannya dalam
salah satu dari sejumlah kategori gas. Peraturan dasar tertentu harus dipatuhi
dalam menangani gas khusus dengan aman:
• Mengetahui bahaya yang terkait dengan gas tersebut.
• Mengetahui dan memahami sifat-sifat fisik dan kimiawi gas.
• Mematuhi tindak pengamanan yang perlu dilakukan dalam penggunaan
gas khusus dan tindak pencegahan yang spesifik terhadap gas tersebut.
4.2. Pada waktu penerimaan silinder gas bertekanan, langkah pertama adalah
memeriksa silinder ketika diterima. Pada waktu diterima, lakukan pengecekan
apakah silinder itu dalam keadaan bekerja dengan baik dan apakah sudah
diberikan informasi berikut ini pada silinder :
• Label DOT (Departemen Perhubungan/Transportasi).
• Tanggal terakhir dilakukan tes hidrostatis.
• Pemberian label yang benar tentang identifikasi isi gas.
PROSEDUR
PENANGANAN SILINDER GAS
4.3. Ketika diterima, silinder harus selalu memiliki tutup pelindung yang terpasang
sebagai sekrup di atas katupnya. Kalau salah satu dari hal-hal diatas tidak ada,
maka kembalikan silinder itu kepada pemasok/supplier.
4.4. Silinder standar berukuran 250 kaki kubik yang diberi tekanan sampai 2500 psi,
setelah katup silindernya dilepaskan, mungkin menjadi roket yang mencapai
kecepatan 56 km per jam dalam waktu 1/10 detik setelah ada proses ventilasi
dari sambungan silinder yang terlepas.
V. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen terkait yang digunakan dalam panduan prosedur ini adalah:
5.1 Panduan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3L)